Tugas ini membahas pembentukan karakter hormat pada diri sendiri melalui pengkondisian dan keteladanan guru di kelas. Guru harus menjadi teladan yang baik dengan tidak memilih kasih, bersikap kasar, atau mempermalukan siswa, melainkan memperlakukan siswa dengan hormat dan kasih sayang, menggabungkan teladan moral dengan pengajaran secara langsung, serta membimbing siswa secara individual.
"Seni Memasak Indonesia: Rahasia Kuliner Nusantara yang Memikat Lidah
Tugas 04_20031093_Puteri Nilam Sari.pdf
1. TUGAS INDIVIDU
PENDIDIKAN KARAKTER DI ERA 4.0
Dosen Pengampu:
Drs. Ardi M. Si
Disusun oleh:
Puteri Nilam Sari
20031093
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
2. HORMAT PADA DIRI SENDIRI
Rasa hormat menunjukkan pada penghargaan kita terhadap harga diri orang lain ataupun
hal lain selain diri kita. Terdapat tiga macam rasa hormat yang menjadi pokok, yaitu penghormatan
terhadap diri sendiri, penghormatan terhadap orang lain, dan penghormatan terhadap semua bentuk
kehidupan dan lingkungan yang saling menjaga satu sama lain.
Pembentukan karakter terpuji yang pertama yaitu penghormatan terhadap diri sendiri.
Penghormatan terhadap diri sendiri selalu menghargai dan menghormati, serta memiliki nilai
secara alami. Meskipun begitu, perlakuan yang bersifat perusakan diri sendiri seperti narkoba dan
seks bebas adalah salah.
Pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) ini dapat dilakukan dalam proses
pembelajaran di kelas/ sekolah melalui pengkondisian dan keteladanan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh pendidik dalam membentuk karakter hormat terhadap diri sendiri melalui
pengkondisian dan keteladanan di dalam kelas adalah Guru sebagai pengasuh. Seorang guru harus
mampu menjadi pengasuh yang baik di mana ia mampu memberikan kasih sayang yang penuh
terhadap peserta didik, serta mampu bemberikan contoh dan menjadi model bagi setiap peserta
didiknya. Guru sebagai pengasuh, contoh dan mentor harus
1. Menghindari sikap pilih kasih, kasar, mempermalukan siswa,
2. Memperlakukan siswa dengan hormat dan penuh kasih sayang.
3. Menggabungkan contoh yang baik dengan pengajaran moral secara langsung.
4. Membimbing setiap anak, satu per satu.
Dalam kaitannya dengan memerlakukan siswa dengan hormat dan penuh kasih sayang
dengan (Lickona, 2013: 124):
a. Mengembangkan hubungan yang membawa siswa lebih terbuka terhadap pengaruh positif
dari guru
b. Membantu mereka sukses di sekolah
c. Adil
d. Merespons jawaban yang salah atau tidak lengkap dengan baik dan mengrangi ketakutan siswa
untk melakukan kesalahan
e. Menghargai pendapat siswa dengan memberikan sebuah ferum ketika mereka dapat
mengutarakan pikiran dan perhatiannya
Sedangkan contoh yang baik dengan pengajaran moral secara langsung (Lickona,
2013:124) mencakup:
1) Mendiskusikan pentingnya nilai moral bersama-sama dengan siswa
2) Memberikan komentar tentang etika secara personal
3) Mengajarkan kepada siswa untuk peduli terhadap nilai-nilai moral seperti kejujuran, rasa
hormat, dan lain-lain
4) Bercerita yang dapat mengajarkan nilai-niai yang baik
5) Membimbing setiap anak, satu per satu meliputi (Lickona,2013:124)
6) Mencoba mencari tahu, menguatkan dan mengembangkan bakat khusus dan kelebihan siswa.
7) Memuji siswa melalui tulisan
8) Menggunakan pertemuan personal untuk memberikan umpan balik yang korektif ketika
mereka membutuhkannya
3. DAFTAR PUSTAKA
Lickona, Thomas. 2013. Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility. Jakarta: Bumi Aksara.