SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
MATERI PELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN 4.
PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN PEMINATAN SMK
BIDANG KEAHLIAN
1. TEKNOLOGI DAN REKAYASA
2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
2014
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................i
DAFTAR TABEL..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................iii
PENGENALAN MATERI .................................................................................................................. 1
MATERI PELATIHAN 4. PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM2013.................................................. 2
A. PENDEKATAN SAINTIFIK.........................................................................................................2
1. Esensi Pendekatan Saintifik ............................................................................................ 2
2. Langkah-langkah Pendekatan Pembelajaran Saintifik ...................................................... 2
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ............................................................................................ 4
1. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)...................................................... 4
2. Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Learning)................................................... 6
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).................................. 10
4. Model Pembelajaran Berbasis Proyek/Project Based Learning........................................ 11
C. PERENCANAAN LANGKAH PEMBELAJARAN ........................................................................... 13
D. CONTOH PEMADUAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK........ 14
E. LATIHAN ............................................................................................................................. 21
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran denganKegiatan Belajar dan Hasilnya ............. 3
Tabel 4.2. Sintak Pembelajaran Berbasis Inkuiri dan Kegiatan Guru dan Peserta Didik....................... 7
Tabel 4.3. ContohMatrik PerancahPemaduanSintaksModel PembelajaranDiscoverydengan
PendekatanSaintifikpadaMata PelajaranDasardan PengukuranListrikuntukKD3.1 dan
4.1 Konsep Listrik (Materi Gejala Fisik Arus danPotensial Listrik) .................................. 15
Tabel 4.4. Matrik Perancah Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran ........................ ...................... 21
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek.................................... 12
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 1
PENGENALAN MATERI
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan
proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi:(1) manusiaberkualitasyangmampudanproaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah;(2) manusiaterdidikyang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung
jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional
dan elemenperubahankurikulum, SKL, KI, KD, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada
Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013;
2. Memahami SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013;
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dan Model Pembelajaran dalam pembelajaran
Dasar dan Pengukuran Listrik; dan
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan;
2. Menjelaskanempatelemenperubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian;
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD;
4. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik;
5. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL); dan
6. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Bahan diskusi kelompok dan tugas menggunakan Lembar Kerja (LK ...)
Menjelaskan
PPT Kurikulum
2013
Diskusi
kelompok
(4 kelompok)
Presentasi Hasil
diskusi
(20 menit)
Kesimpulandan
rangkuman
hasil
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 2
MATERI PELATIHAN 4.
PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan
tenagapendidikdansumberbelajarpadasuatulingkunganbelajar.Prosespembelajaranmerupakan
kegiataninteraksi antarapesertadidikdenganunsurkependidikan lainnya yang berlangsung secara
edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Prosespembelajaranmerupakansuatuprosesyangmengandungserangkaiankegiatanmulai
dari perencanaan,pelaksanaanhinggapenilaian. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 adalah
memadukan aktivitas pembelajaran pendekatan saintifik dengan sintak model pembelajaran
berbasis penyingkapan/penemuan (discovery learning/inquiry learning) dan menghasilkan karya
yang berbasis pemecahan masalah (problem based learning/project based learning) .
A. PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Esensi PendekatanSaintifik
Prosespembelajarandapatdipadankandengansuatuprosesilmiah,karenaituKurikulum
2013 mengamanatkanesensipendekatansaintifikdalampembelajaran. Pendekatan saintifik
diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria
ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning)
dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudianmenariksimpulansecarakeseluruhan. Sejatinya,penalaran induktif menempatkan
bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya
menempatkanfenomenaunikdengankajianspesifikdandetail untukkemudianmerumuskan
simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau
beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harusberbasispadabukti-bukti dari objekyangdapatdiobservasi,empiris,
dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah
umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau
ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan
menguji hipotesis.
2. Langkah-langkah PendekatanPembelajaran Saintifik
Implementasi kurikulum 2013 menuntut penerapan pembelajaran berbasis kreatifitas.
Pendekatanpembelajaranberbasiskreatifitasdapatdicapai melalui pendekatan pembelajaran
saintifik(5M) secarakonsisten. Pendekatan pembelajaran saintifik terdiri dari 5 (lima) tahap
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 3
belajar, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/melakuan eksperimen,
menalar/mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
Tabel 4.1 memperlihatkan kaitan antara langkah pembelajaran saintifik dengan
berbagai deskripsi kegiatan belajar serta kompetensi dalam bentuk hasil belajar.
Tabel 4.1. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Hasilnya
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mengamati
(observing)
Mengamati denganindra
(membaca,mendengar,
menyimak,melihat,
menonton,dansebagainya)
denganatau tanpaalat
Perhatianpadawaktumengamati suatu
objek/membacasuatutulisan/mendengar
suatupenjelasan,catatanyangdibuat
tentangyangdiamati,kesabaran,waktu(on
task) yangdigunakanuntukmengamati
Kompetensi utama: mengidentifikasi
masalah
Menanya
(questioning)
Membuatdan mengajukan
pertanyaan,tanyajawab,
berdiskusi
tentanginformasi yang
belumdipahami,informasi
tambahanyang ingin
diketahui,atausebagai
klarifikasi.
Jenis,kualitas,danjumlahpertanyaanyang
diajukanpesertadidik(pertanyaanfaktual,
konseptual,prosedural,danhipotetik)
Kompetensi utama: merumuskanmasalah,
menentukanhipotesis
Mengumpulkan
informasi/
mencoba
(experimenting)
Mengeksplorasi,mencoba,
berdiskusi,mendemonstrasi-
kan,menirubentuk/gerak,
melakukaneksperimen,
membacasumberlainselain
bukuteks,mengumpul-kan
data dari nara sumber
melalui angket,wawancara,
dan memodifikasi/
menambahi/me-
ngembangkan
Jumlahdankualitassumberyang
dikaji/digunakan,kelengkapaninformasi,
validitasinformasi yangdikumpulkan,dan
instrumen/alatyangdigunakanuntuk
mengumpulkandata.
Kompetensi utama: menguji hipotesis
Menalar/Meng
asosiasi
(associating)
Mengolahinformasi yang
sudahdikumpulkan,
menganalisisdatadalam
bentukmembuatkategori,
mengasosiasi atau
menghubungkan
fenomena/informasiyang
terkaitdalamrangka
menemukansuatupola,dan
menyimpulkan.
Mengembangkan interpretasi, argumentasi
dan kesimpulan mengenai keterkaitan
informasi dari dua fakta/konsep, atau lebih
dari dua fakta/konsep/teori.
Mensintesis dan argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis
fakta-fakta/konsep/teori/pendapat.
Mengembangkaninterpretasi, struktur baru,
argumentasi, dan kesimpulan yang
menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori
dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan.
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 4
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mengembangkaninterpretasi,strukturbaru,
argumentasi dankesimpulandari
konsep/teori/pendapatyangberbedadari
berbagai jenissumber.
Kompetensi utama: menganalisis,
membuktikanhipotesis.
Mengomunikasi
kan
(communicating)
menyajikanlaporandalam
bentukbagan, diagram, atau
grafik;menyusunlaporan
tertulis;danmenyajikan
laporanmeliputi proses,
hasil,dankesimpulansecara
lisan
Menyajikanhasil kajian(dari mengamati
sampai menalar) dalambentuktulisan,grafis,
mediaelektronik,multi mediadanlain-lain
Kompetensi utama: memformulasikandan
mempertanggungjawabkanpembuktian
hipotesis.
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pada Kurikulum2013 dikembangkanmodel pembelajaran utama yang diharapkan dapat
membentukperilakusaintifik,perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Model
Pembelajaran tersebut adalah: model pembelajaran berbasis penyingkapan/penemuan
(Discovery/Inquiry Learning);modelpembelajaran menghasilkan karyayangberbasis pemecahan
masalah (Problem Based Learning/Project Based Learning)
1. Model PembelajaranPenemuan(DiscoveryLearning)
