SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Pendekatan Psikoanalisis
dan Transaksional
Yesica Devis, S.IKom, M.Kes
Pendekatan Konseling (counceling Aproach)
disebut juga teori konseling, merupakan dasar bagi
suatu praktek konseling. Pendekatan itu dirasakan
penting karena jika dapat dipahami berbagai
pendekatan atau teori-teori konseling, akan
memudahkan dalam menentukan arah proses
konseling. Akan tetapi untuk kondisi Indonesia
memilih satu pendekatan /teori secara fanatic dan
kaku adalah kurang bijaksana. Hal ini disebabkan
satu teori konseling biasanya dilator belakangi oleh
paham filsafat tertentu yang mungkin saja tidak
sesuai dengan filsafat di Indonesia.
Pendekatan Psikoanalisis
• Dipelopori oleh dokter psikiatri yaitu Sigmund
Freud pada tahun 1896
• Merupakan suatu metode penyembuhan yang
lebih bersifat psikologis dengan cara-cara fisik
• Pendekatan psikoanalisis menganggap bahwa
tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-
faktor intropsikis (konflik tidak sadar, represi,
mekanisme defensif) yang menganggu
penyesuain diri
Menurut Willis (2009) pengertian psikoanalisis
meliputi tiga aspek penting yaitu :
a. Sebagai metode penelitian proses-proses
psikis
b. Teknik untuk mengobati gangguan-gangguan
psikis
c. Sebagai teori kepribadian
Struktur Kepribadian
bersifat warisan
genetik dan
bawaan sejak lahir.
Id bekerja
berdasarkan
prinsip
kesenangan,
karena
menyediakan
dorongan menuju
pengejaran
keinginan pribadi.
Id
dilihat dari sebagai satu-
satunya unsur rasional
dalam struktur
kepribadian manusia.
Bekerja dengan
melakukan kontak
dengan dunia realitas,
karena kontak dengan
realitas ego menjadi
pengontrol utama
dalam kesadaran,
menyediakan pemikiran
dan perencanaan
realistis dan logis, dan
akan sanggup meredam
pikiran dan keinginan
irasional dari id.
Ego
merepresentasikan
suara hati, beroperasi
berdasarkan prinsip
realisme moral. Super-
ego mempresentasikan
kode moral pribadi,
didasarkan pada
persepsi seseorang
mengenai moralitas dan
nilai masyarakat.
Sehingga super-ego
akan memberikan rasa
bangga dan cinta-diri,
dan hukuman seperti
rasa bersalah atau
rendah diri bagi
manusia atau individu.
Super Ego
Jika ego gagal dalam menyalurkan kehendak id maka akan
timbul hukuman berupa kecemasan, yang dibagi menjadi 3
yaitu :
 Kecemasan realitas, dirasakan karena adanya ancaman
yang nyata atau ancaman yang diperkirakan akan dihadapi
dilingkungan. Contoh, cemas meninggalkan kendaraan
yang baru dibeli ditempat yang sunyi
 Kecemasan moral, kecamasan yang dihasilkan dari hati
nurani. Contoh, cemas akan gagal dalam menghadapi ujian
 Kecemasan neurotik, kecemasan yang muncul karena rasa
bimbang, tidak ada yang mengontrol tingkah lakunya,
bersifat tidak sadar
Tujuan Konseling
o Tujuan konseling aliran psikoanalisis adalah untuk
membentuk kembali struktur kepribadian klien
dengan jalan mengembalikan hal yang tak
disadari menjadi sadar kembali
o Jadi hal yang paling ditekankan dalam
psikoanalisis adalah perasaan-perasaan dan
ingatan yang berkaitan dengan pemahaman diri,
meskipun aspek kognitif juga patut
dipertimbangkan.
Fungsi Konselor
Dalam melakukan praktik psikonalisis, seorang
konselor akan bersikap anonym (konselor berusaha
tidak kenal klien) dan hanya berbagi sedikit
pengalaman dan perasaannya agar klien dapat
memproyeksikan dirinyakepada konselor. Corey
(2009) mengatakan bahwa fungsi utama konselor
dalam psikonalisis adalah membantu klien
mencapai kesadaran dirinya, jujur, mampu
melakukanhubungan personal yang efektif, mampu
menangani kecemasan serta realistis dan mampu
mengendalikan tingkah laku yang impulsive dan
irasional.
Proses Konseling
1. Membina hubungan konseling yang terjadi pada tahap
awal konseling
2. Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran dalam
mengemukakan masalahnya, dan melakukan transferensi
3. Tilikkan terhadap masa lalu klien terutama pada masa
kanak-kanaknya
4. Pengembangan resistensi untuk pemahaman diri
5. Pengembangan hubungan transferensi klien dengan
konselor
6. Melanjutkan lagi hal-hal yang resistensi
7. Menutup wawancara konseling
Teknik Konseling
Ada 5 teknik dasar dari konseling psikoanalisis yaitu :
 Asosiasi bebas, yaitu klien diupayakan untuk
menjernihkan atau menikis alam pikirannya dari alam
pengalaman dan pemikiran sehari – hari sekarang ini,
sehingga klien mudah mengungkapkan pengalaman
masa lalunya.
 Interpretasi, teknik yang digunakan oleh konselor
untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi,
