SlideShare a Scribd company logo
TEORI AKUNTANSI TUGAS TM 14
DAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN
BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad)
Disusun Oleh:
Norma Selestia - 43222120010
Nama Dosen :
Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA, 2023
ABSTRAK
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad sebagai entitas pelayanan kesehatan yang dibawah
naungan TNI Angkatan Darat, memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi keuangan
secara transparan dan akurat. Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di
Indonesia, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK).
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam
mengimplementasikan Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan berbasis SAK-ETAP serta
hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Kata Kunci: Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan, SAK-ETAP, Teori Akuntansi
PENDAHULUAN
Laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen ini mencakup periode tertentu dan
dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang posisi keuangan, kinerja
operasional, dan perubahan dalam keuangan Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad. SAK-ETAP
memberikan pedoman yang jelas untuk pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi
keuangan, dan laporan ini mencerminkan kesesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.
SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) adalah
standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
di Indonesia. SAK-ETAP umumnya berlaku untuk entitas bisnis yang tidak termasuk dalam
kategori entitas dengan akuntabilitas publik, dan hal ini mencakup rumah sakit yang dikelola oleh
PusdiKKes Puskesad (Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat).
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad sebagai entitas pelayanan kesehatan yang dibawah
naungan TNI Angkatan Darat, memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi keuangan
secara transparan dan akurat. Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di
Indonesia, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK).
Penting untuk dicatat bahwa rumah sakit, termasuk yang dikelola oleh Pusdikes Puskesad,
mungkin juga perlu mempertimbangkan pedoman dan regulasi khusus yang berlaku di sektor
kesehatan. Untuk informasi yang lebih akurat dan terkini, saya sarankan untuk merujuk kepada
panduan resmi SAK-ETAP dan mengonsultasikan dengan profesional akuntansi yang
berpengalaman di sektor kesehatan untuk aspek-aspek yang spesifik
Dalam artikel ini memberikan landasan bagi RS Pusdikes Puskesad untuk mengakui dan
mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam laporan akuntansi mereka. Dengan demikian,
melangkah menuju pengungkapan dan pelaporan berbasis SAK-ETAP dalam menyusun laporan
akuntansi dapat meningkatkan citra dan dampak positif Rumah Sakit pada masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi
Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan berbasis SAK-ETAP Dalam Pelaporan Akuntansi pada
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”.
LITERATUR TEORI
A. SAK-ETAP
1. Pengertian SAK-ETAP
Sesuai ruang lingkup SAK ETAP maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan
oleh entitas tanpa akuntabilitas publik (entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum). Kehadiran
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih dikenal
dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UKM dalam
menyajikan laporan keuangan. Tujuan dari SAK ETAP sendiri yakni untuk memberikan
kemudahan bagi entitas skala kecil dan menengah.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, ruang lingkup dari SAK ETAP yaitu
diperuntukan bagi entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement)
bagi pengguna eksternal. Martini menyatakan bahwa penerapan SAK ETAP lebih
sederhana dibanding penerapan PSAK umum yang mengacu pada IFRS karena SAK
ETAP mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
2. Karakteristik SAK-ETAP
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, karateristik SAK ETAP adalah sebegai berikut:
a. SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
b. ETAP adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
c. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
d. Lebih sederhana antara lain:
o Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.
o Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
o Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan
e. Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan Dapat Dipahami, Relevan,
Materialitas, dan
f. Keandalan SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang
tidak memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos
tersebut merupakan hasil dari penerapan “matching concept”.
g. Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau penghasilan
dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP.
B. LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi bagi manajemen dan
pihak – pihak lain yang berkepentingan terhadap operasi perusahaan (investor, bank,
pemasok, pemda, dsb). Oleh karena itu laporan keuangan harus disajikan sedemikian rupa
agar dapat membantu memenuhi kegunaannya secara efektif untuk kepentingan analisa,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu terdapat laporan-laporan periodik
lainnya yang diperlukan manajemen, semisal efisiensi kerja, jam kerja, jumlah produksi,
efisiensi tagihan, biaya produksi, dan sebagainya
Menurut Sugiona (2015) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil
akhir dari keguatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan.
Sedangkan menurut Hery (2015) mengungkapkan bahwa Laporan keuangan adalah
pengguna laporan keuangan dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu pengguna internal
dan pengguna eksternal.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Laporan keuangan menurut kasmir (2018) ada 3 antara lain:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan saat ini,
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini, dan
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu.
3. Prinsip penting yang harus diperhatikan dalam Penyusunan Laporan Keuangan
a. Lengkap: Laporan harus menyajikan informasi yang lengkap mengenai hasil kegiatan
periode berjalan yang disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya dan
dengan nilai proyeksi/anggaran. Penjelasan dan informasi tambahan yang dipandang
perlu harus disertakan untuk menghindari adanya penafsiran yang menyesatkan.
b. Informatif: Laporan harus menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pemakai.
c. Relevan: Laporan keuangan harus berisi informasi-informasi penting yang tepat dan
dapat memenuhi kebutuhan manajemen.
d. Akurat: Laporan harus menyajikan informasi yang dapat diandalkan kecermatannya.
e. Tepat waktu: Laporan harus disajikan tepat waktu yaitu segera setelah berakhirnya