a. Konsep Pembelajaran Berbasis Penemuan
Discovery mempunyai prinsipyangsamadenganinkuiri (inquiry) dan Problem Solving.
Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih
menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui,
masalah yang dihadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus
mengerahkanseluruhpikirandanketerampilannyauntukmendapatkantemuan-temuandi
dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi
tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi yang
akan disampaikantidakdisampaikandalambentukfinalakantetapi pesertadidikdidorong
untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi
sendiri kemudianmengorgansasiatau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui
dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi
aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented.
Merubahmodus Ekspository siswahanyamenerimainformasi secarakeseluruhandari guru
ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri.
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan
mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar
perlulingkunganmemfasilitasirasaingintahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini
dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 5
melakukan eksplorasi, penemuan- penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian
yang miripdenganyangsudahdiketahui.Lingkungansepertiini bertujuanagarsiswadalam
proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta
membuat kesimpulan- kesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukansuatukonsep,teori,aturan,atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan
dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan
kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientist,
historin,atauahli Dasar danPengukuranListrik. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan
menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
b. Langkah-langkah Operasional Discovery Learning Implementasi dalam Proses
Pembelajaran
Langkah-langkah (syntax) dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas
adalah sebagai berikut:
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannyadantimbul keinginanuntukmenyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitasbelajarlainnyayangmengarahpadapersiapan pemecahan masalah. Stimulasi
pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkandanmembantusiswadalammengeksplorasibahan.Dengandemikian
seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa
agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah).
3) Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
yang relevanuntukmembuktikanbenaratau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh
melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
4) Verification (pembuktian)
Pada tahapini siswamelakukanpemeriksaansecara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data
processing. Berdasarkanhasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 6
pernyataanatau hipotesisyangtelahdirumuskanterdahuluitukemudiandicek, apakah
terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
5) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/menarikkesimpulanadalahprosesmenariksebuahkesimpulanyang
dapatdijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka
dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
2. Model PembelajaranBerbasisInkuiri (InquiryLearning)
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Inkuiri
Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris, yaitu ‘to inquire’ yang berarti bertanya atau
menyelidiki. Pertanyaan merupakan inti dari pembelajaran berbasisi inkuiri. Pertanyaan
dapat menuntun untuk melakukan penyelidikan sebagai usaha peserta didik dalam
memahami materi pelajaran. Ada beberapa penjelasan mengenai pembelajaran inkuiri
telah dikemukakan oleh beberapa ahli.
Joyce dan Weil (2000) mengemukakan bahwa inti dari pembelajaran inkuiri adalah
melibatkan peserta didik dalam masalah penyelidikan nyata dengan menghadapkan
mereka dengan cara penyelidikan (investigasi), membantu mereka mengidentifikasi
masalah konseptual atau metodologis dalam wilayah investigasi, dan meminta mereka
merancangcara mengatasi masalah.Melaluiinkuiri peserta didik belajar menjadi seorang
ilmuwandalammenyusunpengetahuan.Selainitu, peserta didik belajar menghargai ilmu
dan mengetahui keterbatasanpengetahuandanketergantungansatu denganyanglainnya.
MenurutOng dan Borich (2006) pembelajaran berbasis Inkuiri adalah belajar melalui
berbagai kegiatan termasuk melakukan observasi, mengajukan pertanyaan, mencari dan
menggunakan informasi untuk mengetahui dengan jelas peritiwa melalui percobaan,
menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data;
mengajukan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi; dan mengomunikasikan hasil.
Inkuiri mengharuskanmelakukanidentifikasidanasumsi, menggunakan berpikir kritis dan
logis, dan pertimbangan dari penjelesan alternatif. Menurut National Research Council
(2000) pembelajaran berbasis inkuiri mengacu pada cara ilmuwan bekerja ketika
mempelajarialam,yaitumencari penjelasanmelalui bukti yang dikumpulkan dari dunia di
sekitar mereka.
b. Tingkatan Inkuiri
Menurut Colburn (2000) ada empat tingkatan inkuiri, yaitu inkuiri terstruktur
(structured inquiry), inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri terbuka (open inquiry), dan
siklus belajar (learning cycle). Lewellyn (2007) mengelompokkan inkuiri berdasarkan
tingkat dominasi peran guru atau peserta didik, ada 4 tipe yaitu inkuiri demonstrasi
(demonstrated inquiry), inkuiri terstruktur (structured inquiry), inkuiri terbimbing (guided
inquiry),inkuiri penuh (fullinquiry). Banchi danBell (2008) membagi inkuiri menjadi empat
tingkatandari tingkatbawahsampai tinggi,yaitu inkuiri konfirmasi (confirmation inquiry),
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 7
inkuiri terstruktur(structured inquiry), inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri terbuka
(open inquiry) atau inkuiri penuh (full inquiry).
c. Langkah Operasional Model pencarian/penelitian (Inquiry Learning)
Tabel 4.2. Sintak Pembelajaran Berbasis Inkuiri dan Kegiatan Guru dan Peserta Didik
Tingkat inkuiri Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan peserta didik
Inkuiri
Demonstrasi/
Inkuiri
Konfirmasi
Identifikasi dan
penetapan ruang
lingkup masalah
Memperkenalkan konsep
baru dengan melakukan
demonstrasi fenomena (IPA)
 Mengajukan pertanyaan
yang menghasilkan
respon untuk menilai
pemahaman peserta didik
tentang konsep
Menghubungkan
pengamatan baru dengan
pengalaman dan
pengetahun sebelumnya
Merencanakan dan
memprediksi hasil
Menunjukkan fenomena
pengamatan yang tidak
sesuai untuk memunculkan
rasa ingin tahu
 Menyampaikan prosedur
untuk menyelesaikan
masalah
Mencari atau memberikan
penjelasan yang benar
dengan mengamati
fenomena
Penyelidikan untuk
pengumpulan data
Memberi petunjuk atau
memodelkan prosedur dan
proses ilmiah dan
keselamatan kerja
Melaksanakan penyelidikan
sesuai dengan prosedur
Interpretasi data dan
mengembangkan
kesimpulan
Minta peserta didik untuk
menggambarkan atau
menjelaskan
pengamatannya
 Membimbing peserta
didik untuk menarik
kesimpulan
Membangun dan
mengelaborasi pengamatan
dan penjelasan dari sumber
lain
 Membuat hubungan
generalisasi untuk
menarik kesimpulan
Melakukan Refleksi Memberikan prosedur
langkah demi langkah setiap
tahap untuk diikuti
 Menyediakan alat dan
bahan yang diperlukan
Membaca dan mengikuti
arah sesuai dengan lembar
kegiatan atau lab
 Memeroleh alat dan
bahan seperti yang
tercantum pada lembar
kegiatan atau lab
Inkuiri
Terstruktur
Identifikasi dan
penetapan ruang
lingkup masalah
Memberikan masalah Mengidentifikasi dan
merumuskan masalah
Merencanakan dan
memprediksi hasil
Memberikan prosedur
langkah demi langkah setiap
tahap untuk diikuti
 Menyediakan alat dan
bahan yang diperlukan
Membaca dan mengikuti
arah sesuai dengan lembar
kegiatan atau lab
 Memeroleh alat dan
bahan seperti yang
tercantum pada lembar
kegiatan atau lab
Penyelidikan untuk
pengumpulan data
Membimbing dan
memastikan semua peserta
didik pada tugas dan
memahami Prosedur
Menggunakan keterampilan
proses sains untuk
mengumpulkan data
 Mencatat hasil
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 8
Tingkat inkuiri Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan peserta didik
pengamatan
 Mengorganisasi data yang
terkumpul dengan grafik
atau tabel sehingga
tampak pola-pola dan
hubungan dalam data
Interpretasi data dan
mengembangkan
kesimpulan
Mendorong peserta didik
untuk bekerja sebagai
sebuah kelompok
Menarik kesimpulan dan
merumuskan penjelasan.
Mengomunikasikan hasil
penyelidikan
Melakukan Refleksi Mendorong peserta didik
untuk berpikir atau
melakukan refleksi pada
pengetahuan yang baru
mereka temukan
Melakukan evaluasi
terhadap proses inkuiri yang
telah dilakukan
Mengajukan pertanyaan
baru berdasarkan data yang
terkumpul
Inkuiri
Terbimbing
Identifikasi dan
penetapan ruang
lingkup masalah
Mengajukan masalah untuk
dipecahkan atau pertanyaan
untuk diselidiki
Mendefinisikan sifat dan
parameter masalah
Merencanakan dan
memprediksi hasil
Mendorong peserta didik
untuk merancang prosedur
atau sarana untuk
memecahkan masalah atau
jawaban pertanyaan yang
diajukan
 Mendorong peserta didik
untuk memilih dengan
tepat alatdan bahan yang
diperlukan
Brainstorm (curah
pendapat) tentang alternatif
prosedur dan solusi
pemecahan masalah
 Memilih atau merancang
strategi pemecahan
masalah
 Memilih alat dan bahan
yang dibutuhkan dengan
tepat
Penyelidikan untuk
pengumpulan data
Membimbing peserta didik
dalam melakukan
investigasi, dan mendorong
tanggung jawab individu
para anggota kelompok
 Mengarahkan peserta
didik memanfaatkan
