2. Karakteristik Pengambilan
Sample dalam QR
2
• Tidak diarahkan pada sample yang besar
• Tidak diarahkan pada representasi
(keterwakilan) populasi, namun kecocokan pada
konteks purposive sampling.
• Biasanya mementingkan SATURASI baru
akan berhenti mencari dan mewawancarai
responden jika sudah tidak ada informasi/data
yang baru lagi (data dari lapangan sudah jenuh).
3. Prinsip dasar (rationale)
pemilihan sampling pada QR (1)
3
• Sample tidak selalu ditentukan di awal, namun
dapat juga ditetentukan belekangan setelah
peneliti terjun ke lapangan dan melakukan
“preliminary research”.
• Sampling dalam QR seringkali juga ditentukan
sesuai dengan teori (theory driven).
• Sample tidak selalu berarti si responden atau
subjek yag kita teliti saja, tetapi juga orang-
orang yang signifikan di sekitarnya (within case
sampling).
4. Prinsip dasar (rationale)
pemilihan sampling pada QR (2)
4
• Pemilihan sample juga dapat dilkukan melalui
seleksi responden yang kriterianya masih
umum, lalu diteruskan kepada responden yang
kriterianya makin spesifik (general sampling
strategies).
• Pengambilan sample juga dapat dilakukan
secara “multiply”, yaitu menambah lagi
beberapa responden yang memiliki kriteria
sejenis (multiple case sampling). Ini biasanya
dilakukan untuk menguatkan validitas data.
5. Jenis-jenis Sample
dalam Penelitian Kualitatif (1)
5
1. Sample ekstrim: sampel yang diambil dari
responden dengan kriteria ekstrim/menyimpang
(ekstrim kiri/negatif maupun kanan/positif).
2. Sampel variasi maksimum: keterwakilan semua
variasi mencari kekayaan variasi dari suatu
fenomena.
3. Sample homogen: sampel yang diambil
berdasarkan kriteria yang homogen, karena kita
ingin informasi yang fokus.
6. 4. Sampel oportunistik: sampel yang diambil secara
kebetulan pas kebetulan ada responden yang
sesuai dengan kriteria kita, langsung kita ambil dia.
5. Sampel convenience: sampel yang diambil secara
“gampang saja” tidak repot-repot mencari, kita
ambil saja orang-orang yang ada di sekitar kita.
6. Sampling Kasus tipikal: sample diambil dari
berdasarkan kriteria umum pada masyarakat
setempat (mainstream).
6
7. 7. Sampel Purposif terstratifikasi: sample yang
diambil berdasarkan sub-groups, dan
dimaksudkan untuk membuat perbandingan.
8. Sampel kasus kritikal: diambil untuk tujuan
generalisasi (pada kasus yang serupa).
Biasanya untuk tujuan intervensi.
9. Sampel snowball (chained): diambil
berdasarkan informasi dari responden satu ke
reponden berikutnya (dari mulut ke mulut).
7
8. 10. Sampel kriteria: semua responden yang
memenuhi beberapa kriteria. Biasanya untuk
menjamin mutu data.
11. Sampel berdasar teori: diambil berdasrkan
kriteria yang ada dalam kajian-kajian teoritik.
12. Politically important case sampling: sample
yang diambil karena kriterianya dapat menarik
perhatian publik; atau diambil karena kriterianya
dapat mengaburkan perhatian publik.
8
9. 13. Sampel intensitas: mementingkan kekayaan
informasi akan suatu fenomena responden
sangat paham akan sesuatu hal yang kita teliti.
9
14. Combination or mixed sampling: sampel
diambil karena untuk triangulasi, atau memenuhi
interes dan kebutuhan ganda.
15. Random purposeful sampling: diambil untuk
menambah kredibilitas sampel, karena pilihan sampel
purposive yang ada sangatlah banyak.
10. Contoh aplikasi sampling
10
Research Question: “Bagaimana fenomena
Narkoba pada reamaja di Yogyakarta?”.
Sampel ekstrim: remaja pemakai narkoba yang baru
saja terlibat dan yang telah lima tahun terlibat
narkoba.
Sampel intensitas: remaja pemakai narkoba yang
telah kronis (menahun)
Sampel variasi maksimum: remaja pemakai narkoba
perempuan vs laki-laki, SMP, SMA, PT, dst
11. Research Question: “Bagaimana fenomena Narkoba
pada reamaja di Yogyakarta?”.
Sampel homogen: remaja perempuan (saja) pemakai
narkoba.
Sampel kasus tipikal: remaja pemakai narkoba di kos
sekitar Jalan Kapas (karena fenomena ini banyak
ditemukan di lokasi yang dipilih).
Sampel purposif yang terstratifikasi: remaja pemakai
narkoba, putra-putri (yang sudah nge-drugs < 1 tahun,
1-3 th, 4-5 th, >5 th). 11
Contoh aplikasi sampling
12. Research Question: “Bagaimana fenomena Narkoba
pada reamaja di Yogyakarta?”.
Sampel kritikal: remaja yang telah mendapat
penanganan khusus atas kasus narkoba.
Sampel snowball: Remaja X pemakai narkoba ditanya
apakah ada teman lainnya yang bisa diwawancarai.
Sampel dengan kriteria tertentu: Remaja laki-laki yang
sudah memakai narkoba jenis “X” , lebih dari 5 th.
Sampel berdasar teori: Remaja pemakai narkoba
perempuan dan laki2 (karena secara teoritis pengguna
narkoba laki-laki dan perempuan adalah berbeda). 12
Contoh aplikasi sampling