SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
KETERAMPILAN KHUSUS HAMA
PENYAKIT TANAMAN
DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN
Oleh:
Ir. Adrianson Agus Djaya, M.Si
(Dosen OPT Jurusan Budidaya Pertanian, Prodi Agroteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya)
Diagnosis Penyakit Tanaman
Oleh :
Ir. Adrianson Agus Djaya, M.Si
Dosen Agroteknologi, Prodi Agroteknologi, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya
DEFINISI
• Diagnosis merupakan proses identifikasi penyakit,
sehingga ditemukan nama penyakitnya.
• Identifikasi dapat dilakukan terhadap gejala yang timbul
maupun terhadap penyebab penyakit (Patogen).
• Diagnosis merupakan sebuah proses, yang berarti
membutuhkan waktu.
• Penyakit-penyakit yang pernah dilaporkan dalam pustaka,
relatif mudah dan cepat dalam diagnosis.
• Penyakit-penyakit yang belum pernah dilaporkan dalam
pustaka relatif sulit dan proses diagnosisnya memerlukan
waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena harus
dilakukannya postulat Koch.
Pentingnya Diagnosis
• Diagnosis merupakan proses yang sangat penting. Hasil
diagnosis akan menentukan keberhasilan suatu
pengelolaan penyakit tanaman.
• Kegagalan suatu diagnosis akan menyebabkan kegagalan
dalam tahap pengendalian.
• Dengan demikian diagnosis yang baik harus memiliki
efektivitas yang tinggi. Disamping itu diagnosis juga harus
cepat.
• Keterlambatan hasil diagnosis karena berbagai hal dapat
menyebabkan penyakit sudah berkembang pesat,
sehingga hasil tidak dapat diselamatkan.
• Disamping efektif dan cepat, diagnosis juga harus murah.
Biaya diagnosis yang mahal tidak akan terjangkau oleh
petani kecil.
Postulat Koch
Dalam Postulat Koch dijelaskan bahwa mikroorganisme dikatakan sebagai penyebab
penyakit bila memenuhi kriteria berikut
(1) mikroorganisme penyebab penyakit selalu berasosiasi
dengan gejala penyakit yang bersangkutan,
(2) mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat diisolasi
pada media buatan secara murni,
(3) mikroorganisme penyebab penyakit hasil isolasi harus dapat
menimbulkan gejala yang sama dengan gejala penyakitnya,
apabila diinokulasikan, dan
(4) mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat direisolasi
dari gejala yang timbul hasil lnokulasi.
• Postulat Koch ini oleh Smith (1906) dimodifikasi, untuk parasit obligat, tidak
perlu pada media buatan, tetapi harus dapat dibiakkan secara murni
sekalipun pada inang.
Metode Ilmiah
• Salah satu kelemahan Postulat Koch adalah sering
memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga cara ini
lebih banyak dipakai untuk penyakit-penyakit yang
belum pernah dilaporkan dalam pustaka.
• Penyakit-penyakit yang pernah dilaporkan dalam pustaka
akan lebih praktis apabila menggunakan metode lain. Fry
(1982) menggunakan metode ilmiah dalam melakukan
diagnosis.
Observasi
• Tidak seperti pada penyakit manusia, orang satu persatu
mendatangi dokter untuk didiagnosis, tetapi petani
pemilik yang harus aktif.
• Di negara-negara yang pertaniannya kurang maju bahkan
petugas pemerintah yang harus aktif.
• Pada penyakit tanaman yang harus diperhatikan tidak
per individu, tetapi dalam populasi.
• Pada umumnya petani/petugas memeriksakan
tanamannya kalau menunjukkan gejala yang khas.
• Namun perlu dibiasakan pemeriksaan dilakukan
berdasarkan hasil yang diperoleh, apakah terjadi
kehilangan hasil. Dengan demikian perlu dilakukan
observasi yang mendalam, tidak hanya terhadap gejala
pada tanaman, tetapi juga pada cuaca, media tanah dan
hara, air dan bahan kimia yang dipakai, serta cara
budidaya (form 1).
• Hipotesis
Dari pertanyaan mengapa tanaman tomat mengalami
kelayuan tentu tanpa memandang fakta yang ada akan
terdapat banyak jawaban sementara yang disebut
hipotesis.
• Pengujian Hipotesis/Analisis
Analisis yang dilakukan didasarkan pada pustaka. Dalam
pustaka ada dua hal yang penting perlu dibuktikan
kebenarannya yaitu gejala dan tanda.
• Hipotesis Diterima atau Direvisi
Hipotesis yang baru kemudian diuji kembali sampai
diperoleh hipotesis yang diterima. Hipotesis yang diterima
selanjutnya menjadi hasil diagnosis.
GEJALA PENYAKIT TANAMAN :
• Merupakan respon dari tumbuhan terhadap infeksi
(yang bisa diukur), misalnya respirasi yang meningkat,
fotosintesis menurun, dst.
• Penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain
berdasarkan gejala.
• Gejala juga dapat berbeda bergantung pada
lingkungan, varietas dari inang dan ras patogen.
• Gejala selalu berubah dengan berkembangnya penyakit
karena penyakit adalah suatu proses yang dinamik.
• Sindrom adalah urutan atau seri dari gejala penyakit.
PENGAMATAN GEJALA PENYAKIT DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI DUA YAITU:
1. Gejala primer : Gejala yang timbul segera
dan langsung tampak. Pada umumnya
penyebab penyakit sangat dekat dengan
jaringan tanaman yang rusak.
2. Gejala Sekunder : Gejala yang timbul jauh
dari jaringan tanaman yang diserang. Gejala