sumber daya informasi
lainnya untuk pemecahan
masalah
Mengimplementasikan
rencana untuk memecahkan
masalah
 Menggunakan
keterampilan proses sains
untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi
 Melakuan observasi,
mengumpulkan data
Berkomunikasi dan
bekerja sama dengan
anggota kelompok lainnya
Interpretasi data dan
mengembangkan
kesimpulan
Membimbing peserta didik
mengorganisasi data
Membimbing cara peserta
didik untuk
mengkomunikasikan
temuan dan penjelasannya
Membuat catatan
pengamatan
 Mengolah data yang
terkumpul dalam bentuk
grafik dan tabel
 Membuat pola-pola dan
hubungan dalam data
 Menarik kesimpulan dan
merumuskan penjelasan
 Mengomunikasikan hasil
penyelidikan
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 9
Tingkat inkuiri Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan peserta didik
Melakukan Refleksi Mendorong peserta didik
untuk berpikir atau
melakukan refleksi pada
pengetahuan yang baru
mereka temukan
Melakukan evaluasi
terhadap proses inkuiri yang
telah dilakukan
 Mengajukan pertanyaan
baru berdasarkan data
yang terkumpul
Inkuiri
Terbuka/
Inkuiri Penuh
Identifikasi dan
penetapan ruang
lingkup masalah
Memberikan kesempatan
pada peserta didik
melakukan eksplorasi
terbuka untuk
memunculkan pertanyaan
Membangun hipotesis, atau
prediksi untuk menguji
pertanyaan
Merencanakan dan
meprediksi hasil
Membimbing peserta didik
merancang investigasi,
membantu peserta didik
mengungkap jawaban dan
solusi atas pertanyaan dan
masalah
 Membimbing peserta
didik dalam menentukan
alat dan bahan yang
diperlukan.
Mendesain prosedur untuk
menjawab pertanyaan
 Menentukan alat dan
bahan yang diperlukan
Penyelidikan untuk
pengumpulan data
Membimbing peserta didik
dalam melakukan
investigasi, dan mendorong
tanggung jawab individu
para anggota kelompok
Mengarahkan peserta didik
memanfaatkan sumber daya
informasi lainnya untuk
pemecahan masalah
Mengimplementasikan
rencana untuk memecahkan
masalah
 Menggunakan
keterampilan proses sains
untuk mengumpulkan dan
menganalisis informasi
tentang masalah
 Berkomunikasi dan
bekerja sama dengan
lainnya anggota kelompok
 Melakuan observasi,
mengumpulkan data
Interpretasi data dan
mengembangkan
kesimpulan
Membimbing peserta didik
mengorganisasi data dan
cara peserta didik untuk
mengkomunikasikan
temuan dan penjelasannya
Membuat catatan
pengamatan
 Mengorganisasi data yang
terkumpul dalam bentuk
grafik dan tabel
 Menampakkan pola-pola
dan hubungan dalam data
 Menarik kesimpulan dan
merumuskan penjelasan
 Mengomunikasikan hasil
penyelidikan
Melakukan Refleksi Mendorong peserta didik
untuk berpikir atau
melakukan refleksi pada
pengetahuan yang baru
mereka temukan
Melakukan evaluasi
terhadap proses inkuiri yang
telah dilakukan
 Mengajukan pertanyaan
baru berdasarkan data
yang terkumpul
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 10
3. Model PembelajaranBerbasisMasalah (ProblemBasedLearning)
a. Konsep Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan sebuah modelpembelajaran yang
menyajikanmasalahkontekstual sehinggamerangsang peserta didik untuk belajar. Dalam
kelasyang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim
untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah
merupakan suatu modelpembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar
bagaimanabelajar”,bekerjasecaraberkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan
dunianyata.Masalah yang diberikanini digunakanuntukmengikatpeserta didik pada rasa
ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik,
sebelumpeserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah
yang harus dipecahkan.
Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL),
yaitu
1) Permasalahan sebagai kajian;
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman;
3) Permasalahan sebagai contoh;
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses; dan
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah
dapat digambarkan sebagai berikut:
Guru sebagai pelatih Peserta didik
sebagai problem
solver
Masalah sebagai awal
tantangan dan motivasi
- Asking aboutthinking (bertanyatentang
pemikiran)
- Memonitorpembelajaran
- Probbing (menantangpesertadidikuntuk
berfikir)
- Menjagaagar pesertadidikterlibat
- Mengaturdinamikakelompok
- Menjagaberlangsungnyaproses
- Pesertayangaktif
- Terlibatlangsung
dalam
pembelajaran
- Membangun
pembelajaran
- Menarikuntuk
dipecahkan
- Menyediakan
kebutuhanyangada
hubungannyadengan
pelajaranyang
dipelajari
b. Sintak Pembelajaran PBL
Langkah-langkah (syntax) dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas
adalah sebagai berikut:
Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley,
2003:3) terdiri atas:
1) Mengidentifikasi masalah;
2) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi informasi-
informasi yang relevan;
3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran
dan mengecek perbedaan pandang;
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 11
4) Melakukan tindakan strategis, dan
5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.
Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen,
2011:93) terdiri atas
1) Merumuskan uraian masalah;
2) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
3) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
4) Mengevaluasi.
4. Model PembelajaranBerbasisProyek/Project Based Learning
a. Konsep Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran
yang menggunakanproyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan
eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai
bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) merupakan model belajar yang menggunakan
masalahsebagai langkahawal dalammengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan
baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Melalui PjBL, proses
inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan
membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai subjek(materi) dalamkurikulum. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang
sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan;
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan;
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Peranguru dalamPembelajaranBerbasisProyeksebaiknyasebagaifasilitator,pelatih,
penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya
imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 12
b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkahpelaksanaanPembelajaranBerbasisProyek dapat dijelaskan dengan
diagram di bawah ini.
Gambar 4.1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek
Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut:
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik
yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Peserta
didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
aturan kegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas
pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat
deadline penyelesaianproyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara
yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungandenganproyek,dan(5) memintapesertadidikuntukmembuatpenjelasan
(alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4) Memonitorpesertadidikdankemajuanproyek(Monitor the Students and the Progress
of the Project)
Pengajar bertanggung jawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama
menyelesaikanproyek,menggunakan rubrikyangdapatmerekamkeseluruhanaktivitas
yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaiandilakukanuntuk mengukurketercapaiankompetens,mengevaluasikemajuan
masing- masingpesertadidik,memberi umpanbalik terhadap pemahaman yang sudah
dicapai pesertadidik,danmembantupengajardalammenyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi
terhadapaktivitasdanhasil proyekyangsudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik
dimintauntukmengungkapkanpengalamanyaselamamenyelesaikan proyek. Pengajar
1. Penentuan Pertanyaan
Mendasar
6. Evaluasi Pengalaman 5. Menguji Hasil 4. Monitoring
3. Menyusun Jadwal2. Menyususn
Perencanaan Proyek
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 13
dan pesertadidikmengembangkandiskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry)
untukmenjawabpermasalahanyangdiajukanpadatahappertamapembelajaran.Peran
guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai
berikut.
c. Peran Guru dan Peserta Didik
Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi: 1) Merencanakan dan
mendesainpembelajaran, 2) Membuatstrategi pembelajaran, 3) Membayangkan interaksi
yang akan terjadi antara guru dan siswa, 4) Mencari keunikan siswa, 5) Menilai siswa
dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian, dan 6) Membuat portofolio
pekerjaan siswa.
Peran peserta didik pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi : 1) Menggunakan
kemampuanbertanyadanberpikir, 2) Melakukanrisetsederhana, 3) Mempelajari ide dan
konsep baru, 4) Belajar mengatur waktu dengan baik, 5) Melakukan kegiatan belajar
sendiri/kelompok, 6) Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan, dan 7) Melakukan
interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dan lain-lain)
C. PERENCANAANLANGKAH PEMBELAJARAN
Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi
pembelajaran.Model pembelajarantertentuhanyatepatdigunakan untuk materi pembelajaran
tertentupula.Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil
maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus menganalisis
rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran penyingkapan
(Inquiry/Discovery learning ) atau pada pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning dan
Project Based Learning).
Rambu-rambu penentuan KD menggunakan model pembelajaran penyingkapan
