SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
TEMU ILMIAH IPLBI 2016
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 1
Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi
Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir
Suning (1),
Amilatush Sholichah(2)
(1)
Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
(2)
Praktisi Badan Perencanaan Pemerintah Daerah Kota Sidoarjo
Abstrak
Sanitasi berkelanjutan merupakan sistem sanitasi yang melindungi dan meningkatkan kesehatan
manusia, tidak menimbulkan degradasi lingkungan dan secara teknis maupun kelembagaan sesuai,
ekonomis dan dapat diterima secara sosial. Masyarakat pesisir Sedati memiliki perilaku buruk dalam
bersanitasi, yaitu buang air besar sembarang (BABS) di laut, tambak dan sungai. Perilaku BABS
dipengaruhi oleh terbatasnya kepemilikan jamban pribadi, kondisi ekonomi dan sosial budaya.
Penelitian ini bertujuan; (1) mengetahui persepsi masyarakat terhadap penerapan sanitasi
berkelanjutan di kawasan pesisir, (2) menentukan arahan kebijakan penerapan sanitasi
berkelanjutan. Metode analisa yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan Grounded
Theory dan Triangulasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi di lapangan dan wawancara
secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan 54,55% rata-rata masyarakat pesisir mendukung
adanya penerapan sanitasi berkelanjutan berupa jamban komunal MCK++ dengan design sesuai
karakter masyarakat pesisir. Kebijakan yang dapat dilakukan adalah mengintegrasikan penguatan
potensi masyarakat bekerjasama dengan pemerintah, swasta dan kelembagaan kampung pesisir
untuk bersama-sama komitmen menerapkan sanitasi berkelanjutan.
Kata kunci: Grounded theory, Kampung Pesisir, Perilaku, Persepsi Masyarakat, Sanitasi
Berkelanjutan
Pengantar
Kawasan pesisir Kecamatan Sedati terdiri dari 5
(lima) desa, yaitu desa Tambak Cemandi,
Kalanganyar, Gisik Cemandi, Banjarkemuning
dan Segorotambak. Kawasan pesisir tersebut
memiliki sejumlah permasalahan akan
kurangnya akses infrastruktur lingkungan salah
satunya adalah pelayanan sanitasi. Data empiris
hasil penelitian Suning dan Soedjono (2012)
menunjukkan penduduk desa pesisir Kecamatan
Sedati memiliki budaya buang air besar
sembarangan (BABS) di laut, tambak dan sungai.
Persentase perilaku BABS di desa Tambak
Cemandi sebesar 85%, Kalanganyar 75,7%,
Gisik Cemandi 55%, Banjar Kemuning 43,1%
dan Segorotambak sebesar 27,3%. Persentase
perilaku BABS tersebut selain dipengaruhi oleh
tidak tersediannya jamban yang layak, air bersih
yang cukup dan kondisi ekonomi yang baik,
secara dominan juga dipengaruhi oleh perilaku
masyarakat secara turun temurun. Jamban yang
ada berupa jamban komunal dan jamban pribadi,
namun masyarakat tidak terbiasa
menggunakannya, dengan alasan tidak praktis
dan harus menyediakan air yang cukup jika
menggunakannya.
Kondisi sanitasi buruk di masyarakat menjadi
tanggungjawab pemerintah. Capaian dan target
MDGs Tahun 2015 mengalami penundaan. Salah
satu alasan penundaan tersebut dinyatakan oleh
Minh and Hung (2011) bahwa pembuat
kebijakan dan masyarakat umum belum
sepenuhnya memahami pentingnya solusi
sanitasi yang baik. Sehingga ketersediaan
sanitasi harus dapat ditingkatkan termasuk
dampak ekonomi dari sanitasi, biaya dan
manfaat secara ekonomi. Hal ini tentunya
menjadi pilihan untuk Negara Sedang
Berkembang terkait dengan pilihan sanitasi yang
baik, karena peningkatan sanitasi memiliki
dampak besar pada kesehatan dan ekonomi
rakyat. Program pemerintah lebih banyak
mengutamakan pembangunan fisik jamban
Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir
2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
daripada program pemberdayaan masyarakat
pasca pembangunan jamban, sehingga
keberadaan bangunan jamban tidak banyak
difungsikan oleh masyarakat. Penundaan
program MDGS kemudian dievaluasi dan
ditindaklanjuti dengan program tujuan
pembangunan berkelanjutan yang termaktub
kedalam SDGS 2016-2030 Goal 6 yaitu
Ketersediaan air dan sanitasi, dengan indikator
(i) proporsi rumah tangga dengan akses air
minum (bukan air bersih); (ii) pengolahan
limbah rumah tangga yang diolah sesuai dengan
standar nasional.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, sebagai
bagian dari Kelompok Kerja Air Minum dan
Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL/Sanitasi)
telah mengikuti rangkaian kegiatan dan
mengambil langkah-langkah strategis dalam
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman. Program Sanitasi Permukiman
yang akan dilakukan adalah sebagai upaya
mencapai target 100 – 0 – 100 (100% akses air
minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan
100% akses sanitasi layak) di Tahun 2015 –
2019. Berdasarkan SK Bupati Sidoarjo No.
188/452/404.1.3.2/2015 bahwa kawasan pesisir
Kecamatan Sedati dalam lokus penelitian ini
masuk dalam kategori lokasi lingkungan
perumahan dan permukiman kumuh, sehingga
penelitian ini penting untuk dilakukan.
Metode
Metode analisa yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan pendekatan Grounded Theory
dan Triangulasi. Grounded theory adalah suatu
metode penelitian kualitatif yang bersifat
fleksibel tetapi sistematis (Roux and Barry,
2011). Creswell dalam Roux and Barry (2011)
menjelaskan Grounded theory merupakan
metodologi induktif, khususnya dalam
membangun sebuah teori yang diperoleh dari
data secara empiris.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi di lapangan dan wawancara secara
mendalam. Sudira (2009) menjelaskan terdapat
beberapa variasi metoda pengumpulan data
yang diterapkan dalam melaksanakan grounded
theory diantaranya interview (wawancara
mendalam), observasi partisipan, dan
pengumpulan data secara langsung.Tahapan
penelitian dengan metode grounded theory
secara rinci dijelaskan sebagai berikut:
1.Pengumpulan data (Data Collection), langkah
ini dilakukan dengan cara melakukan interview
atau observasi, kemudian hasilnya dilakukan
pencatatan maupun perekaman berupa video
2.Menentukan instrumen penelitian yaitu
manusia, hal ini dilakukan karena manusia
sebagai instrumen penelitian yang memiliki
sifat responsif, adaptif, lebih holistik,
kesadaran pada konteks tak terkatakan,
mampu memproses segera, mampu mengejar
klarifikasi, mampu meringkas sesegera
mungkin, dan mampu menjelajahi jawaban
dan mampu mengejar pemahaman yang lebih
dalam
3.Koding terbuka (Open Coding), tahap ini
dilakukan guna pengkodingan yang dimulai
dari suatu pemahaman yang belum jelas
berupa list sejumlah kategori yang relefan.
Data yang ada dikodekan dengan
mengklasifikasikan kedalam elemen-elemen
data dalam bentuk tema-tema atau
kategorisasi, kemudian dicari pola diantara
kategori berdasarkan komunaliti/keguyuban,
kausalitas/hubungan sebab akibat dan
seterusnya.
4.Koding Aksial (Axial Coding), yaitu tahapan
dengan cara pelacakan hubungan diantara
elemen-elemen data yang terkodekan. Pada
tahap ini teori substantif muncul melalui
pengujian adanya persamaan dan perbedaan
dalam tata hubungan, diantara kategori atau
subkategori, dan diantara kategori dan
propertisnya.
5.Catatan Teoritis (Theoretical Memos), yaitu
penulisan kembali ide-ide teoritis tentang
kode-kode dan hubungan sebagai analisis
langsung pada saat melakukan koding
6.Koding Selektif (Selective Coding), yaitu suatu
langkah dalam proses mengintegrasikan dan
menyaring kategori sehingga semua kategori
terkait dengan kategori inti, sebagai dasar
grounded theory
7. Research Iteration and Constant Comparison,
yaitu suatu tahap mendekatkan proses
pengumpulan data, koding, dan analisa data
dalam setiap memutuskan data apa yang
harus dikumpulkan berikutnya dan kapan
menemukan data itu untuk pengembangan
teori
8.The Progress From Substantive To Formal
Theory, tahap ini adalah suatu simpulan dari
berbagai tahap yang sudah dilakukan sehingga
Suning
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 3
diketahuinya suatu output dari metodologi
grounded theory yaitu menghasilkan suatu
teori yang bersifat substantif berdasar pada
fenomena empiris dalam natural setting yang
wajar (Setioko, 2011).
Metode Analisis Data
Teknik analisis dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan Triangulasi. Teknik
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain dalam membandingkan hasil
wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng,
2004). Ide dasar Teknik Triangulasi adalah
fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan
baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi
jika dilakukan pendekatan dari berbagai sudut
pandang. Pada dasarnya, teknik triangulasi ini
merupakan teknik yang didasari pola pikir
