Makalah ini membahas tentang tantangan pendidikan dalam menghadapi abad ke-21, visi pendidikan abad ke-21 baik secara global maupun di Indonesia, serta prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai untuk abad ke-21.
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Ms. word tugas 3 tik safira 2 e
1. MAKALAH
PENDIDIKAN MASA DEPAN DALAM MENGHADAPI ABAD
21
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan
Dosen pengampu Santa M.pd
Disusun oleh:
Safira Tyas Handayani
(037119101)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURU DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan YME karena atas rahmat dan
inayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini
tersusun atas kumpulan berbagai referensi yang dikumpulkan oleh teman-teman
kelompok. Referensi yang berupa sumber pustaka maupun informasi dari berbagai
media yang telah diseleksi dan berkaitan dengan judul makalah ini.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang membantu
proses pembuatan makalah hingga telah tersusun secara sistematis. Akhir kata
kami berhap agar makalah ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.
Bogor, November 2019
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II Pembahasan................................................................................................................3
A. Tantangan Pendidikan Menghadapi Abad 21 .......................................................3
B. Visi Pendidikan Dalam Menghadapi Abad 21 ......................................................4
C. Visi Pendidikan Di Indonesia.................................................................................5
D. Prinsip Pokok Pembelajaran Abad 21...................................................................7
E. Pendidikan Dan Pembelajaran Yang Cocok Di Abad 21 ......................................8
F. Impikasi Perkembangan Abad 21 Terhadap Pendidikan Indonesia........................16
BAB III Penutup .......................................................................................................................18
A. Kesimpulan.............................................................................................................18
B. Saran......................................................................................................................18
Daftar Pustaka...........................................................................................................................iii
Lampiran..................................................................................................................................iv
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
da bertakwa kepada Tuhan YME,berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan di butuhkan sosok yang mampu
menjadi tumpuan proses pedidikan itu berlangsung. Guru merupakan sosok
yang di butuhkan dalam mewujukan tujuan tersebut. Sebagai tenaga
profesional yang bertugas dalam mengajar, mendidik, membimbing
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi para peserta didik
sehingga sosok guru sangat di butuhkan untuk mempersiapkan masa depan
dalam dunia pendidikan.
Profesi guru juga di tuntut untuk memiliki peran sertanya dalam dunia
pendidikan. Beberapa peran guru adalah:
1) sebagai pengajar
2) sebagai pendidik
3) sebagai pembimbing
4) sebagai tenaga profesional, dan
5) sebagai pembaharu.
Untuk melakukan peran guru tersebut, guru harus memerhatikan bagaimana
dia mengimplementasikan perannya dalam proses pembelajaran.
5. 2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang
hendak di kaji adalah
1. Apa saja tantangan pendidikan dalam menghadapi abad 21?
2. Apa visi dalam menghadapi abad 21?
3. Visi pendidikan di indonesia?
4. Apa prinsip-prinsip pendidikan yang di terapkan dalam menghadapi
abad 21?
5. Pendidikan dan pembelajaran yang cocok di abad 21?
6. Bagaimana implikasi pendidikan pada abad 21 bagi pendidikan
indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tantangan pendidikan dalam menghadapi abad
abad 21
2. Untuk menghadapi visi dalam menghadapi abad 21
3. Untuk mengetahui visi pendidikan di indonesia
4. Untuk mengetahui prinsip pendidikan dalam menghadapi abad 21
5. Untuk mengetahui pendidikan dan pembelajaran yang cocok di
abad 21
6. Untuk mengetahui bagaimana implikasi pendidikn pada abad 21
bagi pendidikan di indonesia
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. TANTANGAN MENGHADAPI ABAD 21
BANDUNG, DISDIK JABAR, Terdapat beberapa tantangan dalam menghadapi
Abad 21, diantaranya munculnya generasi milenial dengan ciri tidak bisa dilepaskan
dari teknologi terutama internet dengan berbagai media sosial yang sudah menjadi
bagian dari gaya hidup modern. Hal ini disampaikan oleh Sekertaris Dinas Pendidikan
Jawa Barat, Firman Adam saat membuka acara Festival Kampung Arab (Fikar) ke 5 di
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Firman mengatakan kecenderungan Global saat ini diantaranya fenomena Abad
Kreatif, menempatkan kreativitas, inovasi, dan jejaring sebagai sumber daya
strategis, dan adanya revolusi digital (Industri 4.0). “Adanya revolusi digital (Industri
4.0) yang membuat hidup menjadi mudah dan nyaman, sekaligus berpotensi
masalah,” ujar Firman di UPI.
