SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




                                                                                                                              Halaman
DAFTAR ISI ..............................................................................................................       i
SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT .................                                                                      iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................                    vi
I. DEKLARASI .........................................................................................................          1
II. AGENDA MENYONGSONG ERA BARU PERUMAHAN DAN
    PERMUKIMAN INDONESIA .......................................................................                                6
    1. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpenuhinya
           Tempat Tinggal yang Layak Bagi Semua Penduduk
           Indonesia sebagai Hak Asasi .............................................................                            6
           1.1       Mewujudkan Pelindungan atau Pengakuan Hak Semua
                     Anggota               Masyarakat                dengan              Cara          Memenuhi
                     Kebutuhannya akan Tempat Tinggal yang Layak Huni
                     yang Dilengkapi dengan Prasarana dan Sarana Umum
                     dengan Cara Memberikan Kesempatan dan Pilihan
                     yang Luas serta Memberdayakan dan Memberinya
                     Kepastian Bermukim .....................................................................                   6
           1.2       Meningkatkan                      Komitmen                   Seluruh               Pemangku
                     Kepentingan                 untuk          Menjadikan                Perumahan                 dan
                     Permukiman sebagai Unsur Penting Pengakuan dan
                     Pelindungan Hak Asasi Manusia dan sebagai Ukuran
                     Pembangunan Manusia Sejahtera Seutuhnya....................                                                7
           1.3       Mewujudkan Sistem Penyediaan Penyelenggaraan
                     Perumahan Sosial bagi Masyarakat yang Lemah dan
                     Tidak Mampu ..................................................................................             8
    2. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terwujudnya
           Perumahan dan Permukiman yang Berbasis Komunitas
           dan Kekeluargaan....................................................................................                 8
            2.1      Mendorong Perwujudan Pendekatan Keluarga dan
                     Komunitas dalam Pembangunan Perumahan dan
                     Permukiman .....................................................................................           8
            2.2      Mendorong Pengembangan Sarana dan Prasarana
                     Permukiman untuk Memfasilitasi Interaksi Sosial bagi
                     Terwujudnya Komunitas yang Sehat, Kreatif, dan
                     Dinamis ..............................................................................................     9


                                                                                                                                     i
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



        2.3    Mewujudkan                       Lingkungan                     Permukiman                       yang
               Mencerminkan Keserasian Hunian dan Kecukupan
               Prasarana dan Sarana yang Berbasis Komunitas................                                                  10
     3. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpadunya
       Proses Sosial, Ekonomi, dan Kondisi Lingkungan untuk
       Perkembangan                    Perumahan                   dan          Permukiman                     yang
       Berkelanjutan ...........................................................................                             10
        3.1    Mengendalikan                      Laju         Persebaran                Penduduk                 dan
               Urbanisasi ..........................................................................................         10
        3.2    Mewujudkan Kawasan Perumahan dan Permukiman
               sebagai Bagian dari Sistem Pembangunan Perkotaan
               dan Perdesaan yang Berkelanjutan .........................................                                    11
        3.3    Mendorong                        Pengintegrasian                     Perencanaan                   dan
               Pembangunan                       Perumahan                   dan           Pengembangan
               Permukiman dengan Sistem Transportasi, Tempat
               Kerja, dan Prasarana, Sarana Lingkungan, dan Utilitas
               Umum dan Menuangkannya ke dalam Perencanaan
               dan Pengelolaan Kota ...................................................................                      11
        3.4    Mewujudkan                     Permukiman                    yang           Lebih            Ramah
               Lingkungan,                  Hemat             Energi,            Mengurangi                   Risiko
               Bencana Alam ataupun Bencana Akibat Perbuatan
               Manusia dan Perubahan Iklim Melalui Pembangunan
               Perumahan dan Penataan Kembali Permukiman yang
               Ada .......................................................................................................   12
        3.5    Mendorong                       Peningkatan                       Pemahaman                        dan
               Kemampuan Masyarakat dalam Menggunakan Sumber
               Daya dalam Batasan Daya Dukung Suatu Ekosistem .......                                                        13
        3.6    Meningkatkan Upaya Konservasi Sumber Daya Alam,
               Terutama Air, dan Sumber Daya Buatan ...............................                                          13
        3.7    Mendorong Upaya Mewujudkan Perumahan dan
               Permukiman Berbasis Nilai Budaya Lokal .............................                                          14
        3.8    Menargetkan Tercapainya Kota Tanpa Permukiman
               Kumuh Tahun 2025 ........................................................................                     14
        3.9    Meningkatkan dan Memperkuat Penegakan Hukum
               atas         Pelaksanaan                  Rencana              Tata          Ruang            dalam
               Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman yang
               Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan ........................                                                15


ii
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



       3.10 Meningkatkan                           dan              Mempermudah                            Akses
              terhadap Tanah bagi Masyarakat Berpenghasilan
              Rendah (MBR) .................................................................................             15
       3.11 Mengembangkan dan Memobilisasi Sumber-Sumber
              Pembiayaan bagi Pengembangan Perumahan dan
              Permukiman .....................................................................................           16
       3.12 Meningkatkan                      Peran            Pemerintah,                 Swasta,             dan
              Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan dan
              Permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
              (MBR) ..................................................................................................   17
       3.13 Memperkuat                     Landasan              Hukum              dan         Perundang-
              undangan                    Pengembangan                           Perumahan                     dan
              Permukiman yang Sesuai dengan Dinamika Kehidupan
              Berbangsa dan Bernegara ..........................................................                         17
       3.14 Mendorong Pengembangan Model-model Kemitraan
              dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman
              pada Berbagai Tingkatan ............................................................                       18
       3.15 Mendorong Penerapan Tata Kelola yang Baik dan
              Berkelanjutan dalam Penyelenggaraan Perumahan
              Permukiman di Tingkat Nasional dan Daerah ....................                                             19
       3.16 Mewujudkan Sistem Kelembagaan Perumahan dan
              Permukiman yang Kuat ...............................................................                       20




                                                                                                                              iii
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




                 Bismillaahirrohmaanirrahiim, Assalaamu’alaikum w.w,

                Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha
                Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
                kepada kita semua, Keluarga Besar Perumahan dan
                Permukiman Indonesia telah diberi kesempatan, kekuatan,
                dan kesehatan untuk berkontribusi pada peningkatan
kesejahteraan bangsa melalui rangkaian acara Kongres Perumahan dan
Permukiman II, Tahun 2009, dengan tema “Menyongsong Era Baru
Pembangunan Perumahan dan Permukiman Indonesia”.

Setelah melewati kurun waktu yang cukup panjang, lebih dari setengah abad
sejak Kongres Perumahan Rakyat Tahun 1950, sangat terasa bahwa
pemangku kepentingan perumahan dan permukiman memendam rasa
kerinduan yang sangat      tinggi untuk menempatkan perumahan dan
permukiman menjadi bagian utama pembangunan nasional untuk
peningkatan kesejahteraan bangsa. Kerinduan ini berwujud harapan, tekad,
dan semangat, yang kesemuanya terekam dan tersalurkan melalui rangkaian
proses kegiatan menjelang Kongres, yaitu proses yang terdiri dari pra-
sarasehan, sarasehan, seri diskusi nasional, dialog regional, prakongres,
sampai memuncak di Kongres. Bahkan beberapa provinsi dan kelompok
pemangku kepentingan membuat aktivitas khusus untuk menyambut
Kongres ini.

Yang membanggakan kita semua adalah bahwa semua Keluarga Besar
Perumahan dan Permukiman terlibat dalam kegiatan ini, yaitu tokoh lintas
generasi, lintas sektor, dan lintas wilayah. Kongres ini juga menyatukan
berbagai individu, kelompok masyarakat, profesional, pemerintah,
pengembang, lembaga keuangan, koperasi, lembaga tabungan dan asuransi
wajib, perguruan tinggi, pengamat, dan organisasi nonpemerintah.
Setidaknya sebanyak 1.500 orang terlibat dalam Kongres. Bahkan bila
dihitung dengan event menjelang Kongres, setidaknya 2.500 orang terlibat,
yang semuanya berasal dari 33 provinsi di Indonesia dan lebih kurang 334
kabupaten/kota. Pemangku kepentingan ini tumbuh dan berkembang
setelah tahun 1950, yaitu antara lain hasil Lokakarya Nasional Perumahan dan
Permukiman (1972, 1992), Semiloka Nasional Perumahan dan Permukiman
(2002), perubahan konstelasi politik dan ketatanegaraan dari era sentralisasi
ke desentralisasi, perubahan lingkungan strategis global dan regional,
terutama terkait dengan isu lingkungan hidup (perubahan iklim dan dunia
yang semakin meng-kota) dan investasi, serta terikatnya Indonesia sebagai

iv
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



anggota organisasi dunia untuk menjalankan Agenda Global         (Agenda
Habitat, Agenda 21, Millenium Development Goals).

Deklarasi sebagai hasil Kongres yang ditandatangani tepat pada tanggal 20
Mei 2009 ini diharapkan memiliki roh „kebangkitan‟, mengingat dilakukan
bersamaan dengan peringatan 101 tahun Kebangkitan Nasional yang
bersejarah itu. Semoga pendeklarasian hasil Kongres ini memiliki semangat
yang sama dengan semangat Kebangkitan Nasional dan menginspirasi
semua pemangku kepentingan perumahan dan permukiman untuk lebih
bekerja keras dalam membangun bangsa.

Kepada semua peserta yang terlibat dan panitia penyelenggara rangkaian
kegiatan Kongres, termasuk anggota tim penasehat, pengarah, pakar, dan
pelaksana, atas nama Pemerintah, saya sampaikan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas segala kerja keras dan pengorbanannya. Semoga
Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Amin

                                                 Wassalaamua’alaikum w.w




                                                  Mohammad Yusuf Asy‟ari




                                                                        v
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




Assalamu’alaikum w.w.
Salam sejahtera bagi kita semua,

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena kita semua
dapat menjalankan Kongres Perumahan dan Permukiman II dengan lancar
dan menghasilkan Deklarasi berikut Agenda Menyongsong Era Baru
Pembangunan Perumahan dan Permukiman Indonesia.

Persidangan Kongres terdiri dari sidang pleno yang dipimpin oleh pimpinan
sidang pleno dan sidang komisi yang dipimpin oleh pimpinan sidang komisi.
Sebelum pimpinan sidang pleno dan komisi terbentuk, sidang pleno dan
sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang sementara yang ditunjuk oleh
panitia penyelenggara.

Sidang Komisi I membahas Tujuan 1 tentang Terpenuhinya Tempat Tinggal
yang Layak bagi Semua Penduduk Indonesia sebagai Hak Asasi dan Tujuan 2
tentang Terwujudnya Permukiman yang berbasis Komunitas dan
Kekeluargaan. Sidang Komisi II dan Komisi III masing-masing membahas
sebagian Tujuan 3 tentang Terpadunya Proses Sosial, Ekonomi, dan Kondisi
Lingkungan untuk Perkembangan Permukiman yang Berkelanjutan. Selain itu,
semua komisi membahas draf deklarasi. Semua bahan persidangan dikemas
dalam sekumpulan dokumen sebagai berikut: Usulan Tata Tertib Kongres
(P1), Informasi Perumahan dan Permukiman (P2), Kronologi dan Hasil Pra-
Kongres (P3), Draf Agenda Perumahan dan Permukiman (P4), Draf Deklarasi
(P5), Panduan Sidang Komisi (P6).

Kongres Perumahan dan Permukiman II yang diselenggarakan pada tanggal
18-20 Mei 2009 menghasilkan lima ketetapan, yaitu pertama, Ketetapan No.
1/KPTS/KN/V/2009 tentang Tata Tertib Kongres Nasional Perumahan dan
Permukiman II, Tahun 2009; kedua, Ketetapan No. 2/KPTS/KN/V/2009
tentang Pimpinan Sidang Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II,
Tahun 2009; ketiga, Ketetapan No. 3/KPTS/KN/V/2009 tentang Pembentukan
Komisi-Komisi Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun
2009; keempat, Ketetapan No. 4/KPTS/KN/V/2009 tentang Hasil Sidang
Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009; dan kelima,
Ketetapan No. 5/KPTS/KN/V/2009 tentang Deklarasi Kongres Nasional
Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009.

Dokumen ini menyajikan lampiran Ketetapan Kongres No. 4 Hasil Sidang
Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009 dan No. 5

vi
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



tentang Deklarasi Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun
2009. Deklarasi ditandatangani oleh 41 orang yang mewakili delegasi pusat
dan delegasi provinsi serta kabupaten/kota. Hasil Sidang Kongres Nasional
Perumahan Dan Permukiman II Tahun 2009 yang berisi Rekomendasi
Kebijakan dan Pelaksanaan merupakan bagian tak terpisahkan dari Deklarasi.

