SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
PENGARUH SUMUR RESAPAN TERHADAP SISTEM HIDROLOGI 

PADA WILAYAH PEMUKIMAN Di JAKARTA BARAT 

Tri Rumayanto 

PEMECAHAN MASALAH PERUMAHAN DI JAKARTA 

H. Tata Saputra
PENDIDIKAN KEPf.NDUDUKAN DAN L1NGKUNGAN 

DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 

Amrih Piguno 

EXPERT PERCEPTION ABOUT WATER RESOURCES OF TOBA LAKE
Hotlantl Sihotang, M. Yanuar J, Widiatmakil, Sambas Basuni
ASPEK HUKUM JAMINAN HIPOTEK KAPAL
R. Purbandari
MENYIKAPAI STRATEGI PEMASARAN JASA 

DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS 01 BIDANG JASA 

Soekardi Pujohutorho 

PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM MENGHADArl TUNTUTAN DJ ERA 1020 

Muhammad As'ad 

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI 

TOKO BUKU GHALINDO BERBASIS WAP 

Tupan Tri Muryono 

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI 

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DPP AKLI 

Santoso 

SOCIAL SECURITY FOR DISABLED PERSONS IN INDONESIA: THE ~~EED OF A UNIFIELD DATABASE 

ON DISABILITY 

Waris Marsisno 

LJPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA GEOBOARD (P,t.PAN 

BERPAKU) PADA SISWA KELAS II SON DUREN TIGA 09 PAGI 

Rahmiati 

ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPENSASI 

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HENRY TEKNIK UTAMA 

Ishak Asihin 

DITERBITKAN OLEH
MAJALAH FORUM ILMIAH
UNIVERSITAS JAKARTA
,II. PlIto Mas Barat Viii:! Tanah Mas - Jakarta Tilllul'
Ttlp. (021) 4722373. 48<)45211:a: (021) 4722374
Expert perception about Water Resources of Toba Lake
Hotland Sihotani, M. Yanuar J3, Widiatmaka4, Sambas Basuni4
ABSTRAK
Condition ofToba Lake area is in this time anticipated by continuation do not is
again evaluated from economic dimension, environmental and also cultural social.
Referring to function and exploiting of Lake of Toba is very strategic and of vital
importance hence lake area function and eksistensi of Toba Lake have to be defended
and require to be improved to through activity of Water Resource conservation. To
realize the mentioned hence require to strive protection, continuation ofand exploiting
of lake everlastingly through a research. This research aims to formulate expert
perception about water resources conservation Toba Lake by using method of
Analytical Hierarchy Process ( AHP). From result of analysis of AHP, responder /
expert assume factor policy of government as especial priority, that is 51,3% and
responder choice priority sequence hereinafter [is] factor of sumberdaya natural (
26,1%). Due to all expert/ responder chosen policy ofgovernment as top-drawerfactor,
hence ofcourse actor able to do compilation, execution, operation and observation of
Policy Of Water Resources of Toba Lake going concern is government ( 49,1%).
Responder hope policy ofgovernmentfor the Conservation OfWater Resources ofToba
Lake going concern by realizing the target of water balance ( 29,6%), Policy
alternative to realize the responder expectations is with Conservation Forest
implementation [at] ForestedArea (33,3%).
Key words: AHP, Conservation, Lake Toba. Water Resources
Pendahuluan
Latar Belakang
Keberadaan Danau Toba sumberdaya alam serta penyelenggaraan
memegang peranan sangat penting kegiatan wisata sehingga memberikan
dalam pemanfaatan ruang di Sumatra manfaat baik secara ekonomi,
Utara sebagai penyangga kebutuhan lingkungan dan sosial kepada
masyarakat khususnya dalarn penyedia masyarakat serta kepada pemerintah
jasa lingkungan hidrologis setempat Danau Toba merupakan salah
berkonservasi tinggi .dengan satu sumber daya air yang sangat
keanekaragaman flora-fauna dan penting di kawasan tempatnya berada.
ekosistemnya dan upaya _p'elestarian
1. Bagian dari disertasi, disajikan pada Seminar Sekolah Pascasatjana IPB
2. Mahasiswa S3 pada Program Studi PSL, Sekolah Pascasatjana IPB
3. Ketua Komisi Pembimbing
4. Anggota Komisi Pembimbing
Majalah Forum Umiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desember 2012
25
Danau ini mempunyai fungsi: 1)
Sumber air untuk PLTA Asahan, 2)
Kawasan perikanan, 3) Sarana
transportasi, 4) Sumber Bahan Baku Air
Minum, 5) Daerah Pariwisata dan 6) .
Kawasan Penanaman Hutan.
Pernmnsan Masalah
Masalah yang terjadi dalam
penelitian ini adalah Kawasan Danau
Toba merupakan asset penting negara,
khususnya bagi Pemda Sumatera Utara.
Kondisi kawasan danau saat ini diduga
tidak berkelanjutan lagi itinjau dari
dimensi ekonomi, sosial budaya
maupun lingkungan. Banyak faktor­
. falctor yang mempengaruhi prioritas
tujuan dan prioritas kebijakan serta
aktor mana yang diberikan peran lebih
banyak dibandingkan yang lain. Oleh
karenanya, eksistensi dan fungsi
kawasan Danau Toba harus
dipertahankan dan perlu ditingkatkan
melalui kegiatan konservasi Sumber
Daya Air. Untuk merealisasikan hal
tersebut maka perlu dilakukan upaya
perlindungan, pelestarian dan
pemanfaatan danau secara lestari
melalui peneIitian Model Kebijakan
Konservasi Sumber Daya Air Danau
Toba Secara Berkelanjutan.
Tnjnan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini
adalah untuk mendapatkan model
kebijakan konservasi sumber daya air
Danau Toba yang berkelanjutan untuk
diterapkan oleh para pengambil
kebijakan ketersediaan sumber daya air.
Kebijakan yang tepat ini dimaksudkan
untuk memantau agar tindakan yang
dilakukan oleh setiap badan atau orang
yang memanfaatkan air danau ini, tidak
mengganggu keberadaan ekosistem,
ekonomi dan stabilitas sosial. Penelitian
ini dimaksudkan secara khusus adalah
untuk merumuskan persepsi pakar
Majalah Forum IImiah UNIJA Vol. 16. No.09 Oesember 2012
tentang konservasi sumberdaya air
Danau Toba.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data tentang
persepsi pakar dilakukan dengan
metode wawancara langsung dan
menglSl kuesioner. Pertanyaan dan
kuesioner disusun berdasarkan
levellhierarkhi dan diskusi difokuskan
pada pertanyaan spesifik untuk
memperoleh pemahaman yang
mendalam dari sudut pandang dan
pengalaman, persepsi, pengetahuan, dan
sikap tentang kebijakan konservasi
sumberdaya air Danau Toba.
Metode Analisis Kebijakan
Perumusan arahan kebijakan
pengendalian ruang kawasan Danau
Toba menggunakan metode analytical
hierarchy process (AHP). Penggunaan
AHP dimaksudkan untuk membantu
pengambilan keputusan memilih
strategi terbaik dengan cara: (l)
memilih faktor yang mempengaruhi
kebijakan konservasi sumberdaya air
Danau Toba yang berkelanjutan; (2)
memilih aktor yang paling berpengaruh
dalam penentuan kebijakan konservasi
sumberdaya air Danau Toba; (3)
mengamati dan meneliti ulang tujuan
yang tepat dalam konservasi
sumberdaya air .Danau Toba; (4)
memilih altematif terbaik untuk
diirnplementasikan dan membuat
strategi secara optimal, dengan
menentukan prioritas kegiatan.
Penggunaan AHP dimulai
dengan membuat struktur hirarki atau
jaringan dari permasalahan yang ingin
diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan
utama, kriteria, sub criteria dan
alternatif yang akan dibahas.
Perbandingan pasangan dipergunakan
untuk membentuk hubungan di dalam
26
• •
struktur. Hasil dari perbandingan Pembahasan dilakukan untuk
pasangan ini akan membentuk matrik menemukan alternatif penyelesaian
dimana skala rasio diturunkan dalam secara partisipatif. Diskusi difokuskan
bentuk eigen vektor utama atau fungsi pada pertanyaan-pertanyaan spesifIk
eigen. Analisis kebijakan ini disusun memperoleh pemahaman yang
atas lima levellhierarki, seperti yang mendalam dari sudut pandang dan
disajikan pada Gambar 1 pengalaman peserta, persepsi,
Pembahasan strategi pengetahuan, dan sikap tentang
implementasi kebijakan dilakukan kebijakan konservasi sumberdaya air .
dengan diskusi langsung yang Danau Toba yang berkelanjutan.
melibatkan pakar dan stakeholder.
KEBIJAKAN KONSERVASI 

SUMBER DAYA AIR DANAU TOBA 

! 

