SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
8/3/2014

[121] Pengusaha di Antara Negara Korporasi dan Khilafah

Pengusaha di Antara Negara Korporasi dan Khilafah
Thursday, 06 March 2014 23:44
Muslimpreneur,
Tak biasanya, tulisan kali ini agak provokatif. Menyoal sikap pengusaha yang masih belum mau beranjak menjadi
pengusaha pejuang syariah dan khilafah. Yap, pengusaha di antara negara korporasi dan khilafah.
Tentang khilafah, sederhana saja. Karena sistem kenegaraan khas ini memang turun dari syariat Allah SWT, maka semua
hal tentangnya pastilah bersifat baik dunia akhirat. Sejarah peradaban sepanjang umur bumi ini pun mengakuinya. Tulisan
tentang segala kebaikannya mudah dicari dan tersebar di mana-mana.
Tentang negara korporasi, sesungguhnya juga sederhana saja. Karena sistem kenegaraan khas ini berasal dari
kapitalisme yang dibuat oleh keterbatasan akal manusia dan bertentangan dengan aturan Allah SWT, maka semua hal
tentangnya pastilah bersifat buruk dunia akhirat. Kalaulah ada yang dianggap baik, sudah pasti bersifat semu! Setiap
masalah selesai, maka pasti akan muncul masalah baru! Pasti itu!
Muslimpreneur,
Sejak digagasnya konsep pembangunan kapitalistik sekuler tahun 1947, negara memang harus bersiap dengan resiko
munculnya residu pembangunan bernama PMKS alias penyandang masalah kesejahteraan sosial. Ada kriminal,
gelandangan, pengemis, WTS, perilaku seks menyimpang (homo, lesbi dkk), gila dan bunuh diri!
Praktek gagasan ini terus bertransformasi menjadi lebih ganas. Negara lalai atas segala urusan rakyatnya. Kepedulian
penguasa lebih pada pencitraan kepentingan. Kebijakan penguasa lebih mementingkan kapitalis dan asing ketimbang
rakyatnya sendiri. Pengusaha mempengaruhi kebijakan negara. Tapi... itu memang tabiat aslinya dan sebenarnya sudah
sejak lama, lebih lama dari munculnya istilah negara korporasi itu sendiri. Buktinya, Lincoln, Presiden AS di tahun 1865
mempropagandakan demokrasi itu sebagai ‘from the people, by the people and for the people’. Tapi, tak perlu lama,
Rutherford presiden AS berikutnya di tahun 1876 membongkar karakter asli demokrasi itu sebagai ‘from Company, by
Company and for Company’. Sungguh, demokrasi itu democrazy!
Selesaikah? Belum, bahkan makin menggila! Dominasi pengusaha atas nama korporasi terhadap negara makin
menggurita setelah transnasional corporation (TNC) turut bermain. TNC sangat menentukan siapa yang menjadi pemimpin
sebuah negara dan apa kebijakan negara tersebut. TNC lewat berbagai institusi, baik sesama negara kapitalis maupun
organ-organ internasional seperti PBB, IMF dan Bank Dunia, mendikte kebijakan sebuah negara, lewat lobi partai dan
penguasa.
TNC juga menjerat negara-negara berkembang seperti negeri kita ini dengan utang luar negeri. Lalu mereka menekan
negara pengutang tersebut agar memuluskan masuknya korporasi multinasional. Syeikh Abdurrahman al-Maliki, dalam
bukunya, As-Siyâsah al-Iqtishâdiyah al-Mutsla (Politik Ekonomi Ideal), dengan tegas mengatakan bahwa utang luar negeri
untuk pendanaan proyek-proyek adalah cara yang paling berbahaya bagi eksistensi negeri-negeri Islam dan senantiasa
membuat umat menderita, karena merupakan jalan untuk menjajah suatu negara. Apa yang dikatakan oleh Syeikh al-Maliki
pada tahun 1960-an itu kemudian memang terbukti. Lewat utang luar negeri, Barat kemudian berhasil memaksa negaranegara yang diberikan bantuan agar tunduk pada kepentingan mereka. Hal ini secara terbuka diakui John Perkins dalam
bukunya, Confessions of an Economic Hit Man.
Negara korporasi memang tak ubahnya perusahaan berbentuk negara. Tempat bersenyawanya kepentingan penguasa
dengan pengusaha. Subsidi terhadap rakyat, yang sebenarnya merupakan hak rakyat, harus dihilangkan karena dianggap
pemborosan. Aset-aset negara yang sejatinya milik rakyat pun dijual. Itulah negara korporasi, yang tidak bisa dilepaskan
dari sistem politiknya: demokrasi.
Muslimpreneur,
Atas semua itu jelas sudah, pengusaha yang terlibat bagi berlangsungnya praktek negara korporasi layak disebut
pengusaha hitam dan patut dipertanyakan integritas kepribadiannya sebagai Pengusaha Muslim!
Pertanyaannya sekarang adalah ada di mana posisi kita: pengusaha pejuang bagi berlangsungnya negara korporasi yang
bertentangan dengan syariat, rusak dan dzalim atau khilafah yang sesuai syariat, bagus dan menyejahterakan?
Semoga Allah Swt menjadikan kita Pengusaha Pejuang Syariah dan Khilafah yang setia pada syariat serta teladan b agi
umat. Amin allahuma amin.
http://mediaumat.com/bisnis-syariah/5267-121-pengusaha-di-antara-negara-korporasi-dan-khilafah.html