Pada kesempatan ini, Pimpinan Sidang Pleno sekali lagi mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada para peserta Kongres, terutama para
pimpinan sidang komisi dan tim perumus, serta penyelenggara Kongres yang
mendukung berlangsungnya persidangan Kongres Perumahan dan
Permukiman II ini dengan baik. Selanjutnya, diharapkan Deklarasi dan
Agenda Perumahan dan Permukiman ini dapat segera disebarluaskan agar
diperhatikan dan dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan perumahan
dan permukiman.
Wassalaamua’alaikum w.w.

                                                 Jakarta, 18-20 Mei 2009

                           Pimpinan Sidang Pleno
               Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II



Iqbal Latanro (Dirut BTN)
Ketua

Dr. Aca Sugandhy (Ketua Umum MP3I)
Wakil Ketua

Jamil Ansari (Staf Ahli Menpera Bidang Hukum dan Pertanahan)
Sekretaris

Teguh Satria (Ketua Umum DPP REI)
Anggota

Dr. Budi Prayitno (Staf Ahli HRC)
Anggota




                                                                        vii
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




viii
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




                                                ix
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




x
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




        Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, hari ini kongres telah dapat
                               diselesaikan
      dengan menyepakati berbagai landasan menuju hari depan era baru
                              pembangunan
                perumahan dan permukiman yang lebih baik.


                                                Kami:
    Peserta Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009,
   sebagai pewaris keputusan Kongres Nasional Perumahan Rakyat Tahun
                                 1950 yang telah
    meneguhkan perumahan sebagai urusan negara, merasa bertanggung
                             jawab atas pelaksanaan
    Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen serta Undang-Undang
      tentang HAM yang menegaskan bahwa setiap orang berhak hidup
  sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan
                           hidup yang baik dan sehat;


                                      Menyadari bahwa:

  1. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, mewadahi
     penduduk yang berjumlah besar dengan keanekaragaman budayanya,
     dan sedang mengalami proses urbanisasi serta menghadapi
     tantangan karena kedudukannya terhadap berbagai potensi bencana
     alam;
  2. Perkembangan kehidupan yang dinamis, perkembangan teknologi,
     globalisasi, dan perubahan iklim, menuntut pengorganisasian
     pembangunan perumahan dan permukiman oleh Negara;
  3. Seluruh pemangku kepentingan telah berupaya membantu
     pembangunan perumahan dan permukiman, tetapi belum seluruh
     persoalan perumahan dan permukiman teratasi;
  4. Desentralisasi dan otonomi daerah membawa konsekuensi baru pada
     upaya-upaya pembangunan perumahan dan permukiman;




                                                                        1
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                         Meneguhkan tekad untuk :


    1. Melindungi dan menjamin hak akan tempat tinggal yang layak, yang
       berkaitan dengan kebutuhan dasar, hak asasi manusia, dan jati diri,
       untuk menjadi tanggung jawab Negara;
    2. Mengakui dan menghormati keragaman berbagai latar belakang
       budaya yang ada dan yang berkembang dalam permukiman;
    3. Menjamin keadilan dan kesetaraan pembangunan perumahan dan
       permukiman dalam menghadapi kendala sumber daya yang terbatas
       terutama tanah, air, dan energi;
    4. Meningkatkan kualitas kehidupan secara berkelanjutan dengan
       menjaga kelestarian fungsi lingkungan, dan mengurangi risiko
       bencana;
    5. Memberdayakan masyarakat tidak mampu dan berpenghasilan rendah
       melalui peningkatan akses dan subsidi terhadap sumber daya dan
       pembiayaan perumahan;
    6. Mengembangkan sistem kelembagaan dan menyelenggarakan tata
       kelola yang baik dalam pembangunan perumahan dan permukiman
       dengan menerapkan kaidah partisipatif, transparansi, responsif,
       akuntabel dan berorientasi pada kesepakatan para pihak;
    7. Menyepakati untuk bermitra, berbagi manfaat dan beban untuk
       melaksanakan agenda perumahan dan permukiman yang telah
       dihasilkan Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun
       2009, yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari deklarasi
       ini;
    8. Mengevaluasi pelaksanaannya, sekurang-kurangnya lima tahun sekali
       atas apa yang disepakati di dalam menghadapi permasalahan
       pembangunan perumahan dan permukiman, dan memantaunya setiap
       satu tahun sekali.




2
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                                                 Jakarta, 20 Mei 2009
Kami, para deklarator




                                                                    3
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




Nama Para Deklarator

1.    Ibrahim (Nanggroe Aceh Darussalam)
2.    Syafruddin Siregar (Sumatera Utara)
3.    Armansyah (Riau)
4.    Nuraida Mokhsen (Kepulauan Riau)
5.    Fachrudin (Sumatera Barat)
6.    Dedi Hendri (Jambi)
7.    Eddy Hermanto (Sumatera Selatan)
8.    Martono Hamzah (Bangka Belitung)
9.    Zet Efran (Bengkulu)
10.   Fahrizal Ismail (Lampung)
11.   Winarjono (Banten)
12.   Ismail A. Said (DKI Jakarta)
13.   Bambang Riyanto (Jawa Barat)
14.   Endah Tri Wahyuni (Jawa Tengah)
15.   Joko Muryantoro (DI Yogyakarta)
16.   Budi Susilo (Jawa Timur)
17.   Sinerah Ely (Nusa Tenggara Barat)
18.   Maryadi (Kalimantan Barat)
19.   Dagut H. Djunas (Kalimantan Tengah)
20.   Apud Fauziansyah (Kalimantan Selatan)
21.   Syahfruddin Darlan (Papua)
22.   Hengki Manumpil (Sulawesi Utara)
23.   Yanmark Nainggolan (Sulawesi Tengah)
24.   Martini Harjokusumo (Nusa Tenggara Timur)
25.   Ismail Usernahu (Maluku)
26.   I Ketut Sedana Merta (Bali)
27.   Muh. Aksan (Sulawesi Barat)
28.   Sumi Heriza (Sulawesi Selatan)
29.   Vaya Amelia (Maluku Utara)
30.   Hari Siswanto (Kalimantan Timur)
31.   Winarni Monoarfa (Gorontalo)
32.   Suhadi (Forkim)
33.   Aminudin (ASPEK)

4
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



34.     Jully Kuswara (UPC)
35.     Sutan Hadiansyah(AKPPI)
36.     Teguh Satria (DPP REI)
37.     Daniel Jumali (DPP APERSI)
38.     Iqbal Latanro (BTN)
39.     Aca Sugandhy (MP3I)
40.     Himawan Arief Sugoto (Perumnas)
41.     Yusuf Asy‟ari (Kemenpera)




                                                 5
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




6
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




                                                7
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




6
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




1. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpenuhinya Tempat
  Tinggal yang Layak bagi Semua Penduduk Indonesia sebagai Hak
  Asasi

  1.1     Mewujudkan Pengakuan dan Pelindungan Hak Seluruh Anggota
           Masyarakat dengan Cara Memenuhi Kebutuhannya akan
           Tempat Tinggal yang Layak Huni, Dilengkapi dengan Prasarana
           dan Sarana Umum, dengan Cara Memberikan Kesempatan dan
           Pilihan yang Luas, Pemberdayaan, serta Menjamin Kepastian
           Bermukim

           1.1.1 Menjamin pengembangan perumahan yang memenuhi kriteria
                    keselamatan bangunan, kesehatan, dan keterjangkauan
                    harga, dengan mempertimbangkan kearifan lingkungan dan
                    budaya lokal, serta sesuai dengan daya dukung lingkungan
                    a. Mendorong          masyarakat         berpartisipasi   aktif     dalam
                       pembangunan rumah dan lingkungannya sesuai dengan
                       kemampuannya;
                    b. Mendorong Pemerintah dan pemerintah daerah untuk
                       mengalokasikan            sebagian      APBN     dan    APBD     untuk
                       memberikan bantuan, stimulan bidang perumahan bagi
                       masyarakat yang lemah dan tidak mampu.

           1.1.2 Mengembangkan sistem bantuan teknik dan pelatihan untuk
                    mengomunikasikan             dan     mengembangkan          pendekatan-
                    pendekatan alternatif dalam pembangunan rumah, melalui:
                    a. penguatan        kapasitas pemerintah           daerah     dan   mitra
                       perumahan lainnya;
                    b. perumusan terminologi yang terkait peran pemerintah
                       dalam       perumahan           dan     permukiman       serta   peran
                       pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah sebagai
                       pelindungan atau pengakuan hak asasi manusia;
                    c. sosialisasi budaya kepada masyarakat untuk menghuni
                       hunian vertikal;
                    d. pelatihan untuk membangun, memperbaiki, mengelola
                       dan     mengembangkan             perumahan dan          permukiman,
                                                                                            7
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                  kepada tidak hanya calon penghuni tetapi juga kepada
                  pengelola.

          1.1.3 Menjamin kepastian bermukim bagi masyarakat
                a. Mengupayakan      penguatan        hukum         yang      dapat
                  memberikan     kepastian     bermukim      bagi     masyarakat,
                  terutama yang tidak mampu mengupayakan rumah
                  sendiri;
                b. Memberikan kepastian bermukim dalam setiap rencana
                  pembangunan;
                c. Meningkatkan informasi dan pemahaman akan peraturan
                  perundang-undangan         dan     rencana      pembangunan
                  perumahan;
                d. Mengupayakan kartu keluarga miskin berlaku untuk
                  memberikan kemudahan keluarga miskin mendapatkan
                  Izin Mendirikan Bangunan (IMB), atau hal yang terkait
                  dengan administrasi pembangunan rumahnya.

    1.2   Meningkatkan Komitmen Seluruh Pemangku Kepentingan
          untuk Menjadikan Perumahan dan Permukiman sebagai Unsur
          Penting Pengakuan dan Pelindungan Hak Asasi Manusia serta
          sebagai Ukuran Pembangunan Manusia Sejahtera Seutuhnya

          1.2.1 Mendorong upaya yang terus-menerus, baik di tingkat
                nasional maupun daerah untuk menyosialisasikan tanggung
                jawab negara dan hak masyarakat atas hunian yang layak
                sebagai bagian pengakuan dan pelindungan hak asasi
                manusia, melalui berbagai media komunikasi
          1.2.2 Mengupayakan       peningkatan       penyelenggara           urusan
                perumahan dan permukiman di tingkat daerah

          1.2.3 Mengembangkan sistem bantuan teknik dan pelatihan untuk
                mengomunikasikan pendekatan-pendekatan alternatif dalam
                pembangunan perumahan/permukiman, antara lain melalui:
                a. penguatan    kapasitas pemerintah       daerah      dan     mitra
                  perumahan lainnya;
                b. perumusan terminologi yang terkait peran pemerintah
                  dalam      perumahan   dan       permukiman       serta     peran
                  pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah sebagai
                  pengakuan dan pelindungan hak asasi manusia.


8
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



           1.2.4 Memperjelas dan mempertegas kriteria kelompok sasaran
                    masyarakat penerima bantuan perumahan melalui upaya-
                    upaya:
                    a. pelembagaan data dan informasi mengenai masyarakat
                       yang layak menerima bantuan;
                    b. penetapan kelompok sasaran bantuan perumahan;
                    c. penguatan kapasitas kelompok masyarakat perumahan
                       dan permukiman.

  1.3      Mewujudkan Sistem Penyelenggaraan Perumahan Sosial bagi
           Masyarakat yang Lemah dan Tidak Mampu

           1.3.1 Pengembangan perumahan sosial bagi masyarakat yang
                    tidak mampu, melalui berbagai upaya antara lain:
                    a. menetapkan kriteria dan prioritas penghuni rumah sosial
                       menghuni sesuai dengan kondisi lokal;
                    b. melibatkan berbagai mitra pemerintah dan swasta untuk
                       penyediaan dan pengembangan rumah sosial;
                    c. mengembangkan sistem pendekatan dan pembiayaan
                       yang mudah dan berkelanjutan untuk pengembangan
                       perumahan sosial.

           1.3.2 Meningkatkan             penyediaan     hunian    layak   huni    bagi
                    masyarakat yang tidak mampu

2. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terwujudnya Perumahan
  dan Permukiman yang Berbasis Komunitas dan Kekeluargaan

  2.1         Mendorong             Perwujudan         Pendekatan      Keluarga    dan
           Komunitas dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman

           2.1.1 Memfasilitasi pengembangan perumahan dan permukiman
                    yang menjamin hubungan sosial yang sehat, dinamis, dan
                    berkelanjutan
                    a. Pengembangan              dan   penerapan    standar   pelayanan
                       minimal di lingkungan permukiman untuk mewujudkan
                       komunitas yang sehat dan dinamis;
                    b. Penerapan konsep hunian berimbang yang dinamis dan
                       realistis sesuai dengan besaran satuan permukiman dan
                       kondisi lingkungannya;



                                                                                      9
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                   c. Mendorong         pengembangan        rancangan          lingkungan
                     perumahan       dan     permukiman        dengan      peran      serta
                     masyarakat dan         mempertimbangkan dinamika sosial-
                     budaya serta karakter lingkungannya;
                   d. Memfasilitasi upaya pengadopsian nilai budaya luhur
                     dalam pembangunan perumahan dan permukiman yang
                     lebih menjamin keadilan dan kesetaraan;
                   e. Melestarikan dan merehabilitasi rumah dan lingkungan
                     perumahan      bernilai    budaya,     sejarah,     dan     memberi
                     manfaat bagi masyarakat;
                   f. Pemantapan pelaksanaan konsep pembangunan tridaya
                     dalam pembangunan perumahan dan permukiman;
                   g. Penguatan peran fasilitator dan organisasi nirlaba dalam
                     proses pembangunan perumahan dan permukiman.

