SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS COOKIES TEMPE
SEMANGIT PADA IBU HAMIL KEK (Kekurangan Energi Kronik)
DI KABUPATEN LEBAK,BANTEN
Oleh :
Nila Kusumawaty (I161170041)
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS
Prof.Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MS Dr.
Dr. Noer laily, MSi
Program Studi Ilmu Gizi
Departemen Gizi Masyarakat
FEMA
Latar Belakang
KekuranganEnergiKronis(KEK)dapat terjadi pada
Wanitausia subur (WUS)danIbu Hamil(Irianto,
2014).
Prevalensi KEK
• 2007 :13.60 %
▪ 2013 :24.20%
▪ 2018 :17.30%
Cameron et al. 2005
Prevale
nce
13.60%
2007
20
13
17.30
%
2018
Ye
ar
24.2
0
%
Prevalensi Kejadian Ibu Hamil KEK (Kekurangan Energi
Kronis) secara
nasion
al
Beberapa daerah di Indonesia
prevalensi stunting yang tinggi, salah
memiliki
satunya
adalah Provinsi Banten. Prevalensi stunting
balita pada provinsi tersebut hampir mencapai 23
persen (Riskesdas 2018).
PENDAHULUAN
March 15, 2022 3
Indikator pada Ibu Hamil KEKpada antara lain :
(N. kusumawaty, et al.
2020)
PMT cookies berbasis
Bahan Lokal
Kondisi fisiologis menurun :
▪ Gampang lelah
▪ Kehilangan Energi
▪ Berpotensi melahirkan
bayi BBLR dan stunting
Cookies tempe semangit
LiLA 18,5 cm - 23,5 cm
(Prameswariet al. 2019; Ryska et al.
2018)
Umumnya mengalami anemia (<11 mg/dL)
(Sumarmi 2017; WHO et al. 2022)
Lack of micronutrients status
(Wessels, 2012)
PENDAHULUAN
Kekurangan Energi kronis
Tempe
Semangit
Protein tinggi
Cookies berprotein tinggi
Berpotensi sebagai makanan tambahan Ibu hamil
untuk pencegahan Bayi lahir stunting
Ibu hamil
Kadar air (6,66%) Kadar Abu 1.06%
karbohidrat
43.39%
Protein (19,72%)
Lemak 29,17%
Tujuan Penelitian
Menganalisis pengaruh pemberian cookies tempe semangit dan
cookies kontrol
stunting.
pada Ibu Hamil KEK dalam pencegahan bayi lahir
1. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil KEK
2. Menganalisis pengaruh intervensi cookies tempe semangit
terhadap kadar Hemoglobin (Hb), kadar serum ferritin (SF),
Lingkar lengan Atas (LiLA), dan berat badan ibu hamil KEK di
Kabupaten Lebak, Banten.
Makanan tambahan sumber protein yang diberikan kepada ibu
hamil Kekurangan energi kronis (KEK) memiliki efek yang sama
seperti Makanan Tambahan pemerintah terhadap pertumbuhan janin
Pemberian Makanan Tambahan membantu meningkatkan
berat badan dan lingkar lengan atas tetapi tidak
berpengaruh pada Hb dan outcome kelahiran
PenelitiantentangMakananTambahanuntukIbu
HamilDefisiensiEnergiKronis
terdapat perbedaan ukuran lingkar lengan atas sebelum
dan sesudah pemberian makanan tambahan pada
KEK selama hamil dengan p= 0,001 (p<0,05)
(Pastuty 2018)
(Prameswari, 2019)
(Sampeangin 2018)
PENDAHULUAN
March 20, 2022
Pangan lokal mengandung tinggi protein :
19,72%
29,17%
43,13%
Protein
Lemak
Karbohidrat
3,409
1,385
150,392
Tepung tempe semangit
Semangit berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, “sangit” yang artinya berbau
menyengat, hasil hidrolisa dari lemak dan protein kedelai dari tempe. Aroma dominan dari