•ISUMBER
-.DAYA TEKNOLOGI IISUMBER DAYA IIKEBUAKAN
MANUSJA PEMERINTAHALAM
II I I
AKTOR !.. .. .. _t*­
IPEMERINTAH I MASYARAKAT II PENGUSAHA
II II LSM
AKADEMISI
II
TUJUAN. !... ... ... J.
I EKOLOGI SOSIAL
I IKELEMBAGAAN JIEKONOMI I+
IINE~CAAIR I
I I I I I
ALTERNATIP !J. ~ J. J. J.
KONSERVASI
HUTANPADA
KAWASAN BUrAN
-
KONSERVASI KONSERVASI KONSERVASI KONSERVASI
KAWASAN KAWASAN KAWASAN KAWASAN
PERTANIAN PEMUKJMAN P~WlSATA INOUSTRI
Gambar 1: Struktur Hirarki Penetapan Prioritas
Hasil dan Pembahasan
Analisis Kebijakan
Penetapan prioritas kebijakan
dalam AHP dilakukan dengan
menangkap secara rasional persepsi
pakar dan praktisi, kemudian
mengkonversi faktor-faktor yang tidak
terukur (intangible) ke dalam aturan
yang biasa, sehingga dapat
dibandingkan. Tahap terpenting dari
AHP adalah penilaian perbandingan ·
berpasangan, yang pada dasarnya
merupakan perbandingan tingkat
kepentingan antar komponen dalam
suatu tingkat hirarki (Saaty, 1993).
Pengolahan data dilakukan dengan
berbasis komputer menggunakan
perangkat lunak Expert Choice 2000.
Hasil analisis kebijakan dengan AHP
disajikan pada Gambar 2.
Majalah Forum IImlah UNUA Vol.16. No. 09 Desember 2012
27
Prioritas Kebijakan Konservasi
Sumberdaya Air Danau Toba
Berdasarkan hasil diskusi
dengan pakar dan penelitian di lapangan
ada 4 level hirarki yang terkait secara
nyata mempengaruhi kebijakan dan
strategi konservasi sumberdaya air
Danau Toba, yaitu: (1) level fokus; (2)
level aktor; (3) level tujuan dan (4) level
pilihan strategi (alternatif}. Level-level
tersebut kemudian diuraikan lagi
menjadi sub level (sub kriteria).
Level pertama adalah fokus
yaitu Kebijakan Konservasi
Sumberdaya Air Danau Toba, Level
kedua adalah faktor terdiri dari 4 sub
level yaitu 1). Sumberdaya Alam, 2).
Sumberdaya Manusia, 3). Kebijakan
Pemerintah, dan 4). Teknologi. Level
ketiga adalah Aktor yang terdiri dari 5
sub level yaitu 1). Pemerintah, 2).
Masyarakat, 3). Pengusaha, 4).
Akademisi, dan 5). LSM. Level
keempat adalah Tujuan yang terdiri
dari 5 sub level yaitu 1). Ekologi, 2).
Neraca Air, 3). Sosial, 4).
Kelembagaan, dan 5). Ekonomi. Level
Fokus
Faktor
Aktor
Tujuan
Altematif
kelima adalah Alternatif terdiri dari 5
sub level yaitu 1). Konservasi Hutan
pada Kawasan Berhutan, 2). Konservasi
Kawasan Pertanian, 3). Konservasi
Kawasan Pemukinan, 4). Konservasi
Kawasan Pariwisata, dan 5). Konservasi
Kawasan lndustri.
Garis yang menghubungkan
kotak antar level merupakan hubungan
yang perlu diukur dengan perbandingan
pasangan dengan arab ke level yang
lebih tinggi. Level 1 merupakan fokus
dari penelitian yakni Kebijakan
Konservasi Sumberdaya Air Danau
Toba. Faktor-faktor pada level 2 diukur
dengan perbandingan pasangan berarah
ke level 1. Misalnya didalam Kebijakan
Konservasi Sumberdaya Air Danau
Toba, mana yang lebih penting antara
faktor sumberdaya manusia dan
sumberdaya alamo
Mana yang lebih penting antara
faktor sumberdaya manusia dan
kebijakan pemerintah, antara
sumberdaya manusia dan teknologi,
antara kebijakan pemerintah dan
teknologi, dan seterusnya.
Gambar 2. Hirarki Penentuan Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air DT
Majalah Forum IImiah UNIJA Vol. 16.No.09 Desember 2012
28
Faktor-faktor tersebut diukur
secara relatif antara satu dengan yang
lain, dengan skala pengukuran relatif 1
hingga 9. Hasil analisis AHP dijelaskan
seperti pada Tabell.
Fokus
Peran setiap stakeholder dan
strategi konservasi sumberdaya air
Danau Toba, difokuskan pada
konservasi sumberdaya air di sekitar
kawasan Danau Toba karena besaran
(size) dan kompleksitas perrnasalahan
dan ketergantungan setiap sektor dan
pihak yang terkait dalam suatu kawasan
merupakan salah satu alat yang
berpengaruh untuk efisiensi pencapaian
tujuan pelaksanaan kebijakan
konservasi bagi wilayah sekitar.
Faktor
Dari analisa AHP yang
dilakukan, seperti ditunjukkan dalam
Tabel AHP, respondenJpakar
menganggap faktor kebijakan
pemerintah sebagai prioritas utama,
yaitu 51,3% dan urutan prioritas pilihan
responden selanjutnya adalah faktor
sumberdaya alam (26,1%), sumberdaya
manusia (12,9%) dan teknologi (9,6%),
sebagaimana tertera pada Gambar 3.
Aktor yang berperan
Aktor yang dapat melakukan
penyusunan, pelaksanaan, pengendalian
dan pengawasan Kebijakan Konservasi
Sumberdaya Air Danau Toba adalah
pemerintah (49,1%), masyarakat
(19,7%) dan pengusaha (16,8%). Aktor
yang dinilai paling tidak berperan
terhadap kebijakan pemerintah adalah
akademisi (7,4%) dan LSM (7 %).
Pada Gambar 4 menunjukkan
bahwa aktor yang paling berperan
dalam penentuan kebijakan konservasi
sumberdaya air Danau Toba adalah
pemerintah. Hal fil menunjukkan
bahwa aspirasi pemerintah menjadi
fokus perhatian dalam penentuan
kebijakan konservasi sumberdaya air.
Tabell. AHP KebUakan Konservasi Sumberdaya Air DT
No. Elemen Pendapat Pakar
Tlngkat
Prioritas
L Fokus
Konservasi Sumberdaya Air
n. Faktor
I. Kebijakan Pemeriotah 0,513
2. Sumber Daya Alam 0,261 2
3. Sumberdaya Manusia 0,129 3
4. Teknologi 0,096 4
m Tujuan
1. Pemerintah 0,491
2. Masyarakat 0,197 2
3. Peogusaha 0,168 3
4. Akademisi 0,074 4
5. LSM 0,070 5
IV Tujuan
1. Neraca Air 0,296 1
2. Ekologi 0,272 2
3. Ekooomi 0,234 3
4. Sosial 0,198 4
V. AlternatifKebijakan
1. Konservasi Rutan pada Kawasan Rutan 0,491
2. Konservasi Kawasan Pertanian 0,197 2
3. Konservasi Kawasan Pemukiman 0,168 3
4. Konservasi Kawasan Industri 0,074 4
S. Konservasi Kawasan Pariwisata 01
070 5
Majalah Forum llmiah UNIJA Vol. 16. No.09 Desember 2012
29
Pemerintah dalam hal ini
memegang otoritas dalam perencanaan
dan pembangunan kawasan serta
berperan menjamin kelestarian
pemanfaatan sumberdaya untuk
kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah merupakan aktor
yang paling dominan pengaruhnya
dalam kebijakan konservasi sumberdaya
air Danau Toba dan diharapkan mampu
menfasilitasi setiap kegiatan
pengelolaan dan pemanfaatan Danau
Toba dalam bentuk program
pengelolaan lingkungan.
Pemerintah mempunyai andil besar
dalam pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan dari berbagai wilayah
sekitarnya dan selanjutnya menjadi
koordinator di daerah masing-masing.
Aktor yang menjadi prioritas kedua
adalah masyarakat. Masyarakat
merupakan aktor yang terkait langsung
dengan keberadaan Danau Toba
sehingga merupakan aktor yang perlu
mendapat perhatian dalam penyusunan
kebijakan konservasi sumberdaya air.
Aktor pengusaha dan akademisi
merupakan prioritas aktor ketiga dan
keempat. Kedua aktor IDI perlu
dilibatkan dalam proses pengambilan
keputusan kebijakan konservasi
sumberdaya air Danau Toba.
Faktor yang Berpengaruh pada Konservasi
,- ____Sumberd__ Air Danau Toba __ __60% __ L -____________________ __ ___~~~ ~~
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Kebijakan Sumberdaya Alam Sumberdaya Teknologi
Pemerintah Manusia
• Faktor yang Berpengaruh pada Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba
Gambar3. Faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan konservasi sumberdaya air
Danau Toba
Aktor yang Berpengaruh pada Konservasi 

