Abstrak
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad sebagai entitas pelayanan kesehatan yang dibawah naungan TNI Angkatan Darat, memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi keuangan secara transparan dan akurat. Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).
Tugas Paper Akuntansi Sektor Publik "Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Pada Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Sebagai Badan Layanan Umum Daerah."
Tugas Paper Akuntansi Sektor Publik "Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Pada Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Sebagai Badan Layanan Umum Daerah."
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
Kerangka konseptual merupakan sistem yang berhubungan dengan tujuan dan konsep yang melandasi akuntansi bisa menerapkan standar-standar yang konsisten dalam pelaporan akuntansi. Teori akuntansi merupakan kerangka acuan yang menjadi dasar pengembangan teknik-teknik akuntansi. Hal ini sangat penting dalam mendisiplinkan profesi akuntansi dan kelompok lainnya. Konsep-konsep dan prinsip-prinsip harus menjadi langkah pertama dalam memformulasikan suatu teori akuntansi. Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan saja, melainkan juga sebagai media informasi lainnya. Pelaporan keuangan memberikan informasi kepada para stakeholders. Dalam adanya kerangka konseptual, proses pelaporan akuntansi dalam PT Bank Central Asia, Tbk menjadi lebih terstruktur atas prinsip dan konsep yang diterapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad dapat dilihat dari pelaksanaan yang didukung oleh peraturan (Permendagri Nomor 61 Tahun 2007), adanya kebijakan akuntansi dan prosedur yang menjelaskan pelaksanaan laporan keuangan berdasarkan pada dua standar yaitu SAK dan SAP. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor kendala yang menghambat implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad antara lain berupa Sumber Daya Manusia yang belum memadai, pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (Apikasi) yang belum optimal dan penyusunan laporan keuangan yang sering terlambat. Solusi yang disampaikan oleh informan untuk perbaikan Akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad adalah penyediaan sumber daya dan kelengkapan pendukung yang memadai, revaluasi sistem akuntansi dan adanya peran serta Pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad dapat dilihat dari pelaksanaan yang didukung oleh peraturan (Permendagri Nomor 61 Tahun 2007), adanya kebijakan akuntansi dan prosedur yang menjelaskan pelaksanaan laporan keuangan berdasarkan pada dua standar yaitu SAK dan SAP. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor kendala yang menghambat implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad antara lain berupa Sumber Daya Manusia yang belum memadai, pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (Apikasi) yang belum optimal dan penyusunan laporan keuangan yang sering terlambat. Solusi yang disampaikan oleh informan untuk perbaikan Akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad adalah penyediaan sumber daya dan kelengkapan pendukung yang memadai, revaluasi sistem akuntansi dan adanya peran serta Pemerintah
Implementasi teori manajemen laba dan laba per saham dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen laba dan laba per saham sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen laba dan laba per saham pada rumah sakit melibatkan strategi keuangan yang cermat untuk mengoptimalkan keseimbangan antara pelayanan kesehatan berkualitas dan keberlanjutan finansial.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen laba dan laba per saham yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Tugas Akuntansi sektor publik
Karya Ilmiah (Analisis Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Faktor-faktor yang Mempengaruhi pertanian di Bogor)
Disusun Oleh
1. Rizkya Rahmah
2. Ayu Cahya N
3. Gaby Angelina G
4. Nurlisa H
5. Dede Shintia A
Kelas 4C-Akuntansi
FE-Unpak
Pentingnya Pengungkapan dan Pelaporan Berkelanjutan Rumah sakit memiliki peran krusial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengungkapan dan pelaporan berkelanjutan memungkinkan RS Pusdikes Puskesad untuk menggambarkan dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat, upaya pencegahan penyakit, dan inisiatif keberlanjutan kesehatan Dalam konteks ini, pengungkapan dan pelaporan keberlanjutan dalam laporan akuntansi tidak hanya menjadi tanggung jawab etika, tetapi juga merupakan kebutuhan strategis untuk mengelola risiko, membangun kepercayaan pemangku kepentingan, dan mencapai keberlanjutan jangka panjang.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Pengungkapan dan Pelaporan Berkelanjutan yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Inflasi, pos moneter dan non-moneter, akuntansi untuk inflasi, dan perubahan kurs adalah elemen-elemen yang signifikan dalam lingkungan ekonomi dan bisnis yang dapat memberikan dampak pada pelaporan akuntansi suatu entitas. Dalam pembahasan ini, pendahuluan singkat tentang masing-masing konsep ini memberikan landasan untuk memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh praktisi akuntansi.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Inflasi, Pos Moneter dan Non Moneter, Akuntansi untuk Inflasi, Perubahan Kurs yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad dengan ke empat teori tersebut.
