1. A. PENGERTIAN CINTA
Cinta berarti selalu mengingat dan memikirkan dalam hati, kemudian terwujud
dalam tindakan nyata. Orang yang mencintai sasuatu, hatinya akan selalu mengingat
dan memikirkannya. Dia akan rela berkorban untuk sesuatu yang dicintainya. Al-
Qur’an dan Hadits adalah dua sumber utama dalam hokum islam. Setiap orang islam
hrus mencintai keduannya karena dengan demikian dia akan selamat,baik di dunia
maupun di akherat. Orang yang mencintai Al-qur’an dan hadits, dia akan selalu
mengutamakan keduanya diatas yang lain. Kecintaan terhadap AlQur’an dan Hadits
akan membuatnya selalu ingin mengetahui lebih dalam ajaran yang terdapat di
dalamnya.
B. PERINTAH MENCINTAI AL-QUR’AN DAN HADITS
Sebagai orang muslim mencintai Al-Qur’an dan Hadits adalah suatu kewajiban.
Perintah mencintai Al-Qur’an dan hadis banyak kita jumpai, baik dalm Al-Qur’an
maupun dalam hadits. Berikut ini beberapa dalil yng memerintahkan kita untuk
mencintai Al-Qur’an dan Hadits.
“Katakanlah (Muhammad). “Jika kamu mencintai Alloh, ikutilah aku niscaya
Alloh mencintaimu dan menghapus dosa-dosamu.” Alloh Maha Pengampun,
Maha Penyayang. (Q.S. Ali ‘Imron/3:31)
Ayat tersebut menyebutkan bahwa orang yang mencintai Alloh, haruslah
mengikuti nabi Muhammas SAW.orang yang mencintai Alloh, berarti dia mencintai
Al-Qur’an sebagai kalam-Nya. Diapun harus mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw
sebagai penerima wahyu Al-Qur’an. Mengikuti nabi Muhammad saw berarti
menerima dan mencintai hadits sebagai ajaran-ajaran beliau.
Rosululloh saw pernah berpesan kepada umatnyaagar senantiasa berpegang
pada Al-Qur’an dan hadits. Dengan berpegang kepada keduanya, umat islam tidak
akan tersesat baik di dunia maupun dalam akhirat. Rosululloh bersabda sebagai
berikut:
ْكَّسَمَت اَم ا ْوُل ِضَت ْنَل ِْنيَرْمًا ْمُكْيِف ُتْكَرَت)مالك (رواه . ِهِهيِبَن َةَّنُس َو ِ اّلله َابَتِك اَمِهِب ْمُت
“ Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Kamu tidak akan tersesat selama kamu
berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Alloh (Al-Qur’an) dan sunah Nabi-Nya
(Hadits). (H.R. Malik dari Umar bin Khottob No. 1935)
Sebuah Hadits yang diriwayatkan imam al-Bukhari, nabi Muhammad saw
menyatakan bahwa untuk mencapai kenikmatan iman ada beberapa syarat. Syarat
2. pertama adalah mencintai Alloh (Al-Qur’an) dan Rosul-Nya (Hadits) melebihi
kecintaanya kepada yang lain. Seperti dalam Hadits berikut
“Ada tiga hal yang barang siapa mencapainya, dia akan merasakan nikmatnya iman
: AllohAlloh dan Rosul-Nya dia cintai melebihi segala-galanya, mencintai orang lain
hanya karena Alloh, dan membenci kekafiran sebagaimana dia kebenciannya
dimasukkan kedalama api neraka. (H.R. al-Bukhori dari Anas bin Malik No.15)
C. CARA MENCINTAI AL-QUR’AN DAN HADITS
Mencintai sesuatu artinya menyenangi sesuatu tersebut
Mencintai Al-quran hadis wajib hukumnya dan mengingkari keduannya berarti
mengingkari Allah SWT dan Nabi Muhammad
1. Mempercayai Al-quran sebagai kitab yang penuh istimewa
2. Menjadikan keduannya sebagai pedoman hidup
3. Mengajarkan Al-quran dan hadist kepada orang lain sebagai pedoman hidup
4. Membacanya.Membaca Alquran harus secara perlahan, tartil, penuh perhatian,
hati penuh dengan kerinduan, lisan yang fasih, dan lantunan yang merdu.
5. Berusaha untuk memahami dan mengerti maknanya. Ibaratnya surat cinta itu
berisi kerinduan yang mendalam agar kita secepatnya membalas cinta tersebut.
6. Setelah membaca dan memahami, kita harus berusaha menadaburi.
Menghafal Alquran merupakan keistimewaan seorang hamba di hadapan Allah SWT.
“Jiwa yang tidak dibacakan Alquran, ibarat kuburan, sepi, sendiri, dan kering kerontang,”
tambahnya Muslimah. Setelah mampu menemukan pola bagaimana memperlakukan dan
membaca Alquran, yang harus kita lakukan ialah mengamalkannya. Amalan yang kita
lakukan, semata-mata karena rasa cinta kita kepada Allah SWT.
D. PERILAKU ORANG YANG MENCINTAI AL-QUR’AN DAN HADITS
1. Berupaya mewujudkan berdirinya taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di
lingkungan masing-masing:
2. Ikut serta secara aktif dalam upaya melancarkan jalannya TPQ, baik dengan
pikiran, tenaga maupun materi;
3. Menyediakan waktu khusus untuk mempelajari Al-Qur’an dan hadits untuk
kemudian diajarkan kepada orang lain;
4. Mengajak orang-orang yang belum mau belajar Al-Qur’an dan hadits;
3. 5. Selalu menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai dasar dalam segala tindakan
dan cara berpikinya.