           2.1.2 Mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah agar dapat
                   menangani permukiman kumuh perkotaan secara lebih
                   intensif, efektif, dan manusiawi dengan menghindari adanya
                   penggusuran       untuk     meningkatkan           kesehatan         dan
                   kesejahteraan pemukimnya
                   a. Pemberian jaminan sistem pendukung bagi kelangsungan
                     kehidupan     di    lingkungan    perumahan         dan     kawasan
                     permukiman;
                   b. Pemantauan dan evaluasi secara terus-menerus derajat
                     kerawanan dan risiko kehidupan di permukiman kumuh.

           2.1.3 Mendorong         secara      bertahap,       tapi      terus-menerus,
                   perwujudan lingkungan perumahan dan permukiman yang
                   berperspektif gender dan mempertimbangkan kebutuhan
                   khusus anggota masyarakat tertentu seperti diffable, lansia,
                   dan anak-anak

     2.2   Mendorong Pengembangan Sarana dan Prasarana Permukiman
           untuk     Memfasilitasi       Interaksi    Sosial     bagi     Terwujudnya
           Komunitas yang Sehat, Kreatif, dan Dinamis

           2.2.1 Menetapkan        standar     prasarana,      sarana,     dan     fasilitas
                   permukiman dalam tautannya dengan satuan permukiman
                   bagi berbagai ragam komunitas



10
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



           2.2.2 Mengupayakan terbentuknya satuan permukiman yang
                    sesuai      dengan           satuan      komunitas        dan     mendorong
                    terwujudnya pengembangan pengelolaan perumahan dan
                    permukiman berbasis komunitas

  2.3      Mewujudkan Lingkungan Permukiman yang Mencerminkan
           Keserasian Hunian dan Kecukupan Prasarana dan Sarana yang
           Berbasis Komunitas

           2.3.1 Mendorong pengembangan prasarana, sarana, dan utilitas
                    umum yang memadai bagi kebutuhan perumahan dan
                    permukiman

3. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpadunya Proses Sosial,
  Ekonomi, dan Kondisi Lingkungan untuk Perkembangan Perumahan
  dan Permukiman yang Berkelanjutan

  3.1      Mengendalikan Laju Persebaran Penduduk dan Urbanisasi

           3.1.1 Mengembangkan kawasan perumahan dan permukiman
                    berdasarkan        rencana        tata    ruang      yang       proaktif     dan
                    berwawasan ke depan,                  berkekuatan hukum, dan dapat
                    diimplementasikan

           3.1.2 Mendorong daerah untuk melakukan analisis kebutuhan dan
                    permintaan rumah sebagai dasar untuk menyusun Rencana
                    Pembangunan            dan       Pengembangan             Perumahan          dan
                    Pemukiman di Daerah (RP4D) yang dituangkan dalam
                    rencana tata ruang dan peraturan zonasi

           3.1.3 Mendorong              pemerintah            daerah      untuk        melakukan
                    pengawasan daya tampung maksimum kawasan perumahan
                    dan permukiman

           3.1.4 Mengendalikan                   perluasan       pertumbuhan              kawasan
                    permukiman agar tidak mengalihfungsikan lahan pertanian
                    dan kawasan lindung

           3.1.5 Meningkatkan              kualitas          perumahan         dan      prasarana
                    permukiman perdesaan dan perkotaan setara dengan
                    kualitas pelayanan kehidupan di perkotaan

           3.1.6 Mendorong             pertumbuhan            kota     baru     mandiri        secara
                    terencana

                                                                                                  11
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman




     3.2   Mewujudkan Kawasan Perumahan dan Permukiman sebagai
           Bagian dari Sistem Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan
           yang Berkelanjutan

           3.2.1 Mendorong      pengembangan        kawasan       perumahan          dan
                 permukiman yang searah dengan kebijakan pembangunan
                 nasional dan wilayah;
                 a. Mendorong pengembangan kota satelit, dalam rangka
                   pengembangan permukiman skala besar, yang disertai
                   pengendalian perluasan kota induk dan pengembangan
                   sistem transportasi wilayah yang memadai;
                 b. Mendorong    pengembangan          hunian      vertikal    sebagai
                   kawasan yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat
                   perkotaan;
                 c. Mendorong pengembangan permukiman skala besar
                   dengan alokasi penggunaan lahan yang seimbang antara
                   hunian, pelayanan, dan penyediaan lapangan kerja untuk
                   mewujudkan kota mandiri dan mencapai skala ekonomi
                   dalam    penyediaan       kelengkapan         prasarana,      sarana
                   lingkungan, dan utilitas umum;
                 d. Mengintegrasikan     penggabungan            perumahan           dan
                   pemukiman     berbasis     kawasan       di   perdesaan        untuk
                   mendukung penggabungan wilayah.

           3.2.2 Mendorong kawasan perumahan dan pemukiman yang
                 didasarkan pada kebijakan pengembangan lingkungan dan
                 keberagaman aspek sosial

     3.3   Mendorong Pengintegrasian Perencanaan dan Pembangunan
           Perumahan dan Pengembangan Permukiman dengan Sistem
           Transportasi, Tempat Kerja, dan Prasarana, Sarana Lingkungan,
           dan   Utilitas   Umum     serta     Menuangkannya              ke     Dalam
           Perencanaan dan Pengelolaan Kota




12
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



          3.3.1 Mengarahkan             pembangunan         perumahan    dan   menata
                   kembali permukiman yang ada agar lebih aman, nyaman,
                   dan     mudah       diakses     masyarakat sebagai     bagian    dari
                   pembangunan kota

          3.3.2 Memfasilitasi perwujudan prasarana, sarana, dan utilitas
                   pembangunan perkotaan dan perdesaan sesuai rencana tata
                   ruang

 3.4      Mewujudkan Permukiman yang Lebih Ramah Lingkungan,
          Hemat Energi, Mengurangi Risiko Bencana Alam ataupun
          Bencana Akibat Perbuatan Manusia dan Perubahan Iklim
          melalui Pembangunan Perumahan dan Penataan Kembali
          Permukiman yang Ada

          3.4.1 Pengembangan menejemen risiko untuk pembangunan
                   perumahan
                   a. Mengupayakan               peningkatan     kemampuan         dalam
                      pencegahan,          mitigasi,   kesiapsiagaan    bencana,    dan
                      rehabilitasi pascabencana;
                   b. Mendorong pengembangan perumahan dan permukiman
                      berbasis mitigasi bencana.

          3.4.2 Mengupayakan penyiapan perumahan yang disiagakan
                   untuk secara cepat dan tepat dapat menanggulangi akibat
                   bencana alam dan kerusuhan sosial

          3.4.3 Mendorong perwujudan pembangunan perumahan dan
                   permukiman yang ramah lingkungan, memperhatikan risiko
                   bencana, dan hemat sumber daya, serta memprioritaskan
                   penggunaan sumber daya lokal

          3.4.4 Mengembangkan                   perumahan      dan   menata    kembali
                   permukiman di kawasan pesisir dan berbagai pulau kecil dan
                   memadukannya dengan pengembangan dan pengelolaan
                   kawasan pesisir, sungai, danau, dan situ (konsep water front)

          3.4.5 Mengembangkan metode dan teknologi konstruksi yang
                   tepat dan ramah lingkungan
                   a. Menetapkan standar rancang bangun hunian vertikal
                      ataupun hunian tidak bersusun;



                                                                                      13
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                b. Mendorong     produksi    bahan      bangunan        pre-fabrikasi
                   berbasis bahan lokal untuk pembangunan perumahan;
                c. Menetapkan standar penggunaan bahan bangunan yang
                   mendukung kondisi fisik lingkungan dengan tingkat
                   pencemaran yang rendah;
                d. Mendorong pengembangan desain dan pengelolaan
                   bangunan dan lingkungan perumahan yang hemat energi.

     3.5   Mendorong    Peningkatan        Pemahaman          dan      Kemampuan
           Masyarakat dalam Menggunakan Sumber Daya dalam Batasan
           Daya Dukung suatu Ekosistem

           3.5.1 Memberdayakan masyarakat dengan cara meningkatkan
                wawasan      dan        pengetahuan         pembangunan             dan
                pengembangan perumahan yang dilakukan secara mandiri
                agar menyadari batas daya dukung lingkungan untuk
                menjamin keberlanjutan peningkatan kualitas kehidupannya

           3.5.2 Meningkatkan penyampaian informasi dan pengetahuan ke
                masyarakat    terkait    sumber      daya    perumahan         melalui
                pemberdayaan masyarakat

     3.6   Meningkatkan Upaya Konservasi Sumber Daya Alam, terutama
           Air, dan Sumber Daya Buatan
           3.6.1 Mendorong    terwujudnya     dan     berkembangnya           gerakan
                masyarakat    untuk     konservasi    sumber        daya     air    dan
                penghematan pemanfaatan air bagi permukiman

           3.6.2 Mendorong masyarakat untuk berperan serta menjaga dan
                memelihara prasarana, sarana, dan fasilitas publik

           3.6.3 Mendorong      pengembangan            budaya         air         dalam
                pembangunan perumahan dan permukiman

           3.6.4 Mewajibkan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) secara
                memadai sebagai daerah resapan air




14
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



 3.7      Mendorong Upaya Mewujudkan Perumahan dan Permukiman
          Berbasis Nilai Budaya Lokal

          3.7.1 Mendorong penerapan nilai budaya dalam pembangunan
                   dan pengelolaan permukiman
                   a. Mendorong             pembangunan         dan       pengembangan
                      perumahan dan permukiman berlandaskan potensi serta
                      nilai-nilai kearifan lokal

          3.7.2 Mendorong pengkajian bentuk dan penataan bangunan
                   perumahan         khususnya        hunian   vertikal     yang   mampu
                   mengkomodasi tata nilai tradisional
                   a. Mendorong inventarisasi dan penanganan bangunan dan
                      lingkungan permukiman yang memiliki nilai sebagai
                      pusaka atau cagar budaya
                   b. Mendorong revitalisasi lingkungan permukiman bernilai
                      budaya dan ekonomi

 3.8      Menargetkan Tercapainya Kota Tanpa Permukiman Kumuh
          Tahun 2025

          3.8.1 Mendefinisikan kembali permukiman kumuh perkotaan

          3.8.2 Mengidentifikasi,               menginventarisasi,    dan     memetakan
                   permukiman kumuh secara rinci termasuk memastikan hak
                   atas tanahnya

          3.8.3 Menetapkan             dan      merundingkan     dengan       pemukimnya
                   tindakan yang akan dilakukan terhadap permukiman kumuh
                   yang dapat berupa:
                   a. peningkatan kualitas permukiman dengan perbaikan dan
                      pemugaran;
                   b. peremajaan lingkungan permukiman kumuh perkotaan
                      (urban renewal).
                   c. pengelolaan dan pemeliharaan serta pengawasan secara
                      berkelanjutan

          3.8.4 Menerapkan             konsep       pembangunan       tanpa    menggusur
                   perumahan dan permukiman yang sesuai dengan Rencana
                   Tata Ruang Wilayah yang telah dirundingkan dengan
                   pemukim di permukiman kumuh



                                                                                      15
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



     3.9   Meningkatkan dan Memperkuat Penegakan Hukum atas
           Pelaksanaan Rencana Tata Ruang dalam Penyelenggaraan
           Perumahan     dan      Permukiman       yang       Melibatkan         Semua
           Pemangku Kepentingan

           3.9.1 Melaksanakan secara konsisten pembangunan perumahan
                 dan permukiman sesuai dengan Rencana Tata Ruang
                 Wilayah (RTRW) yang disusun berdasarkan telaah yang
                 akurat atas kondisi yang ada:
                 a. Pelembagaan koordinasi dan perencanaan pembangunan
                   perumahan dan permukiman di daerah;
                 b. Pencegahan       terjadinya   alih     fungsi      tanah       akibat
                   pembangunan perumahan yang tidak terkoordinasi/tidak
                   terkendali.

