SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
BAB 2
reaksi
redoks dan elektrokimia
PETA KONSEP
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Salah satu manfaat dari konsep reaksi redoks adalah untuk menyetarakan persamaan
reaksi kimia yang rumit. Persamaan reaksi yang sudah memenuhi kedua persyaratan
itu disebut dengan persamaan reaksi setara, dan untuk membuat suatu reaksi yang
belum setara menjadi setara disebut dengan penyetaraan persamaan reaksi.
Contoh persamaan reaksi setara:
3Cu(s) + 8HNO3(aq)  3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 6NO3
−(aq) + 4H2O(l)
Penyetaraan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan menggunakan konsep reaksi
redoks, yaitucara bilangan oksidasidan cara ion elektron.
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Penyetaraan persamaan reaksi dengan cara bilangan oksidasi memerlukan
keterampilan menghitung bilangan oksidasi secara tepat dan cepat. Cara ini
mempunyai tahapan yang lebih sederhana, tetapi ada langkah yang harus dilakukan
secara berurutan.
Cara Bilangan Oksidasi
MnO4
−
(aq) + Cl−
(aq) + H+
(aq)  Mn2+
(aq) + Cl2(g) + H2O(l)
Contoh:
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi,
kemudian tuliskan rumus kimia dari zat yang di dalamnya terdapat atom
yang berubah bilangan oksidasinya.
Cara Bilangan Oksidasi
Langkah
MnO4
−
(aq) + Cl−
(aq) + H+
(aq)  Mn2+
(aq) + Cl2(g) + H2O(l)
-2
+7 -1 +1 +2 0 -2
+1
Atom yang berubah bilangan oksidasinya adalah Mn dan Cl, maka yang
dituliskan adalah MnO4
−, Cl–, Mn2+, dan Cl2.
MnO4
−+ Cl− Mn2++ Cl2
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Setarakan jumlah yang berubah bilangan oksidasinya dengan mengubah
koefisiennya, kemudian tentukan berapa jumlah bilangan oksidasi dari
atom-atom tersebut.
Cara Bilangan Oksidasi
MnO4
−
(aq) + 2Cl−
(aq)  Mn2+
(aq) + Cl2(g)
+7 2 x -1
(- 2)
+2 0
Langkah
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Setarakan jumlah kenaikan dan jumlah penurunan bilangan oksidasi
dengan cara mengubah koefisien (jumlah atom atau molekul) dari atom-
atom yang berubah bilangan oksidasinya.
Cara Bilangan Oksidasi
MnO4
−
(aq) + Cl−
(aq)  Mn2+
(aq) + Cl2(g)
+7 - 2 +2 0
Turun (5) Naik (2)
Langkah
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Tentukan jumlah kenaikan dan jumlah penurunan bilangan oksidasi.
MnO4
−+ 2Cl− Mn2++ Cl2
Cara Bilangan Oksidasi
MnO4
−
(aq) + 2Cl−
(aq)  Mn2+
(aq) + Cl2(g)
+7 - 2 +2 0
Turun (5x2) Naik (2x5)
2MnO4
−+ 10Cl−2Mn2++ 5Cl2
Langkah
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Hitung jumlah muatan, jika belum setara disetarakan dengan menambah:
• ion H+jika reaksi dalam lingkungan asam.
• ion OH– jika reaksi dalam lingkungan basa.
Pada contoh diatas, lingkungan reaksinya adalah asam (ditandai dengan
adanya ion H+).
Cara Bilangan Oksidasi
Langkah
2MnO4
−+ 10Cl−2Mn2++ 5Cl2
- 2 - 10 +4 0
Jumlah muatan ruas kiri = −12
Jumlah muatan ruas kanan = +4
Oleh karena lingkungan reaksinya asam, maka agar setara ditambahkan
ion H+ di ruas kiri sebanyak 16.
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Setarakan jumlah atom hidrogen (H) dengan menambahkan H2O pada ruas
yang kekurangan atom H.
Pada contoh di atas,ruas kanan kekurangan 16 buah atom H sehingga di
ruas kanan ditambahkan 8 buah molekul H2O (mengandung 16 buah atom
H).
Cara Bilangan Oksidasi
Langkah
2MnO4
−
(aq) + 10Cl−
(aq) + 16H+
(aq) 2Mn2+
(aq) + 5Cl2(g)
2MnO4
−
(aq) + 10Cl−
(aq) + 16H+
(aq) 2Mn2+
(aq) + 5Cl2(g) + 8H2O(l)
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Pada penyetaraan dengan cara ion elektron, persamaan reaksi dipecah menjadi dua
persamaan reaksi yang masing-masing disebut setengah reaksi reduksi dan setengah
reaksi oksidasi. Setelah itu, kedua persamaan reaksi dijumlahkan dengan
memperhatikan jumlah elektron yang diikat dan dilepas.
Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi
Reaksi dalam lingkungan basa:
Al(s) + NO3
–
(aq)  AlO2
−
(aq) + NH4
+
(aq)
Contoh:
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Persamaan reaksi dipecah menjadi dua buah setengah reaksi dan
tentukan jumlah elektron yang diikat atau dilepas.
Al(s)  AlO2
–(aq) + 3e–
NO3
−(aq)+ 8e–  NH4
+(aq)
Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi
Langkah
Catatan:
Untuk mempermudah perhitungan jumlah elektron, digunakan pedoman
sebagai berikut.
• Jumlah kenaikan bilangan oksidasi sama dengan jumlah elektron
yang dilepas.
• Jumlah penurunan bilangan oksidasi sama dengan jumlah elektron
yang diikat.
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (suasana asam) atau OH−
(suasana basa). Pada contoh ini suasananya basa sehingga:
Al(s) + 4OH –  AlO2
–(aq) + 3e–
NO3
−(aq)+ 8e–  NH4
+(aq) + 10OH –
Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi
Langkah
Langkah
Menyetarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O pada ruas
yang kekurangan atom H.
Al(s) + 4OH–AlO2
–(aq) + 3e– + 2H2O
NO3
−(aq)+ 8e– +7H2O NH4
+(aq) + 10OH–
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Menyetarakan jumlah elektron yang diikat dan dilepas, kemudian
dijumlahkan.
Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi
Langkah
Reduksi: 8Al(s) + 32OH–  8AlO2
–(aq)+24e– + 16H2O
Oksidasi: 3NO3
−(aq)+ 24e–+ 21H2O  3NH4
+(aq) + 30OH–
Reaksi : 8Al(s) + 3NO3
−(aq) + 2OH− + 5H2O  8AlO2
− + 3NH4
+
+
Contoh Soal
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut menggunakan cara
bilangan oksidasi atau ion elektron:
1. CuS + NO3
– Cu2+ + S + NO (asam)
2. Bi2O3 + ClO-  Bi2O3
- + Cl- (basa)
3. As2S5 + HNO3 H3AsO4 + H2SO4 + NO2 + H2O
4. Cr2O7
2-+ VO2+ Bi2O3 + VO3
+ (basa)
5. H2O2 + MnO4
- Mn2+ + O2 (asam)
A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
Sel volta adalah sel elektrokimia dimana energi kimia dari reaksi redoks
spontan diubah menjadi energi listrik.
Sel Volta
Anode Katode Elektrolit
Rangkaian
Luar
Jembatan
Garam
B. SEL ELEKTROKIMIA
Pemisahan reaksi redoks menjadi
2 bagian, yaitu setengah reaksi
oksidasi di anode dan setengah
reaksi reduksi di katode.
Anode dan katode diletakkan
dalam suatu elektrolit
dihubungkan oleh rangkaian luar
berupa kawat. Maka elektron akan
mengalir dari anode ke katode.
Aliran ini adalah arus listrik .
Arus listrik ini disebabkan adanya
beda potensial antara anode dan
katode, yang dapat diketahui dari
pengukuran menggunakan
voltmeter
B. SEL ELEKTROKIMIA
Sel Volta
Anode
→ Terjadi oksidasi
→ Bermuatan (–)
Katode
→ Terjadi reduksi
→ Bermuatan (+)
B. SEL ELEKTROKIMIA
Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi singkat yang disebut
diagram sel.
• Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di sebelah
kananpada anode terjadi oksidasi Zn menjadi Zn.
• Di katode terjadi reduksi ion Cu menjadi Cu.
• Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode menyatakan jembatan
garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase.
B. SEL ELEKTROKIMIA
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Elektrode standar yang digunakan adalah elektrode hidrogen − platina, yaitu batang
platina yang dimasukkan ke dalam larutan asam yang mengandung ion H+(aq) 1M
pada suhu 25oC, dan melalui pipa dialirkan gas hidrogen pada batang platina dengan