1/2
8/3/2014

[121] Pengusaha di Antara Negara Korporasi dan Khilafah

Muhammad Karebet Widjajakusuma
Ketua Lajnah Khusus Pengusaha HTI
Praktisi bisnis syariah bidang konsultasi dan training manajemen dan motivaksi

http://mediaumat.com/bisnis-syariah/5267-121-pengusaha-di-antara-negara-korporasi-dan-khilafah.html

2/2

More Related Content

Similar to Pengusaha antara Korporasi dan Khilafah

Khilafah satu satunya harapan
Khilafah  satu satunya harapanKhilafah  satu satunya harapan
Khilafah satu satunya harapanRizky Faisal
 
HMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.ppt
HMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.pptHMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.ppt
HMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.pptDiditSuryo1
 
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdfhmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdfzuhrifirdausnaperuni
 
Tamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaTamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaRusyda Rahim
 
4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsi4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsiAts Pml
 
Selebaran may-day-2015
Selebaran may-day-2015Selebaran may-day-2015
Selebaran may-day-2015Aprili Danang
 
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatIndonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatRizky Faisal
 
Resensi buku negara dan bandit demokrasi
Resensi buku negara dan bandit demokrasiResensi buku negara dan bandit demokrasi
Resensi buku negara dan bandit demokrasiTaufiq Ms
 
Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...
Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...
Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...Asela7
 

Similar to Pengusaha antara Korporasi dan Khilafah (20)

Khilafah satu satunya harapan
Khilafah  satu satunya harapanKhilafah  satu satunya harapan
Khilafah satu satunya harapan
 
Indonesia
IndonesiaIndonesia
Indonesia
 
Soal tes tertulis
Soal tes tertulisSoal tes tertulis
Soal tes tertulis
 
HMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.ppt
HMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.pptHMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.ppt
HMI Menghadapi Perubahan Zaman Arip Musthopa.ppt
 
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdfhmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
hmimenghadapiperubahanzamanaripmusthopa-231207070617-c607ccdf.pdf
 
Mitos demokrasi
Mitos demokrasi Mitos demokrasi
Mitos demokrasi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Tamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaTamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asia
 
4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsi4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsi
 
Menyelami makna syair orang wuna
Menyelami makna syair orang wunaMenyelami makna syair orang wuna
Menyelami makna syair orang wuna
 
Menyelami makna syair orang wuna
Menyelami makna syair orang wunaMenyelami makna syair orang wuna
Menyelami makna syair orang wuna
 
Selebaran may-day-2015
Selebaran may-day-2015Selebaran may-day-2015
Selebaran may-day-2015
 
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummatIndonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
Indonesia ; antara demokrasi, khilafah, dan persatuan ummat
 
Resensi buku negara dan bandit demokrasi
Resensi buku negara dan bandit demokrasiResensi buku negara dan bandit demokrasi
Resensi buku negara dan bandit demokrasi
 
Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...
Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...
Bab II - A. NILAI-NILAI KEHIDUPAN PENTING DALAM MASYARAKAT YANG DIPERJUANGKAN...
 
