BAB 1 membahas kelamahan proses bisnis SDM, keuangan, dan konvensi. Pada SDM, tantangan utama adalah perkembangan teknologi dan ketersediaan SDM berkualitas. Untuk keuangan, kelemahan utama adalah laporan keuangan. Sedangkan pada konvensi, dampak utamanya adalah meningkatkan promosi destinasi wisata.
2. Informasi dan Proses Bisnis
Dosen Ibu Rismayani,S.Kom.,M.T
Disusun Oleh:
Kelompok 9
PUSPAYANTI
IRFAN ISLAMY
SELIN MELANI LOLOPAYUNG
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR
2017
161142
161148
161125
3. Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah
dari-Nya kami dapat menyelesaikan tugas MataKuliah
Informasi dan Proses Bisnis ini yang diberikan oleh ibu
Rismayani,S.Kom.,M.T. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus berupaajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah sertarahmat bagi seluruh
alam semesta.
Kami sangat berharap tugas besar ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai proses bisnis, dan juga perubahan organisasi..
Kami juga menyadari sepenuhnyabahwa di dalam tugas
besar ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpasaran yang membangun.
Semoga tugas besar sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
4. 1
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan tugas-tugas lain di waktu yang akan datang.
Makassar, 3 Juni 2017
Penyusun
Kelompok 9
5. 2
Ucapan Terima Kasih
Selama pembuatan tugas besar ini kami juga mendapat
banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak,
maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Rismayani,S.Kom.,M.T selaku dosen mata
kuliah Informasi dan Proses Bisnis kami, yang
memberikan bimbingan, saran, dan juga ide.
2. Kakanda Ardiman, selaku senior di Kampus
STMIK Dipanegara Makassar, yang memberikan
dorongan, dan juga masukan kepada penulis.
3. Teman-teman dari kelas D Sistem Informasi, yang
memberikan banyak saran dan juga ide yang
bermanfaat kepada penulis.
6. 3
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................0
Ucapan Terima Kasih............................................................2
Daftar Isi...............................................................................3
BAB 1 Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan,
Konvensi...............................................................................5
1.1 SDM .......................................................................5
1.1.1 Pengertian MSDM.............................................5
1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM ..............................15
1.2 Keuangan .....................................................................17
1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan ...............17
1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan .............................22
1.3 Konvensi...............................................................25
1.3.1 Pengertian Konvensi ...................................25
1.3.2 Dampak dari Knvensi .................................30
BAB 2 Klasifikasi Perubahan Organisasi ...........................32
2.1 Pengertian Perubahan...............................................32
2.2 Jenis-jenis Peubahan ................................................34
BAB 3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan ......................37
3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan ................................37
BAB 4 Contoh Kasus..........................................................40
7. 4
4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM,
Keuangan, Konvensi ...........................................................40
4.1.1 SDM ......................................................................40
4.1.2 Keuangan....................................................................44
SIMPULAN.........................................................................49
4.1.3 Konvensi.....................................................................50
4.2 Klasifikai Perubahan Organisasi ...................................57
4.3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan ............................59
BAB 5 Penutup....................................................................70
5.1 Kesimpulan....................................................................70
5.2 Saran ..............................................................................71
Daftar Pustaka………………………………………73
8. 5
BAB 1 Kelamahan Proses Bisnis SDM, Keuangan,
Konvensi
1.1 SDM
1.1.1 Pengertian MSDM
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola
dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi organisasi.
Secara etimologis manajemen sumber daya manusia
terdiri dari dua konsep yang berbeda yaitu
Manajemen dan Sumber Daya Manusia.
1 Pengertian Manajemen
Ø Manajemen adalah melakukan pencapaian tujuan
organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan mempergunakan bantuan orang lain ( George
R Terry)
9. 6
Ø Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
dengan orang lain (Merry Parker Follet)
2. Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Hadari Nawawi (2000), meliputi :
Ø Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja
dilingkungan suatu organisasi, disebut juga personel,
tenaga kerja, pegawai atau karyawan.
Ø Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai
penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya
Ø Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset
dan berfungsi sebagai modal (non financial) didalam
organisasi bisnis, yang dapat mewujudkan menjadi
potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang
terakumulasi pada seorang pegawai, sedangkan potensi
non fisik adalah kemampuan seorang pegawai yang
terakumulasi baik dari latar belakang pengetahuan,
inteligensia, keahlian, keterampilan, dan human relations.
10. 7
Beberapa definisi MSDM menurut para ahli :
1. Menurut Marihot Tua E.H (2002)
Manajemen SDM adalah aktivitas yang
dilakukan merangsang, mengembangkan,
memotivasi, memelihara kinerja yang tinggi
dalam organisasi.
2. Menurut Henry Simamora (2004)
Manajemen SDM adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan
hubungan kerja agar tercapai berbagai tujuan
organisasi, individu, dan masyarakat.
Jadi manajemen sumber daya manuisa adalah
pendekatan terhadap manajemen manusia. Pendekatan
terhadap manajemen manusia tersebut didasarkan pada nilai
manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia
11. 8
merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi,
disamping itu efektivitas organisasi ditentukan oleh
manajemen manusia.
Menurut Amstrong, ada 4 prinsip dasar pendekatan terhadap
manajemen manusia, yaitu :
1. Sumber daya manusia adalah harta yang paling
penting dimiliki organisasi, sedangkan manajemen
yang efektif adalah kunci keberhasilan organisasi
tersaebut.
2. Keberhasilan ini sangat mungkin dicapai jika
peraturan dan kebijaksanaan dan prosedur yang
bertalian dengan manusia dan perusahaan saling
berhubungan memberikan kontribusi terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.
3. Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi
dan perilaku manajerial yang berasal dari kultur
tersebut akan memberikan pengaruh besar
terhadap hasil pencapaian terbaik.
4. Manajemen manusia berhubungan dengan
integrasi, menjadikan semua anggota organisasi
12. 9
tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Secara historis, perkembangan pemikiran tentang
manajemen sumber daya manusia dimulai dari 3 gerakan
pendekatan, al :
1. Gerakan manajemen ilmiah (pendekatan mekanis)
dari Frederick W .Taylor :
Ø Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor
produksiyang dipacu untuk bekerja lebih produktif
seperti mesin
Ø Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang telah
ditentukan
Ø Yang tidak produktif harus diganti
Ø Tidak ada jaminan dalam bekerja, berkurangnya
rasa bangga terhadap pekerjaan dan tumbuhnya
serikat pekerja
2. Gerakan human relation (pendekatan paternalis)
dari Hasto & Meilan, 2007) :
13. 10
Ø Sumber daya manusia harus dilindungi dan
disayangi, tidak hanya dianggap sebagai faktor
produksi, namun sebagai pemilik perusahaan
Ø Mulai disediakannya fasilitas pemenuhan
kebutuhan karyawan, seperti tempat ibadah,
tempat istirahat, jaminan kesehatan, kantin, dll
3. Gerakan kontemporer dengan pendekatan sistem
sosial
Ø Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas dari
kontribusi sumber daya manusia
Ø Munculnya teori hierakhi kebutuhan oleh
Abraham Maslow, sebagai landasan motivasi
individu
Ø Adanya kecenderungan baru yang berdampak
positif terhadap perkembangan efektivitas
organisasi, meliputi :
a) Meningkatnya kepentingan terhadap MSDM
b) Adanya perubahan arah pengawasan dan kebijakan
secara sentral dan pelaksanaan yang
terdesentralisasi
14. 11
c) Meningkatkan otomatisasi dan pengembangan
sistem informasi SDM
d) Munculnya program MSDM yang terintegrasi
e) Adanya perubahan menuju sitem merit dan
akuntabilitas
f) Meningkatnya poerhatian terhadap perilaku kerja
karyawan
g) Meningkatnya perhatian terhadap budaya dan nilai
organisasi
h) Adanya perluasan program peningkatan
produktivitas.
B. Ruang Lingkup MSDM
Lingkup manajemen sumber daya manusia
meliputi semua aktivitas yang berhubungan
dengan sumber daya manusia dalam organisasi.
