SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
TUGAS MIKROBIOLOGI PANGAN
“FERMENTASI DAGING”
Dosen pengampu : Qorry’ Aina, S.Pd., M.Kes
DISUSUN OLEH :
 SISKA (191131050)
 MUZAYNIA (191131034)
 ISDHA YUNITA (191131028)
 ALFIN PUTRI R. (191131003)
 NAJMI AJMALA (191131035)
 NURUL KHOTIMAH
(191131039)
 TINA WIDIA NINGSIH
(191131054)
 MUHAMMAD RIFALDI
(191131033)
 ARDIANA TASYAHILLAH
(191131010)
 ANDHIKA ILHAM PRATAMA
(191131007)
 OKTAFIA MULA SELA PUTRI
(191131042)
PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
NYA sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Fermentasi Daging
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Mikrobiologi Pangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Fermentasi Daging bagi para pembaca dan juga penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Qorry’ Aina, S.Pd., M.Kes, yang telah
membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikan
makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga akalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
saya perbaiki. Karena makalah yang saya buat masih banyak terdapat kekurangan.
Surabaya, 28 April 2020
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Pengertian Fermentasi..................................................................................................2
B. Mikroba yang Berperan................................................................................................4
C. Cara Membuat Fermentasi Daging...............................................................................4
D. Tips Membuat Fermentasi Daging Secara Umum.......................................................5
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9
A. Kesimpulan..................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya tingkat konsumsi produk olahan peternakan (terutama daging)
merupakan suatu peluang usaha tersendiri untuk dikembangkan. Bergesernya pola
konsumsi masyarakat dalam mengkonsumsi produk olahan peternakan, terutama
daging, dari mengkonsumsi daging segar menjadi produk olahan siap santap
mendorong untuk dikembangkannya teknologi dalam hal pengolahan daging. Banyak
cara yang dikembangkan untuk meningkatkan nilai guna dan daya simpan dari dari
daging segar seperti diolah menjadi sosis, dendeng, kornet dan abon.
Salah satu teknologi pengelohan daging adalah dengan cara fermentasi
menggunakan bantuan bakteri. Daging fermentasi memiliki manfaat yang lebih baik
jika dibandingkan dengan olahan daging segar lainnya. Daging fermentasi bermanfaat
meningkatkan kesehatan dengan jalan meningkatkan jumlah bakteri baik dalam
saluran pencernaan. Maka dari itu mengkonsumsi daging fermentasi dapat
menhindarkan kita dari berbagai macam penyakit terutama penyakit yang
berhubungan dengan saluran pencernaan. Aneka olahan daging fermentasi
diantaranya salami, bologna dan paperoni.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Fermentasi ?
2. Apa saja mikroba yang berperan ?
3. Bagaimana cara membuat fermentasi daging ?
4. Apa saja tips membuat fermentasi daging secara umum ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami fermentasi
2. Untuk mengetahui dan memahami mikroba yang yang berperan
3. Untuk mengetahui dan memahamii cara membuat fermentasi daging
4. Untuk mengetahui dan memahami tips membuat fermentasi daging secara
umum
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fermentasi
Fermentasi merupakan suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok
menjadi makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme tertentu.
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada
substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan
sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan pangan
tersebut. Adapun pengertian lain dari fermentasi adalah proses produksi energi dalam
sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) atau pembebasan energi tanpa adanya
oksigen.
Jika bicara tentang makanan mentah, pasti yang langsung tersirat di pikiran
adalah sushi atau sashimi. Namun ternyata di Eropa juga terdapat penganan yang
terbuat dari daging sapi, babi, kalkun atau rusa mentah. Walaupun secara teknik
daging tersebut memang tidak dimasak, namun daging tidak mentah, malah
sebenarnya matang. Bagaimana bisa?
Daging biasanya diberi garam kemudian difermentasikan di ruangan dengan
suhu tertentu selam beberapa waktu. Ada yang difermentasi selama beberapa minggu
atau bahkan dalam hitungan bulan. Selain diberi garam, daging dapat pula diberi air
perasan jeruk nipis atau cuka sebelum difermentasi. Bahan-bahan tersebut akan
"memasak" daging selama prosesfermentasi. Saat ditemui, dan juga potongan daging
hasil fermentasi selama 6 bulan itu bahwa daging hasil fermentasi biasanya memiliki
rasa asam dan tekstur yang lembut walaupun saat digigit masih terasa agak elastis.
Proses fermentasi membuat daging memiliki rasa gurih alami dan mengeluarkan rasa
daging itu sendiri.
Daging biasanya disajikan dalam potongan tipis-tipis setelah dihilangkan dan
dibersihkan lemaknya karena lemak seringkali masih menyimpan rasa sedikit amis
dan daging fermentasi tidak dapat diambil sembarang daging. Umumnya hanya
daging bagian paha karena daging di bagian tersebut lebih empuk dan tidak banyak
mengandung lemak.
3
Contoh fermentasi daging :
 Jamon Ibérico atau Iberian ham juga disebut pata negra yang berarti