tekanan 1 atm. Gas hidrogen diabsorpsi oleh batang platina sehingga yang dianggap
berinteraksi dengan larutan asam (H+) adalah gas hidrogen (H2).
Kondisi standar (25oC; 1 atm; 1,0 M) besarnya beda potensial elektrode tersebut
adalah 0,00 volt; dan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.
2H+
(aq) + 2e−→ H2(g) Eo = 0,00 V
atau
H+
(aq) (1M)  H2(g) (25oC,1atm) Eo = 0,00 V
Elektrode Hidrogen sebagai Elektrode Standar
Elektrode standar
hidrogen
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Elektrode Hidrogen sebagai Elektrode Standar
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Pengukuran nilai potensial suatu
elektrode dilakukan dengan
menyusun elektrode tersebut
menjadi suatu sel elektrokimia
dengan elektrode standar
(hidrogen-platina), dan besarnya
potensial dapat terbaca pada
voltmeter yang dipasang pada
rangkaian luar. Potensial elektrode
yang diukur dengan menggunakan
elektrode standar disebut dengan
potensial elektrode standar (Eo).
Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°)
Bagan sel Volta
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Besarnya beda potensial yang terbaca pada voltmeter adalah 0,76 volt. Berdasarkan
perjanjian, potensial elektrode hidrogen adalah nol, dan fakta pengukuran
menunjukkan bahwa potensial hidrogen lebih tinggi (karena arus listrik mengalir dari
elektrode hidrogen ke elektrode seng), sehingga besarnya potensial elektrode seng
adalah −0,76 volt.
Penulisan persamaan reaksinya adalah:
Zn2+
(aq) + 2e− → Zn(s) Eo = −0,76 V
atau notasi setengah sel elektrode seng adalah:
Zn2+ Zn Eo = −0,76 V
Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°)
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°)
Setengah reaksi E0 (volt)
Li+(aq) + e−→ Li(s) −3,045
K+(aq) + e–→ K(s) −2,924
Ba2+(aq) + 2e –→ Ba(s) −2,90
Sr2+(aq) + 2e –→ Sr(aq) −2,89
Ca2+(aq) + 2e –→ Ca(s) −2,76
Na+(aq) + e–→ Na(s) −2,71
Mg2+(aq) + 2e –→ Mg(s) −2,375
Al3+(aq) + 3e –→ Al(s) −1,706
Ti2+(aq) + 2e –→ Ti(s) −1,63
Mn2+(aq) + 2e−→ Mn(s) −1,029
Cr2+(aq) + 2e –→ Cr(s) −0,91
2H2O(l) + 2e−→ H2(g) + 2OH–(aq) −0,83
Zn2+(aq) + 2e –→ Zn(s) −0,76
Cr3+(aq) + 3e –→ Cr(s) −0,74
Cr3+(aq) + e –→ Cr2+(aq) −0,41
Fe2+(aq) + 2e –→ Fe(s) −0,409
Cd2+(aq) + 2e –→ Cd(s) −0,403
Setengah reaksi E0 (volt)
Co2+(aq) + 2e –→ Co(s) −0,28
Ni2+(aq) + 2e –→ Ni(s) −0,23
Sn2+(aq) + 2e –→ Sn(s) −0,136
Pb2+(aq) + 2e –→ Pb(s) −0,126
Fe3+(aq) + 3e−→ Fe(s) −0,036
2H+(aq) + 2e –→ H2(g) 0,000
Sn4+(aq) + 2e–→ Sn2+(aq) +0,15
Cu2+(aq) + 2e –→ Cu(s) +0,34
I2(s) + 2e–→ 2I–(aq) +0,535
Ag+(aq) + e–→ Ag(s) +0,799
Br2(aq) + 2e – → 2Br –(aq) +1,087
Pt2+(aq) + 2e–→Pt(s) +1,2
O2(g)+4H+(aq) + 4e–→ 2H2O(l) +1,23
Cl2(g) + 2e –→2Cl–(aq) +1,34
Au+(aq) + e–→ Au(s) +1,68
F2(g) + 2e –→ 2F–(aq) +2,87
Nilai standar
(EO) dari
beberapa
elektrode
potensial
elektrode
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Potensial sel (Eo
sel) merupakan selisih antara nilai potensial elektrodedari anode dan
katodesuatu sel elektrokimia. Fakta bahwa arus listrik bergerak dari katode ke anode
menunjukkan bahwa katode mempunyai potensial lebih tinggi daripada anode (listrik
mengalir dari kutub dengan potensial tinggi ke rendah). Oleh karena itu,nilai potensial
sel merupakan selisih nilai potensial katode dikurangi anode, atau:
Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°)
Eo
sel = Eo
katode – Eo
anode
atau
Eo
sel = Eo
reduksi – Eo
oksidasi
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Nilai potensial elektrode dapat digunakan untuk mengetahui daya oksidasi dan daya
reduksi suatu zat. Semakin positif nilai potensial reduksi suatu zat, berarti zat tersebut
semakin mudah mengalami reduksi, dan itu berarti zat tersebut akan menjadi
oksidator kuat. Sebaliknya, semakin negatif nilai potensial reduksi suatu zat, berarti
zat tersebut semakin mudah mengalami oksidasi, dan itu berarti zat tersebut akan
menjadi reduktor kuat.
Potensial Elektrode Standar serta Daya Oksidasi dan Daya Reduksi
Jadi,semakin positif nilai potensial reduksi standar suatu zat semakin
kuat daya oksidasinya (oksidator kuat) dan sebaliknya, semakin
negatif nilai potensial reduksi standar suatu zat semakin kuat daya
reduksinya (reduktor kuat).
C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR
Potensial Elektrode Standar serta Daya Oksidasi dan Daya Reduksi
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Salah satu contoh penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari adalah
baterai (sumber arus searah).
Sumber arus
searah
Sel Primer
Sel yang reaksinya tidak dapat
balik (irreversible), sehingga jika
sudah habis, tidak dapat isi
ulang.
Sel sekunder
Sel yang reaksinya dapat balik,
sehingga dapat diisi kembari
(reversible).
• Sel kering
• Sel alkaline
• Sel perak
oksida
• Aki
• Baterai Ni –
Cd
• Baterai litium
contoh
contoh
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel kering atau sel Leclanche dikenal sebagai batu baterai. Sel ini terdiri dari katode
yang terbuat dari grafit dan anode dari logam seng. Elektrolit yang digunakan
merupakan pasta yang merupakan campuran MnO2 (pirolusit) serbuk karbon, dan
NH4Cl. MnO2 bertindak sebagai oksidator, sedangkan NH4Cl sebagai media yang
memberi suasana asam.
Sel Kering (Sel Leclanche)
Katode : 2MnO2(s) + 2H+
(aq) + 2e− Mn2O3(aq) +H2O(l)
Anode : Zn(s) → Zn2+
(aq) + 2e−
Reaksi sel : 2MnO2(s) + Zn(s)+ 2H+
(aq)  Mn2O3(s) +Zn2+
(aq) + H2O(aq)
+
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Ion H+ berasal dari hidrolisis NH4
+:
NH4
+ + H2O  NH4OH + H+
dan ion Cl− akan bereaksi dengan
Zn2+ dengan reaksi:
Zn2+ + 2Cl− ZnCl2
Potensial sel yang dihasilkan 1,5 V.
Sel Kering (Sel Leclanche)
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel alkalin merupakan pernyempurnaan dari sel Leclanche, yaitu dengan mengganti
NH4Cl dengan pasta KOH. Melalui penggantian ini, beda potensial yang dihasilkan
akan relatif tetap dan baterai lebih awet.Anode sel alkalin terbuat dari logam Zn dan
katodenya dari MnO2yang dicampur dengan KOH. Reaksi yang terjadi adalah:
Sel Alkaline
Anode: Zn(s) + 2OH–
(aq)  Zn(OH)2(s) + 2e− Eo= +1,2 V
Katode: 2MnO2(s) + 2H2O(l) +2e−2MnO(OH)(s) + 2OH–
(aq) Eo = +0,3 V
Reaksi sel: Zn(s)+ 2MnO2(s)+ 2H2O(l)  Zn(OH)2(s) + 2MnO(OH)(s) Eo
sel= 1,5 V
+
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel perak oksida banyak digunakan untuk arloji, kalkulator, dan alat-alat elektronik
kecil lainnya. Anode sel perak oksidaterbuat dari logam Zn, katodenya oksida perak
(Ag2O), dan elektrolitnya adalah pasta yang mengandung KOH. Reaksi yang terjadi
adalah:
Sel Perak Oksida
Anode : Zn(s) + 2OH–(l)  Zn(OH)2(s) + 2e−
Katode : Ag2O(s) + H2O(l) +2e−  2Ag(s) + 2OH–(aq)
Reaksi sel : Zn(s)+Ag2O(s) +H2O(l)  Zn(OH)2(s) + 2Ag(s)
Nilai potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 V.
+
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel Perak Oksida
Baterai perak oksida dan bagian-bagiannya
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan karena dapat berfungsi sebagai penyimpan
listrik yang setiap saat dapat dikeluarkan (dimanfaatkan). Sel aki termasuk sel
sekunder karena dapat diisi ulang. Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan
katodenya terbuat dari logam timbal yang dilapisi PbO2. Senyawa PbO2 inilah yang
