SERIAL PENGAJARN PS. EL ROI ISRAEL SIPAHELUT : Hubungi Beliau di http://pastorroisipahelut.com - chanel Yotube Sipahelut1978- atau page Facebook : El RoI Israel Sipahelut
3. Jika Anda Dan Saya Menerima Yesus
Maka Anda Saya Harus Syarat-Syarat
Mengikuti Dia
Yoh 14 : 6 Kata Yesus kepadanya:
"AkulAh jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.
4. Ketika Kita Menerima Dia
Menjadi Tuhan dan Juruslamat
atas semua Dosa kita, kita di
benarkan, sebagai akibat dari
dibenarkan respon kita adalah
hidup dalam kebenaran - Yoh
3 : 16 – Roma 3 : 23
Tidak Sebatas itu saja ada
Syarat – syarat mengikuti Yesus
Mengabaikannya Maka anda
akan Hancur dan Binasa : Apa
pun yang manusia lakukan
tanpa Tuhan, ia pasti gagal
dengan sangat buruk—atau
sukses dengan lebih buruk lagi.
8. Lukas 9:57-62. "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja
Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi
Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya." Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah
Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi
dahulu menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati;
tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di
mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan
mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan
dahulu dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: "Setiap
orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke
belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
9. Perhitungkan biaya sebelum menyerahkan diri kepadanya :
Yesus sedang berjalan bersama murid-muridnya dan seseorang
datang dan berkata, "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja
Engkau pergi." Jelaslah bahwa orang ini sangat terkesan dengan
kehidupan dan pengajaran Yesus yang mendorongnya untuk
mengungkapkan komitmen yang luar biasa ini, "Aku akan mengikut
Engkau, ke mana saja Engkau pergi".
Yesus berkata kepada ahli kitab itu, "Biar kuberitahu kamu sesuatu.
Serigala punya liang. Dan apakah kau melihat burung-burung di
udara? Mereka semua punya sarang. Tetapi aku, Anak Manusia, aku
tidak punya tempat bahkan untuk menaruh kepalaku." Dengan kata
lain, Yesus sedang menyatakan kepada orang ini, "Sebelum kamu
berkata mau ikut aku kemanapun Aku pergi, pertama-tama kamu
harus pertimbangkan dulu tentang apa saja yang berkaitan dengan
hal menjadi muridku."
10. Perikop yang sejajar ada di Matius 8:19-22
Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata
kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke
mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya:
"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai
sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai
tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Seorang
lain, yaitu salah seorang murid-Nya, berkata
kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu
menguburkan ayahku." Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang
mati menguburkan orang-orang mati mereka."
11. Apakah kelayakan untuk mengikut Yesus?
1. Bersikap tegas dalam hubungan dengan dunia
Maksud dari perkataan Yesus adalah, "Jika kamu mau ikut aku,
maka dunia ini tidak bisa menjadi rumah-mu." Inilah poin yang
pertama: Jika Anda ingin menjadi murid yang sejati Kristus, Anda
harus jelas bagaimana Anda akan berhubungan dengan dunia.
Banyak orang Kristen yang tidak memiliki sikap yang satu ini.
Mereka tidak menyadari bahwa mereka hanyalah orang yang lewat
saja. Mereka merasa bahwa dunia ini adalah rumah mereka. Jika
demikian halnya, maka Anda tidak akan dapat menjadi murid
Kristus. Ibrani pasal 11 berkata bahwa Abraham, bapa orang-orang
beriman, memandang dirinya hanya sebagai perantau yang sedang
melintasi negeri asing. Dan jika kita ingin menjadi murid yang baik,
maka kita harus menegaskan apa sikap kita terhadap dunia ini. Jika
Anda mengasihi dunia, maka Anda tidak akan dapat menjadi murid
Yesus.
12. Bersiaplah untuk melewati kesukaran dan penderitaan
Tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala
sebagaimana yang diucapkan oleh Yesus juga berarti
bahwa Anda harus menderita. Yesus sedang berkata,
"Kamu tidak akan dapat mengikut aku kalau kamu tidak
bersedia menanggung kesukaran." Menjadi orang Kristen
bisa berarti Anda akan menanggung banyak kesukaran.
Anda harus siap. Dan Yesus ingin agar Anda memahami
hal ini dengan baik. Alkitab berbicara banyak tentang
kesukaran, dan ini bukan karena Tuhan mau
menyengsarakan Anda melainkan karena Anda memang
akan menderita di jalur pemuridan ini.
13. Belajar disiplin diri
Akan tetapi di dunia yang serba makmur sekarang, saya
mendapati bahwa orang-orang Kristen menjadi lembek.
Anda harus tetap tangguh. Walaupun lingkungan kita
sekarang ini sangat nyaman, tetapi kita perlu belajar
banyak tentang disiplin pribadi. Kita tidak perlu mengambil
pilihan yang gampang sekalipun pilihan itu tersedia.
