SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Volume 14 Nomor 1 Edisi Februari 2012
urna ·
P t rna an
In Jonesia
INDONESIAN JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE
JURNAL PETERNAKAN INDONESIA
INDONESIAN JOURIVAL OFANIMAL SCIENCE
Ketua Redaksi
Wakil
Anggota
Sekretariat
ISSN 1907-1760
: EllyzaNurdin
: Andri
: Wizna
Nuraini
Rusmana W.S. Ningrat
Maria Endo Mahata
RahmiWati
: Edwin Heryanto
AronalArifPutra
Eli Ratni
Lendrawati
ALAMAT REDAKSI
Redaksi Jumal Petemakan Indonesia
Fakultas Petemakan Universitas Andalas
Kampus Limau Manis, Padang, 25163 - Sumatera Barat
Telp.lFax: +62-751-71464
Mobile: +62-81266031180 (Rahrni Wati, S.Pt, M.Si)
+62-81266161699 (Eli Ratni, S.Pt, MP)
e-mail: jpi.andalas@yahoo.com; http://jpi-unand.blogspot.com/
Jumal Petemakan Indonesia (JPI) ISSN 1907-1760 diterbitkan oleh Fakultas
Pete!TIakan Universitas Andalas, sebagai media publikasi hasil penelitian,
pengkajian dail pendalaman literatur tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pete!TIakan dan kehewanan. J?I diterbitkan untuk menyempumakan dan
melanjutkan Jumal Petemakan dan Lingkungan (JPL) yang telah ada semenjak
bulan Oktober 1994. JPI diterbitkan tiga kali dalam setahun pada bulan Februari,
Juni dan Oktober. Tulisanlkarya ilmiah yang diterima belum pernah
dipublikasikan atau tidak sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan dijurnal
lain. Biaya berlangganan/tahun Rp. 135.000,- (belum termasukongkoskirim)
EDITORIAL
~ern./ ~yer~
~.F~'3
Jumal Petemakcm Indonesia (Indonesian Journal ojAnimal Science) disingkat dengan JPI,
merupakan kelanjutan dari Jumal Petemakan dan Lingkungan yang telah terbit semenjak tahun
1994 dan berakhir masa akreditasinya pada tahun 2005. JPI diterbitkan oleh Fakultas Petemakan
Universitas Andalas tiga kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari, Juni dan Oktober.
Perubahan dilakukan tidak hanya dari nama dan tampilan fisik, tetapi juga diikuti dengan
penyempumaan aspek mutu sebagai media ilmiah. Naskah yang dimuat dalam JPI merupakan
hasil penelitian, hasil telaah dan laporan ilmiah yang terkait dengan aspek ilmu, teknologi,
ekonomi dan sosial bidang peternakan dan kehewanan, sehingga dapat memberikan kontribusi
terhadap perkembangan usaha peternakan dan kehewanan.
Penyempumaan juga dilakukan oleh penyunting ahli dan tim redaksi. Tim penelaah terdiri
dari personel yang telah diakui kepakarannya pada beragam disiplin ilmu di bidang petemakan
dan kehewanan dari Universitas Andalas, Universitas Riau, Universitas Jambi, Institut Pertimian
Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas
Udayana, dan Balai Penelitian Temak (Balitnak). JPI diharapkan menjadi media pilihan bagi
para pcneliti untuk mempublikasikan karya ilmiah yang bermutu.
Padang, Februari 2012
Editor
UCAPAN TERIMA KASIH
Redaksi Jurnal Pctcrnakan Indonesia memberikan penghargaan dan ucapan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pakar yang telah diundang selaku mitra
bcbestari, yang telah menelaah semua naskah baik yang layak terbit maupun yang tidak layak
dalam Volume 14 (1) Edisi Februari 2012. Berikut adalah daftar nama pakar yang diundang
oleh redaksi :
Ade Djulardi
Ahadiyah Yuniza
Arnim
eece Sumantri
Evy Rossi
Khasrad
I Made Sugitha
Jafrinur
James Hellyward
M. Winugroho
Mardiati Zain
Salam N. Aritonang
Ulil Amri
Yetti Marlida
FakuItas Peternakan, Universitas Andalas
Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana
Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
Balai Penelitian Temak, Ciawi - Bogar
Fakultas Peternakan, Universitas Andalas
Fakultas Petemakan, Universitas Andalas
Fakultas Pctemakan, Universitas Jambi
Fakultas Petemakan, Universitas Andalas
DAFTARISI
Volume 14. No 1. Februari 2012
Stratcgi Pcngembangan Usaha Pcternakan Sapi Potong di Kabupatcn
Pcsisir Sclatan. A. Suresti dan R. Wati .........................................................
Studi Suhu Pcngovcnan tcrhadap Umur Simpan Telur Asin. D. Novia,
S. Melia dan N.Z. Ayuza ................................................................................
Pcngaruh Pcnambahan Bahan Organik dalam Pcmbuatan Pupuk
Organik Padat Sludge Biogas Feses Sapi Perah terhadap Kandungan N,
P dan K. E. Vebriyanti, E. Purwati, dan Apriman .........................................
Pcngaruh Dosis Pupuk N, P, dan K tcrhadap Kcccrnaan Sccara In Vitro
Rumput Gajah (Pellllisetlll1l purpureum) cv. Taiwan yang di Inokulasi
CMA Glohllls l1lallihotis pada Lahan Bckas Tambang Batubara. Ifradi,
Evitayani, A. Fariani, L. Warly, Suyitman, S. Yani, dan Emikasmira .........
Analisis EfisicllSi Teknis Usaha Pcnggcmukan Sapi Potong di
Kabupatcn Agam Provinsi Sumatcra Barat. 1. Indrayani, R. Nunnalina,
dan A. Fariyanti ...........................................................................................
Kualitas Fcrmcntasi Silasc Ransum Komplit Berbasis Hasil Samping
Jagung, Sawit dan Ubi Kayu. Lendrawati, Nahrowi, dan M. Ridla ..........0<.
Idcntifikasi Marka Bioakustik Suara Kokok Ayam Kokok Balenggek di
Kandang PCllangkaran "Agutalok", Kabupaten Solok. Rusfidra, Y.Y.
Tumatra, M.H. Abbas, Y. Heryandi, dan F. Arlina .......................................
Ccmarall Timbal (Pb) dan Arsen (As) pada Susu Sapi Pcrah yang
Dibcri Pakall Limbah Organik Pasar di Peternakan Sapi Pcrah Kebon
Pedes Bogor. Salundik, Suryahadi, S.S. Mansjoer, D. Sopandie, dan W.
Ridwan ..........................................................................................................
Status KcberIanjutan Wilayah Berbasis Peternakan Sapi Potong
Tcrpadu di Kabupat~n Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Suyitman,
S.H. Sutjahjo' dan A. Djulardi .......................................................................
Morfomctri Kokon Attacus atlas Hasil Pcmeliharaan di Laboratorium.
Y.C. Endrawati dan A.M. Fuah .......................................................................
Halaman
249 - 262
263 - 269
270 - 278
279 - 285
286 - 296
297 - 303
303 - 307
308-318
318 - 336
337 - 342
Jumal Petemakan Indonesia, Februari 2012
ISSN 1907-1760
VoL 14 (1)
Kualitas Fermentasi Silasc Ransum Komplit Bcrbasis HasH Samping
Jagung, Sawit dan Ubi Kayu
Fermentation Quality ofComplete Feed Silage Based on Corn, Palm
and Cassava by Products
Lendraw~ti, Nahrowi, dan M. Ridla