periode pelaporan.
4. Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi penggunanya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia [1],
Karakteristik kualitatif pokok ada 4 (empat), yaitu:
a. Dapat dipahami
b. Relevan
c. Materialitas
d. Keandalan
Agar laporan dapat bermanfaat maka setiap jenjang manajemen yang menerima laporan
wajib mengkaji laporan dimaksud dan mendapatkan penjelasan lebih lanjut terhadap hal-
hal yang menyimpang dari rencana dan/atau hal-hal yang meragukan untuk terciptanya
sistem pengendalian intern manajemen yang sehat dapat berjalan secara efektif.
C. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN DALAM SAK-ETAP
1. Laporan Neraca
A. Pengertian
Neraca (balance sheet), adalah daftar yang menyajikan posisi keuangan secara sistematis
tentang aktiva (assets), kewajiban atau pasiva (liabilities) dan modal (equity) suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca disajikan secara komparatif dengan neraca
tahun sebelumnya. Neraca perusahaan merupakan laporan keuangan yang menunjukan
aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik per tanggal tertentu. Pada neraca, aset ditempatkan
disebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas ada disebelah kanan. Bagian aset dalam
neraca disusun berdasrkan urutan cepat lambatnya aset tersebut dikonversikan menjadi
kas atau digunakan dalam operasi (berdasrkan urutan likuiditasnya). Pada bagian
kewajiban, semua jenis kewajiban
B. Unsur-Unsur Laporan Neraca
Neraca keuangan disusun berdasarkan pada rekaman data transaksi yang valid yang telah
diolah, yaitu:
 Laporan arus kas, dimana saldo akhir dari laporan arus kas akan menjadi salah satu
pos di neraca, yaitu aktiva lancar (kas)
 Laporan laba-rugi, dimana laba bersih dari laporan labarugi menjadi salah satu pos di
neraca, yaitu bagian dari ekuitas (Laba atau rugi tahun berjalan)
Format standar neraca menggambarkan aset perusahaan pada sisi kiri halaman, yang
umumnya disebut sebagai “debet”, serta kewajiban (utang) dan modal dicatat pada sisi
kanan (kredit), yang dapat dinyatakan melalui persamaan:
Total Aktiva (aset) = Kewajiban + Ekuitas
a. Aktiva (Asset)
Aktiva (aset) adalah saldo debet (debit balance) yang berisi segala sesuatu yang
dimiliki/dikuasai perusahaan. Aset terbagi dalam dua kategori, yaitu:
 Aktiva lancar (current assets), adalah aset yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
 Diperkirakan akan direalisir atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam
jangka waktu siklus operasi normal perusahaan
 Dimiliki untuk diperdagangkan
 Diharap akan direalisasi dalam kurun waktu 12 bulan setalah akhir periode
pelaporan atau
 Berupa kas/setara kas kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran
atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya dalam kurun
waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
 Aset tidak lancar: Perusahaan mengklasifikasikan semua aset lainnya yang tidak
memenuhi kriteria aset lancar sebagai aset tidak lancar.
b. Kewajiban (Liabilities)
Karakteristik dari kewajiban adalah perusahaan mempunyai kewajiban masa kini
untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu, kewajiban
dapat berupa kewajiban hukum dan konstruktif, kewajiban dapat dipaksakan menurut
hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan.
Kewajiban diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar yaitu:
 Kewajiban jangka pendek
Dicatat sebagai kewajiban jangka pendek bilamana memenuhi kriteria sebagai
berikut :
 Diperkirakan akan diselesaikan dalam kurun waktu siklus normal operasi
perusahaan;
 Kewajiban akan diselesaikan kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan; atau
 Perusahaan tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
 Kewajiban jangka panjang
Perusahaan mengklasifikasikan seluruh kewajiban yang tidak memenuhi kriteria
kewajiban jangka pendek sebagi kewajiban jangka panjang.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setalah dikurangi dengan seluruh
kewajibannya, ekuitas mungkin di sub klasifikasikan semisal modal saham, laba rugi
tahun lalu, laba rugi tahun berjalan
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang mencantumkan informasi mengenai
pendapatan dan beban, serta laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan
selama suatu periode tertentu. Laporan ini merupakan upaya untuk mengukur hasil bersih
dari operasi perusahaan selama kurun waktu tertentu, biasanya selama tiga bulan atau satu
tahun, serta untuk melihat rincian darimana laba diperoleh
Laporan laba-rugi (profit and loss statement) merupakan ringkasan dari pendapatan
yang diterima perusahaan dengan beban operasional yang terjadi karena adanya penjualan
dan beban operasional pada periode yang sama. Laporan labarugi atau laporan pendapatan
tidak bersifat seketika atau tunai, melainkan bersifat akumulatif (accrual). Disajikan secara
komparatif dengan perhitungan laba-rugi tahun lalu.
3. Laporan Perubahan Modal
A. Pengertian
Laporan Perubahan Modal Merupakan laporan yang menyajikan posisi modal dasar pada
suatu periode tertentu, yang dipengaruhi oleh jumlah laba atau rugi tahun sebelumnya dan
laba atau rugi pada tahun berjalan
SAK ETAP memperbolehkan penggabungan laporan laba rugi dengan laporan perubahan
dalam satu laporan yang disebut “ Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba” dengan syarat
perubahan ekuitas terjadi karena adanya perubahan laba (pembagian deviden) dan koreksi-
koreksi kesalahan tahun lalu.
B. Tujuan
Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi yang memuat pendapatan dan beban
yang diakui secara langsung dalam ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan yang diakui, jumlah investasi dan distribusi lain ke pemilik modal
selama periode tersebut.
C. Informasi yang Disajikan didalam Laporan Perubahan Modal
Menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:
 Laba atau rugi untuk periode pelaporan;
 Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
 Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui pada tiap
 komponen modal;
 Rekonsiliasi setiap komponen modal antara jumlah tercatat awal dan akhir periode,
yang diungkapkan secara terpisah yang berasal dari: Laba atau Rugi dan Pendapatan
serta beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
4. Laporan Arus Kas
A. Pengertian
Laporan arus kas memberikan gambaran bagaimana perusahaan: Memperoleh kas dari
kegiatan operasinya; Menggunakan kas untuk investasi; dan Mengelola pendanaan.
Kas dalam laporan arus kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara kas
(cash And cash equivalent), yaitu:
 Kas (cash on hand)
 Bank (cash on bank)
 Deposito berjangka (unrestricted time deposit)
 Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan (short term investment <
three months)
Terdapat 2 metode dalam penyusunan Laporan Arus Kas, yaitu :
 Metode langsung: Disusun dengan cara membuat rekapitulasi atas penerimaan dan
pengeluaran kas/setara kas (Buku kas/ Buku kas cabang/buku Bank)