More Related Content
Similar to NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI
Implementasi Conceptual Framawork dalam Pelaporan Akuntanasi pada PT Bank Cen...RaihanAbid1
Kerangka konseptual merupakan sistem yang berhubungan dengan tujuan dan konsep yang melandasi akuntansi bisa menerapkan standar-standar yang konsisten dalam pelaporan akuntansi. Teori akuntansi merupakan kerangka acuan yang menjadi dasar pengembangan teknik-teknik akuntansi. Hal ini sangat penting dalam mendisiplinkan profesi akuntansi dan kelompok lainnya. Konsep-konsep dan prinsip-prinsip harus menjadi langkah pertama dalam memformulasikan suatu teori akuntansi. Pelaporan keuangan mencakup tidak hanya laporan keuangan saja, melainkan juga sebagai media informasi lainnya. Pelaporan keuangan memberikan informasi kepada para stakeholders. Dalam adanya kerangka konseptual, proses pelaporan akuntansi dalam PT Bank Central Asia, Tbk menjadi lebih terstruktur atas prinsip dan konsep yang diterapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad dapat dilihat dari pelaksanaan yang didukung oleh peraturan (Permendagri Nomor 61 Tahun 2007), adanya kebijakan akuntansi dan prosedur yang menjelaskan pelaksanaan laporan keuangan berdasarkan pada dua standar yaitu SAK dan SAP. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor kendala yang menghambat implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad antara lain berupa Sumber Daya Manusia yang belum memadai, pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (Apikasi) yang belum optimal dan penyusunan laporan keuangan yang sering terlambat. Solusi yang disampaikan oleh informan untuk perbaikan Akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad adalah penyediaan sumber daya dan kelengkapan pendukung yang memadai, revaluasi sistem akuntansi dan adanya peran serta Pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad dapat dilihat dari pelaksanaan yang didukung oleh peraturan (Permendagri Nomor 61 Tahun 2007), adanya kebijakan akuntansi dan prosedur yang menjelaskan pelaksanaan laporan keuangan berdasarkan pada dua standar yaitu SAK dan SAP. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa faktor kendala yang menghambat implementasi akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad antara lain berupa Sumber Daya Manusia yang belum memadai, pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi (Apikasi) yang belum optimal dan penyusunan laporan keuangan yang sering terlambat. Solusi yang disampaikan oleh informan untuk perbaikan Akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad adalah penyediaan sumber daya dan kelengkapan pendukung yang memadai, revaluasi sistem akuntansi dan adanya peran serta Pemerintah
Implementasi teori manajemen laba dan laba per saham dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen laba dan laba per saham sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen laba dan laba per saham pada rumah sakit melibatkan strategi keuangan yang cermat untuk mengoptimalkan keseimbangan antara pelayanan kesehatan berkualitas dan keberlanjutan finansial.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen laba dan laba per saham yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Tugas Akuntansi sektor publik
Karya Ilmiah (Analisis Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Faktor-faktor yang Mempengaruhi pertanian di Bogor)
Disusun Oleh
1. Rizkya Rahmah
2. Ayu Cahya N
3. Gaby Angelina G
4. Nurlisa H
5. Dede Shintia A
Kelas 4C-Akuntansi
FE-Unpak
Pentingnya Pengungkapan dan Pelaporan Berkelanjutan Rumah sakit memiliki peran krusial dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pengungkapan dan pelaporan berkelanjutan memungkinkan RS Pusdikes Puskesad untuk menggambarkan dampak positifnya terhadap kesehatan masyarakat, upaya pencegahan penyakit, dan inisiatif keberlanjutan kesehatan Dalam konteks ini, pengungkapan dan pelaporan keberlanjutan dalam laporan akuntansi tidak hanya menjadi tanggung jawab etika, tetapi juga merupakan kebutuhan strategis untuk mengelola risiko, membangun kepercayaan pemangku kepentingan, dan mencapai keberlanjutan jangka panjang.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Pengungkapan dan Pelaporan Berkelanjutan yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Inflasi, pos moneter dan non-moneter, akuntansi untuk inflasi, dan perubahan kurs adalah elemen-elemen yang signifikan dalam lingkungan ekonomi dan bisnis yang dapat memberikan dampak pada pelaporan akuntansi suatu entitas. Dalam pembahasan ini, pendahuluan singkat tentang masing-masing konsep ini memberikan landasan untuk memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh praktisi akuntansi.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan Inflasi, Pos Moneter dan Non Moneter, Akuntansi untuk Inflasi, Perubahan Kurs yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad dengan ke empat teori tersebut.
Implementasi teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki keterkaitan yang erat dalam konteks pelaporan akuntansi dan membentuk dasar-dasar teoritis dalam memahami dinamika hubungan antara perusahaan, manajemen, dan pemangku kepentingan eksternal. Teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak memiliki keterkaitan yang erat dalam konteks pelaporan akuntansi terutama pada RS Pusdikkes Puskesad dan membentuk dasar pemahaman dan praktek di bidang pelaporan akuntansi, serta menjelaskan motivasi di balik tindakan dan keputusan manajemen, serta dampaknya terhadap nilai perusahaan dan hubungan dengan pemangku kepentingan
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori agensi, efisiensi pasar, teori sinyal, dan teori kontrak yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad dengan ke empat teori tersebut.
Implementasi teori manajemen pendapatan dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen pendapatan sangat penting, di mana Pendapatan adalah sebuah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas perusahaan yang normal pada suatu periode dimana arus masuk tersebut dapat mempengaruhi pada kenaikan ekuitas yang tidak berasal kontribusi penanam modal. Proses pendapatan dimulai ketika pasien pertama kali menghubungi penyedia layanan kesehatan dan selesai ketika faktur diselesaikan secara penuh dan dicatat pada Sistem Informasi Rumah Sakit ( SIMRS ).