tempe semangit adalah aroma Amonia dan bau tengik. dari kacang kedelai)
Pola penentuan produk PMT perlu
memperhatikan aspek cita rasa, kepraktisan,daya simpan, kemudahan dalam penyajian, kemudahan untuk mendapatkan dan sudah dikenal
masyarakat. Biskuit merupakan jenis produk yang dinilai dapat memenuhi persyaratan tersebut sehingga sesuai digunakan sebagai Makanan
tambahan
(Chandradewi,2015).
Komposisi AA (asam glutamat
pada tempe semangit/overripe
tempe) lebih tinggi
dibandingkan dengan Tempe
segar dan kedelai
(Gunawan_putri et al.
2015)
(mg/100g)
Fe
Zn
Ca
7
TEMPE
Research Path Cookies Tempe Semangit
I.Tempesegar
Proses pengukusan tempe 30
min, 60oC, di potong setebal 2
mm, dikeringkan di oven
dehydrated and penepungan
(milling), 60 mesh
• Kandungan Gizi Tepung
tempe
• III.Analisis dari tepungtempesemangit
• PMTCookiestempesemangit,
meliputiAnalisisproksimat,
kandungangizidanmineral
•
V. Uji Efikasi PMT cookies tempe
semangit
• Ibu hamil KEK di Wilayah Kerja Puskesmas
di Kabupaten
Lebak, Banten.
(di 7 wilayah kerja Puskesmas Lebak,
Banten).
8
Tepung tempe semangit mg/100g
Kandungan Fe 3,409
Kandungan Ca 150,392
kandungan Zn 1,385
tempe semangit mg/100g
Kandungan Fe 3,409
Kandungan Ca 150,392
kandungan Zn 1,385
Kacang kedelai yang sudah
diberi ragi (umur 48 jam)
• IV.Analisis dari cookiestempe
semangit
II.Proses fementasi lanjuttempe
TEMPE SEMANGIT
tempe yang mengalami over fermentasi dengan bau menyengat dan penampakan berwarna gelap yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Jawa (fermentasi lebih lanjut 96-120 jam). Selama proses fermentasi, Rhyzopus sp.
meningkatkan kualitas protein dengan tumbuhnya miselium yang dapat meningkatkan kandungan asam amino pada
tempe semangit. Kualitas protein ditentukan oleh rasio asam amino yang terkandung dalam protein.
Metode Penelitian
Penelitian Quasi eksperimental dgn pretest-
posttest with control group design.
7 puskesmas di kabupaten Lebak, Banten
(PKM Warunggunung, PKM Mandala, PKM
Baros, PKM Mekarsari, PKM Kalanganyar,PKM
Cibadak, dan PKM Kolelet).
Pusat RisetAgroindustri, BRIN
Produksi tepung tempe semangit
Botani Bakery, IPB
Produksi Cookies bahan intervensi
▪
▪
• Laboratorium Gunung Sahari, Depok
Kadar Serum ferritin
▪ Laboratorium PTA, BRIN dan Laboratorium SIG
Analisis kandungan gizi cookies, analisis Profil Asam Amino
Laboratorium Nutrisi ternak ,IPB
Analisis kandungan mineral cookies
▪
Waktu Penelitian
Maret 2020 – Oktober 2021
Metode Penelitian
Ibu Hamil KEK yang Usia
18-35- thn ; LiLa <23,5
cm
Skrining
Kriteria inklusi ; pengukuran LiLa, dan cek Hb
Pengukuran sebelum intervensi (pre-
test)
Kel. Intervensi
(n= 25)
Kel. Kontrol
(n=25)
Post-test (n= 22) Post-test (n= 25)
Intervensi12 minggu
Pemberian cookies, FR 24H,
FFQ, Inform consent, dan Form
kepatuhan
Drop out
(n= 3)
Sampel dan Kelompok Perlakuan
Kriteria Inklusi
▪Mengalami KEK , indikator utama LiLA
<23,5 cm
▪Umur kehamilan di trimester 2 akhir
(24-28 minggu)
