SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2011 - 2031
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LOMBOK UTARA
Jl. Raya Bayan No. ............ Tanjung
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) - serangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa kaidah pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan atau program
(KRP).
PELAKSANAAN KLHS DALAM PENYUSUNAN ATAU EVALUASI
RTRW - proses membuat dan melaksanakan KLHS yang dilakukan pada penyusunan atau pada saat evaluasi
kebijakan, rencana, dan atau program (KRP) yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan
hidup yang termuat dalam RTRW.
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN - prinsip-prinsip
yang harus diterapkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan untuk mencapai kondisi
keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup manusia meliputi
sekurang-kurangnya prinsip saling ketergantungan, prinsip keseimbangan, dan prinsip keadilan.
PEMBANGUNAN YANG TERFORMULASIKAN DALAM KEBIJAKAN-RENCANA-
PROGRAM SELAMA INI DIPANDANG KURANG MEMPERTIMBANGKAN PRINSIP
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA OPTIMAL
UPAYA-UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA TATARAN KEGIATAN
MELALUI INSTRUMEN (MIS: AMDAL) DIPANDANG BELUM MENYELESAIKAN
BERBAAI PERSOALAN LINGKUNGAN HIDUP SECARA OPTIMAL, MENGINGAT
BERBAGAI PERSOALAN LINGKUNGAN HIDUP BERADA PADA TATARAN
KEBIJAKAN – RENCANA – PROGRAM.
RTRW KLU BARU BERJALAN SELAMA 2 TAHUN, NAMUN BELAKANGAN INI
INDIKASI PENURUNAN KUALITAS DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.
KECENDERUNGAN PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERKAIT DENGAN TATA
RUANG WILAYAH SEBAGAI PRODUK PERENCANAAN, OLEH KARENA ITU, PERBAIKAN
KUALITAS RTRW MENJADI MUTLAK DAN SANGAT STRATEGIS UNTUK SEGERA
DIREALISASIKAN GUNA MENGHAMBAT LAJU PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN
DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.
 Memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan teritegrasi dalam
pembangunan.
 Memperbaiki kualitas rencana tata ruang wilayah melalui perbaikan kerangka berfikir perencanaan
tata ruang, yang berimplikasi pada perbaikan prosedur/proses dan metodologi/muatan perencanaan
 Meminimalisasi potensi dampak penting negatif yang akan timbul sebagai akibat dari KRP di
dalam RTRW;
 Melakukan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang tangguh;
 Memelihara potensi sumberdaya ala dan dan dukung air, udara, tanah, dan ekosistem.
 memfasilitasi dan menjadi media proses belajar bersama antar pelaku
pembangunan, dimana seluruh pihak yang terkait penyusunan dan evaluasi KRP
dapat secara aktif mendiskusikan seberapa jauh substansi KRP yang dirumuskan
telah mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Melalui
proses KLHS, diharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan evaluasi
KRP dapat mengetahui dan memahami pentingnya menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan evaluasi KRP
 merencanakan dan mengevaluasi KRP yang akan atau sudah ditetapkan. Dalam
evaluasi KRP, KLHS digunakan untuk mengidentifikasi dan memberikan alternatif
penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program yang menimbulkan dampak
dan/atau risiko negatif terhadap lingkungan.
 menjamin bahwa setiap kebijakan, rencana dan/atau program „lebih hijau‟ dalam
artian dapat menghindarkan atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
hidup. Dalam hal ini, KLHS berarti juga menerapkan prinsip precautionary
principles, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan dalam
menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif
terhadap lingkungan hidup.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 26/2007  PENATAAN RUANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 32/2009  PENGELOLAAN LINGK. HIDUP
PERDA PROVINSI NTB 03/2010  RTRW PROVINSI NTB TAHUN 2009 - 2029
PERDA KABUPATEN LOMBOK UTARA 9/2011  RTRW KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2011 - 2031
DRAFT PEDOMAN UMUM KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS NO. 27072011 TAHUN 2011
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM PENERAPAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS UNTUK
KEBIJAKAN, RENCANA, DAN PROGRAM PENATAAN RUANG (DIKELUARKAN OLEH KEMETERIAN NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP URUSAN PERENCANAAN LINGKUNGAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA 67/2012  PEDOMAN PELAKSANAAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DALAM PENYUSUNAN ATAU EVALUASI RENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH
1. Identifikasi isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan melakukan
analisis kecenderungan berbasis data (baseline trend analysis) terhadap masing-masing isu
yang dianggap penting atau menjadi perdebatan antar pemangku kepentingan.
2. Proses kompilasi data dan fakta dilakukan sesuai tahapan perumusan KRP dan dilihat
kecenderungannya untuk merumuskan isu-isu pembangunan berkelanjutan
3. Kajian pengaruh KRP terhadap dampak dan/atau risiko lingkungan hidup dilakukan dengan
mengkaji potensi dampak berdasarkan analisis kecenderungan berbasis data (baseline trend
analysis) atau kombinasi antara metode cepat dan metode detil
 PENGKAJIAN PENGARUH KRP TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DI
SUATU WILAYAH;
 PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP; DAN
 REKOMENDASI PERBAIKAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRP YANG
MENGINTEGRASIKAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.
indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian
ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan.
A. KETERSEDIAAN AIR BAKU
B. EROSI DAN SIDEMENTASI
SUNGAI
C. BANJIR
D. EROSI DAN SIDEMENTASI
PANTAI
E. DEFORESTASI HUTAN
F. KEMAMPUAN REGENERASI
HUTAN
G. DEGRADASI LAHAN
H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA
I. PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH
J. KUALITAS SAPRAS
K. KETAHANAN TERHADAP
BENCA NA
indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian
ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan.
A. KETERSEDIAAN AIR BAKU
B. EROSI DAN SIDEMENTASI
SUNGAI
C. BANJIR
D. EROSI DAN SIDEMENTASI
PANTAI
E. DEFORESTASI HUTAN
F. KEMAMPUAN REGENERASI
HUTAN
G. DEGRADASI LAHAN
H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA
I. PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH
J. KUALITAS SAPRAS
K. KETAHANAN TERHADAP
BENCA NA
indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian
ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan.
A. KETERSEDIAAN AIR BAKU
B. EROSI DAN SIDEMENTASI
SUNGAI
C. BANJIR
D. EROSI DAN SIDEMENTASI
PANTAI
E. DEFORESTASI HUTAN
F. KEMAMPUAN REGENERASI
HUTAN
G. DEGRADASI LAHAN
H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA
I. PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH
J. KUALITAS SAPRAS
K. KETAHANAN TERHADAP
BENCA NA
indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian
ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan.
A. KETERSEDIAAN AIR BAKU
B. EROSI DAN SIDEMENTASI
SUNGAI
C. BANJIR
D. EROSI DAN SIDEMENTASI
PANTAI
E. DEFORESTASI HUTAN
F. KEMAMPUAN REGENERASI
HUTAN
G. DEGRADASI LAHAN
H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA
I. PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH
J. KUALITAS SAPRAS
K. KETAHANAN TERHADAP
BENCA NA
indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian
ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan.
A. KETERSEDIAAN AIR BAKU
B. EROSI DAN SIDEMENTASI
SUNGAI
C. BANJIR
D. EROSI DAN SIDEMENTASI
PANTAI
E. DEFORESTASI HUTAN
F. KEMAMPUAN REGENERASI
HUTAN
G. DEGRADASI LAHAN
H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA
I. PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH
J. KUALITAS SAPRAS
K. KETAHANAN TERHADAP
BENCA NA
indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian
ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan.
A. KETERSEDIAAN AIR BAKU
B. EROSI DAN SIDEMENTASI
SUNGAI
C. BANJIR
D. EROSI DAN SIDEMENTASI
PANTAI
E. DEFORESTASI HUTAN
F. KEMAMPUAN REGENERASI
HUTAN
G. DEGRADASI LAHAN
H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA
I. PENGELOLAAN SAMPAH
DAN LIMBAH
J. KUALITAS SAPRAS
K. KETAHANAN TERHADAP
BENCA NA
proses kajian KRP dan
isu-isu pembangunan berkelanjutan
KAIDAHPEMBANGUNANPEMBANGUNANBERKELANJUTAN
serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program)
pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program daerah.
RUMUSAN
KEBIJAKAN, RENCANA,
PROGRAM
PENGARUH
PROGRAM
(DAMPAK
KUMULATIF)
RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN
ALTERNATIF
REKOMENDASI
Penetapan dan pengembangan
kawasan perdagangan-jasa dan
pelayanan pariwisata
 Berkurangnya kawasan
resapan air
 Menyediakan IPAL komunal.
 Wajib menyediakan RTH atau satu pohon tinggi
dengan vegetasi rendah.
 Perlu ada spesifikasi kegiatan yang ada di dalamnya.
 Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air
 Penyediaan lahan parkir.
 Penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki.
 Pemberian insentif dan disinsentif bagi kegiatan
perdagangan dan jasa yang mematuhi atau melanggar
aturan.
Penetapan dan pengembangan
kawasan perkantoran dan
pelayanan umum skala provinsi
hingga lingkungan
 Berkurangnya kawasan
resapan air
 Alokasi pengembangan kegiatan perkantoran
pemerintah dan swasta didistribusikan secara merata.
Penetapan dan pengembangan
kawasan perdagangan-jasa
 Berkurangnya kawasan
resapan air
 Kawasan yang revitaliasasi wajib menyediakan
RTH atau kawasan penyangga.
 Menyediakan IPAL komunal.
 Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air
 Penyediaan lahan parkir.
 Penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki.
Pengembangan jaringan jalan
sebagai akses internal yang
menghubungkan antar pusat
pelayanan.
 Berkurangkan lahan
resapan berupa RTH
jalur.
 Timbul polusi udara
dan suara.
 Menyediakan RTH dengan vegetasi yang
berfungsi menyerap kebisingan, pemecah angin,
dan menyerap polusi.
 Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, atau AMDAL
dalam proses kegiatan.
 Perlu memperhatikan kapasitas dan dimensi trotoar,
jalur hijau, drainase, dan jalur pejalan kaki pada kiri dan
kanan jalan.
Pembangunan jalan baru dan jalan
tembus.
 Berkurangkan lahan
resapan berupa RTH
jalur.
 Timbul polusi udara
dan suara.
 Menyediakan RTH dengan vegetasi yang
berfungsi menyerap kebisingan, pemecah angin,
dan menyerap polusi.
 Penyediaan RTH jalur
 Menyediakan jalur-jalur evakuasi.
 Pembangunan jalan perlu disosialisasikan terlebih
dahulu kepada masyarakat yang tinggal di sekitar jalan
tersebut.
 Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, atau AMDAL
dalam proses kegiatan.
serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program)
pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program daerah.
RUMUSAN
KEBIJAKAN, RENCANA,
PROGRAM
PENGARUH PROGRAM
(DAMPAK KUMULATIF)
RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI
DAN ALTERNATIF
REKOMENDASI
Peningkatan fungsi jalan  Pembangunan jalan sesuai
dengan aturan fungsi jalan
akan menggusur beberapa
peruntukan yang tidak sesuai
garis sempadannya.
 Berkurangnya lahan resapan.
 Timbulnya polusi udara dan
suara.
 Penyediaan vegetasi untuk mereduksi
polusi.
 Penyediaan RTH jalur.
 Penyedian jalur-jalur evakuasi
 Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di
sekitar jalan yang akan ditingkatkan.
 Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, atau AMDAL
dalam proses kegiatan.
 Perlu penyediaan jalur hijau dan pulau-pulau jalan
untuk menambah kawasan RTH.
Pengembangan jaringan jalan
lingkar utara dan lingkar selatan.
 Polusi udara dan suara
 Berkurangnya lahan resapan
 Penanaman vegetasi untuk mereduksi
mereduksi polusi
 Penyediaan RTH
 Pada pengembangan jaringan jalan dilakukan juga
pemberian vegetasi pada kiri kanan jalan untuk
mengurangi dampak polusi suara dan udara.
 Perlu penyediaan jalur hijau dan pulau-pulau jalan
untuk menambah kawasan RTH.
 Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses
proses pengembangan.
Pengembangan terminal Tipe B  Menimbulkan polusi udara dan  Penyediaan standar keamanan dan
kenyamanan terminal.
 Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses
proses pengembangan.
 Armada angkutan dibatasi pada waktu-waktu tertentu.
Pengembangan angkutan massal  Pengurangan lahan.
 Apabila tidak dikelola dengan
dengan baik akan
menimbulkan kemacetan
bahkan angkutan liar dapat
berhenti di shelter tersebut.
 Penyediaan standar keamanan dan
kenyamanan.
 Pembatasan waktu-waktu keberangkatan angkutan
serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program)
pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program daerah.
RUMUSAN
KEBIJAKAN,
RENCANA,
PROGRAM
PENGARUH PROGRAM
(DAMPAK KUMULATIF)
RUMUSAN
MITIGASI/ADAPTASI DAN
ALTERNATIF
REKOMENDASI
Pengembangan transportasi  Penggunaan angkutan yang kemungkinan
kemungkinan akan diabaikan.
 Pengurangan lahan dan daerah-daerah
daerah resapan.
 Penyediaan standar keamanan
keamanan dan kenyamanan.
 Perlu ada pembedaan antara angkutan massal dalam
perkotaan dengan angkutan monorel yang menghubungkan
menghubungkan ke Kawasan Senggigi dan BIL.
 Pembatasan waktu-waktu keberangkatan angkutan monorel.
Pengembangan Pelabuhan
Pelabuhan beserta prasarana-
prasarana-sarananya
 Ekosistem perairan pantai akan terganggu.  Penyediaan standar keamanan
keamanan pelabuhan.
 Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses
pengembangan.
Pengembangan instalasi dan  Pengembangan instalasi akan membuat  Konservasi ketat pada
kawasan-kawasan lindung
yang mempunyai nilai ekologis
ekologis dan hidrologis.
 Pendayagunaan air dan
pengendalian daya rusak air.
 Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di
Pengembangan sistem
pengendali banjir lintas
kabupaten
 Konflik sumberdaya air.  Konservasi pada kawasan hulu  Perawatan dan pemeliharaan saluran dilakukan secara
berkala dan kontinyu.
 Penyediaan sumur retensi.
Pengembangan energi
terbarukan
 Sumber energi yang dikembangkan
terbatas, yaitu mikro hidro dan
gelombang.
 Beberapa wilayah kemungkinan tidak
terkena dampak dari pengembangan
energy terbarukan.
 Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di
serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program)
pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program daerah.
RUMUSAN
KEBIJAKAN, RENCANA,
PROGRAM
PENGARUH PROGRAM
(DAMPAK
KUMULATIF)
RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN
ALTERNATIF
REKOMENDASI
Pengembangan kuantitas dan
kualitas jaringan telepon kabel dan
 Timbul polusi udara
untuk sementara waktu
 Penyediaan standar keamanan  Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di
Pengembangan telematika dan
teknologi informasi berbasis
teknologi modern.
 Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di