berperan dalam reaksi redoks. Sebagai elektrolit digunakan asam sulfat (H2SO4) yang
kadarnya sekitar 37% dan sering disebut accu-zuur.
Sel Aki
Anode : Pb(s) + SO4
2−
(aq)  PbSO4(s) + 2e−
Katode : PbO2(s) + SO4
2−
(aq) + 4H+
(aq) + 2e− PbSO4(s) + 2H2O(l)
Reaksi sel: Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4
2−
(aq) + 4H+
(aq)  2PbSO4(s) + 2H2O
+
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Pada saat aki diisi ulang, terjadi reaksi sebaliknya, yaitu:
2PbSO4(s) + 2H2O(l) Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4
2−(aq) + 4H+(aq)
Kadar asam sulfat akan semakin encer pada saat aki digunakan (dikosongkan),
sedangkan pada waktu diisi maka kadar asam sulfat akan meningkat.
Sel Aki
Sel aki dan bagian-
bagiannya
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel Ni-Cd merupakan sel kering yang dapat diisi kembali. Anodenya adalah Cd dan
katodenya Ni2O3 (pasta). yang dihasilkan adalah 1,29 V. Penggunaan baterai ini sudah
jarang digunakan karena kadmium merupakan logam berat yang dapat mencemari
lingkungan. Beda potensial Reaksinya dapat balik dan diperkirakan:
Sel Nikel-Kadmium (Ni-Cd)
Anode : Cd(s) + 2OH−
(aq)  Cd(OH)2(s) + 2e−
Katode : NiO2(s) + 2H2O(l) + 2e− Ni(OH)2(s) + 2OH-
(aq)
Reaksi sel: Cd(s) + NiO2(s) + 2H2O(l)  Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
+
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel Nikel-Kadmium (Ni-Cd)
Sel Ni-Cd dan bagian-bagiannya.
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Baterai litium atau biasa disebut Li-ion merupakan baterai yang banyak digunakan
pada telepon seluler, laptop, tablet, dan perangkat elektronik lainnya. Baterai litium
merupakan hasil nanoteknologi, dimana atom-atom Li ditaburkan pada lembaran
grafit berukuran mikro yang membentuk molekul LixC6. Katodenya merupakan oksida
logam litium yang terbentuk dalam senyawa LiMn2O4 atau LiCoO2 dengan elektrolit
yang terbuat dari LiPF6 yang dilarutkan dalam pelarut organik dengan konsentrasi 1M.
Ion Li+ bergerak dari anode ke katode atau sebaliknya. Reaksi yang terjadi:
Baterai Litium
Anode : LixC6 xLi+ + xe− + C6(s)
Katode: Li1−xMn2O4 + xLi+ + xe− LiMn2O4(s)
Reaksisel : LixC6 + Li1−xMn2O4 LiMn2O4(s) + C6(s) Esel = 3,7 V
+
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Baterai Litium
Baterai Li-ion dan
bagian-bagiannya
D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK
Sel bahan bakar merupakan sel Galvani di mana pereaksi-pereaksinya (oksigen dan
hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Anodenya adalah
nikel, katodenya nikel oksida, dan elektrolit KOH.
Reaksi yang terjadi adalah:
Sel Bahan Bakar
Anode : 2H2(g) + 4OH–
(aq)  4H2O(l) + 4e−
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e– 4OH–
(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2(g)  2H2O(l)
+
E. KOROSI
Korosi adalah rusaknya benda-benda logam akibat pengaruh lingkungan. Proses korosi
dapat dijelaskan secara elektrokimia, misalnya pada proses perkaratan besi yang
membentuk oksida besi: Fe2O3·nH2O.Ditinjau secara elektrokimia, proses perkaratan
besi adalah peristiwa teroksidasinya logam besi oleh oksigen yang berqasal dari udara.
E. KOROSI
E. KOROSI
Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi
Air dan
kelembaban
udara
Elektrolit
Permukaan
logam yang
tidak rata
Terbentuk-
nya sel
elektrokimia
E. KOROSI
Cara Memperlambat Korosi
Cara
Memperlambat
Korosi
Mengontrol atmosfer agar tidak lembap
dan banyak oksigen, misalnya dengan
membuat lingkungan udara bebas dari
oksigen dengan mengalirkan gas CO2.
Mencegah logam bersinggungan dengan
oksigen di udara
Mengecat
Galvanisasi
Electroplating
Sherardizing
Perlindungan katodik dilakukan dengan
menghubungkan logam yang akan
dilindungi dengan logam lain yang
mempunyai potensial elektrode sangat
rendah.
Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia
dimana energi listrik digunakan untuk
menghasilkan reaksi redoks tidak spontan.
F. ELEKTROLISIS
Menghubungkan kutub
negatif dari sumber listrik
ke katode, dan kutub
positif ke anode.
Kutub negatif dari sumber
listrik akan mendorong
elektron mengalir ke
katode sehingga katode
bermuatan negatif (-).
Kutub positif dari sumber
listrik akan menarik
elektron dari anode
sehingga anode
bermuatan positif (+).
Katode yang bermuatan
negatif akan menarik ion-
ion positif dalam
elektrolit, sehingga
diperoleh setengah reaki
reduksi.
Katode yang bermuatan
positif akan menarik ion-
ion negatif dalam
elektrolit, sehingga
diperoleh setengah reaki
oksidasi.
F. ELEKTROLISIS
F. ELEKTROLISIS
Ion-ion di Sekitar Elektrode
Pada anode, ion-ion disekitar anode yang memilki E° lebih negatif yang akan mengalami
oksidasi. Pada katode, ion-ion di sekitar katode yang memiliki E° lebih positif yang akan
mengalami reduksi.
Elektrolisis leburan KI dengan elektrode grafit.
2KI(l) → 2K+
(l)+ 2I−
(l)
Anode (+) : 2I−
(l) → I2(g) + 2e−
Katode (−): 2K+
(l) + 2e−→ 2K(l)
2KI(l) → 2K(l) + I2(g)
Hasil elektrolisis leburan KI dengan elektrode grafit adalah gas I2di anode dan logam
kalium cair di katode.
Jika di sekitar elektrode tidak aktif (inert) hanya terdapat satu jenis zat atau ion, maka
zat atau ion tersebut yang akan mengalami oksidasi atau reduksi.
+
F. ELEKTROLISIS
Bahan Elektrode
• Jika bahan elektrode terbuat dari grafit (C) atau logam inert (misalnya Pt atau Au),
elektrode tidak mengalami oksidasi atau reduksi. Jadi, yang mengalami oksidasi
atau reduksi adalah spesi-spesi yang ada di sekitar elektrode.
• Jika elektrodenya (terutama anode) dari logam aktif maka anode tersebut yang
akan mengalami oksidasi.
Contoh:
1. Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 encer dengan elektrode grafit
Na2SO4(aq) 2Na+
(aq) + SO4
2−
(aq)
Anode (+) : 2H2O(l)  4H+
(aq) + O2(g) + 4e–
Katode (−): 4H2O(l) + 4e−2H2(g) + 4OH–
(aq)
2H2O(l)  2H2(g) + O2(g)
+
F. ELEKTROLISIS
Bahan Elektrode
2. Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 encer dengan elektrode tembaga
Na2SO4(aq) 2Na+
(aq) + SO4
2−
(aq)
Anode (+) : 2Cu(s) 2Cu2+
(aq) + 4e–
Katode (−) : 4H2O(l) + 4e−2H2(g) + 4OH–
(aq)
2Cu(s) + 4H2O(l)  2Cu2+
(aq) +2H2(g) +4OH−
(aq)
+
Hasil elektrolisisnya adalah gas oksigen di anode dan gas hidrogen di katode.
Oleh karena anodenya dari Cu (anode aktif), maka anode Cu tersebut mengalami
oksidasi dan hasilnya adalah ion Cu2+ di anode dan gas hidrogen di katode.
F. ELEKTROLISIS
Bahan Elektrode
OH− dari suatu basa, reaksinya:
4OH−(aq)  2O2(g) + 2H2(g) + 4e−
X− (X = Cl, Br, I) reaksinya:
2X−(aq)  X2(g) + 2e−
Sisa asam oksi ROn
x− tidak teroksidasi,
tetapi yang teroksidasi adalah H2O dari
pelarut
2H2O(l)  O2(g) + 4H+ + 4e−
Anode terbuat dari
Di sekitar anode
ada ion negatif dari:
Logam lain
Anodenya teroksidasi:
L(s)  Ln+(aq) + ne−
Grafit atau Platina
Reaksi di Anode
F. ELEKTROLISIS
Bahan Elektrode
Reaksi di Katode
Di sekitar katode terdapat
ion negatif dari:
H+(aq) dari asam,
reaksinya:
2H+(aq) +2e− H2(g)
Logam golongan IA, IIA, dan IIIA,
yang tereduksi H pada air
2H2O(l) +2e− H2(g) + 2OH−(aq)
logam lain, reaksinya:
Ln+(aq)  L(s)
G. ASPEK KUANTITATIF ELEKTROLISIS
Hukum I Faraday
Menghitung massa zat yang dihasilkan pada proses elektrolisis:
gram
500
.
96
)
(
r t
i
n
A
m