Russel & Barnadian, mengemukakan bahwa aktivitas-
aktivitas yang berkaitan dengan manajemen sumber
daya manusia ini secara umum mencakup :
– Rancangan oraganisasi
15. 12
– Staffing
– Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan
pematuhan
– Manajemen performansi
– Pengembangan pekerja dan organisasi
– Komunikasi dan hubungan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan yang umumnya tercakup dalam lingk
manajemen sumber daya manusia.
1. Rancangan Organisasi :
- Perencanaan SDM
- Analis pekerjaan
- Rancangan pekerjaan, dll.
2. Staffing :
- Rekrut/mempekerjakan
- Affirmative action
- Promosi/pemindahan
- Pelayanan outplacement
- Pengangkatan
16. 13
- Metode-metode seleksi , dll.
3. Sistem Reward, Tunjangan dan Pematuhan
- Program-program keamanan
- Pelayanan-pelayanan kesehatan
- Disiplin
- Kompensasi
- Adm tunjangan asuransi
- Pembagian keuntungan/pensiun, dll.
4. Manajemen Performasi
- Penilaian manajemen/MBO
- Program peningkatan produktivitas
- Penilaian performasi yang difokuskan
pada klien, dll.
5. Pengembangan Pekerja dan Organisasi :
- Pengembangan pengawasan
- Perencanaan/pengembangan karier
- Program pembinaan/asistensi
17. 14
- Pelatihan
- Program persiapan pensiun
- Penilaian terhadap sikap, dll.
6. Komunikasi dan Relasi Publik
- Sistem informasi/laporan/catatan-catatan
SDM
- Komunikasi/publikasi pekerja
- Penelitian SDM, dll.
C. Tujuan dan Aktivitas MSDM
1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Tujuan sosial. Tujuan sosial MSDM adalah agar
organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis
terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan
meminimalkan dampak negatif tuntutan itu terhadap
organisasi.
b. Tujuan organisasional, adalah sasaran formal
organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
18. 15
c. Tujuan fungsional, merupakan tujuan untuk
mempertahankan kontribusi departemen SDM pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
d. Tujuan pribadi, adalah ntujuan individu setiap anggota
organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di
dalam organisasi.
2. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Persiapan dan pengadaan
b. Pengembangan dan penilaian
c. Pengkompensasian dan perlindungan
d. Hubungan-hubungan kepegawaian.
1.1.2 Tantangan-Tantangan MSDM
Tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya
manusia sangat menantang, cepat dan luas. Dalam penelitian
Hudson Institute dalam bukunya Workforce 2010 telah
menitikberatkan masalah-masalah penting menyangkut
tenaga kerja.
Dari penelitian itu, tantangan –tantangan yang dihadapi
oleh MSDM meliputi, (Mathis& Jackson,2007) :
19. 16
1. Perkonomian dan Perkembangan Teknologi
2. Ketersediaan dan Kualitas Tenaga Kerja
- Tenaga kerja rendah kualitas
- Pertumbuhan pada ketersediaan tenaga
kerja “contingent”
3. Kependudukan dengan Masalah-masalahnya
4. Restrukturisasi Organisasi
Menurut Hastho dan Meilan, (2007) ada 2 jenis tantangan
lain, yaitu :
1. Tantangan Eksternal
Ada 6 elemen :
- Perubahan lingkungan bisnis yang cepat
- Keragaman tenaga kerja
- Globalisasi
- Peraturan pemerintah
- Perkembangan pekerjaan dan peranan
keluarga
- Kekurangan tenaga kerja terampil
20. 17
2. Tantangan Internal
Ada 8 elemen :
- Posisi organisasi dalam bisnis yang
kompetitif
- Fleksibilitas
- Pengurangan tenaga kerja
- Tantangan restrukturisasi
- Bisnis kecil
- Budaya organisasi
- Teknologi
- Serikat pekerja.
1.2 Keuangan
1.2.1 Pentingnya Sistem Informasi Keuangan
Teknologi Informasi yaitu suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas. Suatu sistem teknologi informasi haruslah
mendukung tujuan utama suatu perusahaan yaitu mencari
21. 18
laba. Tujuan sistem informasi dari suatu perusahaan harus
searah sehingga sistem bisa mendukung tujuan yang ingin
dicapai perusahaan tersebut. Selanjutnya informasi jadi
bernilai apabila sudah dianalisis. Softwere yang digunakan
untuk menghasilkan informasi harus mencocokan dengan
bisnis proses perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi
yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok
baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan
mengenai masalah keuangan. Keuangaan adalah “aliran
darah” bagi perusahaan. Suatu manajemen keuangan
bertujuan mengelola sumber daya keuangan perusahaan
menjadi optimal dan maksimal memberikan keuntungan dan
meminimalkan resiko. Keuangan perusahaan kalau disimpan
terus maka akan rugi, sebaiknya keuangan diputarkan agar
menghasilkan keuntungan. Sehingga sistem informasi
keuangan perusahaan sangat berperan dalam pengembangan
perusahaan.
Peran Sistem Informasi Dalam Bidang Keuangan saat
sangat penting bagi para pelaku ekonomi. Khususnya di
22. 19
kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai
dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan
layanan perbankan modern. Untuk menunjang keberhasilan
operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti
bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal
yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya. Dan
pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi
online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang
dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari
bank tersebut. Sehingga nesabah tersebut tidak perlu
membawa uang dalam jumlah banyak dalam dompetnya. Ini
juga dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam mengatur
keuangan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika
di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri
di sektor keuangan ini. Seperti halnya perluasan cakupan
usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta
pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi,
broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan
lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi
dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi
23. 20
informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa
adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan
pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk
memberikan jasa – jasa mereka kepada pelanggan mereka.
Selanjutnya teknologi informasi mulai digunakan dan
diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis
secara lebih luas berdasarkan fungsi dan tugas
bagian/departemen secara kelompok (island computerized).
Misalkan aplikasi registrasi yang meliputi pendaftaran
pasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing sistem,
Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari
aplikasi piutang, hutang, inventory, cash dan bank, dan buku
besar.
Dari level top management proses pengolahan data
menjadi informasi dan akhirnya menjadi pengetahuan
(knowledge) digunakan sebagai proses untuk mengambil
keputusan sehingga keputusan yang di ambil terstruktur dan
terarah ( Executive Information System). Kecepatan
menyajikan informasi yang tepat dan akurat juga menjadi
alat bantu bagi manajemen dalam membuat keputusan dan
meningkatkan kinerja perusahaan. Tantangan paling berat
24. 21
adalah kesiapan tiap perusahaan untuk menyiapkan rencana
dan strategi untuk menghadapi persaingan yang lebih global.
Peran sistem informasi keuangan terpadu dalam perusahaan
sangat penting untuk mengetahui informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan bermanfaat
bagi sejumlah pemakai (manajemen, kreditur, pemerintah,
pemegang saham) sebagai dasar pengambilan keputusan.
Adapun fungsi sistem informasi keuangan adalah :
1. Untuk menentukan hasil dari pelaksanaan operasi
perusahaan, meliputi :
· Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan
uang dari catatan-catatan perusahaan.
· Membuat laporan untuk pimpinan.
2. Untuk dapat mengikuti arus harta dan hutang
perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan
terhadap bermacam buku dan rekening seperti kas,
rekening- rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan
perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan
perbaikan dari rencana-rencana.
25. 22
1.2.2 Kelemahan Laporan Keuangan
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya,
laporan keuangan memiliki beberapa macam fungsi.
Namun, di balik fungsi-fungsinya tersebut, laporan
keuangan sebagai bagian dari ilmu akuntansi tentu
memiliki kelemahan. Nah, apa saja kelemahan dari
laporan keuangan ini? Berikut penjelasannya.
Laporan keuangan tidak bisa disajikan secara
rinci, karena hanya dikelompokkan pada akun-
akun atau tabel-tabel dengan kode tertentu.
Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat
waktu, karena proses pengerjaannya rumit dan
membutuhkan waktu lebih lama.