           3.9.2 Peningkatan pengawasan pembangunan perumahan di
                 daerah-daerah sensitif terhadap kerusakan lingkungan,
                 khususnya di daerah pemanfaatan sumber daya alam dan
                 rawan bencana

           3.9.3 Mendorong penguatan fungsi arbitrase dan fungsi litigasi
                 bagi   persoalan-persoalan       dan/atau      pelanggaran         yang
                 berhubungan dengan perkembangan tata ruang oleh pelaku
                 pembangunan

           3.9.4 Mengupayakan terwujudnya kesatuan sistem perencanaan
                 pembangunan,       sistem   pertanahan,        dan     sistem      fiskal
                 pertanahan untuk rencana tata ruang yang partisipatif,
                 responsif       terhadap    kebutuhan          dan       hak       serta
                 memberdayakan masyarakat ataupun pemerintah daerah
                 dan menerapkan disinsentif fiskal

     3.10 Meningkatkan dan Mempermudah Akses terhadap Tanah bagi
           Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

           3.10.1 Pembatasan kepemilikan atas tanah (land ceiling) dan
                 penerapan pajak progresif

           3.10.2 Mendorong inovasi pengelolaan tanah yang meningkatkan
                 akses ke tanah dan kepastian bermukim bagi masyarakat
                 berpenghasilan rendah dan tidak mampu



16
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                   a. Mendorong hak pakai untuk hunian singgah masyarakat
                      berpenghasilan rendah dan tidak mampu;
                   b. Menyediakan           dukungan        kelembagaan     pengelolaan
                      pertanahan, transparansi informasi kepemilikan tanah, dan
                      informasi pemanfaatan rencana tata ruang.

          3.10.3 Pengembangan instrumen pengelolaan pertanahan (land
                   management) untuk meningkatkan penyediaan tanah bagi
                   perumahan, baik di perkotaan maupun perdesaan

          3.10.4 Mendorong             pelaksanaan        otonomi      sebagian    urusan
                   pertanahan kepada pemerintah daerah

          3.10.5 Mengembangkan mekanisme yang efektif penggunaan
                   tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman
                   terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

          3.10.6 Mendorong pengalokasian 10% tanah di kawasan industri
                   (industrial estate/park) untuk perumahan pekerja



 3.11 Mengembangkan                      dan        Memobilisasi        Sumber-Sumber
          Pembiayaan bagi Pengembangan Perumahan dan Permukiman

          3.11.1 Peningkatan pemupukan dan alokasi dana, khususnya dalam
                   bentuk      pembiayaan          yang    terkonsolidasi   (consolidated
                   financing) untuk mendukung penyelenggaraan perumahan
                   bagi MBR
                   a. Mengalokasikan minimum 1% APBN/APBD yang dapat
                      menjadi pengungkit perwujudan hunian yang layak;
                   b. Mengupayakan pemupukan dana dari berbagai sumber
                      penyediaan anggaran bagi percepatan pembangunan
                      perumahan (baik dari APBN/D, bantuan luar negeri,
                      maupun pihak swasta);
                   c. Perluasan konsep subsidi penyelenggaraan perumahan
                      bagi MBR;
                   d. Pembentukan tabungan perumahan;
                   e. Pelembagaan Dana Alokasi Khusus Perumahan;
                   f. Pengembangan              sistem    pembiayaan    jangka    panjang
                      perumahan;
                   g. Mobilisasi pembiayaan perumahan swadaya;


                                                                                       17
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                  h. Pengembangan Lembaga Penjamin Simpanan dalam
                    pembiayaan perumahan dan permukiman;
                  i. Pengembangan       sistem      asuransi         pengangguran
                    (unemployment insurance) untuk menjamin kelangsungan
                    pembayaran kredit perumahan;
                  j. Pengoptimalan      peran       dan        fungsi        lembaga
                    asuransi/tabungan    wajib   seperti     Jamsostek        (pekerja
                    swasta), YKPP (anggota TNI dan POLRI), dan Bapertarum-
                    PNS dalam pembiayaan perumahan;
                  k. Penguatan modal kerja bank, LKNB, dan LKM yang
                    memiliki fokus pada pembangunan perumahan bagi MBR.

          3.11.2 Peningkatan/Pengoptimalan peran lembaga keuangan bank
                  (LKB), nonbank (LKNB), dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
                  dalam pembiayaan perumahan

          3.11.3 Peningkatan subsidi dan insentif dalam pembangunan
                  perumahan bagi MBR yang tepat sasaran

          3.11.4 Meningkatkan akses masyarakat kepada sumber-sumber
                  pembiayaan perumahan dan permukiman

          3.11.5 Penetapan suku bunga KPR khusus untuk MBR

     3.12 Meningkatkan Peran Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat
          dalam    Pembangunan       Perumahan       dan     Permukiman           bagi
          Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)

          3.12.1 Pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat dalam rangka
                  meningkatkan akses terhadap sumber daya perumahan

          3.12.2 Mobilisasi   sumber     daya     pendukung          pembangunan
                  perumahan

          3.12.3 Meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi tentang
                  sumber daya perumahan

     3.13 Memperkuat      Landasan      Hukum     dan     Perundang-undangan
          Pengembangan Perumahan dan Permukiman yang Sesuai
          dengan Dinamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

          3.13.1 Meninjau kembali perundang-undangan dan peraturan
                  penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang tidak



18
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



                   dapat diimplementasikan dan diupayakan agar dilakukan
                   penyesuaian dengan asas hunian yang layak sebagai hak

          3.13.2 Peningkatan          upaya      mencari    terobosan       hukum    sambil
                   menunggu revisi peraturan perundang-undangan, dengan
                   memanfaatkan para ilmuwan di perguruan tinggi serta
                   praktisi hukum
                   a. Pemberian dukungan kepada efisiensi industri dan pasar
                      perumahan untuk berbagai segmen masyarakat;
                   b. Memampukan sistem penyelenggaraan perumahan dan
                      permukiman            untuk     menjamin       agar       masyarakat
                      berpenghasilan rendah (MBR) memperoleh hunian yang
                      layak melalui prinsip keadilan;
                   c. Memperbaiki kebijakan penyediaan rumah bagi pekerja
                      perusahaan asing (pekerja asing dan pekerja lokal) dengan
                      tidak memarginalkan hak-hak penduduk lokal untuk
                      bertempat tinggal.

          3.13.3 Penerapan sektor perumahan sebagai salah satu indikator
                   ekonomi melalui indeks perumahan

 3.14 Mendorong Pengembangan Model-model Kemitraan dalam
          Pembangunan Perumahan dan Permukiman pada Berbagai
          Tingkatan

          3.14.1 Memfasilitasi           pelaksanaan        kemitraan        (public-private
                   partnership) penanganan perumahan dan permukiman di
                   tiap tingkatan
                   a. Penyusunan, pengembangan, dan sosialisasi berbagai
                      produk          peraturan       perundang-undangan             dalam
                      penyelenggaraan perumahan dan permukiman;
                   b. Pengembangan mekanisme insentif dan disinsentif dalam
                      mendorong kemitraan;
                   c. Pengembangan kemitraan partisipasi masyarakat dan
                      dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan
                      permukiman;
                   d. Pengembangan prinsip kemitraan dan meningkatkan
                      peran      Corporate       Social    Responsibility    (CSR)   dalam
                      pengembangan              perumahan     dan    permukiman        bagi
                      masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).


                                                                                         19
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



         3.14.2 Mengembangkan perusahaan-perusahaan publik dan badan-
              badan di daerah, termasuk Badan Layanan Umum Daerah
              (BLUD) untuk pembangunan perumahan dan permukiman
              a. Mendorong peran serta berbagai pemangku kepentingan
                 perumahan, yaitu LSM, perguruan tinggi, pengamat, dan
                 pers dalam mendukung penyediaan perumahan yang
                 layak     terutama     bagi     masyarakat        berpenghasilan
                 menengah (MBM) dan masyarakat berpenghasilan rendah
                 (MBR), sesuai dengan fungsi dan kompetensi masing-
                 masing;
              b. Mendorong peran kaum profesional mengembangkan
                 model-model      kerja        sama     dalam       pembangunan
                 perumahan dan permukiman;
              c. Mendorong      pemerintah       daerah      mendirikan        Badan
                 Layanan    Umum       Daerah    yang     bergerak       di    bidang
                 penyelenggaraan perumahan rakyat.

     3.15 Mendorong      Penerapan      Tata     Kelola      yang       Baik      dan
         Berkelanjutan dalam Penyelenggaraan Perumahan Permukiman
         di Tingkat Nasional dan Daerah

         3.15.1 Meningkatkan peran pemerintah, swasta, dan masyarakat
              dalam pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR
              a. Pengembangan kerja sama dan kemitraan antarpemangku
                 kepentingan;
              b. Peningkatan     dan      pelembagaan         peran       organisasi
                 nonpemerintah sebagai pendamping masyarakat;
              c. Peningkatan     peran     serta      pemangku         kepentingan
                 perumahan dan permukiman sebagai pendukung, yaitu
                 nonpemerintah, perguruan tinggi, pengamat, pers, dan
                 pelaku pembangunan perumahan dan permukiman;
              d. Penyediaan dan pengelolaan rumah sewa, khususnya
                 rumah susun sederhana sewa,               yang sesuai dengan
                 kelompok sasaran di kota-kota metropolitan, kota-kota
                 besar, dan wilayah yang cepat tumbuh.

         3.15.2 Pembentukan dan pelembagaan forum-forum perumahan
              dan permukiman di daerah yang bersifat multipihak




20
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



          3.15.3 Pengembangan teknologi dan informasi pembangunan
                   perumahan dan permukiman, yang sesuai dengan potensi
                   sumber daya dan kearifan lokal

          3.15.4 Pengembangan kelembagaan informal di bidang perumahan
                   dan pemukiman

          3.15.5 Pengembangan kelembagaan yang menangani prasarana,
                   sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman di berbagai
                   tingkatan

          3.15.6 Pelembagaan penanganan permukiman informal (squatter)
                   yang       berkelanjutan             melibatkan     semua     pemangku
                   kepentingan

 3.16 Mewujudkan                  Sistem          Kelembagaan          Perumahan      dan
          Permukiman yang Kuat
          3.16.1 Penguatan kelembagaan perumahan di tingkat nasional
                   a. Peningkatan kapasitas kelembagaan di tingkat nasional
                      agar mempunyai kemampuan mengoordinasikan berbagai
                      lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan yang
                      terkait dengan masalah perumahan dan permukiman;
                   b. Pembentukan                lembaga        atau      badan      yang
                      mengoperasionalkan kebijakan;
                   c. Pembentukan               Pusat      Informasi    Perumahan     dan
                      Permukiman (Housing Information Center);
                   d. Pembentukan lembaga yang menangani pembiayaan
                      perumahan nasional (Central Provident Fund).
          3.16.2 Penguatan kelembagaan perumahan di tingkat daerah
                   a. Penguatan peran dan kapasitas kelembagaan perumahan
                      (pemerintah         dan      nonpemerintah)        dalam    kerangka
                      otonomi daerah;
                   b. Penguatan kapasitas penyusunan anggaran dan mobilisasi
                      sumber daya finansial secara formal ataupun swadaya;
                   c. Pembentukan dan penguatan lembaga perusahaan umum
                      daerah di bidang perumahan;
                   d. Membangun jejaring kelembagaan.
          3.16.3 Pembentukan dan penguatan kelembagaan perumahan di
                   tingkat komunitas



                                                                                        21
Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman



               a. Pelembagaan       instrumen    pengelolaan          tanah      (land
                  management)
               b. Peningkatan kapasitas kelembagaan di tingkat komunitas
               c. Pembentukan       dan   fasilitasi    kelompok         masyarakat
                  (pokmas) atau kelompok swadaya masyarakat (KSM)
                  perumahan dan permukiman
               d. Mengadakan sistem yang memperkuat pokmas atau KSM
                  yang memiliki kepedulian terhadap perencanaan dan
                  pengendalian



                                                           Jakarta, 20 Mei 2009

                       Pimpinan Sidang Pleno
           Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II

Iqbal Latanro (Dirut BTN)
Ketua

Dr. Aca Sugandhy (Ketua Umum MP3I)
Wakil Ketua

Jamil Ansari (Staf Ahli Menpera Bidang Hukum dan Pertanahan)
Sekretaris

Teguh Satria (Ketua Umum DPP REI)
Anggota

Dr. Budi Prayitno (Staf Ahli HRC)
Anggota




22

More Related Content

What's hot

Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan AlternatifPemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan AlternatifOswar Mungkasa
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNM
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNMLaporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNM
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNMEKPD
 
Pengalaman Kota-Kota Hijau Indonesia
Pengalaman Kota-Kota Hijau IndonesiaPengalaman Kota-Kota Hijau Indonesia
Pengalaman Kota-Kota Hijau Indonesianikenpraw
 
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fix
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fixLaporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fix
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fixToko234Kunduran
 
1. rdtr canduang
1. rdtr canduang1. rdtr canduang
1. rdtr canduanganginlembah
 
3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklok
3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklok3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklok
3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 
Presentasi update 6 januari
Presentasi update 6 januariPresentasi update 6 januari
Presentasi update 6 januariDjauhar Manfaat
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUDEKPD
 
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...FandyFajaruddin
 
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGMLaporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGMEKPD
 
Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1
Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1
Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1Luhur Moekti Prayogo
 
Tugas mandiri rbb
Tugas mandiri rbbTugas mandiri rbb
Tugas mandiri rbboskaral1
 
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012Mellianae Merkusi
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Sumarno Feriyal
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Oswar Mungkasa
 

What's hot (19)

Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan AlternatifPemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNM
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNMLaporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNM
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Barat - UNM
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
Pengalaman Kota-Kota Hijau Indonesia
Pengalaman Kota-Kota Hijau IndonesiaPengalaman Kota-Kota Hijau Indonesia
Pengalaman Kota-Kota Hijau Indonesia
 
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fix
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fixLaporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fix
Laporan pkl di bengkel lestari jalan mr. iskandar blora fix
 
LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARALAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
 
1. rdtr canduang
1. rdtr canduang1. rdtr canduang
1. rdtr canduang
 
3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklok
3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklok3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklok
3 laporan akhir rtdr kp rengasdengklok
 
Laporan Akhir
Laporan AkhirLaporan Akhir
Laporan Akhir
 
Presentasi update 6 januari
Presentasi update 6 januariPresentasi update 6 januari
Presentasi update 6 januari
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUDLaporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
Laporan Akhir EKPD 2010 - Bali - UNUD
 
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
 
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGMLaporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
Laporan Akhir EKPD 2006 DIY - UGM
 
Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1
Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1
Quantum GIS 3.14 [BASIC TUTORIALS] - Volume 1
 
Tugas mandiri rbb
Tugas mandiri rbbTugas mandiri rbb
Tugas mandiri rbb
 
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
RKPD Kota Palangka Raya Tahun 2012
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng...
 