▪Bersedia menandatangani
informed
consent
Kriteria Ekslusi
▪Ibu hamil memiliki alergi telur dan
kedelai dan turunannya
▪Ibu hamil dengan Riwayat preeklampsia
dan eklampsia
▪Tidak bersedia mendatangani form PSP
Kaseb et al. (2002).
Pengumpulan Data
Pengukuran Antropometri Ibu dan (pre
dan post intervensi) :
✓Lingkar lengan Atas
✓Hb
✓Serum Ferritin
✓IMT Ibu
Kepatuhan thd Cookies tempe
semangit:
✓(konsumsi 30 g/hari) ~ 3 keping
cookies tempe semangit
✓mengisi form kepatuhan
konsumsi cookies
• Food food recall
(1x24H)
• Form kepatuhan
• Pita LiLa
• Timbangan digital
• Hemacue 201+
• Lab Gunung sahari,
Depok.
• Alat ukur timbangan
bayi
METODE PENELITIAN
13
Tempe
Fermentasi
lanjut
Tempe usia
120 jam
Tempe disteam, di
cacah, di oven
Dry mixing
Mixing,
oven
selama 45
menit,
180oC
Tempe segar, yang berumur
48 jam
Proses fermentasi
(pemeraman)selama 3-4 hari
‘ tempe semangit”
membuat tepung tempe
semangit (powderring)
mencampurkan bahan
kering
Proses Produksi Cookies
Semangit
Tabel 1 Formula cookies tempe semangit
Tempe
segar(48jam)
Cookies Tempe semangit
Formula terpilih (F2, dengan substitusi komposisi 50
% Tepung tempe semangit:50 % Tepung terigu).
Bahan Satuan Jumlah
Tepung tempe semagit g 50
Tepung terigu g 50
Tepung meizena g 65
telur g 50
Mentega g 60
Tepung susu skim g 65
Keju parut g 30
Bubuk coklat g 30
Garam g 1,0
Gula halus g 60
Fe fumarate g 0,42
Baking soda g 1
14
Kandungan Gizi PMT Ibu hamil bebrbasis tempe semangit
D
Kandungan gizi cookies tempe semangit
dipengaruhi oleh kandungan tepung
tempe semangit
Variabel Cookies Kontrol Cookies tempe
semangit (K)
Cookies tempe
semangit (C )
Air (%) 6,465 ± 0,05a 10,355 ± 0,09c 7,875 ± 0,01b
Abu (%) 3,295 ± 0,04a 3,53 ± 0,01b 3,64 ± 0,03b
Lemak (%) 24,855 ± 0,57a 28,61 ± 0,21b 25,48 ± 0,69a
Protein (%) 9,61 ± 0,14a 16,01 ± 0,01c 14,605 ± 0,19b
Karbohidrat (%) 55,775 ± 0,73a 41,495 ± 0,12c 48,4± 0,52b
Zat besi, Fe (mg/100g) 2,163 ± 1,95a 3,102 ± 1,58b 3,002± 0,48b
Zink, Zn (mg/100g) 0,616±1,64a 1,042±0,54b 1,02±1,51b
Calsium,Ca (mg/100g) 103.438±2,15a 126,283±0,25c
.
120,65±1,90b
Keterangan : Data disajikan dalam bentuk rata-rata ± SD. Uji beda ANOVA, dimana huruf
yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada p<0,05 CK =
Cookies kontrol, CTSC = cookies tempe semangit coklat, CTSK =cookies tempe semangit
keju
Proses fermentasi lanjut pada
kacang kedelai menjadi tempe
semangit membawa perubahan
nutrisi termasuk pemecahan
kandungan nutrisi dan
Komposisi Asam amino.
• Asam amino esensial yang paling
tinggi di hari ke empat fermentasi
adalah: L-Asam Glutamat 83.638.75
mg/kg)
dan yang terendah adalah :
Histidin(15.715.9
6 mg/kg)
0
10000
20000
30000
40000
60000
50000
70000
80000
90000
profil Asam Amino Tepung tempe hari 1, 2, 3 dan hari ke-4
Tempe Hari ke-1 Tempe Hari ke-2 Tempe Hari ke-3 Tempe Hari ke-4
Hasil & Pembahasan
Karakteristik Responden
Pendapatan
• kelompokrata-rata: IRTdanJasa
Pendidikan ibu
Pengeluaran
Besarankeluarga
Pekerjaanibu
UsiaResponden
