SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 1
BAB 8
PENALARAN DAN PENDEFINISIAN
1. Penalaran Induktif dan Coraknya
2. Penalaran Deduktif dan Coraknya
3. Definisi
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 2
Penalaran:
suatu proses berpikir yang berusaha menghubung-
hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada suatu
kesimpulan yang masuk akal.
ini berarti kalimat-kalimat yang diucapkan harus dapat
dipertanggungjawabkan dari segi akal sehat atau harus
sesuai dengan penalaran.
bahasa tidak lepas dari penalaran.
Pendefinisian:
adalah proses memberikan pengertian dari sebuah kata
atau istilah.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 3
Penalaran Induktif dan Coraknya
Penalaran induktif dapat dilakukan dengan tiga cara:
generalisasi, analogi, hubungan kausal (hubungan sebab
akibat)
Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari
sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik
kesimpulan
Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang
diperoleh melalui pengalaman, observasi, wawancara atau
studi dokumentasi.
Sumber dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat
ahli, peristiwa-peristiwa politik, sosial, ekonomi, atau hukum.
Dari berbagai gejala atau peristiwa khusus tersebut, orang
membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan, atau perasaan
tertentu
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 4
Contoh Generalisai:
Pemuda-pemuda yang sangat radikal tampaknya akan
menjadi konservatif bila sudah memperoleh harta dan
kekuasaan.
Rambu-rambu untuk menguji keabsahan hasil sebuah
generalisasi :
Apakah jumlah gejala atau peristiwa khusus yang dijadikan
dasar generalisasi tersebut cukup memadai? (data harus
representatif, penyimpulan diawali dengan kata atau frasa
pewatas tertentu, seperti sebagian besar, dari hasil
penelitian itu, bertolak dari data di atas, dan cenderung.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 5
 Apakah gejala atau peristiwa yang digunakan sebagai
bahan generalisasi merupakan contoh yang baik dan
mewakili keseluruhan atau bagian yang dikenai
generalisasi?
 Seberapa banyak pengecualian yang tidak sesuai
dengan generalisasi yang dilakukan? Kita harus cermat
menggunakan kata atau frasa semua, setiap, seluruh,
selalu, biasanya, cenderung, pada umumnya, sebagian
besar, rata-rata, atau kebanyakan.
 Apakah perumusan generalisasi itu sesuai dengan data-
data yang diteliti? Jika generalisasi itu menggunakan
kata semua atau setiap, betulkah semua data yang ada
sudah diteliti? jangan-jangan sebagian kecil saja.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 6
Analogi
Analogi induktif (kias) adalah suatu proses
penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau
gejala khusus yang satu sama lain memiliki
kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan.
Karena titik tolak penalaran ini adalah kesamaan
karateristik antara dua hal, maka kesimpulannya
akan menyiratkan “ apa yang berlaku pada satu
hal akan berlaku pula untuk hal lainnya” dengan
demikian dasar kesimpulan yang digunakan
merupakan ciri pokok atau esensi yang
berhubungan erat dari dua hal yang
dianalogikan.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 7
Contoh analogi:
Dr. Maria C. Diamond tertarik untuk meneliti pengaruh pil
kontrasepsi terhadap pertumbuhan cerebral cortex wanita,
sebuah bagian otak yang mengatur kecerdasan. Dia
menginjeksi sejumlah tikus betina dengan sebuah hormon
yang isinya serupa dengan pil kontrasepsi. Hasilnya, tikus-
tikus itu menunjukkan pertumbuhan cerebral cortex yang
sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus lain yang
tidak diinjeksi. Berdasarkan studi itu, Dr. Diamond seorang
profesor anatomi dari University of California
menyimpulkan bahwa pil kontrasepsi dapat menghambat
perkembangan otak penggunanya (Salmon, 1989;
Suparno,2004).
Dari contoh di atas, Dr. diamond menganalogikan anatomi
tikus dengan manusia. Jadi, yang terjadi pada tikus akan
terjadi pula pada manusia.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 8
Hubungan Kausal
Menurut hukum kausalitas semua peristiwa yang terjadi di
dunia ini terjalin dalam rangkaian sebab akibat.
Tidak ada satu gejala atau kejadian yang muncul tanpa
penyebab.
Karakteristik penalaran kausalitas:
satu atau beberapa gejala yang timbul dapat berperan
sebagai sebab atau akibat, atau sekaligus sebagai akibat