kuku hitam adalah jenis ham yang banyak diproduksi di Spanyol juga
di beberapa daerah di Portugis. Makanan ini dibuat dari babi hitam
Iberia.
 Chorizo adalah istilah yang mencakup beberapa jenis sosis babi yang
berasal dari Semenanjung Iberia. Secara tradisional, chorizo
terbungkus dalam pembungkus alami yang terbuat dari usus babi.
Metode tersebut digunakan sejak zaman Romawi. Chorizo dapat
dimakan langsung. Bisa juga dipanggang, digoreng, atau direbus dalam
cuka apel atau bahan lain yang mengandung alkohol.
 Salami adalah sosis yang terbuat dari daging yang difermentasi.
Ukuran sosisnya biasanya jumbo sehingga saat hendak disantap,
salami harus diiris tipis-tipis mirip ham. Sebelum dikonsumsi, daging
disimpan pada suhu kamar selama periode sampai dengan 30-40 hari.
Salami dapat dibuat dari daging babi, sapi, rusa, kalkun, kuda dan
bahkan hiu seperti yang sering dikonsumsi orang Jepang. Umumnya
daging kemudian diberi tambahanan garam, merica putih, bawang
putih, anggur, rempah, dan cuka.
 Pepperoni adalah bentuk salami dengan tambahan bumbu khas Italia.
Biasa dibuat menggunakan daging babi atau sapi yang teksturnya
lembut dan berwarna merah terang. Pepperoni memiliki butiran halus
pada teksturnya menyerupai bakso urat. Pepperoni juga sering
ditambahkan air perasan jeruk dan dapat dikonsumsi langsung namun
sering digunakan sebagai topping pizza atau bahan tambahan sandwich.
 Bekamal merupakan olahan daging fermentasi khas Suku Osing.
Daging yang digunakan bisa ayam, kambing, atau daging sapi. Daging
sebelum difermentasi beberapa hari dibumbui terlebih dahulu dengan
rempah-rempah. Daging yang telah dibumbui disimpan ke dalam
wadah kedap udara. Dalam olahan aslinya fermentasi bisa berlangsung
4
hingga berhari-hari. Setelah difermentasi, daging kemudian diolah lagi
untuk dikonsumsi. Biasanya dengan ditumis bersama bumbu sederhana
seperti cabai, bawang, dan tomat.
 Dendeng merupakan salah satu produk olahan daging yang telah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dapat terbuat dari daging sapi,
ayam, babi, kambing maupun itik. Proses pembuatan dendeng
umumnya dilakukan dengan cara daging diiris tipis atau dihancurkan
kasar kemudian dicetak.
B. Mikroba Yang Berperan
Fermentasi asam laktat adalah proses pengolahan makanan yang
menggunakan bakteri asam laktat dari kelompok bakteri Gram positif. Bakteri yang
dipilih dalam proses ini juga harus nonrespirasi dan tidak membentuk spora sehingga
menghasilkan asam laktat dari kandungan karbohidrat pada makanan yang
difermentasi. Berikut ini mikroba yang berperan dalam proses fermentasi daging :
1. Salami
Merupakan produk olahan dari campuran daging kelinci dan lemak
yang dibuat melalui proses fermentasi. Bakteri yang digunakan untuk
proses fermentasi adalah bakteri pembentuk asam laktat diantaranya
starter yogurt dengan kombinasi dari Lactobacillus bulgaricus,
Streptococcus thermophillus, dan Lactobacillus acidophilus.
2. Dendeng Sapi
Fermentasi pada dendeng dilakukan dengan penambahan bakteri asam
laktat, salah satunya adalah L. plantarum. L. plantarum akan mampu
memproduksi asam laktat selama proses fermentasi sehingga dapat
menurunkan pH dendeng. Penurunan pH akan mengakibatkan penurunan
daya mengikat air sehingga kandungan air dendeng akan menurun.
C. Cara Membuat Fermentasi Daging
1. Bekamal
5
Bahan-bahan:
 500 gram daging
 5 buah jeruk nipis
 3 buah cabe merah besar
 5 siung bawang putih
 7 siung bawang merah
 Daun salam
 2 ruas lengkuas
 Garam dan gula sesuai selera
Langkah:
 Siapkan tempat plastik/box boks makanan yang penting tertutup
rapat
 Masukan daging ke dalam wadah plastik/tempat kedap tersebut.
Masukan perasan air jeruk nipis, diamkan semalam (+/- 12jam).
 Setelah dfermentasi selama -/+ 12 jam, buka daging. Potong dadu.
 Tumis semua bumbu, masukan irisan daging. Masukan garam guka
secukupnya. Tambahkan air. Masak hingga air berkurang. Bekamal
siap dihidangkan.
D. Tips Membuat Fermentasi Daging Secara Umum
1. Daging bagian paha
Karena pada bagian paha daging lebih empuk dan mengandung sedikit
lemak
2. Penggunaan gula
6
Gula merupakan sumber karbohidrat dalam proses fermentasi untuk
pembentukan asam laktat. Gula akan difermentasi menjadi asam laktat oleh
bakteri asam laktat menghasilkan produk fermentasi dengan flavour yang
tajam. Di samping itu, gula juga berperan dalam pembentukan citarasa dan
tekstur sosis fermentasi.
3. Penggunaan bawang putih
Pada proses fermentasi dilakukan karena bawang putih memiliki aroma
yang kuat dan tajam, tetapi hampir tidak berbau jika belum dimemarkan
dan dipotong-potong.
Bawang ptuih dapat digunakan sebagai bahan pengawet karena bersifat
bakteriostatik yang disebabkan oleh adanya zat aktif alicin yang sangat
efektif terhadap bakteri, selain itu bawang putih mengandung scordinin,
yaitu senyawa komplek thioglisidin yang bersifat antioksidan.
4. Suhu
Untuk mencegah terjadinya oksidasi lemak maka daging sebaiknya
disimpan di tempat bersuhu dingin. Pada sosis semi kering dibawah suhu
15ºC, sedangkan pada sosis kering dibawah suhu 25°C.
5. Pengasapan
Pengasapan adalah proses tertariknya air dan meningkatnya kadar asam serta
pengendapan senyawa kimia dari asap kayu.
Tujuan dari pengasapan adalah untuk mematangkan daging, meningkatkan
cita rasa dan penampakan, antioksidan serta antimikroba. Selain itu, proses
pengasapan juga mampu menghambat oksidasi lemak. Pengasapan merupakan
salah satu cara pengawetan pangan yang sudah lama dipraktekan, misalnya dalam