S Air Toba
60% ,---~~--~====~==~~~~~~==~---------------
Pemerintah Masyarakat Pengusaha LSM Akademisi
• Aktor yang Berpengaruh
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Gambar 4. Tingkat kepentingan stakeholder terhadap kebijakan konservasi
sumberdaya air Danau Toba
Majalah Forum Ilmiah UNlJA Vr;j,. 16. No.09 Desember 2012
30
Pada tahap implementasi, kedua
aktor ini perlu dilibatkan dalam proses
pembangunan mulai dan perencanaan,
pe[aksanaan, hingga evaluasi.
Keberadaan pengusaha akan menjamin
iklim kondusif terhadap pertumbuhan
ekonomi di sekitar kawasan artinya
pengusaha tetap menanamkan modalnya
pada usaha perlindungan kawasan
dampak merosotnya ekonomi dapat
dihindarkan. Sedangkan masyarakat
merupakan kelompok yang akan
merasakan dampak dari pembangunan
itu baik dari segi ekonomi, lingkungan
maupun sosial budaya, sehingga
segalakeputusan yang akan diambil
dalam pengelolaan suatu kawasan
selayaknya masyarakat ikut dalam
pengambilan keputusan tersebut
termasuk melakukan pengawasan.
Dalam konservasi sumberdaya air
Danau Toba diperlukan tanggungjawab
bersama artinya semua stakeholder
mampu bekerjasama dengan prinsip
keterpaduan secara simbiosis.
Tujuan yang dikehendaki pakar
Pakar berharap kebijakan pemerintah
untuk Konservasi Sumberdaya Air
Danau Toba adalah dengan
mewujudkan tujuan neraca air (29,6%),
ekologi (27,3%), ekonomi (23,4%) dan
sosial sebesar 19,8%. Hasil diskusi
dengan pakar, pihak terkait dan
penelitian di lapangan, level tujuan
diuraikan lagi menjadi beberapa sub
level yaitu: Neraca Air, Ekologi,
Ekonomi, SosiaL Hasil analisis
pendapat para pakar terhadap 4 (empat)
sub level tujuan tersebut menunjukkan
bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam
konservasi sumberdaya air Danau Toba,
dijelaskan pada Gambar 5. Tingginya
nilai skor tujuan neraca air dan ekologi
dibandingkan dengan tujuan lainnya
menunjukkan bahwa' neraca air dan
ekologi menjadi perhatian utama
konservasi sumberdaya air Danau Toba.
Karena keberlanjutan neraca air dan
eko[ogi sebagai parameter dan asset
utama yang menyediakan kebutuhan
manusia. Lingkungan menyediakan
sistem pendukung kehidupan untuk
mempertahankan keberadaan manusia
dan keberlanjutan suatu aktivitas
ekonomi jangka panjang.
Tujuan neraca air dan ekologi
konservasi sumberdaya air Danau Toba
diharapkan mampu mengkoordinasikan
antara berbagai jenis penggunaan
dengan tetap memelihara kelestarian
fungsi dan tatanan lingkungan serta
mencegah pengelolaan tanah oleh
perorangan atau sekelompok orang yang
merugikan kepentingan masyarakat
banyak dan kepentingan pembangunan
berkelanjutan artinya dalam
memanfaatkannya tidak boleh ditempuh
cara-cara yang merusaknya (Sugandhy,
1999). Selanjutnya ·terjaganya kawasan
resapan air, kelestarian ekosistem hutan
dan fungsinya dan penggunaan lahan
yang sesuai tata ruang.
Terjaganya kawasan resapan air,
kelestarian ekosistem hutan dan
penggunaan lahan sesuai tata ruang
menjadi prioritas utama dalam
konservasi sumberdaya air Danau Toba.
Hal ini disebabkan karena pakar menilai
bahwa air, vegetasi dan aktivitas
manusia dalam pemanfaatan ruang
merupakan satu kesatuan, yang satu
sarna lain membentuk hubungan timbal
balik dalam sistem hidrologi. Aktivitas
manusia yang membabat hutan,
menebangi pohon pelindung, merusak
sempadan sungai, serta membuang
sarnpah sembarangan menyebabkan
berkurangnya daya dukung lahan untuk
menyerap air hujan. Tingkat kesadaran
masyarakat terhadap fungsi vegetasi,
sungai, danau dan waduk sebagai
daerah resapan air sangat rendah.
Majalah Forum Hmiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desembef 2012
31
Tujuan yang dikehendaki pada Konservasi 