• dari kedua kelompok, rata-rata
memeiliki keluarga kecil (<4 orang)
Pendidikan suami
• Pada kel.kontrol: keluarga Miskin
(<rp.450.078)
• Pada kel.intervensi : ada 18 reponden yang
memilikipendapatan >rp.450.078
• Rata-rataPadakel.kontrol&intervensi
• Pendidikan<12 tahun:40,9-44,0%
Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan bermakna antar
kedua kelompok (p >0,05).
• Rata-rataPadakel.kontrol&intervensi
• Pendidikan<12 tahun,:44,55-
• 54,55%
• dari kedua kelompok, rata-rata usia
:16-25 thn (68,2%), dan ada yang
berusiakel.30-35 thn(12%)
• dari kedua kelompok, rata-rata
pengeluaran : 1,9-3,5jt
Pekerjaansuami
• dari kedua kelompok, rata-rata
pengeluaran :1,9-3,5jt(45,45%)
Keterangan: signifikan pada p<0,05; 1)Independent t-test
Tabel. 3 Karakter sosial ekonomi responden
Perolehan PMT Rutin 0,950
Ya 13 591 15 60
Tidak 9 409 10 40
Frekuensi PMT/hari 0,595
0 kali 1 45 8 32
<3 kali 7 318 4 16
3 kali 14 636 13 52
IMT pra hamil 0,226
Underweight (<18,5) 15 68,2 12 48
Normal (18,5-24,9) 6 27,3 13 52
Overweight (25,0-29,9) 0 0 0 0
Obesitas (≥30,0) 1 4,5 0 0
Pertambahan berat
badan (kg/minggu)
0,903
Kurang (< 0,44) 21 95,5 24 96
Cukup (0,44-0,58) 0 0 1 4
Lebih (>0,58) 1 4,5 0 0
Variabel Kontrol (n=22) Intervensi (n=25) p-value1)
n % n %
Variabel Kontrol (n=22) Intervensi p-value1)
(n=25)
n % n %
Serum Fe 1.00
Deplesi Fe (< 15 µg/L) 0 0 0 0
normal (≥ 15 µg/L) 22 100 25 100
Hb 0.832
Tidak anemia (≥12
mg/dL) 9 40,91 11 44
Anemia (<12 mg/dL) 13 59,09
11.61 ± 1.34
14 56
11.45 ± 1.66
Rata-rata ± SD
Tabel 4 Sebaran berdasarkan Biomarker Feritin dan
Hemoglobin
Keterangan: signifikan pada p<0.05; 1)Mann-whitney
100% 100% 100% 100%
0
0.5
1
1.5
Pre Post Pre Post
Serum Fe
Deplesi Fe Normal
Intervensi
kontrol
40.91% 44%
52%
40.09%
56%
48%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Pre Post Pre Post
KONTROL
Hemoglobin
Tidak anemia Anemia
Intervensi
0 0 0 0
Hasil & Pembahasan
Tabel 5. Sebaran berdasarkan Biomarker dan status gizi pada kelompok kontrol dan intervensi selama
12 minggu
Parameter kontrol intervensi
Pre Post Pre Post
n(%) n(%) n(%) n(%)
Serum Fe
< 15 µg/L (deplesi Fe) (n,%) 0 0 0 0
>= 15 µg/L (normal) (n,%) 22(100) 22(100) 25(100) 25(100)
Hb
Tidak anemia (≥12 mg/Dl) (n,%) 9(40.91) 13(59.1) 11(44) 13(52)
Anemia (<12 mg/Dl) (n,%) 13(59.09) 9(40.9) 14(56) 12(48)
Status gizi IMT
Underweight (<18.5)(n,%) 3(13.6) 5(22.7) 3(12) 3(12)
Normal (18.5-24.9)(n,%) 19(86.4) 17(77.3) 22(88) 22(88)
Overweight (25.0-29.9)(n,%) 0 0 0 0
Obesitas (≥30.0)(n,%) 0 0 0 0
LILA (cm)
<23.5(n,%) 22(100) 20(90.9) 25(100) 16(64)
≥ 23.5(n,%) 0 2(9.1) 0 9(36)
Tabel 6 . Status Gizi Ibu Hamil selama 12 minggu masa intervensi
Parameter
(ẋ±SD)
Kontrol (n=22) Intervensi (n=25)
47,76 ± 4,02 47,24 ± 3,78
47,97 ± 5,48 47,06 ± 4,23
0,2136 ± 4,69 -0,1760 ± 2,77
0,833 0,754
81,14 ± 47,7 82,46 ± 58,8
69,52 ± 46,6 54,81 ± 23,1
-11,61 ± 61,2 -27,65 ± 62,45
0,390 0,030*
11,61 ± 1,34 11,45 ± 1,66
12,45 ± 1,51 12,04 ± 2,22
0,84 ± 1,49 0,59 ± 2,65
0,015 0.211
