SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Pembiayaan Pembangunan
Pengertian Pembiayaan Pembangunan dalam
arti sempit, yaitu:
• Usaha pemerintah dalam menyediakan dana untuk membiayai pembangunan melalui APBN/D
dengan cara menutup defisit anggaran. Implikasi pengertian ini adalah bahwa pemerintah
melakukan usaha untuk menutup defisit anggaran untuk membiayai pembangunan dari sumber
utang dan non-utang.
• Pembiayaan utang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN) baik yang
konvensional berupa Surat Utang Negara (SUN) berbentuk obligasi, ataupun yang berlandaskan
syariah berupa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan berupa pinjaman baik berupa
program maupun proyek yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
• pembiayaan non-utang berupa Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebagai sumber pembiayaan anggaran
dan fiscal buffer, dana investasi pemerintah, penyertaan modal negara (PMN) terhadap BUMN
maupun Organisasi/ Badan Usaha Internasional, dana bergulir, pembentukan cadangan untuk
pengembangan pendidikan, serta penjaminan proyek-proyek tertentu yang memerlukan
dukungan pemerintah. Semua fungsi dan kegiatan diatas merupakan bagian dari kewenangan
Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara (BUN) sesuai UU No. 1 Tahun 2004.
Pengertian Pembiayaan Pembangunan dalam
arti luas, yaitu:
• Usaha pemerintah dalam menyediakan dana untuk membiayai
pembangunan di wilayahnya dengan menggunakan sumber-sumber dari
pendapatan (revenue), utang (debt), dan kekayaan (equity) yang bersifat
konvensional atau non-konvensional. Pengertian ini memiliki implikasi
bahwa pemerintah menyadari pembiayaan pembangunan tidak cukup
hanya dari APBN/D saja, juga harus melibatkan aktor lain di luar
pemerintah bahkan asing.
• Pembiayaan pembangunan model ini bisa berasal dari APBN dan diluar
APBN.
• Pembiayaan bentuk lain: Coporate Social Responsibility (CSR),
pembiayaan Public Private Partnership (PPP), Availibility Payment, Kawasan
Ekonomi Khusus, Debt Nature Swap (DNS)
Dalam sistem keuangan dan administrasi negara modern, anggaran
untuk perencanaan dan pembiayaan pembangunan mempunyai fungsi
dan peran penting, antara lain :
(1) Sebagai peralatan kebijaksanaan yang multi fungsional, yang
semuanya dimaksudkan untuk mencapai cita-cita dan berbagai
tujuan negara dan bangsa yang bersangkutan.
(2) Merupakan realisasi konkrit dari “politik pembangunan” yang akan
menentukan kua;litas hidup dan kehidupan bangsa ini sekarang dan
masa yang akan datang.
(3) Sebagai alat untuk mencegah keuangan dan kekayaan negara
disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak sah.
Fungsi dan peran P3:
(1) Sebagai peralatan kebijaksanaan yang multi fungsional, untuk
mencapai cita-cita dan berbagai tujuan negara dan bangsa yang
bersangkutan.
(2) Merupakan realisasi konkrit dari “politik pembangunan” yang akan
menentukan kualitas hidup dan kehidupan bangsa ini sekarang dan
masa yang akan datang.
(3) Sebagai alat untuk mencegah keuangan dan kekayaan negara
disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak sah
kronologis pertumbuhan system P3
• Incremental Budgeting atau Line-item / Object Expenditures Budget,
• Performance Budgeting System,
• Program Budgeting Syatem,
• Programing and Budgeting System (PPBS)
• Sistem ZBB (Zero Base Budgeting).
Sistem Tradisional : Incremental Budgeting atau Line-item /
Object Expenditures Budget
• adalah sistem anggaran yang mengacu pada Undang-undang
Perbendaharaan Indonesia(Indische Compabilities Wet / ICW ).
• ciri-ciri pokok dari sistem tradisional adalah :
Berorientasi kepada pertanggung jawaban (accounting).
Berdasarkan objek-objek pengeluaran (object or expenditure atau input).
Berpangkal kepada satuan-satuan organisasi (Organization units)
Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa “tugas pokok dan fungsi” suatu
badan serta berbagai kegiatan pokok yang sedang berjalan adalah tetap.
Mengutamakan pembiayaan yang marginal dan berorientasi pada hal-hal
yang bersifat taktis dan berjangka pendek.
Performance Budgeting System
• Sistem Program Budgeting (Program Budgeting Syatem).
• ciri-ciri antara lain :
Berorientasi kepada penata-laksanaan (management control).
Memusatkan perhatian pada program dan kegiatan pada instansi
pemerintah dan atas dasar itu dilakukan klasifikasi anggaran.
Berdasarkan pendayagunaan (efficiency) dari hasil-hasil pelaksanaan
(outputs) dan effisiensi dalam alokasi.
Menekankan keterkaitan antara input dan output, serta penilaian cost
benefit.
Planning Programing and Budgeting Syatem (PPBS)
• diIndonesia dikenal dengan nama Sistem Perencanaan , Pembuatan
Program Dan Anggaran (SIPPA)
• merupakan perkembangan lebih lanjut dari Performace & Program
Budgeting.
• ciri-ciri utamanya adalah :
Berorientasi kepada perencanaan strategis
Tekanan pokoknya tertuju pada tiga hal : tujuan output yang
terukur, dan dampak
Menekankan pemanfatan cost benefit dan cost effectiveness,
berorientasi jangka panjang.
Sistem ZBB (Zero Base Budgeting)
• Sistem ini berpangkal pada PPBS dan MBO (Management By Objectives).
• Sistem ini mengkaitkan proses perencanaan, penganggaran, dan pengkajian-ulang
berbagai kegiatan program, baik yang lama (sedang berjalan) ataupun yang baru (dimasa
depan).
• ZBB mempunyai ciri-ciri :
1) Identifikasi yang jelas tentang maksud dan tujuan serta tentang faktor-faktor organisasi,
prosedur, dan faktor-faktor operasional lainnya.
2) Penilaian dan pencocokan berbagai kebutuhan dengan sumber-sumber yang tersedia
untuk membantu proses realokasi yang rasional.
3) Identifikasi yang sistematis dari alternatif-alternatif, pelaksanaan berbagai pos
pengeluaran atau pembiayaan berbagai program dan kegiatan
4) ZBB secara terpadu menggunakan teknik-teknik penentuan tujuan, analisa incremental,
analisa berbagai alternatif dancost-benefit, serta pengukuran performance.
Modal bagi pembiayaan pembangunan
• pemerintah (public),
• swasta (private),
• gabungan antara pemerintah dengan swasta
jenis Instrumen Keuangan untuk Modal pembiayaan
pembangunan ada 3 (tiga) macam, yaitu :
• Pembiayaan Melalui Pendapatan (revenue financing) yang dapat
bersifat konvensional maupun non-konvensiona
• Pembiayaan Melalui Hutang, yang dapat bersifat konvensional
maupun non-konvensiona
• Pembiayaan Melalui Kekayaan yang dapat bersifat non-konvensional

