1. Tajwid telah menjadi ilmu tersendiri sejak abad ke-5 Masehi ketika muncul kitab-kitab tentang tajwid yang ditulis oleh beberapa ulama seperti Abu Hasan as-Sa'idi, Makki bin Abu Thalib al-Qaisi, dan Abu Amr Utsman bin Sa'id ad-Dani.
2. Sejak masa salaf, tajwid Alquran diperoleh melalui musyafahah (lisan) dari syaikh mujawwid tanpa mengetahui permasalahan
3. Maksud dari ayat tsb.,
hendaknya kita membaca
Alquran sebagaimana Allah
menurunkannya, yakni ....
mengeluarkan setiap huruf
dari makhraj-nya dan
menyempurnakan harakatnya
secara perlahan.
6. Dalil-dalil di atas menunjukkan
adanya tata cara atau sifat
tertentu dalam qiraah Alquran,
tidak seperti membaca buku-
buku biasa ataupun koran
berbahasa Arab. Namun, tata
cara membaca itu dirangkum oleh
para ulama dan mereka
mengistilahkannya dengan “ilmu
tajwid”.
Perhatian umum terhadap ilmu ini
sangat besar. Kita dapat
menyaksikan bagaimana para
ulama sejak dahulu hingga
sekarang menulis tentag ilmu
tajwid dan ilmu qiraah.
7. BOLEHKAH MENGAFIRKAN SESAMA
MUSLIM?
“[Pada zaman salaf] tajwid Alquran terkadangdidapatkanoleh
seorang penuntut ilmu dengan cara musyafahah(secara lisan) dari
syaikhmujawwid (ahli tajwid) (dengan) tanpa mengenal
permasalahan-permasalahanilmu ini; bahkan musyafahah
menjadi landasan dalam mendapatkannya.”
Syaikh Muhammad al-
Ma’rasyi:
10. 01
Abu al-Hasan Ali bin Ja’far bin
Muhammad as-Sa’idi ar-Razi (w. 410 H).
Kitabnya: “at-Tanbih ‘ala al-Lahn al-Jaliy
wa Lahn al-Khafiy.”
Abu Muhammad Makki bin Abu
Thalib al-Qaisi [w. 437 H]. Kitabnya:
“ar-Ri’ayah li Tajwid al-Qira’ah wa
Tahqiq Lafzh at-Tilawah.”
Abu Amr Utsman bin Sa’id ad-
Dani (w. 444H). Kitabnya: “at-
Tahdid fi al-Itqan wa at-Tajwid.”
02
03
11. Ulama-Ulama
Tajwid
Generasi2
Berikutnya
Abu al-Hasan
Syuraih ar-Ru’aini
al-Isybili [w. 539 H].
Kitabnya: Nihayah
al-Itqan fi Tajwid
Tilawah al-Qur’an.
Alam ad-Din Hasan Ali
bin Muhammad bin
Abdush-Shamad as-
Sakhawi [w. 643 H].
Kitabnya: ‘Umdat al-
Mujid wa ‘Uddat al-
Mufid fi Ma’rifat at-
Tajwid
Najm ad-Din
Muhammad al-Qaisar
bin ‘Abdillah al-Baghdadi
[W. 721 H]. Kitabnya: ad-
Durr an-Nadhid fi
Ma’rifat at-Tajwid.
Taqiy ad-Din Abu Ishaq
Ibrahim bin Umar al-
Ja’bari [w. 732 H].
Kitabnya: ‘Uqud al-
Juman fi Tajwid al-
Qur’an
12. Imam al-Muhaqqiqin wa
Ra’is al-Muqri’in, Abu al-
Khair Muhammad bin al-
Jazari asy-Syafi’i [833 H]
0
1
0
2
“at-Tamhid fi ‘Ulum at-
Tajwid”
“al-Muqaddimah fima ‘ala Qari’ih
an Ya’lamah” (al-Manzhumah al-
Jazariyyah)
13. “Tidak diragukan, ilmu
tajwid telah menjadi ilmu
mustaqill [independen dan dikenal
dikenal umat] sejak awal abad ke-5
H, yaitu ketika muncul tulisan Abu
Hasan as-Sa’idi, Makki bin Abu
Thalib al-Qaisi, dan Abu Amr
Utsman bin Sa’id ad-Dani.”
[Dr. Ghanim Qadduri al-Hamad]
S i m p u l a n