tinggal di sekitar lokasi pengembangan.
 Penyediaan UKL/UPLdalam proses pengembangan.
Pengembangan teknologi
pengelolaan sampah ramah
lingkungan secara terpadu.
 Menimbulkan polusi
udara dan suara
 Penyediaan TPS khusus bagi kawasan
perdagangan
 Saluran limbah perdagangan yang tidak
mencemari lingkungan
 Alternatif perubahan rute lalu lintas untuk
menghindari kemacetan
 Peningkatan keswadayaan masyarakat dan kerjasama
kerjasama kemitraan di bidang pengelolaan sampah
Penambahan prasarana-sarana
pengelolaan sampah.
 Tercemarnya wilayah
sekitar
 Pemilihan lokasi disesuaikan dengan kriteria
kriteria TPS
 Sistem operasional TPS minimal
menggunakan sistem tidak tetap.
 Peningkatan keswadayaan masyarakat dan kerjasama
Pengelolaan sampah melalui
konsep 3R (Reduce, Recycle,
Reuse)
 Peningkatan keswadayaan masyarakat dan kerjasama
Pengembangan system penanganan  Merembesnya air limbah
limbah ke dalam tanah
 Penyediaan kawasan penyangga di sekitar
sekitar lokasi IPAL
 Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, dan/atau
AMDAL selama proses pengembangan
serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program)
pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program daerah.
RUMUSAN
KEBIJAKAN, RENCANA,
PROGRAM
PENGARUH PROGRAM
(DAMPAK
KUMULATIF)
RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN
ALTERNATIF
REKOMENDASI
Pengembangan jalur-jalur evakuasi  Penyediaan RTH
 Konservasi kawasan lindung
 Penyediaan prasarana-sarana PMK
 Penyediaan prassarana-sarana evakuasi dan
penanggulangan bencana.
Penghijauan kawasan sempadan
sempadan pantai.
 Penyediaan kawasan penyangga pantai sejauh
sejauh antara 30 - 200 meter dari titik pasang
pasang air laut tertinggi ke arah darat.
 Pengembalian fungsi lindung sempadan pantai
pantai secara bertahap.
 Konservasi kawasan dan membatasi kegiatan
kegiatan budidaya terbangun di dalamnya
 Pengaturan lokasi bangunan-bangunan di sekitar
kawasan sempadan pantai.
 Pelibatan semua lapisan masyarakat dalam menyusun
menyusun tata ruang pesisir.
 Penguasaan kawasan 30-200 meter dari titik pasang laut
pasang laut tertinggi.
Penghijauan kawasan sempadan
sempadan sungai
 Penyediaan jalan inspeksi (jalur pejalan kaki)
kaki) di sepanjang sempadan sungai.
 Penyediaan kawasan peyangga di kiri dan
kanan sungai
 Pencegahan alih fungsi lindung menjadi fungsi
budidaya.
 Penguasaan kawasan sempadan sungai sejauh 5-15 m.
Konservasi dan rehabilitasi
bangunan dan lingkungan kawasan
 Peningkatan penanaman tanaman di Kawasan
Selomangleng
 Melarang adanya aktivitas manusia yang dapat merusak
Pelaksanaan program mitigasi
pantai di sepanjang pesisir pantai
 Konflik garis sempadan
sempadan pantai
 Penyediaan RTH  Perlu ada sosialisasi mengenai status dari garis
sempadan pantai.
 Pelaksanaan mitigasi dan adaptasi secara bertahap.
serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program)
pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program daerah.
RUMUSAN
KEBIJAKAN, RENCANA,
PROGRAM
PENGARUH PROGRAM
(DAMPAK
KUMULATIF)
RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN
ALTERNATIF
REKOMENDASI
Penataan ulang kawasan, penerapan  Penyiapan jalur dan ruang evakuasi bencana.  Mengatur kegiatan penduduk di sekitar kawasan
bencana.
 Pengawasan dan pengendalian kawasan rawan bencana
Penataan dan pengembangan
kawasan perdagangan dan jasa
 Kemacetan dan masalah-
masalah-masalah sosial
sosial dan lingkungan
hidup (persampahan,
banjir, dll)
 Berkurangnya lahan
resapan air.
 Munculnya kegiatan-
kegiatan sektor informal.
 Pengoptimalan sarana dan prasarana untuk
untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti
seperti persampahan dan sanitasi
 Mitigasi bahaya banjir dilakukan dengan
penyediaan ruang evakuasi bencana serta
pemantapan sistem drainase perkotaan
 Menjaga kawasan RTH >30 %
 Setiap pembangunan prasarana dengan skala regional
regional diharapakan dilengkapi dengan analisis daya
daya dukung lingkungan dan dokumen AMDAL.
 Menyediakan ruang khusus untuk sektor informal dan
Peningkatan aksesibilitas dari dan  Berkurangnya lahan
resapan air.
 Munculnya kegiatan-
kegiatan sektor informal.
 Penyediaan jalur evakuasi pada kawasan
perdagangan dan jasa.
 Dimensi jalan , trotoar, drinase, jalur pejalan kaki
disesuaikan dengan fungsi jaringan jalan.
 Setiap pembangunan prasarana dengan skala regional
regional diharapakan dilengkapi dengan analisis daya
daya dukung lingkungan dan dokumen AMDAL.
 Menyediakan ruang khusus untuk sektor informal dan
Penyediaan prasarana dan sarana  Adanya limbah pasar
dan sampah
 Kemacetan pada ruas
jalan
 Penyediaan TPS khusus bagi kawasan
perdagangan
 Saluran limbah perdagangan yang tidak
mencemari lingkungan
 Alternative perubahan rute lalu lintas untuk
untuk menghindari kemacetan
 Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air
 Penyediaan lahan parkir.
 Penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki.
serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program)
pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program daerah.
RUMUSAN
KEBIJAKAN, RENCANA,
PROGRAM
PENGARUH
PROGRAM
(DAMPAK
KUMULATIF)
RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN
ALTERNATIF
REKOMENDASI
Pengembangan industri pengolahan  Limbah dan
pencemaran
 Penyediaan sistem pengolahan air limbah dan sistem
sistem pengelolaan lingkungan.
 Penyediaan zona penyangga antara kawasan industry
industry dengan kawasan lainya.
 Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses
proses pengembangan.
 Limbah-limbah yang dihasilkan dapat diolah menjadi
menjadi produk lain.
 Relokasi dan/atau minimalisasi dampak lingkungan
yang terjadi akibat kegiatan industri.
Penyediaan prasarana dan sarana
sarana pendukung kegiatan
industri, seperti teknologi ramah
lingkungan
 Adanya limbah
industri.
 Penyediaan pengolahan limbah terhadap sentra
industri
 Pengembangan sentra industri disertai pula dengan
dengan penyediaan sistem pengolahan limbah yang
yang berfungsi untuk mereduksi pencemaran.
Penyediaan sistem pengolahan tersebut diupayakan
diupayakan terdapat pada masing-masing sentra industri
industri secara komunal.
Pengembangan lahan pertanian
menjadi lahan dengan komoditas
komoditas hortikultura, taman kota,
kota, dan/atau hutan kota.
 Lahan untuk
pengembangan
perkotaan
berkurang
 Delineasi terhadap kawasan pertanian
berkelanjutan/yang beririgasi teknis serta penanganan
penanganan melalui insentif dan disinsentif.
 Pengembangan bangunan lebih diarahkan vertikal
 Pemberian insentif dan disinsentif melalui mekanisme
mekanisme retribusi ataupun pembatasan terhadap
terhadap sarana prasarana pada kawasan terbangun di
terbangun di areal pertanian.
 Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana-sarana
Pengembangan agro industri.  Adanya limbah
dan sampah
 Kemacetan pada
 Penyediaan prasarana lingkungan, yaitu prasarana
prasarana pengolahan air limbah secara komunal.
 Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air
 Penyediaan lahan parkir.
Pengembangan budidaya perikanan
perikanan tawar dan laut
 Limbah hasil
produksi ikan.
 Delineasi terhadap kawasan perikanan serta
penanganan melalui insentif dan disinsentif.
 Penyediaan zona penyangga antara kawasna industry
industry dengan kawasan lainnya.
 Penyediaan RTH pada sempadan pantai.
 Pemberian insentif dan disinsentif melalui mekanisme
mekanisme retribusi di kawasan perikanan.
 Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana-sarana
FGD KLHS Lombok Utara

