SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
O
L
E
H
MUFAZZAL
MAHASISWA ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA MUFAZZAL
ILMU POLITIK UNSYIAH
Pembentukan DPD RI ini dilakukan melalui perubahan ketiga Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) pada bulan November 2001.
Sejak perubahan itu, maka sistem perwakilan dan parlemen di indonesia berubah dari sistem
unikameral menjadi sistem bikameral. Perubahan tsb tidak terjadi seketika , tetapi melalui
tahap pembahasan yang cukup panjang baik di masyarakat maupun di MPR RI, khusunya
panitia Ad Hoc I. Proses perubahan di MPR RI, selain memerhatikan tuntutan politik dan
pandangan-pandangan yang berkembang bersama reformasi, juga melibatkan pembahasan
yang bersifat akademis, dengan mempelajari sistem pemerintahan yang berlaku di negara-
negara lain khusunya di negeri yang menganut paham demokrasi.
MUFAZZAL
ILMU POLITIK UNSYIAH
DPD adalah dewan perwakilan daerah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, yang dalam bahasa inggris
disebut House of Representatives of the Republic of Indonesia.
DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai
lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provensi yang dipilih
yang dipilih melalui pemilihan umum.
MUFAZZAL
ILMU POLITIK UNSYIAH
HAK..
1. Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi
daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya.
2. Ikut membahas rancangan undang-undang otda, antar lain hubungan pusat
dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah.
3. Mengajukan usul, ikut dalam pembahasan, dan memberikan pertimbangan
yang berkaitan dgn bidang legeslasi tertentu.
4. Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tertentu.
MUFAZZAL
ILMU POLITIK UNSYIAH
TUGAS Dan WEWENANG DPD..
1. Dapat mengajukan kpd DPD rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otda, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
daerah serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE.
2. Ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otda, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan, penggabungan dan pemekaran daerah,
pengelolaan SDA dan SDE.
3. Memberikan pertimbangan kpd DPR atas rancangan undang-undang
Anggaran dan pendapat negara (APBN).
4. Memberikan pertimbangan kpd DPR dalam pemilihan anggota BPK.
5. Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
mengenai otda, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah.
6. Menerima hasil pemeriksaan keungan dari BPK untuk bahan membuat
pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN.
MUFAZZAL
ILMU POLITIK UNSYIAH
PENGERTIAN..
Anggota DPD adalah wakil daerah provensi yang telah bersumpah
atau berjanji sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
dalam melaksanaka tugasnya memerhatikan aspirasi masyarakat
dan daerah dalam kerangka negara NKRI.
Masa jabatan anggota adalah 5 (lima) tahun dan berakhir
bersamaan pada saat anggota yang baru mengucapkan sumpah
jabatan.
MUFAZZAL
ILMU POLITIK UNSYIAH
Hak anggota..
 Menyampaikan usul dan pendapat.
 Memilih dan dipilih.
 Membela diri.
 Imunitas.
 Protokoler.
 keungan.
 dan administratif.
 Mengamalkan pancasila.
 Melaksanakan UUD dan segala peraturan perundang-undang.
 Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penelenggaraan pemerintah.
 Mempertahankan dan memelihara kerukunan NKRI.
 Memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
 Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
rakyat daerah.
 Mendahulukan kepentingan negara dari kelompok, pribadi. Dan
golongan.
 Memberiakan pertanggungjawaban secara moral dan politis kpd pemilih
dan daerah pemilihannya.
 Menaati kode etik dan peraturan tatatertib DPD.
 Menjaga etika dan norma adat daerah yg diwakilinya.
1. Anggota berhenti antar waktu karena:
 Meninggal dunia
 Mengundurkan diri secara tertulis
2. Anggota di berhentikan karena:
 Tidak dapat melaksanakan tugas
 Tidak lagi memenuhi syarat-syarat calon anggota
 Melanggar sumpah/janji
 Melarang peraturan rangkap jabatan
 Dinyatakan bersalah oleh putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum.
1. menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti
aspirasi masyarakat dan daerah pemilihannya.
2. Menyampaikan perkembangan pelaksanaan tugas dan
wewenangnya di daerah pemilihannya masing-masing.
3. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang
tertentu.
=>adalah alat kelengkapan DPR dan merupakan satu kesatuan
pimpinan yang bersifat kolektif, terdiri atas 1 orang ketua dan 3 wakil
ketua yang di pilh dari dan oleh anggota rapat paripurna.
a) Calon ketua DPD diusulkan secara bebas dan rahasia dalam sidang
paripurna DPD.
b) Anggota hanya dapat mengusulkan (satu) orang calon ketua
c) Apabila calon terdapat 50% suara, maka ia di tetapkan sbg ketua DPD
terpilih.
d) Apabila tidak ada calon memiliki suara 50% maka akan di putar sampai
(enam) kali.
e) Pemutaran di lakukan kepada calon yang mendapat suara terbanyak,
sampai akhir.
A. Pimpinan
Tugas pimpinan:
 Memimpin sidang
 Menyusun rencara kerja
 Menjadi juru bicara DPR
 Melaksanakan dan memasyarakatkan kepustusan DPR
 Melaksanakan konsultasi dengan presiden dan pimpinan lembaga negara
lainnya
 Mewakili DPR/ alat kelengkapan di pengadilan
 Melaksanakan keputusan DPR berkenaan dengan penetapan sanksi atau
rehabilitasi anggota sesuai peraturan perundang-undangan
 Menetapkan arah, kebijakan umum dan strategi pengelolaan anggaran DPR.
 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dalam rapat paripurna DPR.
Lanjutan..
Panitia Ad Hoc terdiri atas sebanyak-banyaknya 32 orang anggota
yg mencerminkan keterwakilan provrnsi dan merupakan alat
kelengkapan DPD
Pimpinan panitia Ad Hoc merupakan satu kesatuan yang bersifat
kolektif, terdiri atas seorang ketua dan dua (2) orang wakil ketua
yang dipilih dari dan oleh anggota panitia Ad Hoc dalam rapat
panitia Ad Hoc yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