dengan: m = massa zat yang dihasilkan (gram)
i = kuat arus (ampere)
Ar = massa atom relatif
n = jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi (muatan ion)
t = waktu (detik)
G. ASPEK KUANTITATIF ELEKTROLISIS
Hukum II Faraday
Jika kedalam beberapa larutan yang berisi ion logam dialirkan muatan listrik yang
sama jumlahnya, massa logam yang mengendap berbanding lurus dengan massa
ekivalennya. Massa ekivalen suatu ion logam merupakan perbandingan massa atom
relatif dengan muatan ionnya (Ar/n). Jadi, jika kedalam larutan Ag+, Cu2+, dan Cr3+
dialirkan muatan listrik dengan jumlah yang sama, massa yang diendapkan adalah:
3
Cr
:
2
Cu
:
1
Ag
Cr
:
.
Cu
:
Ag r
r
r A
A
A
m
m
m 

More Related Content

What's hot

Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Wira Permana
 
Kelas 12 ipa 010 the faraday law
Kelas 12 ipa 010 the faraday lawKelas 12 ipa 010 the faraday law
Kelas 12 ipa 010 the faraday lawElizabeth Indah P
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Anne Riyanti
 
MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAMATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAZona Bebas
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)mfarsih
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVBaiq Isti Hijriani
 
Nama senyawa kimia
Nama senyawa kimiaNama senyawa kimia
Nama senyawa kimiaArlina Cahya
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisisSel elektrolisis
Sel elektrolisisIrmi Mimiqi
 
Penerapan sel volta pada aki
Penerapan sel volta pada akiPenerapan sel volta pada aki
Penerapan sel volta pada akiAnnes Niwayatul
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksRakka Ranati
 
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia UnsurKumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia UnsurThoyib Antarnusa
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatHayatun Nufus
 
Sel elektrokimia & Hukum faraday
Sel elektrokimia & Hukum faradaySel elektrokimia & Hukum faraday
Sel elektrokimia & Hukum faradayRuri ekhasaput
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)dasi anto
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4noussevarenna
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Dwi Andriani
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3FiKi_16
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A Erli fharida
 

What's hot (20)

Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
 
Kelas 12 ipa 010 the faraday law
Kelas 12 ipa 010 the faraday lawKelas 12 ipa 010 the faraday law
Kelas 12 ipa 010 the faraday law
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4
 
MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMAMATERI Katabolisme KELAS XI SMA
MATERI Katabolisme KELAS XI SMA
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
 
Tipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusiaTipe kepribadian manusia
Tipe kepribadian manusia
 
Unsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IVUnsur kimia transisi periode IV
Unsur kimia transisi periode IV
 
Nama senyawa kimia
Nama senyawa kimiaNama senyawa kimia
Nama senyawa kimia
 
Unsur Periode 3
Unsur Periode 3Unsur Periode 3
Unsur Periode 3
 
Sel elektrolisis
Sel elektrolisisSel elektrolisis
Sel elektrolisis
 
Penerapan sel volta pada aki
Penerapan sel volta pada akiPenerapan sel volta pada aki
Penerapan sel volta pada aki
 
Periode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleksPeriode 4 dan ion kompleks
Periode 4 dan ion kompleks
 
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia UnsurKumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
Kumpulan Soal Kimia Kelas XII - Kimia Unsur
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
Sel elektrokimia & Hukum faraday
Sel elektrokimia & Hukum faradaySel elektrokimia & Hukum faraday
Sel elektrokimia & Hukum faraday
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
 
Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3Kimia Unsur - Periode 3
Kimia Unsur - Periode 3
 
GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A GOLONGAN III & IV A
GOLONGAN III & IV A
 

Similar to REAKSI REDOKS

Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks1habib
 
bab08-elektrokimia.ppt
bab08-elektrokimia.pptbab08-elektrokimia.ppt
bab08-elektrokimia.pptfadhillahivan
 
Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii andhy28
 
Pembahasan soal redoks dan elektrokimia
Pembahasan soal redoks dan elektrokimiaPembahasan soal redoks dan elektrokimia
Pembahasan soal redoks dan elektrokimiaRizki Rahma
 
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi .ppt
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi  .pptredoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi  .ppt
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi .pptmashfufatulilma
 
Modul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptx
Modul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptxModul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptx
Modul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptxkennedi4
 
Elektrokimia
ElektrokimiaElektrokimia
ElektrokimiaCaks Munn
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimiaArul Gdg
 
Latihan soal uts 2
Latihan soal uts 2Latihan soal uts 2
Latihan soal uts 2kristnto
 
elektrokimia zies 2010.pptx
elektrokimia zies 2010.pptxelektrokimia zies 2010.pptx
elektrokimia zies 2010.pptxNafilaRifki
 

Similar to REAKSI REDOKS (20)

Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks
 
Bab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimiaBab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimia
 
bab08-elektrokimia.ppt
bab08-elektrokimia.pptbab08-elektrokimia.ppt
bab08-elektrokimia.ppt
 
Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii
 
Pembahasan soal redoks dan elektrokimia
Pembahasan soal redoks dan elektrokimiaPembahasan soal redoks dan elektrokimia
Pembahasan soal redoks dan elektrokimia
 
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi .ppt
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi  .pptredoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi  .ppt
redoks penyetaran reaksi metode setengah reaksi .ppt
 
Modul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptx
Modul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptxModul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptx
Modul Kimia_04KB4_Redoks dan Elektrokimia.pptx
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 
Elektrokimia
ElektrokimiaElektrokimia
Elektrokimia
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
elektrolisis.doc
elektrolisis.docelektrolisis.doc
elektrolisis.doc
 
Tugas kimia bab iii
Tugas kimia bab iiiTugas kimia bab iii
Tugas kimia bab iii
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
 
Penyetaraan reaksi redoks
Penyetaraan reaksi redoks Penyetaraan reaksi redoks
Penyetaraan reaksi redoks
 
Elektrolisis
ElektrolisisElektrolisis
Elektrolisis
 
Latihan soal uts 2
Latihan soal uts 2Latihan soal uts 2
Latihan soal uts 2
 
Redoks & elektrokimia
Redoks & elektrokimiaRedoks & elektrokimia
Redoks & elektrokimia
 
elektrokimia zies 2010.pptx
elektrokimia zies 2010.pptxelektrokimia zies 2010.pptx
elektrokimia zies 2010.pptx
 