PBAK.pptx
PBAK.pptxPBAK.pptx
PBAK.pptx
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Annisa riana haras
Annisa riana harasAnnisa riana haras
Annisa riana haras
 

More from Rizky Faisal

Sisi lain hitler yang jarang diungkap
Sisi lain hitler yang jarang diungkapSisi lain hitler yang jarang diungkap
Sisi lain hitler yang jarang diungkapRizky Faisal
 
Akibat krisis ukraina
Akibat krisis ukrainaAkibat krisis ukraina
Akibat krisis ukrainaRizky Faisal
 
Membangun negara tanpa pajak dan hutang
Membangun negara tanpa pajak dan hutangMembangun negara tanpa pajak dan hutang
Membangun negara tanpa pajak dan hutangRizky Faisal
 
Sejahtera tanpa pajak
Sejahtera tanpa pajakSejahtera tanpa pajak
Sejahtera tanpa pajakRizky Faisal
 
Membiayai negara tanpa pajak
Membiayai negara tanpa pajakMembiayai negara tanpa pajak
Membiayai negara tanpa pajakRizky Faisal
 
Negara pajak menindas rakyat
Negara pajak   menindas rakyatNegara pajak   menindas rakyat
Negara pajak menindas rakyatRizky Faisal
 
Tanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyat
Tanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyatTanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyat
Tanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyatRizky Faisal
 
Jangan salahkan masyarakat tak memilih
Jangan salahkan masyarakat tak memilihJangan salahkan masyarakat tak memilih
Jangan salahkan masyarakat tak memilihRizky Faisal
 
Kehancuran dunia penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)
Kehancuran dunia  penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)Kehancuran dunia  penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)
Kehancuran dunia penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)Rizky Faisal
 
Indonesia menuju ‘negara korporasi’
Indonesia menuju ‘negara korporasi’Indonesia menuju ‘negara korporasi’
Indonesia menuju ‘negara korporasi’Rizky Faisal
 
Rezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnya
Rezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnyaRezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnya
Rezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnyaRizky Faisal
 
Krisis keuangan di amerika
Krisis keuangan di amerikaKrisis keuangan di amerika
Krisis keuangan di amerikaRizky Faisal
 
Khilafah bukan sekadar romantisme sejarah
Khilafah bukan sekadar romantisme sejarahKhilafah bukan sekadar romantisme sejarah
Khilafah bukan sekadar romantisme sejarahRizky Faisal
 
Selain syariah, terbukti gagal
Selain syariah, terbukti gagalSelain syariah, terbukti gagal
Selain syariah, terbukti gagalRizky Faisal
 
Hip banjarmasin praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjs
Hip banjarmasin   praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjsHip banjarmasin   praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjs
Hip banjarmasin praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjsRizky Faisal
 
Jadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maret
Jadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maretJadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maret
Jadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maretRizky Faisal
 
Demi agama melarikan diri dari fitnah
Demi agama melarikan diri dari fitnahDemi agama melarikan diri dari fitnah
Demi agama melarikan diri dari fitnahRizky Faisal
 
Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!
Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!
Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!Rizky Faisal
 
Jasa catering di garut jasa menyediakan makanan
Jasa catering di garut   jasa menyediakan makananJasa catering di garut   jasa menyediakan makanan
Jasa catering di garut jasa menyediakan makananRizky Faisal
 

More from Rizky Faisal (20)

Sisi lain hitler yang jarang diungkap
Sisi lain hitler yang jarang diungkapSisi lain hitler yang jarang diungkap
Sisi lain hitler yang jarang diungkap
 
Akibat krisis ukraina
Akibat krisis ukrainaAkibat krisis ukraina
Akibat krisis ukraina
 
Membangun negara tanpa pajak dan hutang
Membangun negara tanpa pajak dan hutangMembangun negara tanpa pajak dan hutang
Membangun negara tanpa pajak dan hutang
 
Sejahtera tanpa pajak
Sejahtera tanpa pajakSejahtera tanpa pajak
Sejahtera tanpa pajak
 