Sumberdaya Air Danau Toba 

35% ,---~~---------------------------------------------
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Neraca Air Ekologi Ekonomi Sosial
• Tujuan yangdikehendaki pada Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba
Gambar 5. Tujuan yang dikehendaki terhadap kebijakan konservasi sumberdaya air
Danau Toba yang berkelanjutan.
Oleh karena itu menjadi
tanggung jawab besar bagi pemerintah
sebagai pengelola kawasan konservasi
sumberdaya air Danau Toba. Kondisi
ini memaksa pemerintah daerah untuk
melakukan kegiatan sosialisasi dan
penyuluhan tentang pentingnya menjaga
kelestarian Danau Toba sebagai daerah
resapan air. Mengembalikan fungsi
daerah resapan air dapat dilakukan
melalui penggunaan ruang sesuai
dengan peruntukannya artinnya bahwa
kawasan Danau Toba harus tetap
dipertahankan keberadaannya dengan
mengendalikan jumlah urban sprawl
yang mengarah ke Danau Toba melalui
penerbitan peraturan yang melarang
penduduk sekitar atau penduduk
perkotaan untuk mengkonversi lahan
menjadi daerah pemukiman atau lainnya
yang tidak sesuai dengan peruntukan
dan kesesuaian lahan. Pengaturan dapat
dilakukan dengan memperketat sistem
perizinan yang sudah ada. Apabila
pengaturan ruang di Danau Toba tidak
terarah dengan baik akan menimbulkan
konflik pemanfaatan lahan sebagai
akibat dari semakin meningkatnya
jumlah penduduk urban ke Danau Toba.
Selain tujuan neraca air dan
ekologi, tujuan ekonomi juga sangat
berpengaruh terhadap Kebijakan
Konservasi Sumberdaya Air di kawasan
Danau Toba. Untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi, subkriteria yang
perlu diperbatikan adalah keberIanjutan
usaha, peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan penyediaan
infrastruktur. Keberadaan Danau Toba
diharapkan mampu memberikan
manfaat untuk masyarakat setempat dan
menjadi penggerak pembangunan
ekonomi di wilayahnya secara
berimbang (balanced development)
antara kebutuhan pelestarian lingkungan
dan kepentingan semua pihak sehingga
memberikan dampak positif terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat
sekitar serta dapat mencegah kegiatan
perambahan ke arah hutan. Peningkatan
taraf hidup akan sejalan dengan usaha
penciptaan lapangan kerja melalui
alokasi kegiatan yang tepat pada
kawasan penyangga dan kawasan
budidaya sehingga tidak menimbulkan
dampak negatifbagi lingkungan.
Kekhasan dan budaya yang
dimiliki Danau Toba harus disadari
potensinya oleh seluruh lapisan
Majalah Forum IImiah UNIJA Vol. 16. No.09 Desember 2012
32
masyarakat melalui gerakan sadar
wisata. Gerakan sadar wisata bukan
berarti menyadarkan masyarakat untuk
giat berdarmawisata saja, melainkan
lebih penting dari itu adalah
menyadarkan masyarakat untuk
bertindak menghargai keunikan alam
dan budaya setempat agar tetap lestari
dan indah untuk selanjutnya dapat
nikmati oleh turis, baik asing maupun
domestik untuk menjadi nilai tambah
ekonomi (Sugandhy, 1999).
Konservasi sumberdaya air di
kawasan Danau Toba dari dimensi
ekonomi tentunya harus didukung oleh
infrastruktur yang memadai karena
keberadaan suatu daerah sangat terkait
dengan wilayah sekitarnya. Keterkaitan
tersebut dapat berupa keterkaitan secara
fisik, sosial dan ekonomi seperti adanya
jaringan jalan, jaringan telekomunikasi,
dan infrastruktur. Ini berarti keberadaan
Danau Toba dituntut secara sukarela
untuk menyediakan infrastruktur yang
diperlukan baik yang dibutuhkan oleh
Danau Toba maupun infratruktur yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
Tujuan lain yang berpengaruh
dalam konservasi sumberdaya air Danau
Toba adalah keberlanjutan sosial.
Manfaat yang diharapkan adalah
meningkatnya peran masyarakat dalam
usaha konservasi sumberdaya air di
Danau Toba sebagai langkah pelestarian
dan perlindungan lingkungan.
Keberadaan masyarakat di sekitar
kawasan sangat penting untuk
diperhatikan hal ini bertujuan untuk
minimisasi konflik kepentingan dalam
konservasi sumberdaya air Danau Toba.
Diharapkan keberadaan Danau Toba
mampu memberikan dampak positif
terhadap kesejahteraan sosial
masyarakat khususnya sekitar Danau
Toba misalnya penyediaan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat lokal.
Banyaknya stakeholder yang terlibat
dalam konservasi sumberdaya air Danau
Toba, diharapkan mampu memberikan
keuntungan kepada pihak yang
bekerjasama guna memenuhi kebutuhan
keberadaan Danau Toba jangka
panjang.
Dalam kebijakan konservasi
sumberdaya air Danau Toba,
pertimbangan aspek sosial sangat
penting karena pembangunan yang tidak
sesuai dengan keadaan sosial budaya
masyarakat akan kurang memenuhi
sasaran dan mempengaruhi keadaan
lingkungan. Perkembangan dan
perubahan lingkungan yang terjadi
menyebabkan menurunnya kondisi
lingkungan, timbulnya ketegangan
sosial dan konflik yang menyebabkan
tidak diindahkannya masalah yang
bersifat persahabatan. Oleh karena itu
pihak pengelola harus mengetahui
aturan masyarakat yang berlaku di
kawasan yang akan dibangun sehingga
pengalokasian sumberdaya dan
distribusi pendapatan tepat sasaran dan
tidak melanggar norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Kondisi ini
memungkinkan untuk meminimisasi
konflik agar terjaganya stabilitas sosial
dalam masyarakat.
Alteroatif Kebijakao
Berkaitan dengan tujuan yang
ingin dicapai serta peran para aktor
dalam kebijakan konservasi sumberdaya
air Danau Toba seperti diuraikan diatas,
berbagai alternatif strategi kebijakan
dinyatakan dalam Gambar 6. Alternatif
kebijakan untuk mewujudkan harapan
responden tersebut adalah dengan
mengimplementasikan Konservasi
Rutan pada Kawasan Berhutan (33,3%)
dengan urutan prioritas pilihan alternatif
kebijakan berikutnya adalah Konservasi
Kawasan Pertanian (26,1%), Konservasi
Kawasan Pemukiman (18,9%),
Konservasi Kawasan Industri (15,7%)
dan terakhir Konservasi Kawasan
Pariwisata yaitu sebesar 6,5%.
Majalah Forum Hmiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desember 2012
33
Alternatif Kebijakan pada Konservasi Sumberdaya Air
40% ~--~~-------------~~~~~~~-------------------------
30%
20%
10%
0%
Konservasi Hutan Konservasi Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi Kawasan
pada Kawasan Pertanian Pemukiman industri Pariwlsata
Berhuta,.. Alternatif Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba
Gambar 6. Prioritas kebijakan konservasi sumberdaya air kawasan Danau Toba.
KESIMPULAN
1. 	 Dari analisa AHP yang dilakukan,
seperti ditunjukkan dalam Tabel
AHP, pakar menganggap faktor
kebijakan pemerintah sebagai
prioritas utama, yaitu 51,3% dan
urutan prioritas pilihan responden
selanjutnya adalah faktor
sumberdaya alam (26,1 %),
sumberdaya manusia (12,9%) dan
teknologi (9,6%),
2. 	 Sehubungan para pakar memiIih
kebijakan pemerintah sebagai faktor
yang paling penting, maka aktor
yang dapat melakukan penyusunan,
pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasan Kebijakan Konservasi
Sumberdaya Air Danau Toba adalah
pemerintah (49,1%), masyarakat
(19,7%) dan pengusaha (16,8%).
Sedangkan aktor yang dinilai paling
tidak berperan terhadap kebijakan
pemerintah adalah akademisi (7,4%)
dan LSM (7 %).
3. 	 Para pakar berharap kebijakan
pemerintah untuk Konservasi
Sumberdaya Air Danau adalah
dengan mewujudkan tujuan neraca
air (29,6%), ekologi (27,3%),
ekonomi (23,4%) dan tidak penting
untuk tujuan sosial karena menjadi
pilihan terakhir responden sebesar
19,8%.
4. 	 Alternatif kebijakan untuk
mewujudkan harapan pakar adalah
dengan mengimplementasikan
Konservasi Hutan pada Kawasan
Berhutan (33,3%) dengan urutan
prioritas pilihan altematif kebijakan
berikutnya adalah Konservasi
Kawasan Pertanian (26,1%),
Konservasi Kawasan Pemukiman
(18,9%), Konservasi Kawasan
Industri (15,7%) dan terakhir
Konservasi Kawasan Pariwisata
yaitu sebesar 6,5%.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, kami
menyarankan agar pemerintah lebih
proaktif dalam mengelola konservasi
sumber daya air Danau Toba. Hal ini
mengingat kebijakan pemerintah yang
tepat sasaran, tepat waktu dan tepat
langkah serta dijabarkan dalam
program dan kegiatan prioritas sangat
dibutuhkan dalam mengatasi masalah
konservasi sumberdaya air Danau Toba
agar bisa lestari dan berkelanjutan serta
memperhatikan faktor sumberdaya alam
sebagai prioritas dalam menetapkan
kebijakan. Kebijakan konservasi
Majalah Forum Ilmiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desember 2012
34
sumberdaya air Danau Toba bertujuan
lebih fokus pada neraca air dengan
fokus kebijakan adalah konservasi hutan
pada kawasan berhutan.
DAFTAR PUSTAKA
Barns, B dan U.S. Wiradisastra. 2000.
Sistem Informasi Geografi Lab.
Penginderaan Jauh dan
Kartografi. Jurnsan Tanah. IPB,
Bogor.
Diljen, RLPS. 2009. Pedoman
Monitoring dan Evaluasi Daerah
Aliran Sungai, Lampiran
Peraturan Direktur enderal
Rehabilitasi Lahan dan
Perhutanan Sosial , No.P.04N­
SET/2009 , Tanggal 5 Maret
2009.
Juwono, P.T. 2009. Sebuah Kajian
Kebijakan Bidang Sumber Daya
Air dari Sudut Pandang
Hidrologi, Dosen Jurusan
Teknik Pengairan Universitas
Brawijaya
Limantara, L.M., M. Janu Ismoyo., S.
Andy, 2008. Water Balance in
the Teritip DAM, Balikpapan,
East Kalimantan AGRITEK
VOL. 16 NO. 12 Desember
2008 , ISSN. 0852-5426.
LTEMP, 2010. Infonnasi Umum
Tentang Ekosistem Kawasan
Danau Toba, Dokumen 0401
http://www.laketoba.org, 1
Maret 2010.
Otorita Asahan, 2003. Kerangka Dasar
Rencana Strategis Otorita
Asahan, http://www.otorita­
asahan.go.id/Renstra, 1 Maret
2010.
Parhusip, H. 2005 Penelitian Air Tanah
Untuk Pengembangan Daerah
Irigasi di Nair!ggolan Pulau
Samosir, Depattemen of Civil
Engineering (2005 ) ITB.
Soeriagara, 1. 1977. Pengelolaan
Sumber Daya Alam. Bagian I .
Jurusan Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan.
Sekolah Pascasarjana, IPB.
Bogor.
Siti, Z.Y. 2008. Rencana Penataan
Kawasan Wisata yang
Berkelanjutan di Danau Toba
Sumatera Utara (Kasus: Sub
DAS Naborsahon). Program
Studi Arsitektur Lanskap,
Sekolah Pascasarjana IPB.
Sriharto, Br. (2000). " Hidrologi Teori
Masalah Penyelesaian". Nafrri,
Jakarta.
Sosrodarsono, S., K.Takeda. 1978
Hidrologi Untuk Pengairan , PT.
Pradnya Paramita Cetakan
kedua, Jakarta 2010.
Sughandhy, Aca. 1999. Penataan Ruang
dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup.PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Suroso, H.A. Susanto, 2006. Pengaruh
Perubahan Tata Guna Lahan
Terhadap Debit Banjir Daerah
Aliran Sungai Banjaran Jurnal
T. Sipil, Vol. 3, No. 2,.Juli 2006.
Majalah Forum llmiah UNIJA V~. 16. No. 09 Desember 2012
35

More Related Content

Similar to Expert perception about Water Resources of Toba Lake

Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptxTugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
herwan6
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Markus T Lasut
 
Presentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosPresentation by Tropenbos
Presentation by Tropenbos
GPFLR
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
JUMINTENSARI1
 
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
muh ichwan k
 
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptxMATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
muhammadsahir5
 
4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das
Zaidil Firza
 

Similar to Expert perception about Water Resources of Toba Lake (20)

analisis dan etika LH (Edited).pptx
analisis dan etika LH (Edited).pptxanalisis dan etika LH (Edited).pptx
analisis dan etika LH (Edited).pptx
 