20,29 ± 1,62 21,14 ± 2,03
20,35 ± 2,01 20,95 ± 1,99
0,05 ± 1,93 0,18520 ± 1,28
0,895 0,478
21,61 ± 1,15 22,14 ± 0,94
22,37 ± 1,36 22,86 ± 1,03
0,75 ± 1,23 0,72 ± 0,97
p-value2)
BB (kg)
Pre 0,649
Post
∆
P-value1)
Serum Ferritin
(µg/L)
Pre 0,961
Post
∆
P-value1)
Hb
(mg/dL)
Pre 0,798†
Post
∆
P-value1)
IMT
Pre 0,121
Post
∆
P-value1)
LILA
Pre 0,117†
Post
∆
P-value1) 0,011* 0,001
Ketarangan : Signifikan pada p<0,05*; 1) paired t-test; 2)analisis independent t-test;
*Wilcoxon; †Mann-whitney
Hasil & Pembahasan
*(p<0.05) perbedaan signifikan sebelum dan sesudah ; †(P<0,05) Perbedaan rerata perubahan pada kedua kelompok
Proporsi kepatuhan dikategorikan sebagai tingkat kepatuhan rendah
(<50%), cukup (50%-70%), dan tinggi (>70%) (Adi 2010).
Tingkat Kepatuhan Kontrol Semangit p-value
Tabel 7 . Rata-Rata Tingkat kepatuhan konsumsi
cookies
n (%) n (%)
Rendah (<50%) 0 2(8) p = 0.782
Cukup (50%-70%) 3 (14) 3(12)
Tinggi (>70%) 19(86) 20(80)
Total 22 25
Kelompok Rata-Rata Tingkat
Kepatuhan (%)
Kontrol 90.1±14.6
Semangit 87.3±22.3
Kegiatan
Intervensi
2. Oral presenter on Asia-Pacific Academic Consortium for Public
Health 2021 Conference, in University of Airlangga, 28 Oktober
2021
3. Artikel publikasi internasional di Food Research journal
(lolos reviews 1 st) 5 Februari 2022.
1. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences Vol.16 Supp 13,
Dec 2020 (eISSN 2636-9346), terindex scopus dan telah
dipresentasikan di International Conference Of Clinical and Nutrition
di IPB University, 18-19 Nopember 2020.
Kesimpulan
• Kandungan zat gizi cookies tempe semangit yang diberikan pada kelompok ibu hamil KEK
kelompok tempe semangit memberikan pengaruh yang signifikan pada kadar serum ferritin
danLiLA. IntervensicookiestempesemangitmampumeningkatkankadarHemoglobin namuntidak
signifikan(p>0,05).
• Makanan Tambahan yang bersumber protein dari tempe semangit memiliki tingkat kepatuhan
yangcukup tinggi,sebesar87,3%.
• penelitian selanjutnya untuk mengkonfirmasi efek makanan tambahan berbasis
protein fokus pada pencegahan pertumbuhan intrauterin pada banyak populasi
ibu hamil.
• Perlu dilakukan pengujian secara in vivo tentang khasiat tepung tempe semangit dan
aplikasinya pada berbagai produk pangan fungsional.
Saran
KeterbatasanPenelitian
• Penelitian dilaksanakan dalam masa pandemic, sehingga mengalami hambatan dalam proses perijinan di
lapangan, ketersediaan responden untuk mengikuti penelitian, dan Analisa di Laboratorium mengalami
keterlambatan.
• Kementerian Riset dan Teknologi (Saintek IPTEK 2017) yang telah memberikan
bantuan Tugas Belajar (Tubel).
• Kemenristekdikti untuk Hibah Program Doktoral (PDD) untuk Pembiayaan Penelitian.
• Seluruh subjek penelitian atas partisipasinya dalam kegiatan penelitian.
• Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Kabid Gizi Ibu dan Anak, Bidan dan Kader
di puskesmas di Kabupaten lebak.
Ucapan Terima Kasih
Terima Kasih
Departement of Human Nutrition of
Faculty of Nutrition