 Metode tidak langsung: Disusun dengan cara membandingkan neraca perusahaan 2
tahun berturut-turut untuk mengetahui kenaikan dan penurunan pos-pos yang
terdapat dalam neraca (SAK ETAP wajib dengan metode ini
B. Tujuan
Laporan Arus Kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas yang
menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan
C. Informasi yang Disajikan dalam Laporan Arus Kas Catatan
Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas menyajikan laporan arus kas yang
melaporkan arus kas untuk satu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Dalam laporan arus kas, aktivitas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
1) Aktivitas operasi
Adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba, atau aktivitas
rutin perusahaan, antara lain:
 Menjual barang (dalam hal ini menjual air)
 Membeli barang (jasa) dari pemasok (supplier)
 Membayar biaya operasi (gaji, sewa, asuransi, dll)
 Membayar bunga utang
 Membayar pajak
Secara umum arus kas operasi diharapkan positif, artinya lebih banyak kas
dihasilkan dari kegiatan operasi dibandingkan yang digunakan untuk kegiatan
operasi.
2) Aktivitas investasi
Terkait dengan aktivitas pembiayaan investasi dan sumber dana yang diperoleh untuk
melakukan investasi perusahaan, antara lain:
 Memperoleh atau menjual aktiva tetap.
 Membeli atau menjual anak perusahaan.
 Meminjamkan dana atau memperoleh kembali aktiva tetap.
Inti dari aktivitas investasi adalah bagaimana perusahaan mengamankan kapasitas
operasinya. Pembelian aktiva tetap dapat bertujuan untuk mengganti peralatan atau
menambah peralatan. Pembelian anak perusahaan berarti perusahaan menambah
kapasitas operasinya secara tidak langsung. Pada umumnya arus kas investasi adalah
negatif, artinya perusahaan yang normal cenderung untuk menambah kapasitas,
sementara perusahaan yang kesulitan likuiditas cenderung menjual asetnya.
3) Aktivitas pendanaan
Pendanaan (financing) terkait dengan pengelolaan sumber dana perusahaan, termasuk
di dalamnya adalah:
 Mendapat pinjaman dan membayarnya kembali
 Menerbitkan saham
 Membayar dividen
Pola arus pendanaan tidak pasti, dapat positif atau negatif. Beberapa aktivitas
pendanaan bersifat tidak rutin, misalnya penerbitan saham, penerbitan obligasi.
Aktivitas yang tidak rutin tersebut umumnya menimbulkan lonjakan jumlah yang
cukup besar.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan bertujuan untuk:
 Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakanakuntansi tertentu yang digunakan, dalam SAK ETAP wajib menyatakan
kepatuhan kepada SAK ETAP yang artinya laporan keuangan secara keseluruhan
mengikuti ketentuan SAK ETAP;
 Mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan
dibagian manapun dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas;
 Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dibagian manapun dalam
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, tetapi
relevan untuk memahami laporan keuangan.
PEMBAHASAN
A. Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP Dalam
Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad
Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan
akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad dapat mencakup beberapa langkah strategis
untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan dengan akurat dan transparan
posisi keuangan dan kinerja operasional rumah sakit. Berikut adalah beberapa langkah
implementasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad:
1) Pemahaman SAK-ETAP
Pastikan tim akuntansi dan keuangan di Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad memahami
dengan baik prinsip-prinsip dan pedoman yang terkandung dalam SAK-ETAP. Ini
melibatkan pelatihan dan pemahaman mendalam tentang bagaimana menerapkan standar
ini dalam konteks rumah sakit.
2) Pengorganisasian Data Keuangan
Organisasi dan pengorganisasian data keuangan rumah sakit agar sesuai dengan format
dan kriteria yang ditetapkan oleh SAK-ETAP. Hal ini mencakup pengelompokan transaksi
ke dalam akun-akun yang sesuai dengan struktur SAK-ETAP.
3) Pengakuan dan Pengukuran Transaksi
Menerapkan prosedur pengakuan dan pengukuran transaksi keuangan sesuai dengan
prinsip-prinsip SAK-ETAP. Ini mencakup penerapan metode pengukuran yang benar,
seperti biaya historis atau nilai wajar, sesuai dengan jenis aset atau kewajiban.
4) Penyusunan Laporan Keuangan
Menyusun laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas,
sesuai dengan format yang diatur oleh SAK-ETAP. Pastikan bahwa laporan tersebut
mencakup semua informasi yang diperlukan oleh SAK-ETAP dan memberikan gambaran
yang jelas tentang posisi keuangan dan kinerja operasional.
5) Pengelolaan Risiko Keuangan
Integrasikan pengelolaan risiko keuangan ke dalam pelaporan keuangan. Identifikasi
risiko yang mungkin mempengaruhi posisi keuangan dan tindakan yang diambil untuk
mengelolanya.
6) Audit Internal dan Eksternal
Lakukan audit internal secara berkala untuk memastikan bahwa prosedur internal dan
pelaporan sesuai dengan SAK-ETAP. Selain itu, melibatkan auditor eksternal untuk
memberikan perspektif independen dan memastikan kepatuhan terhadap standar.
7) Pelatihan dan Pengembangan Staf
Pastikan bahwa staf yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan terus menjalani
pelatihan dan pengembangan agar tetap memahami perubahan dalam SAK-ETAP atau
regulasi keuangan lainnya
8) Komunikasi Pemangku Kepentingan
Lakukan komunikasi aktif dengan pemangku kepentingan, termasuk pasien, pemerintah,
dan masyarakat umum, untuk menjelaskan laporan keuangan dan upaya yang dilakukan
dalam mencapai kepatuhan terhadap SAK-ETAP.
Implementasi langkah-langkah ini akan membantu Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
mencapai pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi dan mendorong
transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan finansialnya..
B. Hambatan Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP
Dalam Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad
Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan
akuntansi pada Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dapat menghadapi beberapa hambatan yang
dapat mempersulit atau memperlambat proses tersebut. Berikut adalah beberapa hambatan
yang mungkin dihadapi:
1) Keterbatasan Sumber Daya
Rumah sakit mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan
untuk mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Proses pelaporan yang sesuai
dengan SAK-ETAP mungkin memerlukan pelatihan tambahan untuk staf dan mungkin
memerlukan investasi dalam sistem akuntansi yang lebih canggih.
2) Kompleksitas Struktur Organisasi
Jika rumah sakit memiliki struktur organisasi yang kompleks, terutama jika terdapat unit-
unit atau cabang-cabang yang berbeda, mengintegrasikan informasi keuangan dari seluruh
organisasi menjadi lebih sulit dan kompleks.
3) Kurangnya Pemahaman tentang SAK-ETAP
Staf yang terlibat dalam proses pelaporan mungkin tidak sepenuhnya memahami prinsip-