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi II Tahun 201...
 

Viewers also liked

Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaAir Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaOswar Mungkasa
 
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Oswar Mungkasa
 
Pengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan Nasional
Pengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan NasionalPengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan Nasional
Pengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan NasionalOswar Mungkasa
 
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Oswar Mungkasa
 
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...Oswar Mungkasa
 
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset DaerahKebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset DaerahOswar Mungkasa
 
Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)
Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)
Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)Oswar Mungkasa
 
Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans
Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety PlansKebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans
Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety PlansOswar Mungkasa
 
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumSambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumOswar Mungkasa
 
National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...
National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...
National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...Oswar Mungkasa
 
Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...
Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...
Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...Oswar Mungkasa
 
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014Oswar Mungkasa
 
Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura
Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura
Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura Oswar Mungkasa
 
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Oswar Mungkasa
 
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar Oswar Mungkasa
 
Reinventing Government on Low Income Housing Provision
Reinventing Government on Low Income Housing ProvisionReinventing Government on Low Income Housing Provision
Reinventing Government on Low Income Housing ProvisionOswar Mungkasa
 
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiModul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
 
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Oswar Mungkasa
 

Viewers also liked (18)

Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi ManusiaAir Minum sebagai Hak Asasi Manusia
Air Minum sebagai Hak Asasi Manusia
 
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
 
Pengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan Nasional
Pengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan NasionalPengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan Nasional
Pengarusutamaan Perubahan Iklim dalam Agenda Pembangunan Nasional
 
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
 
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
Tinjauan Keterlibatan Pihak Swasta dalam Penyediaan Air Minum di Indonesia de...
 
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset DaerahKebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
Kebijakan Pengelolaan Barang/Aset Daerah
 
Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)
Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)
Water Supply and Sanitation for Low income Communities (WSLIC-2)
 
Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans
Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety PlansKebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans
Kebijakan dan Pengalaman Nepal dalam Implementasi Water Safety Plans
 
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumSambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
 
National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...
National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...
National Policy on Development of Community-Based Water Supply and Environmen...
 
Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...
Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...
Pengalaman Pengelolaan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Li...
 
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
Kebijakan Pembangunan Permukiman Transmigrasi 2010-2014
 
Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura
Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura
Kerangka Pemantauan Kualitas Air pada Jaringan Distribusi Air Minum Singapura
 
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar
 
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar
 
Reinventing Government on Low Income Housing Provision
Reinventing Government on Low Income Housing ProvisionReinventing Government on Low Income Housing Provision
Reinventing Government on Low Income Housing Provision
 
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiModul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan Implementasi
 
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan...
 

Similar to Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009

Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan Oswar Mungkasa
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanBidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Bagus ardian
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNMLaporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNMEKPD
 
Pedoman Pelaksanaan RSBI
Pedoman Pelaksanaan RSBIPedoman Pelaksanaan RSBI
Pedoman Pelaksanaan RSBINandang Sukmara
 
BUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptx
BUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptxBUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptx
BUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptxyadi36
 
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012Oswar Mungkasa
 
FA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdf
FA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdfFA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdf
FA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdfCinne1
 
1. masyarakat
1. masyarakat1. masyarakat
1. masyarakatmarwianto
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USULaporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USUEKPD
 
Cover investasi-pmd-a4-aslie
Cover investasi-pmd-a4-aslieCover investasi-pmd-a4-aslie
Cover investasi-pmd-a4-aslieAji Uhfatun M
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmnanang_wardhana
 
Makalah Tentang Pengembangan Agropolitan
Makalah Tentang Pengembangan AgropolitanMakalah Tentang Pengembangan Agropolitan
Makalah Tentang Pengembangan AgropolitanFitri Indra Wardhono
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalSuhardi Bae
 
Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67
Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67
Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67Muhaimin Muhaimin
 
Materi Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota CilegonMateri Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota Cilegonjoihot
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPARLaporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAREKPD
 
Kelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiati
Kelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiatiKelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiati
Kelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiatiw0nd0
 

Similar to Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009 (20)

Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
Buku Saku Pembangunan Permukiman dan Perumahan
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNMLaporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sulbar - UNM
 
Pedoman Pelaksanaan RSBI
Pedoman Pelaksanaan RSBIPedoman Pelaksanaan RSBI
Pedoman Pelaksanaan RSBI
 
BUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptx
BUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptxBUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptx
BUKU PANDUAN BUMDes Air Bersih Rev.pptx
 
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
Buku Saku. Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Maret 2012
 
Potret Ketimpangan Ruang Kalimantan
Potret Ketimpangan Ruang KalimantanPotret Ketimpangan Ruang Kalimantan
Potret Ketimpangan Ruang Kalimantan
 
FA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdf
FA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdfFA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdf
FA_ JUKNIS SANIMAS - 2021.pdf
 
1. masyarakat
1. masyarakat1. masyarakat
1. masyarakat
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USULaporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumut - USU
 
Cover investasi-pmd-a4-aslie
Cover investasi-pmd-a4-aslieCover investasi-pmd-a4-aslie
Cover investasi-pmd-a4-aslie
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
 
Makalah Tentang Pengembangan Agropolitan
Makalah Tentang Pengembangan AgropolitanMakalah Tentang Pengembangan Agropolitan
Makalah Tentang Pengembangan Agropolitan
 
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron KidulLaporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron Kidul
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
 
Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67
Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67
Lampiran pidato presiden ri hut ri ke 67
 
Materi Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota CilegonMateri Teknis RTRW Kota Cilegon
Materi Teknis RTRW Kota Cilegon
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPARLaporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
Laporan AKhir EKPD 2009 Kalimantan Tengah - UNPAR
 
Kelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiati
Kelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiatiKelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiati
Kelas iv sd cerdas pengetahuan sosial_retno heny pujiati
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaPembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaOswar Mungkasa
 
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di IndonesiaPembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Indonesia
 
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
Pembelajaran dari Dukungan UN Habitat dalam Pelaksanaan PPSP Tahun 2013 di Ka...
 