dari gejala sebelumnya dan sebab gejala sesudahnya
gejala atau peristiwa yang tejadi dapat ditimbulkan oleh satu
sebab atau lebih, dan menghasilkan satu akibat atau lebih
hubungan sebab dan akibat dapat bersifat langsung dan
taklangsung
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 9
 Contoh:
ketika seorang ibu melihat awan menggantung, ia segera
memunguti pakaian yang sedang dijemurnya. Tindakan itu
terdorong oleh pengalamannya bahwa mendung tebal
(sebab) pertanda akan turun hujan (akibat). Hujan (sebab)
akan menjadikan pakaian yang dijemurnya basah (akibat).
 Contoh:
Di Amerika, diabetes yang takterkontrol menjadi penyebab
utama kebutaan dan menduduki peringkat ke-4 penyakit yang
terbanyak menimbulkan kematian. Penyakit ini menimbulkan
resiko tinggi penyakit jantung, ginjal, dan syaraf. Akhir-akhir
ini ada kabar baik untuk penyembuhan diabetes. Suntikan
insulin tidak lagi diperlukan untuk sebagian besar penderita
diabetes. Untuk jenis dibetes tertentu, yang biasanya
menyerang orang-orang lanjut usia atau yang kelebihan berat
badan, dapat disembuhkan dengan diet dan olah raga.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 10
Penalaran Deduktif dan Coraknya
Deduksi adalah proses berpikir yang bertolak dari sesuatu
yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan ) menuju hal-
hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah
kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang merupakan
bagian dari kasus atau peristiwa khusus itu
Contoh:
Semua mahluk akan mati.
Manusia adalah mahluk.
Karena itu, semua manusia akan mati.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 11
Definisi (batasan) :
1. pernyataan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu
konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi
2.kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna,
keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses
atau aktivitas.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 12
macam definisi :
a. definisi sinonim:
batasan pengertian dari sebuah kata dengan
memberikan sinonimnya atau kata-kata yang sama
artinya.
Contoh : pendidikan = pengajaran
kemerdekaan = kebebasan
b. definisi etimologi (asal-usul kata):
pernyataan yang berusaha membatasi pengertian
sebuah kata dengan mengikuti jejak etimologinya dari
arti awal hingga arti sekarang.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 13
Contoh :
referendum (re + ferre) = membawa kembali
↓
hal yang harus dibawa kembali, hal yang
harus diajukan kembali
(untuk dipertimbangkan, disetujui, dsb.)
↓
referendum dipakai dalam bidang politik,
artinya: hal mengajukan suatu persoalan
secara langsung kepada para pemilih.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 14
c. definisi formal, riil, atau logis:
batasan pengertian dari suatu kata dengan
membedakan genusnya dan mengadakan
diferensiasinya. (diferensiasi adalah menyebut ciri-ciri
yang membedakan kata tersebut dari anggota-anggota
sekelasnya
contoh:
gergaji
kelas :alat potong
diferensiasi :dari lembaran baja, tipis, dengan
baris gerigi pada salah satu atau
kedua sisinya
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 15
d. definisi luas:
suatu cara membatasi yang dapat berupa suatu
alinea panjang, artikel, ataupun buku (definisi formal
yang diperluas)
contoh: demokrasi
Kata demokrasi jika didefinisikan bisa menjadi sebuah
definisi sepanjang satu paragraf bahkan lebih.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 16
Syarat-syarat agar definisi formal menjadi baik:
1. Kata yang didefinisikan dan bagian yang
mendefinisikan harus sama bobotnya (hindari kata di
mana, bila, kalau, yang mana, dsb).
contoh:
Rumah adalah bangunan di mana manusia tinggal.
(salah)
Rumah adalah bangunan tempat tinggal manusia.
(benar)
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 17
2. kata yang didefinisikan tidak boleh menjadi bagian dari
yang mendefinisikan dan tidak boleh menggunakan
sinonimnya.
contoh:
Cepat adalah berlakunya langkah yang cepat-cepat.
Cepat adalah berlakunya langkah yang lekas-lekas.
definisi di atas salah, sebaiknya:
Cepat adalah suatu gerak yang terjadi dalam suatu waktu
yang singkat.
3. bagian yang mendefinisikan tidak boleh bersifat negatif
contoh:
Meja adalah bukan kursi.
Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 18
Latihan
Buatlah definisi formal untuk istilah-istilah berikut!
1. pulsa
2. internet
3. era globalisasi