fenomenologi yang bersifat multiperspektif.
Artinya, untuk menarik kesimpulan yang mantap,
maka diperlukan tidak hanya dari satu sudut
pandang saja.
Analisis dan Interpretasi
1. Teori Substantif Persepsi Masyarakat
Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan
Hasil kuesioner dan wawancara yang telah
dilakukan dengan pendekatan Grounded Theory
menunjukkan bahwa kondisi eksisting rata-rata
penghasilan masyarakat di lima desa pesisir
yaitu desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, Gisik
Cemandi, Banjarkemuning dan Segoro Tambak
60% ke atas sudah memiliki jamban pribadi
disetiap KK. Namun kebiasaan buang air besar
di Tambak maupun Laut rata-rata masih 25%
dan yang lainnya 15% menggunakan jamban
komunal. Rata-rata tingkat pendapatan per
bulan 75% berkisar antara Rp. 500.000,- sampai
dengan Rp. 1.000.000,- dan mayoritas
penduduk bekerja sebagai nelayan.
Hasil grounded theory disimpulkan terdapat lima
proposisi minor yang berhasil dirumuskan dalam
memaknai persepsi masyarakat terhadap
penerapan sanitasi berkelanjutan yang terjadi di
lima desa pesisir Sedati, yaitu:
1. Semakin tinggi tingkat pengetahuan
masyarakat tentang lingkungan akan
memudahkan untuk terjadinya perubahan
perilaku seseorang dalam partisipasinya
menjaga kebersihan lingkungan salah
satunya membiasakan tidak buang air besar
di sembarang tempat (BABS).
2. Ketersediaan kelembagaan kader lingkungan
ditingkat desa yang mengurusi lingkungan
permukiman pesisir dapat dijadikan
instrumen untuk meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap sanitasi secara
berkelanjutan
3. Peran aktif pemerintah dapat dijadikan
instrumen untuk meningkatkan
keberlanjutan sanitasi di kawasan pesisir
4. Sosialisasi tentang pendidikan lingkungan
yang dilakukan pemerintah bersama kader
lingkungan secara simultan dapat dijadikan
instrumen untuk meningkatkan
keberlanjutan sanitasi
5. Penguatan partisipasi masyarakat dari
pemerintah, swasta dan kader lingkungan
untuk kegiatan pelestarian lingkungan
Proposisi-proposisi minor di atas, kemudian
disimpulkan dalam sebuah teori substantif yang
merupakan temuan dari penelitian ini yaitu; (1)
pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap kebiasaan BABS, (2) belum adanya
kelembagaan kader lingkungan yang mengurusi
lingkungan permukiman, (3) kurangnya peran
aktif pemerintah terhadap keberlanjutan
ketersediaan fasilitas sanitasi, (4) belum adanya
sosialisasi secara intens yang dilakukan oleh
pemerintah bersama kader lingkungan untuk
kegiatan sanitasi secara berkelanjutan, (5)
Diperlukannya penguatan partisipasi masyarakat
dari pemerintah, swasta dan kader lingkungan
untuk kegiatan pelestarian lingkungan.
Atas dasar implikasi proposisi-proposisi minor di
atas yang mengkonstruk perubahan perilaku
sebagai intrumen dari timbulnya: tingkat
pengetahuan, kelembagaan dan kader
lingkungan yang dibentuk, peran aktif
pemerintah dan kegiatan sosialisasi pendidikan
lingkungan, maka tidak berlebihan kiranya jika
peneliti mengemukakan proposisi mayor dari
hasil penelitian ini yaitu; “Integrasi penguatan
partisipasi masyarakat bersama pemerintah,
swasta dan kelembagaan kampung pesisir
merupakan instrumen untuk meningkatkan
keberlanjutan sanitasi khususnya di kawasan
pesisir”.
Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir
4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
2. Kebijakan Penerapan Sanitasi Berkelanjutan
Berdasarkan Hasil Analisis Triangulasi
Hasil teori substantif dari analisis grounded
theory yang sudah diperoleh, kemudian
dianalisis dengan menggunakan triangulasi
dengan tujuan agar mempermudah indikasi
program yang akan direkomendasikan, dengan
merujuk pada teorisasi data secara eksisting
yang telah dihasilkan. Hasil penelitian
menunjukkan 58,52% rata-rata masyarakat
pesisir mendukung adanya penerapan sanitasi
berkelanjutan baik berupa jamban komunal MCK
++ maupun model lainnya yang sesuai dengan
indikator dan karakter masyarakat pesisir.
Kebijakan yang dapat dilakukan adalah
mengintegrasikan penguatan potensi
masyarakat bekerjasama dengan pemerintah,
swasta dan kelembagaan kampung pesisir untuk
bersama-sama komitmen menerapkan sanitasi
berkelanjutan, dengan program-program teknis
yang diberikan oleh pemerintah mulai dari
pengadaan jamban komunal sampai kepada