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen pendapatan yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Implementasi teori manajemen biaya dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif. Manajemen biaya sangat penting dalam keberlangsungan hidup suatu usaha dengan menilai berbagai aspek biaya yang dapat diatur sedemikian rupa. Manajemen biaya diantaranya berfokus pada biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang melekat pada produk,dapat diperhitungkan sebelumnya, dan secara kuantitatif dapat dihitung dengan satuan moneter misanya rupiah. Untuk menghitung biaya produksi hendaknya diketahui dengan baik biaya dan jenis-jenisnya.
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen biaya yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Implementasi teori manajemen modal ekuitas melibatkan pengelolaan proses pembentukan, pemeliharaan, dan penggunaan yang efektif, misal pengelolaan aset yang sudah terbentuk. Tujuan utama dari manajemen modal ekuitas adalah Penentuan ukuran modal ekuitas yang sesuai; Meningkatkan jika diperlukan, dalam jumlah modal ekuitas melalui laba ditahan atau penerbitan saham tambahan; Penetapan struktur rasional saham baru yang diterbitkan; Pengertian dan pelaksanaan kebijakan dividen. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen ekuitas yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Implementasi teori manajemen liabilitas dalam konteks perusahaan memungkinkan perusahaan untuk mengelola kewajiban mereka dengan lebih efektif. Dengan mengukur, mengendalikan, dan melaporkan kewajiban dengan tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko kebangkrutan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya finansial, dan meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam mengimplementasikan teori manajemen liabilitas yang digunakan serta hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Teori akuntansi pada dasarnya digunakan sebagai kajian untuk memahami pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan atau lembaga menyampaikan laporan tersebut menggunakan cara dan strategi yang tepat. Laporan keuangan rumah sakit beserta teknik penyusunannya merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui guna meningkatkan kualitas penggunaan anggaran dan mengkhasilkan laporan yang berkualitas sesuai dengan prosedur.
Rumah sakit adalah salah satu tempat penyelenggaraan kegiatan yang dimanfaatkan untuk memberikan jasa pelayanan medis yang dibutuhkan. Rumah sakit merupakan suatu perusahaan jasa yang dapat dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan demikian artikel ini bertujuan untuk mengetahui peran teori akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan yang di kelola Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad.
Manejemen aset adalah kegiatan pengelolaan suatu barang yang memiliki nilai dan manfaat yang dapat digunakan untuk mengdukung jalanya suatu organisasi atau institusi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad dalam Pengelolaan Asetnya belum optimal. Beberapa alat seperti alat-alat penunjang diagnostic tidak berfungsi maksimal karena kurangnya pemeliharaan, dan masih rendahnya beberapa SDM dalam pengelolaan aset. Aset-aset yang dimiliki pada kenyataannya membuat biaya operasional dan pemeliharaan yang cukup besar, sementara kondisinya yang “idle” (tidak digunakan) menyebabkan in-efisiensi bagi pengelola. Sehingga diperlukan Aplikasi untuk membantu dalam mengelola asset Rumah Sakit.
Kerangka kerja konseptual merupakan suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan dasar yang saling terkait yang dapat menghasilkan standar yang konsisten dan menentukan sifat, fungsi, dan batasan akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Berdasrkan hasil penelitian Kerangka Kerja yang digunakan pada RS Pusdikkes Puskesad meliput 6 aspek diantaranya: Aspek hukum, Aspek lingkungan, Aspek pasar dan pemasaran, Aspek Teknik dan Teknologi, Aspek keuangan, serta Aspek Manajemen dan SDM. Sedangkan untuk Pelaporan Akuntansi RS Pusdikkes Puskesad meliputi: Pengakuan, Pengkuran, Penyajian, dan Pengungkapan. Dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan Kerangka kerja konseptual sangat dibutuhkan dalam Akuntansi karena memungkinkan Laporan keuangan menerbitkan suatu pernyataan yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu, dan dapat menetapkan standar akan suatu hasil dari akuntansi yang logis.
Sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangat penting untuk memahami dan mengapresiasi praktek sekarang, masa depan, dan struktur institusional bidang sains akuntansi. Tujuan dari artikel ini adalah sistem penerapan akuntansi yang digunakan pada Rumah Sakit, terutama RS Pusdikkes Puskesad. RS Pusdikkes Puskesad merupakan Rumah Sakit Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum, TNI-Polri, dan PNS. Permasalahan yang timbul pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad adalah sulitnya meramalkan kebutuhan pelayanan yang diperlukan masyarakat maupun kebutuhan sumber daya dan kurangnya pemahaman tentang aplikasi SIM RS dalam pelaksanaannya.
Fungsi utama akuntansi di Rumah sakit adalah sebagai sumber informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan untuk keberhasilan pengembangan Rumah Sakit. Secara umum akuntansi tidak lepas dari biaya (cost), dengan perhitungan biaya yang berbeda akan menghasilkan akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan keputusan yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang tepat serta keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan pelaksanaan akuntansi Rumah Sakit secara optimal.
Kata Kunci: Sejarah Akuntansi, Sistem Akuntansi, RS Pusdikkes Puskesad
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
NDAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI
1. TEORI AKUNTANSI TUGAS TM 14
DAMPAK PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN KEUANGAN
BERBASIS SAK-ETAP DALAM PELAPORAN AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad)
Disusun Oleh:
Norma Selestia - 43222120010
Nama Dosen :
Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE. M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA, 2023
2. ABSTRAK
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad sebagai entitas pelayanan kesehatan yang dibawah
naungan TNI Angkatan Darat, memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi keuangan
secara transparan dan akurat. Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di
Indonesia, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK).
