2. Surat – surat berharga antara lain saham dan
obligasi, dimiliki perusahaan dalam rangka
Invetasi sementara untuk memanfaatkan dana
selama tidak digunakan.
PENGERTIAN
3. Mempunyai pasar
Pemilikan dilakukan dengan
maksud untuk dijual kembali
dalam waktu dekat, apabila
ada kebutuhan dana
Pemilikannya dilakukan
tidak dengan maksud untuk
menguasai perusahaan lain.
A. KRITERIA
4. Harga perolehan surat berharga meliputi :
Harga beli + biaya – biaya lain yang terjadi dalam transaksi.
B. PEROLEHANNYA
5. Surat berharga disajikan di Neraca berdasarkan :
Harga perolehan atau
Harga yang terendah antara harga pokok
dan harga pasar.
C. PENILAIAN
6. Perhitungan serta journal dari transaksi yang
terjadi dalam saham adalah sebagai berikut :
a. Pada Saat Pembelian
Pada tanggal 1 agustus 1998 PT. Boodiani
membeli secara tunai 500 lembar saham
PT. Adi. Nilai nominal saham Rp 1.000,-
dengan kurs 104. Biaya pembelian yang
dikeluarkan sebesar Rp 2.500,-
1. Investasi Dalam Saham
7. Perhitungan :
Harga pembelian saham = 500 x 104/100 Rp1.000 = Rp 520.000,-
Biaya pembelian = Rp 2.500,-
Jumlah harga perolehan Rp 522.500,-
Jurnal ini dilakukan oleh PT. Boodiani pada tanggal 1 agustus 1985.
Surat – surat berharga saham PT. Adi Rp 522.000,-
Kas Rp 522.000,-
1. Investasi Dalam Saham
8. b. Selama Pemilikan
Pada tanggal 31 Desember 1998, PT Adi membayar
dividen sebesar Rp 200 tiap lembar saham .
Perhitungan :
Pendapatan dividen yang diterima PT. Boodiani atas
pembayaran dividen dari PT.Adi =
500 x Rp 200 = Rp 100.000,-
Journal yang dilakukan oleh PT.Boodiani pada tanggal 31
Desember 1999 (pada saat penerimaan uang dividen)
adalah sebagai berikut:
Kas Rp 100.000,-
Pendapatan dividen Rp 100.000,-
1. Investasi Dalam Saham
9. c. Pada Saat Berakhirnya Pemilikan
Pada saat pemilikan saham berakhir, misalnnya saham
dijual, perlu ditetapkan rugi atau laba atas penjualan saham,
dengan cara mencari selisih anrat harga jual dan harga
perolehan saham. Laba penjualan saham adalah selisih lebih
atas harga jual dengan harga perolehan saham. Rugi
penjualan saham bila harga jual lebih rendah dari harga
perolehan saham. Yang dimaksud dengan harga jual adalah
kurs dikurangi dengan biaya penjualan.
Pada tanggal 1 februari 1999 saham yang dibeli tanggal 1
Agustus 1998 dijual dengan kurs 103. Biaya penjualan yang
dibayar Rp 2.000,-
1. Investasi Dalam Saham
10. Perhitungan
Harga penjualan saham =
500 x 103/100 x Rp 1.000 = Rp 515.000
Biaya penjualan (Rp 2.000)
Harga penjualan bersih Rp 513.000
Harga perolehan saham (Rp 522.500)
Rugi penjualan surat-surat berharga Rp 9.500,-
b. Investasi Dalam Saham
11. Jurnal yang dilakukan PT.Boodiani pada tanggal 1 Februari
1999 (pada saat penjualan saham) :
Kas Rp 513.000,-
Rugi penjualan surat-surat Berharga PT.Adi Rp 9.500,-
Surat-surat berharga saham PT.Adi Rp 522.000,-
1. Investasi Dalam Saham
12. Ketiga transaksi di atas apabila digambarkan dalam
perkiraan akan tampak sebagai berikut :
1. Investasi Dalam Saham
Kas
31-12-85 Rp 100.000 1-8-85 Rp 522.500
1-2-86 Rp 513.000
Surat-surat Berharga Saham PT. Adi
1-8-85 Rp 522.500 1-2-86 Rp 522.500
Pendapatan Dividen
31-12-85 Rp 100.000
13. Perbedaan pokok antara saham dan obligasi adalah :
a. Saham merupakan tanda bukti pemilikan atas suatu
perusahaan tertentu. Sedangkan obligasi merupakan
tanda bukti meminjamkan uang kepada perusahaan
tertentu.
b. Pemegang saham akan memperoleh pendapatan
berupa dividen yang besarnya dipengaruhi laba yang
diperoleh perusahaan yang mengeluarkan saham.
Sedangkan pemegang obligasi akan memperoleh
pendapatan berupa bunga tetap tanpa
memperhatikan Perusahaan yang mengeluarkan
obligasi memperoleh laba atau menderita kerugian.
2. Investasi Dalam Obligasi
14. Perhitungan serta journal dari transaksi yang
terjadi dalam obligasi adalah sebagai berikut :
a. Pada Saat Pembelian
Pada tanggal 30 juli 1985 PT. Boodiani
membeli 800 lembar obligasi PT. Adi. Nilai
nominal obligasi Rp 1.000,- harga kurs
obligasi 102 bunga per tahun 12% dibayar
tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Biaya
pembelian yang dibayar pada saat
pembelian obligasi sebesar Rp 2.000,-
2. Investasi Dalam Obligasi
15. Perhitungan
Bunga obligasi yang berjalan dapat dihitung dengan
dua cara :
1. Bunga didasarkan atas jumlah bulan dengan
ketentuan 1 tahun sama dengan 12 bulan, dan
jumlah hari kurang dari 15 hari tidak dihitung, 15
hari atau lebih dalam 1 bulan dihitung 1 bulan.