More Related Content

Similar to 1-Konsep Pembiayaan Pembangunan.pptx

administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptadministrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptBambangAriSatria
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaRandy Wrihatnolo
 
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdfDinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdfUniversitas Esa Unggul
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Sistem perencanaan pembangunan
Sistem perencanaan pembangunanSistem perencanaan pembangunan
Sistem perencanaan pembangunanMirna Rahmadina
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Dadang Solihin
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaDio_irawan13
 
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptxPenganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptxssuserf8ed4e
 
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdfPendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdfFajar318789
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanDadang Solihin
 
SIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.pptSIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.pptPorimataPutri
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikAmrul Rizal
 
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatanPembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatanMuhammad Sholeh
 

Similar to 1-Konsep Pembiayaan Pembangunan.pptx (20)

Kelompok 7.pptx
Kelompok 7.pptxKelompok 7.pptx
Kelompok 7.pptx
 
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.pptadministrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
administrasi-bagi-pembangunan-manajemen-pembangunan.ppt
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdfDinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
Dinamika Penyusunan Anggaran - DSB.pdf
 
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Sistem perencanaan pembangunan
Sistem perencanaan pembangunanSistem perencanaan pembangunan
Sistem perencanaan pembangunan
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 
Keuangan (anggaran)
Keuangan (anggaran)Keuangan (anggaran)
Keuangan (anggaran)
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
 
Makalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian IndonesiaMakalah Perekonomian Indonesia
Makalah Perekonomian Indonesia
 
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptxPenganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
Penganggaran sektor publik PPt Terkini.pptx
 
Makalah perencanaan pembangunan 2
Makalah perencanaan pembangunan 2Makalah perencanaan pembangunan 2
Makalah perencanaan pembangunan 2
 
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdfPendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
 
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen PerencanaanKeterkaitan Dokumen Perencanaan
Keterkaitan Dokumen Perencanaan
 
SIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.pptSIKLUS APBN dan APBD.ppt
SIKLUS APBN dan APBD.ppt
 
akuntansi sektor publik
akuntansi sektor publikakuntansi sektor publik
akuntansi sektor publik
 