More Related Content

Similar to Pulsa adalah saldo kredit yang tersedia pada nomor telepon seluler untuk melakukan panggilan atau mengirim pesan singkat.Internet adalah jaringan komputer global yang saling terhubung yang memungkinkan pertukaran informasi antara pengguna di seluruh dunia. Era globalisasi adalah periode sejarah dimana terjadinya integrasi dan interkoneksi antarnegara, ekonomi, budaya, teknologi, komunikasi, dan transportasi di seluruh dunia yang diakibatkan oleh per

PPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptx
PPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptxPPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptx
PPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptxRianRamadhan30
 
Pengertian penelitian
Pengertian penelitianPengertian penelitian
Pengertian penelitianmegairwans
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan MataRingkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Matameilya_kyky
 
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...EvaniaYafie
 
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanIlmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanMuhammad Pratama
 
Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...
Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...
Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...-
 
Beberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataBeberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataIr. Zakaria, M.M
 
Week1-2a -teori-belajar
Week1-2a -teori-belajarWeek1-2a -teori-belajar
Week1-2a -teori-belajarjayamartha
 
(4) Jenis-Jenis Penelitian.ppt
(4) Jenis-Jenis Penelitian.ppt(4) Jenis-Jenis Penelitian.ppt
(4) Jenis-Jenis Penelitian.pptnobinobita24
 
Ilmu dan Penelitian(1).pptx
Ilmu dan Penelitian(1).pptxIlmu dan Penelitian(1).pptx
Ilmu dan Penelitian(1).pptxShalsaAyuSabilla
 
Powerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptx
Powerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptxPowerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptx
Powerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptxLulukLailul1
 
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiahrenanda8
 
sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitianVeniaMursalim
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfVinaAnastasya
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 

Similar to Pulsa adalah saldo kredit yang tersedia pada nomor telepon seluler untuk melakukan panggilan atau mengirim pesan singkat.Internet adalah jaringan komputer global yang saling terhubung yang memungkinkan pertukaran informasi antara pengguna di seluruh dunia. Era globalisasi adalah periode sejarah dimana terjadinya integrasi dan interkoneksi antarnegara, ekonomi, budaya, teknologi, komunikasi, dan transportasi di seluruh dunia yang diakibatkan oleh per (20)

FILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docxFILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docx
 
PPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptx
PPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptxPPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptx
PPT TUGAS IPS BU SINTA ALFARIDZI.pptx
 
Pengertian penelitian
Pengertian penelitianPengertian penelitian
Pengertian penelitian
 
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan MataRingkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
Ringkasan Penelitian Pengaruh radiasi Cahaya monitor terhadap Kedehatan Mata
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...
KOGNITIF SAINS (PART 1) (SAINS MERUPAKAN ISI PRODUK, SAINS SEBAGAI PROSES, SA...
 
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanIlmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
 
Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...
Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...
Ringkasan Mengetahui Minat Pembelajaran Mata Kuliah Matematika dan Ilmu Penge...
 
Beberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataBeberapa model analisis data
Beberapa model analisis data
 
Week1-2a -teori-belajar
Week1-2a -teori-belajarWeek1-2a -teori-belajar
Week1-2a -teori-belajar
 
(4) Jenis-Jenis Penelitian.ppt
(4) Jenis-Jenis Penelitian.ppt(4) Jenis-Jenis Penelitian.ppt
(4) Jenis-Jenis Penelitian.ppt
 
Hakekat ipa
Hakekat ipaHakekat ipa
Hakekat ipa
 
Ilmu dan Penelitian(1).pptx
Ilmu dan Penelitian(1).pptxIlmu dan Penelitian(1).pptx
Ilmu dan Penelitian(1).pptx
 
Powerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptx
Powerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptxPowerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptx
Powerpoint FILSAFAT ILMUuuuuuuuuuuu.pptx
 
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
 
Jawaban mid
Jawaban midJawaban mid
Jawaban mid
 
sebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitiansebuah materi tentang metodologi penelitian
sebuah materi tentang metodologi penelitian
 
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdfFilsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
Filsuf Ilmu pengetahuan (pengganti).pdf
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Pulsa adalah saldo kredit yang tersedia pada nomor telepon seluler untuk melakukan panggilan atau mengirim pesan singkat.Internet adalah jaringan komputer global yang saling terhubung yang memungkinkan pertukaran informasi antara pengguna di seluruh dunia. Era globalisasi adalah periode sejarah dimana terjadinya integrasi dan interkoneksi antarnegara, ekonomi, budaya, teknologi, komunikasi, dan transportasi di seluruh dunia yang diakibatkan oleh per