2. Bunga didasarkan atas hari yang sebenarnya,
dengan ketentuan 1 tahun dihitung 360 hari.
Selanjutnya dalam pembahasan ini perhitungan
bunga didasarkan atas hari yang sebenarnya.
2. Investasi Dalam Obligasi
16. Dari contoh soal di atas, hari bunga dihitung sebagai
berikut:
Bulan April = 29 hari (tanggal 1 tidak dihitung)
Mei = 31 hari
Juni = 30 hari
Juli = 30 hari (tanggal pembelian dihitung)
Jumlah = 120 hari
(Pembayaran bunga tiap tanggal 1 April dan 10 ktober, hari
bunga berjalan dihitung dari tanggal 1 April sampai dengan
tanggal 30 juli/tanggal pembelian).
2. Investasi Dalam Obligasi
17. Bunga (120 hari) = 120 x 360 x 12% x 800 x Rp 1.000 = Rp 32.000
Harga perolehan obligasi dihitung sebagai berikut :
Harga pembelian = 102/100 x 800 x Rp 1.000 = Rp 816.000
Biaya pembelian = Rp 2.000
Harga perolehan surat-surat berharga – obligasi = Rp 818.000
Jurnal yang dilakukan PT. Boodiani pada tanggal 30 Juli 1985 (pada
saat pembelian ) adalah :
Surat-surat berharga – obligasi PT. Adi Rp 818.000
Piutang pendapatan bunga-obligasi Rp 32.000
Kas Rp 850.000
2. Investasi Dalam Obligasi
18. b. Selama Pemilikan
Pembayaran bunga obligasi tiap tanggal 1 April dan
1 Oktober. Pada tanggal 1 oktober 1985 PT. Boodiani
menerima pembayaran bunga sebesar setengah
tahun atau enam bulan (untuk pembayaran bunga
tidak memperhatikan jumlah hari bunga) adalah :
6/12 x 12% x 800 x Rp 1.000 = Rp 48.000
Dari jumlah Rp 48.000 sebesar Rp 32.000 berasal
dari piutang pendapatan bunga obligasi, yang
dibayar pada saat pembelian obligasi.
2. Investasi Dalam Obligasi
19. Jurnal yang dibuat PT. Boodiani pada tanggal 1 Oktober
1985 (saat menerima bunga) adalah :
Kas Rp 48.000
Piutang pendapatan bunga obligasi Rp 32.000
Pendapatan bunga obligasi Rp 16.000
Misalkan pada tanggal 31 Desember 1985 PT.Boodiani
menyusun laporan keuangan, maka untuk penanaman
sementara dalam obligasi perlu dibuat jurnal penyesuaian.
Penyesuaian pendapatan bunga obligasi dari tanggal
1Oktober sampai dengan tanggal 31 Desember 1985,
selama 3 bulan adalah :
3/12 x 12% x 800 x Rp 1.000 = Rp 24.000
2. Investasi Dalam Obligasi
20. Journal penyesuaian yang dilakukan pada tanggal 31
Desember 1985 :
Piutang pendapatan bunga obligasi Rp 24.000
Pendapatan bunga obligasi Rp 24.000
Pada tanggal 1 Januari 1986 PT. Boodiani membuat journal
penyesuaian kembali atas jurnal penyesuaian kembali atas
jurnal penyesuaian yang dibuat tanggal 31 Desember 1985
sebagai berikut :
Pendapatan bunga obligasi Rp 24.000
Piutang pendapatan bunga obligasi Rp 24.000
2. Investasi Dalam Obligasi
21. Pada tanggal 1 April 1986 PT. Boodiani menerima
pendapatan bunga lagi dan membuat journal
sebagai berikut :
Kas Rp 48.000
Pendapatan bunga Rp 48.000
2. Investasi Dalam Obligasi
22. c. Pada Saat Berakhirnya Pemilikan
Pada saat pemilikan obligasi berakhir misalnya, obligasi
dijual, perlu di tetapkan rugi atau laba atas penjualan
obligasi dengann cara mencari selisih antara harga jual dan
harga perolehan obligasi. Bila harga jual lebih besar dari
harga perolehan obligasi, perusahaan memperoleh laba. Bila
harga jual lebih rendah dari perolehan perusahaan
menderita rugi. Yang di maksud dengan harga jual adalah
harga kurs (tidak termasuk bunga berjalan) dikurangi biaya-
biaya penjualan.
Pada tanggal 31 Mei 1986 obligasi tersebut oleh PT.
Boodiani dijual dengan kurs 103. Biaya penjualan yang
dikeluarkan sebesar Rp 2.000
2. Investasi Dalam Obligasi
23. Perhitungan
Harga Penjualan = 103/100x800x Rp 1.000 = Rp 824.000
Biaya Penjualan = (Rp 2.000)
Harga Penjualan Bersih obligasi = Rp 822.000
Harga perolehan Obligasi = (Rp 815.000)
Laba penjualan Surat-surat berharga Obligasi = Rp 4.000
Bunga berjalan dihitung sebagai berikut :
Hari “Bunga” : Bulan April = 29 Hari
Mei = 31 Hari
Jumlah = 60 hari
2. Investasi Dalam Obligasi