Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 2.pdf
1. PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul : ITIHASA
B. Kegiatan Belajar : WIRACARITA RAMAYANA (KB 2)
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1
Konsep (Beberapa istilah
dan definisi) di KB
1. Penyusun Ramayana
Ramayana merupakan salah satu Itihasa yang sangat
terkenal di seluruh dunia, selain Mahabharata. Kedua
viracaritas atau epos agung ini juga dikenal sebagai
arsakavya yang berarti “puisi yang sangat bagus dan lezat”
yang ditulis oleh Resi. Menurut kepercayaan dan tradisi
India, Sri Rama hidup di akhir Traitayuga, sekitar tahun
867.100 SM. Menurut epos Ramayana, Sri Rama
memerintah kerajaan selama 11.000 tahun dan ketika naik
takhta, Sri Rama baru berusia 47 tahun. Maha Rsi Valmiki
mulai menulis Viracarita Ramayana
setelah kelahiran Kusa dan Lava. Berdasarkan informasi
sepintas ini, para peneliti meyakini bahwa itu berasal dari
sekitar 867.000 SM. Pandangan ini telah dikritik oleh para
sarjana Barat dan Timur dan tidak dapat diterima. Profesor
Yacobi percaya bahwa Ramayana lahir lebih lambat dari
Mahabharata. Kebanyakan peneliti tidak setuju dengan
pendapat ini. Kebanyakan dari mereka percaya bahwa
Ramayana ditulis sebelum Mahabharata. Argumennya
adalah sebagai berikut:
1) Secara tradisional diyakini oleh masyarakat India
bahwa Ramayanaa ditulis jauh lebih dahulu
dibandingkan dengan Mahabharata.
2) Di dalam Ramayana tidak ada petunjuk adanya
referensi tentang cerita yang terdapatr di dalam
kitab Mahabharata,
3) Cerita Sri Rama dijadikan rujukan dalam berbagai
cerita Jataka Buddha (Buddhistics).
4) Valmiki tidak menyebut nama kota Pataliputra yang
dibangun sekitar tahun380 Sebelum Masehi. Tidak
dapat dibantah bahwa Sri Rama dapat melewati
kota tersebut.
5) Selama masa pemerintahan Asoka, bahasa Prakrta
menjadi bahasa sehari-hari di tempat terjadinya
beberapa peristiwa disebutkan di dalam kitab
Ramayana, dengan demikian kitab Ramayana telah
ditulis lebih dahulu sebelum muncul dan
berkembangnya bahasa Prakrta. Menurut Profesor
A.B. Keith, kitab Ramayana telah ditulis tahun 300
2. sebelum Masehi (Mani, 1989 : 641).
Rsi Valmiki dianggap telah mencapai kesempurnaan
dengan himne atau nyanyian himne suci keagamaan.
Rsi Valmiki adalah anak dari Rsi Pracethasa. Pada
masa Tretayuga, Ratnakara dikenal sebagai pemburu,
penjahat berbakat, dan pencuri yang sangat kejam.
Kekejaman Ratnakara (Rsi Valmiki) terjadi karena ia
hidup di lingkungan pemburu yang kejam.
Rsi Valmiki diberikan kesaktian yang besar oleh Dewa
Brahma agar dapat melihat dengan jelas dan
mengetahui segala peristiwa, kehidupan Sri Rama
sebagai penjelmaan Dewa Wisnu, dan sejak Sri Rama
lahir sebagai putranya putra Raja Prabu Dasaratha dari
Ayodhya sampai dia kembali ke surga sebagai Visnu.
Dengan kemampuan yang diberikan oleh Dewa
Brahma, ia mengarang puisi sebanyak 24.000 sloka.
Syair-syair tersebut diajarkan kepada Kusa dan Lawa
yang berhasil menjadi juara dalam lomba membaca
puisi (utsawa dharrna gita). Kisah perjalanan hidup
Dewa Rama yang dikenal dengan Itihasa Ramayana
sangat terkenal sejak dahulu kala.
2. Ikhtisar Ringakas Ramayana
Kata Ramayana berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari
kata Rāma dan Ayana. Rama artinya Rama dan Ayana
artinya perjalanan suci. Jadi arti kata Ramayana
“Perjalanan Suci Rama”, kitab Ramayana merupakan
bagian dari kitab Itihasa yang pertama kali ditulis oleh Maha
Rsi Valmiki, yang menceritakan perjalanan ketuhanan
Rama untuk memerintah Kerajaan Kosala. Ramayana
banyak mengandung nilai-nilai moral, kepemimpinan dan
etika yang dapat dijadikan pedoman dalam hidup.