(Inquiry/Discovery learning ) dengan kriteria
1. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada pencarian dan penemuan;
2. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural; dan
3. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar
Rambu-rambu penentuan KD menggunakan model hasil karya (Problem Based dan
Project Based Learning ) dengan kriteria
1. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa dan atau produk;
2. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
3. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta; dan
4. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan
konseptual dan prosedural.
Langkah pembelajaran pendekatan saintifik harus dapat dipadukan secara sinkron
dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran. Agar memudahkan langkah
pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis,
dapat menggunakanmatrikperancahsebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 14
inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan
sintaks (langkah kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut:
1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan silabus dan buku teks
siswa terkait;
2. Rumuskan IPK untuk KD dari KI-3 dan KI-4 sesuai dengan gradasi taksonomi dimensi proses
kognitif, dimensi pengetahuan, dandimensi keterampilanyangterkandungdi masing-masing
KD. Normalnya setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator;
3. Analisis dan sinkronkan setiap IPK dengan sintaks model pembelajaran (apakah satu IPK
menandakan untuk satu sintaks atau beberapa sintak, dan atau beberapa IPK untuk satu
sintaks);
4. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah (sintaks)
model pembelajaranyangdipilih,kemudiansinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik
(5M);
 Langkah pendekatan saintifik diawali dengan kegiatan mengamati, lalu diikuti dengan
langkah-langkah lainnya yang dapat berulang sesuai kebutuhan belajar peserta didik.
 Kegiatanguru dan kegiatan peserta didik mengacu pada langkah-langkah (sintaks) model
pembelajaran dan indikator yang harus dicapai.
5. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan guru-peserta didik)
tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP.
D. CONTOH PEMADUAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Untuk memudahkan perancangan langkahpembelajaranyangsesuai denganpendekatan
saintifik dan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, maka digunakan matrik
perancah pemaduan sintak dari model pembelajaran dengan langkah pendekatan saintifik.
Matrik perancah pemaduan merupakan pertolongan untuk merancang aktivitas kegiatan inti
pada RPP. Penjelasan aktivitas pada perpaduan matrik perancah merupakan kegiatan-kegiatan
pembelajaran sesuai dengan tuntutan KI-KD, IPK, materi serta tujuan pembelajaran sebelum
dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP.
Tabel 4.3 memperlihatkan contoh matrik perancah untuk menyajikan pasangan KD 3.1
dan 4.1 padamata pelajaranDasar dan PengukuranListrik,yangdisajikandengam menggunakan
model Pembelajaran Discovery.
Sebagai contoh, pembelajaran mata pelajaran peminatan C2 Dasar dan Pengukuran
Listrikpadasemuaaspekpembelajaran(tujuan,materi,prosesbelajarmengajar,media, sumber,
dan penilaian) diupayakan untuk mendekati penggunaan materi kontekstual sesuai kehidupan
nyata sehari-hari. Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik pada prinsipnya terdiri dari dua
materi ajar, yaitu: (1) dasar listrik yang berkaitan dengan konsep dan rangkaian listrik dan (2)
pengukuran listrik yang berkaitan dengan kondisi operasi berbagai alat ukur listrik, dan
penggunaan alat ukur listrik dalam kehidupan nyata
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 15
Tabel 4.3. Contoh Matrik Perancah Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Discovery dengan Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik untuk KD 3.1 dan 4.1 Konsep Listrik (Materi Gejala Fisik Arus dan Potensial Listrik)
Kompetensi Inti
Kompeten
si Dasar
IPK
Sintaks
Model
Pembelajar-
an
Pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
Informasi
Menalar
Mengomunikasi
kan
Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,konseptual,
prosedural
berdasarkanrasa
ingintahunya
tentangilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya,dan
humanioradengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan,dan
peradabanterkait
penyebab
fenomenadan
kejadian,serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidangkajianyang
spesifiksesuai
denganbakatdan
3.1
Menerapk
an konsep
listrikyang
berkaitan
dengan
gejalafisik
arus dan
potensial
listrik.
Mengilustrasi
kan proses
terbentuknya
muatandan
besaran
muatanlistrik
pada suatu
bahan
Orientasi
Masalah
Guru
menanyakan
kepadasiswa
tentang
fenomena
alamyang
ditampilkan
guru terkait
fenomena
gaya
elektrostatis
dan muatan
listrikmelalui
gambar/baha
n tayang
Pesertadidik
memperhatik
an
permasalahan
yang
diberikan
guru tentang
fenomena
alamterkait
dengangaya
elektrostatis
Pesertadidik
bertanya
kepadadirinya
atau teman
kelompok
berkaitan
dengan
permasalahan
fenomenagaya
elektrostatis
dan
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 16
Kompetensi Inti
Kompeten
si Dasar
IPK
Sintaks
Model
Pembelajar-
an
Pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
Informasi
Menalar
Mengomunikasi
kan
minatnyauntuk
memecahkan
masalah
dan muatan
listrik.
merumusakan
permasalahan
nya
Menentukan
formulasi
besaranarus
listrikpada
suatubahan
penghantar
Mengilustrasi
kan
terbentuknya
potensial
listrik
Pengumpul
an data dan
verifikasi
Guru mendorong
pesertadidik
mengumpulkan
informasi dari
berbagai media
tentanggejala
fisikmuatan
listrikdan
formulasi
besaranarus
listrikserta
terbentuknya
potensial listrik
Pesertadidik
secara
berkelompok
berdiskusi
membahas
permasalahan
gejalafisikdan
formulasi
besaran
muatandan
arus listrik
sertapotensial
listrik
Pesertadidik
menggali
informasi yang
berkaitan
dengankonsep
muatan,arus
dan potensial
listriksecara
individu.
Pesertadidik
berdiskusi
tentanggejala
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 17
Kompetensi Inti
Kompeten
si Dasar
IPK
Sintaks
Model
Pembelajar-
an
Pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
Informasi
Menalar
Mengomunikasi
kan
berdasarkanha
silpengamatan
fisikdan
formulasi
besaranmuatan
dan arus listrik
sertapotensial
listrik
Mengolah,menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkretdan
ranah abstrak
terkaitdengan
pengembangandari
yang dipelajarinya
di sekolahsecara
mandiri,dan
mampu
melaksanakantugas
spesifikdi bawah
pengawasan
langsung.
4.1
Mendemo
nstrasikan
konsep
listrikyang
berkaitan
dengan
gejalafisik
arus dan
potensial
listrik
Melakukan
eksperimen
untuk
mengukur
besaran
muatan,dan
arus listrik
Melakukan
eksperimen
untuk
mengukur
besaran
potensial
listrik.
Pengumpul
an data
melalui
eksperimen
Guru
menugaskan
pesertadidik
melakukan
eksperimen
untukmengukur
besaranmuatan
dan arus listrik
serta potensial
listrik.
Guru melakukan
tutorial
kelompok
Pesertadidik
secara
berkelompok
melakukan
eksperimenyang
telahdisiapkan
guru di
Pesertadidik
melakukan
manipulasi dari
eksperimenyang
didemonstrasikan
olehguruuntuk
memperolehdata
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 18
Kompetensi Inti
Kompeten
si Dasar
IPK
Sintaks
Model
Pembelajar-
an
Pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
Informasi
Menalar
Mengomunikasi
kan
laboratorium
Dasar Listrik.
Pesertadidik
mempresentasi
kan hasil
eksperimendan
memberikan
tanggapan
terhadap
pertanyaandan
masukanyang
muncul pada
saat presentasi
yang lebihbanyak
Pengorgani
sasian dan
formulasi
eksplanasi
Guru menugaskan
pesertadidik
memeriksapola
dan hubungan
gejalafisik
muatan, arus dan
potensial listrik
melalui
pengkajian
mendalam
tentanginformasi
faktual,dan
konseptual terkait
formulasi besaran
arus dan potensial
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 19
Kompetensi Inti
Kompeten
si Dasar
IPK
Sintaks
Model
Pembelajar-
an
Pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
Informasi
Menalar
Mengomunikasi
kan
listriksecara
konseptual
Pesertadidik
melakukan
inferensiuntuk
memformulasi
kan besaran
muatan,arus dan
potensial listrik
Pesertadidik
mempresentasi
kan hasil
inferensinya
untuk
memformulasika
n besaran
muatan,arus,
dan potensial
listrikdan
mendapat
tanggapandan
masukandari
kelompoklain.
Pesertadidik
menerima
masukan
Analisis
proses
inkuiri
Guru
menugaskan
pesertadidik
untuk
menyempurnaka
n hasil
pencariannya
terkaitdengan
gejalafisik
muatan,arus
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 20
Kompetensi Inti
Kompeten
si Dasar
IPK
Sintaks
Model
Pembelajar-
an
Pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
Informasi
Menalar
Mengomunikasi
kan
dan potensial
listrik
Pesertadidik
mengamati dan
memberikan
tanggapan
terhadapsetiap
kelompokpenyaji
Pesertadidik
menyempurna-
kan hasil
pencariannya
tentanggejala
fisikmuatan,
arus dan
potensial listrik
berdasarkan
masukan
kelompoklain
dan guru.
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 21
E. LATIHAN
BuatlahAnalisisLangkahPembelajaranuntukmemadukanpendekatansaintifikdenganmodel pembelajaran yang dipilih dengan menggunakan
matrik perancah seperti diperlihatkan dalam tabel contoh
Tabel 4.4. Matrik Perancah Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran ........................
dengan Pendekatan Saintifik pada Mapel ....................................
untuk KD 3... dan 4...., .......................( ........................................................)
Kompetensi Inti
Kompetensi
Dasar
IPK
Sintaks
Model
Pembelajar
an
Pendekatan Saintifik
Mengamati Menanya
Mengumpulkan
Informasi
Menalar
Mengomunikasi
kan
Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 22

