Dokumen tersebut membahas tentang manajemen menyusui pada masa pandemi COVID-19, yang mencakup panduan untuk ibu yang terinfeksi COVID-19 agar tetap dapat menyusui dengan aman, serta dukungan untuk inisiasi menyusu dini dan menyusui eksklusif. Dokumen ini juga memberikan penjelasan tentang pentingnya memerah ASI bagi ibu yang tidak dapat menyusui secara langsung.
2. Manajemen Menyusui
pada Masa Pandemi
COVID-19
Divisi Edukasi d an Layanan Publik
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) CabangPurwokerto
a i m i . c a b a n g p u r w o k e r t o @ g m a i l . c o m
@ a i m i _ p u r w o k e r t o F a n p a g e AI M I P u r w o k e r t o
Webinar “Optimalisasi Kesehatan Ibu Nifas dan
Bayi Baru Lahir Pada Masa Pandemi COVID-19”
P u r w o k e r t o , 0 8 J un i 2 0 2 0
3. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
Alamat Korespondensi AIMI Pusat :
TERAS SEBELAS Jl. Jeruk Purut 11, Cilandak, Jakarta 12560, Indonesia
website : https://aimi-asi.org
AIMI adalah suatu organisasi nirlaba berbadan hukum dan non-pemerintah
yang berbasis kelompok pendukung sesama ibu menyusui. AIMI didirikan
pada tanggal 21 April 2007 oleh sekumpulan ibu-ibu menyusui di Indonesia.
4. Visi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
1. DKI Jakarta (AIMI Pusat)
2. Jawa Barat (Cabang Bogor, Bekasi, Cirebon dan Depok)
3. Jawa Timur (Cabang Malang dan Madiun)
4. Jawa Tengah (Cabang Solo dan Purwokerto)
5. Sumatera Utara
6. Sulawesi Selatan (Cabang Sorowako)
7. Yogyakarta (Cabang Bantul)
8. Bali
9. Kalimantan Barat
Menjadi kelompok pendukung ibu andalan
masyarakat dan berperan utama dalam
peningkatan angka ibu menyusui di Indonesia
melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan promosi,
edukasi, dan advokasi mengenai menyusui.
10. Kalimantan Selatan
11. Kalimantan Timur
12. Jambi
13. Bangka Belitung
14. Sumatera Barat
15. Lampung
16. Sumatera Selatan
17. Kepulauan Riau
18. Nusa Tenggara Barat
18 AIMI Daerah dan 10 AIMI Cabang
5. AIMI Purwokerto terbentuknya berawal dari komunitas ASI FOR BABY
PURWOKERTO yang rutin mengadakan kegiatan sejak tahun 2010. Lima
tahun kemudian diresmikan menjadi AIMI Purwokerto sebagai cabang ke-2
AIMI Jawa Tengah pada tanggal 14 Februari 2015.
Pengurus AIMI Purwokerto (10 orang) bersama Ketua AIMI Jawa Tengah (Rachmadhani Yuniarco)
dan Perwakilan Dinkes Banyumas pada saat peresmian AIMI Purwokerto.
@ a i m i _ p u r w o k e r t o F a n p a g e AI M I P u r w o k e r t o
6. Manajemen Menyusui
pada Masa Pandemi
Pu rw okerto, 08 Juni 2020
COVID-19
Nurkhalipah Diny, ST
• Kon se lor Menyusui AIMI Purw okerto
• Ke tua Divisi Ed ukas i da n La yan an Publik AIMI Purwokerto
7. • WHO pada bulan Maret 2020 secara resmi
menyatakan bahwa penyakit COVID-19
yang disebabkan virus Corona atau SARS-
CoV-2 menjadi pandemi global.
• Himbauan pembatasan fisik (physical/
social distancing) selama pandemi COVID-
menimbulkan beberapa
dan stres bagi banyak
19 dapat
kekhawatiran
orang.
• Bisa jadi, hal ini juga membuat para ibu
menjadi takut menyusui bayi mereka.
10. Bagaimana tubuh ibu dapat
memproduksi komposisi ASI
sesuai kebutuhan bayi ?