Skunder muncul sebagai akibat dari serangan
gejala primer.
Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe gejala:
a). Gejala lokal -> Gejala yang dicirikan oleh perubahan
struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk
bercak atau kanker.gejalanya terbatas pada bagian-
bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar)
b). Gejala sistemik -> Kondisi serangan penyakit yang lebih
luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah
serangan oleh virus mosaic, belang maupun layu.gejalanya
terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil)
BERDASARKAN BENTUKNYA GEJALA PENYAKIT
TUMBUHAN DIBAGI MENJADI GEJALA MORFOLOGI
& GEJALA HISTOLOGI
A. Gejala Morfologi : gejala luar yang dapat dilihat
& dapat diketahui melalui bau diketahui melalui bau,
rasa dan raba; dapat ditunjukkan oleh dapat
ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ
dari dari tumbuhan.
B. Gejala Histologi : gejala yang hanya gejala
yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan
pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit
jaringan yang sakit.
Gejala Morfologi menjadi 3 tipe gejala
yaitu : nekrosis, hipoplasia dan
hiperplasia
• Gejala nekrotik : gejala penyakit
yang ditandai dengan degenerasi
protoplas diikuti dengan matinya sel-
sel, jaringan, organ & seluruh tumbuhan
. (bercak, bintik, noda, hawar)
Gejala Morfologi menjadi 3 tipe gejala
yaitu : nekrosis, hipoplasia dan
hiperplasia
2. Gejala hipoplasia : gejala timbul karena
adanya hambatan atau kegagalan dari tanaman/
organ untuk berkembang secara
penuh. Gejala umum dari hipoplasia yaitu ukuran di
bawah normal dan warna yang pucat, misalnya kerdil,
roset, mosaik, albinasi.
3. Gejala hiperplasia :
gejala yang timbul karena hasil pertumbuhan yang
luar biasa ukuran atau perkembangan dini
yang abnormal dari organ tumbuhan misalnya
keriting, membengkoknya tajuk atau menggulungnya
daun karena pertumbuhan
yang berlangsung pada satu sisi, puru, kudis
B. Tanda Penyakit
Semua struktur patogen yang terdapat pada
permukaan tanaman yang dapat dilihat secara
makros-kopis (khusus pada penyakit yang
disebabkan oleh jamur dan bakteri)
Tanda penyakit meliputi
Miselia, kumpulan konidia dan konidiofor,
sklerotia, basidiokarp dan lendir bakteri
DIAGNOSIS PENYAKIT
• Diagnosis penyakit tanaman didasarkan kepada Tanda:
miselia, kumpulan konidia/konidiofor, sklerotia, lendir
bakteri.
• Gejala Luar dan Dalam umumnya langsung dapat
menentukan penyebab penyakit, sifat-sifat dan
pengendaliannya
• Alat bantu diagnosis penyakit tanaman menular
(biotik) : Loop, Mikroskop, Media biakan (untuk
patogen non-obligat), Buku indeks penyakit tanaman,
Buku seri kompendium, Buku-buku mikologi,
bakteriologi, virologi dll .
Diagnosis Penyakit menular Penyakit
tidak menular (abiotik) dengan cara
berikut:
• Memakai buku-buku manual/bergambar tentang gejala
kekurangan/kelebihan unsur hara, cahaya, polusi dll.
• Untuk kekurangan unsur hara dilakukan dengan analisa
kimia tanah/tanaman
• Menduga faktor lingkungan yang dicurigai sebagai
penyebab penyakit
• Penentuan patogen penyebab utama penyakit pada
tanaman dilakukan dengan Postulat Koch.
Bagaimana Menemukan Kehadiran Patogen
• Kehadiran patogen menjadi sesuatu yang sangat penting
sebagai bukti. Kehadiran patogen dapat diketahui secara
langsung dan tidak langsung.
• Patogen-patogen yang berukuran makroskopis di
permukaan jaringan seperti badan buah jamur
berukuran besar.
• Dalam beberapa hal diperlukan lup kecil untuk melihat
kehadiran struktur patogen.
Bagaimana Menemukan Kehadiran Patogen
• Dalam banyak kasus patogen berukuran mikroskopis,
sehingga untuk melihat kehadirannya mikroskop
seperti kebanyakan jamur dan bakteri. Jamur dan
bakteri sebelum dilihat dibawah mikroskop sering harus
diisolasi terlebih dahulu.
• Virus dan viroid, kehadirannya dilihat dibawah
mikroskop elektron.
• Dalam perkembangannya deteksi patogen memanfaatkan
hasil penemuan pada berbagai bidang ilmu dasar sebagai
contoh adalah serologi dan uji DNA
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
1. Tentukan nama ilmiah serta nama umum karena nama-
nama umum yang sering digunakan untuk spesies
tanaman sangat berbeda.
2. Menentukan penyakit apa yang telah dilaporkan
terjadi pada tanaman sedang diperiksa. Dengan
menggunakan buku-buku penyakit yang tersedia.
seperti:
- Diseases and Pests of Ornamental Plants - PP Pirone
- Penyakit dan Hama Tanaman Hias - PP Pirone
- Vegetable Crop Diseases -- CR Dixon
- Penyakit Tanaman sayur - CR Dixon
- Westcott's Plant Disease Handbook -- K. Horst
- Hama / penyakit tanaman Westcott's Handbook - K. Horst
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
- Diseases of the Forest and Shade Trees of the United
States -- USDA Handbook.
- How to Control Plant Diseases in Home and Garden --
MC Shurtleff .
- Fungi on Plants and Plant Products on the United
States -- D. Farr, G. Bills, G. Chamuris, A. Rossman.
- Diagnosis penyakit tanaman. Street. The university of