Dibutuhkan literasi dasar, dan kompetensi utama peserta didik. Kompetensi
utama peserta didik tersebut adalah peserta didik memiliki Nilai Karakter. Nilai
karakter adalah kemampuan beradaptasi di lingkungan yang dinamis, Nilai karakter
diantaranya religius, jujur, mandiri, bertanggung jawab, demokratis, cinta tanah air,
toleran, cinta damai, dan menghargai prestasi. Selain itu, kompetensi utama peserta
didik lainnya adalah literasi dasar. Literasi dasar adalah kemampuan kecakapan hidup
sehari-hari.Terdapat enam literasi, diantaranya: literasi baca tulis, literasi numerasi,
literasi sains, literasi digital, literasi finansial, literasi budaya dan kewargaan1
B. VISI PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI ABAD KE 21
Adapun visi tersebut menurut komisi Internasional tentang pendidikan untuk abad
21 UNESCO adalah sebagai berikut:
1 http://disdik.jabarprov.go.id/news/751/tantangan-menghadapi-abad-21
7. 4
1. Dari Masyarakat Lokal Menuju Kepada Sebuah Masyarakat Dunia
a. Saling ketergantungan di dunia dan globalisasi merupakan kekuatan-kekuatan
dalam kehidupan dewasa ini kekuatan-kekuatan telah bekerja dan akan tetap
menjadi satu kesan yang mendalam dalam abad 21.
b. Bahaya utama adalah bahwa sebuah jurang terbuka timbul antara sekelompok
minoritas orang yang dapat menemukan cara yang berhasil tentang dunia baru
yang akan datang dengan mayoritas orang yang merasa bahwa mereka berada di
dalam kekuasaan peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang tidak berbicara
tentang masa depan masyarakat yang berkenaan dengan bahaya-bahaya yang
menyebabkan suatu kemunduran demokrasi dan pemberontakan yang tersebar
luas.
c. Kita harus terbimbing oleh tujuan yang bercita-cita mengendalikan dunia yang
terarah pada saling pengertian yang lebih besar, suatu rasa tanggung yang lebih
besar dan solideritas yang lebih besar melalui penerimaan perbedaan-perbedaan
spiritual dan kultiral. Pendidikan dengan cara memberikan jalan masuk pada
pengetahuan untuk semua mempunyai kejelasan dalam tugas universalnya
membantu orang untuk memahami dunia dan memahamiorang lain.
2. Dari Kohesi Sosial Menuju Partisipasi Demokrasi
a. Kebijakan pendidikan harus cukup beraneka ragam dan harus dirancang
bukan untuk mendorong eklusi sosial atau pengasingan sosial.
b. Sosialisasi individu-individu haruslah tidak bertentangan dengan
perkembangan pribadi oleh karena itu perlu bekerja yang tertuju pada sebuah
sistem yang mendorong pada memadukan kebijakan-kebijakan tentang integrasi
atau persatuan dengan penghormatan atas hak-hak individual.
c. Pendidikan tidak dapat dengan sendirinya memecahkan masalah-masalah
yang timbul karena pemutusan hubungan-hubungan sosial.
d. Demokrasi muncul secara progresif menunjukkan bentuk-bentuk dan
berkembang melalui tahap-tahap yang sesuai dengan situasi dari setiap Negara.
Pendidikan kesadaran dari kewarganegaraan yang aktif harus mulai disekolah.
8. 5
e. Partisipasi demokrasi merupakan suatu yang berkenaan dengan
kewarganegaraan yang baik tetapi hal tersebut dapat diperkuat atau didorong
melalui pengajaran dan praktek-praktek yang disesuaikan dengan suatu media
dan informasi masyarakat.
f. Peranan pendidikan menyediakan latar belakang kultur bagi anak-anak dan
orang-orang dewasa yang akan memungkinkan mereka sejauh mungkin
mempunyai pengertian tentang perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Dari Pertumbuhan Ekonomi Menuju Perkembangan Manusia
a. Sebuah studi yang berorientasi pada masa depan tentang kedudukannya kerja
dalam masyarakat memperlihatkan adanya pengaruh-pengaruh kemajuan dan
perubahan teknis terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat
b. Suatu penilaian yang lebih lengkap tentang perkemabgngan yang melibatkan
semua aspeknya telah dilakukan oleh Program Pembangunan Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
c. Perkembangan jalur-jalur baru antara kebijaksanaan pendidikan dengan
kebijaksanaan pembangunan denaan menguatkan pada dasar-dasar pengetahuan
dan keterampilan-keterampilan di Negara-negara berkenaan dengan peningkatan
inisiatif, kerja tim, sinergi-sinergi realistik dengan memperhitungkan sumber-
sumber setempat, pengerjaan secara mandiri dan semangat untuk berusaha.2
C. VISI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan. Sedangkan pendidikan dapat diartikan sebagai suatu metode untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat
membuat seseorang menjadi lebih baik.