Deklarasi dan Agenda Hasil Kongres Perumahan dan Permukiman II Tahun 2009

  • 1. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman Halaman DAFTAR ISI .............................................................................................................. i SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT ................. iv KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi I. DEKLARASI ......................................................................................................... 1 II. AGENDA MENYONGSONG ERA BARU PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA ....................................................................... 6 1. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpenuhinya Tempat Tinggal yang Layak Bagi Semua Penduduk Indonesia sebagai Hak Asasi ............................................................. 6 1.1 Mewujudkan Pelindungan atau Pengakuan Hak Semua Anggota Masyarakat dengan Cara Memenuhi Kebutuhannya akan Tempat Tinggal yang Layak Huni yang Dilengkapi dengan Prasarana dan Sarana Umum dengan Cara Memberikan Kesempatan dan Pilihan yang Luas serta Memberdayakan dan Memberinya Kepastian Bermukim ..................................................................... 6 1.2 Meningkatkan Komitmen Seluruh Pemangku Kepentingan untuk Menjadikan Perumahan dan Permukiman sebagai Unsur Penting Pengakuan dan Pelindungan Hak Asasi Manusia dan sebagai Ukuran Pembangunan Manusia Sejahtera Seutuhnya.................... 7 1.3 Mewujudkan Sistem Penyediaan Penyelenggaraan Perumahan Sosial bagi Masyarakat yang Lemah dan Tidak Mampu .................................................................................. 8 2. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terwujudnya Perumahan dan Permukiman yang Berbasis Komunitas dan Kekeluargaan.................................................................................... 8 2.1 Mendorong Perwujudan Pendekatan Keluarga dan Komunitas dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman ..................................................................................... 8 2.2 Mendorong Pengembangan Sarana dan Prasarana Permukiman untuk Memfasilitasi Interaksi Sosial bagi Terwujudnya Komunitas yang Sehat, Kreatif, dan Dinamis .............................................................................................. 9 i
  • 2. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 2.3 Mewujudkan Lingkungan Permukiman yang Mencerminkan Keserasian Hunian dan Kecukupan Prasarana dan Sarana yang Berbasis Komunitas................ 10 3. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpadunya Proses Sosial, Ekonomi, dan Kondisi Lingkungan untuk Perkembangan Perumahan dan Permukiman yang Berkelanjutan ........................................................................... 10 3.1 Mengendalikan Laju Persebaran Penduduk dan Urbanisasi .......................................................................................... 10 3.2 Mewujudkan Kawasan Perumahan dan Permukiman sebagai Bagian dari Sistem Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan yang Berkelanjutan ......................................... 11 3.3 Mendorong Pengintegrasian Perencanaan dan Pembangunan Perumahan dan Pengembangan Permukiman dengan Sistem Transportasi, Tempat Kerja, dan Prasarana, Sarana Lingkungan, dan Utilitas Umum dan Menuangkannya ke dalam Perencanaan dan Pengelolaan Kota ................................................................... 11 3.4 Mewujudkan Permukiman yang Lebih Ramah Lingkungan, Hemat Energi, Mengurangi Risiko Bencana Alam ataupun Bencana Akibat Perbuatan Manusia dan Perubahan Iklim Melalui Pembangunan Perumahan dan Penataan Kembali Permukiman yang Ada ....................................................................................................... 12 3.5 Mendorong Peningkatan Pemahaman dan Kemampuan Masyarakat dalam Menggunakan Sumber Daya dalam Batasan Daya Dukung Suatu Ekosistem ....... 13 3.6 Meningkatkan Upaya Konservasi Sumber Daya Alam, Terutama Air, dan Sumber Daya Buatan ............................... 13 3.7 Mendorong Upaya Mewujudkan Perumahan dan Permukiman Berbasis Nilai Budaya Lokal ............................. 14 3.8 Menargetkan Tercapainya Kota Tanpa Permukiman Kumuh Tahun 2025 ........................................................................ 14 3.9 Meningkatkan dan Memperkuat Penegakan Hukum atas Pelaksanaan Rencana Tata Ruang dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman yang Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan ........................ 15 ii
  • 3. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 3.10 Meningkatkan dan Mempermudah Akses terhadap Tanah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ................................................................................. 15 3.11 Mengembangkan dan Memobilisasi Sumber-Sumber Pembiayaan bagi Pengembangan Perumahan dan Permukiman ..................................................................................... 16 3.12 Meningkatkan Peran Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) .................................................................................................. 17 3.13 Memperkuat Landasan Hukum dan Perundang- undangan Pengembangan Perumahan dan Permukiman yang Sesuai dengan Dinamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara .......................................................... 17 3.14 Mendorong Pengembangan Model-model Kemitraan dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman pada Berbagai Tingkatan ............................................................ 18 3.15 Mendorong Penerapan Tata Kelola yang Baik dan Berkelanjutan dalam Penyelenggaraan Perumahan Permukiman di Tingkat Nasional dan Daerah .................... 19 3.16 Mewujudkan Sistem Kelembagaan Perumahan dan Permukiman yang Kuat ............................................................... 20 iii
  • 4. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman Bismillaahirrohmaanirrahiim, Assalaamu’alaikum w.w, Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, Keluarga Besar Perumahan dan Permukiman Indonesia telah diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan bangsa melalui rangkaian acara Kongres Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009, dengan tema “Menyongsong Era Baru Pembangunan Perumahan dan Permukiman Indonesia”. Setelah melewati kurun waktu yang cukup panjang, lebih dari setengah abad sejak Kongres Perumahan Rakyat Tahun 1950, sangat terasa bahwa pemangku kepentingan perumahan dan permukiman memendam rasa kerinduan yang sangat tinggi untuk menempatkan perumahan dan permukiman menjadi bagian utama pembangunan nasional untuk peningkatan kesejahteraan bangsa. Kerinduan ini berwujud harapan, tekad, dan semangat, yang kesemuanya terekam dan tersalurkan melalui rangkaian proses kegiatan menjelang Kongres, yaitu proses yang terdiri dari pra- sarasehan, sarasehan, seri diskusi nasional, dialog regional, prakongres, sampai memuncak di Kongres. Bahkan beberapa provinsi dan kelompok pemangku kepentingan membuat aktivitas khusus untuk menyambut Kongres ini. Yang membanggakan kita semua adalah bahwa semua Keluarga Besar Perumahan dan Permukiman terlibat dalam kegiatan ini, yaitu tokoh lintas generasi, lintas sektor, dan lintas wilayah. Kongres ini juga menyatukan berbagai individu, kelompok masyarakat, profesional, pemerintah, pengembang, lembaga keuangan, koperasi, lembaga tabungan dan asuransi wajib, perguruan tinggi, pengamat, dan organisasi nonpemerintah. Setidaknya sebanyak 1.500 orang terlibat dalam Kongres. Bahkan bila dihitung dengan event menjelang Kongres, setidaknya 2.500 orang terlibat, yang semuanya berasal dari 33 provinsi di Indonesia dan lebih kurang 334 kabupaten/kota. Pemangku kepentingan ini tumbuh dan berkembang setelah tahun 1950, yaitu antara lain hasil Lokakarya Nasional Perumahan dan Permukiman (1972, 1992), Semiloka Nasional Perumahan dan Permukiman (2002), perubahan konstelasi politik dan ketatanegaraan dari era sentralisasi ke desentralisasi, perubahan lingkungan strategis global dan regional, terutama terkait dengan isu lingkungan hidup (perubahan iklim dan dunia yang semakin meng-kota) dan investasi, serta terikatnya Indonesia sebagai iv
  • 5. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman anggota organisasi dunia untuk menjalankan Agenda Global (Agenda Habitat, Agenda 21, Millenium Development Goals). Deklarasi sebagai hasil Kongres yang ditandatangani tepat pada tanggal 20 Mei 2009 ini diharapkan memiliki roh „kebangkitan‟, mengingat dilakukan bersamaan dengan peringatan 101 tahun Kebangkitan Nasional yang bersejarah itu. Semoga pendeklarasian hasil Kongres ini memiliki semangat yang sama dengan semangat Kebangkitan Nasional dan menginspirasi semua pemangku kepentingan perumahan dan permukiman untuk lebih bekerja keras dalam membangun bangsa. Kepada semua peserta yang terlibat dan panitia penyelenggara rangkaian kegiatan Kongres, termasuk anggota tim penasehat, pengarah, pakar, dan pelaksana, atas nama Pemerintah, saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala kerja keras dan pengorbanannya. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Amin Wassalaamua’alaikum w.w Mohammad Yusuf Asy‟ari v
  • 6. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman Assalamu’alaikum w.w. Salam sejahtera bagi kita semua, Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena kita semua dapat menjalankan Kongres Perumahan dan Permukiman II dengan lancar dan menghasilkan Deklarasi berikut Agenda Menyongsong Era Baru Pembangunan Perumahan dan Permukiman Indonesia. Persidangan Kongres terdiri dari sidang pleno yang dipimpin oleh pimpinan sidang pleno dan sidang komisi yang dipimpin oleh pimpinan sidang komisi. Sebelum pimpinan sidang pleno dan komisi terbentuk, sidang pleno dan sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang sementara yang ditunjuk oleh panitia penyelenggara. Sidang Komisi I membahas Tujuan 1 tentang Terpenuhinya Tempat Tinggal yang Layak bagi Semua Penduduk Indonesia sebagai Hak Asasi dan Tujuan 2 tentang Terwujudnya Permukiman yang berbasis Komunitas dan Kekeluargaan. Sidang Komisi II dan Komisi III masing-masing membahas sebagian Tujuan 3 tentang Terpadunya Proses Sosial, Ekonomi, dan Kondisi Lingkungan untuk Perkembangan Permukiman yang Berkelanjutan. Selain itu, semua komisi membahas draf deklarasi. Semua bahan persidangan dikemas dalam sekumpulan dokumen sebagai berikut: Usulan Tata Tertib Kongres (P1), Informasi Perumahan dan Permukiman (P2), Kronologi dan Hasil Pra- Kongres (P3), Draf Agenda Perumahan dan Permukiman (P4), Draf Deklarasi (P5), Panduan Sidang Komisi (P6). Kongres Perumahan dan Permukiman II yang diselenggarakan pada tanggal 18-20 Mei 2009 menghasilkan lima ketetapan, yaitu pertama, Ketetapan No. 1/KPTS/KN/V/2009 tentang Tata Tertib Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009; kedua, Ketetapan No. 2/KPTS/KN/V/2009 tentang Pimpinan Sidang Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009; ketiga, Ketetapan No. 3/KPTS/KN/V/2009 tentang Pembentukan Komisi-Komisi Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009; keempat, Ketetapan No. 4/KPTS/KN/V/2009 tentang Hasil Sidang Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009; dan kelima, Ketetapan No. 5/KPTS/KN/V/2009 tentang Deklarasi Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009. Dokumen ini menyajikan lampiran Ketetapan Kongres No. 4 Hasil Sidang Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009 dan No. 5 vi
  • 7. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman tentang Deklarasi Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009. Deklarasi ditandatangani oleh 41 orang yang mewakili delegasi pusat dan delegasi provinsi serta kabupaten/kota. Hasil Sidang Kongres Nasional Perumahan Dan Permukiman II Tahun 2009 yang berisi Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan merupakan bagian tak terpisahkan dari Deklarasi. Pada kesempatan ini, Pimpinan Sidang Pleno sekali lagi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para peserta Kongres, terutama para pimpinan sidang komisi dan tim perumus, serta penyelenggara Kongres yang mendukung berlangsungnya persidangan Kongres Perumahan dan Permukiman II ini dengan baik. Selanjutnya, diharapkan Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman ini dapat segera disebarluaskan agar diperhatikan dan dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan perumahan dan permukiman. Wassalaamua’alaikum w.w. Jakarta, 18-20 Mei 2009 Pimpinan Sidang Pleno Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II Iqbal Latanro (Dirut BTN) Ketua Dr. Aca Sugandhy (Ketua Umum MP3I) Wakil Ketua Jamil Ansari (Staf Ahli Menpera Bidang Hukum dan Pertanahan) Sekretaris Teguh Satria (Ketua Umum DPP REI) Anggota Dr. Budi Prayitno (Staf Ahli HRC) Anggota vii
  • 8. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman viii
  • 9. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman ix
  • 10. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman x
  • 11. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman Atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, hari ini kongres telah dapat diselesaikan dengan menyepakati berbagai landasan menuju hari depan era baru pembangunan perumahan dan permukiman yang lebih baik. Kami: Peserta Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009, sebagai pewaris keputusan Kongres Nasional Perumahan Rakyat Tahun 1950 yang telah meneguhkan perumahan sebagai urusan negara, merasa bertanggung jawab atas pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen serta Undang-Undang tentang HAM yang menegaskan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat; Menyadari bahwa: 1. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, mewadahi penduduk yang berjumlah besar dengan keanekaragaman budayanya, dan sedang mengalami proses urbanisasi serta menghadapi tantangan karena kedudukannya terhadap berbagai potensi bencana alam; 2. Perkembangan kehidupan yang dinamis, perkembangan teknologi, globalisasi, dan perubahan iklim, menuntut pengorganisasian pembangunan perumahan dan permukiman oleh Negara; 3. Seluruh pemangku kepentingan telah berupaya membantu pembangunan perumahan dan permukiman, tetapi belum seluruh persoalan perumahan dan permukiman teratasi; 4. Desentralisasi dan otonomi daerah membawa konsekuensi baru pada upaya-upaya pembangunan perumahan dan permukiman; 1
