5. Terjemah Q.S Al-An'am : 162-163
162. Katakanlah: Sesungguhnya sholatku,
ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian
itulah yang diperintahkan kepadaku dan
aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah)".
6. KANDUNGAN Q.S AL-AN'AM : 162-163
ayat 162 menyebutkan beberapa hal terpenting
yang harus dipersembahkan semata-mata kepada Allah
SWT bukan kepada yang lain yaitu :
Shalat : Meliputi shalat fardlu, shalat sunnah
Ibadah : Dalam ayat ersebut memang tertuju pada
ibadah haji dan umrah namun tidak salah jika
dimaknai dengan ibadah dalam arti yang luas
Hidup : Artinya hidup ini difokuskan untuk semata-
mata mengikuti ajaran Allah demi
mendapatkan keridlaan-Nya
Mati : Artinya nyawapun harus dikorbankan untuk
membela dan menjunjung tinggi ajaran Allah,
sehingga kembali kepangkuan Allah dengan
ridla dan di ridlai
7. Betapa ayat tersebut mencakup segala amal saleh
yang merupakan kinerja hidup orang mukmin di
dunia dan investasi hidupnya kelak di akhirat.
Karena itu jenis amal shaleh apapun tentunya
harus dilandasi dengan ikhlas untuk semata-mata
mengabdi kepada Allah. Bagi orang mukmin
sepatutnya memposisikan diri untuk senantiasa
mempersembahkan hidup dan matinya untuk
Allah semata-mata, sehingga dalam setiap
perbuatannya ia lebih mengutamakan nilai-nilai
kewajiban dan keshalehan. Ia tidak pantas
memiliki kecenderungan-kecenderungan duniawi,
lau ingin dipuji dan takut dicela orang dalam
beramal dan beribadah.
8. Sedangkan ayat 163 pada bagian pertama berisi
penolakan terhadap segala bentuk perilaku syirik,
baik syirik secara terang-terangan maupun syirik
secara terselubung. Syirik secara terang-terangan
berarti masih bertuhan ganda, seperti
mempercayai adanya kekuatan pada suatu jenis
benda untuk bisa menolong atau menyelamatkan.
Sementara syirik yang terselubung berarti masih
bermotif ganda dalam beribadah dan beramal,
sehingga berebutan melakukan amal dan
beribadah tetapi untuk tujuan mencari pujian
dan dukungan. Selanjunya bagian akhir ayat 163
berisi perintah agar orang mukmin benar-benar
menjadi muslim yang mematuhi segala peritah
Allah dan menjauhi segenap larangan-Nya.
10. Terjemah Q.S Al-Bayyinah :5
Padahal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus[*], dan
supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus.
Ket : [*] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan
Allah) dan jauh dari kesesatan.
11. Kandungan Q.S Al-Bayyinah : 5
Surat Al Bayyinah yang mengandung
firman Allah dimuka telah turun dalam
rangka mengkritisi aqidah yang sesat dan
menyimpang terhadap agama yang lurus
dikalangan kaum ahli kitab dan kaum
musyrik. Mula-mula mereka saling
berdebat seputar bakal datangnya seorang
nabi akhir zaman yang namanya maupun
identitasnya tercantum dalam kitab suci
mereka
12. "Apabila Nabi akhir zaman yang dijanjikan dalam kitab
suci mereka itu benar-benar datang, maka mereka akan siap
membelanya, mendukungnya dan mengikuti ajarannya".
Bgitulah antara lain yang selalu dikatakan oleh kaum
Yahudi maupun kaum Nasrani ketika berdebat dengan
kaum musyrik. Akan tetapi setelah Nabi Muhammad
SAW benar-benar diutus oleh Allah sebagai nabi akhir
zaman dan pemungkas para Rasul, ternyata kaum
musyiklah yang selalu berada digaris depan untuk
menentang beliau, mengajak seluruh masyarakat Makkah
untuk berkomplot dalam menghalang-halangi dakwah
beliau. Sementara kaum Yahudi dan kaum Nasrani,
sebagian besar tidak segan-segan meninggalkan ajaran
agamanya yang masih murni untuk berkomplot dengan
kaum musyrik, hanya karena takut dimusuhi dan diteror
oleh mereka.
13. ditegaskan bahwa kaum ahli kitab dan kaum
musyrik itu dalam kitab sucinya hanyalah
dibebani beberapa perintah yang sesungguhnya
dapat memperbaiki keberagamaan dan kinerja
hidup mereka, serta dapat medatangkan
kebahagiaan hidup bagi mereka di dunia dan
akhirat, yaitu :
1. memurnikan ibadah kepada Allah, baik secara
terbuka maupun secara rahasia
2. membersihkan semua amal ibadah dari
bebagai bentuk perilaku syirik
3. mengikuti agama nabi Ibahim AS yakni agama
yang mengajarkan tauhid (Meng-Esakan Allah
14. Khusus untuk Nabi Muhammad beserta umatnya, selain
dibebani ketiga perintah di atas ditambah lagi dengan
dua perintah :
1. Mendirikan shalat dalam arti menjalankannya dengan
menghadirkan hati untuk hormat kepada dzat yang
disembah, agar terbiasa selalu tunduk kepada-Nya
dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Menunaikan zakat dala arti memberikan sebagian
kekayaan kepada orang-orang yang berhak
sebagaimana ditentukan dalam nash Al Qur’an.
Kemudian pada bagian akhir ayat 5 dalam surat
Al Bayyinah telah ditegaskan bahwa dengan menjalankan
kelima perintah tersebut di atas, maka demikian yang
disebut “ Beragama secara murni, lurus dan benar “.
15. Sekian dari saya, mungkin hanya itu
yang bisa saya sampaikan.
Mohon maaf dan trimakasih
7 September 2013