4. 1. Kornea menjadi struktur yang paling anterior terkena berbagai bahaya puing-
puing udara dan trauma tumpul.
2. Corpus alienum pada permukaan mata adalah kasus trauma mata yang paling
sering terjadi dan dapat dicegah (ocular foreign body). Studi di Swedia
melaporkan incidence rate trauma mencapai 8,1 per 1000 penduduk, 40%
diantaranya disebabkan benda asing pada kornea atau konjungtiva.
3. Slah satu studi di India melaporkan 47% pasien kasus corpus alienum di
RS mata Gurgaon bekerja di bidang industry metal (etiological).
7. Corpus Alienum
- Penyebab tersering pada trauma mata
- Benda asing sering secara spontan keluar dari kornea oleh keberadaan tear-film, cedera dapat
meninggalkan abrasi residual dan benda asing menetap di kornea.
- Etiologi bervariasi --> tersering: kurangnya proteksi pada mata dan memiliki resiko yang tinggi
pada pekerja bangunan.
9. Klinis
• Mendadak
• Ada sensasi benda asing
• Perasaan tidak nyaman pada mata yang tidak menghilang dengan membuka dan menutup mata
• Mata merah
• Mata berair
• Fotofobia
• Nyeri
• Sulit membuka mata
• Pandangan kabur
10. Diagnosis
1. Anamnesis:
○Keluhan
○Onset muncul gejala
○Riwayat trauma
○Riwayat penggunaan lensa kontak
○Riwayat penyakit dahulu
○Riwayat operasi mata
○Riwayat sosial (Pekerjaan)
2. Pemeriksaan Fisik:
○ General
○ Lokal pada mata
11. Pemeriksaan Penunjang
Fluorescein Test → melihat defek epitel
• Anestesi topikal (proparacaine 0.5%)
• Tarik kelopak mata bawah lalu letakkan strip fluorescein di area konjungtiva
bulbar.
• Minta pasien untuk berkedip.
• Hasil dilihat menggunakan sinar cobalt blue dan defek epitel kornea akan
berwarna hijau.
Tes Seidel → melihat perforasi mata
12. Diagnosis Banding
Pasien datang dengan gejala mengganjal pada mata, nyeri, fotofobia,
mata merah, diagnosis bandingnya antara lain:
1. Glaukoma akut sudut tertutup
2. Konjungtivitis
3. Ulkus kornea
4. Keratitis (bacterial, fungal, herpetic)
5. Recurrent erosion syndrome
6. Uveitis
13. Tatalaksana
• Anestesi lokal (proparacaine 0.5%)
• Keluarkan benda asing menggunakan cotton swab dan irigasi larutan garam fisiologis.
Jika tidak berhasil maka dilakukan pengangkatan menggunakan jarum suntik 23G atau
alat dari metal seperti spud
• Sikloplegik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri pasien dan merasa nyaman.
• Berikan antibiotik topikal
• Erythromycin 0.5% EO 4dd selama 3-5 hari
• Fluorokuinolon seperti ciprofloxacin 0.3% (ciloxan) EO atau ofloxacin 0.3 (ocuflox) ES 1-2
tetes 4dd selama 3-5 hari
• Artificial tears
• Vitamin (A, B complex, C)
14. Prognosis
- Prognosis pasien dengan benda asing kornea bergantung
pada lokasi, kedalaman, dan bahan dari benda
- Kasus abrasi umumnya sembuh dalam waktu 24-28 jam.
17. Identitas Penderita
- Nama: Tn. D
- Usia: 29 tahun
- Jenis Kelamin: Laki-laki
- Alamat: Surabaya
- Pekerjaan: Pekerja bengkel
18. Anamnesis
Keluhan utama: mata kiri terasa mengganjal
RPS: Pasien mengeluh mata kiri terasa mengganjal setelah kelilipan gram saat mengelas 6 jam
yang lalu. Pasien hanya memakai kacamata biasa saat mengelas. Pasien juga mengeluh mata
merah (+), berair (+), pandangan mata kiri sedikit kabur, sialu (-), sulit membuka mata (-)
Riwayat Pengobatan: Pasien sempat memakai tetes mata Rohto yang dibeli sendiri namun
keluhan tidak berkurang.
RPD: Riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan alergi disangkal.
Riwayat kacamata (-)
Riwayat operasi sebelumnya (-)
RPK: tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit atau keluhan yang sama.
21. Segmen Anterior
OD Pemeriksaan OS
Edema (-) Palpebra Edema (-)
Hiperemia (-) Konjungtiva Hiperemia pcvi (+)
Jernih (+) Kornea Jernih (+), corpus alienum gram(+),
arah jam 1, paracentral, dengan
diameter 0,5mm, fluorscein test (+)
paracentral 1x1mm, sedalam epitel.
Dalam (+) Bilik Mata Depan Dalam (+)
Radier (+) Iris Radier (+)
Bulat, 3mm, RC (+) Pupil Bulat, 3mm, RC (+)
Jernih Lensa Jernih
22. Segmen Posterior
OD Pemeriksaan OS
Positif Fundus Reflek Positif
Batas tegas, warna normal C/D
ratio 0,3
Papil N.II Batas tegas, warna normal C/D
ratio 0,3
Perdarahan (-), eksudat (-) Retina Perdarahan (-), eksudat (-)
Positif Refleks Makula Positif
24. Problem List:
1.Mata kiri mengganjal
2.Mata merah
3.Mata berair
4.Pandangan mata kiri sedikit kabur
5.Pasien bekerja di bengkel dan kelilipan gram saat mengelas dan
hanya menggunakan kacamata biasa
6.OS Kornea didapatkan corpus alienum berukuran 0.5 mm pada
epitel bagian paracentral
7.OS Fluorescein test + 1x1mm
27. Planning
Terapi:
●Ekstraksi corpus alienum kornea oculi sinistra dengan anestesi lokal
(proparacaine 0.5%)
●Erythromycin 0.5% 4 dd I OS selama 3-5 hari
●Vitamin C 2x500mg
●Artificial tears 6dd gttI
Monitoring: Keluhan pasien, visus naturalis, segmen anterior
28. Edukasi
●Menjelaskan kepada pasien mengenai definisi, penyebab, perjalanan
penyakit, tatalaksana, komplikasi, dan prognosis
●Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan pengobatan dengan rutin
agar hasil dari penyembuhannya baik
●Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggosok mata dan
menggunakan kacamata pelindung saat bekerja untuk mencegah trauma
berulang
●Menjelaskan kepada pasien jika keluhan dirasakan tidak berkurang dan
memberat segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat
29. Prognisis
• Quo ad Vitam: Bonam
• Quo ad Fungsionam: Bonam
• Quo ad Sanationam: Bonam
Kornea terdiri dari komponen seluler dan aselular. Komponen seluler meliputi sel epitel, keratosit, dan sel endotel. Komponen aseluler meliputi kolagen dan glikosaminoglikan. Secara hsitologi, kornea terdiri dari 5 lapisan: 1. Epitel
2. Membran bowman
3. Stroma
4. Membran Descement
5. Endotelium
- Cedera kornea yang paling umum dijumpai adalah cedera oleh corpus alienum dengan komplikasi defek pada epitel kornea yang disebut sebagai abrasi kornea