pengasapan daging.
Proses pengawetan yang diakibatkan pengasapan terjadi karena kombinasi
beberapa faktor. Asap sebagai hasil pembakaran kayu mengandung sejumlah kecil
formaldehida dan senyawa lainnya yang bersifat sebagai pengawet. Disamping itu,
dalam pengasapan ada faktor panas yang diberikan yang berfungsi membunuh
7
mikroba. Senyawa kimia utama yang terdapat dalam asap, antara lain adalah asam
formiat, asetat, butirat, kaprilat, vanilat, dan asam siringat, dimetoksifenol, metal
glioksal, furfural, metanol, etanol, oktanal, asetaldehid, diasetil, aseton, dan 3,4
benzpiren. Alkohol dan asam-asam tersebut berasal dari dekomposisi selulosa dan
hemiselulosa pada temperatur yang lebih rendah daripada lignin.
Dekomposisi lignin terjadi pada temperatur di atas 3100 C dan menghasilkan
substansi fenolik dan tar. Perubahan nilai gizi protein bahan berdaging selama
pengasapan akibat panas, sebanding dengan perubahan akibat panas dalam proses
lainnya. Setiap perubahan nilai gizi yang dapat terjadi akibat dehidrasi biasa,
diduga berlangsung dibawah kondisi pengasapan. Lebih lanjut, susutnya air
menyebabkan peningkatan konsentrasi garam, bahan curing lainnya dan komponen
asap.
Gejala ini khas untuk pengasapan dan mungkin sekali menghasilkan
perubahan tambahan dalam nilai gizi produk yang diasap.
6. Kadar Air
Air merupakan komponen terbesar dari daging segar serta sangat berperan
dalam menentukan kualitas dendeng. Beberapa parameter kualitas dendeng sangat
dipengaruhi oleh kandungan air di dalamnya, antara lain penampakan, cita rasa,
tekstur, daya terima produk, kesegaran dan daya tahan dendeng.
7. Kadar Protein
Menurut Fardiaz (1992), protein merupakan komponen kimia terbesar dalam
daging yang mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan, perawatan sel serta
sebagai sumber kalori. Hal yang sama dikemukakan oleh Winarno (1997), yang
menyatakan bahwa protein merupakan zat makanan yang sangat penting bagi
tubuh, karena berfungsi sebagai sumber energi, zat pembangun dan pengatur
dalam tubuh.
8. Kadar Lemak
Menurut Warris (2000), lemak sangat berperan dalam menentukan kehalusan
dan kelembutan suatu bahan pangan. Hal yang sama dikemukakan oleh Ketaren
(1986) yang menyatakan, bahwa lemak dalam bahan pangan berfungsi untuk
8
memperbaiki penampilan dan struktur fisik bahan pangan, meningkatkan nilai gizi
dan kalori serta memberikan cita rasa yang gurih pada bahan pangan.
9. Kadar Abu
Menurut Winarno (1997), kadar abu atau dikenal juga dengan kadar mineral
adalah residu anorganik yang dihasilkan dari pembakaran zat-zat organik pada
suhu 400-600 0C. Komponen- komponen mineral dalam tubuh ternak terdiri atas
komponen makro (Na, Cl, Ca, P, Mg dan S) dan komponen mikro (Fe, I, Mn,Cu,
Zn, Co dan F). Pengukuran kadar abu bertujuan untuk mengetahui kandungan
mineral total dalam dendeng fermentasi.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fermentasi merupakan suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok
menjadi makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme tertentu. Daging
biasanya diberi garam kemudian difermentasikan di ruangan dengan suhu tertentu
selam beberapa waktu. Ada yang difermentasi selama beberapa minggu atau bahkan
dalam hitungan bulan. Selain diberi garam, daging dapat pula diberi air perasan jeruk
nipis atau cuka sebelum difermentasi
B. Saran
Tak ada gading yang tak retak, seperti inilah cerminan makalah kami. karna
usaha kami dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan,
maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar
dalam penyusnan makalah selanjutnya kami dapat membenahi kesalahan dalam
makalah selanjutnya.
iv
DAFTAR PUSTAKA
A,okarini I.2019.
Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2908-1992. Dendeng Sapi. Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta.
Farrell, 1990
H, Akram (2017, 02 Maret). Fermentasi Dendeng. Dikutip 24 April 2020 dari Proses
Fermentasi Dengan Bakteri Asam Laktat Terhadap Sifat Kimia Dendeng Sapi Iris dan Giling:
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/1132-proses-fermentasi-
dengan-bakteri-asam-laktat-terhadap-sifat-kimia-dendeng-sapi-iris-dan-giling#!/ccomment
Lucke, 1997
Mutmainah, Gina Nafsil. Pengaruh Dosis starter yogurt terhadap total bakteri,PH, dan Daya
awet salami.
Merah Putih (2018, 16 September). Contoh Fermentasi Daging. Dikutip 24 April 2020 dari
Bekamal, Olahan Gaging Khas Fermentasi Khas Banyuwangi:
https://www.google.com/amp/s/merahputih.com/post/amp/bekamal-olahan-daging-
fermentasi-khas-banyuwangi.
Palungkun dan Budhiarti, 1995
Rogers, R.W., Y.H. Hui, N. Wai-Kit and O.A. Young. 2001. Meat Science and Applications.
Marcel Dekker, Inc: New York.
Seputar Pengetahuan. Fermentasi Daging. Dikutip 24 April 2020 dari Fermentasi adalah :
Pengertian, Fungsi, Jenis, Manfaat, Tujuan & Contohnya:
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/fermentasi-adalah.html
Viva Team (2012, 06 Oktober). Fermentasi Daging. Dikutip 24 April 2020 dari Kenali
Ragam Penganan Daging Fermentasi: https://www-viva-co
id.cdn.ampproject.org/v/s/www.viva.co.id/amp/gaya-hidup/kuliner/357199-kenali-ragam
penganan-daging
fermentasi?amp_js_v=a3&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=158770207
64827&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&amps
v
are=https%3A%2F%2Fwww.viva.co.id%2Fgaya-hidup%2Fkuliner%2F357199-kenali-
ragam-penganan-daging-fermentasi