Arizona Press dll
3. Bandingkan tanaman sakit dengan tanaman
yang tumbuh sehat di dekatnya untuk
menilai lebih baik gejala dan tanda-tanda.
Beberapa bagian tumbuhan yang normal
sering keliru untuk menjadi bukti dari
penyakit.
Sebagai contoh, Galls kecil pada akar
kacang-kacangan seperti kacang-kacangan
dan alfalfa mungkin saja normal nitrogen
nodul.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
4. Menentukan distribusi penyakit di dalam lapangan
atau kebun. Apakah ada lebih dari satu jenis
tanaman yang terkena? Jika demikian, penyakit ini
mungkin disebabkan oleh iklim, bahan kimia atau
faktor budaya lainnya. Jika kondisi terdistribusi secara
seragam di tempat yang rendah di lapangan atau hanya
dipinggir sebuah penanaman, tanah atau air sebuah
faktor atau kimia beracun harus dicurigai. Parasit
dalam waktu dan jarang menginfeksi 100% dari
tanaman di suatu daerah.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
• Ketika masalah mempengaruhi semua tanaman di
daerah tertentu, penyebab masalah tersebut
mungkin kekurangan atau kelebihan dari nutrisi
tanah; Hasil kekeringan, es atau hujan es atau
bahan kimia beracun seperti herbisida atau polusi
udara. Patogen tanaman jarang menyebabkan
kondisi untuk muncul tiba-tiba. Mereka biasanya
mulai pada satu titik dan menyebar perlahan-
lahan ke tanaman lain. Jika gejala muncul
"semalam" atau dalam satu atau dua hari,
mungkin akibat faktor iklim atau kimia beracun.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
5. Apakah tanaman yang sama atau tanaman
telah ditanam di daerah tersebut pada tahun-
tahun sebelumnya? Apakah ada masalah pada
spesies tanaman lain di lokasi yang sama?
Apakah ada herbisida atau bahan kimia
digunakan di daerah? Apakah pernah terjadi
sangat dingin, panas atau basah kondisi iklim di
masa lalu?
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
6. Banyak gejala di atas tanah. seperti contoh pda
gejala akar membusuk. Jika daun kecil, kuning atau
menunjukkan layu atau jika tanaman memiliki
pertumbuhan lambat dan sangat sedikit buah atau
produksi bunga, kemudian akar membusuk harus
dicurigai. Menggali di sekitar pangkal pohon mencari
akar mati atau daerah di kulit. Tanaman yang lebih
kecil (misalnya bunga, tanaman sayuran) haru
diperiksa dengan seksama ,akar diperiksa. Akar sehat
harus warna putih atau krem. ika mereka cokelat atau
hitam, mungkin memiliki akar tanaman membusuk.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
7. Kekeringan atau beberapa faktor iklim lain dapat
mempercepat kehilangan daun sehingga seluruh pohon
akan tampak kuning. Umumnya tidak ada perlunya
perhatian jika hanya daun tertua yang ditinggalkan.
8. Apakah gejala hanya terdapat pada daun, batang,
bunga atau buah, atau seluruh tanaman yang
terserang?
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
9. Jika penyebab kondisi tidak dapat langsung
ditentukan, Anda mungkin perlu meminta bantuan
dari pengamat penyakit di daerah. Kadang-kadang
gejala dan tanda-tanda tidak cukup karakteristik
untuk memungkinkan diagnosis yang akurat dari
masalah. Dalam kasus ini, sampel mungkin harus
diambil untuk mengisolasi dan mengidentifikasi agen
penyebab.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
TUJUAN DIAGNOSIS PENYAKIT
TUMBUHAN
Menentukan suatu Jenis Penyakit dan
Jenis Patogen yang menyebabkan
penyakit tersebut.
Langkah-langkah dalam tata kerja
Diagnosis Penyakit Tanaman :
1. Identifikasi tanaman Inang
2. Identifikasi Habitat Tanaman/Informasi
lingkungan tempat tanaman tumbuh
3. Pengamatan gejala-gejala di lapangan
4. Kondisi Kultur Teknis/Teknik Budidaya
5. Pemeriksaan Laboratorium
CROP PROTECTION
Klasifikasi penyakit tanaman
AGROTECHNOLOGY
A.Penyakit Abiotik
Penyakit non infeksi, tidak ditularkan, akibat
perubahan lingkungan abiotik yang ekstrim shg
terjadi perubahan fisiologi tanaman
B. Penyakit Biotik
Penyakit disebabkan mikro organisme (patogen)
bersifat infeksius, dan ditularkan
CROP PROTECTION
Diagnosis Penyakit Tanaman
AGROTECHNOLOGY
 bertujuan menentukan jenis penyakit /
patogen pada tanaman
 langkah awal : penyebab biotik atau
abiotik
 pada gejala yang khas lebih mudah
dilakukan, jika akibat patogen dicirikan
dgn adanya patogen di permukaan
jaringan atau dalam tanaman
 deteksi dan identifikasi dapat dilakukan
secara visual, lensa pembesar, atau
mikroskop
CROP PROTECTION
Diagnosis Penyakit Tanaman
AGROTECHNOLOGY
Langkah diagnosis :
 Identifikasi tanaman inang
 Identifikasi habitat tanaman
 Gejala lapangan
 Kondisi teknik budidaya
 Pemeriksaan laboratorium
CROP PROTECTION
Diagnosis penyakit tanaman
AGROTECHNOLOGY
Uji hipotesis terhadap isolat patogen dengan
“Postulat Koch”
Asosiasi : patogen hrs ada pd semua contoh tan.
Isolasi : patogen hrs dpt diisolasi & ditumbuhkan
pd biakan murni
Inokulasi : patogen hrs dpt diinokulasikan pd
tan.
Reisolasi : patogen hrs dpt diisolasi kembali &
menunjukkan sifat yg sama dengan sebelumnya
DIAGNOSA PENYAKIT
DIAGNOSA PENYAKIT