Disertasi pengantar dan abstrak
Disertasi pengantar dan abstrakDisertasi pengantar dan abstrak
Disertasi pengantar dan abstrak
 
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptxTugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
Tugas 1 SDAL-Herwan H0502211003.pptx
 
Modul pengantar klhs
Modul pengantar klhsModul pengantar klhs
Modul pengantar klhs
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
 
FGD KLHS Lombok Utara
FGD KLHS Lombok UtaraFGD KLHS Lombok Utara
FGD KLHS Lombok Utara
 
Pedoman penyusunan rppl hok
Pedoman penyusunan rppl hokPedoman penyusunan rppl hok
Pedoman penyusunan rppl hok
 
Lap. skripsi anang
Lap. skripsi anangLap. skripsi anang
Lap. skripsi anang
 
Presentation by Tropenbos
Presentation by TropenbosPresentation by Tropenbos
Presentation by Tropenbos
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
 
EVALUASI KEBIJAKAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE DI PESISIR SULAWESI TENGGARA D...
EVALUASI KEBIJAKAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE DI PESISIR SULAWESI TENGGARA D...EVALUASI KEBIJAKAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE DI PESISIR SULAWESI TENGGARA D...
EVALUASI KEBIJAKAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE DI PESISIR SULAWESI TENGGARA D...
 
Jurnal 3 strategi
Jurnal 3 strategiJurnal 3 strategi
Jurnal 3 strategi
 
National water resources management policy
National water resources management policyNational water resources management policy
National water resources management policy
 
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesiaPenilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi indonesia
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docxTUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
TUGAS AKHIR MAKALAH HIDROLOGI JUMINTEN SARI.docx
 
Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan di Kawasan Pesisir
Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan di Kawasan PesisirPersepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan di Kawasan Pesisir
Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan di Kawasan Pesisir
 
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
Compensation Analysis Plant of society within the National Park area of Banti...
 
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptxMATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
MATERI-PAK-vFERDINAN-3-OKTOBER-2018.pptx
 
4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das4.strategi utama dalam pengelolaan das
4.strategi utama dalam pengelolaan das
 

More from Repository Ipb

SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
Repository Ipb
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
Repository Ipb
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
Repository Ipb
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
Repository Ipb
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
Repository Ipb
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
Repository Ipb
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
Repository Ipb
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
Repository Ipb
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
Repository Ipb
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
Repository Ipb
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
Repository Ipb
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
Repository Ipb
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Repository Ipb
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
Repository Ipb
 

More from Repository Ipb (20)

Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
Peta ipb
Peta ipbPeta ipb
Peta ipb
 
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
Proceedings icaia 2015_yandra_367-373
 
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
SUPERABSORBEN HASIL PENCANGKOKAN DAN PENAUTAN SILANG FRAKSI ONGGOK DENGAN AKR...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULA W AK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFIKA...
 
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
PEMBUATAN ARANG DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA KARBONISASI MENGGUNAKAN REAKT...
 
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
IDENTIFIKASI SENYAWABIOAKTIFANTIFEEDANT DARIASAPCAIRHASILPIROLISISSAMPAHORGAN...
 
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUMTHERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
THERMAL EFFECT ON APATITE CRYSTAL SYNTHESIZED FROM EGGSHELL’S CALCIUM
 
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIKSTUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
STUDI PRODUKSI PEKTIN ASETAT SEBAGAI BAHAN BAKU LEMBARAN BIOPLASTIK
 
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIATHERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
THERMOGAVIMETRIC-DIFFERENTIAL ANALYSIS PADA MINERAL TULANG MANUSIA
 
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
SINTESIS POLIOL SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBENTUK POLIURETAN BERBASIS MINY AK JAR...
 
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
EKSTRAK SAPOGENIN AKAR KUNING SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR PADA MENCIT YANG DIINDU...
 
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
PENGARUH EKSTRAK BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ...
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
STUDI IN VIVO KHASIAT ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCID...
 
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
POTENSI MINYAK ATSIRI DAUN Cinnamomum multiflorum SEBAGAI INSEKTISIDA NAB A T...
 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN FLAVONOID DAUN DANDANG GENDIS (Clinacanthus...
 
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
Metode Spektrofotometri UV-Vis Untuk Penentuan Barium dalam Tanah Liat dengan...
 
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY PROFilE OF TEMPUYUNG Sonchus arvensis ...
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 