More Related Content

What's hot

Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriBasyrowi Arby
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixbintangdamayanti
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurEkal Kurniawan
 
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananPrinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananEly John Karimela
 
Laporan praktikum uji analisis formalin
Laporan praktikum uji analisis formalinLaporan praktikum uji analisis formalin
Laporan praktikum uji analisis formalinIrzhanR
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
 
Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar firmanahyuda
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganRizza Muh
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3Titin Indrawati
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 

What's hot (20)

Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensoriSni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
Sni 01 2346-2006 petunjuk pengujian organoleptik dan atau sensori
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
 
Pascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan SayurPascapanen Buah dan Sayur
Pascapanen Buah dan Sayur
 
Alat alat pembekuan
Alat alat pembekuanAlat alat pembekuan
Alat alat pembekuan
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Kimpang meet 9_pigmen
Kimpang meet 9_pigmenKimpang meet 9_pigmen
Kimpang meet 9_pigmen
 
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil PerikananPrinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
Prinsip Penanganan Limbah Pengolahan Hasil Perikanan
 
Laporan praktikum uji analisis formalin
Laporan praktikum uji analisis formalinLaporan praktikum uji analisis formalin
Laporan praktikum uji analisis formalin
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar Ppt bahan penyegar
Ppt bahan penyegar
 
Kerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan PanganKerusakan Bahan Pangan
Kerusakan Bahan Pangan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 3
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 

Similar to Fermentasi daging kelompok 1 1

pemberian PMT bagi bayi & balita stunting
pemberian PMT bagi bayi & balita stuntingpemberian PMT bagi bayi & balita stunting
pemberian PMT bagi bayi & balita stuntingzahrohm
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingBBPP_Batu
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
BEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang Anduang
BEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang AnduangBEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang Anduang
BEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang AnduangStoreID.Banjarnegara
 
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGANInfografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGANsalni nindita
 
Preparing meat and poultry dishes
Preparing meat and poultry dishesPreparing meat and poultry dishes
Preparing meat and poultry dishesCahyo Hadi-saputro
 
prakarya pengolahan pptx
prakarya pengolahan pptxprakarya pengolahan pptx
prakarya pengolahan pptxDaisyBs
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxTataNiaga2
 