Re
ReRe
Re
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

REAKSI REDOKS

  • 1. BAB 2 reaksi redoks dan elektrokimia
  • 3. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Salah satu manfaat dari konsep reaksi redoks adalah untuk menyetarakan persamaan reaksi kimia yang rumit. Persamaan reaksi yang sudah memenuhi kedua persyaratan itu disebut dengan persamaan reaksi setara, dan untuk membuat suatu reaksi yang belum setara menjadi setara disebut dengan penyetaraan persamaan reaksi. Contoh persamaan reaksi setara: 3Cu(s) + 8HNO3(aq)  3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 6NO3 −(aq) + 4H2O(l) Penyetaraan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan menggunakan konsep reaksi redoks, yaitucara bilangan oksidasidan cara ion elektron.
  • 4. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Penyetaraan persamaan reaksi dengan cara bilangan oksidasi memerlukan keterampilan menghitung bilangan oksidasi secara tepat dan cepat. Cara ini mempunyai tahapan yang lebih sederhana, tetapi ada langkah yang harus dilakukan secara berurutan. Cara Bilangan Oksidasi MnO4 − (aq) + Cl− (aq) + H+ (aq)  Mn2+ (aq) + Cl2(g) + H2O(l) Contoh:
  • 5. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Tentukan bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat dalam reaksi, kemudian tuliskan rumus kimia dari zat yang di dalamnya terdapat atom yang berubah bilangan oksidasinya. Cara Bilangan Oksidasi Langkah MnO4 − (aq) + Cl− (aq) + H+ (aq)  Mn2+ (aq) + Cl2(g) + H2O(l) -2 +7 -1 +1 +2 0 -2 +1 Atom yang berubah bilangan oksidasinya adalah Mn dan Cl, maka yang dituliskan adalah MnO4 −, Cl–, Mn2+, dan Cl2. MnO4 −+ Cl− Mn2++ Cl2
  • 6. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Setarakan jumlah yang berubah bilangan oksidasinya dengan mengubah koefisiennya, kemudian tentukan berapa jumlah bilangan oksidasi dari atom-atom tersebut. Cara Bilangan Oksidasi MnO4 − (aq) + 2Cl− (aq)  Mn2+ (aq) + Cl2(g) +7 2 x -1 (- 2) +2 0 Langkah
  • 7. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Setarakan jumlah kenaikan dan jumlah penurunan bilangan oksidasi dengan cara mengubah koefisien (jumlah atom atau molekul) dari atom- atom yang berubah bilangan oksidasinya. Cara Bilangan Oksidasi MnO4 − (aq) + Cl− (aq)  Mn2+ (aq) + Cl2(g) +7 - 2 +2 0 Turun (5) Naik (2) Langkah
  • 8. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Tentukan jumlah kenaikan dan jumlah penurunan bilangan oksidasi. MnO4 −+ 2Cl− Mn2++ Cl2 Cara Bilangan Oksidasi MnO4 − (aq) + 2Cl− (aq)  Mn2+ (aq) + Cl2(g) +7 - 2 +2 0 Turun (5x2) Naik (2x5) 2MnO4 −+ 10Cl−2Mn2++ 5Cl2 Langkah
  • 9. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Hitung jumlah muatan, jika belum setara disetarakan dengan menambah: • ion H+jika reaksi dalam lingkungan asam. • ion OH– jika reaksi dalam lingkungan basa. Pada contoh diatas, lingkungan reaksinya adalah asam (ditandai dengan adanya ion H+). Cara Bilangan Oksidasi Langkah 2MnO4 −+ 10Cl−2Mn2++ 5Cl2 - 2 - 10 +4 0 Jumlah muatan ruas kiri = −12 Jumlah muatan ruas kanan = +4 Oleh karena lingkungan reaksinya asam, maka agar setara ditambahkan ion H+ di ruas kiri sebanyak 16.
  • 10. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Setarakan jumlah atom hidrogen (H) dengan menambahkan H2O pada ruas yang kekurangan atom H. Pada contoh di atas,ruas kanan kekurangan 16 buah atom H sehingga di ruas kanan ditambahkan 8 buah molekul H2O (mengandung 16 buah atom H). Cara Bilangan Oksidasi Langkah 2MnO4 − (aq) + 10Cl− (aq) + 16H+ (aq) 2Mn2+ (aq) + 5Cl2(g) 2MnO4 − (aq) + 10Cl− (aq) + 16H+ (aq) 2Mn2+ (aq) + 5Cl2(g) + 8H2O(l)
  • 11. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Pada penyetaraan dengan cara ion elektron, persamaan reaksi dipecah menjadi dua persamaan reaksi yang masing-masing disebut setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi. Setelah itu, kedua persamaan reaksi dijumlahkan dengan memperhatikan jumlah elektron yang diikat dan dilepas. Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi Reaksi dalam lingkungan basa: Al(s) + NO3 – (aq)  AlO2 − (aq) + NH4 + (aq) Contoh:
  • 12. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Persamaan reaksi dipecah menjadi dua buah setengah reaksi dan tentukan jumlah elektron yang diikat atau dilepas. Al(s)  AlO2 –(aq) + 3e– NO3 −(aq)+ 8e–  NH4 +(aq) Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi Langkah Catatan: Untuk mempermudah perhitungan jumlah elektron, digunakan pedoman sebagai berikut. • Jumlah kenaikan bilangan oksidasi sama dengan jumlah elektron yang dilepas. • Jumlah penurunan bilangan oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diikat.
  • 13. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (suasana asam) atau OH− (suasana basa). Pada contoh ini suasananya basa sehingga: Al(s) + 4OH –  AlO2 –(aq) + 3e– NO3 −(aq)+ 8e–  NH4 +(aq) + 10OH – Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi Langkah Langkah Menyetarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O pada ruas yang kekurangan atom H. Al(s) + 4OH–AlO2 –(aq) + 3e– + 2H2O NO3 −(aq)+ 8e– +7H2O NH4 +(aq) + 10OH–
  • 14. A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS Menyetarakan jumlah elektron yang diikat dan dilepas, kemudian dijumlahkan. Cara Ion Elektron atau Setengah Reaksi Langkah Reduksi: 8Al(s) + 32OH–  8AlO2 –(aq)+24e– + 16H2O Oksidasi: 3NO3 −(aq)+ 24e–+ 21H2O  3NH4 +(aq) + 30OH– Reaksi : 8Al(s) + 3NO3 −(aq) + 2OH− + 5H2O  8AlO2 − + 3NH4 + +
  • 15. Contoh Soal Setarakan persamaan reaksi redoks berikut menggunakan cara bilangan oksidasi atau ion elektron: 1. CuS + NO3 – Cu2+ + S + NO (asam) 2. Bi2O3 + ClO-  Bi2O3 - + Cl- (basa) 3. As2S5 + HNO3 H3AsO4 + H2SO4 + NO2 + H2O 4. Cr2O7 2-+ VO2+ Bi2O3 + VO3 + (basa) 5. H2O2 + MnO4 - Mn2+ + O2 (asam) A. PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS
  • 16. Sel volta adalah sel elektrokimia dimana energi kimia dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Sel Volta Anode Katode Elektrolit Rangkaian Luar Jembatan Garam B. SEL ELEKTROKIMIA
  • 17. Pemisahan reaksi redoks menjadi 2 bagian, yaitu setengah reaksi oksidasi di anode dan setengah reaksi reduksi di katode. Anode dan katode diletakkan dalam suatu elektrolit dihubungkan oleh rangkaian luar berupa kawat. Maka elektron akan mengalir dari anode ke katode. Aliran ini adalah arus listrik . Arus listrik ini disebabkan adanya beda potensial antara anode dan katode, yang dapat diketahui dari pengukuran menggunakan voltmeter B. SEL ELEKTROKIMIA
  • 18. Sel Volta Anode → Terjadi oksidasi → Bermuatan (–) Katode → Terjadi reduksi → Bermuatan (+) B. SEL ELEKTROKIMIA
  • 19. Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi singkat yang disebut diagram sel. • Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di sebelah kananpada anode terjadi oksidasi Zn menjadi Zn. • Di katode terjadi reduksi ion Cu menjadi Cu. • Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase. B. SEL ELEKTROKIMIA
  • 20. C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Elektrode standar yang digunakan adalah elektrode hidrogen − platina, yaitu batang platina yang dimasukkan ke dalam larutan asam yang mengandung ion H+(aq) 1M pada suhu 25oC, dan melalui pipa dialirkan gas hidrogen pada batang platina dengan tekanan 1 atm. Gas hidrogen diabsorpsi oleh batang platina sehingga yang dianggap berinteraksi dengan larutan asam (H+) adalah gas hidrogen (H2). Kondisi standar (25oC; 1 atm; 1,0 M) besarnya beda potensial elektrode tersebut adalah 0,00 volt; dan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut. 2H+ (aq) + 2e−→ H2(g) Eo = 0,00 V atau H+ (aq) (1M)  H2(g) (25oC,1atm) Eo = 0,00 V Elektrode Hidrogen sebagai Elektrode Standar