More Related Content

What's hot

Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikTohir Haliwaza
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyhasanah sn
 
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganRPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganSelly Noviyanty Yunus
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Umi Arifah
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAdam Superman
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikanzoel elektronik
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikRINISUGIYARTI
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTAndhika Pratama
 
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara LainPendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara Lainadindawn
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitifsujiadisss
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modulDian Sari
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan IndividuImroati Ar
 
Media pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjasMedia pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjasistana walet
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerDimas Dwi Senggono S
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 

What's hot (20)

Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
Aliran-aliran Pendidikan
Aliran-aliran PendidikanAliran-aliran Pendidikan
Aliran-aliran Pendidikan
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganRPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
 
Teori kematangan
Teori kematanganTeori kematangan
Teori kematangan
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Anak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptxAnak Tunagrahita.pptx
Anak Tunagrahita.pptx
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Humanisme ppt
Humanisme pptHumanisme ppt
Humanisme ppt
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
 
Power point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristikPower point teori belajar behavioristik
Power point teori belajar behavioristik
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara LainPendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
 
Definisi kognitif
Definisi kognitifDefinisi kognitif
Definisi kognitif
 
1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul1. 2. petunjuk penggunaan modul
1. 2. petunjuk penggunaan modul
 
Perbedaan Individu
Perbedaan IndividuPerbedaan Individu
Perbedaan Individu
 
Media pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjasMedia pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjas
 
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan BrunnerTeori Piaget, Ausubel, dan Brunner
Teori Piaget, Ausubel, dan Brunner
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
 

Similar to 4 materi pendekatan model pemb kur'13

2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 2909142 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914EKO SUPRIYADI
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budayaSofyan Saputra
 
Kata kunci kur 2013
Kata kunci kur 2013Kata kunci kur 2013
Kata kunci kur 2013najmul93
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahModel Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahAbdul Jamil
 
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptxb2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptxIisHastutiningsiNdeb
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiAbdul Jamil
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomiSofyan Saputra
 
Konsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptx
Konsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptxKonsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptx
Konsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptxEkoJuliantoTrisnoPut
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografiSofyan Saputra
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologiSofyan Saputra
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pknIpul Saipul
 
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013Erif Elfath
 

Similar to 4 materi pendekatan model pemb kur'13 (20)

2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 2909142 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
2 materi analisis skl ki-kd kur'13 -edit syahril 290914
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Contoh pkb 1
Contoh pkb 1Contoh pkb 1
Contoh pkb 1
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
 
Kata kunci kur 2013
Kata kunci kur 2013Kata kunci kur 2013
Kata kunci kur 2013
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarahModel Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sejarah
 
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptxb2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel antrhopologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
 
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
6 model-pembelajaran-saintifik-mp-ekonomi
 
Pengembangan kurikulum.docx
Pengembangan kurikulum.docxPengembangan kurikulum.docx
Pengembangan kurikulum.docx
 
Konsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptx
Konsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptxKonsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptx
Konsep Pembelajaran Pendekatan Saintifik.pptx
 
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
7 model-pembelajaran-saintifik-mp-geografi
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
 
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
13 model-pembelajaran-saintifik-mp-pkn
 
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
Kurikulum 2013 seminar online jumat 6 september 2013
 