Laporan keuangan sering disebut sebagai laporan
yang kedaluwarsa. Hal ini, sekali lagi, karena
proses pengerjaannya yang rumit dan
membutuhkan waktu lama.
Laporan keuangan terkadang masih perlu
dilakukan penyesuaian, jika terjadi perubahan
nilai yang disebabkan karena beberapa faktor.
26. 23
Laporan keuangan terkadang tidak mudah
dipahami bagi orang awam. Hal ini dikarenakan
laporan keuangan disajikan dengan bahasa teknis
akuntansi, baik yang menggunakan bahasa
Indonesia maupun bahasa internasional atau
Inggris.
Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan
yang berubah-ubah setiap tahun. Hal ini
dikarenakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang merupakan prinsip dari laporan keuangan
masih terus disempurnakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) setiap tahun.
Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
keadaan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian
khusus yang menjelaskan istilah-istilah teknis
yang digunakan di dalamnya.
Laporan keuangan bersifat umum dan bukan
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan,
sehingga informasi yang disajikan sering tidak
terarah dan hanya memperhatikan kebutuhan
27. 24
semua pihak yang berkepentingan yang
sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek
analisis laporan keuangan. Padahal, untuk menilai
Iaporan keuangan tidak cukup hanya dilihat dari
angka-angka yang disajikan di dalam tabel laporan
keuangan.
Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/
kemunduran suatu perusahaan yang hanya melihat
dari angka-angka tanpa melihat aspek-aspek
lainnya, seperti tujuan perusahaan, situasi
ekonomi, situasi industri, gaya manajemen, dan
budaya perusahaan.
Laporan keuangan bersifat konservatif dalam
menghadapi ketidakpastian, terlebih ketika
didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang
tidak pasti mengenai penilaian suatu pos.
Laporan keuangan menggunakan angka-angka
dalam rupiah yang tampak pasti dan tepat, akan
tetapi sebenarnya angka-angka tersebut tidak
dapat dijadikan sebagai panduan pasti dalam skala
28. 25
internasional, karena standar nilai rupiah yang
sering berubah-ubah.
1.3 Konvensi
1.3.1 Pengertian Konvensi
Dilihat dari dari arti katanya “Convention atau konvensi”
adalah kata benda yang mempunyai arti jamak antara lain
dapat diartikan sebagai “rapat / pertemuan” atau “adat /
kebiasaan / hukum tak tertulis” atau “perjanjian /
persetujuan” atau “kaidah / ketentuan”.
Dalam blog nelhood dikatakan bahwa Konvensi adalah
pertemuan sekelompok orang yang secara bersama-sama
bertukar pikiran, pengalaman dan informasi melalui
pembicaraan terbuka, saling siap untuk mendengar dan
didengar serta mempelajari, mendiskusikan kemudian
menyimpulkan topik-topikyang dibahas dalam pertemuan
dimaksud. Kelompok ini bisa terdiri dari 10 orang atau
lebih..
Sedangkan Direktorat Jenderal Pariwisata dalam
buku Petunjuk Penyelenggaraan Konvensi di Indonesia
29. 26
1997 – 1998 mengartikan konvensi adalah suatu rangkaian
kegiatan berkumpulnya sekelompok orang / negarawan /
usahawan / cendikiawan / kalangan profesional dalam suatu
pertemuan di suatu tempat yang terkondisikan oleh suatu
permasalahan dan pembahasan yang berkaitan dengan
kepentingan bersama.
Adapun arti konvensi menurut UU
Kepariwisataan RI dikatakan bahwa kongres, konferensi,
atau konvensi merupakan suatu kegiatan berupa pertemuan
sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan,
dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang
berkaitan dengan kepentingan bersama.
Definisi Umum Konvensi :
1. Suatu komunikasi terencana diantara dua orang
atau lebih untuk tujuan bersama.
2. Suatu kegiatan sekelompok orang di dalam suatu
organisasi dilaksanakan untuk mencapai tujuan
kelompok atau organisasi.
30. 27
3. Suatu kegiatan perjalanan yang diselenggarakan
oleh suatu organisasi atau perusahaan untuk para
karyawannya/mitra usaha sebagai imbalan
penghargaan atas prestasi mereka Kegiatan berupa
pertemuan sekelompok orang (negarawan,
usahawan, dsbnya) untuk membahas masalah-
masalah yang berkaitan dengan kepentingan
bersama.
4. Suatu kegiatan menyebar luaskan informasi dan
promosi yang ada hubungannya dengan
penyelenggaaan konvensi atau yang ada kaitannya
dengan pariwisata.
Menurut penjelasan dari The Educational Institute of
the American Hotel and Motel Association, Meeting terdiri
dari beberapa jenis, yaitu :
1. Break-out Session, adalah kelompok kecil yang
dibentuk daridari sidang besar dengan maksud
untuk membahas suatutopik.
31. 28
2. Clinic, adalah sejenis lokakarya dimana stafnya
menyediakankelompok kecil untuk dilatih dalam
suatu subjek tertentu.
3. Colloqium, adalah sebuah acara dimana peserta
yangmenentukan isi acara. Para pemimpin
pertemuan membuatacara yang berkaitan dengan
masalah-masalah yang palingsering muncul.
Biasanya mempunyai tekanan yang
seimbangdalam instruksi dan diskusi.
4. Concurrent Sessions, adalah sidang-sidang yang
dijadwalkan pada waktu yang bersamaan.
5. Conference, biasanya merupakan sidang umum
dan diikutioleh kelompok-kelompok yang saling
berhadapan, dengantujuan untuk merencanakan,
mencari fakta dan mencari pemecahan atas
masalah organisasi dan anggotanya.
6. Congress, adalah jenis pertemuan yang umumnya
digunakandi Eropa, paling sering digunakan untuk
sebuah konvensi.
7. Convention, merupakan sidang umum dan
pertemuan komiteuntuk memecahkan masalah-
32. 29
masalah umum; sebagai bentuk tradisional dari
pertemuan tahunan (annual meetings).
8. Forum, merupakan sebuah diskusi beregu yang
terdiri dari para ahli pada bidang tertentu dimana
menyediakankesempatan bagi peserta untuk
berpartisipasi, dipandu olehseorang moderator.
9. Institute, merupakan sidang umum dan kelompok
diskusiuntuk beberapa materi tertentu, biasanya
merupakan pengganti pendidikan formal dimana
para staf menyediakan program pelatihan.
10. Lecture, sebuah presentasi formal yang dilakukan
olehseorang ahli, terkadang diikuti oleh sesi tanya
jawab.
11. Plenary Session, bentuk pertemuan bagi semua
peserta.
12. Seminar, bentuk pertemuan dari suatu kelompok
untuk berbagi pegalaman dalam suatu bidang
tertentu, dibawah pimpinan diskusi yang ahli.
13. Symposium, bentuk pertemuan dengan diskusi
beregu/paneloleh para ahli dalam bidangnya, yang
diberikan kepada peserta dalam jumlah besar,
33. 30
bentuk partisipasi peserta lebihkecil dari sebuah
forum.
14. Workshop,bentuk sidang umum yang melibatkan
pesertauntuk saling berbagi pengalaman,
memperoleh pengetahuan,keahlian,dan
memecahkan masalah diantara bidang tertentu.
1.3.2 Dampak dari Knvensi
Dampak negatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut
(Mathieson dan Wall, 1982 dalam Leiper, 1990: 233).
a. Ketergantungan terlalu besar pada pariwisata
b. Meningkatkan angka inflasi dan meroketnya harga
tanah
c. Meningkatnya kecenderungan untuk mengimpor
bahan-bahan yang diperlukan dalam pariwisata
sehingga tidak terserapnyaproduk lokal
34. 31
d. Sifat pariwisatayang musiman, tidak dapat diprediksi
dengan tepat sehingga pengembalian modal investasi
juga tidak pastiwaktunya
e. Timbulnya biaya-biaya tambahan lain bagi
perekonomian setempat.