Ketika bayi menghisap payudara ASI dan air liur dari mulut
bayi membilas payudara kemudian masuk lagi ke saluran ASI
(retrograde milk flow) tubuh ibu membaca petunjuk dari air
liur bayi dan menentukan kebutuhan bayi spesifik pada saat
itu tubuh ibu menghasilkan ASI sesuai yang
dibutuhkan bayi, baik dari segi gizi maupun antibodi. Saat
bayi sakit, mucus (lendir) dari mulut bayi juga memberikan
petunjuk tambahan mengenai kebutuhan antibodi bayi.
Raju TN. 2011. Breastfeeding is a dynamic biological process, not simply a meal at the breast. Breastfeeding Medicine, 6 (5):257-259.
Al-Shehri SS. et al. 2015. Breastmilk-saliva interaction bossst innate immunity by regulating the oral microbiome in early infancy. Plos one.
10(9): e0135047
11. Breast milk contains a
multitude of human and non-
human cells as well as
nutrients, hormones andother
immune system-related
components. Image adapted from The mysteries of milk, Natalie Shenker (2019)
Air Susu Ibu (ASI) selain sebagai sumber nutrisi juga dapat
memberikan perlindungan kepada bayi melalui berbagai
komponen zat kekebalan yang dikandungnya.
12. Jika seorang ibu menyusui
dinyatakan positif terinfeksi COVID-
19, apa saja yang mesti
diperhatikan terkait aktivitas
menyusuinya ?
15. Panduan yang harus diterapkan :
• Ibu harus selalu mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir selama 40 detik pada waktu-waktu penting,
termasuk sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
• Secara rutin membersihkan permukaan yang tersentuh
yang tersentuh oleh ibu di rumah dan sekitarnya dengan
menggunakan sabun dan air.
• Ibu menggunakan masker saat menyusui atau merawat
bayi.
• Ibu dengan bayinya harus menjaga jarak fisik dari orang
lain (minimal 1 m) dan menghindari menyentuh mata,
hidung dan mulut (Unicef, 2020).
16. Ibu dengan COVID-19 perlu
didukung untuk IMD (Inisiasi
Menyusu Dini) dan Menyusui ASI
Eksklusif
17.
18. Panduan yang harus diterapkan :
• Selama dekat dengan bayi, baik saat IMD atau menyusui,
ibu menggunakan masker.
• Ibu harus selalu menjaga kebersihan tangannya dengan
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama
40 detik sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.
• Ibu dengan bayinya harus menjaga jarak fisik dari orang
lain (minimal 1 m) dan menghindari menyentuh mata,
hidung, dan mulut.
• Ibu dan bayi dapat melakukan rawat gabung untuk
meningkatkan proses keberhasilan menyusui eksklusif.
19. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
IMD merupakan upaya aktif bayi untuk menyusu
dalam satu jam pertama kelahiran, segera setelah
dilahirkan.
Banyak manfaat yang akan diperoleh :
1. Mendapat manfaat kontak kulit (skin-to-skin) antara ibu
dan bayi meningkatkan bonding dll.
2. Bayi mendapatkan kolostrum untuk imunitas dan
kesehatan bayi.
3. Bayi 8X lebih berhasil mendapatkan ASI Eksklusif.
4. Mengurangi pengeluaran rumah tangga akibat pembelian
susu formula dll.
20. IMD pada masa pandemi COVID-19
(sebuah pembelajaran dari Vietnam)
Unicef, 2020
21. Menyusui Eksklusif
• Pemberian ASI saja secara eksklusif
selama 6 bulan pertama tanpa minuman
atau makanan tambahan lain, kecuali
adanya konsumsi obat/mineral atas resep
dokter terkait kondisi bayi.
• Keberhasilan menyusui eksklusif dapat
didukung dengan adanya rawat gabung
setelah ibu melahirkan.
22. Rawat Gabung
Rawat gabung mendukung ibu dan bayi dapat
bersama setelah melahirkan dalam satu
ruangan.