a) dalam bidang mengajukan undang-undang adalah mengadakan
persiapan, pembahasan, dan penyempurnaan RUU tersebut.
b) Di bidang pembahasan RUU dari DPR / pemerintah adalah
mengadakan persiapan, pembahasan dan penyempurnaan RUU.
c) Di bidang pertimbangan sbg berikut:
 Mengadakan persiapan, pembahasan, dan penyusunan pertimbangan mengenai
RUU APBN dan rancangan UU yang berkaitan dgn pajak, pendidikan, dan agama.
 Menyusun pertimbangan kpd DPR dlm pemilihan anggota BPK.
d) Di bidang pengawasan:
 Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu.
 Membahas hasil pemeriksaan BPK.
Badan kehormatan dibentuk oleh DPD dan merupakan alat
kelengkapn DPD. Keanggotaan badan kehormatan terdiri atas
sebanyak-banyaknya 32 org anggota yang mencerminkan
keterwakilan setiap provensi.
Pimpinan badan kehormatan merupakan 1 (satu) kesatuan pimpinan
yang bersifat kolektif, terdiri atas seorang ketua dan 2 (dua) orang
wakil ketua yang dipilih dari dan oelh anggota badan kehormatan
dalam rapat badan kehormatan yang di pimpin oleh pimpinan DPD
a) Melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan terhadap
anggota karena tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan
atau berhalangan tetap sbg anggota.
b) Mengambil keputusan atas hasil penyelidikan dan verifikasi.
c) Menyampaikan keputusan kpd sidang paripurna DPD untuk di
tetapkan.
d) Memnaggil anggota yg bersangkutan untuk memberikan penjelasan
dan pembelaan terhadap pelanggaran yg dilakukan.
e) Memanggil pelapor, saksi, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk
dimintai keterangan, termasuk untuk diminai dokumen atau bukti lain.
f) Sanksi dan rehabilitasi.
Panitia musyawarah dibentuk oleh DPD dan merupakan alat
kelengkapan DPD. Panitia musyawarah dapat membentuk tim
kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya. Anggota panitia
musyawarah berjumlah 32 orang sesuai refresentasi jumlah
provensi.
Pimpinan panitia musyawarah merupakan 1 (satu) kesatuan
pimpinan yang bersifat kolegtif yg terdiri atas (1) seorang ketua
dan (2) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota
panitia musyawarah yg dipimpin oleh pimpinan DPD.
1. Merancang dan menetapkan acara serta kegiatan DPD untuk 1
(satu) tahun sidang.
2. Memberikan pendapat kepada pimpinan DPD dalam menentukan
garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan
wewenang DPD.
3. Meminta dan memberikan kesempatan kpd alat kelengkapan DPD
yang lain untuk memberikan keterangan menyangkut pelaksanaan
tugas tiap-tiap kelengkapan tsb.
4. Menentukan penanganan terhadap pelaksanaan tugas DDPD oleh
alat kelengkapan DPD.
5. Melaksanakan hal-hal yang oelh sidang paripurna diserahkan kpd
panitia musyawarah.
Panitia perancangn undang-undang dibentuk oleh DPD dan
merupakan alat kelngkapan DPD dan dapat membentuk tim kerja
untuk kelancaran pelaksanaan tugasnnya. Jumlah anggota panitia
perancang undang-undang sebanyak-banyaknya berjumlah 32
orang anggota yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi.
Pimpinan panitia merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat
kolegtif yang terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua.
Yang dipilih dari dan oleh panitia perancang undang-undang dalam
rapat panitia yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
1) Merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas
pembahasan usul pembentukan RUU dan usul RUU untuk satu
masa keanggotaan DPD dan setiap tahun anggaran.
2) Membahas usul pembentukan RUU dan usul RUU berdasarkan
program prioritas yang telah ditetapkan.
3) Mengkoordinasikan kegiatan pembahasan, harmonisasi,
pembulatan, dan pemantapan konsepsi usul pembentukan RUU
dan usul RUU yg telah disiapkan oleh anggota panitia Ad Hoc.
4) Melakukan pembahasan, perubahan / penyempurnaan RUU yg
secara khusus ditugaskan oelh panitia musyawarah atau sidang
paripurna.
5) Melakukan koordinasi, konsultasi, dan evaluasi dlm rangka
mengikuti perkembangan terghadap materi usul RUU yg sedang
dibahas panitia Ad Hc.
6) Melakukan evaluasi terhadap program penyusunan usul rancangan
undang-undang.
7) Membuat inventarisasi masalah, baik yang sudah maupun yang
belum terselesaikan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan oleh
panitia rancangan undang-undang pada masa keanggotaan
berikutnya.
8) Melakukan evaluasi dan penyempurnaan peraturan tata tertib dan
kode etik anggota DPD
Badan urusan rumah tangga dibentuk oleh DPD dan merupakan alat
kelngkapan DPD dan dapat membentuk tim kerja untuk kelancaran
pelaksanaan tugasnnya. Jumlah anggota panitia perancang undang-
undang sebanyak-banyaknya berjumlah 32 orang anggota yang
mencerminkan keterwakilan setiap provinsi.
Pimpinan panitia merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat
kolegtif yang terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua.
Yang dipilih dari dan oleh panitia perancang undang-undang dalam
rapat panitia yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
1. Membantu pimpinan DPD dlm menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPD,
termasuk kesejahteraan anggota dan pegawai Sekjen.
2. Membantu pimpinan DPD dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Sekjen.
3. Membantu pimpinan DPD dalam merencanakan dan menyusun kebijaksanaan
anggaran DPD dgn meneliti dan menyempurnakan rancangan anggaran DPD yg
menyusunnya.
4. Melaksanakan hal-hal yg lain yg berhubungan dgn masalah kerumahtanggaan
DPD yg ditugaskan oleh pimpinan DPD berdasarkan hasil rapat panitia
musyawarah.
5. Panitia urusan rumah tangga dapat meminta penjelasan dan data yang
diperlukan kpd Sekjen.
6. Panitia urusan rumah tangga membuat inventarisasi masalah, dapat
dipergunakan sbg bahan oleh panitia urusan rumah tangga pd masa keanggotaan
berikutnya.
Panitia kerjasama antarlembaga perwakilan dibentuk oleh DPD dan
merupakan alat kelngkapan DPD dan dapat membentuk tim kerja
untuk kelancaran pelaksanaan tugasnnya. Jumlah anggota panitia