sosialisasi pemanfaatan jamban dan nilai
tambah ekonomi yang dihasilkan oleh jamban
komunal sebagai output dari indikator sanitasi
berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar sanitasi
berkelanjutan dapat segera diterapkan, karena
menyediakan sistem sanitasi yang tidak
berkelanjutan hanya akan menjadi solusi jangka
pendek yang pasti akan menimbulkan masalah
jangka panjang (Bracken et al., 2005). Salah
satu dampak jangka panjang akibat sanitasi
yang tidak berkelanjutan adalah terdapatnya
masalah kesehatan. Tukahirwa et al., (2011)
menjelaskan kurangnya akses masyarakat
terhadap pelayanan sanitasi akan berdampak
pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Manusia dalam kehidupannya harus terpenuhi
akses terhadap sanitasi, karena dampak
pencemaran lingkungan hidup atas kesehatan
dan kehidupan manusia tergantung dari
kelestarian alam, yaitu lingkungan tidak
tercemari oleh bakteri Coli akibat manusia
buang air besar sembarangan.
Tabel ringkas hasil triangulasi ditunjukkan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Analisis Triangulasi
Sumber: Hasil analisis, 2016
Tabel 1. hasil triangulasi menunjukkan adanya
responsif masyarakat mau diajak menerapkan
sanitasi berkelanjutan dengan kerjasama antara
pemerintah dan swasta. Kondisi eksisting
sanitasi ditunjukkan pada Gambar foto mapping
Gambar 1.
Suning
Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 5
Gambar 1. Kondisi Eksisting Sanitasi di
Kawasan Pesisir Sedati
Gambar 1 dijelaskan bahwa kondisi sanitasi
khususnya jamban masih banyak yang belum
layak baik jamban komunal bantuan dari
pemerintah maupun jamban milik pribadi.
Kondisi ini dipengaruhi oleh kurangnya
partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan
fasilitas sanitasi, masyarakat jarang
memanfaatkan karena ketersediaan air terbatas
dan kebiasaan masyarakat BABS masih tinggi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
dalam penelitian ini, maka simpulan yang
didapat adalah 54,55% rata-rata masyarakat
pesisir mendukung adanya penerapan sanitasi
berkelanjutan berupa jamban komunal MCK++
dengan design sesuai karakter masyarakat
pesisir. Kebijakan yang dapat dilakukan adalah
mengintegrasikan penguatan potensi
masyarakat bekerjasama dengan pemerintah,
swasta dan kelembagaan kampung pesisir untuk
bersama-sama komitmen menerapkan sanitasi
berkelanjutan.
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih kepada Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya yang telah membiayai
penelitian ini dalam bentuk dana HIBAH ADI
BUANA Tahun Anggaran 2016.
Daftar Pustaka
1. Badan Pusat Statistik (2010). Kabupaten
Sidoarjo Dalam Angka
2. Bracken, P. A., Werner, C., and
Kvarnstrom, E. (2005), Making Sustainable
Choices –The Development and Use of
Sustainability Oriented Criteria in Sanitary
Decision Making. VERNA Ecology, Inc.
Malmgårdsvägen 14, SE-116 38 Stockholm,
Sweden
3. Dokumen RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun
2009-2029.
4. Minh and Hung, Van and Viet, H. N. (2011),
Economic Aspects of Sanitation in
Developing Countries. Journal Environ Health
Insights, Vol. 5, p. 63–70
Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir
6 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016
5. Outcome Document Transforming Our
World: The 2030 Agenda For Sustainable
Development. Online Publication, 2015.
6. Roux Lani and Barry Michael (2011).
Application of Grounded Theory in The Study
of Land Registration Systems Usage. FIG
Working Week 2011, Bridging The Gap
Between Cultures Marrakech, Morocco, 18-
22 May. Sugiyono (2010). Metode penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
ALFABETA, Jakarta
7. Setioko, Bambang (2011), Penggunaan
Metode Grounded Theory Di Bawah
Payung Paradigma Pospositivistik Pada
Penelitian Tentang Fenomena Sosial
Perkotaan, Modul, Vol. 11 No.1: ISSN: 0853-
2877.
8. Suning and Eddy Soedjono (2012). Mapping
The Environmental Sanitation Conditions Of
Coastal Communities At Sedati Sub-District,
East Java, Based On Geographic Information
System. International Journal Of Academic
Research Vol. 4. No. 2.
9. Tukahirwa, J. T., Mol, A. P. J., and
Oosterveer, P. (2011), Access of Urban Poor
to NGO/CBO-Supplied Sanitation and Solid
Waste Services in Uganda: The Role of
Social Proximity. Journal of Habitat
International (35), 582-591.