  • 1. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 1 BAB 8 PENALARAN DAN PENDEFINISIAN 1. Penalaran Induktif dan Coraknya 2. Penalaran Deduktif dan Coraknya 3. Definisi
  • 2. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 2 Penalaran: suatu proses berpikir yang berusaha menghubung- hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada suatu kesimpulan yang masuk akal. ini berarti kalimat-kalimat yang diucapkan harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi akal sehat atau harus sesuai dengan penalaran. bahasa tidak lepas dari penalaran. Pendefinisian: adalah proses memberikan pengertian dari sebuah kata atau istilah.
  • 3. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 3 Penalaran Induktif dan Coraknya Penalaran induktif dapat dilakukan dengan tiga cara: generalisasi, analogi, hubungan kausal (hubungan sebab akibat) Generalisasi Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang diperoleh melalui pengalaman, observasi, wawancara atau studi dokumentasi. Sumber dapat berupa dokumen, statistik, kesaksian, pendapat ahli, peristiwa-peristiwa politik, sosial, ekonomi, atau hukum. Dari berbagai gejala atau peristiwa khusus tersebut, orang membentuk opini, sikap, penilaian, keyakinan, atau perasaan tertentu
  • 4. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 4 Contoh Generalisai: Pemuda-pemuda yang sangat radikal tampaknya akan menjadi konservatif bila sudah memperoleh harta dan kekuasaan. Rambu-rambu untuk menguji keabsahan hasil sebuah generalisasi : Apakah jumlah gejala atau peristiwa khusus yang dijadikan dasar generalisasi tersebut cukup memadai? (data harus representatif, penyimpulan diawali dengan kata atau frasa pewatas tertentu, seperti sebagian besar, dari hasil penelitian itu, bertolak dari data di atas, dan cenderung.
  • 5. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 5  Apakah gejala atau peristiwa yang digunakan sebagai bahan generalisasi merupakan contoh yang baik dan mewakili keseluruhan atau bagian yang dikenai generalisasi?  Seberapa banyak pengecualian yang tidak sesuai dengan generalisasi yang dilakukan? Kita harus cermat menggunakan kata atau frasa semua, setiap, seluruh, selalu, biasanya, cenderung, pada umumnya, sebagian besar, rata-rata, atau kebanyakan.  Apakah perumusan generalisasi itu sesuai dengan data- data yang diteliti? Jika generalisasi itu menggunakan kata semua atau setiap, betulkah semua data yang ada sudah diteliti? jangan-jangan sebagian kecil saja.
  • 6. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 6 Analogi Analogi induktif (kias) adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan. Karena titik tolak penalaran ini adalah kesamaan karateristik antara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan “ apa yang berlaku pada satu hal akan berlaku pula untuk hal lainnya” dengan demikian dasar kesimpulan yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensi yang berhubungan erat dari dua hal yang dianalogikan.
  • 7. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 7 Contoh analogi: Dr. Maria C. Diamond tertarik untuk meneliti pengaruh pil kontrasepsi terhadap pertumbuhan cerebral cortex wanita, sebuah bagian otak yang mengatur kecerdasan. Dia menginjeksi sejumlah tikus betina dengan sebuah hormon yang isinya serupa dengan pil kontrasepsi. Hasilnya, tikus- tikus itu menunjukkan pertumbuhan cerebral cortex yang sangat rendah dibandingkan dengan tikus-tikus lain yang tidak diinjeksi. Berdasarkan studi itu, Dr. Diamond seorang profesor anatomi dari University of California menyimpulkan bahwa pil kontrasepsi dapat menghambat perkembangan otak penggunanya (Salmon, 1989; Suparno,2004). Dari contoh di atas, Dr. diamond menganalogikan anatomi tikus dengan manusia. Jadi, yang terjadi pada tikus akan terjadi pula pada manusia.
  • 8. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 8 Hubungan Kausal Menurut hukum kausalitas semua peristiwa yang terjadi di dunia ini terjalin dalam rangkaian sebab akibat. Tidak ada satu gejala atau kejadian yang muncul tanpa penyebab. Karakteristik penalaran kausalitas: satu atau beberapa gejala yang timbul dapat berperan sebagai sebab atau akibat, atau sekaligus sebagai akibat dari gejala sebelumnya dan sebab gejala sesudahnya gejala atau peristiwa yang tejadi dapat ditimbulkan oleh satu sebab atau lebih, dan menghasilkan satu akibat atau lebih hubungan sebab dan akibat dapat bersifat langsung dan taklangsung