Buku kur 13
Buku kur 13Buku kur 13
Buku kur 13
 

4 materi pendekatan model pemb kur'13

  • 1. MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATERI PELATIHAN 4. PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PEMINATAN SMK BIDANG KEAHLIAN 1. TEKNOLOGI DAN REKAYASA 2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI 2014
  • 2. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................................................................i DAFTAR TABEL..............................................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................iii PENGENALAN MATERI .................................................................................................................. 1 MATERI PELATIHAN 4. PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM2013.................................................. 2 A. PENDEKATAN SAINTIFIK.........................................................................................................2 1. Esensi Pendekatan Saintifik ............................................................................................ 2 2. Langkah-langkah Pendekatan Pembelajaran Saintifik ...................................................... 2 B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ............................................................................................ 4 1. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)...................................................... 4 2. Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Learning)................................................... 6 3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).................................. 10 4. Model Pembelajaran Berbasis Proyek/Project Based Learning........................................ 11 C. PERENCANAAN LANGKAH PEMBELAJARAN ........................................................................... 13 D. CONTOH PEMADUAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK........ 14 E. LATIHAN ............................................................................................................................. 21
  • 3. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. ii DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran denganKegiatan Belajar dan Hasilnya ............. 3 Tabel 4.2. Sintak Pembelajaran Berbasis Inkuiri dan Kegiatan Guru dan Peserta Didik....................... 7 Tabel 4.3. ContohMatrik PerancahPemaduanSintaksModel PembelajaranDiscoverydengan PendekatanSaintifikpadaMata PelajaranDasardan PengukuranListrikuntukKD3.1 dan 4.1 Konsep Listrik (Materi Gejala Fisik Arus danPotensial Listrik) .................................. 15 Tabel 4.4. Matrik Perancah Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran ........................ ...................... 21
  • 4. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. iii DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek.................................... 12
  • 5. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 1 PENGENALAN MATERI Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:(1) manusiaberkualitasyangmampudanproaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;(2) manusiaterdidikyang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab. Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan elemenperubahankurikulum, SKL, KI, KD, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013. Kompetensi yang dicapai 1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013; 2. Memahami SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013; 3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dan Model Pembelajaran dalam pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik; dan 4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar. Indikator 1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan; 2. Menjelaskanempatelemenperubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian; 3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD; 4. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik; 5. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL); dan 6. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar. Langkah Kegiatan Bahan diskusi kelompok dan tugas menggunakan Lembar Kerja (LK ...) Menjelaskan PPT Kurikulum 2013 Diskusi kelompok (4 kelompok) Presentasi Hasil diskusi (20 menit) Kesimpulandan rangkuman hasil
  • 6. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 2 MATERI PELATIHAN 4. PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan tenagapendidikdansumberbelajarpadasuatulingkunganbelajar.Prosespembelajaranmerupakan kegiataninteraksi antarapesertadidikdenganunsurkependidikan lainnya yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prosespembelajaranmerupakansuatuprosesyangmengandungserangkaiankegiatanmulai dari perencanaan,pelaksanaanhinggapenilaian. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 adalah memadukan aktivitas pembelajaran pendekatan saintifik dengan sintak model pembelajaran berbasis penyingkapan/penemuan (discovery learning/inquiry learning) dan menghasilkan karya yang berbasis pemecahan masalah (problem based learning/project based learning) . A. PENDEKATAN SAINTIFIK 1. Esensi PendekatanSaintifik Prosespembelajarandapatdipadankandengansuatuprosesilmiah,karenaituKurikulum 2013 mengamanatkanesensipendekatansaintifikdalampembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudianmenariksimpulansecarakeseluruhan. Sejatinya,penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkanfenomenaunikdengankajianspesifikdandetail untukkemudianmerumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harusberbasispadabukti-bukti dari objekyangdapatdiobservasi,empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. 2. Langkah-langkah PendekatanPembelajaran Saintifik Implementasi kurikulum 2013 menuntut penerapan pembelajaran berbasis kreatifitas. Pendekatanpembelajaranberbasiskreatifitasdapatdicapai melalui pendekatan pembelajaran saintifik(5M) secarakonsisten. Pendekatan pembelajaran saintifik terdiri dari 5 (lima) tahap
  • 7. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 3 belajar, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/melakuan eksperimen, menalar/mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Tabel 4.1 memperlihatkan kaitan antara langkah pembelajaran saintifik dengan berbagai deskripsi kegiatan belajar serta kompetensi dalam bentuk hasil belajar. Tabel 4.1. Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Hasilnya Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar Mengamati (observing) Mengamati denganindra (membaca,mendengar, menyimak,melihat, menonton,dansebagainya) denganatau tanpaalat Perhatianpadawaktumengamati suatu objek/membacasuatutulisan/mendengar suatupenjelasan,catatanyangdibuat tentangyangdiamati,kesabaran,waktu(on task) yangdigunakanuntukmengamati Kompetensi utama: mengidentifikasi masalah Menanya (questioning) Membuatdan mengajukan pertanyaan,tanyajawab, berdiskusi tentanginformasi yang belumdipahami,informasi tambahanyang ingin diketahui,atausebagai klarifikasi. Jenis,kualitas,danjumlahpertanyaanyang diajukanpesertadidik(pertanyaanfaktual, konseptual,prosedural,danhipotetik) Kompetensi utama: merumuskanmasalah, menentukanhipotesis Mengumpulkan informasi/ mencoba (experimenting) Mengeksplorasi,mencoba, berdiskusi,mendemonstrasi- kan,menirubentuk/gerak, melakukaneksperimen, membacasumberlainselain bukuteks,mengumpul-kan data dari nara sumber melalui angket,wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/me- ngembangkan Jumlahdankualitassumberyang dikaji/digunakan,kelengkapaninformasi, validitasinformasi yangdikumpulkan,dan instrumen/alatyangdigunakanuntuk mengumpulkandata. Kompetensi utama: menguji hipotesis Menalar/Meng asosiasi (associating) Mengolahinformasi yang sudahdikumpulkan, menganalisisdatadalam bentukmembuatkategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasiyang terkaitdalamrangka menemukansuatupola,dan menyimpulkan. Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, atau lebih dari dua fakta/konsep/teori. Mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta-fakta/konsep/teori/pendapat. Mengembangkaninterpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan.
  • 8. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 4 Langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar Mengembangkaninterpretasi,strukturbaru, argumentasi dankesimpulandari konsep/teori/pendapatyangberbedadari berbagai jenissumber. Kompetensi utama: menganalisis, membuktikanhipotesis. Mengomunikasi kan (communicating) menyajikanlaporandalam bentukbagan, diagram, atau grafik;menyusunlaporan tertulis;danmenyajikan laporanmeliputi proses, hasil,dankesimpulansecara lisan Menyajikanhasil kajian(dari mengamati sampai menalar) dalambentuktulisan,grafis, mediaelektronik,multi mediadanlain-lain Kompetensi utama: memformulasikandan mempertanggungjawabkanpembuktian hipotesis. B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Pada Kurikulum2013 dikembangkanmodel pembelajaran utama yang diharapkan dapat membentukperilakusaintifik,perilaku sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Model Pembelajaran tersebut adalah: model pembelajaran berbasis penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning);modelpembelajaran menghasilkan karyayangberbasis pemecahan masalah (Problem Based Learning/Project Based Learning) 1. Model PembelajaranPenemuan(DiscoveryLearning) a. Konsep Pembelajaran Berbasis Penemuan Discovery mempunyai prinsipyangsamadenganinkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang dihadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkanseluruhpikirandanketerampilannyauntukmendapatkantemuan-temuandi dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikantidakdisampaikandalambentukfinalakantetapi pesertadidikdidorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudianmengorgansasiatau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubahmodus Ekspository siswahanyamenerimainformasi secarakeseluruhandari guru ke modus Discovery siswa menemukan informasi sendiri. Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlulingkunganmemfasilitasirasaingintahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat
  • 9. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 5 melakukan eksplorasi, penemuan- penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang miripdenganyangsudahdiketahui.Lingkungansepertiini bertujuanagarsiswadalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif. Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan- kesimpulan. Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukansuatukonsep,teori,aturan,atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin,atauahli Dasar danPengukuranListrik. Dan melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya. b. Langkah-langkah Operasional Discovery Learning Implementasi dalam Proses Pembelajaran Langkah-langkah (syntax) dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah sebagai berikut: 1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannyadantimbul keinginanuntukmenyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitasbelajarlainnyayangmengarahpadapersiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkandanmembantusiswadalammengeksplorasibahan.Dengandemikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai. 2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah). 3) Data collection (pengumpulan data) Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevanuntukmembuktikanbenaratau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. 4) Verification (pembuktian) Pada tahapini siswamelakukanpemeriksaansecara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkanhasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