dan transferensi klien. Konselor menetapkan,
menjelaskan, dan bahkan mengaajar klien tentang
makna perilaku yang termanifestasi dalam mimpi ,
asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi klien
 Analisis mimpi, suatu teknik untuk membuka hal –hal yang tak
disadari dan member kesempatan klien untuk menilik masalah –
masalah yang belum terpecahkan. Proses terjadinya mimpi
adalah karena diwaktu tidur pertahanan ego menjadi lemah dan
kompleks yang terdesak pun muncul ke permukaan
 Analisis resistensi, ditunjukan untuk menyadarkan klien
terhadap alasan – alasan terjadinya resistensinya. Konselor
meminta perhatian klien untuk menafsirkan resistensi.
Penafsiran analisis atas resistensi ditujukan untuk membantu
klien agar menyadari alasan – alasan yang ada di balik resistensi
sehingga dia bisa menanganinya
 Analisis transferensi, teknik yang utama dalam psikoanalisis
sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa
lampaunya dalam terapi. Ia memungkinkan klien mampu
memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi – fiksasi dan
deprivasi – deprivasinya, dan menyajikan pemahaman tentang
pegaruh masa lampau terhadap kehidupannya sekarang
Pendekatan Transaksional
• Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang
menekankan pada hubungan interaksional. Transaksional maksudnya ialah
hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang
dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka.
Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi
berlangsung secara tepat, benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat
menggambarkan apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah atau
tidak.
• AT dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960 yang ditulisnya dalam buku Games
People Play. Analisis Transaksional (AT) dapat digunakan dalam konseling
individual, tetapi lebih cocok digunakan dalam konseling kelompok. Analisis
Transaksional melibatkan suatu kontrak yang dibuat oleh klien, yang dengan jelas
menyatakan tujuan-tujuan dan arah proses konseling. Pendekatan ini menekankan
pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah
proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini
menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka
proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan
sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri.
Tujuan Konselor
1. Membantu klien untuk membuat keputusan-keputusan baru dalam
mengarahkan atau mengubah tingkah laku dalam kehidupannya.
2. Memberikan kepada klien suatu kesadaran serta kebebasan untuk
memilih cara-cara serta keputusan-keputusan mengenai posisi
kehidupannya serta menghindarkan klien dari cara-cara yang bersifat
deterministic.
3. Memberikan bantuan kepada klien berupa kemungkinan-kemungkinan
yang dapat dipilih untuk memantapkan dan mematangkan status
egonya.
4. Fungsi dan Peran Terapis
Menurut Lutfi Fauzan (1994:70) Peran konselor adalah sebagai guru, pelatih
dan penyelamat dengan terlibat secara penuh dengan konseli. Konselor
berperan sebagai guru yang menjelaskan teknik-teknik seperti analisis
struktural, analisis transaksional, naskah hidup, dan analisis game.
Teknik Konseling
1. Analisis Struktur
 Analisis struktur maksudnya adalah analisis terhadap status ego yang menjadi dasar
struktur kepribadian klien yang terlihat dari respons atau stimulus klien dengan orang lain
2. Analisis Transaksional
 Konselor menganalisis pola transaksi dalam kelompok, sehingga konselor dapat
mengetahui ego state yang mana yang lebih dominan dan apakah ego state yang
ditampilkan tersebut sudah tepat atau belum.
3. Analisis Mainan
 Analisis mainan adalah analisis hubungan transaksi yang terselubung antara Klien dengan
konselor atau dengan Lingkungannya. Konselor menganalisis suasana permainan yang
diikuti oleh klien untuk mendapat sentuhan, setelah itu dilihat apakah klien mampu
menanggung resiko atau malah bergerak kearah resiko yang tingkatnya lebih rendah
4. Analisis Skript
 Analisis Skript ini merupakan usaha konselor untuk mengenal proses terbentuknya skript
yang dimiliki klien. Analisis skript ini hendaknya sampai menyelidiki transaksi seseorang
sejak dalam asuhan orang tua, pada masa ini terjadi transaksi antara orang tua dengan
anak-anaknya. Dan pada akhirnya terbentuk suatu tujuan hidup dan rencana hidup (script
atau naskah). Hal ini dilakukan apabila konselor sudah meyakini bahwasanya kliennya
terjangkit posisi hidup yang tidak sehat.
pertemuan 4.ppt