Menurut WTO (1980: 9-12) dampak negatif pariwisata
lainnya bagi ekonomi suatu daerah atau negara selain
diantaranya sebagai berikut.
a. Kelangkaan akan sumber bahan makanan
b. Ketidakcocokan produk lokal dengan permintaan pasar
pariwisata
c. Kelangkaan sumber energi dan bertambahnya biaya
pengolahan limbah
35. 32
BAB 2 Klasifikasi Perubahan Organisasi
2.1 Pengertian Perubahan
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan
untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena
terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat
terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun
dari luar organisasi tersebut. Perubahaan organisasi adalah
perubahan yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur
organisasi dan teknologi dalam suatu organisasi dalam
rangka mengarah keefektifan. Perubahan terjadi karena
lingkungan yang tidak bebas dari ketidakpastian dan
perubahan bersifat pasti agar dapat tetap memiliki eksistensi
dan dapat bertahan.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup
suatu organisasi, tanpa adanya perubahan maka dapat
dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis
36. 33
melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan
jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya
perubahan adalah untuk meningkatkan kemampuan
organisasi dari setiap dan semua orang di dalam organisasi
yang pada gilirannya memang biasanya tercermin dalam
peningkatan kemampuan organisasi sebagai keseluruhan.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
Meningkatkan kemampuan organisasi untuk
menampung akibat daripada perubahan yang
terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan
terjadi di luar organisasi.
Meningkatkan peranan organisasi dalam turut
menentukan arah perubahan yang mungkin terjadi
Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara
intern demi peningkatan kemampuan.
Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja
mampu tetap bertahan akan tetapi juga untuk terus
bertumbuh dan berkembang.
37. 34
Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa
sehingga para anggota organisasi tetap merasa
aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-
perubahan di dalam dan di luar organisasi.
Dalam melakukan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu
diperhatikan antara lain :
1. Bagan organisasi,
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi, seperti rantai
komando, keseimbangan antara wewenang dan tanggung
jawab
3. Pendelegasian wewenang
4. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam
pengambilan keputusan operasional
5. Pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis dsb.
2.2 Jenis-jenis Peubahan
Jenis-jenis perubahan:
1) Perubahan yang Direncanakan
Merupakan perubahan yang direncanakan atau yang
mempunyai tujuan. Sasaran perubahan yang direncanakan
38. 35
adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar
tetap seperti sekarang ini dan dapat hidup terus.
Perubahan yang direncanakan dapat diartikan sebagai
sebuah usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu
organisasi dengan cara yang akan membantunya
melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi pada
lingkungan eksternal atau mencapai sasaran baru.
Perubahan yang direncanakan itu umumnya terjadi karena
adanya (i)pergeseran dalam waktu, serta (ii)hubungan
yang terjadi diseluruh dunia karena teknologi pemrosesan
informasi canggih, bertambahnya globalisasi organisasi
yanag berarti bahwa manager harus mempunyai banyak
ide baru, produk baru, tantangan yang lebih besar.
Perubahan yang direncanakan biasanya terbatasi pada
masalah structural, yakni jenis perubahan yang dicoba
diciptakan oleh manajemen bervariasi. Jenis perubahan
bergantung pada tujuan yang hendak dicapai. Perubahan
struktur sebuah organisasi bisa berupa pengaturan ulang
sistem internal, seperti jalur komunikasi, alur kerja, atau
hieraiki manajemen.
2) Perubahan yang tidak direncanakan
39. 36
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja
karena lingkungan yang mempengaruhi dan mulanya
tidak memiliki tujuan yang terencana.
40. 37
BAB 3 Prinsip Dasar Menangani Perubahan
3.1 Cara-cara Penanganan Perubahan
Ada dua pendekatan penanganan perubahan organisasi:
1. Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas
tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan
modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah
tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru
dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk
mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka
manajer mungkin akan membeli alat pemadam
kebakaran.
2. Program perubahan yang direncanakan (planned
change), disebut sebagaiproses proaktif. Manajemen
melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya
lainnya yang berarti untuk menguibah cara-cara operasi
organisasi. Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan
sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural,
kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan
41. 38
dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara
sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi,
atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan
diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.
Di dalam proses perubahan, terdapat seorang atau individu
yang bertanggung jawab atas peranan kepemimpinan dalam
proses pengelolaan perubahan. Individu ini disebut dengan
“Change Agent” (pengantar perubahan). Sedangkan
individu atau kelompok yang merupakan sasaran perubahan
disebut “sistemklien”. Pengantar perubahan ini dapat
berasal dari paraanggota organisasi atau dapat sebagai
konsultan dari luar organisasi.
Leavitt (1964), menyatakan bahwa organisasi dapat diubah
melalui pendekatan struktur, pendekatan teknologi, dan
pendekatan orang-orangnya. Pendekatan struktur adalah
yang menyangkut aplikasi prinsip-prinsip perancangan
organisasi yang misalnya: desentralisasi, tanggung jawab
jabatan, garis wewenang yang tepat, penciptaan pembagian
kerja dll. Pendekatan teknologi berkaitan dengan diubahnya
teknik-teknik yang dipakai denga teknologi baru; perubahan
ini dapat membawa konsekuesi pula pada perubahan
42. 39
struktur organisasi (menjadi pendekatan tekno-struktur).
Bila pendekatan strukturaldan teknik bermaksud untuk
memperbaiki prestasikerja organisasi melalui pengubahan
situasi kerja yang tepat, maka pendekatan- pendekatan orang
dimaksudkan untuk mengubah secara langsung perilaku
karyawan melalui pemusatan dan ketrampilan, sikap,
persepsidan pengharapan mereka sehingga diharapkan akan
melaksanakan tugas dengan lebih efektif. (dalam Handoko,
1991).
43. 40
BAB 4 Contoh Kasus
4.1 Contoh Kasus Kelamahan Proses Bisnis SDM,
Keuangan, Konvensi
4.1.1 SDM
Didalam suatu perusahaan atau organisasi, pasti
ada saja masalah yang terjadi didalamnya. Tidak
semua berjalan dengan mulus seperti yang diinginkan
atasan maupun bawahan. Banyak sekali perbedaan
pendapat dan opini dari masing-masing individu
mengenai proses berjalannya kondisi dari pekerjaan
tersebut, seperti masalah SDM dalam perusahaan
pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Pak Aswani yang
berkerja sebagai HR dalam perusahaan tersebut
menyampaikan bahwa banyak masalah yang ia hadapi
terkait dengan hubungan dengan kepegawaian
diantaranya banyak karyawan yang pindah kerja dan
Pak Asmawi terkadang merasa sangat kewalahan
44. 41
dengan mempekerjakan karyawan baru. Karyawan
baru tersebut harus mulai memperlajari segala sesuatu
dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi masalah
besar ketika perusahaan ini sedang mendapatkan
permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya,
permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau
gaji yang sering kali dinilai terlalu rendah. Dan yang
terakhir ialah konflik yang sering terjadi antara
expatriat atau staff asing yang ditempatkan oleh
perusahaan yang menjalin kerjasama dengan PT.
Ruyung Karya Mandiri dengan kayawan setempat.
Beberapa karyawan mengaku bahwa terkadang bahwa
perbedaan budaya yang seringkali mengakibatkan
munculnya kesalahpahaman. Beberapa tahun lalu, PT.
Ruyung Karya Mandiri menjalin kerjasama dengan
salah satu hotel di Dubai dalam mencari waitres serta
room cleaning service untuk hotel tersebut. Sekitar 3
orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke Jakarta
untuk menyeleksi calon kandidat, karena perbedaan
budaya dimana orang Dubai berbicara memang
dengan nada keras dan lantang beberapa karyawan
merasa bahwa mereka diperlakukan tidak baik.
45. 42
Padahal orang Dubai tidak bermaksud demikian, hal
tersebut karena kebiasaan menggunakan intonasi yang
tinggi.