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfwisriyul
 
Pmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu baksoPmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu baksoTaufik Habibie
 
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA Ardian Sufandi
 
Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Cilok
Teks Laporan Hasil Observasi Tentang CilokTeks Laporan Hasil Observasi Tentang Cilok
Teks Laporan Hasil Observasi Tentang CilokIvan net
 
Supplier daging import dan frozen food
Supplier daging import dan frozen foodSupplier daging import dan frozen food
Supplier daging import dan frozen foodNepri Anto
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
presentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptxpresentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptxNeelaIshak
 
Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingBBPP_Batu
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikanHeru Pramono
 

Similar to Fermentasi daging kelompok 1 1 (20)

pemberian PMT bagi bayi & balita stunting
pemberian PMT bagi bayi & balita stuntingpemberian PMT bagi bayi & balita stunting
pemberian PMT bagi bayi & balita stunting
 
abon ayam pengol daging
abon ayam pengol dagingabon ayam pengol daging
abon ayam pengol daging
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
BEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang Anduang
BEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang AnduangBEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang Anduang
BEST SELLER!!! (+6281391687009)| Bumbu Rendang Anduang
 
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGANInfografis  PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
Infografis PRODUK BAHAN LAUT UNTUK BAHAN PANGAN
 
Preparing meat and poultry dishes
Preparing meat and poultry dishesPreparing meat and poultry dishes
Preparing meat and poultry dishes
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
 
Surimi
SurimiSurimi
Surimi
 
prakarya pengolahan pptx
prakarya pengolahan pptxprakarya pengolahan pptx
prakarya pengolahan pptx
 
VII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptxVII_Surimi.pptx
VII_Surimi.pptx
 
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdfPengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
Pengetahuan bahan pengolahanvii surimi.pdf
 
Pmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu baksoPmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu bakso
 
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
MATERI PERTEMUAN 1 DAGING DAN OLAHANNYA
 
Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Cilok
Teks Laporan Hasil Observasi Tentang CilokTeks Laporan Hasil Observasi Tentang Cilok
Teks Laporan Hasil Observasi Tentang Cilok
 
Supplier daging import dan frozen food
Supplier daging import dan frozen foodSupplier daging import dan frozen food
Supplier daging import dan frozen food
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
presentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptxpresentation-daging2.pptx
presentation-daging2.pptx
 
Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan daging
 
4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan4. nilai gizi daging ikan
4. nilai gizi daging ikan
 
