1. HEMODIALISA
Hilangnya fungsi ginjal yang berat, baik secara akut maupun kronis,
membahayakan nyawa pasien dan membutuhkan pembersihan produk buangan
yang toksik serta pengembalian volume dan komposisi cairan tubuh ke keadaan
normal. Hal ini dapat dicapai dengan cara dialisis yang menggunakan ginjal
buatan. Pada beberapa jenis gagal ginjal akut, ginjal buatan dapat digunakan untuk
membantu pasien melewati masa krisis sampai fungsi ginjal kembali normal. Jika
hilangnya fungsi ginjal kembali normal. Jika hilangnya fungsi gnjal bersifat
irreversibel, perlu dilakukan dialisis terus menerus untuk mempertahankan hidup.
Di Amerikaserikat saja hampir 300.000 orang dengan gagal ginjal ireversibel atau
bahkan dengan pengngkatan ginjal total dapat bertahan dengan dialisis
menggunakan ginjal buatan, karena dialisis tidak dapat mempertahankan
sepenuhnya komposisi cairan tubuh normal dan tidak dapat menggantikan seluruh
fungsi ginjal yang beragam, kesehatan pasien yang dipertahankan dengan ginjal
buatan biasanya cukup terganggu. Pengobatan yang lebih baik untuk fungsi gnjal
yang hilang permanen adalah mengganti jaringan ginjal fungsional dengan cara
transplantasi ginjal.
PRINSIP-PRINSIP DASAR DIALISIS
Prinsip dasar ginjal buatan adalah mengalirkan darah melalui saluran darah
kecil yang dilapisi oleh membran tipis. Pada sisi lain dari m,embran tipis ini
terdapat cairan dialisis tempat zat-zat yang tidak diinginkan dalam darah masuk
kedalamnya melalui difus.
Komponen-komponen suatu jenis ginjal buatan tempat darah mengalir
terus-menerus diantara dua membran selofan tipis; diluar membran terdapat cairan
dialisa. Selofan cukup berpori untuk memungkinkan konstituen plasma, kecuali
protein plasma, berdifusi dalam dua arah – dari plasma ke dalam cairan dialisa
atau dari cairan dialisa kembali kedalam plasma. Jika konsentrasi zat lebih besar
dari dalam plasma dari pada dalam cairan dialisis, akan ada suatu transfer netto
(net transfer) zat dari plasma kedalam cairan dialisa.
2. Kecepatan pergerakan zat terlarut melalui membran dialisa bergantung
pada 1) gradien konsentrasi zat terlarut antara dua cairan,2) permeabilitas
membran untuk zat terlarut,3) luas permukaan membran,4) lamanya darah dan
cairan berkontak dengan membran.
Jadi kecepatan maksimum transfer zat terlarut mula-mula terjadi bila
geradien onsentrasi mencapai maksimum (ketika dialisi dimulai) dan melambat
begitu gradien konsentrasi berkurang. Dalam sistem pengaliran, seperti pada kasus
hemodialisis, yang menyebabkan darah dan cairan dialisa mengalr melalui ginjal
buatan, penguranngan gradien konsentrasi dapat diperkecil dan difusi zat terlarut
melintas membran dapat dioptimalkan dapat meningkatkan kecepatan aliran
darah, cairan dialisa atau keduanya.
Pada ginjal buatan yang berfungsi normal, darah mengalir secara terusmenerus atau secara intermiten kembali ke dalam vena. Jumlah total darah dalam
ginjal buatan pada satu saat biasanya kurang dari 500 mililiter, kecepatan aliran
mungkin beberapa ratus mililiter per menit, dan total luas permukaan difusi antara
0.6 dan 2.5 meter persegi. Untuk mencegah pembekuan darah dalam ginjal
buatan, sejumlah kecil heparin dimasukan kedalam darah saat darah memasuki
ginjal buatan. Selain difusi zat terlarut, transfer zat terlarut dan air dalam jumlah
besar dapat dihasilkan dengan meberi tekanan hidostatik untuk mendorong cairan
dan zatterlarut melintasi membran dialisa, filtrasi semacam ini disebut aliran besar
(bulk flow).
3. CAIRAN DIALISA
Kandungan
Plasma Normal
Cairan Dialisa
Plasma Uremik
Elektrolit (mEq/liter)
Na +
142
133
142
+
5
1.0
7
Ca ++
3
3.0
2
Mg++
1.5
1.5
1.5
Cl-
107
105
107
HCO 3
24
35.7
14
Laktat-
1.2
1.2
1.2
HPO4
3
0
9
Urat-
0.3
0
2
Sulfat++
0.5
0
3
Glukosa
100
125
100
Urea
26
0
200
Kretinin
1
0
6
K
Nonelekrolit
Membandingkan kandungan pada cairan dialisa yang khas dengan
kandungan dalam plasma normal dan plasma uremik. Konsentrasi ion-ion dan zat
lain dalam cairan dialisa tidak sama dengan konsentrasi pada plasma normal atau
pada plasma uremik. Malahan, konsentrasi tersebut disesuaikan sampai kadar
yang dibutuhkan untuk menimbulkan pergerakan air dan zat terlarut yang sesuai
melalui membran selama dialisis.
Tidak ada fosfat, ureum, urat, sulfat, atau kreatinin dalam cairan dialisa;
namun zat-zat tersebut ada dalam konsentrasi tinggi pada darah uremik, bilas
seorang pasien uremia menjalani dialisis, zat-zat ini akan hilang dalam jumlah
besar ke dalam cairan dialisa.
4. Efektifitas ginjal buatan dapat dinyatakan sebagai jumlah plasma yang
dibersihkan dari berbagai jenis zat per menit, seperti merupakan cara utama untuk
menyatakan efektivitas fungsional ginjal itu sendiri untuk membersihkan ureum
dari plasma dengan kecepatan 100 sampai 225 ml/menit, yang menunjukan bahwa
sedikitnya untuk diekskresi ureum, ginjal buatan dapat berfungsi dua kali lebih
cepat dari pada ginjal normal bersama-sama, yang klirens ureumnya hany 70
ml/menit. Namun ginjal buatan hanya dapat digunakan 4 sampai 6 jam sehari, tiga
kali seminggu . karenanya, keseluruhan klirens plasma masih sangat terbatas bila
ginjal buatan menggantikan ginjal normal. Selain itu, penting juga diingat bahwa
ginjal buatan tidak dapat menggantikan beberapa fungsi ginjal lainnya, seperti
sekresi eritropoietin, yang diperlukan untuk menghasilkan sel darah merah.