1) Balakanda
Kitab Balakanda merupakan awal dari kisah Ramayana,
Kitab Balakanda berkisah tentang Raja Dasarata yang
memiliki tiga orang ratu dan empat orang putra. Dewi
Kosalya memiliki putra Rama, Dewi Kekayi memiliki
putra Barata, kemudian Dewi Sumitra memiliki putra
Laksamana dan Satrugna. Maka suatu hari, Bagan
Wiswamitra meminta kepada Raja Dasarata untuk
membantunya melindungi pertapaannya. Rama dan
Laksamana datang membantu mengusir para raksasa
yang mengganggu tempat perlindungan ini. Kemudian,
mengikuti instruksi para Brahmana, Rama pergi ke
kompetisi di Wideha dan mengambil dewi Sita sebagai
istrinya. Ketika mereka kembali ke Ayodhya, mereka
menghadapi Ramaparasu, tapi mereka
mengalahkannya.
2) Ayodhyakanda
Ayodhyakanda adalah kitab kedua epos Ramayana dan
memberitahu Dasaratha bahwa ia akan menyerahkan
kerajaan kepada Rama, namun dicegah oleh Dewi
Kekayi. Ia berkata bahwa ia telah menjanjikan warisan
kerajaan kepada putranya. Maka Rama bersama dewi
3. Sita dan laksamana memulai perjalanan mereka ke
hutan selama 14 tahun. Setelah mereka pergi, Raja
Dasaratha meninggal karena kesedihan. Sang Barata
menjadi sedih dan pergi menemui Sri Rama. Jadi setelah
bertemu dengan Sri Rama, dia mengatakan bahwa itu
bukan haknya tetapi karena Rama ingin menghormati
ayahnya, dia mengatakan bahwa sudah menjadi tugas
Barata untuk memerintah. Kemudian sebagai simbol
bahwa Barata melambangkan Rama, Rama memakai
kembali sandalnya (Sansekerta:
Yang Mulia). Barata kemudian kembali ke Ayodhya dan
memerintah di sana.
3) Aranyakanda
Aranyakanda adalah kitab ke tiga epos Ramayana.
Dalam buku ini dikisahkan bagaimana Rama dan
Laksamana membantu para pertapa di sebuah
penginapan mengusir semua monster yang datang
mengganggu mereka. Sang laksamana kemudian
diganggu oleh monster bernama Surpanaka yang
menyamar menjadi wanita cantik dan merayunya.
Namun laksamana menolak dan hidung Surpanaka
dipotong. Dia mengadu kepada suaminya Sang Trisira.
Lalu terjadilah perang dan semua raksasa mati. Maka
Surpanaka mengadu kepada adiknya Rawana, dan
menghasutnya untuk menculik Dewi Sita yang konon
sangat cantik. Rawana pergi bersama Marica. Marica
menyamar menjadi rusa emas untuk menggoda dewi
Sita. Dewi Sita tertarik dan meminta Rama untuk
menangkapnya. Dewi Sita pun tertinggal dan dirawat
oleh laksamana. Rama pergi mencarinya, tapi Marica
sangat lincah. Dia kemudian marah dan menembaknya.
Marica menjerit kesakitan lalu mati dan wujudnya
menjadi raksasa kembali. Sementara itu, Sita yang
mendengar tangisan tersebut langsung merasa khawatir
dan mengira itu adalah tangisan Rama. Dia kemudian
menyuruh laksamana untuk menemukannya.
Laksamana menolak namun Sita menuduhnya ingin
menikahinya jika Rama meninggal. Jadi dia terpaksa
pergi, tapi sebelumnya membuat lingkaran sihir di
sekitar Sita agar tidak ada yang bisa menculiknya.
Sementara itu, Rawana menyamar sebagai orang tua
dan memanggil Sita, yang langsung diculiknya. Rawana
bertemu dengan burung ajaib bernama Jatayu, namun
Jatayu tersesat dan mati. Laksamana yang menemukan
Rama bertemu dengan Jatayu, yang menceritakan
kisahnya sebelum dia meninggal.
4) Kiskindhakanda
Dalam kitab ini diceritakan bahwa Rama sangat sedih
karena kehilangan Dewi Sinta. Kemudian bersama sang
laksamana ia menembus gurun pasir dan mencapai
Gunung Resimuka. Beginilah cara monyet Subali
bertarung melawan Sugriwa demi dewi Tara. Sugriwa
kalah dan mengutus hambanya Hanoman untuk mencari
4. bantuan Sri Rama untuk membunuh Subali, Rama setuju
dan Subali pun meninggal. Maka Sugriwa sangat
bersyukur dan ingin membantunya mencari Dewi Sinta.