More Related Content

Similar to KEKURANGANENERGIKRONIS

kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxkec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxShintaRetnoWulandari1
 
Training materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi EnteralTraining materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi Enteralsuhandono
 
(Nutrisi) PMBA.pptx
(Nutrisi) PMBA.pptx(Nutrisi) PMBA.pptx
(Nutrisi) PMBA.pptxAziZizah1
 
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptxTATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptxDiandamayanti20
 
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxMATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxPkmtndMovie
 
KEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptx
KEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptxKEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptx
KEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptxDiniEka14
 
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepung
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepunginovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepung
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepungAila Yumeko
 
WS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptx
WS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptxWS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptx
WS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptxssuserff6799
 
Jajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergiziJajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergiziYohanes Kristianto
 
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxkec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxardysuper
 
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdfAPLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdfsukmiyatiagustin
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptKebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptDextraAryffin1
 
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHUPEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHUAgus Berek
 
Makanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptx
Makanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptxMakanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptx
Makanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptxalaibonto
 

Similar to KEKURANGANENERGIKRONIS (20)

IBU HMIL.pdf
IBU HMIL.pdfIBU HMIL.pdf
IBU HMIL.pdf
 
Stunting.pptx
Stunting.pptxStunting.pptx
Stunting.pptx
 
7 nomor 224 menkes-sk-ii-2007-ok_pangan (1)
7 nomor 224 menkes-sk-ii-2007-ok_pangan (1)7 nomor 224 menkes-sk-ii-2007-ok_pangan (1)
7 nomor 224 menkes-sk-ii-2007-ok_pangan (1)
 
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxkec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
 
Training materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi EnteralTraining materi Nutrisi Enteral
Training materi Nutrisi Enteral
 
(Nutrisi) PMBA.pptx
(Nutrisi) PMBA.pptx(Nutrisi) PMBA.pptx
(Nutrisi) PMBA.pptx
 
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptxTATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
TATALAKSANA GIZI ANAK BAITA SERTA STUNTING DAN WASHTING FIX.pptx
 
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxMATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
 
KEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptx
KEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptxKEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptx
KEBIJAKAN ASI_05042022.pptx.pptx
 
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepung
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepunginovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepung
inovasi yogurt berasal dari beras merah kajian perbedaan partikel tepung
 
WS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptx
WS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptxWS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptx
WS_DINSOS_12_Juli_2022_Kebijakan_Pencegahan_dan_Penanganan_Stunting.pptx
 
Susu kedelai
Susu kedelaiSusu kedelai
Susu kedelai
 
Jajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergiziJajanan anak sekolah aman & bergizi
Jajanan anak sekolah aman & bergizi
 
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptxkec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
kec-buayan.kebumenkab.go.id.281220-stunting.pptx
 
praktikum
praktikumpraktikum
praktikum
 
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdfAPLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
APLIKASI-FERMENTASI-DAN-ILMU-BIOKIMIA-DI-BIDANG-TEKNOLOGI-PANGAN-2020.pdf
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Food Bars - UNPAS
 
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.pptKebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
Kebijakan-Proses-Asuhan-Gizi-di-Puskesmas.ppt
 
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHUPEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
PEMBUATAN SUGAR PASTRY DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU
 
Makanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptx
Makanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptxMakanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptx
Makanan_Sehat_Anak_Sekolah.pptx
 