More Related Content

What's hot

Materi astek pengantar klhs
Materi astek pengantar klhsMateri astek pengantar klhs
Materi astek pengantar klhsalizias_boys
 
Pedoman penyusunan rppl hok
Pedoman penyusunan rppl hokPedoman penyusunan rppl hok
Pedoman penyusunan rppl hokseptisia_rima
 
kajian lingkungan hidup strategis
kajian lingkungan hidup strategiskajian lingkungan hidup strategis
kajian lingkungan hidup strategisMaulana Ferdinand
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutRio Prastia
 
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPKEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPLAKSMI WIJAYANTI
 
Pelatihan penyusunan klhs
Pelatihan penyusunan klhsPelatihan penyusunan klhs
Pelatihan penyusunan klhsradmilamandiri
 
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenProses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenMusnanda Satar
 
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGISPP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGISAchmad Wahid
 
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHTalkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHRio Prastia
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSMusnanda Satar
 
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHSPermenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHSLAKSMI WIJAYANTI
 
Pengantar Memorandum Program Sektor Sanitasi
Pengantar Memorandum Program Sektor SanitasiPengantar Memorandum Program Sektor Sanitasi
Pengantar Memorandum Program Sektor Sanitasiinfosanitasi
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH LAKSMI WIJAYANTI
 
Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)
Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)
Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)Bagus ardian
 

What's hot (16)

Materi astek pengantar klhs
Materi astek pengantar klhsMateri astek pengantar klhs
Materi astek pengantar klhs
 
Pedoman penyusunan rppl hok
Pedoman penyusunan rppl hokPedoman penyusunan rppl hok
Pedoman penyusunan rppl hok
 
kajian lingkungan hidup strategis
kajian lingkungan hidup strategiskajian lingkungan hidup strategis
kajian lingkungan hidup strategis
 
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulutPenyelenggaraan klhs rtrw sulut
Penyelenggaraan klhs rtrw sulut
 
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUPKEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
KEBIJAKAN NASIONAL DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
 
Pelatihan penyusunan klhs
Pelatihan penyusunan klhsPelatihan penyusunan klhs
Pelatihan penyusunan klhs
 
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di KabupatenProses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
Proses Pelaksanaan KLHS RTRW dan RPJM di Kabupaten
 
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGISPP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
PP No 46/2016 : TATA CARA PENYELENGGARAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
 
Kerangka RPPLH Nasional
Kerangka RPPLH Nasional Kerangka RPPLH Nasional
Kerangka RPPLH Nasional
 
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLHTalkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
Talkshow KLHS paparan Deputi Tata Lingkungan-KLH
 
Tahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHSTahapan penyelenggaraan KLHS
Tahapan penyelenggaraan KLHS
 
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHSPermenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
Permenlhk P.69/2017 tentang pelaksanaan KLHS
 
KLHS
KLHSKLHS
KLHS
 
Pengantar Memorandum Program Sektor Sanitasi
Pengantar Memorandum Program Sektor SanitasiPengantar Memorandum Program Sektor Sanitasi
Pengantar Memorandum Program Sektor Sanitasi
 
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
DRAFT RPP RENCANA PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LH
 
Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)
Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)
Buku Saku Pengendalian Perencanaan NUSP2 (Dokumen)
 

Similar to FGD KLHS Lombok Utara

KLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptx
KLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptxKLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptx
KLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptxBundaHiel
 
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.pptmarhadihadi2
 
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)Bagus ardian
 
2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptx
2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptx2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptx
2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptxsyaniabo
 
Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713Yustus Rona
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Oswar Mungkasa
 
PPT KLHS Pasuruan
PPT KLHS PasuruanPPT KLHS Pasuruan
PPT KLHS PasuruanBundaHiel
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalMartheana Kencanawati
 
Ucrmp makassar bahasa 130815
Ucrmp makassar bahasa 130815Ucrmp makassar bahasa 130815
Ucrmp makassar bahasa 130815Abdul Aziz
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHWahyu Ojan
 
Ekspose klhs kramatwatu fix
Ekspose klhs kramatwatu fixEkspose klhs kramatwatu fix
Ekspose klhs kramatwatu fixHari Setiawan
 
Pengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalPengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalAry Ajo
 
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)ESP Indonesia
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
Materi QA KLHS Jogja
Materi QA KLHS Jogja Materi QA KLHS Jogja
Materi QA KLHS Jogja alizias_boys
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxzulfadly11
 

Similar to FGD KLHS Lombok Utara (20)

KLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptx
KLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptxKLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptx
KLHS KSP KKJSS, KKJSM, Tanjung Bulu Pandan.pptx
 
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
1. MODUL 1-PENGANTAR KLHS.ppt
 
Arah kebijakanklhs bangda
Arah kebijakanklhs bangdaArah kebijakanklhs bangda
Arah kebijakanklhs bangda
 
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
Penjelasan Teknis Penajaman Dokumen SIAP (SLUM IMPROVEMENT ACTION PLAN)
 
2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptx
2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptx2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptx
2. PPT PKM - Kerangka ESMF (Saradan).pptx
 
Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713Bahan paparan papua 050713
Bahan paparan papua 050713
 
k
kk
k
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
 
PPT KLHS Pasuruan
PPT KLHS PasuruanPPT KLHS Pasuruan
PPT KLHS Pasuruan
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
 
Pelatihan penyusunan klhs
Pelatihan penyusunan klhsPelatihan penyusunan klhs
Pelatihan penyusunan klhs
 
Ucrmp makassar bahasa 130815
Ucrmp makassar bahasa 130815Ucrmp makassar bahasa 130815
Ucrmp makassar bahasa 130815
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLHUU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang PPLH
 
Ekspose klhs kramatwatu fix
Ekspose klhs kramatwatu fixEkspose klhs kramatwatu fix
Ekspose klhs kramatwatu fix
 
Pengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdalPengertian proses-manfaat amdal
Pengertian proses-manfaat amdal
 
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
Jakstra Pengelolaan Air Limbah Dan Persampahan (Indowater 18 Juni 09)
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
Materi QA KLHS Jogja
Materi QA KLHS Jogja Materi QA KLHS Jogja
Materi QA KLHS Jogja
 
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptxG_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
G_SINERGITAS LITBANG PUSAT DAN DAERAH.pptx
 

