4. Sejarah Bahasa Indonesia
1865 1917 1926
Bahasa Melayu
menjadi Bahasa
resmi kedua
setelah Bahasa
Belanda
Balai Pustaka
didirikan sebagai
lembaga yang
bertugas untuk
menyebarkan
Bahasa Melayu.
Persatuan
pemuda Jong
Java memilih
Bahasa Melayu
sebagai Bahasa
persatuan
1928
Kongres Pemuda
2 menghasilkan
SOEMPAH
PEMOEDA
18 Agustus
1945
Bahasa Indonesia
resmi menjadi
Bahasa Negara
5. Faktor Yang Mempengaruhi pemilihan Bahasa Melayu sebagai
Bahasa Persatuan
Bahasa Melayu memiliki
sistem Bahasa yang
sederhana
Bahasa Melayu
menjadi Lingua
Franca selama
berabad-abad.
Bentuk Bahasa Melayu luwes dan
mudah dipelajari.
Pelafalan dan pengejaan Bahasa
Melayu sama.
Bahasa Melayu tidak mengenal
tingkatan.
6. Perkembangan Ejaan
Bahasa Indonesia
Ejaan van Ophuisjen
Merupakan pedoman resmi ejaan
pertama yang diterbitkan pada tahun
1901. Fyi, bahasa Indonesia waktu
itu masih disebut sebagai bahasa
Melayu. Bisa ditebak dari namanya,
ejaan ini disusun oleh orang
Belanda bernama Charles A. van O
phuijsen dan dibantu oleh Engku Na
wawi Gelar Soetan Ma’moer dan Mo
ehammad Taib Soetan Ibrahim.
Source img : ruang guru
7. Ejaan Soewandi
Ejaan ini menggantikan Ejaan van Ophuijsen setelah dire
smikan pada tanggal 19 Maret 1947 berdasarkan Surat K
eputusan
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republ
ik
Indonesia Nomor 264/Bhg.A. Kenapa disebut Ejaan Soew
andi? Karena penyusunnya adalah Mr. Raden Soewandi y
ang waktu itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Peng
ajaran, dan
Kebudayaan. Oh iya, ejaan ini dikenal juga sebagai Ejaa
n
Republik.
Pembaharuan dari Ejaan Soewandi terletak dalam pengg
unaan diftong (gabungan dua huruf vokal) oe yang diganti
menjadi huruf u, dan dihapuskannya tanda apostrof. Nah,
tanda apostrof
ini diganti menjadi huruf k atau tidak dituliskan sama seka
li.
Contohnya:
•Jum’at → Jumat
•ra’yat → rakyat
•ma’af → maaf
8. Ejaan Pembaharuan
Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 195
4, Prof. M. Yamin menyarankan agar ejaan Soewandi dise
mpurnakan. Pembaharuan yang disarankan panitia yang
diketuai Prijono dan E. Katoppo antara lain: membuat sta
ndar satu fonem satu huruf, dan diftong ai, au, dan oi diej
a menjadi ay, aw, dan oy. Selain itu, tanda hubung juga tid
ak digunakan dalam kata berulang yang memiliki makna t
unggal seperti kupukupu dan alunalun.
Tapi, ejaan ini nggak jadi diresmikan dalam undang-undan
g. Huft… untung deh. Pasti bakal aneh kalau “koboi junior
naik kerbau” ditulis jadi “koboy junior naik kerbaw”.
Source img : ruang guru
9. Ejaan Melindo
&
Ejaan LBK
Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, ə,
o, a. Dalam ejaan ini, istilah-istilah asing sudah mulai dise
rap seperti: extra → ekstra; qalb → kalbu; guerilla → geril
ya.
Gabungan Konsonan tj---c (tjinta ---- cinta)
nj—nc (njonja --- nconca)
10. Ejaan Yang
Disempurnakan (EY
D)
Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. Di antara der
etan “mantan” ejaan di atas, EYD ini yang paling awet. Juga,
ejaan ini mengatur secara lengkap tentang kaidah penulisan b
ahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur bahasa serapan, t
anda baca,
pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf kapital
, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”
, dan “z” yang kental dengan unsur bahasa asing resmi menja
di bagian Bahasa Indonesia.