Manfaat rawat gabung:
1. Ibu akan lebih mudah mengenali tanda haus/lapar
sebelum bayi menangis;
2. Rawat gabung dapat meningkatkan keberhasilan
menyusui;
3. Cara terbaik bagi ibu untuk dapat beristirahat sambil
menyusui;
4. Imunitas tubuh bayi terjaga;
5. Kontak kulit bisa terus dilakukan.
24. Apa saja yang perlu
diperhatikan selama proses
menyusui ?
1. Posisi menyusui
2. Pelekatan menyusui
3. Prinsip produksiASI
4. Tanda-tanda pada bayi
25. Posisi Menyusui
Image from https://babyandbreakfast.ph/2019/01/23/breastfeeding-positions/
Tidak ada satu posisipun yang
dianggap ideal. Ibu mesti kenal
karakter badannya sendiri dan
karakter si bayi saat menyusu dan
karakter aliranASInya.
26. Pelekatan Menyusui
Pelekatan (latch – on) yang baik ditandai dengan 4 hal (AMUBIDA) yaitu :
1. Areola : sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi.
2. Mulut bayi terbuka lebar
3. Bibir bawah terlipat ke bawah (dower).
4. Dagu menempel pada payudara.
30. Jika seorang ibu lemah dan tidak kuat
menyusui secara langsung, ibu perlu
didukung memberikan ASI secara
aman dengan alternatif lainnya untuk
bayinya
31.
32. Panduan menyediakan ASI perah :
• Jika ibu sakit parah baik karena COVID-19 atau komplikasi
kesehatan lainnya, cegah ibu dari merawat bayinya
sendiri atau memberikan ASI secara langsung.
• Dukung dan bantu
memberikannya secara
untuk memerah ASI-nya dan
aman kepada bayinya, seraya
tetap menerapkan standar dan langkah-langkah kebersihan
yang tepat.
33. Panduan menyediakan ASI perah :
• Jika ibu memerah ASI dengan tangan, secara manual atau
menggunakan pompa listrik, ibu harus diingatkan untuk
mencuci tangannya sebelum dan sesudahnya. Selain
itu, pastikan tangan dan alat-alat pompa yng digunakan
telah dibersihkan secara seksama.
• ASI kemudian diberikan kepada bayi dengan
menggunakan cangkir bermulut lebar atau sendok yang
bersih. Lebih baik jika yang memberikan adalah yang tidak
memiliki gejala sakit apapun (Unicef, 2020).
34. Mengapa harus memerah ASI ?
Terdapat beberapa alasan penting mengapa ibu harus
memerah ASI ?
• Ibu dan bayi dalam kondisi terpisah;
• Kondisi ibu terlalu lemah atau sakit sehingga sulit untuk
menyusui bayinya;
• Kondisi bayi terlalu lemah untuk menghisap payudara;
• Mempertahankan produksi ASI tetap terjaga : jika
“pengosongan” payudara tidak terjadi, produksi ASI akan
berkurang dan terhenti.
35. Pesan penting yang harus diingat :
• ASI lebih superior dibanding susu formula. Risiko
negatif bagi kesehatan bayi meningkat saat diberikan susu
formula tanpa indikasi medis.
• Jika harus menyediakan ASI perah, disarankan
menyajikan ASI perah segar, bukan beku.
• Bayi yang terlahir dari ibu berstatus terduga atau positif
terinfeksi COVID-19, harus diberikan asupan sesuai
standar pemberian makan bayi, dengan melakukan
standar pencegahan yang berlaku (WHO, 2020).
36. Menyusui adalah hadiah terbaik yang dapat
diberikan seorang ibu pada bayinya. Pada keadaan
miskin, menyusui dapat merupakan pemberian satu-
satunya. Pada keadaan sakit, menyusui merupakan
pemberian yang dapat menyelamatkan jiwa.
37. @ a i m i _ p u r w o k e r t o F a n p a g e AI M I P u r w o k e r t o
TERIMA KASIH
Divisi Ed ukasi dan Layanan Publik
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cabang Purwokerto
a i m i . c a b a n g p u r w o k e r t o @ g m a i l . c o m