More Related Content

What's hot

Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaRozi Aziz
 
IMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptx
IMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptxIMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptx
IMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptxJeonJungkook434518
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenAndrew Hutabarat
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptxPENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptxboyrizajuanda
 
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanV. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanHario Sadewo
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur haraf' yagami
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaSeptian Muna Barakati
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiDesti Diana Putri
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaWarnet Raha
 

What's hot (20)

Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman HortiktulturaPengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
Pengantar Teknologi Produksi Tanaman Hortiktultura
 
IMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptx
IMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptxIMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptx
IMPLEMENTASI PHT PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays_1.pptx
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptxPENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
PENGELOLAAN HAMA TERPADU.pptx
 
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanV. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
 
Biopestisida
BiopestisidaBiopestisida
Biopestisida
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Nutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhanNutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhan
 
Makalah unsur hara
Makalah unsur haraMakalah unsur hara
Makalah unsur hara
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayati
 
Botani
BotaniBotani
Botani
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 

Similar to DIAGNOSA PENYAKIT

Bab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotikBab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotikKustam Ktm
 
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluansat rahayuwati
 
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfPenyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfwisnukuncoro11
 
Bab v diagnosis hama tanaman
Bab v  diagnosis hama tanamanBab v  diagnosis hama tanaman
Bab v diagnosis hama tanamanKustam Ktm
 
Minggu Iii Iv
Minggu Iii IvMinggu Iii Iv
Minggu Iii Ivsudiono
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanNurma Fauzaniar
 