KEKURANGANENERGIKRONIS

  • 1. PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS COOKIES TEMPE SEMANGIT PADA IBU HAMIL KEK (Kekurangan Energi Kronik) DI KABUPATEN LEBAK,BANTEN Oleh : Nila Kusumawaty (I161170041) Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS Prof.Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MS Dr. Dr. Noer laily, MSi Program Studi Ilmu Gizi Departemen Gizi Masyarakat FEMA
  • 2. Latar Belakang KekuranganEnergiKronis(KEK)dapat terjadi pada Wanitausia subur (WUS)danIbu Hamil(Irianto, 2014). Prevalensi KEK • 2007 :13.60 % ▪ 2013 :24.20% ▪ 2018 :17.30% Cameron et al. 2005 Prevale nce 13.60% 2007 20 13 17.30 % 2018 Ye ar 24.2 0 % Prevalensi Kejadian Ibu Hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) secara nasion al Beberapa daerah di Indonesia prevalensi stunting yang tinggi, salah memiliki satunya adalah Provinsi Banten. Prevalensi stunting balita pada provinsi tersebut hampir mencapai 23 persen (Riskesdas 2018).
  • 3. PENDAHULUAN March 15, 2022 3 Indikator pada Ibu Hamil KEKpada antara lain : (N. kusumawaty, et al. 2020) PMT cookies berbasis Bahan Lokal Kondisi fisiologis menurun : ▪ Gampang lelah ▪ Kehilangan Energi ▪ Berpotensi melahirkan bayi BBLR dan stunting Cookies tempe semangit LiLA 18,5 cm - 23,5 cm (Prameswariet al. 2019; Ryska et al. 2018) Umumnya mengalami anemia (<11 mg/dL) (Sumarmi 2017; WHO et al. 2022) Lack of micronutrients status (Wessels, 2012)
  • 4. PENDAHULUAN Kekurangan Energi kronis Tempe Semangit Protein tinggi Cookies berprotein tinggi Berpotensi sebagai makanan tambahan Ibu hamil untuk pencegahan Bayi lahir stunting Ibu hamil Kadar air (6,66%) Kadar Abu 1.06% karbohidrat 43.39% Protein (19,72%) Lemak 29,17%
  • 5. Tujuan Penelitian Menganalisis pengaruh pemberian cookies tempe semangit dan cookies kontrol stunting. pada Ibu Hamil KEK dalam pencegahan bayi lahir 1. Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil KEK 2. Menganalisis pengaruh intervensi cookies tempe semangit terhadap kadar Hemoglobin (Hb), kadar serum ferritin (SF), Lingkar lengan Atas (LiLA), dan berat badan ibu hamil KEK di Kabupaten Lebak, Banten.
  • 6. Makanan tambahan sumber protein yang diberikan kepada ibu hamil Kekurangan energi kronis (KEK) memiliki efek yang sama seperti Makanan Tambahan pemerintah terhadap pertumbuhan janin Pemberian Makanan Tambahan membantu meningkatkan berat badan dan lingkar lengan atas tetapi tidak berpengaruh pada Hb dan outcome kelahiran PenelitiantentangMakananTambahanuntukIbu HamilDefisiensiEnergiKronis terdapat perbedaan ukuran lingkar lengan atas sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan pada KEK selama hamil dengan p= 0,001 (p<0,05) (Pastuty 2018) (Prameswari, 2019) (Sampeangin 2018)
  • 7. PENDAHULUAN March 20, 2022 Pangan lokal mengandung tinggi protein : 19,72% 29,17% 43,13% Protein Lemak Karbohidrat 3,409 1,385 150,392 Tepung tempe semangit Semangit berasal dari kata dalam Bahasa Jawa, “sangit” yang artinya berbau menyengat, hasil hidrolisa dari lemak dan protein kedelai dari tempe. Aroma dominan dari tempe semangit adalah aroma Amonia dan bau tengik. dari kacang kedelai) Pola penentuan produk PMT perlu memperhatikan aspek cita rasa, kepraktisan,daya simpan, kemudahan dalam penyajian, kemudahan untuk mendapatkan dan sudah dikenal masyarakat. Biskuit merupakan jenis produk yang dinilai dapat memenuhi persyaratan tersebut sehingga sesuai digunakan sebagai Makanan tambahan (Chandradewi,2015). Komposisi AA (asam glutamat pada tempe semangit/overripe tempe) lebih tinggi dibandingkan dengan Tempe segar dan kedelai (Gunawan_putri et al. 2015) (mg/100g) Fe Zn Ca 7 TEMPE
