1. Rukun Iman
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1544&bagian=0
Rukun Iman
Kategori :
Aqidah Ahlus Sunnah
Tanggal : Senin, 22 Agustus 2005 22:44:13 WIB
RUKUN IMAN
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Iman kepada Allah Azza wa Jalla, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-KitabNya, Rasul-RasulNya, dan
dibangkitkannya manusia setelah mati, serta iman kepada qadar yang baik maupun buruk.
Di dalam surat al-Baqarah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
"Artinya : Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, Malaikat, Kitab-Kitab, Nabi-Nabi...”
[Al-Baqarah: 177] [1]
Di samping ayat-ayat di atas, hadits-hadits yang shahih pun banyak sekali yang menegaskan hal yang sama. Di
antara sejumlah hadits-hadits tersebut, terdapat sebuah hadits masyhur yang diriwayatkan oleh Imam Muslim
dari hadits ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu yang menyatakan bahwa Malaikat Jibril pernah
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Iman, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab.
“Artinya : Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, Kitab-KitabNya,
Rasul-RasulNya, dan Hari Akhir, serta beriman kepada qadar yang baik maupun buruk.” [2]
Keenam prinsip keimanan tersebut adalah rukun iman, maka tidak sempurna iman seseorang kecuali apabila ia
mengimani seluruhnya menurut cara yang benar yang ditunjukan oleh al-Qur-an dan as-Sunnah, maka
barangsiapa yang mengingkari satu saja dari rukun iman ini, maka ia telah kafir. [3]
Beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala artinya berikrar dengan macam-macam tauhid yang tiga serta
beri’tiqad dan beramal dengannya, yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluuhiyyah dan Tauhid Asma’ wa
Shifat. [4]
[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit
Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil Akhir 1425H/Agustus 2004M]
_________
Foote Note
Halaman 1/2
2. Rukun Iman
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1544&bagian=0
[1]. Lihat juga dalam surat al-Baqarah: 285, an-Nisaa’: 136 dan al-Qamar: 49-50.
“Artinya : Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Dan perintah Kami hanyalah satu
perkataan seperti kejapan mata.” [ Al-Qamar: 49-50]
[2]. HR. Muslim (no. 8), Abu Dawud (no. 4695), at-Tirmidzi (no. 2610), an-Nasa-i (VIII/97), Ibnu Majah (no.
63). Hadits ini shahih.
[3]. Syarah ‘Aqiidah Wasithiyah (hal 62) oleh Khalil Hirras, tahqiq ‘Alawiy Saqqaf.
[4]. Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istilah Tauhid Mulkiyah ataupun
Tauhid Hakimiyah karena istilah ini adalah istilah yang baru. Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu
adalah kekuasaan Allah Azza wa Jalla, maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah.
Apabila yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi, maka hal ini sudah
masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak boleh kita
beribadah melainkan hanya kepada Allah semata. Lihatlah firman Allah pada surat Yusuf ayat 40.
Halaman 2/2