Postulat koch
Postulat kochPostulat koch
Postulat kochailuaan25
 
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.pptPENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.pptdicky345040
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxRizalGinurul
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-ParasitologiPengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-ParasitologiPrastuti Waraharini
 
Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...
Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...
Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...khoirul muhtar
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogiRai Syifa
 
Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1SLIM_FKM
 

Similar to DIAGNOSA PENYAKIT (20)

Lap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adzLap postulatkoch adz
Lap postulatkoch adz
 
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotikBab i va 1 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 1 diagnosis penyakit biotik
 
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
 
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfPenyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
 
Bab v diagnosis hama tanaman
Bab v  diagnosis hama tanamanBab v  diagnosis hama tanaman
Bab v diagnosis hama tanaman
 
Minggu Iii Iv
Minggu Iii IvMinggu Iii Iv
Minggu Iii Iv
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
 
Postulat koch
Postulat kochPostulat koch
Postulat koch
 
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.pptPENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI PSKM UNLAM 2010.ppt
 
penyakit 1.ppt
penyakit 1.pptpenyakit 1.ppt
penyakit 1.ppt
 
penyakit 1.ppt
penyakit 1.pptpenyakit 1.ppt
penyakit 1.ppt
 
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptxkonsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
konsep infeksi di fasilitas kesehatan .pptx
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-ParasitologiPengantar Mikrobiologi-Parasitologi
Pengantar Mikrobiologi-Parasitologi
 
KONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKITKONSEP PENYAKIT
KONSEP PENYAKIT
 
Koch download
Koch downloadKoch download
Koch download
 
Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...
Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...
Bahan pembekalan PPPK 2024 khusus POPT "KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN...
 
ddpt (1) .pptx
ddpt (1) .pptxddpt (1) .pptx
ddpt (1) .pptx
 
pengantar epidemilogi
pengantar epidemilogipengantar epidemilogi
pengantar epidemilogi
 
Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1Mikrobiologi 1
Mikrobiologi 1
 

Recently uploaded

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (7)