  • 9. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 9  Contoh: ketika seorang ibu melihat awan menggantung, ia segera memunguti pakaian yang sedang dijemurnya. Tindakan itu terdorong oleh pengalamannya bahwa mendung tebal (sebab) pertanda akan turun hujan (akibat). Hujan (sebab) akan menjadikan pakaian yang dijemurnya basah (akibat).  Contoh: Di Amerika, diabetes yang takterkontrol menjadi penyebab utama kebutaan dan menduduki peringkat ke-4 penyakit yang terbanyak menimbulkan kematian. Penyakit ini menimbulkan resiko tinggi penyakit jantung, ginjal, dan syaraf. Akhir-akhir ini ada kabar baik untuk penyembuhan diabetes. Suntikan insulin tidak lagi diperlukan untuk sebagian besar penderita diabetes. Untuk jenis dibetes tertentu, yang biasanya menyerang orang-orang lanjut usia atau yang kelebihan berat badan, dapat disembuhkan dengan diet dan olah raga.
  • 10. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 10 Penalaran Deduktif dan Coraknya Deduksi adalah proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan ) menuju hal- hal khusus. Berdasarkan sesuatu yang umum itu ditariklah kesimpulan tentang hal-hal yang khusus yang merupakan bagian dari kasus atau peristiwa khusus itu Contoh: Semua mahluk akan mati. Manusia adalah mahluk. Karena itu, semua manusia akan mati.
  • 11. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 11 Definisi (batasan) : 1. pernyataan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi 2.kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses atau aktivitas.
  • 12. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 12 macam definisi : a. definisi sinonim: batasan pengertian dari sebuah kata dengan memberikan sinonimnya atau kata-kata yang sama artinya. Contoh : pendidikan = pengajaran kemerdekaan = kebebasan b. definisi etimologi (asal-usul kata): pernyataan yang berusaha membatasi pengertian sebuah kata dengan mengikuti jejak etimologinya dari arti awal hingga arti sekarang.
  • 13. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 13 Contoh : referendum (re + ferre) = membawa kembali ↓ hal yang harus dibawa kembali, hal yang harus diajukan kembali (untuk dipertimbangkan, disetujui, dsb.) ↓ referendum dipakai dalam bidang politik, artinya: hal mengajukan suatu persoalan secara langsung kepada para pemilih.
  • 14. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 14 c. definisi formal, riil, atau logis: batasan pengertian dari suatu kata dengan membedakan genusnya dan mengadakan diferensiasinya. (diferensiasi adalah menyebut ciri-ciri yang membedakan kata tersebut dari anggota-anggota sekelasnya contoh: gergaji kelas :alat potong diferensiasi :dari lembaran baja, tipis, dengan baris gerigi pada salah satu atau kedua sisinya
  • 15. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 15 d. definisi luas: suatu cara membatasi yang dapat berupa suatu alinea panjang, artikel, ataupun buku (definisi formal yang diperluas) contoh: demokrasi Kata demokrasi jika didefinisikan bisa menjadi sebuah definisi sepanjang satu paragraf bahkan lebih.
  • 16. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 16 Syarat-syarat agar definisi formal menjadi baik: 1. Kata yang didefinisikan dan bagian yang mendefinisikan harus sama bobotnya (hindari kata di mana, bila, kalau, yang mana, dsb). contoh: Rumah adalah bangunan di mana manusia tinggal. (salah) Rumah adalah bangunan tempat tinggal manusia. (benar)
  • 17. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 17 2. kata yang didefinisikan tidak boleh menjadi bagian dari yang mendefinisikan dan tidak boleh menggunakan sinonimnya. contoh: Cepat adalah berlakunya langkah yang cepat-cepat. Cepat adalah berlakunya langkah yang lekas-lekas. definisi di atas salah, sebaiknya: Cepat adalah suatu gerak yang terjadi dalam suatu waktu yang singkat. 3. bagian yang mendefinisikan tidak boleh bersifat negatif contoh: Meja adalah bukan kursi.
  • 18. Bahasa Indonesia (3 SKS) – Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom 18 Latihan Buatlah definisi formal untuk istilah-istilah berikut! 1. pulsa 2. internet 3. era globalisasi