More Related Content

Similar to Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan di Kawasan Pesisir

Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...suningterusberkarya
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfAndiMuhIshakYusma
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Sekretariat STBM
 
Bab i juga
Bab i jugaBab i juga
Bab i jugadhihyah
 
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...KhilyatulAfkar
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wasteazizah affandy
 
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta ErwinVisi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta ErwinDasapta Erwin Irawan
 
Research Gap.docx
Research Gap.docxResearch Gap.docx
Research Gap.docxRoyaniW
 
Gbpp (silabus) ekologi administrasi publik
Gbpp (silabus) ekologi administrasi publikGbpp (silabus) ekologi administrasi publik
Gbpp (silabus) ekologi administrasi publikBhakti Avianto
 
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMPolicy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMReza Hendrawan
 
PTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptx
PTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptxPTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptx
PTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptxMustalim
 
Makalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sdaMakalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sdanovia ardelia
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnalfathad
 
Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong
Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebongRingkasan Buku Putih Kab rejang lebong
Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebongEdison Thomas
 

Similar to Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan di Kawasan Pesisir (20)

Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
Evaluasi Kebijakan Green Infrastructure Sanitasi Lingkungan Dan Implementasin...
 
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdfbahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
bahan presentasi Rencana Disertasi_Wardi.pdf
 
Ppt seminar isu
Ppt seminar isuPpt seminar isu
Ppt seminar isu
 
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
Petunjuk teknis pemicuan di sekolah pemprov jawa timur 2012
 
Mck
MckMck
Mck
 
Bab i juga
Bab i jugaBab i juga
Bab i juga
 
Water sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungaiWater sensitive campus - sekolah sungai
Water sensitive campus - sekolah sungai
 
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI LABORATORIUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBER...
 
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengahSanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
Sanitasi total berbasis masyarakat lampung tengah
 
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero wastePeran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah komprehensif menuju zero waste
 
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta ErwinVisi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
 
Research Gap.docx
Research Gap.docxResearch Gap.docx
Research Gap.docx
 
Laporah ehra 2
Laporah ehra 2Laporah ehra 2
Laporah ehra 2
 
Gbpp (silabus) ekologi administrasi publik
Gbpp (silabus) ekologi administrasi publikGbpp (silabus) ekologi administrasi publik
Gbpp (silabus) ekologi administrasi publik
 
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBMPolicy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
Policy Brief Sinergi Sanitasi Sekolah - STBM
 
PTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptx
PTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptxPTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptx
PTT BIO KONSERVASI MUSTALIM.pptx
 
Makalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sdaMakalah pembangunan sda
Makalah pembangunan sda
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong
Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebongRingkasan Buku Putih Kab rejang lebong
Ringkasan Buku Putih Kab rejang lebong
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 

More from suningterusberkarya

kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfkalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfsuningterusberkarya
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitansuningterusberkarya
 
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabayaPemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabayasuningterusberkarya
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRsuningterusberkarya
 
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA suningterusberkarya
 
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTAPertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTAsuningterusberkarya
 

More from suningterusberkarya (20)

kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdfkalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
kalkulus dasar lanjut untuk mahasiswa baru.pdf
 
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitanJurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
Jurnal wahana pengembangan ekonomi kawasan pesisir sedati berbasis minapolitan
 
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabayaPemetaan potensi pencemaran lingkungan  semnas unipa surabaya
Pemetaan potensi pencemaran lingkungan semnas unipa surabaya
 
Jurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suningJurnal waktu 2011 suning
Jurnal waktu 2011 suning
 
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 12 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 11 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 10 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 9 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 07 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 06 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 05 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 04 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 03 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 02 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIRPesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
Pesisir 01 PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR
 
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Sosial infrastruktur 05 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 03PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil 14 rthPERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Praswil1 02PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTAPertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
Pertemuan 13 PERENCANAAN WILAYAH KOTA
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan di Kawasan Pesisir