Membiayai negara tanpa pajak
Membiayai negara tanpa pajakMembiayai negara tanpa pajak
Membiayai negara tanpa pajak
 
Negara pajak menindas rakyat
Negara pajak   menindas rakyatNegara pajak   menindas rakyat
Negara pajak menindas rakyat
 
Tanpa pajak
Tanpa pajakTanpa pajak
Tanpa pajak
 
Tanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyat
Tanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyatTanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyat
Tanpa pajak, negara bisa mensejahterakan rakyat
 
Jangan salahkan masyarakat tak memilih
Jangan salahkan masyarakat tak memilihJangan salahkan masyarakat tak memilih
Jangan salahkan masyarakat tak memilih
 
Kehancuran dunia penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)
Kehancuran dunia  penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)Kehancuran dunia  penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)
Kehancuran dunia penyebab dan solusinya (tafsir qs al rum[30]- 41)
 
Indonesia menuju ‘negara korporasi’
Indonesia menuju ‘negara korporasi’Indonesia menuju ‘negara korporasi’
Indonesia menuju ‘negara korporasi’
 
Rezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnya
Rezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnyaRezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnya
Rezim al saud dan inkuisisi menjelang ajalnya
 
Krisis keuangan di amerika
Krisis keuangan di amerikaKrisis keuangan di amerika
Krisis keuangan di amerika
 
Khilafah bukan sekadar romantisme sejarah
Khilafah bukan sekadar romantisme sejarahKhilafah bukan sekadar romantisme sejarah
Khilafah bukan sekadar romantisme sejarah
 
Selain syariah, terbukti gagal
Selain syariah, terbukti gagalSelain syariah, terbukti gagal
Selain syariah, terbukti gagal
 
Hip banjarmasin praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjs
Hip banjarmasin   praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjsHip banjarmasin   praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjs
Hip banjarmasin praktisi kesehatan kalsel bongkar topeng bpjs
 
Jadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maret
Jadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maretJadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maret
Jadwal mc diskusi ke islaman senin malam al furqon pnp 2014 maret
 
Demi agama melarikan diri dari fitnah
Demi agama melarikan diri dari fitnahDemi agama melarikan diri dari fitnah
Demi agama melarikan diri dari fitnah
 
Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!
Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!
Hti bandung desak tutup total tempat hiburan malam!
 
Jasa catering di garut jasa menyediakan makanan
Jasa catering di garut   jasa menyediakan makananJasa catering di garut   jasa menyediakan makanan
Jasa catering di garut jasa menyediakan makanan
 