pengolahan daging
pengolahan dagingpengolahan daging
pengolahan daging
 

Fermentasi daging kelompok 1 1

  • 1. TUGAS MIKROBIOLOGI PANGAN “FERMENTASI DAGING” Dosen pengampu : Qorry’ Aina, S.Pd., M.Kes DISUSUN OLEH :  SISKA (191131050)  MUZAYNIA (191131034)  ISDHA YUNITA (191131028)  ALFIN PUTRI R. (191131003)  NAJMI AJMALA (191131035)  NURUL KHOTIMAH (191131039)  TINA WIDIA NINGSIH (191131054)  MUHAMMAD RIFALDI (191131033)  ARDIANA TASYAHILLAH (191131010)  ANDHIKA ILHAM PRATAMA (191131007)  OKTAFIA MULA SELA PUTRI (191131042) PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA 2020
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- NYA sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Fermentasi Daging ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Mikrobiologi Pangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Fermentasi Daging bagi para pembaca dan juga penulis. Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Qorry’ Aina, S.Pd., M.Kes, yang telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikan makalah ini. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga akalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat saya perbaiki. Karena makalah yang saya buat masih banyak terdapat kekurangan. Surabaya, 28 April 2020 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1 A. Latar Belakang.............................................................................................................1 B. Rumusan Masalah........................................................................................................1 C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2 A. Pengertian Fermentasi..................................................................................................2 B. Mikroba yang Berperan................................................................................................4 C. Cara Membuat Fermentasi Daging...............................................................................4 D. Tips Membuat Fermentasi Daging Secara Umum.......................................................5 BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9 A. Kesimpulan..................................................................................................................9 B. Saran.............................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... iv
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya tingkat konsumsi produk olahan peternakan (terutama daging) merupakan suatu peluang usaha tersendiri untuk dikembangkan. Bergesernya pola konsumsi masyarakat dalam mengkonsumsi produk olahan peternakan, terutama daging, dari mengkonsumsi daging segar menjadi produk olahan siap santap mendorong untuk dikembangkannya teknologi dalam hal pengolahan daging. Banyak cara yang dikembangkan untuk meningkatkan nilai guna dan daya simpan dari dari daging segar seperti diolah menjadi sosis, dendeng, kornet dan abon. Salah satu teknologi pengelohan daging adalah dengan cara fermentasi menggunakan bantuan bakteri. Daging fermentasi memiliki manfaat yang lebih baik jika dibandingkan dengan olahan daging segar lainnya. Daging fermentasi bermanfaat meningkatkan kesehatan dengan jalan meningkatkan jumlah bakteri baik dalam saluran pencernaan. Maka dari itu mengkonsumsi daging fermentasi dapat menhindarkan kita dari berbagai macam penyakit terutama penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Aneka olahan daging fermentasi diantaranya salami, bologna dan paperoni. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Fermentasi ? 2. Apa saja mikroba yang berperan ? 3. Bagaimana cara membuat fermentasi daging ? 4. Apa saja tips membuat fermentasi daging secara umum ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui dan memahami fermentasi 2. Untuk mengetahui dan memahami mikroba yang yang berperan 3. Untuk mengetahui dan memahamii cara membuat fermentasi daging 4. Untuk mengetahui dan memahami tips membuat fermentasi daging secara umum
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Fermentasi Fermentasi merupakan suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok menjadi makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme tertentu. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan pangan tersebut. Adapun pengertian lain dari fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) atau pembebasan energi tanpa adanya oksigen. Jika bicara tentang makanan mentah, pasti yang langsung tersirat di pikiran adalah sushi atau sashimi. Namun ternyata di Eropa juga terdapat penganan yang terbuat dari daging sapi, babi, kalkun atau rusa mentah. Walaupun secara teknik daging tersebut memang tidak dimasak, namun daging tidak mentah, malah sebenarnya matang. Bagaimana bisa? Daging biasanya diberi garam kemudian difermentasikan di ruangan dengan suhu tertentu selam beberapa waktu. Ada yang difermentasi selama beberapa minggu atau bahkan dalam hitungan bulan. Selain diberi garam, daging dapat pula diberi air perasan jeruk nipis atau cuka sebelum difermentasi. Bahan-bahan tersebut akan "memasak" daging selama prosesfermentasi. Saat ditemui, dan juga potongan daging hasil fermentasi selama 6 bulan itu bahwa daging hasil fermentasi biasanya memiliki rasa asam dan tekstur yang lembut walaupun saat digigit masih terasa agak elastis. Proses fermentasi membuat daging memiliki rasa gurih alami dan mengeluarkan rasa daging itu sendiri. Daging biasanya disajikan dalam potongan tipis-tipis setelah dihilangkan dan dibersihkan lemaknya karena lemak seringkali masih menyimpan rasa sedikit amis dan daging fermentasi tidak dapat diambil sembarang daging. Umumnya hanya daging bagian paha karena daging di bagian tersebut lebih empuk dan tidak banyak mengandung lemak.