  • 1. TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 1 Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir Suning (1), Amilatush Sholichah(2) (1) Dosen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (2) Praktisi Badan Perencanaan Pemerintah Daerah Kota Sidoarjo Abstrak Sanitasi berkelanjutan merupakan sistem sanitasi yang melindungi dan meningkatkan kesehatan manusia, tidak menimbulkan degradasi lingkungan dan secara teknis maupun kelembagaan sesuai, ekonomis dan dapat diterima secara sosial. Masyarakat pesisir Sedati memiliki perilaku buruk dalam bersanitasi, yaitu buang air besar sembarang (BABS) di laut, tambak dan sungai. Perilaku BABS dipengaruhi oleh terbatasnya kepemilikan jamban pribadi, kondisi ekonomi dan sosial budaya. Penelitian ini bertujuan; (1) mengetahui persepsi masyarakat terhadap penerapan sanitasi berkelanjutan di kawasan pesisir, (2) menentukan arahan kebijakan penerapan sanitasi berkelanjutan. Metode analisa yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan Grounded Theory dan Triangulasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi di lapangan dan wawancara secara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan 54,55% rata-rata masyarakat pesisir mendukung adanya penerapan sanitasi berkelanjutan berupa jamban komunal MCK++ dengan design sesuai karakter masyarakat pesisir. Kebijakan yang dapat dilakukan adalah mengintegrasikan penguatan potensi masyarakat bekerjasama dengan pemerintah, swasta dan kelembagaan kampung pesisir untuk bersama-sama komitmen menerapkan sanitasi berkelanjutan. Kata kunci: Grounded theory, Kampung Pesisir, Perilaku, Persepsi Masyarakat, Sanitasi Berkelanjutan Pengantar Kawasan pesisir Kecamatan Sedati terdiri dari 5 (lima) desa, yaitu desa Tambak Cemandi, Kalanganyar, Gisik Cemandi, Banjarkemuning dan Segorotambak. Kawasan pesisir tersebut memiliki sejumlah permasalahan akan kurangnya akses infrastruktur lingkungan salah satunya adalah pelayanan sanitasi. Data empiris hasil penelitian Suning dan Soedjono (2012) menunjukkan penduduk desa pesisir Kecamatan Sedati memiliki budaya buang air besar sembarangan (BABS) di laut, tambak dan sungai. Persentase perilaku BABS di desa Tambak Cemandi sebesar 85%, Kalanganyar 75,7%, Gisik Cemandi 55%, Banjar Kemuning 43,1% dan Segorotambak sebesar 27,3%. Persentase perilaku BABS tersebut selain dipengaruhi oleh tidak tersediannya jamban yang layak, air bersih yang cukup dan kondisi ekonomi yang baik, secara dominan juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat secara turun temurun. Jamban yang ada berupa jamban komunal dan jamban pribadi, namun masyarakat tidak terbiasa menggunakannya, dengan alasan tidak praktis dan harus menyediakan air yang cukup jika menggunakannya. Kondisi sanitasi buruk di masyarakat menjadi tanggungjawab pemerintah. Capaian dan target MDGs Tahun 2015 mengalami penundaan. Salah satu alasan penundaan tersebut dinyatakan oleh Minh and Hung (2011) bahwa pembuat kebijakan dan masyarakat umum belum sepenuhnya memahami pentingnya solusi sanitasi yang baik. Sehingga ketersediaan sanitasi harus dapat ditingkatkan termasuk dampak ekonomi dari sanitasi, biaya dan manfaat secara ekonomi. Hal ini tentunya menjadi pilihan untuk Negara Sedang Berkembang terkait dengan pilihan sanitasi yang baik, karena peningkatan sanitasi memiliki dampak besar pada kesehatan dan ekonomi rakyat. Program pemerintah lebih banyak mengutamakan pembangunan fisik jamban
  • 2. Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir 2 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 daripada program pemberdayaan masyarakat pasca pembangunan jamban, sehingga keberadaan bangunan jamban tidak banyak difungsikan oleh masyarakat. Penundaan program MDGS kemudian dievaluasi dan ditindaklanjuti dengan program tujuan pembangunan berkelanjutan yang termaktub kedalam SDGS 2016-2030 Goal 6 yaitu Ketersediaan air dan sanitasi, dengan indikator (i) proporsi rumah tangga dengan akses air minum (bukan air bersih); (ii) pengolahan limbah rumah tangga yang diolah sesuai dengan standar nasional. Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo, sebagai bagian dari Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL/Sanitasi) telah mengikuti rangkaian kegiatan dan mengambil langkah-langkah strategis dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman. Program Sanitasi Permukiman yang akan dilakukan adalah sebagai upaya mencapai target 100 – 0 – 100 (100% akses air minum, 0% kawasan permukiman kumuh, dan 100% akses sanitasi layak) di Tahun 2015 – 2019. Berdasarkan SK Bupati Sidoarjo No. 188/452/404.1.3.2/2015 bahwa kawasan pesisir Kecamatan Sedati dalam lokus penelitian ini masuk dalam kategori lokasi lingkungan perumahan dan permukiman kumuh, sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan. Metode Metode analisa yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan Grounded Theory dan Triangulasi. Grounded theory adalah suatu metode penelitian kualitatif yang bersifat fleksibel tetapi sistematis (Roux and Barry, 2011). Creswell dalam Roux and Barry (2011) menjelaskan Grounded theory merupakan metodologi induktif, khususnya dalam membangun sebuah teori yang diperoleh dari data secara empiris. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi di lapangan dan wawancara secara mendalam. Sudira (2009) menjelaskan terdapat beberapa variasi metoda pengumpulan data yang diterapkan dalam melaksanakan grounded theory diantaranya interview (wawancara mendalam), observasi partisipan, dan pengumpulan data secara langsung.Tahapan penelitian dengan metode grounded theory secara rinci dijelaskan sebagai berikut: 1.Pengumpulan data (Data Collection), langkah ini dilakukan dengan cara melakukan interview atau observasi, kemudian hasilnya dilakukan pencatatan maupun perekaman berupa video 2.Menentukan instrumen penelitian yaitu manusia, hal ini dilakukan karena manusia sebagai instrumen penelitian yang memiliki sifat responsif, adaptif, lebih holistik, kesadaran pada konteks tak terkatakan, mampu memproses segera, mampu mengejar klarifikasi, mampu meringkas sesegera mungkin, dan mampu menjelajahi jawaban dan mampu mengejar pemahaman yang lebih dalam 3.Koding terbuka (Open Coding), tahap ini dilakukan guna pengkodingan yang dimulai dari suatu pemahaman yang belum jelas berupa list sejumlah kategori yang relefan. Data yang ada dikodekan dengan mengklasifikasikan kedalam elemen-elemen data dalam bentuk tema-tema atau kategorisasi, kemudian dicari pola diantara kategori berdasarkan komunaliti/keguyuban, kausalitas/hubungan sebab akibat dan seterusnya. 4.Koding Aksial (Axial Coding), yaitu tahapan dengan cara pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data yang terkodekan. Pada tahap ini teori substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan dan perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan diantara kategori dan propertisnya. 5.Catatan Teoritis (Theoretical Memos), yaitu penulisan kembali ide-ide teoritis tentang kode-kode dan hubungan sebagai analisis langsung pada saat melakukan koding 6.Koding Selektif (Selective Coding), yaitu suatu langkah dalam proses mengintegrasikan dan menyaring kategori sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar grounded theory 7. Research Iteration and Constant Comparison, yaitu suatu tahap mendekatkan proses pengumpulan data, koding, dan analisa data dalam setiap memutuskan data apa yang harus dikumpulkan berikutnya dan kapan menemukan data itu untuk pengembangan teori 8.The Progress From Substantive To Formal Theory, tahap ini adalah suatu simpulan dari berbagai tahap yang sudah dilakukan sehingga
  • 3. Suning Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 3 diketahuinya suatu output dari metodologi grounded theory yaitu menghasilkan suatu teori yang bersifat substantif berdasar pada fenomena empiris dalam natural setting yang wajar (Setioko, 2011). Metode Analisis Data Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Triangulasi. Teknik Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004). Ide dasar Teknik Triangulasi adalah fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika dilakukan pendekatan dari berbagai sudut pandang. Pada dasarnya, teknik triangulasi ini merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya, untuk menarik kesimpulan yang mantap, maka diperlukan tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Analisis dan Interpretasi 1. Teori Substantif Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Hasil kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan dengan pendekatan Grounded Theory menunjukkan bahwa kondisi eksisting rata-rata penghasilan masyarakat di lima desa pesisir yaitu desa Kalanganyar, Tambak Cemandi, Gisik Cemandi, Banjarkemuning dan Segoro Tambak 60% ke atas sudah memiliki jamban pribadi disetiap KK. Namun kebiasaan buang air besar di Tambak maupun Laut rata-rata masih 25% dan yang lainnya 15% menggunakan jamban komunal. Rata-rata tingkat pendapatan per bulan 75% berkisar antara Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000,- dan mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan. Hasil grounded theory disimpulkan terdapat lima proposisi minor yang berhasil dirumuskan dalam memaknai persepsi masyarakat terhadap penerapan sanitasi berkelanjutan yang terjadi di lima desa pesisir Sedati, yaitu: 1. Semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat tentang lingkungan akan memudahkan untuk terjadinya perubahan perilaku seseorang dalam partisipasinya menjaga kebersihan lingkungan salah satunya membiasakan tidak buang air besar di sembarang tempat (BABS). 2. Ketersediaan kelembagaan kader lingkungan ditingkat desa yang mengurusi lingkungan permukiman pesisir dapat dijadikan instrumen untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sanitasi secara berkelanjutan 3. Peran aktif pemerintah dapat dijadikan instrumen untuk meningkatkan keberlanjutan sanitasi di kawasan pesisir 4. Sosialisasi tentang pendidikan lingkungan yang dilakukan pemerintah bersama kader lingkungan secara simultan dapat dijadikan instrumen untuk meningkatkan keberlanjutan sanitasi 5. Penguatan partisipasi masyarakat dari pemerintah, swasta dan kader lingkungan untuk kegiatan pelestarian lingkungan Proposisi-proposisi minor di atas, kemudian disimpulkan dalam sebuah teori substantif yang merupakan temuan dari penelitian ini yaitu; (1) pengaruh tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kebiasaan BABS, (2) belum adanya kelembagaan kader lingkungan yang mengurusi lingkungan permukiman, (3) kurangnya peran aktif pemerintah terhadap keberlanjutan ketersediaan fasilitas sanitasi, (4) belum adanya sosialisasi secara intens yang dilakukan oleh pemerintah bersama kader lingkungan untuk kegiatan sanitasi secara berkelanjutan, (5) Diperlukannya penguatan partisipasi masyarakat dari pemerintah, swasta dan kader lingkungan untuk kegiatan pelestarian lingkungan. Atas dasar implikasi proposisi-proposisi minor di atas yang mengkonstruk perubahan perilaku sebagai intrumen dari timbulnya: tingkat pengetahuan, kelembagaan dan kader lingkungan yang dibentuk, peran aktif pemerintah dan kegiatan sosialisasi pendidikan lingkungan, maka tidak berlebihan kiranya jika peneliti mengemukakan proposisi mayor dari hasil penelitian ini yaitu; “Integrasi penguatan partisipasi masyarakat bersama pemerintah, swasta dan kelembagaan kampung pesisir merupakan instrumen untuk meningkatkan keberlanjutan sanitasi khususnya di kawasan pesisir”.