perancang undang-undang sebanyak-banyaknya berjumlah 32
orang anggota yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi.
Pimpinan panitia merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat
kolegtif yang terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua.
Yang dipilih dari dan oleh panitia perancang undang-undang dalam
rapat panitia yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
1. Membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan
persahabatan dan kerjasama antar DPD dan Lembaga negara
sejenis
2. Mempersiapkan segala sesuatu yg berhubungan dgn
kunjungan delegasi lembaga negara sejenis yang menjadi
tamu DPD.
3. Mengadakan evaluasi dan menindaklanjuti hasil pelaksanaan
tugas panitia kerjasama antar lembaga perwakilan.
4. Memberikan saran atau usul kpd pimpinan DPD tentang kerja
sama antar DPD dan lembaga negara sejenis, baik secara
bilateral maupun multilareral.
DPD, apabila memandang perlu dapat membentuk panitia khusus
yang bersifat sementara dan dapat membentuk tim kerja untuk
kelancaran pelaksanaan tugasnya. Prakarsa pembentukan panitia
khusus dapat diusulkan oleh panitia Ad Hoc atau panitia
musyawarah. Yang anggotanya sekurang-kurangnya 16 orang dan
sebanyak-banyaknya 32 orang.
Pimpinan panitia khusus merupakan 1 (satu) kesatuan pimpinan yang
bersifat kolektif yang terdiri atas seorang ketua dan 2 (dua) org
wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota panitia kusus dalam
rapat panitia kusus yg dipimpin oleh pimpinan panitia musyawarah.
1. Panitia khusus bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam
jangka waktu yg di tentukan oleh sidang paripurna dan
bertanggung jawab kpd DPD.
 Sekjen ditetapkan dgn keputusan presiden untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas DPD yg personilnya terdiri atas
pegawai negeri sipil. Sebelum Sekjen DPD terbentuk maka
tugasnya dilaksanakan oleh sekjen MPR.
 Sekjen dipimpin oleh seorang seketaris jenderal yg dalam
melaksanakan tugasnnya bertanggung jawab kpd pimpinan DPD
dan dibantu oleh seorang wakil Sekjen dan beberapa deputi.
 Sekjen diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul
pimpinan DPD.
1. Memberikan dukungan administratif dan keahlian kpd DPD.
2. Melaksanakan kebijakan kerumahtanggaan DPD yg telah ditentukan
oleh pimpinan DPD, termasuk kesejahteraan anggota dan pegawai
sekjen.
3. Membantu pimpinan DPD dlm menyiapkan penyusunan rencana
anggaran DPD dgn ketentuan hasil penyusunan rancangan anggaran
DPD sebelum disampaikan kpd pimpinan DPD terlebihdahulu
disampaikan kpd panitia BURT.
4. Melaksanakan tugas lain yg ditugaskan oleh pimpinan DPD.
5. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya selama tahun sidang
yg lalu kpd pimpinan DPD pada setiap permulaan tahun sidang dalam
sidang paripurna DPD.
 Kelompok dpd di mpr adalah pengelompokan anggota sbg anggota
mpr yang bersifat mandiri dan sibentuk dalam rangka optimalisasi
dan efektiitas pelaksanaan tugas, wewenang dan fungsi sbg anggota
mpr.
 Pimpinan pengurus kelompok dpd di daerah terdiri atas unsur
seorang ketua, 5 orang wakil ketua, seorang (1) seketaris dan lima
(5) orang wakil seketaris; serta seorang bendahara dan dua orang
wakil bendahara.
1. Mengkoordinasikan kegiatan anggota DPD.
2. Meningkatkan kemampuan kinerja DPD dalam lingkup sbg anggota
MPR.
Tata cara Pemilihan Pimpinan MPR Unsur Anggota DPD
1. Setiap anggota berhak umtuk memilih dan dipilih sbg calon pimpinan
MPR yang berasal dari unsur anggota DPD.
2. Calon pimpinan MPR yang berasal dari unsur anggota DPD sebanyak 6
orang dipilih dari dan oleh anggota dalam sidang paripurna.
3. Ketua dan wakil ketua DPD tidak dapat mengikuti pencalonan pimpinan
DPD.
4. Pengajuan calon pimpinan MPR unsur anggota DPD dilakukan secara
bebas dan rahasia.
5. Setiap anggota mengajukan pimpinan MPR unsur anggota DPD
dilakukan secara bebas dan rahasia.
6. Anggota yg mendapat suara terbanyak mendapat suara terbanyak
urutan pertama sampai dgn urutan 12 (dua belas) bakal calon
secara rahasia.
7. Anggota memilih 1 (satu) calon pimpinan MPR unsur anggota
DPD dari 12 (dua belas) bakal calon secara rahasia.
8. Bakal calon pimpinan MPR yg memperoleh suara terbanyak
pertama sampai dgn keenam ditetapkan sbg calon pimpinan
MPR.
9. Calon pimpinan MPR unsur anggota DPD terpilih merupakan
calon yg akan diajukan DPD kpd fraksi-fraksi MPR untuk calon
dipilih menjadi paket calon pimpinan MPR
Proses pembuatan keputusan DPD dilakukan melalui 3 (tiga) tingkat
pembicaraan.
a. Pembicaraan tingkat I
pembahasan oleh sidang paripurna DPD terhadap masalah yg berkaitan dgn
tugas dan wewenang DPD, yg didahului oleh penjelasan pimpinan DPD.
b. Pembicaraan tingkat II
Pembahasan alat kelengkapan DPD terhadap hasil pembicaraan tingkat I yg
dilakukan dgn penyampain pandangan, penyusunan daftar inventarisasi,
pembahasan materi berdasarkan dafra inventarisasi, dan penyusunan materi
rancangan keputusan DPD sbg bahan laporan dan diambil keputusan dlm
pembicaraan tingkat I.
c. Pembicaraan tingkat III
Pengambilan keputusan oleh sidang paripurna DPD yg didahului oleh
laporan alat kelengkaan DPD mengenai hasil pembicaraan tingkat II
a) Pengambilan keputusan DPD berdasarkan
Musyawarah.
b) Keputusan berdasarkan mufakat.
c) Keputusan berdasarkan suara terbanyak.
1. Pertemuan antara pimpinan DPD dan pimpinan lembaga
negara lainnya.
2. Pertemuan antara pimpinan DPD bersama unsur alat
kelengkapan DPD sesuai dgn ruang lingkup tugasnya dan
pimpinan lembaga negara lainnya.
3. Pertemuan antara pimpinan DPD bersama seluruh anggota
dan pimpinan lembaga negara lainnya.
Kode etik DPD berisi norma-norma yang harus dipatuhi oleh
setiap anggota menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat,
kehormatan, citra, dan kredibilitas DPD termasuk memuat jenis
sanksi dan mekanisme penegakan kode etik yang ditetapkan
dalam sidang paripurna DPD yang penanganan atas dugaan
pelanggaran terhadap kode etik menjadi wewenang badan
kehormatan.
DPD RI

