Jual Cytotec Di Sukoharjo Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
3. BHD DAN RJP ok.pptx
1.
2. Pengertian : Pemberian pertolongan segera pada korban sakit atau
cedera yang memerlukan penanganan medis.
Penolong pertama:
Siapa : penolong yang pertama kali tiba di TKP
yang memiliki kemampuan dan terlatih
dalam medis dasar.
Tujuan : 1. Menyelamatkan jiwa korban
2. Mencegah cacat
3. Memberikan rasa nyaman dan
menunjang proses penyembuhan
3. 1. Menjaga keselamat diri, anggota tim, orang sekitar, dan
korban
2. Menjangkau korban
3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang
mengancam nyawa
4. Meminta bantuan
5. Memberikan pertolongan berdasarkan keadaan korban
6. Membantu pelaku pertolongan pertama
7. Mencatat data – data korban
8. Berkomunikasi dengan petugas lainnya
9. Mempersiapkan penderita untuk transportasi
1.Tanggung jawab
2.Kemampuan bersosialisai
3.Kejujuran
4.Kebanggaan ( bersih , seragam , penampilan
5.Kematangan emosi
6.Kompeten
7.Kondisi fisik baik
8.Koordinasi
4. Alat pelindung diri harus selalu dipakai pada saat melakukan
tugas penyelamatan korban.
CATATAN : Darah dan semua cairan yang keluar dari tubuh
korban adalah media penularan penyakit.
Sarung tangan latex kacamata masker pompa resusitasi
Pelindung badan CPR barrier device masker resusitasi
5. 1. ALERT : sadar sepenuhnya
2. VERBAL : dapat mengikuti gerakan sederhana
3. PAINT FULL : reaksi dengan rangsangan nyeri
4. UNRESPONSIVE : tidak sadar sepenuhnya
PERNAFASAN DAN NADI NORMAL PADA MANUSIA
A.NAFAS
1. DEWASA (8 TAHUN – SETERUSNYA) : 12 – 20 / MENIT
2. ANAK – ANAK ( 1 – 8 TAHUN) : 15 – 30 / MENIT
3. BAYI ( 0 – 1 TAHUN ) : 25 – 50 / MENIT
B. NADI
1. DEWASA (8 – SETERUSNYA) : 60 – 100 / MENIT
2. ANAK – ANAK (1 – 8 TAHUN) : 80 – 150 / MENIT
3. BAYI ( 0 – 1 TAHUN ) : 120 – 150 / MENIT
6.
7. Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BLS):
Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan
kehidupan pada saat pasien atau korban mengalami
keadaan yang mengancam jiwa.
BHD dilakukan jika:
a. Henti Nafas
Biasanya terjadi: Tenggelam, Stroke, Obstruksi
jalan napas, Overdosis obat-obatan, Tersengat
listrik, Tersambar petir, Koma akibat berbagai
macam kasus.
b. Henti Jantung
Terjadi karena hilangnya fungsi jantung, nafas,
dan kesadaran secara tiba-tiba dan tak terduga.
8. Tujuan Bantuan Hidup Dasar:
a. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya
respirasi.
b. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi
dan ventilasi dari korban yang mengalami henti
jantung atau henti napas melalui Resusitasi
Jantung Paru (RJP)
Apabila Bantuan Hidup Dasar dilakukan cukup
cepat, maka kematian mungkin dapat dihindari
seperti tampak pada tabel di bawah ini:
Keterlambatan Kemungkinan berhasil
1 Menit 98 dari 100
2 Menit 50 dari 100
10 Menit 1 dari 100
9. Sistem utama tubuh manusia :
• Sistem Pernapasan.
adalah pengambilan oksigen dan pelepasan karbohidrat
dan penggunaan energi yang ada di dalam tubuh.
• Sistem Sirkulasi.
merupakan suatu sistem transportasi yang bertugas untuk
mengedarkan semua sari makanan dan oksigen (O2) ke
jaringan tubuh, mengembalikan karbon dioksida (CO2) ke
paru-paru zat sisa metabolisme ke ginjal, serta
mengedarkan hormon untuk kelangsungan hidup sel tubuh.
Terganggunya salah satu atau kedua
sistem tersebut dapat menyebabkan
kematian.
10. Istilah mati menurut medis
• Mati klinis :
Tidak berfungsinya kedua sistem utama
tersebut dalam waktu kurang dari 5
menit, sel-sel otak mulai mengalami
kerusakan.
• Mati biologis :
Tidak berfungsinya kedua sistem utama
tersebut dalam waktu kurang dari 8 menit
menyebabkan kematian sel-sel otak yang
bersifat permanen.
11.
12.
13. 1. Menggunakan APD ( alat pelindung
diri)
2. Memperkenalkan diri dan meminta
bantuan untuk memanggil ambulan
3. Aman kan korban
4. Cek respon korban
5. Cek nadi dan nafas korban LDR
(lihat, dengar, dan rasakan)
15. Airway Control
Cara membuka jalan napas :
Head Tilt Chin Lift Jaw Thrust Manouvre
(suspect spinal injury)
Tujuan :
1. Memastikan jalan napas terbuka dengan baik;
2. Memeriksa apakah ada objek yang menyumbat jalan napas
20. * Bahaya bagi penolong
•
•
•
Penyebaran penyakit.
Kontaminasi bahan kimia.
Muntahan korban.
Tanda pernapasan :
-
-
-
Pernapasan yang baik.
Pernapasan yang kurang baik.
Tidak bernapas.
21. Memberikan efek pompa pada
jantung
peredaran
untuk mengatur
darah
klinis.
minimal pada
Tujuan kasus mati
Circulatory
Support
Metode Penekanan jantung luar pada
garis tengah tulang dada.
22. RJP dilakukan apabila korban tidak ada nadi
dan tidak ada nafas
RJP DILAKUKAN SEBANYAK :
30 TEKANAN / PIJAT LUAR JANTUNG
2 NAFAS BUATAN
5 SIKLUS
jika korban ada nadi tidak ada nafas lakukan
BREATING SUPORT ( nafas buatan).
DILAKUKAN SEBANYAK :
24X DALAM 2 MENIT
23. Tehnik RJP
• Letakkan tumit tangan sedikit dibawah garis
tengah imajiner tulang dada, lalu kunci
tangan lainnya;
dengan
• Jaga kedua tangan tetap lurus selama
melakukan
Penekanan
kedalaman
Penekanan
kompresi dada;
• dilakukan
5 cm;
lurus ke bawah dengan
• dilakukan sebanyak 30x pijatan,
2kali nafas buatan, dalam 5 siklus
(anak–anak 3–4 cm ), (bayi 2–3 cm)
24.
25. Note
akan
RJP:
: RJP yang baik bukan berarti korban
selamat. Monitor selama melakukan
• Nilai Karotis (Nadi Leher)
• Gerakan naik turun dada
• Reaksi pupil normal
• Warna kulit membaik
• Refleks menelan dan bergerak
• Denyut nadi pulih
26. RJP DILAKUKAN JIKA KORBAN
HENTI JANTUNG
( TIDAK ADA NADI TIDAK ADA NAFAS ) :
30 KOMPRESI / TEKANAN
2 VENTILASI / NAFAS
SEBANYAK 5 SIKLUS
JIKA KORBAN ADA NADI TIDAK ADA NAFAS
LAKUKAN BREATHING SUPPORT :
24x – 2 MENIT
27. Komplikasi
RJP
yang terjadi saat melakukan
• Patah tulang
• Paru-paru bocor
• Perdarahan dalam paru-paru
• Luka memar dan robek pada paru
• Robekan pada hati