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana RS Pusdikkes Puskesad dalam
mengimplementasikan Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan berbasis SAK-ETAP serta
hambatan dan tantangan apa saja yang terjadi pada RS Pusdikkes Puskesad.
Kata Kunci: Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan, SAK-ETAP, Teori Akuntansi
3. PENDAHULUAN
Laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen ini mencakup periode tertentu dan
dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang posisi keuangan, kinerja
operasional, dan perubahan dalam keuangan Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad. SAK-ETAP
memberikan pedoman yang jelas untuk pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi
keuangan, dan laporan ini mencerminkan kesesuaian dengan prinsip-prinsip tersebut.
SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) adalah
standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK)
di Indonesia. SAK-ETAP umumnya berlaku untuk entitas bisnis yang tidak termasuk dalam
kategori entitas dengan akuntabilitas publik, dan hal ini mencakup rumah sakit yang dikelola oleh
PusdiKKes Puskesad (Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat).
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad sebagai entitas pelayanan kesehatan yang dibawah
naungan TNI Angkatan Darat, memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi keuangan
secara transparan dan akurat. Untuk memenuhi standar akuntansi keuangan yang berlaku di
Indonesia, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mengadopsi Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK).
Penting untuk dicatat bahwa rumah sakit, termasuk yang dikelola oleh Pusdikes Puskesad,
mungkin juga perlu mempertimbangkan pedoman dan regulasi khusus yang berlaku di sektor
kesehatan. Untuk informasi yang lebih akurat dan terkini, saya sarankan untuk merujuk kepada
panduan resmi SAK-ETAP dan mengonsultasikan dengan profesional akuntansi yang
berpengalaman di sektor kesehatan untuk aspek-aspek yang spesifik
Dalam artikel ini memberikan landasan bagi RS Pusdikes Puskesad untuk mengakui dan
mengintegrasikan aspek keberlanjutan ke dalam laporan akuntansi mereka. Dengan demikian,
melangkah menuju pengungkapan dan pelaporan berbasis SAK-ETAP dalam menyusun laporan
akuntansi dapat meningkatkan citra dan dampak positif Rumah Sakit pada masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membuat artikel tentang “Implementasi
Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan berbasis SAK-ETAP Dalam Pelaporan Akuntansi pada
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad”.
4. LITERATUR TEORI
A. SAK-ETAP
1. Pengertian SAK-ETAP
Sesuai ruang lingkup SAK ETAP maka standar ini dimaksudkan untuk digunakan
oleh entitas tanpa akuntabilitas publik (entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum). Kehadiran
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih dikenal
dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UKM dalam
menyajikan laporan keuangan. Tujuan dari SAK ETAP sendiri yakni untuk memberikan
kemudahan bagi entitas skala kecil dan menengah.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, ruang lingkup dari SAK ETAP yaitu
diperuntukan bagi entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement)
bagi pengguna eksternal. Martini menyatakan bahwa penerapan SAK ETAP lebih
sederhana dibanding penerapan PSAK umum yang mengacu pada IFRS karena SAK
ETAP mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
2. Karakteristik SAK-ETAP
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, karateristik SAK ETAP adalah sebegai berikut:
a. SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
b. ETAP adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statement) bagi pengguna eksternal.
c. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
d. Lebih sederhana antara lain:
o Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.
o Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
o Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan
e. Kualitatif Informasi dalam Laporan Keuangan Dapat Dipahami, Relevan,
Materialitas, dan
5. f. Keandalan SAK ETAP tidak mengijinkan pengakuan pos-pos dalam neraca yang
tidak memenuhi definisi aset atau kewajiban dengan mengabaikan apakah pos-pos
tersebut merupakan hasil dari penerapan “matching concept”.
g. Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dengan kewajiban, atau penghasilan
dengan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP.
B. LAPORAN KEUANGAN
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi bagi manajemen dan
pihak – pihak lain yang berkepentingan terhadap operasi perusahaan (investor, bank,
pemasok, pemda, dsb). Oleh karena itu laporan keuangan harus disajikan sedemikian rupa
agar dapat membantu memenuhi kegunaannya secara efektif untuk kepentingan analisa,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu terdapat laporan-laporan periodik
lainnya yang diperlukan manajemen, semisal efisiensi kerja, jam kerja, jumlah produksi,
efisiensi tagihan, biaya produksi, dan sebagainya
Menurut Sugiona (2015) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil
akhir dari keguatan akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan.
Sedangkan menurut Hery (2015) mengungkapkan bahwa Laporan keuangan adalah
pengguna laporan keuangan dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu pengguna internal
dan pengguna eksternal.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Laporan keuangan menurut kasmir (2018) ada 3 antara lain:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan saat ini,
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini, dan
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu
periode tertentu.
6. 3. Prinsip penting yang harus diperhatikan dalam Penyusunan Laporan Keuangan
a. Lengkap: Laporan harus menyajikan informasi yang lengkap mengenai hasil kegiatan
periode berjalan yang disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya dan
dengan nilai proyeksi/anggaran. Penjelasan dan informasi tambahan yang dipandang
perlu harus disertakan untuk menghindari adanya penafsiran yang menyesatkan.
b. Informatif: Laporan harus menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pemakai.
c. Relevan: Laporan keuangan harus berisi informasi-informasi penting yang tepat dan
dapat memenuhi kebutuhan manajemen.
d. Akurat: Laporan harus menyajikan informasi yang dapat diandalkan kecermatannya.
e. Tepat waktu: Laporan harus disajikan tepat waktu yaitu segera setelah berakhirnya
periode pelaporan.
4. Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi penggunanya. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia [1],
Karakteristik kualitatif pokok ada 4 (empat), yaitu:
a. Dapat dipahami
b. Relevan
c. Materialitas
d. Keandalan
Agar laporan dapat bermanfaat maka setiap jenjang manajemen yang menerima laporan
wajib mengkaji laporan dimaksud dan mendapatkan penjelasan lebih lanjut terhadap hal-
hal yang menyimpang dari rencana dan/atau hal-hal yang meragukan untuk terciptanya
sistem pengendalian intern manajemen yang sehat dapat berjalan secara efektif.
C. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN DALAM SAK-ETAP
1. Laporan Neraca
A. Pengertian
Neraca (balance sheet), adalah daftar yang menyajikan posisi keuangan secara sistematis
tentang aktiva (assets), kewajiban atau pasiva (liabilities) dan modal (equity) suatu
7. perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca disajikan secara komparatif dengan neraca
tahun sebelumnya. Neraca perusahaan merupakan laporan keuangan yang menunjukan
aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik per tanggal tertentu. Pada neraca, aset ditempatkan
disebelah kiri, sedangkan kewajiban dan ekuitas ada disebelah kanan. Bagian aset dalam
neraca disusun berdasrkan urutan cepat lambatnya aset tersebut dikonversikan menjadi
kas atau digunakan dalam operasi (berdasrkan urutan likuiditasnya). Pada bagian
kewajiban, semua jenis kewajiban
B. Unsur-Unsur Laporan Neraca
Neraca keuangan disusun berdasarkan pada rekaman data transaksi yang valid yang telah
diolah, yaitu:
Laporan arus kas, dimana saldo akhir dari laporan arus kas akan menjadi salah satu
pos di neraca, yaitu aktiva lancar (kas)
Laporan laba-rugi, dimana laba bersih dari laporan labarugi menjadi salah satu pos di
neraca, yaitu bagian dari ekuitas (Laba atau rugi tahun berjalan)
Format standar neraca menggambarkan aset perusahaan pada sisi kiri halaman, yang
umumnya disebut sebagai “debet”, serta kewajiban (utang) dan modal dicatat pada sisi
kanan (kredit), yang dapat dinyatakan melalui persamaan:
Total Aktiva (aset) = Kewajiban + Ekuitas
a. Aktiva (Asset)
Aktiva (aset) adalah saldo debet (debit balance) yang berisi segala sesuatu yang
dimiliki/dikuasai perusahaan. Aset terbagi dalam dua kategori, yaitu:
Aktiva lancar (current assets), adalah aset yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Diperkirakan akan direalisir atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam
jangka waktu siklus operasi normal perusahaan
Dimiliki untuk diperdagangkan
Diharap akan direalisasi dalam kurun waktu 12 bulan setalah akhir periode
pelaporan atau
8. Berupa kas/setara kas kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran
atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya dalam kurun
waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Aset tidak lancar: Perusahaan mengklasifikasikan semua aset lainnya yang tidak
memenuhi kriteria aset lancar sebagai aset tidak lancar.
b. Kewajiban (Liabilities)
Karakteristik dari kewajiban adalah perusahaan mempunyai kewajiban masa kini
untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu, kewajiban
dapat berupa kewajiban hukum dan konstruktif, kewajiban dapat dipaksakan menurut
hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan.
Kewajiban diklasifikasikan dalam 2 kelompok besar yaitu:
Kewajiban jangka pendek
Dicatat sebagai kewajiban jangka pendek bilamana memenuhi kriteria sebagai
berikut :
Diperkirakan akan diselesaikan dalam kurun waktu siklus normal operasi
perusahaan;
Kewajiban akan diselesaikan kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan; atau
Perusahaan tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Kewajiban jangka panjang
Perusahaan mengklasifikasikan seluruh kewajiban yang tidak memenuhi kriteria
kewajiban jangka pendek sebagi kewajiban jangka panjang.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setalah dikurangi dengan seluruh
kewajibannya, ekuitas mungkin di sub klasifikasikan semisal modal saham, laba rugi
tahun lalu, laba rugi tahun berjalan
9. 2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang mencantumkan informasi mengenai
pendapatan dan beban, serta laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan
selama suatu periode tertentu. Laporan ini merupakan upaya untuk mengukur hasil bersih
dari operasi perusahaan selama kurun waktu tertentu, biasanya selama tiga bulan atau satu
tahun, serta untuk melihat rincian darimana laba diperoleh
Laporan laba-rugi (profit and loss statement) merupakan ringkasan dari pendapatan
yang diterima perusahaan dengan beban operasional yang terjadi karena adanya penjualan
dan beban operasional pada periode yang sama. Laporan labarugi atau laporan pendapatan
tidak bersifat seketika atau tunai, melainkan bersifat akumulatif (accrual). Disajikan secara
komparatif dengan perhitungan laba-rugi tahun lalu.