prinsip dan persyaratan SAK-ETAP. Kurangnya pemahaman ini dapat mengakibatkan
kesalahan dalam pengungkapan dan pelaporan keuangan.
4) Perubahan Sistem Informasi
Jika diperlukan perubahan pada sistem informasi keuangan untuk mendukung
implementasi SAK-ETAP, hal ini dapat menjadi tantangan teknis dan membutuhkan biaya
yang signifikan. Sistem yang sudah ada mungkin perlu diperbarui atau disesuaikan.
5) Ketidakpastian Hukum dan Regulasi
Rumah sakit mungkin menghadapi ketidakpastian terkait interpretasi atau perubahan
dalam hukum dan regulasi yang berlaku. Perubahan ini dapat mempengaruhi kepatuhan
rumah sakit terhadap SAK-ETAP dan memerlukan adaptasi yang cepat.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, perlu dilakukan pendekatan yang holistik,
termasuk investasi dalam pelatihan, komunikasi yang efektif, dan manajemen perubahan yang
baik. Pemahaman dan dukungan dari semua pihak terkait sangat penting untuk memastikan
keberhasilan implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP di
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad.
C. Tantangan Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP
Dalam Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad
Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan
akuntansi pada Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dapat dihadapkan dengan berbagai
tantangan. Beberapa tantangan khusus dapat mencakup:
1) Kompleksitas Operasional Rumah Sakit
Rumah sakit sering memiliki struktur operasional yang kompleks dengan banyak
departemen, layanan, dan unit yang berbeda. Mengintegrasikan semua aspek ini ke dalam
sistem pelaporan yang mematuhi SAK-ETAP dapat menjadi tantangan logistik yang
signifikan.
2) Ketersediaan Data yang Tepat dan Akurat
Tantangan dalam mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data keuangan yang akurat
dan tepat waktu. Data yang tidak akurat atau terlambat dapat memengaruhi kualitas
laporan keuangan.
3) Tantangan Kultur Organisasi
Tantangan dalam mengubah budaya organisasi agar lebih berorientasi pada transparansi
dan akuntabilitas dapat menjadi hambatan. Terutama jika budaya sebelumnya tidak
mendukung praktik pengungkapan dan pelaporan yang lebih terbuka.
4) Tantangan Hukum dan Regulasi
Ketidakpastian atau perubahan dalam hukum dan regulasi yang berlaku dapat menyulitkan
Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dalam mencapai kepatuhan terhadap SAK-ETAP.
5) Perubahan Budaya Organisasi
Mengubah budaya organisasi untuk lebih terbuka dan transparan dalam pengungkapan
keuangan dapat menjadi tantangan. Jika budaya sebelumnya tidak mendukung praktik ini,
dapat diperlukan upaya yang signifikan untuk mengubah persepsi dan perilaku.
6) Manajemen Perubahan yang Efektif
Tantangan dalam memimpin perubahan di tingkat organisasi dan memastikan bahwa
semua pemangku kepentingan terlibat dan mendukung transformasi ke arah
pengungkapan dan pelaporan berbasis SAK-ETAP.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, perlu ada komitmen tinggi dari pimpinan rumah
sakit, pemahaman yang mendalam tentang SAK-ETAP, dan rencana implementasi yang
terperinci. Penggunaan bantuan dari profesional keuangan dan konsultan dapat juga
membantu mengatasi beberapa tantangan ini. Selain itu, komunikasi yang efektif dan
pelibatan semua pihak terkait sangat penting untuk kesuksesan implementasi.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-
ETAP dalam pelaporan akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad dapat mencakup beberapa poin
kunci yang melibatkan hasil, tantangan, dan langkah-langkah penting yang telah diambil. Berikut
adalah beberapa poin kesimpulan yang mungkin relevan:
1) Penerapan SAK-ETAP Meningkatkan Kualitas Pelaporan
Implementasi SAK-ETAP di Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad telah berkontribusi pada
peningkatan kualitas pelaporan keuangan. Penerapan standar ini membantu memastikan
bahwa laporan keuangan mencerminkan dengan akurat posisi keuangan dan kinerja
operasional rumah sakit.
2) Transparansi dan Akuntabilitas Ditingkatkan
Proses implementasi SAK-ETAP memperkuat transparansi dan akuntabilitas di dalam
organisasi. Pengungkapan yang lebih baik tentang transaksi keuangan dan praktik akuntansi
yang sesuai dengan standar meningkatkan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan.
3) Tantangan Dihadapi selama Implementasi
Implementasi SAK-ETAP tidak terlepas dari tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya,
kompleksitas operasional, dan perubahan budaya organisasi. Meskipun demikian, upaya
yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ini memberikan pembelajaran berharga dan
meningkatkan kemampuan adaptasi organisasi.
4) Keterlibatan dan Pelibatan Pemangku Kepentingan
Kesuksesan implementasi ini sejauh ini juga bergantung pada keterlibatan dan pelibatan aktif
dari berbagai pemangku kepentingan, seperti manajemen rumah sakit, staf, dan pihak
eksternal seperti auditor. Komunikasi terbuka dan kolaborasi menjadi kunci dalam
memastikan pemahaman dan dukungan.
5) Perlu Pemeliharaan dan Peningkatan Terus-menerus
Implementasi SAK-ETAP bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan tahap awal yang
memerlukan pemeliharaan dan peningkatan terus-menerus. Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
perlu terus memantau perubahan dalam standar dan regulasi serta menyesuaikan proses
pelaporan sesuai kebutuhan.
6) Investasi dalam Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Pemahaman dan keterampilan staf akuntansi dan keuangan menjadi kritis dalam
mengimplementasikan SAK-ETAP. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan perlu diteruskan untuk memastikan kesinambungan dan
keberlanjutan dalam pengelolaan keuangan.
Dalam rangka mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad perlu
terus mengambil tindakan proaktif, menjaga kualitas pelaporan, dan beradaptasi dengan perubahan
kondisi bisnis dan regulasi keuangan. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut,
akan membantu Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mencapai pelaporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi dan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan
finansialnya..
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2022). FORUM PERTEMUAN 14-TEORI AKUNTANSI. Modul Kuliah Teori
Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Hery., (2015). “Praktis Menyusun Laporan Keuangan”. Jakarta: Grasindo
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)., (2019). Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Standar Akuntansi Keuangan
Sugiono, A., Soenarn, Y. N., & Kusumawati, S. M., (2015) “Akuntansi & Pelaporan Keuangan
untuk Bisnis Skala Kecil dan Menenggah”. Jakarta: Grasindo
Wiwik Utami, 2018. Modul Teori Akuntansi, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Belkaoui, Ahmed Riahi. (2011). Accounting Theory. 6th edition. Salemba Empat. Jakarta
Link Slideshare
Norma Selestia-43222120010-TM 14