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatanPembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
Pembangunan administrasi dalam rangka administrasi pembangunan kesehatan
 
Akuntansi Sektor Publik.pptx
Akuntansi Sektor Publik.pptxAkuntansi Sektor Publik.pptx
Akuntansi Sektor Publik.pptx
 
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptxPENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
PENGANGGARAN KESEHATAN.pptx
 

More from Rutiana Dwi Wahyunengseh (11)

12-Desa dan SDGs.ppt
12-Desa dan SDGs.ppt12-Desa dan SDGs.ppt
12-Desa dan SDGs.ppt
 
Kuliah 6.ppt
Kuliah 6.pptKuliah 6.ppt
Kuliah 6.ppt
 
1-KEMISKINAN.pptx
1-KEMISKINAN.pptx1-KEMISKINAN.pptx
1-KEMISKINAN.pptx
 
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptxPemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
Pemahaman Perkembangan & Paradigma Administrasi Negara.pptx
 
9a_Konsep Pemda.pdf
9a_Konsep Pemda.pdf9a_Konsep Pemda.pdf
9a_Konsep Pemda.pdf
 
15-UU 23-14 implikasi pd desa ppt.ppt
15-UU 23-14 implikasi pd desa ppt.ppt15-UU 23-14 implikasi pd desa ppt.ppt
15-UU 23-14 implikasi pd desa ppt.ppt
 
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
2-Perencanaan dan pembiaaan di Indonesia.pptx
 
3-Kisi2 Proposal.ppt
3-Kisi2 Proposal.ppt3-Kisi2 Proposal.ppt
3-Kisi2 Proposal.ppt
 
2-Contoh Inovasi & Pemenang KIPP.pptx
2-Contoh Inovasi & Pemenang KIPP.pptx2-Contoh Inovasi & Pemenang KIPP.pptx
2-Contoh Inovasi & Pemenang KIPP.pptx
 
1-Kepmenpan 50-2022-Inovasi.ppt
1-Kepmenpan 50-2022-Inovasi.ppt1-Kepmenpan 50-2022-Inovasi.ppt
1-Kepmenpan 50-2022-Inovasi.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 