Analisa kasus :
Melihat dari beberapa permasalahan yang terjadi oleh
Bpk Asmawi pada PT. Ruyung Karya Mandiri
permasalahan ini semua bersumber kepada rendahnya
gaji karyawan sehingga membuat karyawan menjadi
tidak mempunyai tanggung jawab dan mudah untuk
tergoda dengan penawaran kerja ditempat lain yang
menawarkan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi dari
pada PT. Ruyung Karya Mandiri. Padahal dengan
merekrut karyawan baru sebenarnya akan membuang
lebih banyak waktu untuk mengajari dari awal hal-hal
mendasar pada perusahaan yang secara tidak langsung
sama saja dengan pemborosan pada materi dan biaya
tambahan.
Untuk mengatasi hal ini perusahaan tidak harus
selalu menaikkan gaji tapi dapat digantikan dengan
memberikan kebebasan pada karyawan untuk
dilibatkan dalam pengambilan keputusan sehingga
46. 43
mereka merasa memiliki wewenang dan tanggung
jawab atas pekerjaannya. Selain itu, pemberian
jaminan kesehatan dan pendidikan bagi yang sudah
memiliki anak juga perlu sebagai bentuk fasilitas yang
diberikan oleh perusahaan. Selanjutnya,
kesalahpahaman dan konflik pada expatriat dan staff
asing, dapat dilakukan dengan menjelaskan mengenai
perbedaan budaya, karakteristik, pengharapan, dan
etika dari masing-masing budaya sehingga nantinya
dapat meminimalisir konflik yang terjadi untuk
mencapai tujuan dari kedua belah pihak.
Salah satu cara pengelolaan SDM yaitu dengan
cara pemetaan SDM. perrusahaan melakukan
pemetaan SDM, agar memperoleh data yang akurat
mengenai kemampuan dan kompetensi tiap karyawan.
sehingga penggolongan tingkat karyawan dapat
dilakukan dengan baik dan benar. pemetaan SDM
biasanya untuk mengukur kecepatan kerja, ketelitian,
ketahanan kerja, daya analisis, kepribadian,
kepemimpinan, minat pekerjaan serta kesesuaian
terhadap job specification dari suatu jabatan. Dalam
47. 44
sebuah organisasi memang harus lebih jeli dalam
mengamati dan menganalisis SDM nya sehingga
dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-
benar berkarya dengan baik dan inovatif dalam
perusahaan, atau malah individu yang tidak banyak
berkontribusi dalam perusahaan.
4.1.2 Keuangan
PROSES BISNIS SIA PENJUALAN DAN PIUTANG
Penjualan di PT. Maju Bersama dilakukan secara kredit.
Pakaian jadi yang dijual dengan sistem putus dan dalam
partai besar. Pelanggan yang ingin memesan barang boleh
dilakukan melalui fax, maupun mengirimkan Purchase
Order (PO) kebagian penjualan (Sales Administration).
Bagian penjualan akan mengentri pesanan ke dalam Sales
Order (SO) yang bernomor urut cetak. Saat pesanan
dimasukkan, sistem akan mengecek jumlah persediaan dan
limit kredit, apabila persediaan tidak mencukupi dan limit
kredit terlampaui, maka sistem akan menampilkan kotak
dialog dan pesanan akan dibatalkan serta PO akan distemple
Batal dan diisi alasan pembatalannya. Jika tidak melebihi
limit kredit, maka SO akan dicetak dan diberikan kepada
48. 45
bagian Finance untuk diotorisasi. Berdasarkan SO,
bagian Finance akan membuat Delivery Order (DO) lima
rangkap. Pada DO, tidak tercantum harga barang dan
digunakan sebagai dokumen sumber pengeluaran barang
oleh bagian Gudang.
Bagian Gudang membuat Surat Angkut (SA) berdasarkan
DO yang diterima dan mencetaknya empat rangkap.
Bagian Accounting akan mencocokkan PO dan SO dengan
DO dan SA, kemudian membuat Faktur dan Faktur Pajak
Standar sebanyak tiga rangkap dan sekaligus
mengupdate piutang. Faktur, Faktur Pajak Standar, dan SA
akan diberikan kepada transporter dari bagian Ekspedisi.
Setelah menerima semua dokumen yang diperlukan dari
bagian Accounting, transporter menandatangani dan
menunjukkan SA ke bagian Gudang. Setelah diperiksa dan
ditandatangani oleh pemeriksa, SA dikembalikan kepada
transporter beserta DO. Pada saat mendekati tanggal jatuh
tempo, bagian Finance melakukan pemberitahuan atas
piutang yang akan jatuh tempo kepada pelanggan. Pelunasan
kredit dilakukan oleh pelanggan dengan mentransfer
sejumlah uang ke rekening perusahaan atau menggunakan
Giro/Cek, kemudian mengirimkan bukti transfer (melalui
49. 46
fax) kepada bagian Finance. Treasurer dari bagian Finance
mencatat pembayaran yang diterima hari itu dan
memberikannya kepada bagian Accounting untuk update
piutang. Untuk lebih jelasnya proses bisnis tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.
USER REQUIREMENT
Sistem yang akan dikembangkan harus dapat mendukung
tugas - tugas dan tanggung jawab yang ditangani oleh
bagian Sales Administration, Finance, Gudang, Accounting.
Berikut (lihat Gambar 1) adalah tugas-tugas utama dalam
aplikasi domain sistem: penerimaan pesanan, pengeluaran
barang, pembuatan faktur, pencatatan bukti kas
masuk, pencetakan laporan penjualan, pencetakan
laporan piutang, pencetakan analisis umur
piutang, pencetakan laporan penerimaan kas.
50. 47
Gambar 1. Use Case Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
dan Piutang PT. Maju Bersama
MODEL SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENJUALAN DAN PIUTANG PT. MAJU BERSAMA.
Gambar 1 menunjukkan class diagram lengkap dari sistem
informasi akuntansi penjualan dan piutang PT. Maju
Bersama. Hubungan antara class Sales Administration
dengan Sales Order, Sales Order dengan Pelanggan, dan
Order Item dengan Barang terjadi ketika Pelanggan
melakukan pemesanan kepada perusahaan. Hubungan antara
class Finance dengan Delivery Order, kemudian Delivery
Order dengan Sales Order terjadi pada saat finance meminta
bagian gudang untuk mengeluarkan barang dari gudang.
Hubungan Akuntansi dengan Faktur terjadi pada saat
menerbitkan faktur untuk menandakan adanya piutang yang
terjadi. Hubungan antara class Finance dengan pembayaran,
kemudian Pembayaran dengan Faktur terjadi pada saat
pelanggan melakukan pelunasan piutang kepada perusahaan.
51. 48
Gambar 2. Rich Picture Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Kredit dan Piutang Usaha
52. 49
Gambar 3. Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi
penjualan dan Piutang PT. Maju Bersama
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis sistem informasi akuntansi
penjualan kredit dan piutang usaha pada PT. Maju Bersama,
maka dapat ditarik simpulan:
1. Berdasarkan hasil analisis, dapat dikatakan bahwa
perusahaan belum memiliki pembagian tugas yang
jelas antara bagian Sales Administration dan
bagian Finance di mana Delivery Order tidak
dibuat oleh bagian Sales Administration
sebagaimana mestinya, melainkan dibuat oleh
bagian Finance. Selain itu, perusahaan belum
mempunyai bagian yang mengontrol umur piutang
serta perusahaan tidak menetapkan limit kredit
bagi pelanggan yang ingin memesan sehingga
pesanan tidak dibatasi dan akhirnya menyebabkan
adanya arus kas operasional tidak bagus.
2. Berdasarkan hasil perancangan, dapat disimpulkan
bahwa melalui laporan yang dihasilkan langsung
53. 50
dari sistem, PT. Maju Bersama dapat mengetahui
informasi penjualan melalui laporan penjualan
berdasarkan barang, laporan penjualan
berdasarkan pelanggan, informasi piutang yang
harus ditagih melalui laporan piutang per
pelanggan, laporan piutang semua pelanggan,
informasi kelayakan pelanggan dengan melakukan
analisis umur piutang, dan melihat saldo kredit
yang ada sehingga perusahaan dapat membatasi
pemesanan pelanggan. Selain itu, laporan yang
ada dapat membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan penjualan dan pemberian
kredit.