  • 10. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 6 pernyataanatau hipotesisyangtelahdirumuskanterdahuluitukemudiandicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. 5) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi/menarikkesimpulanadalahprosesmenariksebuahkesimpulanyang dapatdijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. 2. Model PembelajaranBerbasisInkuiri (InquiryLearning) a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris, yaitu ‘to inquire’ yang berarti bertanya atau menyelidiki. Pertanyaan merupakan inti dari pembelajaran berbasisi inkuiri. Pertanyaan dapat menuntun untuk melakukan penyelidikan sebagai usaha peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Ada beberapa penjelasan mengenai pembelajaran inkuiri telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Joyce dan Weil (2000) mengemukakan bahwa inti dari pembelajaran inkuiri adalah melibatkan peserta didik dalam masalah penyelidikan nyata dengan menghadapkan mereka dengan cara penyelidikan (investigasi), membantu mereka mengidentifikasi masalah konseptual atau metodologis dalam wilayah investigasi, dan meminta mereka merancangcara mengatasi masalah.Melaluiinkuiri peserta didik belajar menjadi seorang ilmuwandalammenyusunpengetahuan.Selainitu, peserta didik belajar menghargai ilmu dan mengetahui keterbatasanpengetahuandanketergantungansatu denganyanglainnya. MenurutOng dan Borich (2006) pembelajaran berbasis Inkuiri adalah belajar melalui berbagai kegiatan termasuk melakukan observasi, mengajukan pertanyaan, mencari dan menggunakan informasi untuk mengetahui dengan jelas peritiwa melalui percobaan, menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data; mengajukan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi; dan mengomunikasikan hasil. Inkuiri mengharuskanmelakukanidentifikasidanasumsi, menggunakan berpikir kritis dan logis, dan pertimbangan dari penjelesan alternatif. Menurut National Research Council (2000) pembelajaran berbasis inkuiri mengacu pada cara ilmuwan bekerja ketika mempelajarialam,yaitumencari penjelasanmelalui bukti yang dikumpulkan dari dunia di sekitar mereka. b. Tingkatan Inkuiri Menurut Colburn (2000) ada empat tingkatan inkuiri, yaitu inkuiri terstruktur (structured inquiry), inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri terbuka (open inquiry), dan siklus belajar (learning cycle). Lewellyn (2007) mengelompokkan inkuiri berdasarkan tingkat dominasi peran guru atau peserta didik, ada 4 tipe yaitu inkuiri demonstrasi (demonstrated inquiry), inkuiri terstruktur (structured inquiry), inkuiri terbimbing (guided inquiry),inkuiri penuh (fullinquiry). Banchi danBell (2008) membagi inkuiri menjadi empat tingkatandari tingkatbawahsampai tinggi,yaitu inkuiri konfirmasi (confirmation inquiry),
  • 11. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 7 inkuiri terstruktur(structured inquiry), inkuiri terbimbing (guided inquiry), inkuiri terbuka (open inquiry) atau inkuiri penuh (full inquiry). c. Langkah Operasional Model pencarian/penelitian (Inquiry Learning) Tabel 4.2. Sintak Pembelajaran Berbasis Inkuiri dan Kegiatan Guru dan Peserta Didik Tingkat inkuiri Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan peserta didik Inkuiri Demonstrasi/ Inkuiri Konfirmasi Identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah Memperkenalkan konsep baru dengan melakukan demonstrasi fenomena (IPA)  Mengajukan pertanyaan yang menghasilkan respon untuk menilai pemahaman peserta didik tentang konsep Menghubungkan pengamatan baru dengan pengalaman dan pengetahun sebelumnya Merencanakan dan memprediksi hasil Menunjukkan fenomena pengamatan yang tidak sesuai untuk memunculkan rasa ingin tahu  Menyampaikan prosedur untuk menyelesaikan masalah Mencari atau memberikan penjelasan yang benar dengan mengamati fenomena Penyelidikan untuk pengumpulan data Memberi petunjuk atau memodelkan prosedur dan proses ilmiah dan keselamatan kerja Melaksanakan penyelidikan sesuai dengan prosedur Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan Minta peserta didik untuk menggambarkan atau menjelaskan pengamatannya  Membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan Membangun dan mengelaborasi pengamatan dan penjelasan dari sumber lain  Membuat hubungan generalisasi untuk menarik kesimpulan Melakukan Refleksi Memberikan prosedur langkah demi langkah setiap tahap untuk diikuti  Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan Membaca dan mengikuti arah sesuai dengan lembar kegiatan atau lab  Memeroleh alat dan bahan seperti yang tercantum pada lembar kegiatan atau lab Inkuiri Terstruktur Identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah Memberikan masalah Mengidentifikasi dan merumuskan masalah Merencanakan dan memprediksi hasil Memberikan prosedur langkah demi langkah setiap tahap untuk diikuti  Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan Membaca dan mengikuti arah sesuai dengan lembar kegiatan atau lab  Memeroleh alat dan bahan seperti yang tercantum pada lembar kegiatan atau lab Penyelidikan untuk pengumpulan data Membimbing dan memastikan semua peserta didik pada tugas dan memahami Prosedur Menggunakan keterampilan proses sains untuk mengumpulkan data  Mencatat hasil
  • 12. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 8 Tingkat inkuiri Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan peserta didik pengamatan  Mengorganisasi data yang terkumpul dengan grafik atau tabel sehingga tampak pola-pola dan hubungan dalam data Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan Mendorong peserta didik untuk bekerja sebagai sebuah kelompok Menarik kesimpulan dan merumuskan penjelasan. Mengomunikasikan hasil penyelidikan Melakukan Refleksi Mendorong peserta didik untuk berpikir atau melakukan refleksi pada pengetahuan yang baru mereka temukan Melakukan evaluasi terhadap proses inkuiri yang telah dilakukan Mengajukan pertanyaan baru berdasarkan data yang terkumpul Inkuiri Terbimbing Identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah Mengajukan masalah untuk dipecahkan atau pertanyaan untuk diselidiki Mendefinisikan sifat dan parameter masalah Merencanakan dan memprediksi hasil Mendorong peserta didik untuk merancang prosedur atau sarana untuk memecahkan masalah atau jawaban pertanyaan yang diajukan  Mendorong peserta didik untuk memilih dengan tepat alatdan bahan yang diperlukan Brainstorm (curah pendapat) tentang alternatif prosedur dan solusi pemecahan masalah  Memilih atau merancang strategi pemecahan masalah  Memilih alat dan bahan yang dibutuhkan dengan tepat Penyelidikan untuk pengumpulan data Membimbing peserta didik dalam melakukan investigasi, dan mendorong tanggung jawab individu para anggota kelompok  Mengarahkan peserta didik memanfaatkan sumber daya informasi lainnya untuk pemecahan masalah Mengimplementasikan rencana untuk memecahkan masalah  Menggunakan keterampilan proses sains untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi  Melakuan observasi, mengumpulkan data Berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota kelompok lainnya Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan Membimbing peserta didik mengorganisasi data Membimbing cara peserta didik untuk mengkomunikasikan temuan dan penjelasannya Membuat catatan pengamatan  Mengolah data yang terkumpul dalam bentuk grafik dan tabel  Membuat pola-pola dan hubungan dalam data  Menarik kesimpulan dan merumuskan penjelasan  Mengomunikasikan hasil penyelidikan
  • 13. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 9 Tingkat inkuiri Tahap Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan peserta didik Melakukan Refleksi Mendorong peserta didik untuk berpikir atau melakukan refleksi pada pengetahuan yang baru mereka temukan Melakukan evaluasi terhadap proses inkuiri yang telah dilakukan  Mengajukan pertanyaan baru berdasarkan data yang terkumpul Inkuiri Terbuka/ Inkuiri Penuh Identifikasi dan penetapan ruang lingkup masalah Memberikan kesempatan pada peserta didik melakukan eksplorasi terbuka untuk memunculkan pertanyaan Membangun hipotesis, atau prediksi untuk menguji pertanyaan Merencanakan dan meprediksi hasil Membimbing peserta didik merancang investigasi, membantu peserta didik mengungkap jawaban dan solusi atas pertanyaan dan masalah  Membimbing peserta didik dalam menentukan alat dan bahan yang diperlukan. Mendesain prosedur untuk menjawab pertanyaan  Menentukan alat dan bahan yang diperlukan Penyelidikan untuk pengumpulan data Membimbing peserta didik dalam melakukan investigasi, dan mendorong tanggung jawab individu para anggota kelompok Mengarahkan peserta didik memanfaatkan sumber daya informasi lainnya untuk pemecahan masalah Mengimplementasikan rencana untuk memecahkan masalah  Menggunakan keterampilan proses sains untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang masalah  Berkomunikasi dan bekerja sama dengan lainnya anggota kelompok  Melakuan observasi, mengumpulkan data Interpretasi data dan mengembangkan kesimpulan Membimbing peserta didik mengorganisasi data dan cara peserta didik untuk mengkomunikasikan temuan dan penjelasannya Membuat catatan pengamatan  Mengorganisasi data yang terkumpul dalam bentuk grafik dan tabel  Menampakkan pola-pola dan hubungan dalam data  Menarik kesimpulan dan merumuskan penjelasan  Mengomunikasikan hasil penyelidikan Melakukan Refleksi Mendorong peserta didik untuk berpikir atau melakukan refleksi pada pengetahuan yang baru mereka temukan Melakukan evaluasi terhadap proses inkuiri yang telah dilakukan  Mengajukan pertanyaan baru berdasarkan data yang terkumpul
  • 14. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 10 3. Model PembelajaranBerbasisMasalah (ProblemBasedLearning) a. Konsep Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikanmasalahkontekstual sehinggamerangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelasyang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimanabelajar”,bekerjasecaraberkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunianyata.Masalah yang diberikanini digunakanuntukmengikatpeserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelumpeserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Ada lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), yaitu 1) Permasalahan sebagai kajian; 2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman; 3) Permasalahan sebagai contoh; 4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses; dan 5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik. Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan sebagai berikut: Guru sebagai pelatih Peserta didik sebagai problem solver Masalah sebagai awal tantangan dan motivasi - Asking aboutthinking (bertanyatentang pemikiran) - Memonitorpembelajaran - Probbing (menantangpesertadidikuntuk berfikir) - Menjagaagar pesertadidikterlibat - Mengaturdinamikakelompok - Menjagaberlangsungnyaproses - Pesertayangaktif - Terlibatlangsung dalam pembelajaran - Membangun pembelajaran - Menarikuntuk dipecahkan - Menyediakan kebutuhanyangada hubungannyadengan pelajaranyang dipelajari b. Sintak Pembelajaran PBL Langkah-langkah (syntax) dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas adalah sebagai berikut: Sintaks model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas: 1) Mengidentifikasi masalah; 2) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi informasi- informasi yang relevan; 3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
  • 15. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 11 4) Melakukan tindakan strategis, dan 5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan. Sintaks model Problem Based Learning Jenis Trouble Shooting (David H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas 1) Merumuskan uraian masalah; 2) Mengembangkan kemungkinan penyebab; 3) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan 4) Mengevaluasi. 4. Model PembelajaranBerbasisProyek/Project Based Learning a. Konsep Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakanproyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) merupakan model belajar yang menggunakan masalahsebagai langkahawal dalammengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek(materi) dalamkurikulum. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja; 2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik; 3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan; 4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan; 5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu; 6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan; 7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan 8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan. Peranguru dalamPembelajaranBerbasisProyeksebaiknyasebagaifasilitator,pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.
