2. Primary Eye Care (P.E.C) : unit terdepan yang
merupakan bagian integral dari Puskesmas
Yang meliputi usaha-usaha peningkatan,
pencegahan dan pengobatan terhadap
individu atau masyarakat.
3. Melalui kegiatan pelayanan kesehatan mata
yang di integrasikan di Puskesmas yang
merupakan pintu gerbang utama yang
berhubungan langsung dengan masyarakat
sehingga angka kesakitan mata dapat
ditekan dan angka kebutaan serta
kemunduran fungsi penglihatan dapat
dihilangkan
4. Diberikan penyegaran dan latihan mengenai pengetahuan
kesehatan mata :
Diagnosa dini dan pengobatan penyakit mata yang
terbanyak diderita masyarakat
Melakukan operasi kecil :
Entropion, Ectropion Incisi Hordeolum / Chalazion,
Pengambilan benda asing di cornea
Melakukan pertolongan I pada : Glaucoma acute, Ulcus
Cornea, Hyphema,Trauma mata
Melaksanakan rujukan penderita yang tidak dapat
ditangani (jangan beri salep mata, agar memudahkan
observasi oleh dokter mata
Melaksanakan pengawasan lanjut penyakit- penyakit
mata sebelum dirujuk, misalnya : katarak
5. - Case finding
- Pemeriksaan visus (bila < 5/10 dirujuk)
- PemeriksaanTonometri (terutama pasien > 40
tahun)
- Melakukan pengobatan
- Pembedahan kecil
- Pertolongan pertama dan rujukan terhadap
Glaucoma,Trauma tembus, Hypema berat, Ulcus
cornea, mata merah dengan visus menurun,
Cataract dan Amblyopia
6.
7.
8. Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit,
dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling
tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut
dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,
dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
9. 3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat
demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau
kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan
rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakittersebutsecaramandiridantuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip
dan/atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
10. Ekstraksi benda asing
Anestesi topikal
Inspeksi bola mata, eversi kelopak
Swab dengan cotton bud lembap
Irigasi dengan normal saline
Antibiotik topikal
11.
12. Kausa : pecahnya pembuluh darah kecil
konjungtiva
Terapi : cold compress, terserap spontan 1-3
minggu
13. Derajat ringan – berat
Gejala : berpasir, lengket, berair, gatal, silau
Pelembap mata
14.
15.
16.
17.
18.
19. Radang jaringan konjungtiva sebelah dalam
Benjolan setempat, batas tegas
Berminggu-minggu sampai bulan
Keluhan : mengganjal, tdk ada keluhan
Terapi : NSAID topikal/ steroid topikal