Pengusaha antara Korporasi dan Khilafah

  • 1. 8/3/2014 [121] Pengusaha di Antara Negara Korporasi dan Khilafah Pengusaha di Antara Negara Korporasi dan Khilafah Thursday, 06 March 2014 23:44 Muslimpreneur, Tak biasanya, tulisan kali ini agak provokatif. Menyoal sikap pengusaha yang masih belum mau beranjak menjadi pengusaha pejuang syariah dan khilafah. Yap, pengusaha di antara negara korporasi dan khilafah. Tentang khilafah, sederhana saja. Karena sistem kenegaraan khas ini memang turun dari syariat Allah SWT, maka semua hal tentangnya pastilah bersifat baik dunia akhirat. Sejarah peradaban sepanjang umur bumi ini pun mengakuinya. Tulisan tentang segala kebaikannya mudah dicari dan tersebar di mana-mana. Tentang negara korporasi, sesungguhnya juga sederhana saja. Karena sistem kenegaraan khas ini berasal dari kapitalisme yang dibuat oleh keterbatasan akal manusia dan bertentangan dengan aturan Allah SWT, maka semua hal tentangnya pastilah bersifat buruk dunia akhirat. Kalaulah ada yang dianggap baik, sudah pasti bersifat semu! Setiap masalah selesai, maka pasti akan muncul masalah baru! Pasti itu! Muslimpreneur, Sejak digagasnya konsep pembangunan kapitalistik sekuler tahun 1947, negara memang harus bersiap dengan resiko munculnya residu pembangunan bernama PMKS alias penyandang masalah kesejahteraan sosial. Ada kriminal, gelandangan, pengemis, WTS, perilaku seks menyimpang (homo, lesbi dkk), gila dan bunuh diri! Praktek gagasan ini terus bertransformasi menjadi lebih ganas. Negara lalai atas segala urusan rakyatnya. Kepedulian penguasa lebih pada pencitraan kepentingan. Kebijakan penguasa lebih mementingkan kapitalis dan asing ketimbang rakyatnya sendiri. Pengusaha mempengaruhi kebijakan negara. Tapi... itu memang tabiat aslinya dan sebenarnya sudah sejak lama, lebih lama dari munculnya istilah negara korporasi itu sendiri. Buktinya, Lincoln, Presiden AS di tahun 1865 mempropagandakan demokrasi itu sebagai ‘from the people, by the people and for the people’. Tapi, tak perlu lama, Rutherford presiden AS berikutnya di tahun 1876 membongkar karakter asli demokrasi itu sebagai ‘from Company, by Company and for Company’. Sungguh, demokrasi itu democrazy! Selesaikah? Belum, bahkan makin menggila! Dominasi pengusaha atas nama korporasi terhadap negara makin menggurita setelah transnasional corporation (TNC) turut bermain. TNC sangat menentukan siapa yang menjadi pemimpin sebuah negara dan apa kebijakan negara tersebut. TNC lewat berbagai institusi, baik sesama negara kapitalis maupun organ-organ internasional seperti PBB, IMF dan Bank Dunia, mendikte kebijakan sebuah negara, lewat lobi partai dan penguasa. TNC juga menjerat negara-negara berkembang seperti negeri kita ini dengan utang luar negeri. Lalu mereka menekan negara pengutang tersebut agar memuluskan masuknya korporasi multinasional. Syeikh Abdurrahman al-Maliki, dalam bukunya, As-Siyâsah al-Iqtishâdiyah al-Mutsla (Politik Ekonomi Ideal), dengan tegas mengatakan bahwa utang luar negeri untuk pendanaan proyek-proyek adalah cara yang paling berbahaya bagi eksistensi negeri-negeri Islam dan senantiasa membuat umat menderita, karena merupakan jalan untuk menjajah suatu negara. Apa yang dikatakan oleh Syeikh al-Maliki pada tahun 1960-an itu kemudian memang terbukti. Lewat utang luar negeri, Barat kemudian berhasil memaksa negaranegara yang diberikan bantuan agar tunduk pada kepentingan mereka. Hal ini secara terbuka diakui John Perkins dalam bukunya, Confessions of an Economic Hit Man. Negara korporasi memang tak ubahnya perusahaan berbentuk negara. Tempat bersenyawanya kepentingan penguasa dengan pengusaha. Subsidi terhadap rakyat, yang sebenarnya merupakan hak rakyat, harus dihilangkan karena dianggap pemborosan. Aset-aset negara yang sejatinya milik rakyat pun dijual. Itulah negara korporasi, yang tidak bisa dilepaskan dari sistem politiknya: demokrasi. Muslimpreneur, Atas semua itu jelas sudah, pengusaha yang terlibat bagi berlangsungnya praktek negara korporasi layak disebut pengusaha hitam dan patut dipertanyakan integritas kepribadiannya sebagai Pengusaha Muslim! Pertanyaannya sekarang adalah ada di mana posisi kita: pengusaha pejuang bagi berlangsungnya negara korporasi yang bertentangan dengan syariat, rusak dan dzalim atau khilafah yang sesuai syariat, bagus dan menyejahterakan? Semoga Allah Swt menjadikan kita Pengusaha Pejuang Syariah dan Khilafah yang setia pada syariat serta teladan b agi umat. Amin allahuma amin. http://mediaumat.com/bisnis-syariah/5267-121-pengusaha-di-antara-negara-korporasi-dan-khilafah.html 1/2
  • 2. 8/3/2014 [121] Pengusaha di Antara Negara Korporasi dan Khilafah Muhammad Karebet Widjajakusuma Ketua Lajnah Khusus Pengusaha HTI Praktisi bisnis syariah bidang konsultasi dan training manajemen dan motivaksi http://mediaumat.com/bisnis-syariah/5267-121-pengusaha-di-antara-negara-korporasi-dan-khilafah.html 2/2