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

DIAGNOSA PENYAKIT

  • 1. KETERAMPILAN KHUSUS HAMA PENYAKIT TANAMAN DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN Oleh: Ir. Adrianson Agus Djaya, M.Si (Dosen OPT Jurusan Budidaya Pertanian, Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya)
  • 2. Diagnosis Penyakit Tanaman Oleh : Ir. Adrianson Agus Djaya, M.Si Dosen Agroteknologi, Prodi Agroteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya
  • 3. DEFINISI • Diagnosis merupakan proses identifikasi penyakit, sehingga ditemukan nama penyakitnya. • Identifikasi dapat dilakukan terhadap gejala yang timbul maupun terhadap penyebab penyakit (Patogen). • Diagnosis merupakan sebuah proses, yang berarti membutuhkan waktu. • Penyakit-penyakit yang pernah dilaporkan dalam pustaka, relatif mudah dan cepat dalam diagnosis. • Penyakit-penyakit yang belum pernah dilaporkan dalam pustaka relatif sulit dan proses diagnosisnya memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena harus dilakukannya postulat Koch.
  • 4.
  • 5.
  • 6. Pentingnya Diagnosis • Diagnosis merupakan proses yang sangat penting. Hasil diagnosis akan menentukan keberhasilan suatu pengelolaan penyakit tanaman. • Kegagalan suatu diagnosis akan menyebabkan kegagalan dalam tahap pengendalian. • Dengan demikian diagnosis yang baik harus memiliki efektivitas yang tinggi. Disamping itu diagnosis juga harus cepat. • Keterlambatan hasil diagnosis karena berbagai hal dapat menyebabkan penyakit sudah berkembang pesat, sehingga hasil tidak dapat diselamatkan. • Disamping efektif dan cepat, diagnosis juga harus murah. Biaya diagnosis yang mahal tidak akan terjangkau oleh petani kecil.
  • 7.
  • 8. Postulat Koch Dalam Postulat Koch dijelaskan bahwa mikroorganisme dikatakan sebagai penyebab penyakit bila memenuhi kriteria berikut (1) mikroorganisme penyebab penyakit selalu berasosiasi dengan gejala penyakit yang bersangkutan, (2) mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat diisolasi pada media buatan secara murni, (3) mikroorganisme penyebab penyakit hasil isolasi harus dapat menimbulkan gejala yang sama dengan gejala penyakitnya, apabila diinokulasikan, dan (4) mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat direisolasi dari gejala yang timbul hasil lnokulasi. • Postulat Koch ini oleh Smith (1906) dimodifikasi, untuk parasit obligat, tidak perlu pada media buatan, tetapi harus dapat dibiakkan secara murni sekalipun pada inang.
  • 9. Metode Ilmiah • Salah satu kelemahan Postulat Koch adalah sering memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga cara ini lebih banyak dipakai untuk penyakit-penyakit yang belum pernah dilaporkan dalam pustaka. • Penyakit-penyakit yang pernah dilaporkan dalam pustaka akan lebih praktis apabila menggunakan metode lain. Fry (1982) menggunakan metode ilmiah dalam melakukan diagnosis.
  • 10. Observasi • Tidak seperti pada penyakit manusia, orang satu persatu mendatangi dokter untuk didiagnosis, tetapi petani pemilik yang harus aktif. • Di negara-negara yang pertaniannya kurang maju bahkan petugas pemerintah yang harus aktif. • Pada penyakit tanaman yang harus diperhatikan tidak per individu, tetapi dalam populasi. • Pada umumnya petani/petugas memeriksakan tanamannya kalau menunjukkan gejala yang khas. • Namun perlu dibiasakan pemeriksaan dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh, apakah terjadi kehilangan hasil. Dengan demikian perlu dilakukan observasi yang mendalam, tidak hanya terhadap gejala pada tanaman, tetapi juga pada cuaca, media tanah dan hara, air dan bahan kimia yang dipakai, serta cara budidaya (form 1).
  • 11. • Hipotesis Dari pertanyaan mengapa tanaman tomat mengalami kelayuan tentu tanpa memandang fakta yang ada akan terdapat banyak jawaban sementara yang disebut hipotesis. • Pengujian Hipotesis/Analisis Analisis yang dilakukan didasarkan pada pustaka. Dalam pustaka ada dua hal yang penting perlu dibuktikan kebenarannya yaitu gejala dan tanda. • Hipotesis Diterima atau Direvisi Hipotesis yang baru kemudian diuji kembali sampai diperoleh hipotesis yang diterima. Hipotesis yang diterima selanjutnya menjadi hasil diagnosis.
  • 12. GEJALA PENYAKIT TANAMAN : • Merupakan respon dari tumbuhan terhadap infeksi (yang bisa diukur), misalnya respirasi yang meningkat, fotosintesis menurun, dst. • Penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain berdasarkan gejala. • Gejala juga dapat berbeda bergantung pada lingkungan, varietas dari inang dan ras patogen. • Gejala selalu berubah dengan berkembangnya penyakit karena penyakit adalah suatu proses yang dinamik. • Sindrom adalah urutan atau seri dari gejala penyakit.
  • 13. PENGAMATAN GEJALA PENYAKIT DAPAT DIBEDAKAN MENJADI DUA YAITU: 1. Gejala primer : Gejala yang timbul segera dan langsung tampak. Pada umumnya penyebab penyakit sangat dekat dengan jaringan tanaman yang rusak. 2. Gejala Sekunder : Gejala yang timbul jauh dari jaringan tanaman yang diserang. Gejala Skunder muncul sebagai akibat dari serangan gejala primer.