Fakultas Petemakan Universitas Andalas
Kampus Unand Limau Manis Padang, 25163
e-mail: len1303@yahoo.com
(Diterima: 12 Mei 2011; Disetujui: 1 Oktober 2011)
ABSTRACT
The study was conducted to evaluate ferm entation quality ofcomplete feed silage based 011 corn,
palm and cassava by products. Each complete feed was ensiled separately in 50 lilres silo and were
opened () weeks after ensiling. The silage products were evaluated in terms ofphysical (colour, smell,
andpresence ofmoulds), chemical (pH, N-amonia content, WSC loss and dry matter loss) and microbial
properties (number of lactic acid bacteria). The data was analyzed by using Completely Randomized
Design with three treatments and six replications, followed by LSD test. The result showed that all
complete feed silage treatmel1ts were having good quality. Fermentation quality ofsilage was affected
with kind ofcomplete fecd silage (P<0.05). In general, a11 oftreatments had goodf ermentation quality
ofsilage, because it have lower pH, ammonia content, WSC loss and dry matter also. It is concluded
that ijualityfermentation ofcomplete feed silage based on corn, palm and cassava by products had good
quality and can be recomended as ruminantfeeding.
Keywords: completedfeed silage, qualityfermentation
PENDAHULUAN
Ketersediaan pakan masih menjadi
kendala pengembangan temak ruminansia di
Indonesia. Hal ini disebabkan sebagian besar
bahan pakan bersifat musiman, terkon-
sentrasi di suatu wilayah dan tidak tepatnya
manajemen pengelolaan pakan yang
diterapkan selama ini. Faktor lainnya adalah
semakin sempitnya lahan penanaman hi-
jauan pakan karena dialih fungsikan menjadi
kawasan pemukiman dan industri. Aki-
batnya kualitas dan harga pakan menjadi
fluktuatif, selanjutnya mempengaruhi pro-
duktivitas temak. Sehingga diperlukan suatu
teknologi peyiapan pakan yang tidak hanya
tahan simpan, tapi juga mengandung nutrien
yang sesuai dengan kebutuhan temak. Salah
satunya ada1ah teknik silase ransum komplit
dengan memanfaatkan sumber pakan lokal.
Berbeda dengan silase berbahan baku
tunggal seperti silase rumput atau jerami
jagung, silase ransum komplit mempunyai
beberapa keuntungan diantaranya: 1)
tersedianya substrat yang mendukung
terjadinya fermentasi yang baik, sehingga
mempunyai tingkat kegaga1an yang jauh
lebih rendahjika dibandingkan dengan silase
berbahan tunggal. 2) mengandung nutrien
yang sesuai dengan kebutuhan temak. Hasil
samping tanaman jagung dan ubi kayu serta
pengolahan sawit merupakan sumber bahan
baku pakan lokal yang cukup tersedia
sepanjang tahun. Sistem pengolahan bahan
baku di atas selama ini melalui teknik
pengeringan yang sangat tergantung dengan
musim, sehingga kurang tepat untuk
dikembangkan.
Kajian terdahulu mengenai pemberian
100% silase ransum komplit berbasis
sampah organik tidak menunjukkan adanya
gangguan pencemaan dan fungsi meta-
bolisme pada sapi perah (Ramli et al., 2006).
Sementara pemanfaatan hasil samping
jagung, sawit dan ubi kayu dalam bentuk
silase ransum komplit selama ini belum
pemah dilaporkan. Berdasarkan pemikiran
Kualitas Fennentasi Silase Ransum Komp1it (Lendrawati et at.) 297
di atas, maka dilakukan penelitian untuk
mengkaji kualitas fermentasi dan nutrisi
silase ransum komplit berbasis hasil
samping jagung, sawit dan ubi kayu.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Januari sampai Juni 2008 di Laboratorium
Ilmu dan Teknologi Pakan, Laboratorium
Ilmu Nutrisi Temak Perah Fakultas
Pctemakan IPB. Bahan utama penelitian ini
adalah hasil samping sawit (daun, lumpur,
serat buah dan bungkil inti sawit), jagung
Uerami, kulit, tongkol dan jagung giling)
dan ubi kayu (dau!1, kulit dan onggok).
Bahan tambahan lain terdiri dari rumput
gajah, bungkil kelapa, dedak padi, molases,
urea dan premiks. Alat yang digunakan
dalam penelitian adalah chopper, timbangan,
silo, kandang met8,bolik dan peralatan
laboratorium lainnya. Ransum perlakuan
disusun berdasarkan kebutuhan temak
domba masa pcrtumbuhan yaitu dengan
kandungan protein kasar 12,81 % dan TDN
67% (NRC 1985).
Silasc ransum komplit berbasis hasil
samping jagung (SRKJ), silase ransum
komplit berbasis sawit (SRKS), dan silase
ransum komplit berbasis ubi kayu (SRKU)
dibuat sesuai fonnulasi dan terdiri atas
enam ulangan pada setiap perlakuan.
Sumber hijauan (rumput gajah, jerami
jagung, kulit jagung, tongkol jagung, daun
Vol. 14 (1)
kelapa sawit, daun dan kulit ubi kayu) pada
masing-masing perlakuan terlebih dahulu
dipotong 3-5 em dengan menggunakan
chopper. Kemudian dilayukan selama 12
jam (satu malam) pada ruang terbuka.
Masing-masing hijauan tersebut selanjutnya
dicampur dan diaduk sampai merata dengan
sumber konsentrat (dedak padi, bungkil
kelapa, jagung, onggok, bungkil inti sawit,
molases, urea dan premiks) sesuai dengan
perlakuannya. Komposisi kimia ransum
komplit masing-masing perlakuan disajikan
pada Tabel 1. Hasil campuran ransum
tersebut dimasukkan ke dalam silo (tong
plastik volume 50 liter), dipadatkan, ditutup
rapat dan diinkubasi dalam kondisi anaerob
selama enam minggu. Sampel silase dari
masing-masing perlakuan diambil untuk
analisa kualitas fermentasi dan nutrisi di
laboratorium.
Peubah yang diamati dalam penelitian
ini adalah kualitas fermentasi ditentukan
berupa karakteristik fisik, kimia dan
mikrobial. Karakteristik fisik (melalui
pengamatan) meliputi warna, bau dan
kebcradaan jamur dengan cara memisahkan
dan menimbang produk silase yang
terkontaminasi jamur pada permukaan silo.
Karaktcristik kimia; pengukuran pH
mcnggunakan pH meter, bahan kering
melalui analisa proksimat (AOAC 1999), N-
NH3 metode difusi Conway (1957), total
gula dari Water Soluble Carbohydrate
(WSC) berdasarkan Dubois et al. (1956).
Tabel 1. Komposisi kimia ransum komplit masing-masing perlakuan
Komposisi kimia ransum Basis Jagung Basis Sawit Basis Ubi Kayu
komplit (%BK) (SRKJ) (SRKS) (SRKU)
Protein kasar 12,81 12,81 12,82
Lemak kasar 6,38 10,53 6,96
Serat kasar 19,68 26,10 17,78
Abu 7,79 10,88 9,89
BETN 55,74 42,72 59,90
TDN 67,00 67,00 67,24
Kalsium 0,293 0,302 0,327
Pospor 0,549 0,602 0,553
298 Kualitas Fennentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.)
Karakteristik kimia; pengukuran pH
menggunakan pH meter, bahan kering
melalui analisa proksimat (AOAC 1999), N-
NH3 metode difusi Conway (1957), total
gula dari Water Soluble Carbohydrate