Expert perception about Water Resources of Toba Lake

  • 1. PENGARUH SUMUR RESAPAN TERHADAP SISTEM HIDROLOGI PADA WILAYAH PEMUKIMAN Di JAKARTA BARAT Tri Rumayanto PEMECAHAN MASALAH PERUMAHAN DI JAKARTA H. Tata Saputra PENDIDIKAN KEPf.NDUDUKAN DAN L1NGKUNGAN DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Amrih Piguno EXPERT PERCEPTION ABOUT WATER RESOURCES OF TOBA LAKE Hotlantl Sihotang, M. Yanuar J, Widiatmakil, Sambas Basuni ASPEK HUKUM JAMINAN HIPOTEK KAPAL R. Purbandari MENYIKAPAI STRATEGI PEMASARAN JASA DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS 01 BIDANG JASA Soekardi Pujohutorho PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM MENGHADArl TUNTUTAN DJ ERA 1020 Muhammad As'ad ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI TOKO BUKU GHALINDO BERBASIS WAP Tupan Tri Muryono ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DPP AKLI Santoso SOCIAL SECURITY FOR DISABLED PERSONS IN INDONESIA: THE ~~EED OF A UNIFIELD DATABASE ON DISABILITY Waris Marsisno LJPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA GEOBOARD (P,t.PAN BERPAKU) PADA SISWA KELAS II SON DUREN TIGA 09 PAGI Rahmiati ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HENRY TEKNIK UTAMA Ishak Asihin DITERBITKAN OLEH MAJALAH FORUM ILMIAH UNIVERSITAS JAKARTA ,II. PlIto Mas Barat Viii:! Tanah Mas - Jakarta Tilllul' Ttlp. (021) 4722373. 48<)45211:a: (021) 4722374
  • 2. Expert perception about Water Resources of Toba Lake Hotland Sihotani, M. Yanuar J3, Widiatmaka4, Sambas Basuni4 ABSTRAK Condition ofToba Lake area is in this time anticipated by continuation do not is again evaluated from economic dimension, environmental and also cultural social. Referring to function and exploiting of Lake of Toba is very strategic and of vital importance hence lake area function and eksistensi of Toba Lake have to be defended and require to be improved to through activity of Water Resource conservation. To realize the mentioned hence require to strive protection, continuation ofand exploiting of lake everlastingly through a research. This research aims to formulate expert perception about water resources conservation Toba Lake by using method of Analytical Hierarchy Process ( AHP). From result of analysis of AHP, responder / expert assume factor policy of government as especial priority, that is 51,3% and responder choice priority sequence hereinafter [is] factor of sumberdaya natural ( 26,1%). Due to all expert/ responder chosen policy ofgovernment as top-drawerfactor, hence ofcourse actor able to do compilation, execution, operation and observation of Policy Of Water Resources of Toba Lake going concern is government ( 49,1%). Responder hope policy ofgovernmentfor the Conservation OfWater Resources ofToba Lake going concern by realizing the target of water balance ( 29,6%), Policy alternative to realize the responder expectations is with Conservation Forest implementation [at] ForestedArea (33,3%). Key words: AHP, Conservation, Lake Toba. Water Resources Pendahuluan Latar Belakang Keberadaan Danau Toba sumberdaya alam serta penyelenggaraan memegang peranan sangat penting kegiatan wisata sehingga memberikan dalam pemanfaatan ruang di Sumatra manfaat baik secara ekonomi, Utara sebagai penyangga kebutuhan lingkungan dan sosial kepada masyarakat khususnya dalarn penyedia masyarakat serta kepada pemerintah jasa lingkungan hidrologis setempat Danau Toba merupakan salah berkonservasi tinggi .dengan satu sumber daya air yang sangat keanekaragaman flora-fauna dan penting di kawasan tempatnya berada. ekosistemnya dan upaya _p'elestarian 1. Bagian dari disertasi, disajikan pada Seminar Sekolah Pascasatjana IPB 2. Mahasiswa S3 pada Program Studi PSL, Sekolah Pascasatjana IPB 3. Ketua Komisi Pembimbing 4. Anggota Komisi Pembimbing Majalah Forum Umiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desember 2012 25
  • 3. Danau ini mempunyai fungsi: 1) Sumber air untuk PLTA Asahan, 2) Kawasan perikanan, 3) Sarana transportasi, 4) Sumber Bahan Baku Air Minum, 5) Daerah Pariwisata dan 6) . Kawasan Penanaman Hutan. Pernmnsan Masalah Masalah yang terjadi dalam penelitian ini adalah Kawasan Danau Toba merupakan asset penting negara, khususnya bagi Pemda Sumatera Utara. Kondisi kawasan danau saat ini diduga tidak berkelanjutan lagi itinjau dari dimensi ekonomi, sosial budaya maupun lingkungan. Banyak faktor­ . falctor yang mempengaruhi prioritas tujuan dan prioritas kebijakan serta aktor mana yang diberikan peran lebih banyak dibandingkan yang lain. Oleh karenanya, eksistensi dan fungsi kawasan Danau Toba harus dipertahankan dan perlu ditingkatkan melalui kegiatan konservasi Sumber Daya Air. Untuk merealisasikan hal tersebut maka perlu dilakukan upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan danau secara lestari melalui peneIitian Model Kebijakan Konservasi Sumber Daya Air Danau Toba Secara Berkelanjutan. Tnjnan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan model kebijakan konservasi sumber daya air Danau Toba yang berkelanjutan untuk diterapkan oleh para pengambil kebijakan ketersediaan sumber daya air. Kebijakan yang tepat ini dimaksudkan untuk memantau agar tindakan yang dilakukan oleh setiap badan atau orang yang memanfaatkan air danau ini, tidak mengganggu keberadaan ekosistem, ekonomi dan stabilitas sosial. Penelitian ini dimaksudkan secara khusus adalah untuk merumuskan persepsi pakar Majalah Forum IImiah UNIJA Vol. 16. No.09 Oesember 2012 tentang konservasi sumberdaya air Danau Toba. Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data tentang persepsi pakar dilakukan dengan metode wawancara langsung dan menglSl kuesioner. Pertanyaan dan kuesioner disusun berdasarkan levellhierarkhi dan diskusi difokuskan pada pertanyaan spesifik untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dari sudut pandang dan pengalaman, persepsi, pengetahuan, dan sikap tentang kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba. Metode Analisis Kebijakan Perumusan arahan kebijakan pengendalian ruang kawasan Danau Toba menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP). Penggunaan AHP dimaksudkan untuk membantu pengambilan keputusan memilih strategi terbaik dengan cara: (l) memilih faktor yang mempengaruhi kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba yang berkelanjutan; (2) memilih aktor yang paling berpengaruh dalam penentuan kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba; (3) mengamati dan meneliti ulang tujuan yang tepat dalam konservasi sumberdaya air .Danau Toba; (4) memilih altematif terbaik untuk diirnplementasikan dan membuat strategi secara optimal, dengan menentukan prioritas kegiatan. Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteria, sub criteria dan alternatif yang akan dibahas. Perbandingan pasangan dipergunakan untuk membentuk hubungan di dalam 26
  • 4. • • struktur. Hasil dari perbandingan Pembahasan dilakukan untuk pasangan ini akan membentuk matrik menemukan alternatif penyelesaian dimana skala rasio diturunkan dalam secara partisipatif. Diskusi difokuskan bentuk eigen vektor utama atau fungsi pada pertanyaan-pertanyaan spesifIk eigen. Analisis kebijakan ini disusun memperoleh pemahaman yang atas lima levellhierarki, seperti yang mendalam dari sudut pandang dan disajikan pada Gambar 1 pengalaman peserta, persepsi, Pembahasan strategi pengetahuan, dan sikap tentang implementasi kebijakan dilakukan kebijakan konservasi sumberdaya air . dengan diskusi langsung yang Danau Toba yang berkelanjutan. melibatkan pakar dan stakeholder. KEBIJAKAN KONSERVASI SUMBER DAYA AIR DANAU TOBA ! •ISUMBER -.DAYA TEKNOLOGI IISUMBER DAYA IIKEBUAKAN MANUSJA PEMERINTAHALAM II I I AKTOR !.. .. .. _t*­ IPEMERINTAH I MASYARAKAT II PENGUSAHA II II LSM AKADEMISI II TUJUAN. !... ... ... J. I EKOLOGI SOSIAL I IKELEMBAGAAN JIEKONOMI I+ IINE~CAAIR I I I I I I ALTERNATIP !J. ~ J. J. J. KONSERVASI HUTANPADA KAWASAN BUrAN - KONSERVASI KONSERVASI KONSERVASI KONSERVASI KAWASAN KAWASAN KAWASAN KAWASAN PERTANIAN PEMUKJMAN P~WlSATA INOUSTRI Gambar 1: Struktur Hirarki Penetapan Prioritas Hasil dan Pembahasan Analisis Kebijakan Penetapan prioritas kebijakan dalam AHP dilakukan dengan menangkap secara rasional persepsi pakar dan praktisi, kemudian mengkonversi faktor-faktor yang tidak terukur (intangible) ke dalam aturan yang biasa, sehingga dapat dibandingkan. Tahap terpenting dari AHP adalah penilaian perbandingan · berpasangan, yang pada dasarnya merupakan perbandingan tingkat kepentingan antar komponen dalam suatu tingkat hirarki (Saaty, 1993). Pengolahan data dilakukan dengan berbasis komputer menggunakan perangkat lunak Expert Choice 2000. Hasil analisis kebijakan dengan AHP disajikan pada Gambar 2. Majalah Forum IImlah UNUA Vol.16. No. 09 Desember 2012 27