FGD KLHS Lombok Utara

  • 1. RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2011 - 2031 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LOMBOK UTARA Jl. Raya Bayan No. ............ Tanjung
  • 2. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) - serangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa kaidah pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan atau program (KRP). PELAKSANAAN KLHS DALAM PENYUSUNAN ATAU EVALUASI RTRW - proses membuat dan melaksanakan KLHS yang dilakukan pada penyusunan atau pada saat evaluasi kebijakan, rencana, dan atau program (KRP) yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup yang termuat dalam RTRW. PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN - prinsip-prinsip yang harus diterapkan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan untuk mencapai kondisi keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup manusia meliputi sekurang-kurangnya prinsip saling ketergantungan, prinsip keseimbangan, dan prinsip keadilan.
  • 3. PEMBANGUNAN YANG TERFORMULASIKAN DALAM KEBIJAKAN-RENCANA- PROGRAM SELAMA INI DIPANDANG KURANG MEMPERTIMBANGKAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SECARA OPTIMAL UPAYA-UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA TATARAN KEGIATAN MELALUI INSTRUMEN (MIS: AMDAL) DIPANDANG BELUM MENYELESAIKAN BERBAAI PERSOALAN LINGKUNGAN HIDUP SECARA OPTIMAL, MENGINGAT BERBAGAI PERSOALAN LINGKUNGAN HIDUP BERADA PADA TATARAN KEBIJAKAN – RENCANA – PROGRAM. RTRW KLU BARU BERJALAN SELAMA 2 TAHUN, NAMUN BELAKANGAN INI INDIKASI PENURUNAN KUALITAS DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN. KECENDERUNGAN PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN TERKAIT DENGAN TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI PRODUK PERENCANAAN, OLEH KARENA ITU, PERBAIKAN KUALITAS RTRW MENJADI MUTLAK DAN SANGAT STRATEGIS UNTUK SEGERA DIREALISASIKAN GUNA MENGHAMBAT LAJU PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN.
  • 4.  Memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan teritegrasi dalam pembangunan.  Memperbaiki kualitas rencana tata ruang wilayah melalui perbaikan kerangka berfikir perencanaan tata ruang, yang berimplikasi pada perbaikan prosedur/proses dan metodologi/muatan perencanaan  Meminimalisasi potensi dampak penting negatif yang akan timbul sebagai akibat dari KRP di dalam RTRW;  Melakukan langkah-langkah perlindungan lingkungan yang tangguh;  Memelihara potensi sumberdaya ala dan dan dukung air, udara, tanah, dan ekosistem.
  • 5.  memfasilitasi dan menjadi media proses belajar bersama antar pelaku pembangunan, dimana seluruh pihak yang terkait penyusunan dan evaluasi KRP dapat secara aktif mendiskusikan seberapa jauh substansi KRP yang dirumuskan telah mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Melalui proses KLHS, diharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan evaluasi KRP dapat mengetahui dan memahami pentingnya menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan evaluasi KRP  merencanakan dan mengevaluasi KRP yang akan atau sudah ditetapkan. Dalam evaluasi KRP, KLHS digunakan untuk mengidentifikasi dan memberikan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program yang menimbulkan dampak dan/atau risiko negatif terhadap lingkungan.  menjamin bahwa setiap kebijakan, rencana dan/atau program „lebih hijau‟ dalam artian dapat menghindarkan atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam hal ini, KLHS berarti juga menerapkan prinsip precautionary principles, dimana kebijakan, rencana dan/atau program menjadi garda depan dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
  • 6. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 26/2007  PENATAAN RUANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA 32/2009  PENGELOLAAN LINGK. HIDUP PERDA PROVINSI NTB 03/2010  RTRW PROVINSI NTB TAHUN 2009 - 2029 PERDA KABUPATEN LOMBOK UTARA 9/2011  RTRW KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2011 - 2031 DRAFT PEDOMAN UMUM KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS NO. 27072011 TAHUN 2011 PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM PENERAPAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS UNTUK KEBIJAKAN, RENCANA, DAN PROGRAM PENATAAN RUANG (DIKELUARKAN OLEH KEMETERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP URUSAN PERENCANAAN LINGKUNGAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA 67/2012  PEDOMAN PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS DALAM PENYUSUNAN ATAU EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
  • 7. 1. Identifikasi isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan melakukan analisis kecenderungan berbasis data (baseline trend analysis) terhadap masing-masing isu yang dianggap penting atau menjadi perdebatan antar pemangku kepentingan. 2. Proses kompilasi data dan fakta dilakukan sesuai tahapan perumusan KRP dan dilihat kecenderungannya untuk merumuskan isu-isu pembangunan berkelanjutan 3. Kajian pengaruh KRP terhadap dampak dan/atau risiko lingkungan hidup dilakukan dengan mengkaji potensi dampak berdasarkan analisis kecenderungan berbasis data (baseline trend analysis) atau kombinasi antara metode cepat dan metode detil  PENGKAJIAN PENGARUH KRP TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DI SUATU WILAYAH;  PERUMUSAN ALTERNATIF PENYEMPURNAAN KRP; DAN  REKOMENDASI PERBAIKAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KRP YANG MENGINTEGRASIKAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan. A. KETERSEDIAAN AIR BAKU B. EROSI DAN SIDEMENTASI SUNGAI C. BANJIR D. EROSI DAN SIDEMENTASI PANTAI E. DEFORESTASI HUTAN F. KEMAMPUAN REGENERASI HUTAN G. DEGRADASI LAHAN H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA I. PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH J. KUALITAS SAPRAS K. KETAHANAN TERHADAP BENCA NA
  • 12. indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan. A. KETERSEDIAAN AIR BAKU B. EROSI DAN SIDEMENTASI SUNGAI C. BANJIR D. EROSI DAN SIDEMENTASI PANTAI E. DEFORESTASI HUTAN F. KEMAMPUAN REGENERASI HUTAN G. DEGRADASI LAHAN H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA I. PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH J. KUALITAS SAPRAS K. KETAHANAN TERHADAP BENCA NA
  • 13. indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan. A. KETERSEDIAAN AIR BAKU B. EROSI DAN SIDEMENTASI SUNGAI C. BANJIR D. EROSI DAN SIDEMENTASI PANTAI E. DEFORESTASI HUTAN F. KEMAMPUAN REGENERASI HUTAN G. DEGRADASI LAHAN H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA I. PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH J. KUALITAS SAPRAS K. KETAHANAN TERHADAP BENCA NA
  • 14. indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan. A. KETERSEDIAAN AIR BAKU B. EROSI DAN SIDEMENTASI SUNGAI C. BANJIR D. EROSI DAN SIDEMENTASI PANTAI E. DEFORESTASI HUTAN F. KEMAMPUAN REGENERASI HUTAN G. DEGRADASI LAHAN H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA I. PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH J. KUALITAS SAPRAS K. KETAHANAN TERHADAP BENCA NA
  • 15. indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan. A. KETERSEDIAAN AIR BAKU B. EROSI DAN SIDEMENTASI SUNGAI C. BANJIR D. EROSI DAN SIDEMENTASI PANTAI E. DEFORESTASI HUTAN F. KEMAMPUAN REGENERASI HUTAN G. DEGRADASI LAHAN H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA I. PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH J. KUALITAS SAPRAS K. KETAHANAN TERHADAP BENCA NA