More Related Content

Similar to pertemuan 4.ppt

Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifFATHATUL FIKRIYAH
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikLanggeng Prayogo
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamidnim_nang
 
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)Indah Fatmawati
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konselingJenyHarianto08
 
ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx
ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptxANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx
ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptxdheyatamii
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredNailiamani Aman
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapymncgita
 
Haydar & theory counselling
Haydar & theory counsellingHaydar & theory counselling
Haydar & theory counsellingsifti niswah
 

Similar to pertemuan 4.ppt (20)

Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1
 
Peta Kognitif
Peta Kognitif Peta Kognitif
Peta Kognitif
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
PRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptxPRINSIP KONSELING.pptx
PRINSIP KONSELING.pptx
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamid
 
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
3 pendekatan konseling (Psikoanalisis, Gestalt, Non Direktif)
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
psikoanalisis
psikoanalisispsikoanalisis
psikoanalisis
 
ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx
ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptxANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx
ANALISIS TRANSAKSIONAL.pptx
 
M5 kb1
M5 kb1M5 kb1
M5 kb1
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
 
Haydar & theory counselling
Haydar & theory counsellingHaydar & theory counselling
Haydar & theory counselling
 

Recently uploaded

PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 

Recently uploaded (12)

PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 

pertemuan 4.ppt

  • 2. Pendekatan Konseling (counceling Aproach) disebut juga teori konseling, merupakan dasar bagi suatu praktek konseling. Pendekatan itu dirasakan penting karena jika dapat dipahami berbagai pendekatan atau teori-teori konseling, akan memudahkan dalam menentukan arah proses konseling. Akan tetapi untuk kondisi Indonesia memilih satu pendekatan /teori secara fanatic dan kaku adalah kurang bijaksana. Hal ini disebabkan satu teori konseling biasanya dilator belakangi oleh paham filsafat tertentu yang mungkin saja tidak sesuai dengan filsafat di Indonesia.
  • 3. Pendekatan Psikoanalisis • Dipelopori oleh dokter psikiatri yaitu Sigmund Freud pada tahun 1896 • Merupakan suatu metode penyembuhan yang lebih bersifat psikologis dengan cara-cara fisik • Pendekatan psikoanalisis menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor- faktor intropsikis (konflik tidak sadar, represi, mekanisme defensif) yang menganggu penyesuain diri
  • 4. Menurut Willis (2009) pengertian psikoanalisis meliputi tiga aspek penting yaitu : a. Sebagai metode penelitian proses-proses psikis b. Teknik untuk mengobati gangguan-gangguan psikis c. Sebagai teori kepribadian
