Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis penyakit tanaman, meliputi definisi diagnosis penyakit tanaman, pentingnya diagnosis yang akurat dan cepat, metode diagnosis seperti postulat Koch dan metode ilmiah, observasi gejala dan tanda penyakit, serta langkah-langkah dalam proses diagnosis penyakit tanaman.
1. KETERAMPILAN KHUSUS HAMA
PENYAKIT TANAMAN
DIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN
Oleh:
Ir. Adrianson Agus Djaya, M.Si
(Dosen OPT Jurusan Budidaya Pertanian, Prodi Agroteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya)
2. Diagnosis Penyakit Tanaman
Oleh :
Ir. Adrianson Agus Djaya, M.Si
Dosen Agroteknologi, Prodi Agroteknologi, Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya
3. DEFINISI
• Diagnosis merupakan proses identifikasi penyakit,
sehingga ditemukan nama penyakitnya.
• Identifikasi dapat dilakukan terhadap gejala yang timbul
maupun terhadap penyebab penyakit (Patogen).
• Diagnosis merupakan sebuah proses, yang berarti
membutuhkan waktu.
• Penyakit-penyakit yang pernah dilaporkan dalam pustaka,
relatif mudah dan cepat dalam diagnosis.
• Penyakit-penyakit yang belum pernah dilaporkan dalam
pustaka relatif sulit dan proses diagnosisnya memerlukan
waktu yang lama. Hal ini disebabkan karena harus
dilakukannya postulat Koch.
4.
5.
6. Pentingnya Diagnosis
• Diagnosis merupakan proses yang sangat penting. Hasil
diagnosis akan menentukan keberhasilan suatu
pengelolaan penyakit tanaman.
• Kegagalan suatu diagnosis akan menyebabkan kegagalan
dalam tahap pengendalian.
• Dengan demikian diagnosis yang baik harus memiliki
efektivitas yang tinggi. Disamping itu diagnosis juga harus
cepat.
• Keterlambatan hasil diagnosis karena berbagai hal dapat
menyebabkan penyakit sudah berkembang pesat,
sehingga hasil tidak dapat diselamatkan.
• Disamping efektif dan cepat, diagnosis juga harus murah.
Biaya diagnosis yang mahal tidak akan terjangkau oleh
petani kecil.
7.
8. Postulat Koch
Dalam Postulat Koch dijelaskan bahwa mikroorganisme dikatakan sebagai penyebab
penyakit bila memenuhi kriteria berikut
(1) mikroorganisme penyebab penyakit selalu berasosiasi
dengan gejala penyakit yang bersangkutan,
(2) mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat diisolasi
pada media buatan secara murni,
(3) mikroorganisme penyebab penyakit hasil isolasi harus dapat
menimbulkan gejala yang sama dengan gejala penyakitnya,
apabila diinokulasikan, dan
(4) mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat direisolasi
dari gejala yang timbul hasil lnokulasi.
• Postulat Koch ini oleh Smith (1906) dimodifikasi, untuk parasit obligat, tidak
perlu pada media buatan, tetapi harus dapat dibiakkan secara murni
sekalipun pada inang.
9. Metode Ilmiah
• Salah satu kelemahan Postulat Koch adalah sering
memerlukan waktu yang sangat lama, sehingga cara ini
lebih banyak dipakai untuk penyakit-penyakit yang
belum pernah dilaporkan dalam pustaka.
• Penyakit-penyakit yang pernah dilaporkan dalam pustaka
akan lebih praktis apabila menggunakan metode lain. Fry
(1982) menggunakan metode ilmiah dalam melakukan
diagnosis.
10. Observasi
• Tidak seperti pada penyakit manusia, orang satu persatu
mendatangi dokter untuk didiagnosis, tetapi petani
pemilik yang harus aktif.
• Di negara-negara yang pertaniannya kurang maju bahkan
petugas pemerintah yang harus aktif.
• Pada penyakit tanaman yang harus diperhatikan tidak
per individu, tetapi dalam populasi.
• Pada umumnya petani/petugas memeriksakan
tanamannya kalau menunjukkan gejala yang khas.
• Namun perlu dibiasakan pemeriksaan dilakukan
berdasarkan hasil yang diperoleh, apakah terjadi
kehilangan hasil. Dengan demikian perlu dilakukan
observasi yang mendalam, tidak hanya terhadap gejala
pada tanaman, tetapi juga pada cuaca, media tanah dan
hara, air dan bahan kimia yang dipakai, serta cara
budidaya (form 1).