  • 16. indentifikasi daftar panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan (isu-isu sosial/budaya, ekonomi, lingkungan), kemudian ditapis menjadi daftar pendek dengan menggunakan kriteria strategis pembangunan berkelanjutan. A. KETERSEDIAAN AIR BAKU B. EROSI DAN SIDEMENTASI SUNGAI C. BANJIR D. EROSI DAN SIDEMENTASI PANTAI E. DEFORESTASI HUTAN F. KEMAMPUAN REGENERASI HUTAN G. DEGRADASI LAHAN H. POLUSI TANAH, AIR, UDARA I. PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH J. KUALITAS SAPRAS K. KETAHANAN TERHADAP BENCA NA
  • 17. proses kajian KRP dan isu-isu pembangunan berkelanjutan KAIDAHPEMBANGUNANPEMBANGUNANBERKELANJUTAN
  • 18. serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program) pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program daerah. RUMUSAN KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM PENGARUH PROGRAM (DAMPAK KUMULATIF) RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN ALTERNATIF REKOMENDASI Penetapan dan pengembangan kawasan perdagangan-jasa dan pelayanan pariwisata  Berkurangnya kawasan resapan air  Menyediakan IPAL komunal.  Wajib menyediakan RTH atau satu pohon tinggi dengan vegetasi rendah.  Perlu ada spesifikasi kegiatan yang ada di dalamnya.  Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air  Penyediaan lahan parkir.  Penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki.  Pemberian insentif dan disinsentif bagi kegiatan perdagangan dan jasa yang mematuhi atau melanggar aturan. Penetapan dan pengembangan kawasan perkantoran dan pelayanan umum skala provinsi hingga lingkungan  Berkurangnya kawasan resapan air  Alokasi pengembangan kegiatan perkantoran pemerintah dan swasta didistribusikan secara merata. Penetapan dan pengembangan kawasan perdagangan-jasa  Berkurangnya kawasan resapan air  Kawasan yang revitaliasasi wajib menyediakan RTH atau kawasan penyangga.  Menyediakan IPAL komunal.  Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air  Penyediaan lahan parkir.  Penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki. Pengembangan jaringan jalan sebagai akses internal yang menghubungkan antar pusat pelayanan.  Berkurangkan lahan resapan berupa RTH jalur.  Timbul polusi udara dan suara.  Menyediakan RTH dengan vegetasi yang berfungsi menyerap kebisingan, pemecah angin, dan menyerap polusi.  Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, atau AMDAL dalam proses kegiatan.  Perlu memperhatikan kapasitas dan dimensi trotoar, jalur hijau, drainase, dan jalur pejalan kaki pada kiri dan kanan jalan. Pembangunan jalan baru dan jalan tembus.  Berkurangkan lahan resapan berupa RTH jalur.  Timbul polusi udara dan suara.  Menyediakan RTH dengan vegetasi yang berfungsi menyerap kebisingan, pemecah angin, dan menyerap polusi.  Penyediaan RTH jalur  Menyediakan jalur-jalur evakuasi.  Pembangunan jalan perlu disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat yang tinggal di sekitar jalan tersebut.  Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, atau AMDAL dalam proses kegiatan.
  • 19. serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program) pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program daerah. RUMUSAN KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM PENGARUH PROGRAM (DAMPAK KUMULATIF) RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN ALTERNATIF REKOMENDASI Peningkatan fungsi jalan  Pembangunan jalan sesuai dengan aturan fungsi jalan akan menggusur beberapa peruntukan yang tidak sesuai garis sempadannya.  Berkurangnya lahan resapan.  Timbulnya polusi udara dan suara.  Penyediaan vegetasi untuk mereduksi polusi.  Penyediaan RTH jalur.  Penyedian jalur-jalur evakuasi  Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar jalan yang akan ditingkatkan.  Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, atau AMDAL dalam proses kegiatan.  Perlu penyediaan jalur hijau dan pulau-pulau jalan untuk menambah kawasan RTH. Pengembangan jaringan jalan lingkar utara dan lingkar selatan.  Polusi udara dan suara  Berkurangnya lahan resapan  Penanaman vegetasi untuk mereduksi mereduksi polusi  Penyediaan RTH  Pada pengembangan jaringan jalan dilakukan juga pemberian vegetasi pada kiri kanan jalan untuk mengurangi dampak polusi suara dan udara.  Perlu penyediaan jalur hijau dan pulau-pulau jalan untuk menambah kawasan RTH.  Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses proses pengembangan. Pengembangan terminal Tipe B  Menimbulkan polusi udara dan  Penyediaan standar keamanan dan kenyamanan terminal.  Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses proses pengembangan.  Armada angkutan dibatasi pada waktu-waktu tertentu. Pengembangan angkutan massal  Pengurangan lahan.  Apabila tidak dikelola dengan dengan baik akan menimbulkan kemacetan bahkan angkutan liar dapat berhenti di shelter tersebut.  Penyediaan standar keamanan dan kenyamanan.  Pembatasan waktu-waktu keberangkatan angkutan
  • 20. serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program) pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program daerah. RUMUSAN KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM PENGARUH PROGRAM (DAMPAK KUMULATIF) RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN ALTERNATIF REKOMENDASI Pengembangan transportasi  Penggunaan angkutan yang kemungkinan kemungkinan akan diabaikan.  Pengurangan lahan dan daerah-daerah daerah resapan.  Penyediaan standar keamanan keamanan dan kenyamanan.  Perlu ada pembedaan antara angkutan massal dalam perkotaan dengan angkutan monorel yang menghubungkan menghubungkan ke Kawasan Senggigi dan BIL.  Pembatasan waktu-waktu keberangkatan angkutan monorel. Pengembangan Pelabuhan Pelabuhan beserta prasarana- prasarana-sarananya  Ekosistem perairan pantai akan terganggu.  Penyediaan standar keamanan keamanan pelabuhan.  Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses pengembangan. Pengembangan instalasi dan  Pengembangan instalasi akan membuat  Konservasi ketat pada kawasan-kawasan lindung yang mempunyai nilai ekologis ekologis dan hidrologis.  Pendayagunaan air dan pengendalian daya rusak air.  Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di Pengembangan sistem pengendali banjir lintas kabupaten  Konflik sumberdaya air.  Konservasi pada kawasan hulu  Perawatan dan pemeliharaan saluran dilakukan secara berkala dan kontinyu.  Penyediaan sumur retensi. Pengembangan energi terbarukan  Sumber energi yang dikembangkan terbatas, yaitu mikro hidro dan gelombang.  Beberapa wilayah kemungkinan tidak terkena dampak dari pengembangan energy terbarukan.  Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di