Recently uploaded (7)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 

1-Konsep Pembiayaan Pembangunan.pptx

  • 2. Pengertian Pembiayaan Pembangunan dalam arti sempit, yaitu: • Usaha pemerintah dalam menyediakan dana untuk membiayai pembangunan melalui APBN/D dengan cara menutup defisit anggaran. Implikasi pengertian ini adalah bahwa pemerintah melakukan usaha untuk menutup defisit anggaran untuk membiayai pembangunan dari sumber utang dan non-utang. • Pembiayaan utang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga negara (SBN) baik yang konvensional berupa Surat Utang Negara (SUN) berbentuk obligasi, ataupun yang berlandaskan syariah berupa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan berupa pinjaman baik berupa program maupun proyek yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. • pembiayaan non-utang berupa Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebagai sumber pembiayaan anggaran dan fiscal buffer, dana investasi pemerintah, penyertaan modal negara (PMN) terhadap BUMN maupun Organisasi/ Badan Usaha Internasional, dana bergulir, pembentukan cadangan untuk pengembangan pendidikan, serta penjaminan proyek-proyek tertentu yang memerlukan dukungan pemerintah. Semua fungsi dan kegiatan diatas merupakan bagian dari kewenangan Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara (BUN) sesuai UU No. 1 Tahun 2004.
  • 3. Pengertian Pembiayaan Pembangunan dalam arti luas, yaitu: • Usaha pemerintah dalam menyediakan dana untuk membiayai pembangunan di wilayahnya dengan menggunakan sumber-sumber dari pendapatan (revenue), utang (debt), dan kekayaan (equity) yang bersifat konvensional atau non-konvensional. Pengertian ini memiliki implikasi bahwa pemerintah menyadari pembiayaan pembangunan tidak cukup hanya dari APBN/D saja, juga harus melibatkan aktor lain di luar pemerintah bahkan asing. • Pembiayaan pembangunan model ini bisa berasal dari APBN dan diluar APBN. • Pembiayaan bentuk lain: Coporate Social Responsibility (CSR), pembiayaan Public Private Partnership (PPP), Availibility Payment, Kawasan Ekonomi Khusus, Debt Nature Swap (DNS)
  • 4. Dalam sistem keuangan dan administrasi negara modern, anggaran untuk perencanaan dan pembiayaan pembangunan mempunyai fungsi dan peran penting, antara lain : (1) Sebagai peralatan kebijaksanaan yang multi fungsional, yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai cita-cita dan berbagai tujuan negara dan bangsa yang bersangkutan. (2) Merupakan realisasi konkrit dari “politik pembangunan” yang akan menentukan kua;litas hidup dan kehidupan bangsa ini sekarang dan masa yang akan datang. (3) Sebagai alat untuk mencegah keuangan dan kekayaan negara disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak sah.
  • 5. Fungsi dan peran P3: (1) Sebagai peralatan kebijaksanaan yang multi fungsional, untuk mencapai cita-cita dan berbagai tujuan negara dan bangsa yang bersangkutan. (2) Merupakan realisasi konkrit dari “politik pembangunan” yang akan menentukan kualitas hidup dan kehidupan bangsa ini sekarang dan masa yang akan datang. (3) Sebagai alat untuk mencegah keuangan dan kekayaan negara disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak sah
  • 6. kronologis pertumbuhan system P3 • Incremental Budgeting atau Line-item / Object Expenditures Budget, • Performance Budgeting System, • Program Budgeting Syatem, • Programing and Budgeting System (PPBS) • Sistem ZBB (Zero Base Budgeting).
  • 7. Sistem Tradisional : Incremental Budgeting atau Line-item / Object Expenditures Budget • adalah sistem anggaran yang mengacu pada Undang-undang Perbendaharaan Indonesia(Indische Compabilities Wet / ICW ). • ciri-ciri pokok dari sistem tradisional adalah : Berorientasi kepada pertanggung jawaban (accounting). Berdasarkan objek-objek pengeluaran (object or expenditure atau input). Berpangkal kepada satuan-satuan organisasi (Organization units) Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa “tugas pokok dan fungsi” suatu badan serta berbagai kegiatan pokok yang sedang berjalan adalah tetap. Mengutamakan pembiayaan yang marginal dan berorientasi pada hal-hal yang bersifat taktis dan berjangka pendek.
  • 8. Performance Budgeting System • Sistem Program Budgeting (Program Budgeting Syatem). • ciri-ciri antara lain : Berorientasi kepada penata-laksanaan (management control). Memusatkan perhatian pada program dan kegiatan pada instansi pemerintah dan atas dasar itu dilakukan klasifikasi anggaran. Berdasarkan pendayagunaan (efficiency) dari hasil-hasil pelaksanaan (outputs) dan effisiensi dalam alokasi. Menekankan keterkaitan antara input dan output, serta penilaian cost benefit.
  • 9. Planning Programing and Budgeting Syatem (PPBS) • diIndonesia dikenal dengan nama Sistem Perencanaan , Pembuatan Program Dan Anggaran (SIPPA) • merupakan perkembangan lebih lanjut dari Performace & Program Budgeting. • ciri-ciri utamanya adalah : Berorientasi kepada perencanaan strategis Tekanan pokoknya tertuju pada tiga hal : tujuan output yang terukur, dan dampak Menekankan pemanfatan cost benefit dan cost effectiveness, berorientasi jangka panjang.
  • 10. Sistem ZBB (Zero Base Budgeting) • Sistem ini berpangkal pada PPBS dan MBO (Management By Objectives). • Sistem ini mengkaitkan proses perencanaan, penganggaran, dan pengkajian-ulang berbagai kegiatan program, baik yang lama (sedang berjalan) ataupun yang baru (dimasa depan). • ZBB mempunyai ciri-ciri : 1) Identifikasi yang jelas tentang maksud dan tujuan serta tentang faktor-faktor organisasi, prosedur, dan faktor-faktor operasional lainnya. 2) Penilaian dan pencocokan berbagai kebutuhan dengan sumber-sumber yang tersedia untuk membantu proses realokasi yang rasional. 3) Identifikasi yang sistematis dari alternatif-alternatif, pelaksanaan berbagai pos pengeluaran atau pembiayaan berbagai program dan kegiatan 4) ZBB secara terpadu menggunakan teknik-teknik penentuan tujuan, analisa incremental, analisa berbagai alternatif dancost-benefit, serta pengukuran performance.
  • 11. Modal bagi pembiayaan pembangunan • pemerintah (public), • swasta (private), • gabungan antara pemerintah dengan swasta
  • 12. jenis Instrumen Keuangan untuk Modal pembiayaan pembangunan ada 3 (tiga) macam, yaitu : • Pembiayaan Melalui Pendapatan (revenue financing) yang dapat bersifat konvensional maupun non-konvensiona • Pembiayaan Melalui Hutang, yang dapat bersifat konvensional maupun non-konvensiona • Pembiayaan Melalui Kekayaan yang dapat bersifat non-konvensional