Pendidikan mempunyai visi yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia
2
http://farrah28.blogspot.com/2016/12/visi-pendidikan-dalam-menghadapi-abad.html
9. 6
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling elementer di
atas dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, pendidikan seyogyanya
menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi individu,
sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai. Selain itu,
pembangunan pendidikan nasional juga diarahkan untuk membangun karakter dan
wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
Misi Pendidikan
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi.
Dalam rangka mewujudkan Visi Pendidikan Nasional dan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Misi Pendidikan
Nasional adalah:
1. mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
3. meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan
nilai berdasarkan standar nasional dan global;
5. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI3
3
https://oktaseiji.wordpress.com/2011/04/24/visi-dan-misipendidikan/
10. 7
D. 4 PRINSIP POKOK PEMBELAJARAN DI ABAD 21
BNSP merumuskan 16 prinsip pembelajaran yang harus dipenuhi dalam proses
pendidikan abad ke-21. Sedangkan Pemendikbud No. 65 tahun 2013 mengemukakan 14
prinsip pembelajaran, terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. Sementara itu,
Jennifer Nichols menyederhanakannya ke dalam 4 prinsip, yaitu: (1) instruction should
be student-centered; (2) education should be collaborative; (3) learning should have
context; dan (4) schools should be integrated with society.
Keempat prinsip pokok pembelajaran abad ke 21 yang digagas Jennifer Nichols
tersebut dapat dijelaskan dan dikembangkan seperti berikut ini:
1. Instruction should be student-centered
Pengembangan pembelajaran seyogyanya menggunakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa ditempatkan sebagai subyek
pembelajaran yang secara aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya.
Siswa tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang
diberikan guru, tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya,
sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berfikirnya, sambil diajak
berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat.
Pembelajaran berpusat pada siswa bukan berarti guru menyerahkan kontrol belajar
kepada siswa sepenuhnya. Intervensi guru masih tetap diperlukan. Guru berperan
sebagai fasilitator yang berupaya membantu mengaitkan pengetahuan awal (prior
knowledge) yang telah dimiliki siswa dengan informasi baru yang akan dipelajarinya.
2. Education should be collaborative
Siswa harus dibelajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain.
Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai yang
dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong
untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam mengerjakan suatu
proyek, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan talenta setiap
orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan
mereka.
11. 8
3. Learning should have context
Pembelajaran tidak akan banyak berarti jika tidak memberi dampak terhadap
kehidupan siswa di luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran perlu dikaitkan
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Guru mengembangkan metode pembelajaran yang
memungkinkan siswa terhubung dengan dunia nyata (real word). Guru membantu siswa
agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan atas apa yang sedang dipelajarinya
serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Guru melakukan
penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata.
4. Schools should be integrated with society
Dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung
jawab, sekolah seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan
sosialnya. Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana siswa dapat
belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu dalam lingkungan sosial.
Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan program yang ada di masyarakat,
seperti: program kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu,
siswa perlu diajak pula mengunjungi panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati
dan kepedulian sosialnya.Dengan kekuatan teknologi dan internet, siswa saat ini bisa
berbuat lebih banyak lagi. Ruang gerak sosial siswa tidak lagi hanya di sekitar sekolah
atau tempat tinggalnya, tapi dapat menjangkau lapisan masyarakat yang ada di berbagai
belahan dunia. Pendidikan perlu membantu siswa menjadi warga digital yang
bertanggung jawab.4
4
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/10/01/prinsip-pembelajaran-abad-ke-21/
13. 10
PEMBELAJARAN ABAD 21
Di pimpin langsung oleh guru
Arahan langsung
Pengetahuan
Kandungan
Kemahiran asas
Teori
Individu
Bilik darjah
Pentaksiran sumantif
Belajar untuk sekolah
Berasaskan murid
Pemelajaran kolaboratif
Kemahiran
Proses
Pemikiran aras tinggi
Pratikal
Kemahiran hidup
Berkumpulan
Komuniti
Pentaksiran formatif
Belajar utuk kehidupan
14. 11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek,
dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat,dan
sebaginya, telah memerlukan warga yang mau dan mampu
menghadapi segala permasalahanserta siap menyesuaikan diri dengan
situasi baru tersebut. Pendidikan berkewajiban mempersiapkan
generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang
akan datang.
B. SARAN
Mengembangkan pendidikan dalam masyarakat yang dalam abad 21
di perlukan:
1. Tuntutan bagi manusian masa depan
2. Para pendidik sebaiknya menyiapkan manajemen di masa depan
agar dapat bersaing dangan tantangan pendidikan masa depan
3. Pelaksanaan manajemen sebaiknya praktis dan efisien
4. Pelaksanakan manajemen yang sia-sia sebaiknya di tinggalkan saja