(WSC) berdasarkan Dubois et al. (1956).
Sementara karakteristik mikrobial silase
dilakukan dengan cara penghitungan jumlah
koloni bakteri asam laktat pada media MRS
agar berdasarkan metode Total Plate Count
(TPC) menurut Fardiaz (1992). Rancangan
pcrcobaan yang digunakan adalah Ran-
cangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan
(SRKJ, SRKS dan SRKU) dengan 6 kali
ulangan. Data yang diperoleh dianalisis
ragam dcngan software SPSS versi 15.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Fisik Silase Ransum
Komplit
Hasil pengamatan silase ransum
komplit berbasis hasil samping jagung, sawit
dan ubi kayu setelah 6 minggu ensilase
menunjukkan warna yang tidakjauh berbeda
dari sebelum ensilase yaitu campuran hijau,
kuning dan coklat (Tabel 2). Campuran
ketiga warna ini merupakan pcngaruh
keanekaragaman bahan yang digunakan
pada pembuatan silase seperti; rumput gajah,
daun ubi kayu, daun kelapa sawit, jerami
jagung, serat buah sawit, kulit ubi kayu,
dedak padi, bungkil kelapa dan lumpur
sawit. Hal 1111 sesuai dengan yang
direkomendasikan Macaulay (2004) bahwa
silase yang berkualitas baik ditunjukkan
dengan warna hijau terang sampai kuning
atau hijau kecoklatan tergantung materi
silase.
Semua perlakuan silase ransum
komplit setelah 6 minggu ensilase me-
nunjukkan bau khas fermentasi asam laktat.
Hal ini didukung oleh pernyataan Saun dan
Heinrichs (2008) bahwa silase yang baik
akan mempunyai bau seperti susu fermentasi
karena mengandung asam laktat, bukan bau
yang menyengat.
Vol. 14 (1)
Keberadaan jamur pada permukaan
silo ditemukan pada perlakuan SRKJ dan
SRKS sebesar 7,64 dan 3,83%. Sementara
perlakuan SRKU tidak terkontaminasi
jamur. Persentase jamur yang didapatkan
pada penelitian ini lebih rendah dari
pemyataan Davies (2007) bahwa keberadaan
jamur pada produk silase sekitar 10%.
Karakteristik Kimia dan Mikrobial Silase
Ransum Komplit
pH. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pH ransum komplit berbasis hasil
samping jagung, sawit dan ubi kayu setclah
6 minggu ensilase adalah 3,80, 3,90 dan
3,85. Nilai ini menunjukkan bahwa silase
ransum komplit mempunyai kualitas
fermentasi yang baik sekali (ditandai dcngan
pH<4). Hal ini sesuai dengan pendapat
McCullough (1978) dan Macaulay (2004)
yang menyatakan bahwa silase dengan pH
3,2- 4,2 tergolong pada silase yang
berkualitas baik sekali. Nilai pH tersebut
juga mengindikasikan bahwa silase ransum
komplit sudah layak disimpan.
Analisis ragam menunjukkan pH silase
nyata (P<0,05) dipengaruhi oleh perlakuan
jenis silase ransum komplit. Nilai pH
terendah terlihat pada perlakuan SRKJ yaitu
3,80, dan nilai pH tertinggi pada perlakuan
SRKS yaitu 3,90 (Tabel 3). Perbedaan pH
antar perlakuan ini disebabkan berbedanya
bahan, komposisi kimia dan mikrobial pada
masing-masing perlakuan. Hal ini sejalan
dengan laporan Kizilsimsek et al. (2005)
bahwa bahan baku dan tipe silo
mempengaruhi kualitas silase secara fisik
dan kimia. Sementara Kung dan Shaver
(2001) menyatakan bahwa pH silase
berhubungan dengan produksi asam laktat
pada proses ensilase, pH yang rendah
mencerminkan produksi asam laktat yang
tinggi. Perlakuan SRKJ mempunyai pH yang
lebih rcndah dibanding SRKS dan SRKU.
Hal ini juga didukung oleh jumlah koloni
bakteri asam laktat yang lebih banyak dari
pada perlakuan yang lainnya, sehingga
memproduksi asam lebih tinggi.
Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.) 299
Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat
Data jumlah koloni bakteri asam laktat
sebelum ensilase pada perlakuan SRKJ,
SRKS dan SRKU berturut-turut adalah
6,7xI07, 2,7x106
dan 4,Ox106
cfu/g. Hal ini
menunjukkan bahwa populasi bakteri asam
laktat yang terdapat pada semua perlakuan
melebihi batasan minimal (>105 cfulg) untuk
mendukung terjadinya proses fermentasi
yang baik (McDonald et at., 1991;
Buckmaster 1992). Sehingga tidak diper-
lukan tambahan inokulan bakteri asam laktat
dari luar.
Jumlah koloni bakteri asam laktat pada
masing-masing perlakuan berbeda (P<O,05)
setelah 6 minggu ensiiase. Perlakuan SRKJ
memperlihatkan jumlah koloni bakteri asam
laktat tertinggi (9,2x 105 cfulg), diikuti
perlakuan SRKS dan SRKU ( 8,5x10
4
dan
Vol. 14 (I)
8,Ox104 cfulg). Proses fermentasi menye-
babkan penurunan jumlah koloni bakteri
asam laktat. Hal ini berhubungan dengan
sifat bakteri asam laktat dan pH yang
dihasilkan pada ensilase. Menurut Me
Donald et al. (1991) bakteri asam laktat
dapat bertahan hidup mulai dari pH 4,0
sampai 6,8. Bahkan Pediococcus damnasus
(cerevisae) dapat bertahan pada pH 3,5.
Sementara Streptococcus umumnya bertahan
pada pH sekitar 4,5 sampai 5,0. Sedangkan
spesies Lactobacillus akan tumbuh subur
pada pH 4,5 sampai 6,4. Tingginya populasi
pada perlakuan SRKJ diperkirakan karena
bakteri asam laktat pada SRKJ berbeda, dan
lebih tahan terhadap pH rendah diban-
dingkan bakteri asam laktat pada perlakuan
SRKS dan SRKU. Sementara itu perlakuan
SRKS dan SRKU diduga mempunyai jenis
bakteri asam laktat yang sarna.
Tabel 2. Karakteristik fisik silasc ransum komplit berbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi
kayu setc1ah 6 minggu ensilase.
Peubah
Perlakuan
SRKJ SRKS SRKU
Warna
campuran hijau, eampuran hijau, campuran hijau,
kuning dan eoklat kuning dan eoklat kuning dan coklat
Bau khas fermentasi khas fermentasi khas fermentasi
aSCl.m laktat asam laktat asam laktat
Keberadaan jamur (%) 7,64 3,83 tidak ada
Ketcrangan: SRJK (silase ransum komplit bcrbasis hasil samping jagung), SRKS (silase ransum komplit berbasis
hasil samping sawit), SRKU (silase ransum komplit berbasis hasil samping ubi kayu)
Tabel 3. Karakteristik kimia ransum komplit bcrbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi
kayu setelah 6 minggu ensilase.
Peubah
pH silase
Jumlah koloni bakteri asam
laktat (efulg)
SRKJ
9,2x105a±0,46
Perlakuan
SRKS
8,5x104b±0,07
Kehilangan WSC (%BK) 4,17b±0,24 2,92c±0,19
Kadar N-amonia (%TN) 7,99±O,95 7,18±O,42
Kehilangan bahan kering (%) 7,20a±O,45 4,60bc±1,07
Keterangan: Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang
SRJK (silase ransum komplit berbasis hasil samping jagung), SRKS (silase ransum
samping sawit), SRKU (silase ransum komplit berbasis hasil samping ubi kayu)
SRKU
3,85b
±0,01
8,Ox104bc±0,13
5,68a±0,46
7,68±O,98
4,OOc±O,61
berbeda nyata (P<0,05)
komplit berbasis hasil