More Related Content

Similar to DPD RI

Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga LegislatifSoya Odut
 
Pemerintahan pusat
Pemerintahan pusatPemerintahan pusat
Pemerintahan pusatrizaldich
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesianurul khaiva
 
LEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptxLEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptxDzakyWiratmoko
 
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...rudi romo
 
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknPpt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknIrfanHakim54
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructureSoya Odut
 
Presentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRPresentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRAnggin N U
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkNoviayuana Putri
 
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahLembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahDhea Safitri
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Izzatul Ulya
 

Similar to DPD RI (20)

Pembelajaran 1
Pembelajaran 1Pembelajaran 1
Pembelajaran 1
 
Rpp sm 2
Rpp sm 2Rpp sm 2
Rpp sm 2
 
Lembaga Legislatif
Lembaga LegislatifLembaga Legislatif
Lembaga Legislatif
 
Pemerintahan pusat
Pemerintahan pusatPemerintahan pusat
Pemerintahan pusat
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesiaSistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
Sistem ketatanegaraan republik indonesiastruktur pemerintahan indonesia
 
LEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptxLEMBAGA NEGARA (1).pptx
LEMBAGA NEGARA (1).pptx
 
Modul ppkn
Modul ppknModul ppkn
Modul ppkn
 
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
Makalah pancasila tentang struktur pemerintahan di indonesia berdasarkan uud ...
 