  • 21. Elektrode standar hidrogen C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Elektrode Hidrogen sebagai Elektrode Standar
  • 22. C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Pengukuran nilai potensial suatu elektrode dilakukan dengan menyusun elektrode tersebut menjadi suatu sel elektrokimia dengan elektrode standar (hidrogen-platina), dan besarnya potensial dapat terbaca pada voltmeter yang dipasang pada rangkaian luar. Potensial elektrode yang diukur dengan menggunakan elektrode standar disebut dengan potensial elektrode standar (Eo). Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°) Bagan sel Volta
  • 23. C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Besarnya beda potensial yang terbaca pada voltmeter adalah 0,76 volt. Berdasarkan perjanjian, potensial elektrode hidrogen adalah nol, dan fakta pengukuran menunjukkan bahwa potensial hidrogen lebih tinggi (karena arus listrik mengalir dari elektrode hidrogen ke elektrode seng), sehingga besarnya potensial elektrode seng adalah −0,76 volt. Penulisan persamaan reaksinya adalah: Zn2+ (aq) + 2e− → Zn(s) Eo = −0,76 V atau notasi setengah sel elektrode seng adalah: Zn2+ Zn Eo = −0,76 V Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°)
  • 24. C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°) Setengah reaksi E0 (volt) Li+(aq) + e−→ Li(s) −3,045 K+(aq) + e–→ K(s) −2,924 Ba2+(aq) + 2e –→ Ba(s) −2,90 Sr2+(aq) + 2e –→ Sr(aq) −2,89 Ca2+(aq) + 2e –→ Ca(s) −2,76 Na+(aq) + e–→ Na(s) −2,71 Mg2+(aq) + 2e –→ Mg(s) −2,375 Al3+(aq) + 3e –→ Al(s) −1,706 Ti2+(aq) + 2e –→ Ti(s) −1,63 Mn2+(aq) + 2e−→ Mn(s) −1,029 Cr2+(aq) + 2e –→ Cr(s) −0,91 2H2O(l) + 2e−→ H2(g) + 2OH–(aq) −0,83 Zn2+(aq) + 2e –→ Zn(s) −0,76 Cr3+(aq) + 3e –→ Cr(s) −0,74 Cr3+(aq) + e –→ Cr2+(aq) −0,41 Fe2+(aq) + 2e –→ Fe(s) −0,409 Cd2+(aq) + 2e –→ Cd(s) −0,403 Setengah reaksi E0 (volt) Co2+(aq) + 2e –→ Co(s) −0,28 Ni2+(aq) + 2e –→ Ni(s) −0,23 Sn2+(aq) + 2e –→ Sn(s) −0,136 Pb2+(aq) + 2e –→ Pb(s) −0,126 Fe3+(aq) + 3e−→ Fe(s) −0,036 2H+(aq) + 2e –→ H2(g) 0,000 Sn4+(aq) + 2e–→ Sn2+(aq) +0,15 Cu2+(aq) + 2e –→ Cu(s) +0,34 I2(s) + 2e–→ 2I–(aq) +0,535 Ag+(aq) + e–→ Ag(s) +0,799 Br2(aq) + 2e – → 2Br –(aq) +1,087 Pt2+(aq) + 2e–→Pt(s) +1,2 O2(g)+4H+(aq) + 4e–→ 2H2O(l) +1,23 Cl2(g) + 2e –→2Cl–(aq) +1,34 Au+(aq) + e–→ Au(s) +1,68 F2(g) + 2e –→ 2F–(aq) +2,87 Nilai standar (EO) dari beberapa elektrode potensial elektrode
  • 25. C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Potensial sel (Eo sel) merupakan selisih antara nilai potensial elektrodedari anode dan katodesuatu sel elektrokimia. Fakta bahwa arus listrik bergerak dari katode ke anode menunjukkan bahwa katode mempunyai potensial lebih tinggi daripada anode (listrik mengalir dari kutub dengan potensial tinggi ke rendah). Oleh karena itu,nilai potensial sel merupakan selisih nilai potensial katode dikurangi anode, atau: Pengukuran Potensial Elektrode Standar (E°) Eo sel = Eo katode – Eo anode atau Eo sel = Eo reduksi – Eo oksidasi
  • 26. C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Nilai potensial elektrode dapat digunakan untuk mengetahui daya oksidasi dan daya reduksi suatu zat. Semakin positif nilai potensial reduksi suatu zat, berarti zat tersebut semakin mudah mengalami reduksi, dan itu berarti zat tersebut akan menjadi oksidator kuat. Sebaliknya, semakin negatif nilai potensial reduksi suatu zat, berarti zat tersebut semakin mudah mengalami oksidasi, dan itu berarti zat tersebut akan menjadi reduktor kuat. Potensial Elektrode Standar serta Daya Oksidasi dan Daya Reduksi Jadi,semakin positif nilai potensial reduksi standar suatu zat semakin kuat daya oksidasinya (oksidator kuat) dan sebaliknya, semakin negatif nilai potensial reduksi standar suatu zat semakin kuat daya reduksinya (reduktor kuat).
  • 27. C. POTENSIAL ELEKTRODE STANDAR Potensial Elektrode Standar serta Daya Oksidasi dan Daya Reduksi
  • 28.
  • 29. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Salah satu contoh penggunaan sel elektrokimia dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai (sumber arus searah). Sumber arus searah Sel Primer Sel yang reaksinya tidak dapat balik (irreversible), sehingga jika sudah habis, tidak dapat isi ulang. Sel sekunder Sel yang reaksinya dapat balik, sehingga dapat diisi kembari (reversible). • Sel kering • Sel alkaline • Sel perak oksida • Aki • Baterai Ni – Cd • Baterai litium contoh contoh
  • 30. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel kering atau sel Leclanche dikenal sebagai batu baterai. Sel ini terdiri dari katode yang terbuat dari grafit dan anode dari logam seng. Elektrolit yang digunakan merupakan pasta yang merupakan campuran MnO2 (pirolusit) serbuk karbon, dan NH4Cl. MnO2 bertindak sebagai oksidator, sedangkan NH4Cl sebagai media yang memberi suasana asam. Sel Kering (Sel Leclanche) Katode : 2MnO2(s) + 2H+ (aq) + 2e− Mn2O3(aq) +H2O(l) Anode : Zn(s) → Zn2+ (aq) + 2e− Reaksi sel : 2MnO2(s) + Zn(s)+ 2H+ (aq)  Mn2O3(s) +Zn2+ (aq) + H2O(aq) +
  • 31. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Ion H+ berasal dari hidrolisis NH4 +: NH4 + + H2O  NH4OH + H+ dan ion Cl− akan bereaksi dengan Zn2+ dengan reaksi: Zn2+ + 2Cl− ZnCl2 Potensial sel yang dihasilkan 1,5 V. Sel Kering (Sel Leclanche)
  • 32. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel alkalin merupakan pernyempurnaan dari sel Leclanche, yaitu dengan mengganti NH4Cl dengan pasta KOH. Melalui penggantian ini, beda potensial yang dihasilkan akan relatif tetap dan baterai lebih awet.Anode sel alkalin terbuat dari logam Zn dan katodenya dari MnO2yang dicampur dengan KOH. Reaksi yang terjadi adalah: Sel Alkaline Anode: Zn(s) + 2OH– (aq)  Zn(OH)2(s) + 2e− Eo= +1,2 V Katode: 2MnO2(s) + 2H2O(l) +2e−2MnO(OH)(s) + 2OH– (aq) Eo = +0,3 V Reaksi sel: Zn(s)+ 2MnO2(s)+ 2H2O(l)  Zn(OH)2(s) + 2MnO(OH)(s) Eo sel= 1,5 V +
  • 33. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel perak oksida banyak digunakan untuk arloji, kalkulator, dan alat-alat elektronik kecil lainnya. Anode sel perak oksidaterbuat dari logam Zn, katodenya oksida perak (Ag2O), dan elektrolitnya adalah pasta yang mengandung KOH. Reaksi yang terjadi adalah: Sel Perak Oksida Anode : Zn(s) + 2OH–(l)  Zn(OH)2(s) + 2e− Katode : Ag2O(s) + H2O(l) +2e−  2Ag(s) + 2OH–(aq) Reaksi sel : Zn(s)+Ag2O(s) +H2O(l)  Zn(OH)2(s) + 2Ag(s) Nilai potensial sel yang dihasilkan adalah 1,34 V. +
  • 34. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel Perak Oksida Baterai perak oksida dan bagian-bagiannya
  • 35. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan karena dapat berfungsi sebagai penyimpan listrik yang setiap saat dapat dikeluarkan (dimanfaatkan). Sel aki termasuk sel sekunder karena dapat diisi ulang. Anodenya terbuat dari logam timbal (Pb) dan katodenya terbuat dari logam timbal yang dilapisi PbO2. Senyawa PbO2 inilah yang berperan dalam reaksi redoks. Sebagai elektrolit digunakan asam sulfat (H2SO4) yang kadarnya sekitar 37% dan sering disebut accu-zuur. Sel Aki Anode : Pb(s) + SO4 2− (aq)  PbSO4(s) + 2e− Katode : PbO2(s) + SO4 2− (aq) + 4H+ (aq) + 2e− PbSO4(s) + 2H2O(l) Reaksi sel: Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4 2− (aq) + 4H+ (aq)  2PbSO4(s) + 2H2O +