3. Laporan Perubahan Modal
A. Pengertian
Laporan Perubahan Modal Merupakan laporan yang menyajikan posisi modal dasar pada
suatu periode tertentu, yang dipengaruhi oleh jumlah laba atau rugi tahun sebelumnya dan
laba atau rugi pada tahun berjalan
SAK ETAP memperbolehkan penggabungan laporan laba rugi dengan laporan perubahan
dalam satu laporan yang disebut “ Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba” dengan syarat
perubahan ekuitas terjadi karena adanya perubahan laba (pembagian deviden) dan koreksi-
koreksi kesalahan tahun lalu.
B. Tujuan
Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi yang memuat pendapatan dan beban
yang diakui secara langsung dalam ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan yang diakui, jumlah investasi dan distribusi lain ke pemilik modal
selama periode tersebut.
C. Informasi yang Disajikan didalam Laporan Perubahan Modal
Menyajikan laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan:
Laba atau rugi untuk periode pelaporan;
10. Pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui pada tiap
komponen modal;
Rekonsiliasi setiap komponen modal antara jumlah tercatat awal dan akhir periode,
yang diungkapkan secara terpisah yang berasal dari: Laba atau Rugi dan Pendapatan
serta beban yang diakui langsung dalam ekuitas;
4. Laporan Arus Kas
A. Pengertian
Laporan arus kas memberikan gambaran bagaimana perusahaan: Memperoleh kas dari
kegiatan operasinya; Menggunakan kas untuk investasi; dan Mengelola pendanaan.
Kas dalam laporan arus kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara kas
(cash And cash equivalent), yaitu:
Kas (cash on hand)
Bank (cash on bank)
Deposito berjangka (unrestricted time deposit)
Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan (short term investment <
three months)
Terdapat 2 metode dalam penyusunan Laporan Arus Kas, yaitu :
Metode langsung: Disusun dengan cara membuat rekapitulasi atas penerimaan dan
pengeluaran kas/setara kas (Buku kas/ Buku kas cabang/buku Bank)
Metode tidak langsung: Disusun dengan cara membandingkan neraca perusahaan 2
tahun berturut-turut untuk mengetahui kenaikan dan penurunan pos-pos yang
terdapat dalam neraca (SAK ETAP wajib dengan metode ini
B. Tujuan
Laporan Arus Kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas yang
menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan
11. C. Informasi yang Disajikan dalam Laporan Arus Kas Catatan
Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas menyajikan laporan arus kas yang
melaporkan arus kas untuk satu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Dalam laporan arus kas, aktivitas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
1) Aktivitas operasi
Adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba, atau aktivitas
rutin perusahaan, antara lain:
Menjual barang (dalam hal ini menjual air)
Membeli barang (jasa) dari pemasok (supplier)
Membayar biaya operasi (gaji, sewa, asuransi, dll)
Membayar bunga utang
Membayar pajak
Secara umum arus kas operasi diharapkan positif, artinya lebih banyak kas
dihasilkan dari kegiatan operasi dibandingkan yang digunakan untuk kegiatan
operasi.
2) Aktivitas investasi
Terkait dengan aktivitas pembiayaan investasi dan sumber dana yang diperoleh untuk
melakukan investasi perusahaan, antara lain:
Memperoleh atau menjual aktiva tetap.
Membeli atau menjual anak perusahaan.
Meminjamkan dana atau memperoleh kembali aktiva tetap.
Inti dari aktivitas investasi adalah bagaimana perusahaan mengamankan kapasitas
operasinya. Pembelian aktiva tetap dapat bertujuan untuk mengganti peralatan atau
menambah peralatan. Pembelian anak perusahaan berarti perusahaan menambah
kapasitas operasinya secara tidak langsung. Pada umumnya arus kas investasi adalah
negatif, artinya perusahaan yang normal cenderung untuk menambah kapasitas,
sementara perusahaan yang kesulitan likuiditas cenderung menjual asetnya.
12. 3) Aktivitas pendanaan
Pendanaan (financing) terkait dengan pengelolaan sumber dana perusahaan, termasuk
di dalamnya adalah:
Mendapat pinjaman dan membayarnya kembali
Menerbitkan saham
Membayar dividen
Pola arus pendanaan tidak pasti, dapat positif atau negatif. Beberapa aktivitas
pendanaan bersifat tidak rutin, misalnya penerbitan saham, penerbitan obligasi.
Aktivitas yang tidak rutin tersebut umumnya menimbulkan lonjakan jumlah yang
cukup besar.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan bertujuan untuk:
Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakanakuntansi tertentu yang digunakan, dalam SAK ETAP wajib menyatakan
kepatuhan kepada SAK ETAP yang artinya laporan keuangan secara keseluruhan
mengikuti ketentuan SAK ETAP;
Mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam SAK ETAP tetapi tidak disajikan
dibagian manapun dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas;
Memberikan informasi tambahan yang tidak disajikan dibagian manapun dalam
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas, tetapi
relevan untuk memahami laporan keuangan.
13. PEMBAHASAN
A. Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP Dalam
Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad
Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan
akuntansi pada Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad dapat mencakup beberapa langkah strategis
untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan dengan akurat dan transparan
posisi keuangan dan kinerja operasional rumah sakit. Berikut adalah beberapa langkah
implementasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad:
1) Pemahaman SAK-ETAP
Pastikan tim akuntansi dan keuangan di Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad memahami
dengan baik prinsip-prinsip dan pedoman yang terkandung dalam SAK-ETAP. Ini
melibatkan pelatihan dan pemahaman mendalam tentang bagaimana menerapkan standar
ini dalam konteks rumah sakit.