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppknPpt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
Ppt tentang Eksekutif Legislatif dan Yudikatif - ppkn
 
Bab 4 kd 3
Bab 4 kd 3Bab 4 kd 3
Bab 4 kd 3
 
POLITIC - Suprastructure
POLITIC - SuprastructurePOLITIC - Suprastructure
POLITIC - Suprastructure
 
Presentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPRPresentasi tentang MPR
Presentasi tentang MPR
 
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkkFungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
Fungsi dan Tugas Presiden, MPR, DPR, BPK, MA, MK, dkk
 
Wewenang
WewenangWewenang
Wewenang
 
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahLembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Organisasi pemerintahan negara
Organisasi pemerintahan negaraOrganisasi pemerintahan negara
Organisasi pemerintahan negara
 
Struktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesiaStruktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesia
 
PPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indahPPKn – disiplin itu indah
PPKn – disiplin itu indah
 
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
Lembaga Perwakilan Rakyat Menurut UUD 1945
 

Recently uploaded

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 

Recently uploaded (12)

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 

DPD RI

  • 1. DEWAN PERWAKILAN DAERAH O L E H MUFAZZAL MAHASISWA ILMU POLITIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA MUFAZZAL ILMU POLITIK UNSYIAH
  • 2. Pembentukan DPD RI ini dilakukan melalui perubahan ketiga Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) pada bulan November 2001. Sejak perubahan itu, maka sistem perwakilan dan parlemen di indonesia berubah dari sistem unikameral menjadi sistem bikameral. Perubahan tsb tidak terjadi seketika , tetapi melalui tahap pembahasan yang cukup panjang baik di masyarakat maupun di MPR RI, khusunya panitia Ad Hoc I. Proses perubahan di MPR RI, selain memerhatikan tuntutan politik dan pandangan-pandangan yang berkembang bersama reformasi, juga melibatkan pembahasan yang bersifat akademis, dengan mempelajari sistem pemerintahan yang berlaku di negara- negara lain khusunya di negeri yang menganut paham demokrasi. MUFAZZAL ILMU POLITIK UNSYIAH
  • 3. DPD adalah dewan perwakilan daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, yang dalam bahasa inggris disebut House of Representatives of the Republic of Indonesia. DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provensi yang dipilih yang dipilih melalui pemilihan umum. MUFAZZAL ILMU POLITIK UNSYIAH
  • 4. HAK.. 1. Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya. 2. Ikut membahas rancangan undang-undang otda, antar lain hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah. 3. Mengajukan usul, ikut dalam pembahasan, dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dgn bidang legeslasi tertentu. 4. Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tertentu. MUFAZZAL ILMU POLITIK UNSYIAH
  • 5. TUGAS Dan WEWENANG DPD.. 1. Dapat mengajukan kpd DPD rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otda, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran daerah serta penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE. 2. Ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otda, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, penggabungan dan pemekaran daerah, pengelolaan SDA dan SDE. 3. Memberikan pertimbangan kpd DPR atas rancangan undang-undang Anggaran dan pendapat negara (APBN). 4. Memberikan pertimbangan kpd DPR dalam pemilihan anggota BPK. 5. Dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otda, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah. 6. Menerima hasil pemeriksaan keungan dari BPK untuk bahan membuat pertimbangan bagi DPR tentang RUU yang berkaitan dengan APBN. MUFAZZAL ILMU POLITIK UNSYIAH
  • 6. PENGERTIAN.. Anggota DPD adalah wakil daerah provensi yang telah bersumpah atau berjanji sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan dalam melaksanaka tugasnya memerhatikan aspirasi masyarakat dan daerah dalam kerangka negara NKRI. Masa jabatan anggota adalah 5 (lima) tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota yang baru mengucapkan sumpah jabatan. MUFAZZAL ILMU POLITIK UNSYIAH
  • 7. Hak anggota..  Menyampaikan usul dan pendapat.  Memilih dan dipilih.  Membela diri.  Imunitas.  Protokoler.  keungan.  dan administratif.
  • 8.  Mengamalkan pancasila.  Melaksanakan UUD dan segala peraturan perundang-undang.  Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penelenggaraan pemerintah.  Mempertahankan dan memelihara kerukunan NKRI.  Memerhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.  Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat daerah.  Mendahulukan kepentingan negara dari kelompok, pribadi. Dan golongan.  Memberiakan pertanggungjawaban secara moral dan politis kpd pemilih dan daerah pemilihannya.  Menaati kode etik dan peraturan tatatertib DPD.  Menjaga etika dan norma adat daerah yg diwakilinya.