  • 16. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 12 b. Langkah-Langkah Operasional Langkah langkahpelaksanaanPembelajaranBerbasisProyek dapat dijelaskan dengan diagram di bawah ini. Gambar 4.1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut: 1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik. 2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan kegiatandalam penyelesaian proyek. 3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat deadline penyelesaianproyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungandenganproyek,dan(5) memintapesertadidikuntukmembuatpenjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. 4) Memonitorpesertadidikdankemajuanproyek(Monitor the Students and the Progress of the Project) Pengajar bertanggung jawab untuk memonitor aktivitas peserta didik selama menyelesaikanproyek,menggunakan rubrikyangdapatmerekamkeseluruhanaktivitas yang penting. 5) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Penilaiandilakukanuntuk mengukurketercapaiankompetens,mengevaluasikemajuan masing- masingpesertadidik,memberi umpanbalik terhadap pemahaman yang sudah dicapai pesertadidik,danmembantupengajardalammenyusun strategi pembelajaran berikutnya. 6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadapaktivitasdanhasil proyekyangsudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik dimintauntukmengungkapkanpengalamanyaselamamenyelesaikan proyek. Pengajar 1. Penentuan Pertanyaan Mendasar 6. Evaluasi Pengalaman 5. Menguji Hasil 4. Monitoring 3. Menyusun Jadwal2. Menyususn Perencanaan Proyek
  • 17. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 13 dan pesertadidikmengembangkandiskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untukmenjawabpermasalahanyangdiajukanpadatahappertamapembelajaran.Peran guru dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut. c. Peran Guru dan Peserta Didik Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi: 1) Merencanakan dan mendesainpembelajaran, 2) Membuatstrategi pembelajaran, 3) Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan siswa, 4) Mencari keunikan siswa, 5) Menilai siswa dengan cara transparan dan berbagai macam penilaian, dan 6) Membuat portofolio pekerjaan siswa. Peran peserta didik pada Pembelajaran Berbasis Proyek meliputi : 1) Menggunakan kemampuanbertanyadanberpikir, 2) Melakukanrisetsederhana, 3) Mempelajari ide dan konsep baru, 4) Belajar mengatur waktu dengan baik, 5) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, 6) Mengaplikasikan hasil belajar lewat tindakan, dan 7) Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey, observasi, dan lain-lain) C. PERENCANAANLANGKAH PEMBELAJARAN Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran.Model pembelajarantertentuhanyatepatdigunakan untuk materi pembelajaran tertentupula.Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran penyingkapan (Inquiry/Discovery learning ) atau pada pembelajaran hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based Learning). Rambu-rambu penentuan KD menggunakan model pembelajaran penyingkapan (Inquiry/Discovery learning ) dengan kriteria 1. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada pencarian dan penemuan; 2. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural; dan 3. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar Rambu-rambu penentuan KD menggunakan model hasil karya (Problem Based dan Project Based Learning ) dengan kriteria 1. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa dan atau produk; 2. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif; 3. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta; dan 4. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan pengetahuan konseptual dan prosedural. Langkah pembelajaran pendekatan saintifik harus dapat dipadukan secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran. Agar memudahkan langkah pensinkronan pendekatan dengan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, dapat menggunakanmatrikperancahsebagai pertolongan sebelum dituliskan menjadi kegiatan
  • 18. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 14 inti pada RPP. Pemaduan atau pensinkronan antara langkah-langkah pendekatan saintifik dan sintaks (langkah kerja) model pembelajaran tersebut, dilakukan sebagai berikut: 1. Pilih pasangan KD-KD dari mata pelajaran yang diampu sesuai dengan silabus dan buku teks siswa terkait; 2. Rumuskan IPK untuk KD dari KI-3 dan KI-4 sesuai dengan gradasi taksonomi dimensi proses kognitif, dimensi pengetahuan, dandimensi keterampilanyangterkandungdi masing-masing KD. Normalnya setiap KD minimal memiliki 2 (dua) indikator; 3. Analisis dan sinkronkan setiap IPK dengan sintaks model pembelajaran (apakah satu IPK menandakan untuk satu sintaks atau beberapa sintak, dan atau beberapa IPK untuk satu sintaks); 4. Tentukan kegiatan peserta didik dan kegiatan guru sesuai dengan langkah-langkah (sintaks) model pembelajaranyangdipilih,kemudiansinkronkan dengan langkah pendekatan saintifik (5M);  Langkah pendekatan saintifik diawali dengan kegiatan mengamati, lalu diikuti dengan langkah-langkah lainnya yang dapat berulang sesuai kebutuhan belajar peserta didik.  Kegiatanguru dan kegiatan peserta didik mengacu pada langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran dan indikator yang harus dicapai. 5. Pindahkan isi rancangan hasil pengisian matrik pertolongan (kegiatan guru-peserta didik) tersebut ke dalam Kegiatan Inti pada format RPP. D. CONTOH PEMADUAN SINTAK MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK Untuk memudahkan perancangan langkahpembelajaranyangsesuai denganpendekatan saintifik dan model pembelajaran yang dipilih atas dasar hasil analisis, maka digunakan matrik perancah pemaduan sintak dari model pembelajaran dengan langkah pendekatan saintifik. Matrik perancah pemaduan merupakan pertolongan untuk merancang aktivitas kegiatan inti pada RPP. Penjelasan aktivitas pada perpaduan matrik perancah merupakan kegiatan-kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan KI-KD, IPK, materi serta tujuan pembelajaran sebelum dituliskan menjadi kegiatan inti pada RPP. Tabel 4.3 memperlihatkan contoh matrik perancah untuk menyajikan pasangan KD 3.1 dan 4.1 padamata pelajaranDasar dan PengukuranListrik,yangdisajikandengam menggunakan model Pembelajaran Discovery. Sebagai contoh, pembelajaran mata pelajaran peminatan C2 Dasar dan Pengukuran Listrikpadasemuaaspekpembelajaran(tujuan,materi,prosesbelajarmengajar,media, sumber, dan penilaian) diupayakan untuk mendekati penggunaan materi kontekstual sesuai kehidupan nyata sehari-hari. Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik pada prinsipnya terdiri dari dua materi ajar, yaitu: (1) dasar listrik yang berkaitan dengan konsep dan rangkaian listrik dan (2) pengukuran listrik yang berkaitan dengan kondisi operasi berbagai alat ukur listrik, dan penggunaan alat ukur listrik dalam kehidupan nyata
  • 19. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 15 Tabel 4.3. Contoh Matrik Perancah Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran Discovery dengan Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik untuk KD 3.1 dan 4.1 Konsep Listrik (Materi Gejala Fisik Arus dan Potensial Listrik) Kompetensi Inti Kompeten si Dasar IPK Sintaks Model Pembelajar- an Pendekatan saintifik Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomunikasi kan Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,konseptual, prosedural berdasarkanrasa ingintahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan humanioradengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradabanterkait penyebab fenomenadan kejadian,serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidangkajianyang spesifiksesuai denganbakatdan 3.1 Menerapk an konsep listrikyang berkaitan dengan gejalafisik arus dan potensial listrik. Mengilustrasi kan proses terbentuknya muatandan besaran muatanlistrik pada suatu bahan Orientasi Masalah Guru menanyakan kepadasiswa tentang fenomena alamyang ditampilkan guru terkait fenomena gaya elektrostatis dan muatan listrikmelalui gambar/baha n tayang Pesertadidik memperhatik an permasalahan yang diberikan guru tentang fenomena alamterkait dengangaya elektrostatis Pesertadidik bertanya kepadadirinya atau teman kelompok berkaitan dengan permasalahan fenomenagaya elektrostatis dan
  • 20. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 16 Kompetensi Inti Kompeten si Dasar IPK Sintaks Model Pembelajar- an Pendekatan saintifik Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomunikasi kan minatnyauntuk memecahkan masalah dan muatan listrik. merumusakan permasalahan nya Menentukan formulasi besaranarus listrikpada suatubahan penghantar Mengilustrasi kan terbentuknya potensial listrik Pengumpul an data dan verifikasi Guru mendorong pesertadidik mengumpulkan informasi dari berbagai media tentanggejala fisikmuatan listrikdan formulasi besaranarus listrikserta terbentuknya potensial listrik Pesertadidik secara berkelompok berdiskusi membahas permasalahan gejalafisikdan formulasi besaran muatandan arus listrik sertapotensial listrik Pesertadidik menggali informasi yang berkaitan dengankonsep muatan,arus dan potensial listriksecara individu. Pesertadidik berdiskusi tentanggejala
  • 21. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 17 Kompetensi Inti Kompeten si Dasar IPK Sintaks Model Pembelajar- an Pendekatan saintifik Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomunikasi kan berdasarkanha silpengamatan fisikdan formulasi besaranmuatan dan arus listrik sertapotensial listrik Mengolah,menalar, dan menyaji dalam ranah konkretdan ranah abstrak terkaitdengan pengembangandari yang dipelajarinya di sekolahsecara mandiri,dan mampu melaksanakantugas spesifikdi bawah pengawasan langsung. 4.1 Mendemo nstrasikan konsep listrikyang berkaitan dengan gejalafisik arus dan potensial listrik Melakukan eksperimen untuk mengukur besaran muatan,dan arus listrik Melakukan eksperimen untuk mengukur besaran potensial listrik. Pengumpul an data melalui eksperimen Guru menugaskan pesertadidik melakukan eksperimen untukmengukur besaranmuatan dan arus listrik serta potensial listrik. Guru melakukan tutorial kelompok Pesertadidik secara berkelompok melakukan eksperimenyang telahdisiapkan guru di Pesertadidik melakukan manipulasi dari eksperimenyang didemonstrasikan olehguruuntuk memperolehdata
  • 22. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 18 Kompetensi Inti Kompeten si Dasar IPK Sintaks Model Pembelajar- an Pendekatan saintifik Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomunikasi kan laboratorium Dasar Listrik. Pesertadidik mempresentasi kan hasil eksperimendan memberikan tanggapan terhadap pertanyaandan masukanyang muncul pada saat presentasi yang lebihbanyak Pengorgani sasian dan formulasi eksplanasi Guru menugaskan pesertadidik memeriksapola dan hubungan gejalafisik muatan, arus dan potensial listrik melalui pengkajian mendalam tentanginformasi faktual,dan konseptual terkait formulasi besaran arus dan potensial
  • 23. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 19 Kompetensi Inti Kompeten si Dasar IPK Sintaks Model Pembelajar- an Pendekatan saintifik Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomunikasi kan listriksecara konseptual Pesertadidik melakukan inferensiuntuk memformulasi kan besaran muatan,arus dan potensial listrik Pesertadidik mempresentasi kan hasil inferensinya untuk memformulasika n besaran muatan,arus, dan potensial listrikdan mendapat tanggapandan masukandari kelompoklain. Pesertadidik menerima masukan Analisis proses inkuiri Guru menugaskan pesertadidik untuk menyempurnaka n hasil pencariannya terkaitdengan gejalafisik muatan,arus
  • 24. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 20 Kompetensi Inti Kompeten si Dasar IPK Sintaks Model Pembelajar- an Pendekatan saintifik Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomunikasi kan dan potensial listrik Pesertadidik mengamati dan memberikan tanggapan terhadapsetiap kelompokpenyaji Pesertadidik menyempurna- kan hasil pencariannya tentanggejala fisikmuatan, arus dan potensial listrik berdasarkan masukan kelompoklain dan guru.
  • 25. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 21 E. LATIHAN BuatlahAnalisisLangkahPembelajaranuntukmemadukanpendekatansaintifikdenganmodel pembelajaran yang dipilih dengan menggunakan matrik perancah seperti diperlihatkan dalam tabel contoh Tabel 4.4. Matrik Perancah Pemaduan Sintaks Model Pembelajaran ........................ dengan Pendekatan Saintifik pada Mapel .................................... untuk KD 3... dan 4...., .......................( ........................................................) Kompetensi Inti Kompetensi Dasar IPK Sintaks Model Pembelajar an Pendekatan Saintifik Mengamati Menanya Mengumpulkan Informasi Menalar Mengomunikasi kan
  • 26. Pembelajaran Mata Pelajaran Peminatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMK, PPPPTK BMTI, 2014. 22