11. • Hipotesis
Dari pertanyaan mengapa tanaman tomat mengalami
kelayuan tentu tanpa memandang fakta yang ada akan
terdapat banyak jawaban sementara yang disebut
hipotesis.
• Pengujian Hipotesis/Analisis
Analisis yang dilakukan didasarkan pada pustaka. Dalam
pustaka ada dua hal yang penting perlu dibuktikan
kebenarannya yaitu gejala dan tanda.
• Hipotesis Diterima atau Direvisi
Hipotesis yang baru kemudian diuji kembali sampai
diperoleh hipotesis yang diterima. Hipotesis yang diterima
selanjutnya menjadi hasil diagnosis.
12. GEJALA PENYAKIT TANAMAN :
• Merupakan respon dari tumbuhan terhadap infeksi
(yang bisa diukur), misalnya respirasi yang meningkat,
fotosintesis menurun, dst.
• Penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain
berdasarkan gejala.
• Gejala juga dapat berbeda bergantung pada
lingkungan, varietas dari inang dan ras patogen.
• Gejala selalu berubah dengan berkembangnya penyakit
karena penyakit adalah suatu proses yang dinamik.
• Sindrom adalah urutan atau seri dari gejala penyakit.
13. PENGAMATAN GEJALA PENYAKIT DAPAT
DIBEDAKAN MENJADI DUA YAITU:
1. Gejala primer : Gejala yang timbul segera
dan langsung tampak. Pada umumnya
penyebab penyakit sangat dekat dengan
jaringan tanaman yang rusak.
2. Gejala Sekunder : Gejala yang timbul jauh
dari jaringan tanaman yang diserang. Gejala
Skunder muncul sebagai akibat dari serangan
gejala primer.
14. Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe gejala:
a). Gejala lokal -> Gejala yang dicirikan oleh perubahan
struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk
bercak atau kanker.gejalanya terbatas pada bagian-
bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar)
b). Gejala sistemik -> Kondisi serangan penyakit yang lebih
luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah
serangan oleh virus mosaic, belang maupun layu.gejalanya
terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil)
15. BERDASARKAN BENTUKNYA GEJALA PENYAKIT
TUMBUHAN DIBAGI MENJADI GEJALA MORFOLOGI
& GEJALA HISTOLOGI
A. Gejala Morfologi : gejala luar yang dapat dilihat
& dapat diketahui melalui bau diketahui melalui bau,
rasa dan raba; dapat ditunjukkan oleh dapat
ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ
dari dari tumbuhan.
B. Gejala Histologi : gejala yang hanya gejala
yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan
pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit
jaringan yang sakit.
16. Gejala Morfologi menjadi 3 tipe gejala
yaitu : nekrosis, hipoplasia dan
hiperplasia
• Gejala nekrotik : gejala penyakit
yang ditandai dengan degenerasi
protoplas diikuti dengan matinya sel-
sel, jaringan, organ & seluruh tumbuhan
. (bercak, bintik, noda, hawar)
17. Gejala Morfologi menjadi 3 tipe gejala
yaitu : nekrosis, hipoplasia dan
hiperplasia
2. Gejala hipoplasia : gejala timbul karena
adanya hambatan atau kegagalan dari tanaman/
organ untuk berkembang secara
penuh. Gejala umum dari hipoplasia yaitu ukuran di
bawah normal dan warna yang pucat, misalnya kerdil,
roset, mosaik, albinasi.
3. Gejala hiperplasia :
gejala yang timbul karena hasil pertumbuhan yang
luar biasa ukuran atau perkembangan dini
yang abnormal dari organ tumbuhan misalnya
keriting, membengkoknya tajuk atau menggulungnya
daun karena pertumbuhan
yang berlangsung pada satu sisi, puru, kudis
18. B. Tanda Penyakit
Semua struktur patogen yang terdapat pada
permukaan tanaman yang dapat dilihat secara
makros-kopis (khusus pada penyakit yang
disebabkan oleh jamur dan bakteri)
Tanda penyakit meliputi
Miselia, kumpulan konidia dan konidiofor,
sklerotia, basidiokarp dan lendir bakteri
19. DIAGNOSIS PENYAKIT
• Diagnosis penyakit tanaman didasarkan kepada Tanda:
miselia, kumpulan konidia/konidiofor, sklerotia, lendir
bakteri.