  • 6. 3 Contoh fermentasi daging :  Jamon Ibérico atau Iberian ham juga disebut pata negra yang berarti kuku hitam adalah jenis ham yang banyak diproduksi di Spanyol juga di beberapa daerah di Portugis. Makanan ini dibuat dari babi hitam Iberia.  Chorizo adalah istilah yang mencakup beberapa jenis sosis babi yang berasal dari Semenanjung Iberia. Secara tradisional, chorizo terbungkus dalam pembungkus alami yang terbuat dari usus babi. Metode tersebut digunakan sejak zaman Romawi. Chorizo dapat dimakan langsung. Bisa juga dipanggang, digoreng, atau direbus dalam cuka apel atau bahan lain yang mengandung alkohol.  Salami adalah sosis yang terbuat dari daging yang difermentasi. Ukuran sosisnya biasanya jumbo sehingga saat hendak disantap, salami harus diiris tipis-tipis mirip ham. Sebelum dikonsumsi, daging disimpan pada suhu kamar selama periode sampai dengan 30-40 hari. Salami dapat dibuat dari daging babi, sapi, rusa, kalkun, kuda dan bahkan hiu seperti yang sering dikonsumsi orang Jepang. Umumnya daging kemudian diberi tambahanan garam, merica putih, bawang putih, anggur, rempah, dan cuka.  Pepperoni adalah bentuk salami dengan tambahan bumbu khas Italia. Biasa dibuat menggunakan daging babi atau sapi yang teksturnya lembut dan berwarna merah terang. Pepperoni memiliki butiran halus pada teksturnya menyerupai bakso urat. Pepperoni juga sering ditambahkan air perasan jeruk dan dapat dikonsumsi langsung namun sering digunakan sebagai topping pizza atau bahan tambahan sandwich.  Bekamal merupakan olahan daging fermentasi khas Suku Osing. Daging yang digunakan bisa ayam, kambing, atau daging sapi. Daging sebelum difermentasi beberapa hari dibumbui terlebih dahulu dengan rempah-rempah. Daging yang telah dibumbui disimpan ke dalam wadah kedap udara. Dalam olahan aslinya fermentasi bisa berlangsung
  • 7. 4 hingga berhari-hari. Setelah difermentasi, daging kemudian diolah lagi untuk dikonsumsi. Biasanya dengan ditumis bersama bumbu sederhana seperti cabai, bawang, dan tomat.  Dendeng merupakan salah satu produk olahan daging yang telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, dapat terbuat dari daging sapi, ayam, babi, kambing maupun itik. Proses pembuatan dendeng umumnya dilakukan dengan cara daging diiris tipis atau dihancurkan kasar kemudian dicetak. B. Mikroba Yang Berperan Fermentasi asam laktat adalah proses pengolahan makanan yang menggunakan bakteri asam laktat dari kelompok bakteri Gram positif. Bakteri yang dipilih dalam proses ini juga harus nonrespirasi dan tidak membentuk spora sehingga menghasilkan asam laktat dari kandungan karbohidrat pada makanan yang difermentasi. Berikut ini mikroba yang berperan dalam proses fermentasi daging : 1. Salami Merupakan produk olahan dari campuran daging kelinci dan lemak yang dibuat melalui proses fermentasi. Bakteri yang digunakan untuk proses fermentasi adalah bakteri pembentuk asam laktat diantaranya starter yogurt dengan kombinasi dari Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophillus, dan Lactobacillus acidophilus. 2. Dendeng Sapi Fermentasi pada dendeng dilakukan dengan penambahan bakteri asam laktat, salah satunya adalah L. plantarum. L. plantarum akan mampu memproduksi asam laktat selama proses fermentasi sehingga dapat menurunkan pH dendeng. Penurunan pH akan mengakibatkan penurunan daya mengikat air sehingga kandungan air dendeng akan menurun. C. Cara Membuat Fermentasi Daging 1. Bekamal
  • 8. 5 Bahan-bahan:  500 gram daging  5 buah jeruk nipis  3 buah cabe merah besar  5 siung bawang putih  7 siung bawang merah  Daun salam  2 ruas lengkuas  Garam dan gula sesuai selera Langkah:  Siapkan tempat plastik/box boks makanan yang penting tertutup rapat  Masukan daging ke dalam wadah plastik/tempat kedap tersebut. Masukan perasan air jeruk nipis, diamkan semalam (+/- 12jam).  Setelah dfermentasi selama -/+ 12 jam, buka daging. Potong dadu.  Tumis semua bumbu, masukan irisan daging. Masukan garam guka secukupnya. Tambahkan air. Masak hingga air berkurang. Bekamal siap dihidangkan. D. Tips Membuat Fermentasi Daging Secara Umum 1. Daging bagian paha Karena pada bagian paha daging lebih empuk dan mengandung sedikit lemak 2. Penggunaan gula
  • 9. 6 Gula merupakan sumber karbohidrat dalam proses fermentasi untuk pembentukan asam laktat. Gula akan difermentasi menjadi asam laktat oleh bakteri asam laktat menghasilkan produk fermentasi dengan flavour yang tajam. Di samping itu, gula juga berperan dalam pembentukan citarasa dan tekstur sosis fermentasi. 3. Penggunaan bawang putih Pada proses fermentasi dilakukan karena bawang putih memiliki aroma yang kuat dan tajam, tetapi hampir tidak berbau jika belum dimemarkan dan dipotong-potong. Bawang ptuih dapat digunakan sebagai bahan pengawet karena bersifat bakteriostatik yang disebabkan oleh adanya zat aktif alicin yang sangat efektif terhadap bakteri, selain itu bawang putih mengandung scordinin, yaitu senyawa komplek thioglisidin yang bersifat antioksidan. 4. Suhu Untuk mencegah terjadinya oksidasi lemak maka daging sebaiknya disimpan di tempat bersuhu dingin. Pada sosis semi kering dibawah suhu 15ºC, sedangkan pada sosis kering dibawah suhu 25°C. 5. Pengasapan Pengasapan adalah proses tertariknya air dan meningkatnya kadar asam serta pengendapan senyawa kimia dari asap kayu. Tujuan dari pengasapan adalah untuk mematangkan daging, meningkatkan cita rasa dan penampakan, antioksidan serta antimikroba. Selain itu, proses pengasapan juga mampu menghambat oksidasi lemak. Pengasapan merupakan salah satu cara pengawetan pangan yang sudah lama dipraktekan, misalnya dalam pengasapan daging. Proses pengawetan yang diakibatkan pengasapan terjadi karena kombinasi beberapa faktor. Asap sebagai hasil pembakaran kayu mengandung sejumlah kecil formaldehida dan senyawa lainnya yang bersifat sebagai pengawet. Disamping itu, dalam pengasapan ada faktor panas yang diberikan yang berfungsi membunuh
