Prosa atau yang lebih dikenal dengan fiksi adalah satu jenis dari sastra yang bersifat naratif dengan menceritakan suatu cerita rekaan, khayalan, dan tidak bersifat asli. Dalam ilmu sastra, istilah fiksi sering disebut sebagai prosa yang memang merupakan salah satu jenis dari sastra.
Jenis-jenis dan Contoh Prosa
Nah, prosa sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu prosa modern dan prosa lama. Yuk simak penjelasan dan contohnya:
1. Prosa Modern
Cerpen (cerita pendek), yaitu cerita yang berbentuk prosa yang pendek
Novelet, yaitu cerita yang panjangnya lebih panjang dari cerpen tetapi lebih pendek dari novel
Novel, cerita yang berbentuk prosa yang menyajikan permasalahan secara kompleks
Cerita anak, yaitu cerita yang mencakup rentang umur pembaca beragam, mulai dari 3-12 tahun
Novel remaja, yaitu novel yang ditulis untuk segmentasi pembaca remaja
2. Prosa Lama
Dongeng, yaitu cerita yang merupakan hasil imajinasi atau khayalan dari pengarang dan dituangkan dalam narasi
Fabel, yaitu cerita fiksi mengenai binatang dan para karakternya seluruhnya binatang
Hikayat, yaitu cerita baik sejarah dan romah fiktif yang berisi pesan-pesan inovatif
Legenda, yaitu dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, dan kejadian di daerah
Mite, yaitu cerita yang mengandung dan memiliki latar belakang sejarah atau hal-hal yang dipercayai oleh orang banyak
Baca artikel detikedu, "Ketahui Pengertian Prosa Beserta Jenis dan Contohnya" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6133426/ketahui-pengertian-prosa-beserta-jenis-dan-contohnya.
2. Prosa?
Hasil karya sastra yang bersifat
paparan atau berbentuk cerita.
Prosa sering disebut karangan
bebas karena tidak mengandung
rima dan ritme seperti halnya
puisi.
3. Jenis Prosa
• Prosa fiksi: cerpen, roman, dan
novel
• Prosa Nonfiksi: Biografi,
autobiografi, esai, dan kritik.
4. Jenis prosa fiksi
• Cerpen: cerita yang menurut wujud
fiksinya berbentuk pendek
• Roman dan novel
• Roman: sejenis prosa yang menceritakan
tokoh utamanya dari kecil hingga dewasa
bahkan sampai meninggal dunia.
• Novel: sejenis prosa yang tokoh utamanya
mengalami perubahan nasib.
5. Ciri-ciri cerpen
• Alur atau plotnya tunggal/sederhana
• Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan
dalam lingkungan terbatas
• Hanya mengungkapkan satu masalah
kehidupan
• Pemusatan perhatian hanya pada satu
tokoh.
6. Ciri-ciri roman dan novel
• Memiliki lebih dari satu alur/plot
• Umumnya tokoh cerita banyak dengan
berbagai karakter
• Tema lebih kompleks, ditandai dengan
tema-tema bawahan
• Mengandung latar geografi atau tempat
para tokohnya bermain
7. Unsur-unsur prosa fiksi
• Unsur Intrinsik: unsur yang terdapat di
dalam karya sastra. Misalnya tema,
alur/plot, latar, penokohan, sudut
pandang, amanat, dan dan gaya bahasa.
• Unsur Ektrinsik: Unsur pembangun suatu
karya sastra yang berasal dari diri penulis.
Misalnya: biografi penulis, latar belakang
penulis, agama penulis, pendidikan
penulis, budaya atau kebudayaan penulis.
8. Unsur intrinsik prosa fiksi
• Tema: Ide pokok suatu cerita. Tema
cerpen, roman atau novel biasanya
menyangkut persoalan kehidupan
manusia, misalnya keberanian, kasih
sayang, kekuasaan dan sebagainya.
• Amanat: pesan yang disampaikan
pengarang kepada pembaca melalui
karyanya.
9. Lanjutan (1)
• Latar: Seluruh keterangan mengenai
tempat, waktu, dan suasana sebagai
lokasi dan situasi yang melingkungi tokoh-
tokoh dalam cerita.
• Penokohan: Cara pengarang
menggambarkan watak atau karakter
tokoh-tokoh cerita.
• Sudut pandang atau point of view: Posisi
pengarang dalam membawakan cerita.
10. Sudut pandang
• Sudut pandang orang pertama:
mempunyai ciri :
- Memakai tokoh aku atau saya
dalam cerita’
- Pengarang menjadi tokoh utama
atau tokoh pembantu.
11. Sudut pandang
• Sudut pandang orang ketiga:
mempunyai ciri:
- Menggunakan tokoh ia, dia, atau
memakai nama orang.
- Pengarang berdiri di luar cerita,
tidak memegang peranan.
12. Lanjutan (2)
• Plot atau alur: jalinan peristiwa di dalam
karya sastra.
• Macam-macam alur:
- Alur bawahan, alur yang disisipkan
disela-sela alur utama.
- Alur longgar, alur yang jalinan
peristiwanya tidak memperlihatkan
hubungan yang padu
13. Lanjutan alur
- Alur erat, alur yang jalinan peristiwanya
memperlihatkan hubungan yang padu.
- Alur menanjak, alur yang jalinan
peristiwanya menanjak sampai cerita
selesai.
- Alur mundur, alur yang jalinan
peristiwanya mengisahkan peristiwa
masa lalu.
14. Tahapan-tahapan alur
• Pengenalan situasi cerita
• Pengungkapan peristiwa
• Menuju pada adanya konflik
• Puncak konflik
• Puncak penyelesaian atau ending
16. Unsur-unsur drama
• Tema, persoalan pokok yang disampaikan
penulis naskah kepada penonton.
• Penokohan, penggambaran watak tokoh,
seperti:
- antagonis: tokoh penentang kebaikan
- Protagonis: tokoh yang menampilkan
kebaikan
- Tritagonis, tokoh yang mendukung
protagonis.
17. Unsur drama (lanjutan 1)
• Alur, rangkaian peristiwa, misalnya alur
maju dan alur mundur.
• Amanat, Pesan yang disampaikan penulis
melalui pentas drama.
• Perlengkapan, alat-alat yang dapat
mendukung jalannya pentas drama,
seperti: tata panggung, tata lampu,
kostum, dam musik.
18. Unsur drama (lanjutan 2)
• Prolog, penjelasan awal atau
pembukaan untuk mengenalkan
cerita.
• Dialog, percakapan dalam pentas
drama.
• Epilog, penjelasan akhir dalam
pentas drama untuk menyampaikan
intisari cerita.
19. Pelaku dalam pentas drama
• Penulis naskah, orang yang membuat
naskah drama.
• Sutradara, orang yang bertanggung jawab
dalam pentas drama.
• Pemain, tokoh-tokoh yang memainkan
peran dalam pentas drama.
• Narator, orang yang bertugas
menceritakan gambaran isi cerita kepada
penonton.
20. Pelaku dalam pentas drama (lanjutan)
• Penata rias, orang yang bertugas merias
para pemain sesuai perannya.
• Penata kostum, orang yang bertugas
merancang kostum sesuai peran atau
watak para tokoh drama.
• Penata artistik, orang yang bertugas
mengaturdekorasi, tata lampu, suara, dan
sebagainya.