• Gejala Luar dan Dalam umumnya langsung dapat
menentukan penyebab penyakit, sifat-sifat dan
pengendaliannya
• Alat bantu diagnosis penyakit tanaman menular
(biotik) : Loop, Mikroskop, Media biakan (untuk
patogen non-obligat), Buku indeks penyakit tanaman,
Buku seri kompendium, Buku-buku mikologi,
bakteriologi, virologi dll .
20. Diagnosis Penyakit menular Penyakit
tidak menular (abiotik) dengan cara
berikut:
• Memakai buku-buku manual/bergambar tentang gejala
kekurangan/kelebihan unsur hara, cahaya, polusi dll.
• Untuk kekurangan unsur hara dilakukan dengan analisa
kimia tanah/tanaman
• Menduga faktor lingkungan yang dicurigai sebagai
penyebab penyakit
• Penentuan patogen penyebab utama penyakit pada
tanaman dilakukan dengan Postulat Koch.
21. Bagaimana Menemukan Kehadiran Patogen
• Kehadiran patogen menjadi sesuatu yang sangat penting
sebagai bukti. Kehadiran patogen dapat diketahui secara
langsung dan tidak langsung.
• Patogen-patogen yang berukuran makroskopis di
permukaan jaringan seperti badan buah jamur
berukuran besar.
• Dalam beberapa hal diperlukan lup kecil untuk melihat
kehadiran struktur patogen.
22. Bagaimana Menemukan Kehadiran Patogen
• Dalam banyak kasus patogen berukuran mikroskopis,
sehingga untuk melihat kehadirannya mikroskop
seperti kebanyakan jamur dan bakteri. Jamur dan
bakteri sebelum dilihat dibawah mikroskop sering harus
diisolasi terlebih dahulu.
• Virus dan viroid, kehadirannya dilihat dibawah
mikroskop elektron.
• Dalam perkembangannya deteksi patogen memanfaatkan
hasil penemuan pada berbagai bidang ilmu dasar sebagai
contoh adalah serologi dan uji DNA
23. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
1. Tentukan nama ilmiah serta nama umum karena nama-
nama umum yang sering digunakan untuk spesies
tanaman sangat berbeda.
2. Menentukan penyakit apa yang telah dilaporkan
terjadi pada tanaman sedang diperiksa. Dengan
menggunakan buku-buku penyakit yang tersedia.
seperti:
- Diseases and Pests of Ornamental Plants - PP Pirone
- Penyakit dan Hama Tanaman Hias - PP Pirone
- Vegetable Crop Diseases -- CR Dixon
- Penyakit Tanaman sayur - CR Dixon
- Westcott's Plant Disease Handbook -- K. Horst
- Hama / penyakit tanaman Westcott's Handbook - K. Horst
24. LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
- Diseases of the Forest and Shade Trees of the United
States -- USDA Handbook.
- How to Control Plant Diseases in Home and Garden --
MC Shurtleff .
- Fungi on Plants and Plant Products on the United
States -- D. Farr, G. Bills, G. Chamuris, A. Rossman.
- Diagnosis penyakit tanaman. Street. The university of
Arizona Press dll
25. 3. Bandingkan tanaman sakit dengan tanaman
yang tumbuh sehat di dekatnya untuk
menilai lebih baik gejala dan tanda-tanda.
Beberapa bagian tumbuhan yang normal
sering keliru untuk menjadi bukti dari
penyakit.
Sebagai contoh, Galls kecil pada akar
kacang-kacangan seperti kacang-kacangan
dan alfalfa mungkin saja normal nitrogen
nodul.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
26. 4. Menentukan distribusi penyakit di dalam lapangan
atau kebun. Apakah ada lebih dari satu jenis
tanaman yang terkena? Jika demikian, penyakit ini
mungkin disebabkan oleh iklim, bahan kimia atau
faktor budaya lainnya. Jika kondisi terdistribusi secara
seragam di tempat yang rendah di lapangan atau hanya
dipinggir sebuah penanaman, tanah atau air sebuah
faktor atau kimia beracun harus dicurigai. Parasit
dalam waktu dan jarang menginfeksi 100% dari
tanaman di suatu daerah.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
27. • Ketika masalah mempengaruhi semua tanaman di
daerah tertentu, penyebab masalah tersebut
mungkin kekurangan atau kelebihan dari nutrisi
tanah; Hasil kekeringan, es atau hujan es atau
bahan kimia beracun seperti herbisida atau polusi
udara. Patogen tanaman jarang menyebabkan
kondisi untuk muncul tiba-tiba. Mereka biasanya
mulai pada satu titik dan menyebar perlahan-
lahan ke tanaman lain. Jika gejala muncul
"semalam" atau dalam satu atau dua hari,
mungkin akibat faktor iklim atau kimia beracun.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
28. 5. Apakah tanaman yang sama atau tanaman
telah ditanam di daerah tersebut pada tahun-
tahun sebelumnya? Apakah ada masalah pada
spesies tanaman lain di lokasi yang sama?