  • 9. 1. Anggota berhenti antar waktu karena:  Meninggal dunia  Mengundurkan diri secara tertulis 2. Anggota di berhentikan karena:  Tidak dapat melaksanakan tugas  Tidak lagi memenuhi syarat-syarat calon anggota  Melanggar sumpah/janji  Melarang peraturan rangkap jabatan  Dinyatakan bersalah oleh putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum.
  • 10. 1. menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah pemilihannya. 2. Menyampaikan perkembangan pelaksanaan tugas dan wewenangnya di daerah pemilihannya masing-masing. 3. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tertentu.
  • 11. =>adalah alat kelengkapan DPR dan merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif, terdiri atas 1 orang ketua dan 3 wakil ketua yang di pilh dari dan oleh anggota rapat paripurna. a) Calon ketua DPD diusulkan secara bebas dan rahasia dalam sidang paripurna DPD. b) Anggota hanya dapat mengusulkan (satu) orang calon ketua c) Apabila calon terdapat 50% suara, maka ia di tetapkan sbg ketua DPD terpilih. d) Apabila tidak ada calon memiliki suara 50% maka akan di putar sampai (enam) kali. e) Pemutaran di lakukan kepada calon yang mendapat suara terbanyak, sampai akhir. A. Pimpinan
  • 12. Tugas pimpinan:  Memimpin sidang  Menyusun rencara kerja  Menjadi juru bicara DPR  Melaksanakan dan memasyarakatkan kepustusan DPR  Melaksanakan konsultasi dengan presiden dan pimpinan lembaga negara lainnya  Mewakili DPR/ alat kelengkapan di pengadilan  Melaksanakan keputusan DPR berkenaan dengan penetapan sanksi atau rehabilitasi anggota sesuai peraturan perundang-undangan  Menetapkan arah, kebijakan umum dan strategi pengelolaan anggaran DPR.  Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya dalam rapat paripurna DPR. Lanjutan..
  • 13. Panitia Ad Hoc terdiri atas sebanyak-banyaknya 32 orang anggota yg mencerminkan keterwakilan provrnsi dan merupakan alat kelengkapan DPD Pimpinan panitia Ad Hoc merupakan satu kesatuan yang bersifat kolektif, terdiri atas seorang ketua dan dua (2) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota panitia Ad Hoc dalam rapat panitia Ad Hoc yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
  • 14. a) dalam bidang mengajukan undang-undang adalah mengadakan persiapan, pembahasan, dan penyempurnaan RUU tersebut. b) Di bidang pembahasan RUU dari DPR / pemerintah adalah mengadakan persiapan, pembahasan dan penyempurnaan RUU. c) Di bidang pertimbangan sbg berikut:  Mengadakan persiapan, pembahasan, dan penyusunan pertimbangan mengenai RUU APBN dan rancangan UU yang berkaitan dgn pajak, pendidikan, dan agama.  Menyusun pertimbangan kpd DPR dlm pemilihan anggota BPK. d) Di bidang pengawasan:  Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu.  Membahas hasil pemeriksaan BPK.
  • 15. Badan kehormatan dibentuk oleh DPD dan merupakan alat kelengkapn DPD. Keanggotaan badan kehormatan terdiri atas sebanyak-banyaknya 32 org anggota yang mencerminkan keterwakilan setiap provensi. Pimpinan badan kehormatan merupakan 1 (satu) kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif, terdiri atas seorang ketua dan 2 (dua) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oelh anggota badan kehormatan dalam rapat badan kehormatan yang di pimpin oleh pimpinan DPD
  • 16. a) Melakukan penyelidikan dan verifikasi atas pengaduan terhadap anggota karena tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sbg anggota. b) Mengambil keputusan atas hasil penyelidikan dan verifikasi. c) Menyampaikan keputusan kpd sidang paripurna DPD untuk di tetapkan. d) Memnaggil anggota yg bersangkutan untuk memberikan penjelasan dan pembelaan terhadap pelanggaran yg dilakukan. e) Memanggil pelapor, saksi, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk dimintai keterangan, termasuk untuk diminai dokumen atau bukti lain. f) Sanksi dan rehabilitasi.
  • 17. Panitia musyawarah dibentuk oleh DPD dan merupakan alat kelengkapan DPD. Panitia musyawarah dapat membentuk tim kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya. Anggota panitia musyawarah berjumlah 32 orang sesuai refresentasi jumlah provensi. Pimpinan panitia musyawarah merupakan 1 (satu) kesatuan pimpinan yang bersifat kolegtif yg terdiri atas (1) seorang ketua dan (2) orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh anggota panitia musyawarah yg dipimpin oleh pimpinan DPD.