More Related Content

Similar to NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI

Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapheri baskoro
 
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)
heri baskoro
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
RaihanAbid1
 
[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx
IslanMuza
 
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxBAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
rivanasri
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
NORMASELESTIA1
 
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docxNorma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
NormaSelestia
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Kartika Dwi Rachmawati
 
Modul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerModul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satker
Sai Jawa Tengah
 
Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)
MOCHAMADDICKYRAMADHA
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Amrul Rizal
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuangan
Asep suryadi
 
Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)
AyuCahyaNingsih
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Nita Putri
 
Modul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iisModul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iis
Ella Ekaristy Tarigan
 
tugas 4
tugas 4tugas 4
tugas 4
sindyfauziah
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
Irawati Sulistianingsih
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
Irawati Sulistianingsih
 

Similar to NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI (20)

Ringkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etapRingkasan materi-sak-etap
Ringkasan materi-sak-etap
 
Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)Ringkasan materi-sak-etap (1)
Ringkasan materi-sak-etap (1)
 
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...
 
[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx[[RTM3 (4)-1.docx
[[RTM3 (4)-1.docx
 
Akm, tentang sak
Akm, tentang sakAkm, tentang sak
Akm, tentang sak
 
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptxBAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
BAB-1-AKUNTANSI-XI.pptx
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docxNorma Selestia-43222120010-TM03.docx
Norma Selestia-43222120010-TM03.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docxNorma Selestia-43222120010-TM 10.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 10.docx
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Modul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerModul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satker
 
Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 15)
 
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi KeuanganKerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
Kerangka Kerja Konseptual Yang Mendasri Akuntansi Keuangan
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuangan
 
Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)
 
Modul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iisModul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iis
 
tugas 4
tugas 4tugas 4
tugas 4
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
 
Tugas resume 1
Tugas resume 1Tugas resume 1
Tugas resume 1
 

More from NormaSelestia

Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docxNormaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docxNorma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docxNorma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docxNorma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docxNorma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
NormaSelestia
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
NormaSelestia
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
NormaSelestia
 

More from NormaSelestia (11)

Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docxNormaa  Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
Normaa Selestiaa-43222120010-TM 13.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docxNorma Selestia-43222120010-TM 12.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 12.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docxNorma Selestia-43222120010-TM 11.docx
Norma Selestia-43222120010-TM 11.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docxNorma Selestia-43222120010-TM09.docx
Norma Selestia-43222120010-TM09.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docxNorma Selestia-43222120010-TM07.docx
Norma Selestia-43222120010-TM07.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docxNorma Selestia-43222120010-TM06.docx
Norma Selestia-43222120010-TM06.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docxNorma Selestia-43222120010-TM02.docx
Norma Selestia-43222120010-TM02.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docxNorma Selestia-43222120010-TM05.docx
Norma Selestia-43222120010-TM05.docx
 
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docxNorma Selestia-43222120010-TM04.docx
Norma Selestia-43222120010-TM04.docx
 
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docxNorma_Selestia-43222120010-TM01.docx
Norma_Selestia-43222120010-TM01.docx
 

Recently uploaded

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 

Recently uploaded (17)