Apakah ada herbisida atau bahan kimia
digunakan di daerah? Apakah pernah terjadi
sangat dingin, panas atau basah kondisi iklim di
masa lalu?
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
29. 6. Banyak gejala di atas tanah. seperti contoh pda
gejala akar membusuk. Jika daun kecil, kuning atau
menunjukkan layu atau jika tanaman memiliki
pertumbuhan lambat dan sangat sedikit buah atau
produksi bunga, kemudian akar membusuk harus
dicurigai. Menggali di sekitar pangkal pohon mencari
akar mati atau daerah di kulit. Tanaman yang lebih
kecil (misalnya bunga, tanaman sayuran) haru
diperiksa dengan seksama ,akar diperiksa. Akar sehat
harus warna putih atau krem. ika mereka cokelat atau
hitam, mungkin memiliki akar tanaman membusuk.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
30. 7. Kekeringan atau beberapa faktor iklim lain dapat
mempercepat kehilangan daun sehingga seluruh pohon
akan tampak kuning. Umumnya tidak ada perlunya
perhatian jika hanya daun tertua yang ditinggalkan.
8. Apakah gejala hanya terdapat pada daun, batang,
bunga atau buah, atau seluruh tanaman yang
terserang?
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
31. 9. Jika penyebab kondisi tidak dapat langsung
ditentukan, Anda mungkin perlu meminta bantuan
dari pengamat penyakit di daerah. Kadang-kadang
gejala dan tanda-tanda tidak cukup karakteristik
untuk memungkinkan diagnosis yang akurat dari
masalah. Dalam kasus ini, sampel mungkin harus
diambil untuk mengisolasi dan mengidentifikasi agen
penyebab.
LANGKAH DALAM BIDANG DIAGNOSIS :
33. Langkah-langkah dalam tata kerja
Diagnosis Penyakit Tanaman :
1. Identifikasi tanaman Inang
2. Identifikasi Habitat Tanaman/Informasi
lingkungan tempat tanaman tumbuh
3. Pengamatan gejala-gejala di lapangan
4. Kondisi Kultur Teknis/Teknik Budidaya
5. Pemeriksaan Laboratorium
34. CROP PROTECTION
Klasifikasi penyakit tanaman
AGROTECHNOLOGY
A.Penyakit Abiotik
Penyakit non infeksi, tidak ditularkan, akibat
perubahan lingkungan abiotik yang ekstrim shg
terjadi perubahan fisiologi tanaman
B. Penyakit Biotik
Penyakit disebabkan mikro organisme (patogen)
bersifat infeksius, dan ditularkan
35. CROP PROTECTION
Diagnosis Penyakit Tanaman
AGROTECHNOLOGY
bertujuan menentukan jenis penyakit /
patogen pada tanaman
langkah awal : penyebab biotik atau
abiotik
pada gejala yang khas lebih mudah
dilakukan, jika akibat patogen dicirikan
dgn adanya patogen di permukaan
jaringan atau dalam tanaman
deteksi dan identifikasi dapat dilakukan
secara visual, lensa pembesar, atau
mikroskop
36. CROP PROTECTION
Diagnosis Penyakit Tanaman
AGROTECHNOLOGY
Langkah diagnosis :
Identifikasi tanaman inang
Identifikasi habitat tanaman
Gejala lapangan
Kondisi teknik budidaya
Pemeriksaan laboratorium
37. CROP PROTECTION
Diagnosis penyakit tanaman
AGROTECHNOLOGY
Uji hipotesis terhadap isolat patogen dengan
“Postulat Koch”
Asosiasi : patogen hrs ada pd semua contoh tan.
Isolasi : patogen hrs dpt diisolasi & ditumbuhkan
pd biakan murni
Inokulasi : patogen hrs dpt diinokulasikan pd
tan.
Reisolasi : patogen hrs dpt diisolasi kembali &
menunjukkan sifat yg sama dengan sebelumnya