  • 12. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman Meneguhkan tekad untuk : 1. Melindungi dan menjamin hak akan tempat tinggal yang layak, yang berkaitan dengan kebutuhan dasar, hak asasi manusia, dan jati diri, untuk menjadi tanggung jawab Negara; 2. Mengakui dan menghormati keragaman berbagai latar belakang budaya yang ada dan yang berkembang dalam permukiman; 3. Menjamin keadilan dan kesetaraan pembangunan perumahan dan permukiman dalam menghadapi kendala sumber daya yang terbatas terutama tanah, air, dan energi; 4. Meningkatkan kualitas kehidupan secara berkelanjutan dengan menjaga kelestarian fungsi lingkungan, dan mengurangi risiko bencana; 5. Memberdayakan masyarakat tidak mampu dan berpenghasilan rendah melalui peningkatan akses dan subsidi terhadap sumber daya dan pembiayaan perumahan; 6. Mengembangkan sistem kelembagaan dan menyelenggarakan tata kelola yang baik dalam pembangunan perumahan dan permukiman dengan menerapkan kaidah partisipatif, transparansi, responsif, akuntabel dan berorientasi pada kesepakatan para pihak; 7. Menyepakati untuk bermitra, berbagi manfaat dan beban untuk melaksanakan agenda perumahan dan permukiman yang telah dihasilkan Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II, Tahun 2009, yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari deklarasi ini; 8. Mengevaluasi pelaksanaannya, sekurang-kurangnya lima tahun sekali atas apa yang disepakati di dalam menghadapi permasalahan pembangunan perumahan dan permukiman, dan memantaunya setiap satu tahun sekali. 2
  • 13. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman Jakarta, 20 Mei 2009 Kami, para deklarator 3
  • 14. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman Nama Para Deklarator 1. Ibrahim (Nanggroe Aceh Darussalam) 2. Syafruddin Siregar (Sumatera Utara) 3. Armansyah (Riau) 4. Nuraida Mokhsen (Kepulauan Riau) 5. Fachrudin (Sumatera Barat) 6. Dedi Hendri (Jambi) 7. Eddy Hermanto (Sumatera Selatan) 8. Martono Hamzah (Bangka Belitung) 9. Zet Efran (Bengkulu) 10. Fahrizal Ismail (Lampung) 11. Winarjono (Banten) 12. Ismail A. Said (DKI Jakarta) 13. Bambang Riyanto (Jawa Barat) 14. Endah Tri Wahyuni (Jawa Tengah) 15. Joko Muryantoro (DI Yogyakarta) 16. Budi Susilo (Jawa Timur) 17. Sinerah Ely (Nusa Tenggara Barat) 18. Maryadi (Kalimantan Barat) 19. Dagut H. Djunas (Kalimantan Tengah) 20. Apud Fauziansyah (Kalimantan Selatan) 21. Syahfruddin Darlan (Papua) 22. Hengki Manumpil (Sulawesi Utara) 23. Yanmark Nainggolan (Sulawesi Tengah) 24. Martini Harjokusumo (Nusa Tenggara Timur) 25. Ismail Usernahu (Maluku) 26. I Ketut Sedana Merta (Bali) 27. Muh. Aksan (Sulawesi Barat) 28. Sumi Heriza (Sulawesi Selatan) 29. Vaya Amelia (Maluku Utara) 30. Hari Siswanto (Kalimantan Timur) 31. Winarni Monoarfa (Gorontalo) 32. Suhadi (Forkim) 33. Aminudin (ASPEK) 4
  • 15. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 34. Jully Kuswara (UPC) 35. Sutan Hadiansyah(AKPPI) 36. Teguh Satria (DPP REI) 37. Daniel Jumali (DPP APERSI) 38. Iqbal Latanro (BTN) 39. Aca Sugandhy (MP3I) 40. Himawan Arief Sugoto (Perumnas) 41. Yusuf Asy‟ari (Kemenpera) 5
  • 16. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 6
  • 17. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 7
  • 18. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 6
  • 19. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 1. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpenuhinya Tempat Tinggal yang Layak bagi Semua Penduduk Indonesia sebagai Hak Asasi 1.1 Mewujudkan Pengakuan dan Pelindungan Hak Seluruh Anggota Masyarakat dengan Cara Memenuhi Kebutuhannya akan Tempat Tinggal yang Layak Huni, Dilengkapi dengan Prasarana dan Sarana Umum, dengan Cara Memberikan Kesempatan dan Pilihan yang Luas, Pemberdayaan, serta Menjamin Kepastian Bermukim 1.1.1 Menjamin pengembangan perumahan yang memenuhi kriteria keselamatan bangunan, kesehatan, dan keterjangkauan harga, dengan mempertimbangkan kearifan lingkungan dan budaya lokal, serta sesuai dengan daya dukung lingkungan a. Mendorong masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembangunan rumah dan lingkungannya sesuai dengan kemampuannya; b. Mendorong Pemerintah dan pemerintah daerah untuk mengalokasikan sebagian APBN dan APBD untuk memberikan bantuan, stimulan bidang perumahan bagi masyarakat yang lemah dan tidak mampu. 1.1.2 Mengembangkan sistem bantuan teknik dan pelatihan untuk mengomunikasikan dan mengembangkan pendekatan- pendekatan alternatif dalam pembangunan rumah, melalui: a. penguatan kapasitas pemerintah daerah dan mitra perumahan lainnya; b. perumusan terminologi yang terkait peran pemerintah dalam perumahan dan permukiman serta peran pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah sebagai pelindungan atau pengakuan hak asasi manusia; c. sosialisasi budaya kepada masyarakat untuk menghuni hunian vertikal; d. pelatihan untuk membangun, memperbaiki, mengelola dan mengembangkan perumahan dan permukiman, 7
  • 20. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman kepada tidak hanya calon penghuni tetapi juga kepada pengelola. 1.1.3 Menjamin kepastian bermukim bagi masyarakat a. Mengupayakan penguatan hukum yang dapat memberikan kepastian bermukim bagi masyarakat, terutama yang tidak mampu mengupayakan rumah sendiri; b. Memberikan kepastian bermukim dalam setiap rencana pembangunan; c. Meningkatkan informasi dan pemahaman akan peraturan perundang-undangan dan rencana pembangunan perumahan; d. Mengupayakan kartu keluarga miskin berlaku untuk memberikan kemudahan keluarga miskin mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), atau hal yang terkait dengan administrasi pembangunan rumahnya. 1.2 Meningkatkan Komitmen Seluruh Pemangku Kepentingan untuk Menjadikan Perumahan dan Permukiman sebagai Unsur Penting Pengakuan dan Pelindungan Hak Asasi Manusia serta sebagai Ukuran Pembangunan Manusia Sejahtera Seutuhnya 1.2.1 Mendorong upaya yang terus-menerus, baik di tingkat nasional maupun daerah untuk menyosialisasikan tanggung jawab negara dan hak masyarakat atas hunian yang layak sebagai bagian pengakuan dan pelindungan hak asasi manusia, melalui berbagai media komunikasi 1.2.2 Mengupayakan peningkatan penyelenggara urusan perumahan dan permukiman di tingkat daerah 1.2.3 Mengembangkan sistem bantuan teknik dan pelatihan untuk mengomunikasikan pendekatan-pendekatan alternatif dalam pembangunan perumahan/permukiman, antara lain melalui: a. penguatan kapasitas pemerintah daerah dan mitra perumahan lainnya; b. perumusan terminologi yang terkait peran pemerintah dalam perumahan dan permukiman serta peran pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah sebagai pengakuan dan pelindungan hak asasi manusia. 8
  • 21. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 1.2.4 Memperjelas dan mempertegas kriteria kelompok sasaran masyarakat penerima bantuan perumahan melalui upaya- upaya: a. pelembagaan data dan informasi mengenai masyarakat yang layak menerima bantuan; b. penetapan kelompok sasaran bantuan perumahan; c. penguatan kapasitas kelompok masyarakat perumahan dan permukiman. 1.3 Mewujudkan Sistem Penyelenggaraan Perumahan Sosial bagi Masyarakat yang Lemah dan Tidak Mampu 1.3.1 Pengembangan perumahan sosial bagi masyarakat yang tidak mampu, melalui berbagai upaya antara lain: a. menetapkan kriteria dan prioritas penghuni rumah sosial menghuni sesuai dengan kondisi lokal; b. melibatkan berbagai mitra pemerintah dan swasta untuk penyediaan dan pengembangan rumah sosial; c. mengembangkan sistem pendekatan dan pembiayaan yang mudah dan berkelanjutan untuk pengembangan perumahan sosial. 1.3.2 Meningkatkan penyediaan hunian layak huni bagi masyarakat yang tidak mampu 2. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terwujudnya Perumahan dan Permukiman yang Berbasis Komunitas dan Kekeluargaan 2.1 Mendorong Perwujudan Pendekatan Keluarga dan Komunitas dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman 2.1.1 Memfasilitasi pengembangan perumahan dan permukiman yang menjamin hubungan sosial yang sehat, dinamis, dan berkelanjutan a. Pengembangan dan penerapan standar pelayanan minimal di lingkungan permukiman untuk mewujudkan komunitas yang sehat dan dinamis; b. Penerapan konsep hunian berimbang yang dinamis dan realistis sesuai dengan besaran satuan permukiman dan kondisi lingkungannya; 9
  • 22. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman c. Mendorong pengembangan rancangan lingkungan perumahan dan permukiman dengan peran serta masyarakat dan mempertimbangkan dinamika sosial- budaya serta karakter lingkungannya; d. Memfasilitasi upaya pengadopsian nilai budaya luhur dalam pembangunan perumahan dan permukiman yang lebih menjamin keadilan dan kesetaraan; e. Melestarikan dan merehabilitasi rumah dan lingkungan perumahan bernilai budaya, sejarah, dan memberi manfaat bagi masyarakat; f. Pemantapan pelaksanaan konsep pembangunan tridaya dalam pembangunan perumahan dan permukiman; g. Penguatan peran fasilitator dan organisasi nirlaba dalam proses pembangunan perumahan dan permukiman. 2.1.2 Mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah agar dapat menangani permukiman kumuh perkotaan secara lebih intensif, efektif, dan manusiawi dengan menghindari adanya penggusuran untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pemukimnya a. Pemberian jaminan sistem pendukung bagi kelangsungan kehidupan di lingkungan perumahan dan kawasan permukiman; b. Pemantauan dan evaluasi secara terus-menerus derajat kerawanan dan risiko kehidupan di permukiman kumuh. 2.1.3 Mendorong secara bertahap, tapi terus-menerus, perwujudan lingkungan perumahan dan permukiman yang berperspektif gender dan mempertimbangkan kebutuhan khusus anggota masyarakat tertentu seperti diffable, lansia, dan anak-anak 2.2 Mendorong Pengembangan Sarana dan Prasarana Permukiman untuk Memfasilitasi Interaksi Sosial bagi Terwujudnya Komunitas yang Sehat, Kreatif, dan Dinamis 2.2.1 Menetapkan standar prasarana, sarana, dan fasilitas permukiman dalam tautannya dengan satuan permukiman bagi berbagai ragam komunitas 10
  • 23. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 2.2.2 Mengupayakan terbentuknya satuan permukiman yang sesuai dengan satuan komunitas dan mendorong terwujudnya pengembangan pengelolaan perumahan dan permukiman berbasis komunitas 2.3 Mewujudkan Lingkungan Permukiman yang Mencerminkan Keserasian Hunian dan Kecukupan Prasarana dan Sarana yang Berbasis Komunitas 2.3.1 Mendorong pengembangan prasarana, sarana, dan utilitas umum yang memadai bagi kebutuhan perumahan dan permukiman 3. Rekomendasi Kebijakan dan Pelaksanaan Terpadunya Proses Sosial, Ekonomi, dan Kondisi Lingkungan untuk Perkembangan Perumahan dan Permukiman yang Berkelanjutan 3.1 Mengendalikan Laju Persebaran Penduduk dan Urbanisasi 3.1.1 Mengembangkan kawasan perumahan dan permukiman berdasarkan rencana tata ruang yang proaktif dan berwawasan ke depan, berkekuatan hukum, dan dapat diimplementasikan 3.1.2 Mendorong daerah untuk melakukan analisis kebutuhan dan permintaan rumah sebagai dasar untuk menyusun Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Pemukiman di Daerah (RP4D) yang dituangkan dalam rencana tata ruang dan peraturan zonasi 3.1.3 Mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan daya tampung maksimum kawasan perumahan dan permukiman 3.1.4 Mengendalikan perluasan pertumbuhan kawasan permukiman agar tidak mengalihfungsikan lahan pertanian dan kawasan lindung 3.1.5 Meningkatkan kualitas perumahan dan prasarana permukiman perdesaan dan perkotaan setara dengan kualitas pelayanan kehidupan di perkotaan 3.1.6 Mendorong pertumbuhan kota baru mandiri secara terencana 11
  • 24. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 3.2 Mewujudkan Kawasan Perumahan dan Permukiman sebagai Bagian dari Sistem Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan yang Berkelanjutan 3.2.1 Mendorong pengembangan kawasan perumahan dan permukiman yang searah dengan kebijakan pembangunan nasional dan wilayah; a. Mendorong pengembangan kota satelit, dalam rangka pengembangan permukiman skala besar, yang disertai pengendalian perluasan kota induk dan pengembangan sistem transportasi wilayah yang memadai; b. Mendorong pengembangan hunian vertikal sebagai kawasan yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat perkotaan; c. Mendorong pengembangan permukiman skala besar dengan alokasi penggunaan lahan yang seimbang antara hunian, pelayanan, dan penyediaan lapangan kerja untuk mewujudkan kota mandiri dan mencapai skala ekonomi dalam penyediaan kelengkapan prasarana, sarana lingkungan, dan utilitas umum; d. Mengintegrasikan penggabungan perumahan dan pemukiman berbasis kawasan di perdesaan untuk mendukung penggabungan wilayah. 3.2.2 Mendorong kawasan perumahan dan pemukiman yang didasarkan pada kebijakan pengembangan lingkungan dan keberagaman aspek sosial 3.3 Mendorong Pengintegrasian Perencanaan dan Pembangunan Perumahan dan Pengembangan Permukiman dengan Sistem Transportasi, Tempat Kerja, dan Prasarana, Sarana Lingkungan, dan Utilitas Umum serta Menuangkannya ke Dalam Perencanaan dan Pengelolaan Kota 12
  • 25. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 3.3.1 Mengarahkan pembangunan perumahan dan menata kembali permukiman yang ada agar lebih aman, nyaman, dan mudah diakses masyarakat sebagai bagian dari pembangunan kota 3.3.2 Memfasilitasi perwujudan prasarana, sarana, dan utilitas pembangunan perkotaan dan perdesaan sesuai rencana tata ruang 3.4 Mewujudkan Permukiman yang Lebih Ramah Lingkungan, Hemat Energi, Mengurangi Risiko Bencana Alam ataupun Bencana Akibat Perbuatan Manusia dan Perubahan Iklim melalui Pembangunan Perumahan dan Penataan Kembali Permukiman yang Ada 3.4.1 Pengembangan menejemen risiko untuk pembangunan perumahan a. Mengupayakan peningkatan kemampuan dalam pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan bencana, dan rehabilitasi pascabencana; b. Mendorong pengembangan perumahan dan permukiman berbasis mitigasi bencana. 3.4.2 Mengupayakan penyiapan perumahan yang disiagakan untuk secara cepat dan tepat dapat menanggulangi akibat bencana alam dan kerusuhan sosial 3.4.3 Mendorong perwujudan pembangunan perumahan dan permukiman yang ramah lingkungan, memperhatikan risiko bencana, dan hemat sumber daya, serta memprioritaskan penggunaan sumber daya lokal 3.4.4 Mengembangkan perumahan dan menata kembali permukiman di kawasan pesisir dan berbagai pulau kecil dan memadukannya dengan pengembangan dan pengelolaan kawasan pesisir, sungai, danau, dan situ (konsep water front) 3.4.5 Mengembangkan metode dan teknologi konstruksi yang tepat dan ramah lingkungan a. Menetapkan standar rancang bangun hunian vertikal ataupun hunian tidak bersusun; 13