300 Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.)
r
KchilarigaQ WSC (Water Soluble
-Carbohydrate)
Kandungan WSC pada perlakuan
SRKJ, SRKS dan SRKU sebelum ensilase
adalah 8,71% BK, 6,17% BK dan 13,14%
BK. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap
perlakuan mempunyai kandungan WSC
melebihi kebutuhan minimal (3-5% BK)
untuk mendapatkan fermentasi yang baik
(McDonald et af., 1991). Data penelitian
menunjukkan adanya variasi pemanfaatan
WSC selama proses fermentasi pada semua
perlakuan (P<O,05). Perlakuan SRKU
memperlihatkan kehilangan WSC tertinggi
yaitu 5,68% BK diikuti perlakuan SRKJ
(4,17% BK) dan SRKS (2,92% BK) seperti
terlihat pada Tabel 3. Jones et af. (2004)
menyatakan bahwa proses fennentasi
merupakan aktivitas biologis bakteri asam
laktat mengkonversi gula-gula sederhana
menjadi asam (terutama asam laktat).
Komponen gula dimanfaatkan mulai dari
fase awal ensilase sampai tercapainya fase
stabil yang ditandai dengan dominannya
bakt~ri asam laktat dan tidak terjadi lagi
penurunan pH. Tingginya penurunan
kandungan WSC pada SRKU diduga karena
mengandung komponen monosakarida lebih
tinggi dibandingkan dengan kedua perlakuan
lainnya. Di samping itu penurunan pH pada
perlakuan SRKU juga lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan SRKJ dan
SRKS (2,05 vs 1,66 dan 1,22). Sehingga
bakteri asam laktat membutuhkan gula lebih
banyak untuk memproduksi asam laktat.
Kandungan N-amonia
Kadar amonia ransum komplit
berbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi
kayu sebelum ensilase berturut-turut 3,88%
TN, 1,99% TN dan 0,48% TN. Hal ini
disebabkan terjadinya reaksi proteolisis oleh
enzim tanaman pada saat pelayuan sebelum
ensilase. McDonald et af. (1991)
menyatakan bahwa proteolisis berlangsung
sesaat setelah hijauan dipanen, dipotong dan
terus berlangsung sampai beberapa jam
setelah dimasukkan ke dalam silo. Reaksi ini
Vol. 14 (1)
berhenti jika kondisi anaerob dalam silo
telah tercapai.
Hasil penelitian menunjukkan kadar
N-amonia setelah 6 minggu ensilase tidak
dipengaruhi oleh jenis ransum komplit
(P>0,05). Perlakuan SRKJ memperlihatkan
kadar N-amonia tertinggi (7,99% TN) diikuti
oleh perlakuan SRKU (7,68% TN) dan
SRKS (7,18% TN). Namun kadar N-amonia
yang didapatkan pada penelitian ini masih
dalam batasan yang normal pada silase yaitu
kurang 10% (Saun dan Heinrichs 2008;
Macaulay 2004; Kung dan Shaver 2001).
Lebih tingginya kadar amonia perlakuan
SRKJ dari pada pe:rlakuan SRKS dan SRKU
didukung oleh data penurunan kadar protein
yang lebih tinggi pula (9,98% vs 4,43% dan
5,21 %).
Kehilangan Bahan Kcring
Data kehilangan bahan kering
menunjukkan hasil yang berbcda (P<0,05)
pada masing-masing perlakuan silase
ransum komplit. Namun perlakuan SRKS
dan SRKU mengalarni kehilangan bahan
kcring yang sarna. Penurunan kandungan
bahan kering tertinggi terlihat pada
perlakuan SRKJ (7,20%), diikuti olch
perlakuan SRKS (4,60%) dan SRKU
(4,00%).
Penurunan bahan kcring yang didapat
pada penelitian ini masih dalam batasan
normal untuk suatu produk fermentasi.
McDonald et af. (1991) menyatakan bahwa
persentase kehilangan bahan kering pada
silasc yang dikelola dengan baik berkisar
antara 7-20%. Lebih lanjut dijelaskan
Davies (2007) bahwa kehilangan bahan
kering tersebut terjadi saat pengisian (5%),
menjadi cairan silase (3%), selama proses
fennentasi (5%), kerusakan karena udara
(10%) dan kehilangan di lapangan (4%).
Kehilangan ini menandakan bahwa bakteri
asam laktat rnernanfaatkan sejumlah nutrien
untuk memproduksi asam. Karbohidrat yang
mudah difennentasi yaitu komponen-
komponen gula non struktural seperti;
glukosa, fruktosa, galaktosa, mannosa, silosa
Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.) 301
dan arabinosa merupakan komponen yang
banyak dimanfaatkan oleh mikroorganisme
selama fase fermentasi (McDonald et al.,
I99I).
KESIMPULAN
Silase ransum komplit berbasisis
jagung, sawit dan ubi kayu mempunyai
kualitas fermentasi yang baik. Hal ini
ditandai dengan pH yang rendah (3,8- 3,9),
kehilangan bahan kering kurang 8% dan
kadar amonia kurang 10%.
DAFTAR PUSTAKA
[AOAC] Association of Official Analytical
Chemist. 1999. Official Methods of
Analysis. Ed ke-I6. Washington:
AOAC International.
Buckmaster, D. 1992. Bacterial inoculants
for silage. http//www.ege.psu.edul
extension! factsheets/i/I III .pdf
[Agustus 2008].
Conway, E.J. 1957. Microdiffusion of
Analysis of Assosiation Official
Analitycal Chemist: Goergia Press.
Davies, D. 2007. Improving silage quality
and {educing C02 emIssIOn.
http//www. Improving silage quality
and reducing Cosub2-sub
emission.htm [Agustus 2008].
Dubois, M., Gilles, K.A., Hamilton, lK.,
Rebers, P.A., and Smith, F. 1956.
Colorimetric method for determination
of sugars and related substances. J
Analytical Chemistry 28(3): 350-356.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Jones, C.M., Heinrichs, AJ., Roth, G.W.,
and Issler, V.A. 2004. From Harvest
to Feed: Understanding Silage
Vol. 14 (1)
Management. Pensylvania: Pensyl-
vania State University.
Kizilsimsek, M., Erol, A.,and Calislar, S.
2005. Effect of raw material and silo
size on silage quality. J Livestock
Rasearch for Rural Development
17(3):256-263.
Kung, L. and Shaver, R. 2001. Interpretation
and use of silage fermentation analysis
reports. J Focus on Forage 13(3).
Macaulay, A. 2004. Evaluating silage
quality. http://www1.agric.gov.ab.
caldepartment/
dcptdocs.nsf/all/for4909. html [Feb
2008].
McCollough, M.E. 1978. Ruminant Nutrient.
Rome: Food and Agricultural
Organization of Limited Nation.
McDonald, P., Henderson, A.R., and Heron,
S.J.E. 1991. The Biochemistry of
Silage. Second Edition. Marlow:
Chalcombe Publication.
[NRC] National Research Council. 1985.
Nutrient Requirement of Sheep.
Washington DC: National Academy
Press.
Ramli, N., Ridla, M., Toharmat, T., dan
Abdullah, L. 2006. Pengaruh pakan
asallimbah organik terhadap produksi,
kualitas dan keamanan susu serta
produksi biogas sapi perah. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian.
Saun, R.J.V. and Heinrichs, A.J. 2008.
Troubleshooting silage problems: How
to identify potential problem.
Proceddings of the Mid-Atlantic
Conference; Pennsylvania, 26-26 May
2008. Penn State's Co llage. hIm 2- 10.
302 Kualitas Fennentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.)