  • 5. Prioritas Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba Berdasarkan hasil diskusi dengan pakar dan penelitian di lapangan ada 4 level hirarki yang terkait secara nyata mempengaruhi kebijakan dan strategi konservasi sumberdaya air Danau Toba, yaitu: (1) level fokus; (2) level aktor; (3) level tujuan dan (4) level pilihan strategi (alternatif}. Level-level tersebut kemudian diuraikan lagi menjadi sub level (sub kriteria). Level pertama adalah fokus yaitu Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba, Level kedua adalah faktor terdiri dari 4 sub level yaitu 1). Sumberdaya Alam, 2). Sumberdaya Manusia, 3). Kebijakan Pemerintah, dan 4). Teknologi. Level ketiga adalah Aktor yang terdiri dari 5 sub level yaitu 1). Pemerintah, 2). Masyarakat, 3). Pengusaha, 4). Akademisi, dan 5). LSM. Level keempat adalah Tujuan yang terdiri dari 5 sub level yaitu 1). Ekologi, 2). Neraca Air, 3). Sosial, 4). Kelembagaan, dan 5). Ekonomi. Level Fokus Faktor Aktor Tujuan Altematif kelima adalah Alternatif terdiri dari 5 sub level yaitu 1). Konservasi Hutan pada Kawasan Berhutan, 2). Konservasi Kawasan Pertanian, 3). Konservasi Kawasan Pemukinan, 4). Konservasi Kawasan Pariwisata, dan 5). Konservasi Kawasan lndustri. Garis yang menghubungkan kotak antar level merupakan hubungan yang perlu diukur dengan perbandingan pasangan dengan arab ke level yang lebih tinggi. Level 1 merupakan fokus dari penelitian yakni Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba. Faktor-faktor pada level 2 diukur dengan perbandingan pasangan berarah ke level 1. Misalnya didalam Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba, mana yang lebih penting antara faktor sumberdaya manusia dan sumberdaya alamo Mana yang lebih penting antara faktor sumberdaya manusia dan kebijakan pemerintah, antara sumberdaya manusia dan teknologi, antara kebijakan pemerintah dan teknologi, dan seterusnya. Gambar 2. Hirarki Penentuan Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air DT Majalah Forum IImiah UNIJA Vol. 16.No.09 Desember 2012 28
  • 6. Faktor-faktor tersebut diukur secara relatif antara satu dengan yang lain, dengan skala pengukuran relatif 1 hingga 9. Hasil analisis AHP dijelaskan seperti pada Tabell. Fokus Peran setiap stakeholder dan strategi konservasi sumberdaya air Danau Toba, difokuskan pada konservasi sumberdaya air di sekitar kawasan Danau Toba karena besaran (size) dan kompleksitas perrnasalahan dan ketergantungan setiap sektor dan pihak yang terkait dalam suatu kawasan merupakan salah satu alat yang berpengaruh untuk efisiensi pencapaian tujuan pelaksanaan kebijakan konservasi bagi wilayah sekitar. Faktor Dari analisa AHP yang dilakukan, seperti ditunjukkan dalam Tabel AHP, respondenJpakar menganggap faktor kebijakan pemerintah sebagai prioritas utama, yaitu 51,3% dan urutan prioritas pilihan responden selanjutnya adalah faktor sumberdaya alam (26,1%), sumberdaya manusia (12,9%) dan teknologi (9,6%), sebagaimana tertera pada Gambar 3. Aktor yang berperan Aktor yang dapat melakukan penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba adalah pemerintah (49,1%), masyarakat (19,7%) dan pengusaha (16,8%). Aktor yang dinilai paling tidak berperan terhadap kebijakan pemerintah adalah akademisi (7,4%) dan LSM (7 %). Pada Gambar 4 menunjukkan bahwa aktor yang paling berperan dalam penentuan kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba adalah pemerintah. Hal fil menunjukkan bahwa aspirasi pemerintah menjadi fokus perhatian dalam penentuan kebijakan konservasi sumberdaya air. Tabell. AHP KebUakan Konservasi Sumberdaya Air DT No. Elemen Pendapat Pakar Tlngkat Prioritas L Fokus Konservasi Sumberdaya Air n. Faktor I. Kebijakan Pemeriotah 0,513 2. Sumber Daya Alam 0,261 2 3. Sumberdaya Manusia 0,129 3 4. Teknologi 0,096 4 m Tujuan 1. Pemerintah 0,491 2. Masyarakat 0,197 2 3. Peogusaha 0,168 3 4. Akademisi 0,074 4 5. LSM 0,070 5 IV Tujuan 1. Neraca Air 0,296 1 2. Ekologi 0,272 2 3. Ekooomi 0,234 3 4. Sosial 0,198 4 V. AlternatifKebijakan 1. Konservasi Rutan pada Kawasan Rutan 0,491 2. Konservasi Kawasan Pertanian 0,197 2 3. Konservasi Kawasan Pemukiman 0,168 3 4. Konservasi Kawasan Industri 0,074 4 S. Konservasi Kawasan Pariwisata 01 070 5 Majalah Forum llmiah UNIJA Vol. 16. No.09 Desember 2012 29
  • 7. Pemerintah dalam hal ini memegang otoritas dalam perencanaan dan pembangunan kawasan serta berperan menjamin kelestarian pemanfaatan sumberdaya untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah merupakan aktor yang paling dominan pengaruhnya dalam kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba dan diharapkan mampu menfasilitasi setiap kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan Danau Toba dalam bentuk program pengelolaan lingkungan. Pemerintah mempunyai andil besar dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan dari berbagai wilayah sekitarnya dan selanjutnya menjadi koordinator di daerah masing-masing. Aktor yang menjadi prioritas kedua adalah masyarakat. Masyarakat merupakan aktor yang terkait langsung dengan keberadaan Danau Toba sehingga merupakan aktor yang perlu mendapat perhatian dalam penyusunan kebijakan konservasi sumberdaya air. Aktor pengusaha dan akademisi merupakan prioritas aktor ketiga dan keempat. Kedua aktor IDI perlu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba. Faktor yang Berpengaruh pada Konservasi ,- ____Sumberd__ Air Danau Toba __ __60% __ L -____________________ __ ___~~~ ~~ 50% 40% 30% 20% 10% 0% Kebijakan Sumberdaya Alam Sumberdaya Teknologi Pemerintah Manusia • Faktor yang Berpengaruh pada Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba Gambar3. Faktor yang berpengaruh terhadap kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba Aktor yang Berpengaruh pada Konservasi S Air Toba 60% ,---~~--~====~==~~~~~~==~--------------- Pemerintah Masyarakat Pengusaha LSM Akademisi • Aktor yang Berpengaruh 50% 40% 30% 20% 10% 0% Gambar 4. Tingkat kepentingan stakeholder terhadap kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba Majalah Forum Ilmiah UNlJA Vr;j,. 16. No.09 Desember 2012 30
  • 8. Pada tahap implementasi, kedua aktor ini perlu dilibatkan dalam proses pembangunan mulai dan perencanaan, pe[aksanaan, hingga evaluasi. Keberadaan pengusaha akan menjamin iklim kondusif terhadap pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan artinya pengusaha tetap menanamkan modalnya pada usaha perlindungan kawasan dampak merosotnya ekonomi dapat dihindarkan. Sedangkan masyarakat merupakan kelompok yang akan merasakan dampak dari pembangunan itu baik dari segi ekonomi, lingkungan maupun sosial budaya, sehingga segalakeputusan yang akan diambil dalam pengelolaan suatu kawasan selayaknya masyarakat ikut dalam pengambilan keputusan tersebut termasuk melakukan pengawasan. Dalam konservasi sumberdaya air Danau Toba diperlukan tanggungjawab bersama artinya semua stakeholder mampu bekerjasama dengan prinsip keterpaduan secara simbiosis. Tujuan yang dikehendaki pakar Pakar berharap kebijakan pemerintah untuk Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba adalah dengan mewujudkan tujuan neraca air (29,6%), ekologi (27,3%), ekonomi (23,4%) dan sosial sebesar 19,8%. Hasil diskusi dengan pakar, pihak terkait dan penelitian di lapangan, level tujuan diuraikan lagi menjadi beberapa sub level yaitu: Neraca Air, Ekologi, Ekonomi, SosiaL Hasil analisis pendapat para pakar terhadap 4 (empat) sub level tujuan tersebut menunjukkan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam konservasi sumberdaya air Danau Toba, dijelaskan pada Gambar 5. Tingginya nilai skor tujuan neraca air dan ekologi dibandingkan dengan tujuan lainnya menunjukkan bahwa' neraca air dan ekologi menjadi perhatian utama konservasi sumberdaya air Danau Toba. Karena keberlanjutan neraca air dan eko[ogi sebagai parameter dan asset utama yang menyediakan kebutuhan manusia. Lingkungan menyediakan sistem pendukung kehidupan untuk mempertahankan keberadaan manusia dan keberlanjutan suatu aktivitas ekonomi jangka panjang. Tujuan neraca air dan ekologi konservasi sumberdaya air Danau Toba diharapkan mampu mengkoordinasikan antara berbagai jenis penggunaan dengan tetap memelihara kelestarian fungsi dan tatanan lingkungan serta mencegah pengelolaan tanah oleh perorangan atau sekelompok orang yang merugikan kepentingan masyarakat banyak dan kepentingan pembangunan berkelanjutan artinya dalam memanfaatkannya tidak boleh ditempuh cara-cara yang merusaknya (Sugandhy, 1999). Selanjutnya ·terjaganya kawasan resapan air, kelestarian ekosistem hutan dan fungsinya dan penggunaan lahan yang sesuai tata ruang. Terjaganya kawasan resapan air, kelestarian ekosistem hutan dan penggunaan lahan sesuai tata ruang menjadi prioritas utama dalam konservasi sumberdaya air Danau Toba. Hal ini disebabkan karena pakar menilai bahwa air, vegetasi dan aktivitas manusia dalam pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan, yang satu sarna lain membentuk hubungan timbal balik dalam sistem hidrologi. Aktivitas manusia yang membabat hutan, menebangi pohon pelindung, merusak sempadan sungai, serta membuang sarnpah sembarangan menyebabkan berkurangnya daya dukung lahan untuk menyerap air hujan. Tingkat kesadaran masyarakat terhadap fungsi vegetasi, sungai, danau dan waduk sebagai daerah resapan air sangat rendah. Majalah Forum Hmiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desembef 2012 31