4.1.3 Konvensi
Studi Kasus dan Analisis Konvensi-Konvensi
Internasional
Konvensi Wina 1961 merupakan ketentuan yang
memberikan kekebalan kepada misi diplomatik,dimana
konvensi ini dibentuk berdasarkan tiga teori,yaitu :
Exteritoriality theory,representative character theory dan
functional necessity theory. Ketiga teori ini melandasi
54. 51
pemberian kekebalan bagi misi diplomatik , karena suatu
misi diplomatik itu dijalankan didalam wilayah kedaulatan
asing,oleh karena itu masalah kedaulatan menjadi penting
disini, karena dalam menjalankan suatu misi diplomatik
yang harus dihormati kedaulatannya, berhadapan dengan
suatu kedaulatan negara lain.
Didalam peristiwa penyanderaan misi diplomatik
Amerika Serikat di Teheran , terjadi pelanggaran terhadap
ketentuan konvensi wina 1961. Pelanggaran ini berarti
bahwa negara Iran telah terbukti melanggar ketentuan dalam
konvensi tersebut yang menjamin kekebalan misi diplomatik
Amerika Serikat, hal ini juga berarti melanggar kedaulatan
negara Amerika Serikat.
Kejadian-kejadian ini merupakan subjek klaim
Amerika Serikat yang dijatuhkan ke dalam dua fase, yaitu:
- Pertama mencakup serangan bersenjata di Kedutaan
Besar Amerika oleh militan pada 4 November 1979, dan
- Tahap kedua peristiwa yang terdiri dari seluruh rangkaian
fakta-fakta yang terjadi setelah selesainya pendudukan
Kedutaan Besar Amerika Serikat oleh kaum militan, dan
55. 52
penyitaan dari Konsulat di Tabriz dan Shiraz.
Pendudukan telah terjadi dan personel diplomatik dan
konsuler dari misi Amerika Serikat yang telah disandera,
diperlukan tindakan dari pemerintah Iran dengan
Konvensi Wina dan oleh hukum umum internasional
yang nyata. Termasuk fakta bahwa tidak ada langkah
yang diambil oleh pemerintahan rakyat Iran akan hal
tersebut.
Untuk alasan-alasan tersebut, maka dirasa jelas apabila
pengadilan dengan 2 berbanding 13 suaranya Memutuskan
bahwa Republik Islam Iran telah melanggar kewajiban-
kewajibannya kepadaAmerika Serikat dibawah konvensi-konvensi
internasional yangberlaku diantara dua negara, yaotu Konvensi
Wina 1961 dan 1963 serta dibawah aturan-aturan umum
hukum internasional yang telah lama dilaksanakan.
Iran telah melanggar beberapa ketentuan dalam Konvensi
Wina 1961 yaitu:
1. Pasal 22 ayat 3 yang menyatakan” Negara penerima di
bawah tugas khusus untuk mengambil semua langkah
yang tepat untuk melindungi bangunan dari misi
56. 53
terhadap gangguan atau kerusakan dan untuk mencegah
gangguan perdamaian dari misi atau gangguan dari
martabat.”Dalam hal ini Iran gagal untuk melindungi
Bangunan Kedutaan, dan Konsulat Amerika Serikat dari
pengambil alihan oleh Demonstran Anti Amerika di
beberapa Kota.
2. Pasal 27 ayat 1 yang menyatakan “Negara penerima
harus mengijinkan dan melindungi komunikasi gratis
pada bagian dari misi untuksemua keperluan resmi.
Dalam berkomunikasi dengan Pemerintah dan misi yang
lain dan konsulat dari negara pengirim, di mana pun
berada, misi dapat menggunakan semua sesuai berarti,
termasuk kurir diplomatik dan pesan dalam kode atau
sandi. Namun, misi dapat menginstal dan menggunakan
pemancar nirkabel hanya dengan persetujuan dari
Negara penerima.” Dalam hal ini Iran gagal untuk
melaksanakan kewajiban untuk mengijinkan dan
melindungi Komunikasi pejabat diplomatik, karena
Diplomat Amerika Serikat diketahui mengalami
penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi dengan
Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan Kerabat.
57. 54
3. Pasal 44 yang menyatakan “Negara penerima harus,
bahkan dalam kasus konflik bersenjata, fasilitas dalam
rangka hibah untuk memungkinkan orang menikmati hak
istimewa dan kekebalan, selain warga negara dari
Negara penerima, dan anggota keluarga orang-orang
tersebut terlepas dari kewarganegaraan mereka, untuk
pergi pada awal mungkin saat. Harus, khususnya, bila
diperlukan, tempat yang mereka miliki yang
diperlukan sarana transportasi bagi diri mereka sendiri
dan milik mereka.” Dalam hal ini Iran gagal untuk
memberikan sarana transportasi yang diperlukan bagi
Diplomat Amerika Serikat untuk meninggalkan wilayah
Iran.
4. Pasal 45 ayat 1 yang menyatakan “ Negara penerima
harus, bahkan dalam kasus konflik bersenjata,
menghormati dan melindungi bangunan dari misi,
bersama-sama dengan properti dan arsip;” Dalam hal ini
Iran gagal untuk melindungi Bangunan, Properti dan arsip
di Kedutaan Amerika Serikat dari pengambil alihan oleh
Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota
58. 55
Selain Konvensi Wina 1961 Iran Juga telah melanggar
beberapa ketentuan dalam Konvensi Wina 1963 yaitu :
1. Pasal 31 Ayat 4 yang menyatakan ”bangunan, perabotan
mereka, milik konsuler dan sarana nya transportasi harus
kebal dari segala bentuk permintaan untuk keperluan
pertahanan nasional atau utilitas publik. Jika pengambil-
alihan diperlukan untuk tujuan tersebut, semua langkah
yang mungkin harus diambil untuk menghindari
menghambat fungsi konsuler, dan cepat, kompensasiyang
layak dan efektif harus dibayarkan kepada Negara
pengiriman”. Dalam hal ini Iran gagal untuk melindungi
atau bahkan melakukan pembiaran atas Pengambil alihan
Bangunan Kedutaan, dan Konsulat Amerika Serikat oleh
Demonstran Anti Amerika di beberapa Kota.
2. Pasal 35 ayat 1 tentang keharusan Negara penerima
untuk mengijinkan suatu konsulat mempunyai
komunikasi yang bebas untuk semua
kegiatan resmi. Dalam hal ini Iran gagal untuk
melaksanakan kewajiban untuk mengijinkan dan
melindungi Komunikasi pejabat diplomatik, karena
Diplomat Amerika Serikat diketahui mengalami
59. 56
penyanderaan dan tidak dapat berkomunikasi dengan
Pemerintah Amerika Serikat maupun dengan Kerabat.
ANALISIS
Keputusan yang dikeluarkan oleh mahkamah
internasional sudah tepat dimana segala bentuk
pengerusakan dan memasuki wilayah dari kedutaan besar
negara lain tanpa adanya izin merupakan suatu pelanggran
dimana hal–hal tersebut telah diatur dalam konvensi wina,
kegagalan Iran dalam menjamin keamanan dari perwakilan
negara lain. Dalam kasus ini tidak adanya perlindungan
yang dilakukan oleh Iran atas demonstrasi yang dilakukan
terhadap kedutaan besar Amerika. Bentuk pengerusakan dan
penawanan staff – staff kedutaan besar amerika tersebut
bukan lagi termasuk kedalam bentuk demonstrasi tapi sudah
termasuk kedalam bentuk amarah dan kekesalan warga iran.
Perubahan pemerintahaan pada saat itu dapat dijadikan
alasan tidak adanya perlindungan dari pemerintah Iran pada
saat itu, penggulingan kekuasaan sebelumnya yang lebih
kooperatif dengan Amerika maka perlu diperhitungkan
keamanan suatu kedutaan besar saat terjadinya perubahan
pemerintahan dalam suatu negara.