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 

NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI

  • 1. TEORI AKUNTANSI TUGAS TM 14 DAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad) Disusun Oleh: Norma Selestia - 43222120010 Nama Dosen : Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA, 2023
  • 2. ABSTRAK Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad sebagai entitas pelayanan kesehatan yang dibawah naungan TNI Angkatan Darat, memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi keuangan secara transparan dan akurat. Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan berbasis SAK-ETAP serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad. Kata Kunci: Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan, SAK-ETAP, Teori Akuntansi
  • 3. PENDAHULUAN Laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen ini mencakup periode tertentu dan dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang posisi keuangan, kinerja operasional, dan perubahan dalam keuangan Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad. SAK-ETAP memberikan pedoman yang jelas untuk pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi keuangan, dan laporan ini mencerminkan kesesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut. SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) adalah standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) di Indonesia. SAK-ETAP umumnya berlaku untuk entitas bisnis yang tidak termasuk dalam kategori entitas dengan akuntabilitas publik, dan hal ini mencakup rumah sakit yang dikelola oleh PusdiKKes Puskesad (Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat). Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad sebagai entitas pelayanan kesehatan yang dibawah naungan TNI Angkatan Darat, memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi keuangan secara transparan dan akurat. Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Penting untuk dicatat bahwa rumah sakit, termasuk yang dikelola oleh Pusdikes Puskesad, mungkin juga perlu mempertimbangkan pedoman dan regulasi khusus yang berlaku di sektor kesehatan. Untuk informasi yang lebih akurat dan terkini, saya sarankan untuk merujuk kepada panduan resmi SAK-ETAP dan mengonsultasikan dengan profesional akuntansi yang berpengalaman di sektor kesehatan untuk aspek-aspek yang spesifik Dalam artikel ini memberikan landasan bagi RS Pusdikes Puskesad untuk mengakui dan mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam laporan akuntansi mereka. Dengan demikian, melangkah menuju pengungkapan dan pelaporan berbasis SAK-ETAP dalam menyusun laporan akuntansi dapat meningkatkan citra dan dampak positif Rumah Sakit pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan berbasis SAK-ETAP Dalam Pelaporan Akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”.
  • 4. LITERATUR TEORI A. SAK-ETAP 1. Pengertian SAK-ETAP Sesuai ruang lingkup SAK ETAP maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik (entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum). Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih dikenal dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UKM dalam menyajikan laporan keuangan. Tujuan dari SAK ETAP sendiri yakni untuk memberikan kemudahan bagi entitas skala kecil dan menengah. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, ruang lingkup dari SAK ETAP yaitu diperuntukan bagi entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Martini menyatakan bahwa penerapan SAK ETAP lebih sederhana dibanding penerapan PSAK umum yang mengacu pada IFRS karena SAK ETAP mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan. 2. Karakteristik SAK-ETAP Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, karateristik SAK ETAP adalah sebegai berikut: a. SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik b. ETAP adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. c. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. d. Lebih sederhana antara lain: o Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan. o Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. o Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan e. Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan Dapat Dipahami, Relevan, Materialitas, dan
  • 5. f. Keandalan SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos tersebut merupakan hasil dari penerapan “matching concept”. g. Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau penghasilan dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP. B. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi bagi manajemen dan pihak – pihak lain yang berkepentingan terhadap operasi perusahaan (investor, bank, pemasok, pemda, dsb). Oleh karena itu laporan keuangan harus disajikan sedemikian rupa agar dapat membantu memenuhi kegunaannya secara efektif untuk kepentingan analisa, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu terdapat laporan-laporan periodik lainnya yang diperlukan manajemen, semisal efisiensi kerja, jam kerja, jumlah produksi, efisiensi tagihan, biaya produksi, dan sebagainya Menurut Sugiona (2015) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari keguatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Sedangkan menurut Hery (2015) mengungkapkan bahwa Laporan keuangan adalah pengguna laporan keuangan dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal. 2. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan Laporan keuangan menurut kasmir (2018) ada 3 antara lain: a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan saat ini, b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini, dan c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
  • 6. 3. Prinsip penting yang harus diperhatikan dalam Penyusunan Laporan Keuangan a. Lengkap: Laporan harus menyajikan informasi yang lengkap mengenai hasil kegiatan periode berjalan yang disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya dan dengan nilai proyeksi/anggaran. Penjelasan dan informasi tambahan yang dipandang perlu harus disertakan untuk menghindari adanya penafsiran yang menyesatkan. b. Informatif: Laporan harus menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pemakai. c. Relevan: Laporan keuangan harus berisi informasi-informasi penting yang tepat dan dapat memenuhi kebutuhan manajemen. d. Akurat: Laporan harus menyajikan informasi yang dapat diandalkan kecermatannya. e. Tepat waktu: Laporan harus disajikan tepat waktu yaitu segera setelah berakhirnya periode pelaporan. 4. Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif laporan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi penggunanya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia [1], Karakteristik kualitatif pokok ada 4 (empat), yaitu: a. Dapat dipahami b. Relevan c. Materialitas d. Keandalan Agar laporan dapat bermanfaat maka setiap jenjang manajemen yang menerima laporan wajib mengkaji laporan dimaksud dan mendapatkan penjelasan lebih lanjut terhadap hal- hal yang menyimpang dari rencana dan/atau hal-hal yang meragukan untuk terciptanya sistem pengendalian intern manajemen yang sehat dapat berjalan secara efektif. C. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN DALAM SAK-ETAP 1. Laporan Neraca A. Pengertian Neraca (balance sheet), adalah daftar yang menyajikan posisi keuangan secara sistematis tentang aktiva (assets), kewajiban atau pasiva (liabilities) dan modal (equity) suatu
  • 7. perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca disajikan secara komparatif dengan neraca tahun sebelumnya. Neraca perusahaan merupakan laporan keuangan yang menunjukan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik per tanggal tertentu. Pada neraca, aset ditempatkan disebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas ada disebelah kanan. Bagian aset dalam neraca disusun berdasrkan urutan cepat lambatnya aset tersebut dikonversikan menjadi kas atau digunakan dalam operasi (berdasrkan urutan likuiditasnya). Pada bagian kewajiban, semua jenis kewajiban B. Unsur-Unsur Laporan Neraca Neraca keuangan disusun berdasarkan pada rekaman data transaksi yang valid yang telah diolah, yaitu:  Laporan arus kas, dimana saldo akhir dari laporan arus kas akan menjadi salah satu pos di neraca, yaitu aktiva lancar (kas)  Laporan laba-rugi, dimana laba bersih dari laporan labarugi menjadi salah satu pos di neraca, yaitu bagian dari ekuitas (Laba atau rugi tahun berjalan) Format standar neraca menggambarkan aset perusahaan pada sisi kiri halaman, yang umumnya disebut sebagai “debet”, serta kewajiban (utang) dan modal dicatat pada sisi kanan (kredit), yang dapat dinyatakan melalui persamaan: Total Aktiva (aset) = Kewajiban + Ekuitas a. Aktiva (Asset) Aktiva (aset) adalah saldo debet (debit balance) yang berisi segala sesuatu yang dimiliki/dikuasai perusahaan. Aset terbagi dalam dua kategori, yaitu:  Aktiva lancar (current assets), adalah aset yang memenuhi kriteria sebagai berikut:  Diperkirakan akan direalisir atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan  Dimiliki untuk diperdagangkan  Diharap akan direalisasi dalam kurun waktu 12 bulan setalah akhir periode pelaporan atau