5) Sundarakanda
Dalam kitab ini diceritakan bagaimana sang Hanuman
datang ke Alengkapura mencari tahu akan keadaan Dewi
Sita dan membakar kota Alengkapura untuk membunuh
raksasa Rahwana.
6) Yuddhakanda
Yudhakanda merupakan buku keenam dari epos
Ramayana dan juga merupakan klimaks dari epos ini.
Dalam buku ini diceritakan bahwa Rama dan raja kera
Sugriwa mengerahkan pasukan kera untuk bersiap
menyerang Acompleteura. Karena Lanka terletak di
sebuah pulau, sulit bagi mereka untuk menyerang.
Sehingga mereka menyusun strategi dan akhirnya
memutuskan untuk membangun jembatan pembatas
(situbanda) yang menghubungkan daratan dengan
Pulau Alengka. Pasukan monyet telah dimobilisasi. Pada
saat pembangunan jembatan ini mereka sangat khawatir
namun akhirnya selesai dan A Completeura bisa
diserang. Lalu terjadilah perang besar. Banyak raksasa
yang mati dan Raja Rawana mati di tangan Sri Rama.
Dewi Sita kemudian menunjukkan kesucian dan
kesetiaannya kepada Rama dengan membakarnya
hidup-hidup, ternyata Rama baik-baik saja. Rama, Sita
dan Laksamana kemudian kembali ke Ayodhyapura
dengan ditemani pasukan kera yang dipimpin oleh
Sugriwa dan Hanuman. Di Ayodhyapura, mereka
disambut oleh Raja Barata dan dia mempercayakan
kerajaannya kepada Rama. Sri Rama kemudian
memerintah Ayodhyapura dengan bijaksana.
7) Uttarakanda
Dalam Uttarakanda diceritakan Rama berhasil
mengalahkan Rawana dan Sitha kembali ketangannya.
3. Amanat dalam Ramyana
Keharusan paling nyata yang masih dijadikan rujukan
dalam cerita Ramayana dalam kehidupan masyarakat
Hindu adalah ajaran kepemimpinan. Kepemimpinan adalah
serangkaian kegiatan atau tindakan yang dimaksudkan
untuk mempengaruhi dan mendorong orang-orang dalam
upaya bersama untuk mencapai tujuan. Dalam kitab
Ramayana, Sri Rama mengajarkan Gunawan Vibhisana
kemampuan kepemimpinan yang dikenal dengan Asta
Brata. Asta Brata merupakan delapan landasan spiritual
atau moral bagi seorang pemimpin. Bagian-bagian Asta
Brata adalah sebagai berikut:
1. Indra Brata, artinya seorang pemimpin harus mengikuti
sifat-sifat Dewa Indra, khususnya dewa hujan.
2. Yama Brata, artinya penguasa harus mengikuti sifat-
sifat Dewa Yama yaitu menciptakan hukum,
menegakkan hukum dan menghukum semua pedosa
dengan adil.
5. 3. Surya Brata, artinya pemimpin harus memberikan
informasi secara adil dan seragam kepada rakyatnya
serta selalu berhati-hati agar kedap air.
4. Candra Brata, artinya seorang pemimpin harus selalu
memperlihatkan wajah yang tenang dan berseri-seri
agar masyarakat dapat melihat kehebatan kemampuan
kepemimpinannya.
5. Bayu Brata, artinya pemimpin harus selalu mengetahui
dan menyelidiki keadaan sebenarnya, terutama situasi
masyarakat yang paling dirugikan. 6. Danadha Brata
artinya seorang pemimpin harus bijaksana dalam
menggunakan modal atau uang.
6. Baruna Brata, artinya pemimpin harus mempunyai
kemampuan membersihkan segala bentuk kejahatan
masyarakat dan mempunyai ilmu yang mendalam.
7. Agni Brata, artinya seorang pemimpin harus
mempunyai sifat-sifat pejuang yang disertai semangat
yang besar.
2
Daftar materi pada KB
yang sulit dipahami
Daftar materi yang sulit dipahami adalah nilai-nilai moral,
kepemimpinan dan etika yang dapat dijadikan pedoman dalam
hidup. Dalam Wira Carita Ramayan.
3
Daftar materi yang sering
mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran
Materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam
pembelajaran adalah nilai-nilai moral, kepemimpinan dan
etika yang dapat dijadikan pedoman dalam hidup. Dalam Wira
Carita Ramayan.