  • 5. Struktur Kepribadian bersifat warisan genetik dan bawaan sejak lahir. Id bekerja berdasarkan prinsip kesenangan, karena menyediakan dorongan menuju pengejaran keinginan pribadi. Id dilihat dari sebagai satu- satunya unsur rasional dalam struktur kepribadian manusia. Bekerja dengan melakukan kontak dengan dunia realitas, karena kontak dengan realitas ego menjadi pengontrol utama dalam kesadaran, menyediakan pemikiran dan perencanaan realistis dan logis, dan akan sanggup meredam pikiran dan keinginan irasional dari id. Ego merepresentasikan suara hati, beroperasi berdasarkan prinsip realisme moral. Super- ego mempresentasikan kode moral pribadi, didasarkan pada persepsi seseorang mengenai moralitas dan nilai masyarakat. Sehingga super-ego akan memberikan rasa bangga dan cinta-diri, dan hukuman seperti rasa bersalah atau rendah diri bagi manusia atau individu. Super Ego
  • 6. Jika ego gagal dalam menyalurkan kehendak id maka akan timbul hukuman berupa kecemasan, yang dibagi menjadi 3 yaitu :  Kecemasan realitas, dirasakan karena adanya ancaman yang nyata atau ancaman yang diperkirakan akan dihadapi dilingkungan. Contoh, cemas meninggalkan kendaraan yang baru dibeli ditempat yang sunyi  Kecemasan moral, kecamasan yang dihasilkan dari hati nurani. Contoh, cemas akan gagal dalam menghadapi ujian  Kecemasan neurotik, kecemasan yang muncul karena rasa bimbang, tidak ada yang mengontrol tingkah lakunya, bersifat tidak sadar
  • 7. Tujuan Konseling o Tujuan konseling aliran psikoanalisis adalah untuk membentuk kembali struktur kepribadian klien dengan jalan mengembalikan hal yang tak disadari menjadi sadar kembali o Jadi hal yang paling ditekankan dalam psikoanalisis adalah perasaan-perasaan dan ingatan yang berkaitan dengan pemahaman diri, meskipun aspek kognitif juga patut dipertimbangkan.
  • 8. Fungsi Konselor Dalam melakukan praktik psikonalisis, seorang konselor akan bersikap anonym (konselor berusaha tidak kenal klien) dan hanya berbagi sedikit pengalaman dan perasaannya agar klien dapat memproyeksikan dirinyakepada konselor. Corey (2009) mengatakan bahwa fungsi utama konselor dalam psikonalisis adalah membantu klien mencapai kesadaran dirinya, jujur, mampu melakukanhubungan personal yang efektif, mampu menangani kecemasan serta realistis dan mampu mengendalikan tingkah laku yang impulsive dan irasional.
  • 9. Proses Konseling 1. Membina hubungan konseling yang terjadi pada tahap awal konseling 2. Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran dalam mengemukakan masalahnya, dan melakukan transferensi 3. Tilikkan terhadap masa lalu klien terutama pada masa kanak-kanaknya 4. Pengembangan resistensi untuk pemahaman diri 5. Pengembangan hubungan transferensi klien dengan konselor 6. Melanjutkan lagi hal-hal yang resistensi 7. Menutup wawancara konseling
  • 10. Teknik Konseling Ada 5 teknik dasar dari konseling psikoanalisis yaitu :  Asosiasi bebas, yaitu klien diupayakan untuk menjernihkan atau menikis alam pikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran sehari – hari sekarang ini, sehingga klien mudah mengungkapkan pengalaman masa lalunya.  Interpretasi, teknik yang digunakan oleh konselor untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi, dan transferensi klien. Konselor menetapkan, menjelaskan, dan bahkan mengaajar klien tentang makna perilaku yang termanifestasi dalam mimpi , asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi klien
  • 11.  Analisis mimpi, suatu teknik untuk membuka hal –hal yang tak disadari dan member kesempatan klien untuk menilik masalah – masalah yang belum terpecahkan. Proses terjadinya mimpi adalah karena diwaktu tidur pertahanan ego menjadi lemah dan kompleks yang terdesak pun muncul ke permukaan  Analisis resistensi, ditunjukan untuk menyadarkan klien terhadap alasan – alasan terjadinya resistensinya. Konselor meminta perhatian klien untuk menafsirkan resistensi. Penafsiran analisis atas resistensi ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan – alasan yang ada di balik resistensi sehingga dia bisa menanganinya  Analisis transferensi, teknik yang utama dalam psikoanalisis sebab mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lampaunya dalam terapi. Ia memungkinkan klien mampu memperoleh pemahaman atas sifat dari fiksasi – fiksasi dan deprivasi – deprivasinya, dan menyajikan pemahaman tentang pegaruh masa lampau terhadap kehidupannya sekarang