More Related Content

Similar to Kualitas Fermentasi Silasc Ransum Komplit Bcrbasis HasH Sam ping Jagung, Sawit dan Ubi Kayu

Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Mujiyanto -
 
Skripsi 1-2.pdf
Skripsi 1-2.pdfSkripsi 1-2.pdf
Skripsi 1-2.pdfsmkyapis4
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Ekal Kurniawan
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK Ilmianisa Azizah
 
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid iiTumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid iiH4llud4l
 
Fitoremediasi ry01 tugas prof marsoedi
Fitoremediasi ry01 tugas prof marsoediFitoremediasi ry01 tugas prof marsoedi
Fitoremediasi ry01 tugas prof marsoediRony - LIPI
 
Skripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaemanSkripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaemansyawaltobea
 
Skripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaemanSkripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaemansyawaltobea
 
4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...
4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...
4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...Deni Soeboer
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiridloWAE
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...Repository Ipb
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanMuhammad Eko
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
 

Similar to Kualitas Fermentasi Silasc Ransum Komplit Bcrbasis HasH Sam ping Jagung, Sawit dan Ubi Kayu (20)

Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
 
Skripsi 1-2.pdf
Skripsi 1-2.pdfSkripsi 1-2.pdf
Skripsi 1-2.pdf
 
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
Karakter agronomi berbagai aksesi tanaman katuk (
 
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
LAPORAN BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM DAUN KATUK
 
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid iiTumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
Tumbuhan obat tradisional di sulut jilid ii
 
Fitoremediasi ry01 tugas prof marsoedi
Fitoremediasi ry01 tugas prof marsoediFitoremediasi ry01 tugas prof marsoedi
Fitoremediasi ry01 tugas prof marsoedi
 
Skripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaemanSkripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaeman
 
Skripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaemanSkripsi ld syawal sulaeman
Skripsi ld syawal sulaeman
 
Fitory TL UINSA
Fitory TL UINSAFitory TL UINSA
Fitory TL UINSA
 
4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...
4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...
4 ecosystem approach to fisheries management fisheries in indonesia_bahasa in...
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Komposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakanKomposisi bahan pakan
Komposisi bahan pakan
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Pustaka%20 acuan
Pustaka%20 acuanPustaka%20 acuan
Pustaka%20 acuan
 
2. daftar isi
2. daftar isi2. daftar isi
2. daftar isi
 
2. daftar isi
2. daftar isi2. daftar isi
2. daftar isi
 
2. daftar isi
2. daftar isi2. daftar isi
2. daftar isi
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
 
Skripsi lengkap
Skripsi lengkapSkripsi lengkap
Skripsi lengkap
 

More from Repository Ipb

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Repository Ipb
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMRepository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKRepository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIARepository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...Repository Ipb
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFRepository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...Repository Ipb
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIRepository Ipb
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERIUDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
UDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI TANAMAN PENGHASIL ZAT ANTI BAKTERI
 
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
EFEK ANTIOKSIDAN DAN PENGKELAT LOGAM TERHADAP AKTIVJTAS PROTEOLITIK ENZIM PAP...
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Kualitas Fermentasi Silasc Ransum Komplit Bcrbasis HasH Sam ping Jagung, Sawit dan Ubi Kayu