  • 14. Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe gejala: a). Gejala lokal -> Gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker.gejalanya terbatas pada bagian- bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar) b). Gejala sistemik -> Kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaic, belang maupun layu.gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil)
  • 15. BERDASARKAN BENTUKNYA GEJALA PENYAKIT TUMBUHAN DIBAGI MENJADI GEJALA MORFOLOGI & GEJALA HISTOLOGI A. Gejala Morfologi : gejala luar yang dapat dilihat & dapat diketahui melalui bau diketahui melalui bau, rasa dan raba; dapat ditunjukkan oleh dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari dari tumbuhan. B. Gejala Histologi : gejala yang hanya gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit jaringan yang sakit.
  • 16. Gejala Morfologi menjadi 3 tipe gejala yaitu : nekrosis, hipoplasia dan hiperplasia • Gejala nekrotik : gejala penyakit yang ditandai dengan degenerasi protoplas diikuti dengan matinya sel- sel, jaringan, organ & seluruh tumbuhan . (bercak, bintik, noda, hawar)
  • 17. Gejala Morfologi menjadi 3 tipe gejala yaitu : nekrosis, hipoplasia dan hiperplasia 2. Gejala hipoplasia : gejala timbul karena adanya hambatan atau kegagalan dari tanaman/ organ untuk berkembang secara penuh. Gejala umum dari hipoplasia yaitu ukuran di bawah normal dan warna yang pucat, misalnya kerdil, roset, mosaik, albinasi. 3. Gejala hiperplasia : gejala yang timbul karena hasil pertumbuhan yang luar biasa ukuran atau perkembangan dini yang abnormal dari organ tumbuhan misalnya keriting, membengkoknya tajuk atau menggulungnya daun karena pertumbuhan yang berlangsung pada satu sisi, puru, kudis
  • 18. B. Tanda Penyakit Semua struktur patogen yang terdapat pada permukaan tanaman yang dapat dilihat secara makros-kopis (khusus pada penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri) Tanda penyakit meliputi Miselia, kumpulan konidia dan konidiofor, sklerotia, basidiokarp dan lendir bakteri
  • 19. DIAGNOSIS PENYAKIT • Diagnosis penyakit tanaman didasarkan kepada Tanda: miselia, kumpulan konidia/konidiofor, sklerotia, lendir bakteri. • Gejala Luar dan Dalam umumnya langsung dapat menentukan penyebab penyakit, sifat-sifat dan pengendaliannya • Alat bantu diagnosis penyakit tanaman menular (biotik) : Loop, Mikroskop, Media biakan (untuk patogen non-obligat), Buku indeks penyakit tanaman, Buku seri kompendium, Buku-buku mikologi, bakteriologi, virologi dll .
  • 20. Diagnosis Penyakit menular Penyakit tidak menular (abiotik) dengan cara berikut: • Memakai buku-buku manual/bergambar tentang gejala kekurangan/kelebihan unsur hara, cahaya, polusi dll. • Untuk kekurangan unsur hara dilakukan dengan analisa kimia tanah/tanaman • Menduga faktor lingkungan yang dicurigai sebagai penyebab penyakit • Penentuan patogen penyebab utama penyakit pada tanaman dilakukan dengan Postulat Koch.
  • 21. Bagaimana Menemukan Kehadiran Patogen • Kehadiran patogen menjadi sesuatu yang sangat penting sebagai bukti. Kehadiran patogen dapat diketahui secara langsung dan tidak langsung. • Patogen-patogen yang berukuran makroskopis di permukaan jaringan seperti badan buah jamur berukuran besar. • Dalam beberapa hal diperlukan lup kecil untuk melihat kehadiran struktur patogen.
  • 22. Bagaimana Menemukan Kehadiran Patogen • Dalam banyak kasus patogen berukuran mikroskopis, sehingga untuk melihat kehadirannya mikroskop seperti kebanyakan jamur dan bakteri. Jamur dan bakteri sebelum dilihat dibawah mikroskop sering harus diisolasi terlebih dahulu. • Virus dan viroid, kehadirannya dilihat dibawah mikroskop elektron. • Dalam perkembangannya deteksi patogen memanfaatkan hasil penemuan pada berbagai bidang ilmu dasar sebagai contoh adalah serologi dan uji DNA
  • 23. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS : 1. Tentukan nama ilmiah serta nama umum karena nama- nama umum yang sering digunakan untuk spesies tanaman sangat berbeda. 2. Menentukan penyakit apa yang telah dilaporkan terjadi pada tanaman sedang diperiksa. Dengan menggunakan buku-buku penyakit yang tersedia. seperti: - Diseases and Pests of Ornamental Plants - PP Pirone - Penyakit dan Hama Tanaman Hias - PP Pirone - Vegetable Crop Diseases -- CR Dixon - Penyakit Tanaman sayur - CR Dixon - Westcott's Plant Disease Handbook -- K. Horst - Hama / penyakit tanaman Westcott's Handbook - K. Horst
  • 24. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS : - Diseases of the Forest and Shade Trees of the United States -- USDA Handbook. - How to Control Plant Diseases in Home and Garden -- MC Shurtleff . - Fungi on Plants and Plant Products on the United States -- D. Farr, G. Bills, G. Chamuris, A. Rossman. - Diagnosis penyakit tanaman. Street. The university of Arizona Press dll