60. 57
4.2 Klasifikai Perubahan Organisasi
Contoh Kasus Kemendag Menuju Kawasan Bebas
Korupsi
JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Perdagangan Gita
Wirjawan mencanangkan zona integritas menuju wilayah
bebas korupsi (ZI-WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan
melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian
Perdagangan hari ini, Selasa (9/10/2012), di kantor
Kementerian Perdagangan.
Pencanangan zona integritas menuju wilayah bebas korupsi
ini merupakan momentum yang tepat untuk menegaskan
bahwa pimpinan dan seluruh pegawai Kementerian
Perdagangan berkomitmen mewujudkan Kemendag yang
berintegrasi dan bebas dari korupsi. Demikian ditegaskan
oleh Mendag.
Deklarasi ZI-WBK diperkuat dengan penandatanganan nota
pencanangan oleh Mendag Gita Wirjawan disaksikan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PAN dan RB), Kepala Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Wakil Ketua
61. 58
Ombudsman, Ketua Forum Bersama Aparat Pengawas
Internal Pemerintah (Forbes APIP), Direktur Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantas Korupsi(KPK),
serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Mendag menjelaskan, pencanangan ini merupakan bentuk
implementasi dari pelaksanaan Instruksi Presiden No. 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014, terutama
yang terkait dengan prioritas pembangunan reformasi
birokrasi yang bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang
bersih, profesional, akuntabel dan melayani.
Pencanangan ini juga terkait dengan strategi nasional
pencegahan dan pemberantasan kor upsi jangka menengah
tahun 2012-2014. Lebih lanjut, Mendag menyampaikan
bahwa dalam rangka meraih predikat wilayah bebas dari
korupsi, Kemendag telah melaksanakan berbagai upaya
nyata melalui program Wilayah Tertib Administrasi (WTA),
yaitu mewajibkan kepada setiap unit Eselon II di lingkungan
Kemendag untuk melaksanakan sistem akuntabilitas kinerja
62. 59
instansi pemerintah (SAKIP) dan mengelola sumber daya
manusia (SDM) & tata laksana (reformasi birokrasi) sesuai
dengan petunjuk Kementerian PAN dan RB, mengelola
keuangan dan barang milik negara (BMN) sesuai dengan
sistem akuntansi pemerintah (SAP), menyelenggarakan
penilaian inisiatif anti.
4.3 PrinsipDasar Menangani Perubahan
STUDI KASUS MANAJEMEN PERUBAHAN JAPAN
AIRLINES
PROFIL PERUSAHAAN
Japan Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan
dunia yang sudah dikenal reputasinya yang baik. Baik dalam
hal pelayaann di darat maupun di udara. Itulah mengapa,
maskapai yang berdiri sejak 1 Agustus 1951 sering menjadi
barometer pelayanan maskapai lain di dunia. Untuk
penerbangan internasional pertamanya, Japan Airlines
menempuh Tokyo – San Fransisco menggunakan pesawat
Douglas DC 6. Penerbangan ini dilakukan pada tanggal 2
Februari 1954.
63. 60
Dengan kekuatan armada mereka yang cukup kuat, Japan
Airlines tidak mengalami kesulitan manakala pada tahun
1970an, pemerintah Jepang menerapkan deregulasi
penerbangan. Di antaranya melakukan privatisasi Japan
Airlines dan membuka kran persaingan di transportasi
udara. Akhirnya dengan kondisi ini masuklah dua pesaing
baru, yaitu All Nipon Airways dan juga Japan Air System.
Perkembangan selanjutnya yang terjadi, antara Japan
Airlines dan Japan Air System kemudian mengikat
kerjasama. Proses kerjasama ini adalah kesepakatan kedua
maskapai untuk melakukan merger. Bergabungnya dua
perusahaan ini terjadi pada tahun 2001 dan selesai pada
tahun 2004. Untuk menjaga potensi pasar yang sudah
terbentuk, dan proses merger tersebut disepakati bahwa
nama Japan Airlines akan dipertahankan sebagai identitas
perusahaan tersebut.
PENDAHULUAN
64. 61
Setelah melakukan merger dengan nama Japan Air System,
terjadi sedikit perubahan dalam manajemen Japan Airlines.
Salah satu yang dilakukan adalah masuk ke dalam aliansi
Oneworld sejak 1 April 2007. Sayangnya, keputusan ini
justru tidak diikuti dengan perkembangan positif dalam
transaksi keuangan Japan Airlines.
Salah satu dampak yang terasa adalah kerugian besar yang
menimpa Japan Airline pada tahun transaksi 2009.
Perusahaan ini mengalami goncangan yang sangat dahsyat
dan mengancam stabilitas. JAPAN AIRLINES Tak kuasa
menanggung beban utang korporat sekitar US$25,6 miliar.
JAPAN AIRLINES mengajukan perlindungan pailit kepada
Pengadilan Distrik di Tokyo. Maskapai itu juga dibebani
dengan pembayaran gaji dan pensiun yang terus
membengkak dan rute domestik nirlaba yang secara politis
wajib dipertahankan.
Untuk menyelamatkan perusahaan dari ancaman
kebangkrutan, akhirnya pemerintah memberikan dana
talangan sebesar 100 juta yen. Selain itu dibentuk pula
65. 62
kepanitiaan yang bertugas menangani penyelesaian masalah
keuangan maskapai ini.
Beberapa program pun dirancang demi menghindarkan
Japan Airlines dari kebangkrutan. Salah satunya dilakukan
dengan menjual saham mayoritas kepada American Airlines
yang juga anggota Oneworld. Selain kepada American
Airlines, Japan Airlines sempat menjajaki kemungkinan
menjual saham mereka kepada Delta Airlines.
Namun demikian, proses penjualan saham kepada Delta
Airlines mengalami hambatan. Hal ini disebabkan Delta
Airlines merupakan anggota Sky team, aliansi penerbangan
seperti Oneworld. Dengan kondisi ini, Japan Airlines
memutuskan tidak melanjutkan proses transaksi dengan
Delta, maka keanggotaan Japan Airlines akan berada di
bawah aliansi SkyTeam serta keluar dari Oneworld.
Jika ini terjadi dikhawatirkan akan terjadi kebingungan di
kalangan konsumen. Selain itu, Japan Airlines akan
kehilangan kesempatan perlindungan antimonopoli dari
agen Amerika Serikat. Hal ini merupakan salah satu
66. 63
kesepakatan yang didapat dari perjanjian ruang terbuka
Jepang dan Amerika Serikat.
Akhirnya American Airlines menjadi salah satu maskapai
yang memiliki kesempatan untuk membeli saham mayoritas
dari Japan Airlines. Meski pada saat yang bersamaan ada
beberapa maskapai besar lain yang sebenarnya juga
berminat untuk memiliki saham dari Japan Airlines seperti
dari Prancis melalui Air France KLM, British Airways dari
Inggris dan juga Qantas dari Australia, namun Japan
Airlines menolak semua tawaran tersebut.
Namun, meski sudah menjual saham mayoritas mereka
masalah keuangan yang melanda Japan Airlines belum juga
selesai. Akhirnya sejak 19 Januari 2010, maskapai
dimasukkan ke dalam program Perlindungan Kebangkrutan
Jepang. Dampak dari kondisi ini adalah terjadinya
restrukturisasi atau pengurangan jumlah karyawan mereka.
Sebelum mengalami masalah keuangan, Japan Airlines
memiliki 47ribu karyawan. Namun dengan kesulitan
finansial yang melanda, mereka harus menghentikan 15 ribu
karyawan. Selain itu, armada yang dimiliki pun dikurangi
67. 64
jumlahnya disamping juga mengadakan pembaruan pesawat.
Sementara untuk masalah rute penerbangan internasional,
Japan Airline mengadakan penjadwalan ulang guna
mendapatkan efisiensi.
PERMASALAHAN
Japan Airline mengalami kebangkrutan akibat manajemen
buruk selama bertahun-tahun, biaya tinggi, serta tekanan
pemerintah untuk melayani rute tidak menguntungkan di
bandara kecil. Selain itu, Japan Airlines terpuruk akibat
krisis ekonomi global.