  • 12. Pendekatan Transaksional • Analisis Transaksional (AT) adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Adapun hal yang dianalisis yaitu meliputi bagaimana bentuk cara dan isi dari komunikasi mereka. Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan apakah transaksi yang terjadi berlangsung secara tepat, benar dan wajar. Bentuk, cara dan isi komunikasi dapat menggambarkan apakah seseorang tersebut sedang mengalami masalah atau tidak. • AT dikembangkan oleh Eric Berne tahun 1960 yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Analisis Transaksional (AT) dapat digunakan dalam konseling individual, tetapi lebih cocok digunakan dalam konseling kelompok. Analisis Transaksional melibatkan suatu kontrak yang dibuat oleh klien, yang dengan jelas menyatakan tujuan-tujuan dan arah proses konseling. Pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh klien, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh klien. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan klien untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri.
  • 13. Tujuan Konselor 1. Membantu klien untuk membuat keputusan-keputusan baru dalam mengarahkan atau mengubah tingkah laku dalam kehidupannya. 2. Memberikan kepada klien suatu kesadaran serta kebebasan untuk memilih cara-cara serta keputusan-keputusan mengenai posisi kehidupannya serta menghindarkan klien dari cara-cara yang bersifat deterministic. 3. Memberikan bantuan kepada klien berupa kemungkinan-kemungkinan yang dapat dipilih untuk memantapkan dan mematangkan status egonya. 4. Fungsi dan Peran Terapis Menurut Lutfi Fauzan (1994:70) Peran konselor adalah sebagai guru, pelatih dan penyelamat dengan terlibat secara penuh dengan konseli. Konselor berperan sebagai guru yang menjelaskan teknik-teknik seperti analisis struktural, analisis transaksional, naskah hidup, dan analisis game.
  • 14. Teknik Konseling 1. Analisis Struktur  Analisis struktur maksudnya adalah analisis terhadap status ego yang menjadi dasar struktur kepribadian klien yang terlihat dari respons atau stimulus klien dengan orang lain 2. Analisis Transaksional  Konselor menganalisis pola transaksi dalam kelompok, sehingga konselor dapat mengetahui ego state yang mana yang lebih dominan dan apakah ego state yang ditampilkan tersebut sudah tepat atau belum. 3. Analisis Mainan  Analisis mainan adalah analisis hubungan transaksi yang terselubung antara Klien dengan konselor atau dengan Lingkungannya. Konselor menganalisis suasana permainan yang diikuti oleh klien untuk mendapat sentuhan, setelah itu dilihat apakah klien mampu menanggung resiko atau malah bergerak kearah resiko yang tingkatnya lebih rendah 4. Analisis Skript  Analisis Skript ini merupakan usaha konselor untuk mengenal proses terbentuknya skript yang dimiliki klien. Analisis skript ini hendaknya sampai menyelidiki transaksi seseorang sejak dalam asuhan orang tua, pada masa ini terjadi transaksi antara orang tua dengan anak-anaknya. Dan pada akhirnya terbentuk suatu tujuan hidup dan rencana hidup (script atau naskah). Hal ini dilakukan apabila konselor sudah meyakini bahwasanya kliennya terjangkit posisi hidup yang tidak sehat.