  • 8.  Berupa kas/setara kas kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya dalam kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.  Aset tidak lancar: Perusahaan mengklasifikasikan semua aset lainnya yang tidak memenuhi kriteria aset lancar sebagai aset tidak lancar. b. Kewajiban (Liabilities) Karakteristik dari kewajiban adalah perusahaan mempunyai kewajiban masa kini untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu, kewajiban dapat berupa kewajiban hukum dan konstruktif, kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan. Kewajiban diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar yaitu:  Kewajiban jangka pendek Dicatat sebagai kewajiban jangka pendek bilamana memenuhi kriteria sebagai berikut :  Diperkirakan akan diselesaikan dalam kurun waktu siklus normal operasi perusahaan;  Kewajiban akan diselesaikan kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau  Perusahaan tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.  Kewajiban jangka panjang Perusahaan mengklasifikasikan seluruh kewajiban yang tidak memenuhi kriteria kewajiban jangka pendek sebagi kewajiban jangka panjang. c. Ekuitas Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setalah dikurangi dengan seluruh kewajibannya, ekuitas mungkin di sub klasifikasikan semisal modal saham, laba rugi tahun lalu, laba rugi tahun berjalan
  • 9. 2. Laporan Laba Rugi Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang mencantumkan informasi mengenai pendapatan dan beban, serta laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan selama suatu periode tertentu. Laporan ini merupakan upaya untuk mengukur hasil bersih dari operasi perusahaan selama kurun waktu tertentu, biasanya selama tiga bulan atau satu tahun, serta untuk melihat rincian darimana laba diperoleh Laporan laba-rugi (profit and loss statement) merupakan ringkasan dari pendapatan yang diterima perusahaan dengan beban operasional yang terjadi karena adanya penjualan dan beban operasional pada periode yang sama. Laporan labarugi atau laporan pendapatan tidak bersifat seketika atau tunai, melainkan bersifat akumulatif (accrual). Disajikan secara komparatif dengan perhitungan laba-rugi tahun lalu. 3. Laporan Perubahan Modal A. Pengertian Laporan Perubahan Modal Merupakan laporan yang menyajikan posisi modal dasar pada suatu periode tertentu, yang dipengaruhi oleh jumlah laba atau rugi tahun sebelumnya dan laba atau rugi pada tahun berjalan SAK ETAP memperbolehkan penggabungan laporan laba rugi dengan laporan perubahan dalam satu laporan yang disebut “ Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba” dengan syarat perubahan ekuitas terjadi karena adanya perubahan laba (pembagian deviden) dan koreksi- koreksi kesalahan tahun lalu. B. Tujuan Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi yang memuat pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui, jumlah investasi dan distribusi lain ke pemilik modal selama periode tersebut. C. Informasi yang Disajikan didalam Laporan Perubahan Modal Menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:  Laba atau rugi untuk periode pelaporan;
  • 10.  Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;  Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui pada tiap  komponen modal;  Rekonsiliasi setiap komponen modal antara jumlah tercatat awal dan akhir periode, yang diungkapkan secara terpisah yang berasal dari: Laba atau Rugi dan Pendapatan serta beban yang diakui langsung dalam ekuitas; 4. Laporan Arus Kas A. Pengertian Laporan arus kas memberikan gambaran bagaimana perusahaan: Memperoleh kas dari kegiatan operasinya; Menggunakan kas untuk investasi; dan Mengelola pendanaan. Kas dalam laporan arus kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara kas (cash And cash equivalent), yaitu:  Kas (cash on hand)  Bank (cash on bank)  Deposito berjangka (unrestricted time deposit)  Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan (short term investment < three months) Terdapat 2 metode dalam penyusunan Laporan Arus Kas, yaitu :  Metode langsung: Disusun dengan cara membuat rekapitulasi atas penerimaan dan pengeluaran kas/setara kas (Buku kas/ Buku kas cabang/buku Bank)  Metode tidak langsung: Disusun dengan cara membandingkan neraca perusahaan 2 tahun berturut-turut untuk mengetahui kenaikan dan penurunan pos-pos yang terdapat dalam neraca (SAK ETAP wajib dengan metode ini B. Tujuan Laporan Arus Kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
  • 11. C. Informasi yang Disajikan dalam Laporan Arus Kas Catatan Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk satu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Dalam laporan arus kas, aktivitas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: 1) Aktivitas operasi Adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba, atau aktivitas rutin perusahaan, antara lain:  Menjual barang (dalam hal ini menjual air)  Membeli barang (jasa) dari pemasok (supplier)  Membayar biaya operasi (gaji, sewa, asuransi, dll)  Membayar bunga utang  Membayar pajak Secara umum arus kas operasi diharapkan positif, artinya lebih banyak kas dihasilkan dari kegiatan operasi dibandingkan yang digunakan untuk kegiatan operasi. 2) Aktivitas investasi Terkait dengan aktivitas pembiayaan investasi dan sumber dana yang diperoleh untuk melakukan investasi perusahaan, antara lain:  Memperoleh atau menjual aktiva tetap.  Membeli atau menjual anak perusahaan.  Meminjamkan dana atau memperoleh kembali aktiva tetap. Inti dari aktivitas investasi adalah bagaimana perusahaan mengamankan kapasitas operasinya. Pembelian aktiva tetap dapat bertujuan untuk mengganti peralatan atau menambah peralatan. Pembelian anak perusahaan berarti perusahaan menambah kapasitas operasinya secara tidak langsung. Pada umumnya arus kas investasi adalah negatif, artinya perusahaan yang normal cenderung untuk menambah kapasitas, sementara perusahaan yang kesulitan likuiditas cenderung menjual asetnya.
  • 12. 3) Aktivitas pendanaan Pendanaan (financing) terkait dengan pengelolaan sumber dana perusahaan, termasuk di dalamnya adalah:  Mendapat pinjaman dan membayarnya kembali  Menerbitkan saham  Membayar dividen Pola arus pendanaan tidak pasti, dapat positif atau negatif. Beberapa aktivitas pendanaan bersifat tidak rutin, misalnya penerbitan saham, penerbitan obligasi. Aktivitas yang tidak rutin tersebut umumnya menimbulkan lonjakan jumlah yang cukup besar. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan bertujuan untuk:  Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakanakuntansi tertentu yang digunakan, dalam SAK ETAP wajib menyatakan kepatuhan kepada SAK ETAP yang artinya laporan keuangan secara keseluruhan mengikuti ketentuan SAK ETAP;  Mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan dibagian manapun dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas;  Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dibagian manapun dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, tetapi relevan untuk memahami laporan keuangan.
  • 13. PEMBAHASAN A. Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP Dalam Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad dapat mencakup beberapa langkah strategis untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan dengan akurat dan transparan posisi keuangan dan kinerja operasional rumah sakit. Berikut adalah beberapa langkah implementasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad: 1) Pemahaman SAK-ETAP Pastikan tim akuntansi dan keuangan di Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad memahami dengan baik prinsip-prinsip dan pedoman yang terkandung dalam SAK-ETAP. Ini melibatkan pelatihan dan pemahaman mendalam tentang bagaimana menerapkan standar ini dalam konteks rumah sakit. 2) Pengorganisasian Data Keuangan Organisasi dan pengorganisasian data keuangan rumah sakit agar sesuai dengan format dan kriteria yang ditetapkan oleh SAK-ETAP. Hal ini mencakup pengelompokan transaksi ke dalam akun-akun yang sesuai dengan struktur SAK-ETAP. 3) Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Menerapkan prosedur pengakuan dan pengukuran transaksi keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip SAK-ETAP. Ini mencakup penerapan metode pengukuran yang benar, seperti biaya historis atau nilai wajar, sesuai dengan jenis aset atau kewajiban. 4) Penyusunan Laporan Keuangan Menyusun laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, sesuai dengan format yang diatur oleh SAK-ETAP. Pastikan bahwa laporan tersebut mencakup semua informasi yang diperlukan oleh SAK-ETAP dan memberikan gambaran yang jelas tentang posisi keuangan dan kinerja operasional. 5) Pengelolaan Risiko Keuangan Integrasikan pengelolaan risiko keuangan ke dalam pelaporan keuangan. Identifikasi risiko yang mungkin mempengaruhi posisi keuangan dan tindakan yang diambil untuk mengelolanya.