  • 26. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman b. Mendorong produksi bahan bangunan pre-fabrikasi berbasis bahan lokal untuk pembangunan perumahan; c. Menetapkan standar penggunaan bahan bangunan yang mendukung kondisi fisik lingkungan dengan tingkat pencemaran yang rendah; d. Mendorong pengembangan desain dan pengelolaan bangunan dan lingkungan perumahan yang hemat energi. 3.5 Mendorong Peningkatan Pemahaman dan Kemampuan Masyarakat dalam Menggunakan Sumber Daya dalam Batasan Daya Dukung suatu Ekosistem 3.5.1 Memberdayakan masyarakat dengan cara meningkatkan wawasan dan pengetahuan pembangunan dan pengembangan perumahan yang dilakukan secara mandiri agar menyadari batas daya dukung lingkungan untuk menjamin keberlanjutan peningkatan kualitas kehidupannya 3.5.2 Meningkatkan penyampaian informasi dan pengetahuan ke masyarakat terkait sumber daya perumahan melalui pemberdayaan masyarakat 3.6 Meningkatkan Upaya Konservasi Sumber Daya Alam, terutama Air, dan Sumber Daya Buatan 3.6.1 Mendorong terwujudnya dan berkembangnya gerakan masyarakat untuk konservasi sumber daya air dan penghematan pemanfaatan air bagi permukiman 3.6.2 Mendorong masyarakat untuk berperan serta menjaga dan memelihara prasarana, sarana, dan fasilitas publik 3.6.3 Mendorong pengembangan budaya air dalam pembangunan perumahan dan permukiman 3.6.4 Mewajibkan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) secara memadai sebagai daerah resapan air 14
  • 27. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 3.7 Mendorong Upaya Mewujudkan Perumahan dan Permukiman Berbasis Nilai Budaya Lokal 3.7.1 Mendorong penerapan nilai budaya dalam pembangunan dan pengelolaan permukiman a. Mendorong pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman berlandaskan potensi serta nilai-nilai kearifan lokal 3.7.2 Mendorong pengkajian bentuk dan penataan bangunan perumahan khususnya hunian vertikal yang mampu mengkomodasi tata nilai tradisional a. Mendorong inventarisasi dan penanganan bangunan dan lingkungan permukiman yang memiliki nilai sebagai pusaka atau cagar budaya b. Mendorong revitalisasi lingkungan permukiman bernilai budaya dan ekonomi 3.8 Menargetkan Tercapainya Kota Tanpa Permukiman Kumuh Tahun 2025 3.8.1 Mendefinisikan kembali permukiman kumuh perkotaan 3.8.2 Mengidentifikasi, menginventarisasi, dan memetakan permukiman kumuh secara rinci termasuk memastikan hak atas tanahnya 3.8.3 Menetapkan dan merundingkan dengan pemukimnya tindakan yang akan dilakukan terhadap permukiman kumuh yang dapat berupa: a. peningkatan kualitas permukiman dengan perbaikan dan pemugaran; b. peremajaan lingkungan permukiman kumuh perkotaan (urban renewal). c. pengelolaan dan pemeliharaan serta pengawasan secara berkelanjutan 3.8.4 Menerapkan konsep pembangunan tanpa menggusur perumahan dan permukiman yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah dirundingkan dengan pemukim di permukiman kumuh 15
  • 28. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 3.9 Meningkatkan dan Memperkuat Penegakan Hukum atas Pelaksanaan Rencana Tata Ruang dalam Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman yang Melibatkan Semua Pemangku Kepentingan 3.9.1 Melaksanakan secara konsisten pembangunan perumahan dan permukiman sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang disusun berdasarkan telaah yang akurat atas kondisi yang ada: a. Pelembagaan koordinasi dan perencanaan pembangunan perumahan dan permukiman di daerah; b. Pencegahan terjadinya alih fungsi tanah akibat pembangunan perumahan yang tidak terkoordinasi/tidak terkendali. 3.9.2 Peningkatan pengawasan pembangunan perumahan di daerah-daerah sensitif terhadap kerusakan lingkungan, khususnya di daerah pemanfaatan sumber daya alam dan rawan bencana 3.9.3 Mendorong penguatan fungsi arbitrase dan fungsi litigasi bagi persoalan-persoalan dan/atau pelanggaran yang berhubungan dengan perkembangan tata ruang oleh pelaku pembangunan 3.9.4 Mengupayakan terwujudnya kesatuan sistem perencanaan pembangunan, sistem pertanahan, dan sistem fiskal pertanahan untuk rencana tata ruang yang partisipatif, responsif terhadap kebutuhan dan hak serta memberdayakan masyarakat ataupun pemerintah daerah dan menerapkan disinsentif fiskal 3.10 Meningkatkan dan Mempermudah Akses terhadap Tanah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 3.10.1 Pembatasan kepemilikan atas tanah (land ceiling) dan penerapan pajak progresif 3.10.2 Mendorong inovasi pengelolaan tanah yang meningkatkan akses ke tanah dan kepastian bermukim bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan tidak mampu 16
  • 29. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman a. Mendorong hak pakai untuk hunian singgah masyarakat berpenghasilan rendah dan tidak mampu; b. Menyediakan dukungan kelembagaan pengelolaan pertanahan, transparansi informasi kepemilikan tanah, dan informasi pemanfaatan rencana tata ruang. 3.10.3 Pengembangan instrumen pengelolaan pertanahan (land management) untuk meningkatkan penyediaan tanah bagi perumahan, baik di perkotaan maupun perdesaan 3.10.4 Mendorong pelaksanaan otonomi sebagian urusan pertanahan kepada pemerintah daerah 3.10.5 Mengembangkan mekanisme yang efektif penggunaan tanah untuk pembangunan perumahan dan permukiman terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) 3.10.6 Mendorong pengalokasian 10% tanah di kawasan industri (industrial estate/park) untuk perumahan pekerja 3.11 Mengembangkan dan Memobilisasi Sumber-Sumber Pembiayaan bagi Pengembangan Perumahan dan Permukiman 3.11.1 Peningkatan pemupukan dan alokasi dana, khususnya dalam bentuk pembiayaan yang terkonsolidasi (consolidated financing) untuk mendukung penyelenggaraan perumahan bagi MBR a. Mengalokasikan minimum 1% APBN/APBD yang dapat menjadi pengungkit perwujudan hunian yang layak; b. Mengupayakan pemupukan dana dari berbagai sumber penyediaan anggaran bagi percepatan pembangunan perumahan (baik dari APBN/D, bantuan luar negeri, maupun pihak swasta); c. Perluasan konsep subsidi penyelenggaraan perumahan bagi MBR; d. Pembentukan tabungan perumahan; e. Pelembagaan Dana Alokasi Khusus Perumahan; f. Pengembangan sistem pembiayaan jangka panjang perumahan; g. Mobilisasi pembiayaan perumahan swadaya; 17
  • 30. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman h. Pengembangan Lembaga Penjamin Simpanan dalam pembiayaan perumahan dan permukiman; i. Pengembangan sistem asuransi pengangguran (unemployment insurance) untuk menjamin kelangsungan pembayaran kredit perumahan; j. Pengoptimalan peran dan fungsi lembaga asuransi/tabungan wajib seperti Jamsostek (pekerja swasta), YKPP (anggota TNI dan POLRI), dan Bapertarum- PNS dalam pembiayaan perumahan; k. Penguatan modal kerja bank, LKNB, dan LKM yang memiliki fokus pada pembangunan perumahan bagi MBR. 3.11.2 Peningkatan/Pengoptimalan peran lembaga keuangan bank (LKB), nonbank (LKNB), dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam pembiayaan perumahan 3.11.3 Peningkatan subsidi dan insentif dalam pembangunan perumahan bagi MBR yang tepat sasaran 3.11.4 Meningkatkan akses masyarakat kepada sumber-sumber pembiayaan perumahan dan permukiman 3.11.5 Penetapan suku bunga KPR khusus untuk MBR 3.12 Meningkatkan Peran Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 3.12.1 Pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat dalam rangka meningkatkan akses terhadap sumber daya perumahan 3.12.2 Mobilisasi sumber daya pendukung pembangunan perumahan 3.12.3 Meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi tentang sumber daya perumahan 3.13 Memperkuat Landasan Hukum dan Perundang-undangan Pengembangan Perumahan dan Permukiman yang Sesuai dengan Dinamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 3.13.1 Meninjau kembali perundang-undangan dan peraturan penyelenggaraan perumahan dan permukiman yang tidak 18
  • 31. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman dapat diimplementasikan dan diupayakan agar dilakukan penyesuaian dengan asas hunian yang layak sebagai hak 3.13.2 Peningkatan upaya mencari terobosan hukum sambil menunggu revisi peraturan perundang-undangan, dengan memanfaatkan para ilmuwan di perguruan tinggi serta praktisi hukum a. Pemberian dukungan kepada efisiensi industri dan pasar perumahan untuk berbagai segmen masyarakat; b. Memampukan sistem penyelenggaraan perumahan dan permukiman untuk menjamin agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memperoleh hunian yang layak melalui prinsip keadilan; c. Memperbaiki kebijakan penyediaan rumah bagi pekerja perusahaan asing (pekerja asing dan pekerja lokal) dengan tidak memarginalkan hak-hak penduduk lokal untuk bertempat tinggal. 3.13.3 Penerapan sektor perumahan sebagai salah satu indikator ekonomi melalui indeks perumahan 3.14 Mendorong Pengembangan Model-model Kemitraan dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman pada Berbagai Tingkatan 3.14.1 Memfasilitasi pelaksanaan kemitraan (public-private partnership) penanganan perumahan dan permukiman di tiap tingkatan a. Penyusunan, pengembangan, dan sosialisasi berbagai produk peraturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman; b. Pengembangan mekanisme insentif dan disinsentif dalam mendorong kemitraan; c. Pengembangan kemitraan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan perumahan dan permukiman; d. Pengembangan prinsip kemitraan dan meningkatkan peran Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pengembangan perumahan dan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). 19
  • 32. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 3.14.2 Mengembangkan perusahaan-perusahaan publik dan badan- badan di daerah, termasuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk pembangunan perumahan dan permukiman a. Mendorong peran serta berbagai pemangku kepentingan perumahan, yaitu LSM, perguruan tinggi, pengamat, dan pers dalam mendukung penyediaan perumahan yang layak terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah (MBM) dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sesuai dengan fungsi dan kompetensi masing- masing; b. Mendorong peran kaum profesional mengembangkan model-model kerja sama dalam pembangunan perumahan dan permukiman; c. Mendorong pemerintah daerah mendirikan Badan Layanan Umum Daerah yang bergerak di bidang penyelenggaraan perumahan rakyat. 3.15 Mendorong Penerapan Tata Kelola yang Baik dan Berkelanjutan dalam Penyelenggaraan Perumahan Permukiman di Tingkat Nasional dan Daerah 3.15.1 Meningkatkan peran pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pembangunan perumahan dan permukiman bagi MBR a. Pengembangan kerja sama dan kemitraan antarpemangku kepentingan; b. Peningkatan dan pelembagaan peran organisasi nonpemerintah sebagai pendamping masyarakat; c. Peningkatan peran serta pemangku kepentingan perumahan dan permukiman sebagai pendukung, yaitu nonpemerintah, perguruan tinggi, pengamat, pers, dan pelaku pembangunan perumahan dan permukiman; d. Penyediaan dan pengelolaan rumah sewa, khususnya rumah susun sederhana sewa, yang sesuai dengan kelompok sasaran di kota-kota metropolitan, kota-kota besar, dan wilayah yang cepat tumbuh. 3.15.2 Pembentukan dan pelembagaan forum-forum perumahan dan permukiman di daerah yang bersifat multipihak 20
  • 33. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman 3.15.3 Pengembangan teknologi dan informasi pembangunan perumahan dan permukiman, yang sesuai dengan potensi sumber daya dan kearifan lokal 3.15.4 Pengembangan kelembagaan informal di bidang perumahan dan pemukiman 3.15.5 Pengembangan kelembagaan yang menangani prasarana, sarana, dan utilitas perumahan dan permukiman di berbagai tingkatan 3.15.6 Pelembagaan penanganan permukiman informal (squatter) yang berkelanjutan melibatkan semua pemangku kepentingan 3.16 Mewujudkan Sistem Kelembagaan Perumahan dan Permukiman yang Kuat 3.16.1 Penguatan kelembagaan perumahan di tingkat nasional a. Peningkatan kapasitas kelembagaan di tingkat nasional agar mempunyai kemampuan mengoordinasikan berbagai lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan yang terkait dengan masalah perumahan dan permukiman; b. Pembentukan lembaga atau badan yang mengoperasionalkan kebijakan; c. Pembentukan Pusat Informasi Perumahan dan Permukiman (Housing Information Center); d. Pembentukan lembaga yang menangani pembiayaan perumahan nasional (Central Provident Fund). 3.16.2 Penguatan kelembagaan perumahan di tingkat daerah a. Penguatan peran dan kapasitas kelembagaan perumahan (pemerintah dan nonpemerintah) dalam kerangka otonomi daerah; b. Penguatan kapasitas penyusunan anggaran dan mobilisasi sumber daya finansial secara formal ataupun swadaya; c. Pembentukan dan penguatan lembaga perusahaan umum daerah di bidang perumahan; d. Membangun jejaring kelembagaan. 3.16.3 Pembentukan dan penguatan kelembagaan perumahan di tingkat komunitas 21
  • 34. Deklarasi dan Agenda Perumahan dan Permukiman a. Pelembagaan instrumen pengelolaan tanah (land management) b. Peningkatan kapasitas kelembagaan di tingkat komunitas c. Pembentukan dan fasilitasi kelompok masyarakat (pokmas) atau kelompok swadaya masyarakat (KSM) perumahan dan permukiman d. Mengadakan sistem yang memperkuat pokmas atau KSM yang memiliki kepedulian terhadap perencanaan dan pengendalian Jakarta, 20 Mei 2009 Pimpinan Sidang Pleno Kongres Nasional Perumahan dan Permukiman II Iqbal Latanro (Dirut BTN) Ketua Dr. Aca Sugandhy (Ketua Umum MP3I) Wakil Ketua Jamil Ansari (Staf Ahli Menpera Bidang Hukum dan Pertanahan) Sekretaris Teguh Satria (Ketua Umum DPP REI) Anggota Dr. Budi Prayitno (Staf Ahli HRC) Anggota 22