Operasi JAPAN AIRLINES yang merugi, hutang yang
membengkak, kebijakan penerbangan yang tidak efisien,
dan birokrasi yang lambat, membuat kebijakan bail out
bagai menebar garam di air laut. Masalah mendasar dari
JAPAN AIRLINES adalah “permainan’ dari segi tiga besi
(iron triangle) antara pengusaha, penguasa, dan politisi
dalam operasional JAPAN AIRLINES selama ini. JAPAN
AIRLINES dianggap sebagai sebuah perusahaan besar
kebanggaan negeri yang tak boleh bangkrut (too big to fail).
Oleh karena itu suntikan likuiditas secara massif diberikan
68. 65
terus menerus kepada JAPAN AIRLINES. Namun di sisi
lain, operasi JAPAN AIRLINES tidak dibenahi secara
serius. Tekanan dari kekuatan politik dan pemerintah pada
eksekutif JAPAN AIRLINES untuk melayani ambisi
mereka membuka route-route yang tidak menguntungkan,
telah menambah beban operasional JAPAN AIRLINES. Hal
ini ditambah lagi dengan berbagai masalah birokrasi dan
remunerasi yang tidak efisien.
Sejak merugi di tahun 2001, lonceng kematian bagi JAPAN
AIRLINES memang seolah hanya menunggu waktu.
Tragedi 9/11, wabah virus SARS, Flu Burung, ancaman
teroris, di samping resesi ekonomi, telah memukul JAPAN
AIRLINES secara bertubi-tubi. Meski melayani lebih dari
217 airport dan 35 negara, JAPAN AIRLINES menjadi
perusahaan penerbangan yang gemuk dan tidak efisien.
Hutangpun membengkak hingga mencapai sekitar Rp 200
triliun.
Bangkrutnya JAPAN AIRLINES semakin memperkuat
adanya masalah serius yang dihadapi oleh perekonomian
Jepang. Meski masih memegang gelar sebagai negara
69. 66
dengan perekonomian terkuat nomor dua di dunia, Jepang
bagai macan yang terluka. Ekonominya melesu,
pengangguran dan kemiskinan meningkat, dan perusahaan
besar berguguran. Bangkrutnya JAPAN AIRLINES adalah
kebangkrutan terbesar perusahaan di luar sektor keuangan
sejak Perang Dunia ke-II. Oleh karena itu, upaya serius
untuk bangkit dari krisis sedang ditempuh oleh pemerintah
Jepang.
PEMBAHASAN
Upaya bangkit yang dilakukan oleh Japan Arilines tentu
menyakitkan. Dalam kasus JAPAN AIRLINES misalnya,
program restrukturisasi akan memakan banyak korban.
JAPAN AIRLINES harus mem-PHK lebih dari 15.000
karyawannya, memotong fasilitas pensiun, dan menutup
route-route domestik yang tidak menguntungkan. Lebih
parah lagi, JAPAN AIRLINES juga harus memotong
banyak kontrak dengan biro perjalanan, hotel, dan berbagai
jaringan pariwisata yang telah ada selama ini. Hal itu bisa
merugikan kalangan pengusaha, penguasa, dan tentu politisi
yang punya kepentingan selama ini.
70. 67
Dari JAPAN AIRLINES kita belajar, bahwa intervensi yang
berlebihan dari pemerintah dan kekuatan politik, akan
merugikan sebuah perusahaan atau lembaga. Baik itu
perusahaan penerbangan, perbankan, bahkan lembaga
negara yang independen, memerlukan ruang bagi
professional untuk bekerja. Politisi, penguasa, dan
pengusaha (the iron triangle), kadang memiliki tendensi
untuk ikut campur dalam kegiatan usaha ataupun lembaga
atas nama rakyat.
SOLUSI
Solusi yang dapat diberikan untuk kasus Japan Airlines
adalah pembaharuan perusahaan. Platt (2001) membedakan
perubahan strategis suatu perusahaan ke dalam tiga kategori,
yaitu : Transformasi manajemen, Manajemen Turn around,
dan Manajemen Krisis.
Untuk aplikasi pada Japan Airlines, maka yang dilakukan
adalah dengan Manajemen Krisis, dimana Japan Airlines
sudah memasuki masa krisis, yaitu saat perusahaan sudah
mulai kehabisan dana (cash flow), bahkan menimbun
71. 68
banyak hutang dan energi (reputasi, motivasi). Langkah
penyelamatan yang diambil adalah langkah penyelamatan
strategi (stop the bleeding) / hentikan pendarahan dapat
berupa cash flow (aliran dana segar). Aplikasi dalam kasus
Japan Airlines adalah dengan :
Mencari investor yang tepat
Cara untuk menyelamatkan JAPAN AIRLINES mungkin
dengan cara mencari investor yang tepat. Contohnya dengan
menawarkan investasi kepada Delta Airlines atau American
Airlines yang merupakan raksasa industri penerbangan di
Amerika. Dengan investor semacam ini JAPAN AIRLINES
dapat melunasi hutang-hutangnya dan mendapatkan
"perubahan" yang diperlukannya agar menjadikan JAPAN
AIRLINES kompetitif dan profitable lagi. JAPAN
AIRLINES yang memiliki 279 pesawat (kebanyakan dari
Boeing) dan mempunyai rute penerbangan di 220 bandara di
35 negara merupakan investasi yang menggiurkan bagi
perusahaan-perusahaan seperti Delta Airlines atau American
Airlines yang tentunya akan mendapatkan akses bisnis ke
Asia melalui akuisisi atau investasi tersebut..
72. 69
Restrukturisasi dan revitalisasi
Selain itu berbagai upaya perampingan seharusnya
dilakukan JAPAN AIRLINES agar tidak mengeluarkan
biaya terlalu banyak, terutama biaya operasional. karena itu
sudah seharusnya JAPAN AIRLINES melakukan
restrukturisasi karyawan dan pengurangan armada. Setelah
tercipta restrukturisasi, maka Japan Airlines di bawah
bendera manajemen yang baru harus dapat melakukan
revitalisasi dan perbaikan manajemen dengan konsep baru,
seperti yang dilakukan Garuda Indonesia agar dapat kembali
bersaing dalam industri maskapai dunia.
73. 70
BAB 5 Penutup
5.1 Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Sejarah Manajemen Sumber
Daya Manusia sebelum permulaan abad ke-20 manusia
dipandang sebagai barang, benda mati yang dapat
diperlakukan sekehendak oleh majikan, hingga saat ini
peningkatan kualitas sumber daya masih terus dilakukan,
karena meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan
komparatif yang baik, namun mempunyai keunggulan
kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan
negara lain. Pendekatannya Manajemen Sumber Daya
Manusia yaitu dilakukan dengan pendekatan mekanis,
pendekatan paternalisme, dan, pendekatan system social.
Tahap pelaksanaannya yaitu recruitment (pengadaan),
maintenance (pemeliharaan), dan development
74. 71
(pengembangan). Fungsi adanya MSDM yaitu perencanaan
tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian prestasi
kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja,
dan pemberhentian. Urgensi adanya MSDM yaitu karena
MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi
perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara
optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi
yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Organisasi harus mempertahankan keseimbangan
dinamis antarastabilitas/kontiunitas dengan adaptasi/inovasi.
Kita telah memakai model sistem untuk mengidentifikasi
dorongan-dorongan yang menyebabkan perubahan. Supra-
sistemlingkungan atau alam jelas berpengaruh terhadap
organisasi melalui kekuatan teknologi,ekonomi, hukum,
politik, ekonomi, kebudayaan dan lainnya. Perubahan
organisasi jugadatang dari subsistem yang ada.
5.2 Saran
Penulis berharap bacaan ini dapat menambah wawasan
bagi para pembaca khususnya para pembaca agar tergugah
untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber daya
75. 72
manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan
bagi rekan-rekan mahasiswa. Demi penyempurnaan tugas
berikutnya, penulis berharap kritik dan saran yang
konstruktif.