  • 10. 7 mikroba. Senyawa kimia utama yang terdapat dalam asap, antara lain adalah asam formiat, asetat, butirat, kaprilat, vanilat, dan asam siringat, dimetoksifenol, metal glioksal, furfural, metanol, etanol, oktanal, asetaldehid, diasetil, aseton, dan 3,4 benzpiren. Alkohol dan asam-asam tersebut berasal dari dekomposisi selulosa dan hemiselulosa pada temperatur yang lebih rendah daripada lignin. Dekomposisi lignin terjadi pada temperatur di atas 3100 C dan menghasilkan substansi fenolik dan tar. Perubahan nilai gizi protein bahan berdaging selama pengasapan akibat panas, sebanding dengan perubahan akibat panas dalam proses lainnya. Setiap perubahan nilai gizi yang dapat terjadi akibat dehidrasi biasa, diduga berlangsung dibawah kondisi pengasapan. Lebih lanjut, susutnya air menyebabkan peningkatan konsentrasi garam, bahan curing lainnya dan komponen asap. Gejala ini khas untuk pengasapan dan mungkin sekali menghasilkan perubahan tambahan dalam nilai gizi produk yang diasap. 6. Kadar Air Air merupakan komponen terbesar dari daging segar serta sangat berperan dalam menentukan kualitas dendeng. Beberapa parameter kualitas dendeng sangat dipengaruhi oleh kandungan air di dalamnya, antara lain penampakan, cita rasa, tekstur, daya terima produk, kesegaran dan daya tahan dendeng. 7. Kadar Protein Menurut Fardiaz (1992), protein merupakan komponen kimia terbesar dalam daging yang mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan, perawatan sel serta sebagai sumber kalori. Hal yang sama dikemukakan oleh Winarno (1997), yang menyatakan bahwa protein merupakan zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena berfungsi sebagai sumber energi, zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. 8. Kadar Lemak Menurut Warris (2000), lemak sangat berperan dalam menentukan kehalusan dan kelembutan suatu bahan pangan. Hal yang sama dikemukakan oleh Ketaren (1986) yang menyatakan, bahwa lemak dalam bahan pangan berfungsi untuk
  • 11. 8 memperbaiki penampilan dan struktur fisik bahan pangan, meningkatkan nilai gizi dan kalori serta memberikan cita rasa yang gurih pada bahan pangan. 9. Kadar Abu Menurut Winarno (1997), kadar abu atau dikenal juga dengan kadar mineral adalah residu anorganik yang dihasilkan dari pembakaran zat-zat organik pada suhu 400-600 0C. Komponen- komponen mineral dalam tubuh ternak terdiri atas komponen makro (Na, Cl, Ca, P, Mg dan S) dan komponen mikro (Fe, I, Mn,Cu, Zn, Co dan F). Pengukuran kadar abu bertujuan untuk mengetahui kandungan mineral total dalam dendeng fermentasi.
  • 12. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Fermentasi merupakan suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok menjadi makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme tertentu. Daging biasanya diberi garam kemudian difermentasikan di ruangan dengan suhu tertentu selam beberapa waktu. Ada yang difermentasi selama beberapa minggu atau bahkan dalam hitungan bulan. Selain diberi garam, daging dapat pula diberi air perasan jeruk nipis atau cuka sebelum difermentasi B. Saran Tak ada gading yang tak retak, seperti inilah cerminan makalah kami. karna usaha kami dalam menyusun makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan, maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dalam penyusnan makalah selanjutnya kami dapat membenahi kesalahan dalam makalah selanjutnya.
  • 13. iv DAFTAR PUSTAKA A,okarini I.2019. Badan Standarisasi Nasional. 1992. SNI 01-2908-1992. Dendeng Sapi. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta. Farrell, 1990 H, Akram (2017, 02 Maret). Fermentasi Dendeng. Dikutip 24 April 2020 dari Proses Fermentasi Dengan Bakteri Asam Laktat Terhadap Sifat Kimia Dendeng Sapi Iris dan Giling: http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/1132-proses-fermentasi- dengan-bakteri-asam-laktat-terhadap-sifat-kimia-dendeng-sapi-iris-dan-giling#!/ccomment Lucke, 1997 Mutmainah, Gina Nafsil. Pengaruh Dosis starter yogurt terhadap total bakteri,PH, dan Daya awet salami. Merah Putih (2018, 16 September). Contoh Fermentasi Daging. Dikutip 24 April 2020 dari Bekamal, Olahan Gaging Khas Fermentasi Khas Banyuwangi: https://www.google.com/amp/s/merahputih.com/post/amp/bekamal-olahan-daging- fermentasi-khas-banyuwangi. Palungkun dan Budhiarti, 1995 Rogers, R.W., Y.H. Hui, N. Wai-Kit and O.A. Young. 2001. Meat Science and Applications. Marcel Dekker, Inc: New York. Seputar Pengetahuan. Fermentasi Daging. Dikutip 24 April 2020 dari Fermentasi adalah : Pengertian, Fungsi, Jenis, Manfaat, Tujuan & Contohnya: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/fermentasi-adalah.html Viva Team (2012, 06 Oktober). Fermentasi Daging. Dikutip 24 April 2020 dari Kenali Ragam Penganan Daging Fermentasi: https://www-viva-co id.cdn.ampproject.org/v/s/www.viva.co.id/amp/gaya-hidup/kuliner/357199-kenali-ragam penganan-daging fermentasi?amp_js_v=a3&amp_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=158770207 64827&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&amps