  • 18. 1. Merancang dan menetapkan acara serta kegiatan DPD untuk 1 (satu) tahun sidang. 2. Memberikan pendapat kepada pimpinan DPD dalam menentukan garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPD. 3. Meminta dan memberikan kesempatan kpd alat kelengkapan DPD yang lain untuk memberikan keterangan menyangkut pelaksanaan tugas tiap-tiap kelengkapan tsb. 4. Menentukan penanganan terhadap pelaksanaan tugas DDPD oleh alat kelengkapan DPD. 5. Melaksanakan hal-hal yang oelh sidang paripurna diserahkan kpd panitia musyawarah.
  • 19. Panitia perancangn undang-undang dibentuk oleh DPD dan merupakan alat kelngkapan DPD dan dapat membentuk tim kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugasnnya. Jumlah anggota panitia perancang undang-undang sebanyak-banyaknya berjumlah 32 orang anggota yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi. Pimpinan panitia merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolegtif yang terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua. Yang dipilih dari dan oleh panitia perancang undang-undang dalam rapat panitia yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
  • 20. 1) Merencanakan dan menyusun program serta urutan prioritas pembahasan usul pembentukan RUU dan usul RUU untuk satu masa keanggotaan DPD dan setiap tahun anggaran. 2) Membahas usul pembentukan RUU dan usul RUU berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan. 3) Mengkoordinasikan kegiatan pembahasan, harmonisasi, pembulatan, dan pemantapan konsepsi usul pembentukan RUU dan usul RUU yg telah disiapkan oleh anggota panitia Ad Hoc. 4) Melakukan pembahasan, perubahan / penyempurnaan RUU yg secara khusus ditugaskan oelh panitia musyawarah atau sidang paripurna. 5) Melakukan koordinasi, konsultasi, dan evaluasi dlm rangka mengikuti perkembangan terghadap materi usul RUU yg sedang dibahas panitia Ad Hc.
  • 21. 6) Melakukan evaluasi terhadap program penyusunan usul rancangan undang-undang. 7) Membuat inventarisasi masalah, baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan oleh panitia rancangan undang-undang pada masa keanggotaan berikutnya. 8) Melakukan evaluasi dan penyempurnaan peraturan tata tertib dan kode etik anggota DPD
  • 22. Badan urusan rumah tangga dibentuk oleh DPD dan merupakan alat kelngkapan DPD dan dapat membentuk tim kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugasnnya. Jumlah anggota panitia perancang undang- undang sebanyak-banyaknya berjumlah 32 orang anggota yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi. Pimpinan panitia merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolegtif yang terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua. Yang dipilih dari dan oleh panitia perancang undang-undang dalam rapat panitia yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
  • 23. 1. Membantu pimpinan DPD dlm menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPD, termasuk kesejahteraan anggota dan pegawai Sekjen. 2. Membantu pimpinan DPD dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Sekjen. 3. Membantu pimpinan DPD dalam merencanakan dan menyusun kebijaksanaan anggaran DPD dgn meneliti dan menyempurnakan rancangan anggaran DPD yg menyusunnya. 4. Melaksanakan hal-hal yg lain yg berhubungan dgn masalah kerumahtanggaan DPD yg ditugaskan oleh pimpinan DPD berdasarkan hasil rapat panitia musyawarah. 5. Panitia urusan rumah tangga dapat meminta penjelasan dan data yang diperlukan kpd Sekjen. 6. Panitia urusan rumah tangga membuat inventarisasi masalah, dapat dipergunakan sbg bahan oleh panitia urusan rumah tangga pd masa keanggotaan berikutnya.
  • 24. Panitia kerjasama antarlembaga perwakilan dibentuk oleh DPD dan merupakan alat kelngkapan DPD dan dapat membentuk tim kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugasnnya. Jumlah anggota panitia perancang undang-undang sebanyak-banyaknya berjumlah 32 orang anggota yang mencerminkan keterwakilan setiap provinsi. Pimpinan panitia merupakan satu kesatuan pimpinan yang bersifat kolegtif yang terdiri atas seorang ketua dan dua orang wakil ketua. Yang dipilih dari dan oleh panitia perancang undang-undang dalam rapat panitia yang dipimpin oleh pimpinan DPD.
  • 25. 1. Membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antar DPD dan Lembaga negara sejenis 2. Mempersiapkan segala sesuatu yg berhubungan dgn kunjungan delegasi lembaga negara sejenis yang menjadi tamu DPD. 3. Mengadakan evaluasi dan menindaklanjuti hasil pelaksanaan tugas panitia kerjasama antar lembaga perwakilan. 4. Memberikan saran atau usul kpd pimpinan DPD tentang kerja sama antar DPD dan lembaga negara sejenis, baik secara bilateral maupun multilareral.