  • 1. Volume 14 Nomor 1 Edisi Februari 2012 urna · P t rna an In Jonesia INDONESIAN JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE
  • 2. JURNAL PETERNAKAN INDONESIA INDONESIAN JOURIVAL OFANIMAL SCIENCE Ketua Redaksi Wakil Anggota Sekretariat ISSN 1907-1760 : EllyzaNurdin : Andri : Wizna Nuraini Rusmana W.S. Ningrat Maria Endo Mahata RahmiWati : Edwin Heryanto AronalArifPutra Eli Ratni Lendrawati ALAMAT REDAKSI Redaksi Jumal Petemakan Indonesia Fakultas Petemakan Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Padang, 25163 - Sumatera Barat Telp.lFax: +62-751-71464 Mobile: +62-81266031180 (Rahrni Wati, S.Pt, M.Si) +62-81266161699 (Eli Ratni, S.Pt, MP) e-mail: jpi.andalas@yahoo.com; http://jpi-unand.blogspot.com/ Jumal Petemakan Indonesia (JPI) ISSN 1907-1760 diterbitkan oleh Fakultas Pete!TIakan Universitas Andalas, sebagai media publikasi hasil penelitian, pengkajian dail pendalaman literatur tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pete!TIakan dan kehewanan. J?I diterbitkan untuk menyempumakan dan melanjutkan Jumal Petemakan dan Lingkungan (JPL) yang telah ada semenjak bulan Oktober 1994. JPI diterbitkan tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Tulisanlkarya ilmiah yang diterima belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan dijurnal lain. Biaya berlangganan/tahun Rp. 135.000,- (belum termasukongkoskirim)
  • 3. EDITORIAL ~ern./ ~yer~ ~.F~'3 Jumal Petemakcm Indonesia (Indonesian Journal ojAnimal Science) disingkat dengan JPI, merupakan kelanjutan dari Jumal Petemakan dan Lingkungan yang telah terbit semenjak tahun 1994 dan berakhir masa akreditasinya pada tahun 2005. JPI diterbitkan oleh Fakultas Petemakan Universitas Andalas tiga kali dalam setahun, yaitu setiap bulan Februari, Juni dan Oktober. Perubahan dilakukan tidak hanya dari nama dan tampilan fisik, tetapi juga diikuti dengan penyempumaan aspek mutu sebagai media ilmiah. Naskah yang dimuat dalam JPI merupakan hasil penelitian, hasil telaah dan laporan ilmiah yang terkait dengan aspek ilmu, teknologi, ekonomi dan sosial bidang peternakan dan kehewanan, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan usaha peternakan dan kehewanan. Penyempumaan juga dilakukan oleh penyunting ahli dan tim redaksi. Tim penelaah terdiri dari personel yang telah diakui kepakarannya pada beragam disiplin ilmu di bidang petemakan dan kehewanan dari Universitas Andalas, Universitas Riau, Universitas Jambi, Institut Pertimian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, dan Balai Penelitian Temak (Balitnak). JPI diharapkan menjadi media pilihan bagi para pcneliti untuk mempublikasikan karya ilmiah yang bermutu. Padang, Februari 2012 Editor
  • 4. UCAPAN TERIMA KASIH Redaksi Jurnal Pctcrnakan Indonesia memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pakar yang telah diundang selaku mitra bcbestari, yang telah menelaah semua naskah baik yang layak terbit maupun yang tidak layak dalam Volume 14 (1) Edisi Februari 2012. Berikut adalah daftar nama pakar yang diundang oleh redaksi : Ade Djulardi Ahadiyah Yuniza Arnim eece Sumantri Evy Rossi Khasrad I Made Sugitha Jafrinur James Hellyward M. Winugroho Mardiati Zain Salam N. Aritonang Ulil Amri Yetti Marlida FakuItas Peternakan, Universitas Andalas Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor Fakultas Pertanian, Universitas Riau Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Balai Penelitian Temak, Ciawi - Bogar Fakultas Peternakan, Universitas Andalas Fakultas Petemakan, Universitas Andalas Fakultas Pctemakan, Universitas Jambi Fakultas Petemakan, Universitas Andalas
  • 5. DAFTARISI Volume 14. No 1. Februari 2012 Stratcgi Pcngembangan Usaha Pcternakan Sapi Potong di Kabupatcn Pcsisir Sclatan. A. Suresti dan R. Wati ......................................................... Studi Suhu Pcngovcnan tcrhadap Umur Simpan Telur Asin. D. Novia, S. Melia dan N.Z. Ayuza ................................................................................ Pcngaruh Pcnambahan Bahan Organik dalam Pcmbuatan Pupuk Organik Padat Sludge Biogas Feses Sapi Perah terhadap Kandungan N, P dan K. E. Vebriyanti, E. Purwati, dan Apriman ......................................... Pcngaruh Dosis Pupuk N, P, dan K tcrhadap Kcccrnaan Sccara In Vitro Rumput Gajah (Pellllisetlll1l purpureum) cv. Taiwan yang di Inokulasi CMA Glohllls l1lallihotis pada Lahan Bckas Tambang Batubara. Ifradi, Evitayani, A. Fariani, L. Warly, Suyitman, S. Yani, dan Emikasmira ......... Analisis EfisicllSi Teknis Usaha Pcnggcmukan Sapi Potong di Kabupatcn Agam Provinsi Sumatcra Barat. 1. Indrayani, R. Nunnalina, dan A. Fariyanti ........................................................................................... Kualitas Fcrmcntasi Silasc Ransum Komplit Berbasis Hasil Samping Jagung, Sawit dan Ubi Kayu. Lendrawati, Nahrowi, dan M. Ridla ..........0<. Idcntifikasi Marka Bioakustik Suara Kokok Ayam Kokok Balenggek di Kandang PCllangkaran "Agutalok", Kabupaten Solok. Rusfidra, Y.Y. Tumatra, M.H. Abbas, Y. Heryandi, dan F. Arlina ....................................... Ccmarall Timbal (Pb) dan Arsen (As) pada Susu Sapi Pcrah yang Dibcri Pakall Limbah Organik Pasar di Peternakan Sapi Pcrah Kebon Pedes Bogor. Salundik, Suryahadi, S.S. Mansjoer, D. Sopandie, dan W. Ridwan .......................................................................................................... Status KcberIanjutan Wilayah Berbasis Peternakan Sapi Potong Tcrpadu di Kabupat~n Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Suyitman, S.H. Sutjahjo' dan A. Djulardi ....................................................................... Morfomctri Kokon Attacus atlas Hasil Pcmeliharaan di Laboratorium. Y.C. Endrawati dan A.M. Fuah ....................................................................... Halaman 249 - 262 263 - 269 270 - 278 279 - 285 286 - 296 297 - 303 303 - 307 308-318 318 - 336 337 - 342
  • 6. Jumal Petemakan Indonesia, Februari 2012 ISSN 1907-1760 VoL 14 (1) Kualitas Fermentasi Silasc Ransum Komplit Bcrbasis HasH Samping Jagung, Sawit dan Ubi Kayu Fermentation Quality ofComplete Feed Silage Based on Corn, Palm and Cassava by Products Lendraw~ti, Nahrowi, dan M. Ridla Fakultas Petemakan Universitas Andalas Kampus Unand Limau Manis Padang, 25163 e-mail: len1303@yahoo.com (Diterima: 12 Mei 2011; Disetujui: 1 Oktober 2011) ABSTRACT The study was conducted to evaluate ferm entation quality ofcomplete feed silage based 011 corn, palm and cassava by products. Each complete feed was ensiled separately in 50 lilres silo and were opened () weeks after ensiling. The silage products were evaluated in terms ofphysical (colour, smell, andpresence ofmoulds), chemical (pH, N-amonia content, WSC loss and dry matter loss) and microbial properties (number of lactic acid bacteria). The data was analyzed by using Completely Randomized Design with three treatments and six replications, followed by LSD test. The result showed that all complete feed silage treatmel1ts were having good quality. Fermentation quality ofsilage was affected with kind ofcomplete fecd silage (P<0.05). In general, a11 oftreatments had goodf ermentation quality ofsilage, because it have lower pH, ammonia content, WSC loss and dry matter also. It is concluded that ijualityfermentation ofcomplete feed silage based on corn, palm and cassava by products had good quality and can be recomended as ruminantfeeding. Keywords: completedfeed silage, qualityfermentation PENDAHULUAN Ketersediaan pakan masih menjadi kendala pengembangan temak ruminansia di Indonesia. Hal ini disebabkan sebagian besar bahan pakan bersifat musiman, terkon- sentrasi di suatu wilayah dan tidak tepatnya manajemen pengelolaan pakan yang diterapkan selama ini. Faktor lainnya adalah semakin sempitnya lahan penanaman hi- jauan pakan karena dialih fungsikan menjadi kawasan pemukiman dan industri. Aki- batnya kualitas dan harga pakan menjadi fluktuatif, selanjutnya mempengaruhi pro- duktivitas temak. Sehingga diperlukan suatu teknologi peyiapan pakan yang tidak hanya tahan simpan, tapi juga mengandung nutrien yang sesuai dengan kebutuhan temak. Salah satunya ada1ah teknik silase ransum komplit dengan memanfaatkan sumber pakan lokal. Berbeda dengan silase berbahan baku tunggal seperti silase rumput atau jerami jagung, silase ransum komplit mempunyai beberapa keuntungan diantaranya: 1) tersedianya substrat yang mendukung terjadinya fermentasi yang baik, sehingga mempunyai tingkat kegaga1an yang jauh lebih rendahjika dibandingkan dengan silase berbahan tunggal. 2) mengandung nutrien yang sesuai dengan kebutuhan temak. Hasil samping tanaman jagung dan ubi kayu serta pengolahan sawit merupakan sumber bahan baku pakan lokal yang cukup tersedia sepanjang tahun. Sistem pengolahan bahan baku di atas selama ini melalui teknik pengeringan yang sangat tergantung dengan musim, sehingga kurang tepat untuk dikembangkan. Kajian terdahulu mengenai pemberian 100% silase ransum komplit berbasis sampah organik tidak menunjukkan adanya gangguan pencemaan dan fungsi meta- bolisme pada sapi perah (Ramli et al., 2006). Sementara pemanfaatan hasil samping jagung, sawit dan ubi kayu dalam bentuk silase ransum komplit selama ini belum pemah dilaporkan. Berdasarkan pemikiran Kualitas Fennentasi Silase Ransum Komp1it (Lendrawati et at.) 297