  • 9. Tujuan yang dikehendaki pada Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba 35% ,---~~--------------------------------------------- 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Neraca Air Ekologi Ekonomi Sosial • Tujuan yangdikehendaki pada Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba Gambar 5. Tujuan yang dikehendaki terhadap kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba yang berkelanjutan. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab besar bagi pemerintah sebagai pengelola kawasan konservasi sumberdaya air Danau Toba. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kelestarian Danau Toba sebagai daerah resapan air. Mengembalikan fungsi daerah resapan air dapat dilakukan melalui penggunaan ruang sesuai dengan peruntukannya artinnya bahwa kawasan Danau Toba harus tetap dipertahankan keberadaannya dengan mengendalikan jumlah urban sprawl yang mengarah ke Danau Toba melalui penerbitan peraturan yang melarang penduduk sekitar atau penduduk perkotaan untuk mengkonversi lahan menjadi daerah pemukiman atau lainnya yang tidak sesuai dengan peruntukan dan kesesuaian lahan. Pengaturan dapat dilakukan dengan memperketat sistem perizinan yang sudah ada. Apabila pengaturan ruang di Danau Toba tidak terarah dengan baik akan menimbulkan konflik pemanfaatan lahan sebagai akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk urban ke Danau Toba. Selain tujuan neraca air dan ekologi, tujuan ekonomi juga sangat berpengaruh terhadap Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air di kawasan Danau Toba. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, subkriteria yang perlu diperbatikan adalah keberIanjutan usaha, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penyediaan infrastruktur. Keberadaan Danau Toba diharapkan mampu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya secara berimbang (balanced development) antara kebutuhan pelestarian lingkungan dan kepentingan semua pihak sehingga memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar serta dapat mencegah kegiatan perambahan ke arah hutan. Peningkatan taraf hidup akan sejalan dengan usaha penciptaan lapangan kerja melalui alokasi kegiatan yang tepat pada kawasan penyangga dan kawasan budidaya sehingga tidak menimbulkan dampak negatifbagi lingkungan. Kekhasan dan budaya yang dimiliki Danau Toba harus disadari potensinya oleh seluruh lapisan Majalah Forum IImiah UNIJA Vol. 16. No.09 Desember 2012 32
  • 10. masyarakat melalui gerakan sadar wisata. Gerakan sadar wisata bukan berarti menyadarkan masyarakat untuk giat berdarmawisata saja, melainkan lebih penting dari itu adalah menyadarkan masyarakat untuk bertindak menghargai keunikan alam dan budaya setempat agar tetap lestari dan indah untuk selanjutnya dapat nikmati oleh turis, baik asing maupun domestik untuk menjadi nilai tambah ekonomi (Sugandhy, 1999). Konservasi sumberdaya air di kawasan Danau Toba dari dimensi ekonomi tentunya harus didukung oleh infrastruktur yang memadai karena keberadaan suatu daerah sangat terkait dengan wilayah sekitarnya. Keterkaitan tersebut dapat berupa keterkaitan secara fisik, sosial dan ekonomi seperti adanya jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, dan infrastruktur. Ini berarti keberadaan Danau Toba dituntut secara sukarela untuk menyediakan infrastruktur yang diperlukan baik yang dibutuhkan oleh Danau Toba maupun infratruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan lain yang berpengaruh dalam konservasi sumberdaya air Danau Toba adalah keberlanjutan sosial. Manfaat yang diharapkan adalah meningkatnya peran masyarakat dalam usaha konservasi sumberdaya air di Danau Toba sebagai langkah pelestarian dan perlindungan lingkungan. Keberadaan masyarakat di sekitar kawasan sangat penting untuk diperhatikan hal ini bertujuan untuk minimisasi konflik kepentingan dalam konservasi sumberdaya air Danau Toba. Diharapkan keberadaan Danau Toba mampu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan sosial masyarakat khususnya sekitar Danau Toba misalnya penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal. Banyaknya stakeholder yang terlibat dalam konservasi sumberdaya air Danau Toba, diharapkan mampu memberikan keuntungan kepada pihak yang bekerjasama guna memenuhi kebutuhan keberadaan Danau Toba jangka panjang. Dalam kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba, pertimbangan aspek sosial sangat penting karena pembangunan yang tidak sesuai dengan keadaan sosial budaya masyarakat akan kurang memenuhi sasaran dan mempengaruhi keadaan lingkungan. Perkembangan dan perubahan lingkungan yang terjadi menyebabkan menurunnya kondisi lingkungan, timbulnya ketegangan sosial dan konflik yang menyebabkan tidak diindahkannya masalah yang bersifat persahabatan. Oleh karena itu pihak pengelola harus mengetahui aturan masyarakat yang berlaku di kawasan yang akan dibangun sehingga pengalokasian sumberdaya dan distribusi pendapatan tepat sasaran dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kondisi ini memungkinkan untuk meminimisasi konflik agar terjaganya stabilitas sosial dalam masyarakat. Alteroatif Kebijakao Berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai serta peran para aktor dalam kebijakan konservasi sumberdaya air Danau Toba seperti diuraikan diatas, berbagai alternatif strategi kebijakan dinyatakan dalam Gambar 6. Alternatif kebijakan untuk mewujudkan harapan responden tersebut adalah dengan mengimplementasikan Konservasi Rutan pada Kawasan Berhutan (33,3%) dengan urutan prioritas pilihan alternatif kebijakan berikutnya adalah Konservasi Kawasan Pertanian (26,1%), Konservasi Kawasan Pemukiman (18,9%), Konservasi Kawasan Industri (15,7%) dan terakhir Konservasi Kawasan Pariwisata yaitu sebesar 6,5%. Majalah Forum Hmiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desember 2012 33
  • 11. Alternatif Kebijakan pada Konservasi Sumberdaya Air 40% ~--~~-------------~~~~~~~------------------------- 30% 20% 10% 0% Konservasi Hutan Konservasi Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi Kawasan Konservasi Kawasan pada Kawasan Pertanian Pemukiman industri Pariwlsata Berhuta,.. Alternatif Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba Gambar 6. Prioritas kebijakan konservasi sumberdaya air kawasan Danau Toba. KESIMPULAN 1. Dari analisa AHP yang dilakukan, seperti ditunjukkan dalam Tabel AHP, pakar menganggap faktor kebijakan pemerintah sebagai prioritas utama, yaitu 51,3% dan urutan prioritas pilihan responden selanjutnya adalah faktor sumberdaya alam (26,1 %), sumberdaya manusia (12,9%) dan teknologi (9,6%), 2. Sehubungan para pakar memiIih kebijakan pemerintah sebagai faktor yang paling penting, maka aktor yang dapat melakukan penyusunan, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan Kebijakan Konservasi Sumberdaya Air Danau Toba adalah pemerintah (49,1%), masyarakat (19,7%) dan pengusaha (16,8%). Sedangkan aktor yang dinilai paling tidak berperan terhadap kebijakan pemerintah adalah akademisi (7,4%) dan LSM (7 %). 3. Para pakar berharap kebijakan pemerintah untuk Konservasi Sumberdaya Air Danau adalah dengan mewujudkan tujuan neraca air (29,6%), ekologi (27,3%), ekonomi (23,4%) dan tidak penting untuk tujuan sosial karena menjadi pilihan terakhir responden sebesar 19,8%. 4. Alternatif kebijakan untuk mewujudkan harapan pakar adalah dengan mengimplementasikan Konservasi Hutan pada Kawasan Berhutan (33,3%) dengan urutan prioritas pilihan altematif kebijakan berikutnya adalah Konservasi Kawasan Pertanian (26,1%), Konservasi Kawasan Pemukiman (18,9%), Konservasi Kawasan Industri (15,7%) dan terakhir Konservasi Kawasan Pariwisata yaitu sebesar 6,5%. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, kami menyarankan agar pemerintah lebih proaktif dalam mengelola konservasi sumber daya air Danau Toba. Hal ini mengingat kebijakan pemerintah yang tepat sasaran, tepat waktu dan tepat langkah serta dijabarkan dalam program dan kegiatan prioritas sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah konservasi sumberdaya air Danau Toba agar bisa lestari dan berkelanjutan serta memperhatikan faktor sumberdaya alam sebagai prioritas dalam menetapkan kebijakan. Kebijakan konservasi Majalah Forum Ilmiah UNIJA Vol. 16. No. 09 Desember 2012 34
  • 12. sumberdaya air Danau Toba bertujuan lebih fokus pada neraca air dengan fokus kebijakan adalah konservasi hutan pada kawasan berhutan. DAFTAR PUSTAKA Barns, B dan U.S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi Lab. Penginderaan Jauh dan Kartografi. Jurnsan Tanah. IPB, Bogor. Diljen, RLPS. 2009. Pedoman Monitoring dan Evaluasi Daerah Aliran Sungai, Lampiran Peraturan Direktur enderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial , No.P.04N­ SET/2009 , Tanggal 5 Maret 2009. Juwono, P.T. 2009. Sebuah Kajian Kebijakan Bidang Sumber Daya Air dari Sudut Pandang Hidrologi, Dosen Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya Limantara, L.M., M. Janu Ismoyo., S. Andy, 2008. Water Balance in the Teritip DAM, Balikpapan, East Kalimantan AGRITEK VOL. 16 NO. 12 Desember 2008 , ISSN. 0852-5426. LTEMP, 2010. Infonnasi Umum Tentang Ekosistem Kawasan Danau Toba, Dokumen 0401 http://www.laketoba.org, 1 Maret 2010. Otorita Asahan, 2003. Kerangka Dasar Rencana Strategis Otorita Asahan, http://www.otorita­ asahan.go.id/Renstra, 1 Maret 2010. Parhusip, H. 2005 Penelitian Air Tanah Untuk Pengembangan Daerah Irigasi di Nair!ggolan Pulau Samosir, Depattemen of Civil Engineering (2005 ) ITB. Soeriagara, 1. 1977. Pengelolaan Sumber Daya Alam. Bagian I . Jurusan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor. Siti, Z.Y. 2008. Rencana Penataan Kawasan Wisata yang Berkelanjutan di Danau Toba Sumatera Utara (Kasus: Sub DAS Naborsahon). Program Studi Arsitektur Lanskap, Sekolah Pascasarjana IPB. Sriharto, Br. (2000). " Hidrologi Teori Masalah Penyelesaian". Nafrri, Jakarta. Sosrodarsono, S., K.Takeda. 1978 Hidrologi Untuk Pengairan , PT. Pradnya Paramita Cetakan kedua, Jakarta 2010. Sughandhy, Aca. 1999. Penataan Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Suroso, H.A. Susanto, 2006. Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Banjir Daerah Aliran Sungai Banjaran Jurnal T. Sipil, Vol. 3, No. 2,.Juli 2006. Majalah Forum llmiah UNIJA V~. 16. No. 09 Desember 2012 35