  • 21. serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program) pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program daerah. RUMUSAN KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM PENGARUH PROGRAM (DAMPAK KUMULATIF) RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN ALTERNATIF REKOMENDASI Pengembangan kuantitas dan kualitas jaringan telepon kabel dan  Timbul polusi udara untuk sementara waktu  Penyediaan standar keamanan  Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di Pengembangan telematika dan teknologi informasi berbasis teknologi modern.  Perlu ada sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di tinggal di sekitar lokasi pengembangan.  Penyediaan UKL/UPLdalam proses pengembangan. Pengembangan teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan secara terpadu.  Menimbulkan polusi udara dan suara  Penyediaan TPS khusus bagi kawasan perdagangan  Saluran limbah perdagangan yang tidak mencemari lingkungan  Alternatif perubahan rute lalu lintas untuk menghindari kemacetan  Peningkatan keswadayaan masyarakat dan kerjasama kerjasama kemitraan di bidang pengelolaan sampah Penambahan prasarana-sarana pengelolaan sampah.  Tercemarnya wilayah sekitar  Pemilihan lokasi disesuaikan dengan kriteria kriteria TPS  Sistem operasional TPS minimal menggunakan sistem tidak tetap.  Peningkatan keswadayaan masyarakat dan kerjasama Pengelolaan sampah melalui konsep 3R (Reduce, Recycle, Reuse)  Peningkatan keswadayaan masyarakat dan kerjasama Pengembangan system penanganan  Merembesnya air limbah limbah ke dalam tanah  Penyediaan kawasan penyangga di sekitar sekitar lokasi IPAL  Penyediaan studi kelayakan, UKL/UPL, dan/atau AMDAL selama proses pengembangan
  • 22. serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program) pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program daerah. RUMUSAN KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM PENGARUH PROGRAM (DAMPAK KUMULATIF) RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN ALTERNATIF REKOMENDASI Pengembangan jalur-jalur evakuasi  Penyediaan RTH  Konservasi kawasan lindung  Penyediaan prasarana-sarana PMK  Penyediaan prassarana-sarana evakuasi dan penanggulangan bencana. Penghijauan kawasan sempadan sempadan pantai.  Penyediaan kawasan penyangga pantai sejauh sejauh antara 30 - 200 meter dari titik pasang pasang air laut tertinggi ke arah darat.  Pengembalian fungsi lindung sempadan pantai pantai secara bertahap.  Konservasi kawasan dan membatasi kegiatan kegiatan budidaya terbangun di dalamnya  Pengaturan lokasi bangunan-bangunan di sekitar kawasan sempadan pantai.  Pelibatan semua lapisan masyarakat dalam menyusun menyusun tata ruang pesisir.  Penguasaan kawasan 30-200 meter dari titik pasang laut pasang laut tertinggi. Penghijauan kawasan sempadan sempadan sungai  Penyediaan jalan inspeksi (jalur pejalan kaki) kaki) di sepanjang sempadan sungai.  Penyediaan kawasan peyangga di kiri dan kanan sungai  Pencegahan alih fungsi lindung menjadi fungsi budidaya.  Penguasaan kawasan sempadan sungai sejauh 5-15 m. Konservasi dan rehabilitasi bangunan dan lingkungan kawasan  Peningkatan penanaman tanaman di Kawasan Selomangleng  Melarang adanya aktivitas manusia yang dapat merusak Pelaksanaan program mitigasi pantai di sepanjang pesisir pantai  Konflik garis sempadan sempadan pantai  Penyediaan RTH  Perlu ada sosialisasi mengenai status dari garis sempadan pantai.  Pelaksanaan mitigasi dan adaptasi secara bertahap.
  • 23. serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program) pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program daerah. RUMUSAN KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM PENGARUH PROGRAM (DAMPAK KUMULATIF) RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN ALTERNATIF REKOMENDASI Penataan ulang kawasan, penerapan  Penyiapan jalur dan ruang evakuasi bencana.  Mengatur kegiatan penduduk di sekitar kawasan bencana.  Pengawasan dan pengendalian kawasan rawan bencana Penataan dan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa  Kemacetan dan masalah- masalah-masalah sosial sosial dan lingkungan hidup (persampahan, banjir, dll)  Berkurangnya lahan resapan air.  Munculnya kegiatan- kegiatan sektor informal.  Pengoptimalan sarana dan prasarana untuk untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti seperti persampahan dan sanitasi  Mitigasi bahaya banjir dilakukan dengan penyediaan ruang evakuasi bencana serta pemantapan sistem drainase perkotaan  Menjaga kawasan RTH >30 %  Setiap pembangunan prasarana dengan skala regional regional diharapakan dilengkapi dengan analisis daya daya dukung lingkungan dan dokumen AMDAL.  Menyediakan ruang khusus untuk sektor informal dan Peningkatan aksesibilitas dari dan  Berkurangnya lahan resapan air.  Munculnya kegiatan- kegiatan sektor informal.  Penyediaan jalur evakuasi pada kawasan perdagangan dan jasa.  Dimensi jalan , trotoar, drinase, jalur pejalan kaki disesuaikan dengan fungsi jaringan jalan.  Setiap pembangunan prasarana dengan skala regional regional diharapakan dilengkapi dengan analisis daya daya dukung lingkungan dan dokumen AMDAL.  Menyediakan ruang khusus untuk sektor informal dan Penyediaan prasarana dan sarana  Adanya limbah pasar dan sampah  Kemacetan pada ruas jalan  Penyediaan TPS khusus bagi kawasan perdagangan  Saluran limbah perdagangan yang tidak mencemari lingkungan  Alternative perubahan rute lalu lintas untuk untuk menghindari kemacetan  Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air  Penyediaan lahan parkir.  Penyediaan prasarana dan sarana pejalan kaki.
  • 24. serangkaian upaya untuk mengurangi dampak negatif dan/atau resiko atas pelaksanaan KRP (Kebijakan – Rencana – Program) pembangunan, sekaligus proses pemberian rekomendasi atas penyempurnaan rumusan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program daerah. RUMUSAN KEBIJAKAN, RENCANA, PROGRAM PENGARUH PROGRAM (DAMPAK KUMULATIF) RUMUSAN MITIGASI/ADAPTASI DAN ALTERNATIF REKOMENDASI Pengembangan industri pengolahan  Limbah dan pencemaran  Penyediaan sistem pengolahan air limbah dan sistem sistem pengelolaan lingkungan.  Penyediaan zona penyangga antara kawasan industry industry dengan kawasan lainya.  Penyediaan studi kelayakan dan AMDAL dalam proses proses pengembangan.  Limbah-limbah yang dihasilkan dapat diolah menjadi menjadi produk lain.  Relokasi dan/atau minimalisasi dampak lingkungan yang terjadi akibat kegiatan industri. Penyediaan prasarana dan sarana sarana pendukung kegiatan industri, seperti teknologi ramah lingkungan  Adanya limbah industri.  Penyediaan pengolahan limbah terhadap sentra industri  Pengembangan sentra industri disertai pula dengan dengan penyediaan sistem pengolahan limbah yang yang berfungsi untuk mereduksi pencemaran. Penyediaan sistem pengolahan tersebut diupayakan diupayakan terdapat pada masing-masing sentra industri industri secara komunal. Pengembangan lahan pertanian menjadi lahan dengan komoditas komoditas hortikultura, taman kota, kota, dan/atau hutan kota.  Lahan untuk pengembangan perkotaan berkurang  Delineasi terhadap kawasan pertanian berkelanjutan/yang beririgasi teknis serta penanganan penanganan melalui insentif dan disinsentif.  Pengembangan bangunan lebih diarahkan vertikal  Pemberian insentif dan disinsentif melalui mekanisme mekanisme retribusi ataupun pembatasan terhadap terhadap sarana prasarana pada kawasan terbangun di terbangun di areal pertanian.  Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana-sarana Pengembangan agro industri.  Adanya limbah dan sampah  Kemacetan pada  Penyediaan prasarana lingkungan, yaitu prasarana prasarana pengolahan air limbah secara komunal.  Penyediaan lahan bagi RTH untuk resapan air  Penyediaan lahan parkir. Pengembangan budidaya perikanan perikanan tawar dan laut  Limbah hasil produksi ikan.  Delineasi terhadap kawasan perikanan serta penanganan melalui insentif dan disinsentif.  Penyediaan zona penyangga antara kawasna industry industry dengan kawasan lainnya.  Penyediaan RTH pada sempadan pantai.  Pemberian insentif dan disinsentif melalui mekanisme mekanisme retribusi di kawasan perikanan.  Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana-sarana