  • 25. 3. Bandingkan tanaman sakit dengan tanaman yang tumbuh sehat di dekatnya untuk menilai lebih baik gejala dan tanda-tanda. Beberapa bagian tumbuhan yang normal sering keliru untuk menjadi bukti dari penyakit. Sebagai contoh, Galls kecil pada akar kacang-kacangan seperti kacang-kacangan dan alfalfa mungkin saja normal nitrogen nodul. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
  • 26. 4. Menentukan distribusi penyakit di dalam lapangan atau kebun. Apakah ada lebih dari satu jenis tanaman yang terkena? Jika demikian, penyakit ini mungkin disebabkan oleh iklim, bahan kimia atau faktor budaya lainnya. Jika kondisi terdistribusi secara seragam di tempat yang rendah di lapangan atau hanya dipinggir sebuah penanaman, tanah atau air sebuah faktor atau kimia beracun harus dicurigai. Parasit dalam waktu dan jarang menginfeksi 100% dari tanaman di suatu daerah. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
  • 27. • Ketika masalah mempengaruhi semua tanaman di daerah tertentu, penyebab masalah tersebut mungkin kekurangan atau kelebihan dari nutrisi tanah; Hasil kekeringan, es atau hujan es atau bahan kimia beracun seperti herbisida atau polusi udara. Patogen tanaman jarang menyebabkan kondisi untuk muncul tiba-tiba. Mereka biasanya mulai pada satu titik dan menyebar perlahan- lahan ke tanaman lain. Jika gejala muncul "semalam" atau dalam satu atau dua hari, mungkin akibat faktor iklim atau kimia beracun. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
  • 28. 5. Apakah tanaman yang sama atau tanaman telah ditanam di daerah tersebut pada tahun- tahun sebelumnya? Apakah ada masalah pada spesies tanaman lain di lokasi yang sama? Apakah ada herbisida atau bahan kimia digunakan di daerah? Apakah pernah terjadi sangat dingin, panas atau basah kondisi iklim di masa lalu? LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
  • 29. 6. Banyak gejala di atas tanah. seperti contoh pda gejala akar membusuk. Jika daun kecil, kuning atau menunjukkan layu atau jika tanaman memiliki pertumbuhan lambat dan sangat sedikit buah atau produksi bunga, kemudian akar membusuk harus dicurigai. Menggali di sekitar pangkal pohon mencari akar mati atau daerah di kulit. Tanaman yang lebih kecil (misalnya bunga, tanaman sayuran) haru diperiksa dengan seksama ,akar diperiksa. Akar sehat harus warna putih atau krem. ika mereka cokelat atau hitam, mungkin memiliki akar tanaman membusuk. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
  • 30. 7. Kekeringan atau beberapa faktor iklim lain dapat mempercepat kehilangan daun sehingga seluruh pohon akan tampak kuning. Umumnya tidak ada perlunya perhatian jika hanya daun tertua yang ditinggalkan. 8. Apakah gejala hanya terdapat pada daun, batang, bunga atau buah, atau seluruh tanaman yang terserang? LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
  • 31. 9. Jika penyebab kondisi tidak dapat langsung ditentukan, Anda mungkin perlu meminta bantuan dari pengamat penyakit di daerah. Kadang-kadang gejala dan tanda-tanda tidak cukup karakteristik untuk memungkinkan diagnosis yang akurat dari masalah. Dalam kasus ini, sampel mungkin harus diambil untuk mengisolasi dan mengidentifikasi agen penyebab. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
  • 32. TUJUAN DIAGNOSIS PENYAKIT TUMBUHAN Menentukan suatu Jenis Penyakit dan Jenis Patogen yang menyebabkan penyakit tersebut.
  • 33. Langkah-langkah dalam tata kerja Diagnosis Penyakit Tanaman : 1. Identifikasi tanaman Inang 2. Identifikasi Habitat Tanaman/Informasi lingkungan tempat tanaman tumbuh 3. Pengamatan gejala-gejala di lapangan 4. Kondisi Kultur Teknis/Teknik Budidaya 5. Pemeriksaan Laboratorium
  • 34. CROP PROTECTION Klasifikasi penyakit tanaman AGROTECHNOLOGY A.Penyakit Abiotik Penyakit non infeksi, tidak ditularkan, akibat perubahan lingkungan abiotik yang ekstrim shg terjadi perubahan fisiologi tanaman B. Penyakit Biotik Penyakit disebabkan mikro organisme (patogen) bersifat infeksius, dan ditularkan
  • 35. CROP PROTECTION Diagnosis Penyakit Tanaman AGROTECHNOLOGY  bertujuan menentukan jenis penyakit / patogen pada tanaman  langkah awal : penyebab biotik atau abiotik  pada gejala yang khas lebih mudah dilakukan, jika akibat patogen dicirikan dgn adanya patogen di permukaan jaringan atau dalam tanaman  deteksi dan identifikasi dapat dilakukan secara visual, lensa pembesar, atau mikroskop
  • 36. CROP PROTECTION Diagnosis Penyakit Tanaman AGROTECHNOLOGY Langkah diagnosis :  Identifikasi tanaman inang  Identifikasi habitat tanaman  Gejala lapangan  Kondisi teknik budidaya  Pemeriksaan laboratorium
  • 37. CROP PROTECTION Diagnosis penyakit tanaman AGROTECHNOLOGY Uji hipotesis terhadap isolat patogen dengan “Postulat Koch” Asosiasi : patogen hrs ada pd semua contoh tan. Isolasi : patogen hrs dpt diisolasi & ditumbuhkan pd biakan murni Inokulasi : patogen hrs dpt diinokulasikan pd tan. Reisolasi : patogen hrs dpt diisolasi kembali & menunjukkan sifat yg sama dengan sebelumnya