  • 26. DPD, apabila memandang perlu dapat membentuk panitia khusus yang bersifat sementara dan dapat membentuk tim kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya. Prakarsa pembentukan panitia khusus dapat diusulkan oleh panitia Ad Hoc atau panitia musyawarah. Yang anggotanya sekurang-kurangnya 16 orang dan sebanyak-banyaknya 32 orang. Pimpinan panitia khusus merupakan 1 (satu) kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif yang terdiri atas seorang ketua dan 2 (dua) org wakil ketua, yang dipilih dari dan oleh anggota panitia kusus dalam rapat panitia kusus yg dipimpin oleh pimpinan panitia musyawarah.
  • 27. 1. Panitia khusus bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu yg di tentukan oleh sidang paripurna dan bertanggung jawab kpd DPD.
  • 28.  Sekjen ditetapkan dgn keputusan presiden untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPD yg personilnya terdiri atas pegawai negeri sipil. Sebelum Sekjen DPD terbentuk maka tugasnya dilaksanakan oleh sekjen MPR.  Sekjen dipimpin oleh seorang seketaris jenderal yg dalam melaksanakan tugasnnya bertanggung jawab kpd pimpinan DPD dan dibantu oleh seorang wakil Sekjen dan beberapa deputi.  Sekjen diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul pimpinan DPD.
  • 29. 1. Memberikan dukungan administratif dan keahlian kpd DPD. 2. Melaksanakan kebijakan kerumahtanggaan DPD yg telah ditentukan oleh pimpinan DPD, termasuk kesejahteraan anggota dan pegawai sekjen. 3. Membantu pimpinan DPD dlm menyiapkan penyusunan rencana anggaran DPD dgn ketentuan hasil penyusunan rancangan anggaran DPD sebelum disampaikan kpd pimpinan DPD terlebihdahulu disampaikan kpd panitia BURT. 4. Melaksanakan tugas lain yg ditugaskan oleh pimpinan DPD. 5. Melaporkan secara tertulis pelaksanaan tugasnya selama tahun sidang yg lalu kpd pimpinan DPD pada setiap permulaan tahun sidang dalam sidang paripurna DPD.
  • 30.  Kelompok dpd di mpr adalah pengelompokan anggota sbg anggota mpr yang bersifat mandiri dan sibentuk dalam rangka optimalisasi dan efektiitas pelaksanaan tugas, wewenang dan fungsi sbg anggota mpr.  Pimpinan pengurus kelompok dpd di daerah terdiri atas unsur seorang ketua, 5 orang wakil ketua, seorang (1) seketaris dan lima (5) orang wakil seketaris; serta seorang bendahara dan dua orang wakil bendahara.
  • 31. 1. Mengkoordinasikan kegiatan anggota DPD. 2. Meningkatkan kemampuan kinerja DPD dalam lingkup sbg anggota MPR. Tata cara Pemilihan Pimpinan MPR Unsur Anggota DPD 1. Setiap anggota berhak umtuk memilih dan dipilih sbg calon pimpinan MPR yang berasal dari unsur anggota DPD. 2. Calon pimpinan MPR yang berasal dari unsur anggota DPD sebanyak 6 orang dipilih dari dan oleh anggota dalam sidang paripurna. 3. Ketua dan wakil ketua DPD tidak dapat mengikuti pencalonan pimpinan DPD. 4. Pengajuan calon pimpinan MPR unsur anggota DPD dilakukan secara bebas dan rahasia.
  • 32. 5. Setiap anggota mengajukan pimpinan MPR unsur anggota DPD dilakukan secara bebas dan rahasia. 6. Anggota yg mendapat suara terbanyak mendapat suara terbanyak urutan pertama sampai dgn urutan 12 (dua belas) bakal calon secara rahasia. 7. Anggota memilih 1 (satu) calon pimpinan MPR unsur anggota DPD dari 12 (dua belas) bakal calon secara rahasia. 8. Bakal calon pimpinan MPR yg memperoleh suara terbanyak pertama sampai dgn keenam ditetapkan sbg calon pimpinan MPR. 9. Calon pimpinan MPR unsur anggota DPD terpilih merupakan calon yg akan diajukan DPD kpd fraksi-fraksi MPR untuk calon dipilih menjadi paket calon pimpinan MPR
  • 33. Proses pembuatan keputusan DPD dilakukan melalui 3 (tiga) tingkat pembicaraan. a. Pembicaraan tingkat I pembahasan oleh sidang paripurna DPD terhadap masalah yg berkaitan dgn tugas dan wewenang DPD, yg didahului oleh penjelasan pimpinan DPD. b. Pembicaraan tingkat II Pembahasan alat kelengkapan DPD terhadap hasil pembicaraan tingkat I yg dilakukan dgn penyampain pandangan, penyusunan daftar inventarisasi, pembahasan materi berdasarkan dafra inventarisasi, dan penyusunan materi rancangan keputusan DPD sbg bahan laporan dan diambil keputusan dlm pembicaraan tingkat I. c. Pembicaraan tingkat III Pengambilan keputusan oleh sidang paripurna DPD yg didahului oleh laporan alat kelengkaan DPD mengenai hasil pembicaraan tingkat II
  • 34. a) Pengambilan keputusan DPD berdasarkan Musyawarah. b) Keputusan berdasarkan mufakat. c) Keputusan berdasarkan suara terbanyak.
  • 35. 1. Pertemuan antara pimpinan DPD dan pimpinan lembaga negara lainnya. 2. Pertemuan antara pimpinan DPD bersama unsur alat kelengkapan DPD sesuai dgn ruang lingkup tugasnya dan pimpinan lembaga negara lainnya. 3. Pertemuan antara pimpinan DPD bersama seluruh anggota dan pimpinan lembaga negara lainnya.
  • 36. Kode etik DPD berisi norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap anggota menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas DPD termasuk memuat jenis sanksi dan mekanisme penegakan kode etik yang ditetapkan dalam sidang paripurna DPD yang penanganan atas dugaan pelanggaran terhadap kode etik menjadi wewenang badan kehormatan.