Sekiranya mungkin, saya ingin agar setiap orang Kristen
memiliki semacam disiplin fisik, misalnya dengan berolah
raga atau kegiatan lain yang dapat menguatkan jasmani
Anda. Displin fisik adalah hal yang bagus untuk tubuh dan
jiwa Anda.
14. 2. Bersikap tegas terhadap kewajiban-kewajiban duniawi
Hal kedua yang dikatakan oleh Yesus di Lukas 9:59-60
Pokok pertama tadi adalah tentang hubungan di antara diri kita
dengan dunia. Dalam pemuridan, Anda harus memiliki sikap yang
tegas dalam hubungan Anda dengan dunia. Akan tetapi ini bukanlah
hal yang mudah apalagi jika hal itu berkaitan dengan masalah
kewajiban. Hal inilah yang ditangani di sini.
Yesus berkata, "Ikutlah Aku." Tetapi orang itu menjawab, "Yah, tapi
izinkan aku menguburkan ayahku dulu. Aku punya kewajiban terhadap
ayahku. Ayahku sudah meninggal, dan aku harus menguburkannya."
(Orang Yahudi mempunyai kebiasaan mengadakan upacara
penguburan selama 7 hari. Dalam beberapa kasus, masa berkabung itu
bisa mencapai 70 hari.) Jawaban Yesus terhadap orang ini sungguh
mengejutkan, "Ikutlah Aku... Biarlah orang mati menguburkan orang
mati."
15. Kasihilah orang tuamu, tetapi kasihilah Tuhan lebih dari yang lain
Untuk memahaminya, kita harus meninjau bagaimana kita menangani kewajiban-
kewajiban kita di dunia. Poinnya adalah: kita tentu saja harus mengasihi ayah dan
ibu kita, akan tetapi ada keadaan di mana kita harus membuat pilihan, di mana kita
tidak dapat melakukan keduanya. Kita harus memilih satu atau yang lain. Dan itulah
hal yang terjadi di dalam bacaan ini.
Pada bagian yang lain, di Matius 10:37, Yesus berkata, "Barangsiapa mengasihi ayah,
ibu, istri, anak laki-laki atau anak perempuannya lebih daripadaku, ia tidak layak
bagiku." Bagaimana cara kita menerapkannya? Tentu saja kita harus mengasihi ayah,
ibu, istri dan anak-anak kita, dan juga orang-orang yang dekat dengan kita. Akan
tetapi ketika kita dihadapkan dengan suatu pilihan, maka kita harus mengasihi Tuhan
lebih daripada semua yang lainnya. Inilah poin yang sedang dinyatakan oleh Yesus.
Ada satu prinsip rohani yang sangat penting yang muncul di sini: Anda tidak perlu
mengerjakan apa yang bisa dikerjakan oleh orang yang mati secara rohani. Dengan
kata lain, ayah Anda meninggal, dan memang bagus kalau Anda mengasihinya. Akan
tetapi jika Anda memang mengasihinya, kasihilah dia selagi dia masih hidup. Jika dia
sudah meninggal, tak banyak lagi hal yang bisa Anda lakukan buat dia.
16. 3. Bersikap tegas dengan hal-hal yang telah kita tinggalkan
Dan poin yang ketiga sekaligus menjadi poin penutupnya.
Di sini ada orang yang mengatakan hal yang sama kepada
Tuhan, "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan." Lalu dia
melanjutkan, "Tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu
dengan keluargaku. (But first, let me say farewell to those
at my home, KJV?)" Kelihatannya ini adalah hal yang
sangat masuk akal. Setidaknya saya boleh berpamitan.
"Tentunya, engkau akan mengizinkan untuk pulang
berpamitan. Karena jika tidak, itu berarti aku akan
langsung menghilang dari mereka?" Tentu saja, bagian ini
tidak memberitahu kita di manakah rumah orang tersebut.
Dan mungkin saja rumahnya cukup jauh. Mungkin butuh
waktu dua hari perjalanan pulang-pergi.
17. Jangan terus menerus menoleh ke belakang
Di sini, sangatlah penting untuk melihat dan memahami
penekanan dari bentuk kalimat present continuous tense
(bentuk waktu sekarang yang berkelanjutan) dalam tata
bahasa Yunani, dan penekanan tersebut tidak terungkapkan
dengan baik di dalam terjemahan bahasa Inggris (juga
dalam bahasa Indonesia). Di dalam tata bahasa Indonesia,
kata "menoleh ke belakang" bisa berarti sekadar menoleh
satu kali. Akan tetapi di dalam tata bahasa Yunani,
sebenarnya hal tersebut harus diterjemahkan "terus
menerus menoleh ke belakang". Artinya, dia terus saja
menoleh ke belakang. Coba bayangkan bahwa Anda sedang
membajak dengan kepala yang terus saja menoleh ke
belakang. Bagaimana Anda bisa membajak sawah?