2. Salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang sehat adalah dengan
memberdayakan masyarakat. Salah satu upaya
pemberdayaan masyarakat yaitu dengan
mengikutsertakan anggota masyarakat atau kader
yang bersedia secara sukarela terlibat dalam
masalah-masalah kesehatan.
3. PENGERTIAN KADER
Kader kesehatan adalah tenaga sukarela
yang dipilih oleh masyarakat dan
bertugas mengembangkan masyarakat.
Kader disebut juga sebagai penggerak
atau promotor kesehatan.
4. Menurut WHO, Kader kesehatan masyarakat
adalah laki-laki atau perempuan yang dipilih
oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani
masalah-masalah kesehatan serta bekerja di
tempat pemberian pelayanan kesehatan yang
terdekat di masyarakat.
5. TUGAS KADER
Tugas kader dalam rangka menyelenggarakan
posyandu yaitu sebagai berikut :
• Tugas kader pada saat persiapan hari buka
posyandu meliputi,
a) Menyiapkan alat penimbangan bayi, KMS,
alat pengukur lila, obat-obatan yang
dibutuhkan, materi penyuluhan.
b) Mengundang dan menggerakkan
masyarakat.
6. c) Menghubungi kelompok kerja posyandu,
yaitu menyampaikan rencana kegiatan
kepada kantor desa dan meminta untuk
memastikan apakah petugas sektor dapat
hadir pada hari buka posyandu.
d) Melaksanakan pembagian tugas diantara
kader posyandu baik untuk persiapan
maupun pelaksanaan kegiatan.
7. • Tugas kader pada hari buka posyandu,
a) Meja 1 (Meja pendaftaran) :
Mendaftarkan bayi atau balita dengan
menuliskan nama balita pada KMS dan secarik
kertas, dan mendaftarkan ibu hamil dengan
menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau
register ibu hamil.
b) Meja 2 (Penimbangan) :
Menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil
penimbangan pada kertas
c) Meja 3 ( Pengisian KMS) :
Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil
penimbangan balita dari kertas ke dalam KMS
8. d) Meja 4 (Penyuluhan) :
Menjelaskan data KMS atau keadaan anak
berdasarkan data kenaikan berat badan yang
digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu.
Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu
dengan mengacu pada data KMS atau dari
hasil pengamatan masalah yang dialami
sasaran.
Memberikan rujukan ke puskesmas apabila
diperlukan
Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan
dasar oleh kader
9. e) Meja 5 (Pelayanan) :
Pelayanan yang diberikan antara lain
pelayanan imunisasi, KB, pengobatan,
pemberian tablet tambah darah.
10. • Tugas kader setelah membuka posyandu,
a) Memindahkan catatan-catatan pada KMS
ke dalam buku register atau buku bantu kader
b) Menilai hasil kegiatan dan merencanakan
kegiatan hari posyandu bulan
berikutnya(evaluasi bulanan dan
perencanaan posyandu)
c) Kegiatan diskusi kelompok bersama ibu-ibu
d) Kegiatan kunjungan rumah sekaligus
memberikan tindak lanjut dan mengajak ibu-
ibu datang ke posyandu pada kegiatan bulan
berikutnya.
11. PERAN KADER
Meningkatkan kemampuan masyarakat
menolong dirinya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal
Pembinaan masyarakat dibidang kesehatan
melalui kegiatan yang dilakukan di posyandu
Kader juga mempunyai peran diluar kegiatan
posyandu yaitu :
a) Merencanakan kegiatan spt menentukan
kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
bersama masyarakat
12. b) Melakukan komunikasi, memberikan
informasi dan motivasi tatap muka
(kunjungan) serta melakukan demonstrasi
c) Menggerakkan dan mendorong masyarakat
untuk bergotong royong
d) Memberikan pelayanan: seperti membag
obat, P3K , dll
14. f) Melakukan pembinaan mengenai lama
program keterpaduan KB kesehatan dan upaya
kesehatan lainnya
g) Melakukan kunjungan rumah kepada
masyarakat terutama keluarga binaan
h) Melakukan pertemuan kelompok
15. PELATIHAN KADER
Pelatihan kader merupakan salah satu kegiatan untuk
mempersiapkan kader agar mampu berperan serta
dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
Dalam melakukan pelatihan kader, pengetahuan dan
keterampilan yang dilatih harus disesuaikan dengan
tugas kader dalam mengembangkan program
kesehatan didesa kader.
16. Penyelenggaraan pelatihan kader dapat dilakukan
oleh masyarakat sendiri yang berkoordinasi dengan
petugas kesehatan dan melibatkan sektor lain
dibawah bimbingan dan pengawasan dari
puskesmas setempat.
Metode yang digunakan disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan misalnya ceramah,
diskusi kelompok, demonstrasi, studi kasus,
pemecahan masalah, role play dan simulasi.