  • 7. di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengkaji kualitas fermentasi dan nutrisi silase ransum komplit berbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi kayu. METODE Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2008 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Laboratorium Ilmu Nutrisi Temak Perah Fakultas Pctemakan IPB. Bahan utama penelitian ini adalah hasil samping sawit (daun, lumpur, serat buah dan bungkil inti sawit), jagung Uerami, kulit, tongkol dan jagung giling) dan ubi kayu (dau!1, kulit dan onggok). Bahan tambahan lain terdiri dari rumput gajah, bungkil kelapa, dedak padi, molases, urea dan premiks. Alat yang digunakan dalam penelitian adalah chopper, timbangan, silo, kandang met8,bolik dan peralatan laboratorium lainnya. Ransum perlakuan disusun berdasarkan kebutuhan temak domba masa pcrtumbuhan yaitu dengan kandungan protein kasar 12,81 % dan TDN 67% (NRC 1985). Silasc ransum komplit berbasis hasil samping jagung (SRKJ), silase ransum komplit berbasis sawit (SRKS), dan silase ransum komplit berbasis ubi kayu (SRKU) dibuat sesuai fonnulasi dan terdiri atas enam ulangan pada setiap perlakuan. Sumber hijauan (rumput gajah, jerami jagung, kulit jagung, tongkol jagung, daun Vol. 14 (1) kelapa sawit, daun dan kulit ubi kayu) pada masing-masing perlakuan terlebih dahulu dipotong 3-5 em dengan menggunakan chopper. Kemudian dilayukan selama 12 jam (satu malam) pada ruang terbuka. Masing-masing hijauan tersebut selanjutnya dicampur dan diaduk sampai merata dengan sumber konsentrat (dedak padi, bungkil kelapa, jagung, onggok, bungkil inti sawit, molases, urea dan premiks) sesuai dengan perlakuannya. Komposisi kimia ransum komplit masing-masing perlakuan disajikan pada Tabel 1. Hasil campuran ransum tersebut dimasukkan ke dalam silo (tong plastik volume 50 liter), dipadatkan, ditutup rapat dan diinkubasi dalam kondisi anaerob selama enam minggu. Sampel silase dari masing-masing perlakuan diambil untuk analisa kualitas fermentasi dan nutrisi di laboratorium. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas fermentasi ditentukan berupa karakteristik fisik, kimia dan mikrobial. Karakteristik fisik (melalui pengamatan) meliputi warna, bau dan kebcradaan jamur dengan cara memisahkan dan menimbang produk silase yang terkontaminasi jamur pada permukaan silo. Karaktcristik kimia; pengukuran pH mcnggunakan pH meter, bahan kering melalui analisa proksimat (AOAC 1999), N- NH3 metode difusi Conway (1957), total gula dari Water Soluble Carbohydrate (WSC) berdasarkan Dubois et al. (1956). Tabel 1. Komposisi kimia ransum komplit masing-masing perlakuan Komposisi kimia ransum Basis Jagung Basis Sawit Basis Ubi Kayu komplit (%BK) (SRKJ) (SRKS) (SRKU) Protein kasar 12,81 12,81 12,82 Lemak kasar 6,38 10,53 6,96 Serat kasar 19,68 26,10 17,78 Abu 7,79 10,88 9,89 BETN 55,74 42,72 59,90 TDN 67,00 67,00 67,24 Kalsium 0,293 0,302 0,327 Pospor 0,549 0,602 0,553 298 Kualitas Fennentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.)
  • 8. Karakteristik kimia; pengukuran pH menggunakan pH meter, bahan kering melalui analisa proksimat (AOAC 1999), N- NH3 metode difusi Conway (1957), total gula dari Water Soluble Carbohydrate (WSC) berdasarkan Dubois et al. (1956). Sementara karakteristik mikrobial silase dilakukan dengan cara penghitungan jumlah koloni bakteri asam laktat pada media MRS agar berdasarkan metode Total Plate Count (TPC) menurut Fardiaz (1992). Rancangan pcrcobaan yang digunakan adalah Ran- cangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan (SRKJ, SRKS dan SRKU) dengan 6 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis ragam dcngan software SPSS versi 15. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Fisik Silase Ransum Komplit Hasil pengamatan silase ransum komplit berbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi kayu setelah 6 minggu ensilase menunjukkan warna yang tidakjauh berbeda dari sebelum ensilase yaitu campuran hijau, kuning dan coklat (Tabel 2). Campuran ketiga warna ini merupakan pcngaruh keanekaragaman bahan yang digunakan pada pembuatan silase seperti; rumput gajah, daun ubi kayu, daun kelapa sawit, jerami jagung, serat buah sawit, kulit ubi kayu, dedak padi, bungkil kelapa dan lumpur sawit. Hal 1111 sesuai dengan yang direkomendasikan Macaulay (2004) bahwa silase yang berkualitas baik ditunjukkan dengan warna hijau terang sampai kuning atau hijau kecoklatan tergantung materi silase. Semua perlakuan silase ransum komplit setelah 6 minggu ensilase me- nunjukkan bau khas fermentasi asam laktat. Hal ini didukung oleh pernyataan Saun dan Heinrichs (2008) bahwa silase yang baik akan mempunyai bau seperti susu fermentasi karena mengandung asam laktat, bukan bau yang menyengat. Vol. 14 (1) Keberadaan jamur pada permukaan silo ditemukan pada perlakuan SRKJ dan SRKS sebesar 7,64 dan 3,83%. Sementara perlakuan SRKU tidak terkontaminasi jamur. Persentase jamur yang didapatkan pada penelitian ini lebih rendah dari pemyataan Davies (2007) bahwa keberadaan jamur pada produk silase sekitar 10%. Karakteristik Kimia dan Mikrobial Silase Ransum Komplit pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH ransum komplit berbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi kayu setclah 6 minggu ensilase adalah 3,80, 3,90 dan 3,85. Nilai ini menunjukkan bahwa silase ransum komplit mempunyai kualitas fermentasi yang baik sekali (ditandai dcngan pH<4). Hal ini sesuai dengan pendapat McCullough (1978) dan Macaulay (2004) yang menyatakan bahwa silase dengan pH 3,2- 4,2 tergolong pada silase yang berkualitas baik sekali. Nilai pH tersebut juga mengindikasikan bahwa silase ransum komplit sudah layak disimpan. Analisis ragam menunjukkan pH silase nyata (P<0,05) dipengaruhi oleh perlakuan jenis silase ransum komplit. Nilai pH terendah terlihat pada perlakuan SRKJ yaitu 3,80, dan nilai pH tertinggi pada perlakuan SRKS yaitu 3,90 (Tabel 3). Perbedaan pH antar perlakuan ini disebabkan berbedanya bahan, komposisi kimia dan mikrobial pada masing-masing perlakuan. Hal ini sejalan dengan laporan Kizilsimsek et al. (2005) bahwa bahan baku dan tipe silo mempengaruhi kualitas silase secara fisik dan kimia. Sementara Kung dan Shaver (2001) menyatakan bahwa pH silase berhubungan dengan produksi asam laktat pada proses ensilase, pH yang rendah mencerminkan produksi asam laktat yang tinggi. Perlakuan SRKJ mempunyai pH yang lebih rcndah dibanding SRKS dan SRKU. Hal ini juga didukung oleh jumlah koloni bakteri asam laktat yang lebih banyak dari pada perlakuan yang lainnya, sehingga memproduksi asam lebih tinggi. Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.) 299