  • 14. 6) Audit Internal dan Eksternal Lakukan audit internal secara berkala untuk memastikan bahwa prosedur internal dan pelaporan sesuai dengan SAK-ETAP. Selain itu, melibatkan auditor eksternal untuk memberikan perspektif independen dan memastikan kepatuhan terhadap standar. 7) Pelatihan dan Pengembangan Staf Pastikan bahwa staf yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan terus menjalani pelatihan dan pengembangan agar tetap memahami perubahan dalam SAK-ETAP atau regulasi keuangan lainnya 8) Komunikasi Pemangku Kepentingan Lakukan komunikasi aktif dengan pemangku kepentingan, termasuk pasien, pemerintah, dan masyarakat umum, untuk menjelaskan laporan keuangan dan upaya yang dilakukan dalam mencapai kepatuhan terhadap SAK-ETAP. Implementasi langkah-langkah ini akan membantu Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mencapai pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi dan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan finansialnya.. B. Hambatan Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP Dalam Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan akuntansi pada Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dapat menghadapi beberapa hambatan yang dapat mempersulit atau memperlambat proses tersebut. Berikut adalah beberapa hambatan yang mungkin dihadapi: 1) Keterbatasan Sumber Daya Rumah sakit mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan untuk mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Proses pelaporan yang sesuai dengan SAK-ETAP mungkin memerlukan pelatihan tambahan untuk staf dan mungkin memerlukan investasi dalam sistem akuntansi yang lebih canggih. 2) Kompleksitas Struktur Organisasi
  • 15. Jika rumah sakit memiliki struktur organisasi yang kompleks, terutama jika terdapat unit- unit atau cabang-cabang yang berbeda, mengintegrasikan informasi keuangan dari seluruh organisasi menjadi lebih sulit dan kompleks. 3) Kurangnya Pemahaman tentang SAK-ETAP Staf yang terlibat dalam proses pelaporan mungkin tidak sepenuhnya memahami prinsip- prinsip dan persyaratan SAK-ETAP. Kurangnya pemahaman ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam pengungkapan dan pelaporan keuangan. 4) Perubahan Sistem Informasi Jika diperlukan perubahan pada sistem informasi keuangan untuk mendukung implementasi SAK-ETAP, hal ini dapat menjadi tantangan teknis dan membutuhkan biaya yang signifikan. Sistem yang sudah ada mungkin perlu diperbarui atau disesuaikan. 5) Ketidakpastian Hukum dan Regulasi Rumah sakit mungkin menghadapi ketidakpastian terkait interpretasi atau perubahan dalam hukum dan regulasi yang berlaku. Perubahan ini dapat mempengaruhi kepatuhan rumah sakit terhadap SAK-ETAP dan memerlukan adaptasi yang cepat. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, perlu dilakukan pendekatan yang holistik, termasuk investasi dalam pelatihan, komunikasi yang efektif, dan manajemen perubahan yang baik. Pemahaman dan dukungan dari semua pihak terkait sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP di Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad. C. Tantangan Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP Dalam Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan akuntansi pada Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dapat dihadapkan dengan berbagai tantangan. Beberapa tantangan khusus dapat mencakup: 1) Kompleksitas Operasional Rumah Sakit Rumah sakit sering memiliki struktur operasional yang kompleks dengan banyak departemen, layanan, dan unit yang berbeda. Mengintegrasikan semua aspek ini ke dalam
  • 16. sistem pelaporan yang mematuhi SAK-ETAP dapat menjadi tantangan logistik yang signifikan. 2) Ketersediaan Data yang Tepat dan Akurat Tantangan dalam mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data keuangan yang akurat dan tepat waktu. Data yang tidak akurat atau terlambat dapat memengaruhi kualitas laporan keuangan. 3) Tantangan Kultur Organisasi Tantangan dalam mengubah budaya organisasi agar lebih berorientasi pada transparansi dan akuntabilitas dapat menjadi hambatan. Terutama jika budaya sebelumnya tidak mendukung praktik pengungkapan dan pelaporan yang lebih terbuka. 4) Tantangan Hukum dan Regulasi Ketidakpastian atau perubahan dalam hukum dan regulasi yang berlaku dapat menyulitkan Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dalam mencapai kepatuhan terhadap SAK-ETAP. 5) Perubahan Budaya Organisasi Mengubah budaya organisasi untuk lebih terbuka dan transparan dalam pengungkapan keuangan dapat menjadi tantangan. Jika budaya sebelumnya tidak mendukung praktik ini, dapat diperlukan upaya yang signifikan untuk mengubah persepsi dan perilaku. 6) Manajemen Perubahan yang Efektif Tantangan dalam memimpin perubahan di tingkat organisasi dan memastikan bahwa semua pemangku kepentingan terlibat dan mendukung transformasi ke arah pengungkapan dan pelaporan berbasis SAK-ETAP. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, perlu ada komitmen tinggi dari pimpinan rumah sakit, pemahaman yang mendalam tentang SAK-ETAP, dan rencana implementasi yang terperinci. Penggunaan bantuan dari profesional keuangan dan konsultan dapat juga membantu mengatasi beberapa tantangan ini. Selain itu, komunikasi yang efektif dan pelibatan semua pihak terkait sangat penting untuk kesuksesan implementasi.
  • 17. KESIMPULAN Kesimpulan dari implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK- ETAP dalam pelaporan akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad dapat mencakup beberapa poin kunci yang melibatkan hasil, tantangan, dan langkah-langkah penting yang telah diambil. Berikut adalah beberapa poin kesimpulan yang mungkin relevan: 1) Penerapan SAK-ETAP Meningkatkan Kualitas Pelaporan Implementasi SAK-ETAP di Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad telah berkontribusi pada peningkatan kualitas pelaporan keuangan. Penerapan standar ini membantu memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan dengan akurat posisi keuangan dan kinerja operasional rumah sakit. 2) Transparansi dan Akuntabilitas Ditingkatkan Proses implementasi SAK-ETAP memperkuat transparansi dan akuntabilitas di dalam organisasi. Pengungkapan yang lebih baik tentang transaksi keuangan dan praktik akuntansi yang sesuai dengan standar meningkatkan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan. 3) Tantangan Dihadapi selama Implementasi Implementasi SAK-ETAP tidak terlepas dari tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, kompleksitas operasional, dan perubahan budaya organisasi. Meskipun demikian, upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ini memberikan pembelajaran berharga dan meningkatkan kemampuan adaptasi organisasi. 4) Keterlibatan dan Pelibatan Pemangku Kepentingan Kesuksesan implementasi ini sejauh ini juga bergantung pada keterlibatan dan pelibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, seperti manajemen rumah sakit, staf, dan pihak eksternal seperti auditor. Komunikasi terbuka dan kolaborasi menjadi kunci dalam memastikan pemahaman dan dukungan. 5) Perlu Pemeliharaan dan Peningkatan Terus-menerus Implementasi SAK-ETAP bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan tahap awal yang memerlukan pemeliharaan dan peningkatan terus-menerus. Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad perlu terus memantau perubahan dalam standar dan regulasi serta menyesuaikan proses pelaporan sesuai kebutuhan.
  • 18. 6) Investasi dalam Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Pemahaman dan keterampilan staf akuntansi dan keuangan menjadi kritis dalam mengimplementasikan SAK-ETAP. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan perlu diteruskan untuk memastikan kesinambungan dan keberlanjutan dalam pengelolaan keuangan. Dalam rangka mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad perlu terus mengambil tindakan proaktif, menjaga kualitas pelaporan, dan beradaptasi dengan perubahan kondisi bisnis dan regulasi keuangan. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut, akan membantu Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mencapai pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi dan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan finansialnya..
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Putra, Y. M., (2022). FORUM PERTEMUAN 14-TEORI AKUNTANSI. Modul Kuliah Teori Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana Hery., (2015). “Praktis Menyusun Laporan Keuangan”. Jakarta: Grasindo Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)., (2019). Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan Sugiono, A., Soenarn, Y. N., & Kusumawati, S. M., (2015) “Akuntansi & Pelaporan Keuangan untuk Bisnis Skala Kecil dan Menenggah”. Jakarta: Grasindo Wiwik Utami, 2018. Modul Teori Akuntansi, Universitas Mercu Buana, Jakarta Belkaoui, Ahmed Riahi. (2011). Accounting Theory. 6th edition. Salemba Empat. Jakarta