2) Pengorganisasian Data Keuangan
Organisasi dan pengorganisasian data keuangan rumah sakit agar sesuai dengan format
dan kriteria yang ditetapkan oleh SAK-ETAP. Hal ini mencakup pengelompokan transaksi
ke dalam akun-akun yang sesuai dengan struktur SAK-ETAP.
3) Pengakuan dan Pengukuran Transaksi
Menerapkan prosedur pengakuan dan pengukuran transaksi keuangan sesuai dengan
prinsip-prinsip SAK-ETAP. Ini mencakup penerapan metode pengukuran yang benar,
seperti biaya historis atau nilai wajar, sesuai dengan jenis aset atau kewajiban.
4) Penyusunan Laporan Keuangan
Menyusun laporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas,
sesuai dengan format yang diatur oleh SAK-ETAP. Pastikan bahwa laporan tersebut
mencakup semua informasi yang diperlukan oleh SAK-ETAP dan memberikan gambaran
yang jelas tentang posisi keuangan dan kinerja operasional.
5) Pengelolaan Risiko Keuangan
Integrasikan pengelolaan risiko keuangan ke dalam pelaporan keuangan. Identifikasi
risiko yang mungkin mempengaruhi posisi keuangan dan tindakan yang diambil untuk
mengelolanya.
14. 6) Audit Internal dan Eksternal
Lakukan audit internal secara berkala untuk memastikan bahwa prosedur internal dan
pelaporan sesuai dengan SAK-ETAP. Selain itu, melibatkan auditor eksternal untuk
memberikan perspektif independen dan memastikan kepatuhan terhadap standar.
7) Pelatihan dan Pengembangan Staf
Pastikan bahwa staf yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan terus menjalani
pelatihan dan pengembangan agar tetap memahami perubahan dalam SAK-ETAP atau
regulasi keuangan lainnya
8) Komunikasi Pemangku Kepentingan
Lakukan komunikasi aktif dengan pemangku kepentingan, termasuk pasien, pemerintah,
dan masyarakat umum, untuk menjelaskan laporan keuangan dan upaya yang dilakukan
dalam mencapai kepatuhan terhadap SAK-ETAP.
Implementasi langkah-langkah ini akan membantu Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
mencapai pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi dan mendorong
transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan finansialnya..
B. Hambatan Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP
Dalam Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad
Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan
akuntansi pada Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dapat menghadapi beberapa hambatan yang
dapat mempersulit atau memperlambat proses tersebut. Berikut adalah beberapa hambatan
yang mungkin dihadapi:
1) Keterbatasan Sumber Daya
Rumah sakit mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya manusia dan keuangan
untuk mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Proses pelaporan yang sesuai
dengan SAK-ETAP mungkin memerlukan pelatihan tambahan untuk staf dan mungkin
memerlukan investasi dalam sistem akuntansi yang lebih canggih.
2) Kompleksitas Struktur Organisasi
15. Jika rumah sakit memiliki struktur organisasi yang kompleks, terutama jika terdapat unit-
unit atau cabang-cabang yang berbeda, mengintegrasikan informasi keuangan dari seluruh
organisasi menjadi lebih sulit dan kompleks.
3) Kurangnya Pemahaman tentang SAK-ETAP
Staf yang terlibat dalam proses pelaporan mungkin tidak sepenuhnya memahami prinsip-
prinsip dan persyaratan SAK-ETAP. Kurangnya pemahaman ini dapat mengakibatkan
kesalahan dalam pengungkapan dan pelaporan keuangan.
4) Perubahan Sistem Informasi
Jika diperlukan perubahan pada sistem informasi keuangan untuk mendukung
implementasi SAK-ETAP, hal ini dapat menjadi tantangan teknis dan membutuhkan biaya
yang signifikan. Sistem yang sudah ada mungkin perlu diperbarui atau disesuaikan.
5) Ketidakpastian Hukum dan Regulasi
Rumah sakit mungkin menghadapi ketidakpastian terkait interpretasi atau perubahan
dalam hukum dan regulasi yang berlaku. Perubahan ini dapat mempengaruhi kepatuhan
rumah sakit terhadap SAK-ETAP dan memerlukan adaptasi yang cepat.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, perlu dilakukan pendekatan yang holistik,
termasuk investasi dalam pelatihan, komunikasi yang efektif, dan manajemen perubahan yang
baik. Pemahaman dan dukungan dari semua pihak terkait sangat penting untuk memastikan
keberhasilan implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP di
Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad.
C. Tantangan Implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-ETAP
Dalam Pelaporan Akuntansi pada RS Pusdikes Puskesad
Implementasi pengungkapan dan pelaporan keuangan berbasis SAK-ETAP dalam pelaporan
akuntansi pada Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dapat dihadapkan dengan berbagai
tantangan. Beberapa tantangan khusus dapat mencakup:
1) Kompleksitas Operasional Rumah Sakit
Rumah sakit sering memiliki struktur operasional yang kompleks dengan banyak
departemen, layanan, dan unit yang berbeda. Mengintegrasikan semua aspek ini ke dalam
16. sistem pelaporan yang mematuhi SAK-ETAP dapat menjadi tantangan logistik yang
signifikan.