  • 9. Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Data jumlah koloni bakteri asam laktat sebelum ensilase pada perlakuan SRKJ, SRKS dan SRKU berturut-turut adalah 6,7xI07, 2,7x106 dan 4,Ox106 cfu/g. Hal ini menunjukkan bahwa populasi bakteri asam laktat yang terdapat pada semua perlakuan melebihi batasan minimal (>105 cfulg) untuk mendukung terjadinya proses fermentasi yang baik (McDonald et at., 1991; Buckmaster 1992). Sehingga tidak diper- lukan tambahan inokulan bakteri asam laktat dari luar. Jumlah koloni bakteri asam laktat pada masing-masing perlakuan berbeda (P<O,05) setelah 6 minggu ensiiase. Perlakuan SRKJ memperlihatkan jumlah koloni bakteri asam laktat tertinggi (9,2x 105 cfulg), diikuti perlakuan SRKS dan SRKU ( 8,5x10 4 dan Vol. 14 (I) 8,Ox104 cfulg). Proses fermentasi menye- babkan penurunan jumlah koloni bakteri asam laktat. Hal ini berhubungan dengan sifat bakteri asam laktat dan pH yang dihasilkan pada ensilase. Menurut Me Donald et al. (1991) bakteri asam laktat dapat bertahan hidup mulai dari pH 4,0 sampai 6,8. Bahkan Pediococcus damnasus (cerevisae) dapat bertahan pada pH 3,5. Sementara Streptococcus umumnya bertahan pada pH sekitar 4,5 sampai 5,0. Sedangkan spesies Lactobacillus akan tumbuh subur pada pH 4,5 sampai 6,4. Tingginya populasi pada perlakuan SRKJ diperkirakan karena bakteri asam laktat pada SRKJ berbeda, dan lebih tahan terhadap pH rendah diban- dingkan bakteri asam laktat pada perlakuan SRKS dan SRKU. Sementara itu perlakuan SRKS dan SRKU diduga mempunyai jenis bakteri asam laktat yang sarna. Tabel 2. Karakteristik fisik silasc ransum komplit berbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi kayu setc1ah 6 minggu ensilase. Peubah Perlakuan SRKJ SRKS SRKU Warna campuran hijau, eampuran hijau, campuran hijau, kuning dan eoklat kuning dan eoklat kuning dan coklat Bau khas fermentasi khas fermentasi khas fermentasi aSCl.m laktat asam laktat asam laktat Keberadaan jamur (%) 7,64 3,83 tidak ada Ketcrangan: SRJK (silase ransum komplit bcrbasis hasil samping jagung), SRKS (silase ransum komplit berbasis hasil samping sawit), SRKU (silase ransum komplit berbasis hasil samping ubi kayu) Tabel 3. Karakteristik kimia ransum komplit bcrbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi kayu setelah 6 minggu ensilase. Peubah pH silase Jumlah koloni bakteri asam laktat (efulg) SRKJ 9,2x105a±0,46 Perlakuan SRKS 8,5x104b±0,07 Kehilangan WSC (%BK) 4,17b±0,24 2,92c±0,19 Kadar N-amonia (%TN) 7,99±O,95 7,18±O,42 Kehilangan bahan kering (%) 7,20a±O,45 4,60bc±1,07 Keterangan: Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan pengaruh yang SRJK (silase ransum komplit berbasis hasil samping jagung), SRKS (silase ransum samping sawit), SRKU (silase ransum komplit berbasis hasil samping ubi kayu) SRKU 3,85b ±0,01 8,Ox104bc±0,13 5,68a±0,46 7,68±O,98 4,OOc±O,61 berbeda nyata (P<0,05) komplit berbasis hasil 300 Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.)
  • 10. r KchilarigaQ WSC (Water Soluble -Carbohydrate) Kandungan WSC pada perlakuan SRKJ, SRKS dan SRKU sebelum ensilase adalah 8,71% BK, 6,17% BK dan 13,14% BK. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap perlakuan mempunyai kandungan WSC melebihi kebutuhan minimal (3-5% BK) untuk mendapatkan fermentasi yang baik (McDonald et af., 1991). Data penelitian menunjukkan adanya variasi pemanfaatan WSC selama proses fermentasi pada semua perlakuan (P<O,05). Perlakuan SRKU memperlihatkan kehilangan WSC tertinggi yaitu 5,68% BK diikuti perlakuan SRKJ (4,17% BK) dan SRKS (2,92% BK) seperti terlihat pada Tabel 3. Jones et af. (2004) menyatakan bahwa proses fennentasi merupakan aktivitas biologis bakteri asam laktat mengkonversi gula-gula sederhana menjadi asam (terutama asam laktat). Komponen gula dimanfaatkan mulai dari fase awal ensilase sampai tercapainya fase stabil yang ditandai dengan dominannya bakt~ri asam laktat dan tidak terjadi lagi penurunan pH. Tingginya penurunan kandungan WSC pada SRKU diduga karena mengandung komponen monosakarida lebih tinggi dibandingkan dengan kedua perlakuan lainnya. Di samping itu penurunan pH pada perlakuan SRKU juga lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan SRKJ dan SRKS (2,05 vs 1,66 dan 1,22). Sehingga bakteri asam laktat membutuhkan gula lebih banyak untuk memproduksi asam laktat. Kandungan N-amonia Kadar amonia ransum komplit berbasis hasil samping jagung, sawit dan ubi kayu sebelum ensilase berturut-turut 3,88% TN, 1,99% TN dan 0,48% TN. Hal ini disebabkan terjadinya reaksi proteolisis oleh enzim tanaman pada saat pelayuan sebelum ensilase. McDonald et af. (1991) menyatakan bahwa proteolisis berlangsung sesaat setelah hijauan dipanen, dipotong dan terus berlangsung sampai beberapa jam setelah dimasukkan ke dalam silo. Reaksi ini Vol. 14 (1) berhenti jika kondisi anaerob dalam silo telah tercapai. Hasil penelitian menunjukkan kadar N-amonia setelah 6 minggu ensilase tidak dipengaruhi oleh jenis ransum komplit (P>0,05). Perlakuan SRKJ memperlihatkan kadar N-amonia tertinggi (7,99% TN) diikuti oleh perlakuan SRKU (7,68% TN) dan SRKS (7,18% TN). Namun kadar N-amonia yang didapatkan pada penelitian ini masih dalam batasan yang normal pada silase yaitu kurang 10% (Saun dan Heinrichs 2008; Macaulay 2004; Kung dan Shaver 2001). Lebih tingginya kadar amonia perlakuan SRKJ dari pada pe:rlakuan SRKS dan SRKU didukung oleh data penurunan kadar protein yang lebih tinggi pula (9,98% vs 4,43% dan 5,21 %). Kehilangan Bahan Kcring Data kehilangan bahan kering menunjukkan hasil yang berbcda (P<0,05) pada masing-masing perlakuan silase ransum komplit. Namun perlakuan SRKS dan SRKU mengalarni kehilangan bahan kcring yang sarna. Penurunan kandungan bahan kering tertinggi terlihat pada perlakuan SRKJ (7,20%), diikuti olch perlakuan SRKS (4,60%) dan SRKU (4,00%). Penurunan bahan kcring yang didapat pada penelitian ini masih dalam batasan normal untuk suatu produk fermentasi. McDonald et af. (1991) menyatakan bahwa persentase kehilangan bahan kering pada silasc yang dikelola dengan baik berkisar antara 7-20%. Lebih lanjut dijelaskan Davies (2007) bahwa kehilangan bahan kering tersebut terjadi saat pengisian (5%), menjadi cairan silase (3%), selama proses fennentasi (5%), kerusakan karena udara (10%) dan kehilangan di lapangan (4%). Kehilangan ini menandakan bahwa bakteri asam laktat rnernanfaatkan sejumlah nutrien untuk memproduksi asam. Karbohidrat yang mudah difennentasi yaitu komponen- komponen gula non struktural seperti; glukosa, fruktosa, galaktosa, mannosa, silosa Kualitas Fermentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.) 301
  • 11. dan arabinosa merupakan komponen yang banyak dimanfaatkan oleh mikroorganisme selama fase fermentasi (McDonald et al., I99I). KESIMPULAN Silase ransum komplit berbasisis jagung, sawit dan ubi kayu mempunyai kualitas fermentasi yang baik. Hal ini ditandai dengan pH yang rendah (3,8- 3,9), kehilangan bahan kering kurang 8% dan kadar amonia kurang 10%. DAFTAR PUSTAKA [AOAC] Association of Official Analytical Chemist. 1999. Official Methods of Analysis. Ed ke-I6. Washington: AOAC International. Buckmaster, D. 1992. Bacterial inoculants for silage. http//www.ege.psu.edul extension! factsheets/i/I III .pdf [Agustus 2008]. Conway, E.J. 1957. Microdiffusion of Analysis of Assosiation Official Analitycal Chemist: Goergia Press. Davies, D. 2007. Improving silage quality and {educing C02 emIssIOn. http//www. Improving silage quality and reducing Cosub2-sub emission.htm [Agustus 2008]. Dubois, M., Gilles, K.A., Hamilton, lK., Rebers, P.A., and Smith, F. 1956. Colorimetric method for determination of sugars and related substances. J Analytical Chemistry 28(3): 350-356. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jones, C.M., Heinrichs, AJ., Roth, G.W., and Issler, V.A. 2004. From Harvest to Feed: Understanding Silage Vol. 14 (1) Management. Pensylvania: Pensyl- vania State University. Kizilsimsek, M., Erol, A.,and Calislar, S. 2005. Effect of raw material and silo size on silage quality. J Livestock Rasearch for Rural Development 17(3):256-263. Kung, L. and Shaver, R. 2001. Interpretation and use of silage fermentation analysis reports. J Focus on Forage 13(3). Macaulay, A. 2004. Evaluating silage quality. http://www1.agric.gov.ab. caldepartment/ dcptdocs.nsf/all/for4909. html [Feb 2008]. McCollough, M.E. 1978. Ruminant Nutrient. Rome: Food and Agricultural Organization of Limited Nation. McDonald, P., Henderson, A.R., and Heron, S.J.E. 1991. The Biochemistry of Silage. Second Edition. Marlow: Chalcombe Publication. [NRC] National Research Council. 1985. Nutrient Requirement of Sheep. Washington DC: National Academy Press. Ramli, N., Ridla, M., Toharmat, T., dan Abdullah, L. 2006. Pengaruh pakan asallimbah organik terhadap produksi, kualitas dan keamanan susu serta produksi biogas sapi perah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Saun, R.J.V. and Heinrichs, A.J. 2008. Troubleshooting silage problems: How to identify potential problem. Proceddings of the Mid-Atlantic Conference; Pennsylvania, 26-26 May 2008. Penn State's Co llage. hIm 2- 10. 302 Kualitas Fennentasi Silase Ransum Komplit (Lendrawati et at.)