Sistem manajemen dan pengelolaan pesantren melibatkan sumber daya manusia dan non manusia untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Elemen penting pesantren termasuk masjid, pondok, kyai, dan santri. Pesantren mulai menawarkan pendidikan formal seperti SD hingga perguruan tinggi untuk menarik minat masyarakat dengan mengintegrasikan kurikulum keagamaan dan umum.
2. Pengertian Sistem Manajemen Pesantren
Manajemen Pondok Pesantren adalah suatu proses penataan dan pengelolaan lembaga
Pendidikan Pesantren yang melibatkan sumber daya manusia dan non manusia dalam
menggerakkan mencapai tujuan Pendidikan Pesantren secara efektif dan efisien.” Jadi,
manajemen pesantren merupakan bagian dari pendidikan Islam sehingga dapat manajemen
pesantren sejalan dengan manajemen pendidikan Islam. Sudah menjadi common sense bahwa
pesantren lekat dengan figure kyai. Kyai dalam pesantren merupakan figure pesantren sentral,
otoritatif, dan pusat seluruh kebijakan dan perubahan.
3. Elemen-Elemen Pondok Pesantren
1. Masjid
Masjid pada hakekatnya merupakan sentral kegiatan muslimin baik dalam dimensi ukhrawi maupun duniawi dalam ajaran
Islam, karena pengertian yang lebih luas dan maknawi masjid memberikan indikasi sebagai kemampuan seorang abdi dalam
mengabdi kepada Allah yang disimbolkan sebagai adanya masjid (tempat sujud).
2. Pondok
Setiap pesantren pada umumnya memiliki pondokan. Pondok dalam pesantren pada dasarnya merupakan dua kata yang
sering penyebutannya tidak dipisahkan menjadi “Pondok Pesantren”. yang berarti keberadaan pondok dalam pesantren
merupakan wadah penggemblengan, pembinaan dan pendidikan serta pengajaran ilmu pengetahuan.
3. Kyai
Ciri yang paling esensial bagi suatu pesantren adalah adanya seorang kyai. Kyai pada hakekatnya adalah gelar yang
diberikan kepada seseorang yang mempunyai ilmu di bidang agama dalam hal ini agama Islam.
4. Lanjutan
4. Santri
Istilah santri hanya terdapat di pesantren sebagai pengejawantahan adanya peserta didik yang haus akan ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang kyai yang memimpin sebuah pesantren. Oleh karena itu santri pada dasarnya
berkaitan erat dengan keberadaan kyai dan pesantren.
5. Pengaajaran Kitab-Kitab Klasik Islam
Kitab – kitab Islam klasik biasanya dikenal dengan istilah kuning yang terpengaruh oleh warna kertas. Kitab – kitab itu
ditulis oleh ulama zaman dulu yang berisikan tentang ilmu keislaman seperti : fiqih, hadist, tafsir, maupun tentang akhlaq.
5. Pengelolaah sistem dalam Pendidikan Pesantren
Permasalahan seputar pengelolaan model pendidikan pondok pesantren dalam hubunganya dengan peningkatan
kualitas sumberdaya manusia (human resource) merupakaan berita aktual dalam arus perbincanggan kepesantrenan
kontemporer karena pesantren dewasa ini dinilai kurang mampu mengoptimalkan potensi yang dimilikinya namun
meskipun demikian setidaknya terdapat dua potensi besar yang dimiliki pesantren yaitu Potensi Pendidikan dan
Pengembangan Masyarakat
tokoh yang dianggap sukses membawa sisitem pendidikan pondok pesantren adalah Raden rahmat atau yang kita
kenal dengan Sunan Ampel. Terkait denggan sistem pengelolaan pondok pesantren dalam interaksinya denggan
perubahan sosial akibat modernisasi ataupun globalisasi, kalangan internal pesantren sendiri sudah mulai
melakukan pembenahan salah satu bentuknya adalah pengelolaan pondok pesantren formal sekolahan mulai tingkat
SD, sampai perguruan tinggi, di lingkungan pesantren dengan menawarkan perpaduan kurikulum keagamaan dan
umum sertaperangkat keterampila yang dirancang secara systematic dan itegralistik.
6. Lanjutan
Tawaran berbagai pendidikan mulai dari SD unggulan, Madrsah Aliyah Program Khusus (MAPK), SMP, dan SMA
plus yang di kembangkan pesantrenpun cukup kompetitif dalam menarik minat masyarakat. Sebab ada semacam
jaminan keunggulan out put yang siap bersaing dalam kehidupan sosial. Dan pesantren dengan segala keunikan
yang dimilikinya masih sangat diharapkan menjadi penopong berkembangnya sistem pendidikan di Indonesia yang
ditandai banyak sekarang pesantren yang ada pendidikannya berupa formal dan tentunya non formal juga.
Ada pula sebagian pesantren yang memperbaharui sistem pendidikanya denggan menciptakan model pendidikan
modern yang tidak lain terpaku pada sistem pengajaran klasik (wetonan,bandongan) dan materi kitab-kitab kuning.