Dokumen tersebut membahas jenis-jenis tanaman obat tradisional Indonesia beserta karakteristiknya, seperti lokasi budi daya, cara perkembangbiakan, siklus hidup, struktur, dan intensitas budi daya. Beberapa tanaman obat yang dijelaskan antara lain kunyit, kencur, temulawak, daun dewa, sirih, jahe, dan lengkuas.
7. Lokasi Budi Daya
Lokasi budi daya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman obat yang dibudidayakan. Adapun
karakteristik lokasi budi daya sebagai berikut:
a) Pada dataran tinggi (minimal 700 mdpl), tanaman obat yang
biasa dibudidayakan yaitu mint dan rosemary.
b) Pada dataran rendah (200 mdpl), tanaman obat yang biasa
dibudidayakan antara lain, tanaman rimpang (kunyit, jahe,
kencur), lidah buaya, jeruk purut, dan bidara.
10. Cara Perkembangbiakan
Berdasarkan cara perkembangbiakannya, tanaman obat dapat
dikembangbiakan dengan cara vegetatif dan generatif.
Perkembangbiakan tanaman obat dan contohnya sebagai
berikut:
a. Tanaman yang berkembang biak dengan biji (generatif),
contohnya kemangi, mint, dan kenikir.
b. Tanaman yang berkembang biak dengan organ vegetatif,
contohnya sirih, kunyit, kencur, kelor, dan katuk.
13. Siklus Hidup dan Umur Panen
Umur panen dari tiap jenis tanaman obat berbeda-beda. Terdapat
tanaman obat yang panen dalam skala bulan dan skala tahun. Berikut
ini tanaman obat yang termasuk tanaman musiman dan tanaman
tahunan.
a. Tanaman musiman (siklus hidup dalam sekali musim tanam 1–6
bulan), contohnya kemangi, mint, kunyit, jahe, dan kencur.
b. Tanaman tahunan (siklus hidup dalam sekali musim tanam di atas
dua tahun), contohnya kelor, katuk, dan jeruk purut.
15. Struktur dan Bentuk
Tanaman obat secara fisik dapat berupa pohon
dan rumput. Tanaman obat yang berupa pohon,
di antaranya kelor, jeruk purut, dan belimbing
wuluh. Sementara itu, tanaman obat yang
berupa rumput, antara lain rumput ilalang dan
rumput teki.
17. Struktur dan Bentuk
terdapat juga tanaman obat dari jenis
tumbuhan lainnya, di antaranya
a. merambat, contoh tanaman sirih;
b. berkayu, contoh kayu manis;
c. perdu, contoh anting-anting dan wungu;
d. semak, contoh kunyit dan seledri.
20. Intensitas Budidaya
Berdasarkan intensitas budidayanya, tanaman obat dibagi menjadi dua,
di antaranya
a. Tanaman obat dibudidayakan dalam skala besar karena memiliki
nilai ekonomi yang tinggi. Contoh tanaman obat tersebut, antara lain
kunyit, jahe, kencur, bunga matahari, dan rosela.
b. Tanaman obat dibudidayakan dalam skala kecil (lahan terbatas) di
halaman atau teras rumah. Contoh tanaman obat keluarga, antara
lain kunyit, jahe, kencur, jeruk purut, kelor, dan sirih.
21. Selesai
"Di dalam surga itu mereka
diberi minum segelas (minuman)
yang campurannya adalah
jahe.”
QS. Al-Insan:17