  • 36. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Pada saat aki diisi ulang, terjadi reaksi sebaliknya, yaitu: 2PbSO4(s) + 2H2O(l) Pb(s) + PbO2(s) + 2SO4 2−(aq) + 4H+(aq) Kadar asam sulfat akan semakin encer pada saat aki digunakan (dikosongkan), sedangkan pada waktu diisi maka kadar asam sulfat akan meningkat. Sel Aki Sel aki dan bagian- bagiannya
  • 37. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel Ni-Cd merupakan sel kering yang dapat diisi kembali. Anodenya adalah Cd dan katodenya Ni2O3 (pasta). yang dihasilkan adalah 1,29 V. Penggunaan baterai ini sudah jarang digunakan karena kadmium merupakan logam berat yang dapat mencemari lingkungan. Beda potensial Reaksinya dapat balik dan diperkirakan: Sel Nikel-Kadmium (Ni-Cd) Anode : Cd(s) + 2OH− (aq)  Cd(OH)2(s) + 2e− Katode : NiO2(s) + 2H2O(l) + 2e− Ni(OH)2(s) + 2OH- (aq) Reaksi sel: Cd(s) + NiO2(s) + 2H2O(l)  Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s) +
  • 38. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel Nikel-Kadmium (Ni-Cd) Sel Ni-Cd dan bagian-bagiannya.
  • 39. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Baterai litium atau biasa disebut Li-ion merupakan baterai yang banyak digunakan pada telepon seluler, laptop, tablet, dan perangkat elektronik lainnya. Baterai litium merupakan hasil nanoteknologi, dimana atom-atom Li ditaburkan pada lembaran grafit berukuran mikro yang membentuk molekul LixC6. Katodenya merupakan oksida logam litium yang terbentuk dalam senyawa LiMn2O4 atau LiCoO2 dengan elektrolit yang terbuat dari LiPF6 yang dilarutkan dalam pelarut organik dengan konsentrasi 1M. Ion Li+ bergerak dari anode ke katode atau sebaliknya. Reaksi yang terjadi: Baterai Litium Anode : LixC6 xLi+ + xe− + C6(s) Katode: Li1−xMn2O4 + xLi+ + xe− LiMn2O4(s) Reaksisel : LixC6 + Li1−xMn2O4 LiMn2O4(s) + C6(s) Esel = 3,7 V +
  • 40. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Baterai Litium Baterai Li-ion dan bagian-bagiannya
  • 41. D. BATERAI PENYIMPANAN LISTRIK Sel bahan bakar merupakan sel Galvani di mana pereaksi-pereaksinya (oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Anodenya adalah nikel, katodenya nikel oksida, dan elektrolit KOH. Reaksi yang terjadi adalah: Sel Bahan Bakar Anode : 2H2(g) + 4OH– (aq)  4H2O(l) + 4e− Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e– 4OH– (aq) Reaksi sel : 2H2(g) + O2(g)  2H2O(l) +
  • 42. E. KOROSI Korosi adalah rusaknya benda-benda logam akibat pengaruh lingkungan. Proses korosi dapat dijelaskan secara elektrokimia, misalnya pada proses perkaratan besi yang membentuk oksida besi: Fe2O3·nH2O.Ditinjau secara elektrokimia, proses perkaratan besi adalah peristiwa teroksidasinya logam besi oleh oksigen yang berqasal dari udara.
  • 44.
  • 45. E. KOROSI Faktor-faktor yang Mempercepat Korosi Air dan kelembaban udara Elektrolit Permukaan logam yang tidak rata Terbentuk- nya sel elektrokimia
  • 46. E. KOROSI Cara Memperlambat Korosi Cara Memperlambat Korosi Mengontrol atmosfer agar tidak lembap dan banyak oksigen, misalnya dengan membuat lingkungan udara bebas dari oksigen dengan mengalirkan gas CO2. Mencegah logam bersinggungan dengan oksigen di udara Mengecat Galvanisasi Electroplating Sherardizing Perlindungan katodik dilakukan dengan menghubungkan logam yang akan dilindungi dengan logam lain yang mempunyai potensial elektrode sangat rendah.
  • 47. Sel elektrolisis Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia dimana energi listrik digunakan untuk menghasilkan reaksi redoks tidak spontan. F. ELEKTROLISIS
  • 48. Menghubungkan kutub negatif dari sumber listrik ke katode, dan kutub positif ke anode. Kutub negatif dari sumber listrik akan mendorong elektron mengalir ke katode sehingga katode bermuatan negatif (-). Kutub positif dari sumber listrik akan menarik elektron dari anode sehingga anode bermuatan positif (+). Katode yang bermuatan negatif akan menarik ion- ion positif dalam elektrolit, sehingga diperoleh setengah reaki reduksi. Katode yang bermuatan positif akan menarik ion- ion negatif dalam elektrolit, sehingga diperoleh setengah reaki oksidasi. F. ELEKTROLISIS
  • 49. F. ELEKTROLISIS Ion-ion di Sekitar Elektrode Pada anode, ion-ion disekitar anode yang memilki E° lebih negatif yang akan mengalami oksidasi. Pada katode, ion-ion di sekitar katode yang memiliki E° lebih positif yang akan mengalami reduksi. Elektrolisis leburan KI dengan elektrode grafit. 2KI(l) → 2K+ (l)+ 2I− (l) Anode (+) : 2I− (l) → I2(g) + 2e− Katode (−): 2K+ (l) + 2e−→ 2K(l) 2KI(l) → 2K(l) + I2(g) Hasil elektrolisis leburan KI dengan elektrode grafit adalah gas I2di anode dan logam kalium cair di katode. Jika di sekitar elektrode tidak aktif (inert) hanya terdapat satu jenis zat atau ion, maka zat atau ion tersebut yang akan mengalami oksidasi atau reduksi. +
  • 50. F. ELEKTROLISIS Bahan Elektrode • Jika bahan elektrode terbuat dari grafit (C) atau logam inert (misalnya Pt atau Au), elektrode tidak mengalami oksidasi atau reduksi. Jadi, yang mengalami oksidasi atau reduksi adalah spesi-spesi yang ada di sekitar elektrode. • Jika elektrodenya (terutama anode) dari logam aktif maka anode tersebut yang akan mengalami oksidasi. Contoh: 1. Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 encer dengan elektrode grafit Na2SO4(aq) 2Na+ (aq) + SO4 2− (aq) Anode (+) : 2H2O(l)  4H+ (aq) + O2(g) + 4e– Katode (−): 4H2O(l) + 4e−2H2(g) + 4OH– (aq) 2H2O(l)  2H2(g) + O2(g) +
  • 51. F. ELEKTROLISIS Bahan Elektrode 2. Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 encer dengan elektrode tembaga Na2SO4(aq) 2Na+ (aq) + SO4 2− (aq) Anode (+) : 2Cu(s) 2Cu2+ (aq) + 4e– Katode (−) : 4H2O(l) + 4e−2H2(g) + 4OH– (aq) 2Cu(s) + 4H2O(l)  2Cu2+ (aq) +2H2(g) +4OH− (aq) + Hasil elektrolisisnya adalah gas oksigen di anode dan gas hidrogen di katode. Oleh karena anodenya dari Cu (anode aktif), maka anode Cu tersebut mengalami oksidasi dan hasilnya adalah ion Cu2+ di anode dan gas hidrogen di katode.
  • 52. F. ELEKTROLISIS Bahan Elektrode OH− dari suatu basa, reaksinya: 4OH−(aq)  2O2(g) + 2H2(g) + 4e− X− (X = Cl, Br, I) reaksinya: 2X−(aq)  X2(g) + 2e− Sisa asam oksi ROn x− tidak teroksidasi, tetapi yang teroksidasi adalah H2O dari pelarut 2H2O(l)  O2(g) + 4H+ + 4e− Anode terbuat dari Di sekitar anode ada ion negatif dari: Logam lain Anodenya teroksidasi: L(s)  Ln+(aq) + ne− Grafit atau Platina Reaksi di Anode
  • 53. F. ELEKTROLISIS Bahan Elektrode Reaksi di Katode Di sekitar katode terdapat ion negatif dari: H+(aq) dari asam, reaksinya: 2H+(aq) +2e− H2(g) Logam golongan IA, IIA, dan IIIA, yang tereduksi H pada air 2H2O(l) +2e− H2(g) + 2OH−(aq) logam lain, reaksinya: Ln+(aq)  L(s)
  • 54. G. ASPEK KUANTITATIF ELEKTROLISIS Hukum I Faraday Menghitung massa zat yang dihasilkan pada proses elektrolisis: gram 500 . 96 ) ( r t i n A m   dengan: m = massa zat yang dihasilkan (gram) i = kuat arus (ampere) Ar = massa atom relatif n = jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi (muatan ion) t = waktu (detik)
  • 55. G. ASPEK KUANTITATIF ELEKTROLISIS Hukum II Faraday Jika kedalam beberapa larutan yang berisi ion logam dialirkan muatan listrik yang sama jumlahnya, massa logam yang mengendap berbanding lurus dengan massa ekivalennya. Massa ekivalen suatu ion logam merupakan perbandingan massa atom relatif dengan muatan ionnya (Ar/n). Jadi, jika kedalam larutan Ag+, Cu2+, dan Cr3+ dialirkan muatan listrik dengan jumlah yang sama, massa yang diendapkan adalah: 3 Cr : 2 Cu : 1 Ag Cr : . Cu : Ag r r r A A A m m m 