2) Ketersediaan Data yang Tepat dan Akurat
Tantangan dalam mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data keuangan yang akurat
dan tepat waktu. Data yang tidak akurat atau terlambat dapat memengaruhi kualitas
laporan keuangan.
3) Tantangan Kultur Organisasi
Tantangan dalam mengubah budaya organisasi agar lebih berorientasi pada transparansi
dan akuntabilitas dapat menjadi hambatan. Terutama jika budaya sebelumnya tidak
mendukung praktik pengungkapan dan pelaporan yang lebih terbuka.
4) Tantangan Hukum dan Regulasi
Ketidakpastian atau perubahan dalam hukum dan regulasi yang berlaku dapat menyulitkan
Rumah Sakit PusdiKKes Puskesad dalam mencapai kepatuhan terhadap SAK-ETAP.
5) Perubahan Budaya Organisasi
Mengubah budaya organisasi untuk lebih terbuka dan transparan dalam pengungkapan
keuangan dapat menjadi tantangan. Jika budaya sebelumnya tidak mendukung praktik ini,
dapat diperlukan upaya yang signifikan untuk mengubah persepsi dan perilaku.
6) Manajemen Perubahan yang Efektif
Tantangan dalam memimpin perubahan di tingkat organisasi dan memastikan bahwa
semua pemangku kepentingan terlibat dan mendukung transformasi ke arah
pengungkapan dan pelaporan berbasis SAK-ETAP.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, perlu ada komitmen tinggi dari pimpinan rumah
sakit, pemahaman yang mendalam tentang SAK-ETAP, dan rencana implementasi yang
terperinci. Penggunaan bantuan dari profesional keuangan dan konsultan dapat juga
membantu mengatasi beberapa tantangan ini. Selain itu, komunikasi yang efektif dan
pelibatan semua pihak terkait sangat penting untuk kesuksesan implementasi.
17. KESIMPULAN
Kesimpulan dari implementasi Pengungkapan dan Pelaporan Keuangan Berbasis SAK-
ETAP dalam pelaporan akuntansi pada RS Pusdikkes Puskesad dapat mencakup beberapa poin
kunci yang melibatkan hasil, tantangan, dan langkah-langkah penting yang telah diambil. Berikut
adalah beberapa poin kesimpulan yang mungkin relevan:
1) Penerapan SAK-ETAP Meningkatkan Kualitas Pelaporan
Implementasi SAK-ETAP di Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad telah berkontribusi pada
peningkatan kualitas pelaporan keuangan. Penerapan standar ini membantu memastikan
bahwa laporan keuangan mencerminkan dengan akurat posisi keuangan dan kinerja
operasional rumah sakit.
2) Transparansi dan Akuntabilitas Ditingkatkan
Proses implementasi SAK-ETAP memperkuat transparansi dan akuntabilitas di dalam
organisasi. Pengungkapan yang lebih baik tentang transaksi keuangan dan praktik akuntansi
yang sesuai dengan standar meningkatkan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan.
3) Tantangan Dihadapi selama Implementasi
Implementasi SAK-ETAP tidak terlepas dari tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya,
kompleksitas operasional, dan perubahan budaya organisasi. Meskipun demikian, upaya
yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ini memberikan pembelajaran berharga dan
meningkatkan kemampuan adaptasi organisasi.
4) Keterlibatan dan Pelibatan Pemangku Kepentingan
Kesuksesan implementasi ini sejauh ini juga bergantung pada keterlibatan dan pelibatan aktif
dari berbagai pemangku kepentingan, seperti manajemen rumah sakit, staf, dan pihak
eksternal seperti auditor. Komunikasi terbuka dan kolaborasi menjadi kunci dalam
memastikan pemahaman dan dukungan.
5) Perlu Pemeliharaan dan Peningkatan Terus-menerus
Implementasi SAK-ETAP bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan tahap awal yang
memerlukan pemeliharaan dan peningkatan terus-menerus. Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad
perlu terus memantau perubahan dalam standar dan regulasi serta menyesuaikan proses
pelaporan sesuai kebutuhan.
18. 6) Investasi dalam Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Pemahaman dan keterampilan staf akuntansi dan keuangan menjadi kritis dalam
mengimplementasikan SAK-ETAP. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan perlu diteruskan untuk memastikan kesinambungan dan
keberlanjutan dalam pengelolaan keuangan.
Dalam rangka mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad perlu
terus mengambil tindakan proaktif, menjaga kualitas pelaporan, dan beradaptasi dengan perubahan
kondisi bisnis dan regulasi keuangan. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut,
akan membantu Rumah Sakit Pusdikkes Puskesad mencapai pelaporan keuangan yang sesuai
dengan standar akuntansi dan mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan
finansialnya..
19. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2022). FORUM PERTEMUAN 14-TEORI AKUNTANSI. Modul Kuliah Teori
Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Hery., (2015). “Praktis Menyusun Laporan Keuangan”. Jakarta: Grasindo
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)., (2019). Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Standar Akuntansi Keuangan
Sugiono, A., Soenarn, Y. N., & Kusumawati, S. M., (2015) “Akuntansi & Pelaporan Keuangan
untuk Bisnis Skala Kecil dan Menenggah”. Jakarta: Grasindo
Wiwik Utami, 2018. Modul Teori Akuntansi, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Belkaoui, Ahmed Riahi. (2011). Accounting Theory. 6th edition. Salemba Empat. Jakarta