  • 4. Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir 4 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 2. Kebijakan Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Berdasarkan Hasil Analisis Triangulasi Hasil teori substantif dari analisis grounded theory yang sudah diperoleh, kemudian dianalisis dengan menggunakan triangulasi dengan tujuan agar mempermudah indikasi program yang akan direkomendasikan, dengan merujuk pada teorisasi data secara eksisting yang telah dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan 58,52% rata-rata masyarakat pesisir mendukung adanya penerapan sanitasi berkelanjutan baik berupa jamban komunal MCK ++ maupun model lainnya yang sesuai dengan indikator dan karakter masyarakat pesisir. Kebijakan yang dapat dilakukan adalah mengintegrasikan penguatan potensi masyarakat bekerjasama dengan pemerintah, swasta dan kelembagaan kampung pesisir untuk bersama-sama komitmen menerapkan sanitasi berkelanjutan, dengan program-program teknis yang diberikan oleh pemerintah mulai dari pengadaan jamban komunal sampai kepada sosialisasi pemanfaatan jamban dan nilai tambah ekonomi yang dihasilkan oleh jamban komunal sebagai output dari indikator sanitasi berkelanjutan. Hal ini dilakukan agar sanitasi berkelanjutan dapat segera diterapkan, karena menyediakan sistem sanitasi yang tidak berkelanjutan hanya akan menjadi solusi jangka pendek yang pasti akan menimbulkan masalah jangka panjang (Bracken et al., 2005). Salah satu dampak jangka panjang akibat sanitasi yang tidak berkelanjutan adalah terdapatnya masalah kesehatan. Tukahirwa et al., (2011) menjelaskan kurangnya akses masyarakat terhadap pelayanan sanitasi akan berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan. Manusia dalam kehidupannya harus terpenuhi akses terhadap sanitasi, karena dampak pencemaran lingkungan hidup atas kesehatan dan kehidupan manusia tergantung dari kelestarian alam, yaitu lingkungan tidak tercemari oleh bakteri Coli akibat manusia buang air besar sembarangan. Tabel ringkas hasil triangulasi ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Triangulasi Sumber: Hasil analisis, 2016 Tabel 1. hasil triangulasi menunjukkan adanya responsif masyarakat mau diajak menerapkan sanitasi berkelanjutan dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta. Kondisi eksisting sanitasi ditunjukkan pada Gambar foto mapping Gambar 1.
  • 5. Suning Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 | 5 Gambar 1. Kondisi Eksisting Sanitasi di Kawasan Pesisir Sedati Gambar 1 dijelaskan bahwa kondisi sanitasi khususnya jamban masih banyak yang belum layak baik jamban komunal bantuan dari pemerintah maupun jamban milik pribadi. Kondisi ini dipengaruhi oleh kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan fasilitas sanitasi, masyarakat jarang memanfaatkan karena ketersediaan air terbatas dan kebiasaan masyarakat BABS masih tinggi. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka simpulan yang didapat adalah 54,55% rata-rata masyarakat pesisir mendukung adanya penerapan sanitasi berkelanjutan berupa jamban komunal MCK++ dengan design sesuai karakter masyarakat pesisir. Kebijakan yang dapat dilakukan adalah mengintegrasikan penguatan potensi masyarakat bekerjasama dengan pemerintah, swasta dan kelembagaan kampung pesisir untuk bersama-sama komitmen menerapkan sanitasi berkelanjutan. Ucapan Terimakasih Ucapan terimakasih kepada Universitas PGRI Adi Buana Surabaya yang telah membiayai penelitian ini dalam bentuk dana HIBAH ADI BUANA Tahun Anggaran 2016. Daftar Pustaka 1. Badan Pusat Statistik (2010). Kabupaten Sidoarjo Dalam Angka 2. Bracken, P. A., Werner, C., and Kvarnstrom, E. (2005), Making Sustainable Choices –The Development and Use of Sustainability Oriented Criteria in Sanitary Decision Making. VERNA Ecology, Inc. Malmgårdsvägen 14, SE-116 38 Stockholm, Sweden 3. Dokumen RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029. 4. Minh and Hung, Van and Viet, H. N. (2011), Economic Aspects of Sanitation in Developing Countries. Journal Environ Health Insights, Vol. 5, p. 63–70
  • 6. Persepsi Masyarakat Terhadap Penerapan Sanitasi Berkelanjutan Di Kawasan Pesisir 6 | Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 5. Outcome Document Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development. Online Publication, 2015. 6. Roux Lani and Barry Michael (2011). Application of Grounded Theory in The Study of Land Registration Systems Usage. FIG Working Week 2011, Bridging The Gap Between Cultures Marrakech, Morocco, 18- 22 May. Sugiyono (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit ALFABETA, Jakarta 7. Setioko, Bambang (2011), Penggunaan Metode Grounded Theory Di Bawah Payung Paradigma Pospositivistik Pada Penelitian Tentang Fenomena Sosial Perkotaan, Modul, Vol. 11 No.1: ISSN: 0853- 2877. 8. Suning and Eddy Soedjono (2012). Mapping The Environmental Sanitation Conditions Of Coastal Communities At Sedati Sub-District, East Java, Based On Geographic Information System. International Journal Of Academic Research Vol. 4. No. 2. 9. Tukahirwa, J. T., Mol, A. P. J., and Oosterveer, P. (2011), Access of Urban Poor to NGO/CBO-Supplied Sanitation and Solid Waste Services in Uganda: The Role of Social Proximity. Journal of Habitat International (35), 582-591.