  • 8. Research Path Cookies Tempe Semangit I.Tempesegar Proses pengukusan tempe 30 min, 60oC, di potong setebal 2 mm, dikeringkan di oven dehydrated and penepungan (milling), 60 mesh • Kandungan Gizi Tepung tempe • III.Analisis dari tepungtempesemangit • PMTCookiestempesemangit, meliputiAnalisisproksimat, kandungangizidanmineral • V. Uji Efikasi PMT cookies tempe semangit • Ibu hamil KEK di Wilayah Kerja Puskesmas di Kabupaten Lebak, Banten. (di 7 wilayah kerja Puskesmas Lebak, Banten). 8 Tepung tempe semangit mg/100g Kandungan Fe 3,409 Kandungan Ca 150,392 kandungan Zn 1,385 tempe semangit mg/100g Kandungan Fe 3,409 Kandungan Ca 150,392 kandungan Zn 1,385 Kacang kedelai yang sudah diberi ragi (umur 48 jam) • IV.Analisis dari cookiestempe semangit II.Proses fementasi lanjuttempe
  • 9. TEMPE SEMANGIT tempe yang mengalami over fermentasi dengan bau menyengat dan penampakan berwarna gelap yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Jawa (fermentasi lebih lanjut 96-120 jam). Selama proses fermentasi, Rhyzopus sp. meningkatkan kualitas protein dengan tumbuhnya miselium yang dapat meningkatkan kandungan asam amino pada tempe semangit. Kualitas protein ditentukan oleh rasio asam amino yang terkandung dalam protein.
  • 10. Metode Penelitian Penelitian Quasi eksperimental dgn pretest- posttest with control group design. 7 puskesmas di kabupaten Lebak, Banten (PKM Warunggunung, PKM Mandala, PKM Baros, PKM Mekarsari, PKM Kalanganyar,PKM Cibadak, dan PKM Kolelet). Pusat RisetAgroindustri, BRIN Produksi tepung tempe semangit Botani Bakery, IPB Produksi Cookies bahan intervensi ▪ ▪ • Laboratorium Gunung Sahari, Depok Kadar Serum ferritin ▪ Laboratorium PTA, BRIN dan Laboratorium SIG Analisis kandungan gizi cookies, analisis Profil Asam Amino Laboratorium Nutrisi ternak ,IPB Analisis kandungan mineral cookies ▪ Waktu Penelitian Maret 2020 – Oktober 2021
  • 11. Metode Penelitian Ibu Hamil KEK yang Usia 18-35- thn ; LiLa <23,5 cm Skrining Kriteria inklusi ; pengukuran LiLa, dan cek Hb Pengukuran sebelum intervensi (pre- test) Kel. Intervensi (n= 25) Kel. Kontrol (n=25) Post-test (n= 22) Post-test (n= 25) Intervensi12 minggu Pemberian cookies, FR 24H, FFQ, Inform consent, dan Form kepatuhan Drop out (n= 3) Sampel dan Kelompok Perlakuan Kriteria Inklusi ▪Mengalami KEK , indikator utama LiLA <23,5 cm ▪Umur kehamilan di trimester 2 akhir (24-28 minggu) ▪Bersedia menandatangani informed consent Kriteria Ekslusi ▪Ibu hamil memiliki alergi telur dan kedelai dan turunannya ▪Ibu hamil dengan Riwayat preeklampsia dan eklampsia ▪Tidak bersedia mendatangani form PSP Kaseb et al. (2002).
  • 12. Pengumpulan Data Pengukuran Antropometri Ibu dan (pre dan post intervensi) : ✓Lingkar lengan Atas ✓Hb ✓Serum Ferritin ✓IMT Ibu Kepatuhan thd Cookies tempe semangit: ✓(konsumsi 30 g/hari) ~ 3 keping cookies tempe semangit ✓mengisi form kepatuhan konsumsi cookies • Food food recall (1x24H) • Form kepatuhan • Pita LiLa • Timbangan digital • Hemacue 201+ • Lab Gunung sahari, Depok. • Alat ukur timbangan bayi
  • 13. METODE PENELITIAN 13 Tempe Fermentasi lanjut Tempe usia 120 jam Tempe disteam, di cacah, di oven Dry mixing Mixing, oven selama 45 menit, 180oC Tempe segar, yang berumur 48 jam Proses fermentasi (pemeraman)selama 3-4 hari ‘ tempe semangit” membuat tepung tempe semangit (powderring) mencampurkan bahan kering Proses Produksi Cookies Semangit Tabel 1 Formula cookies tempe semangit Tempe segar(48jam) Cookies Tempe semangit Formula terpilih (F2, dengan substitusi komposisi 50 % Tepung tempe semangit:50 % Tepung terigu). Bahan Satuan Jumlah Tepung tempe semagit g 50 Tepung terigu g 50 Tepung meizena g 65 telur g 50 Mentega g 60 Tepung susu skim g 65 Keju parut g 30 Bubuk coklat g 30 Garam g 1,0 Gula halus g 60 Fe fumarate g 0,42 Baking soda g 1
  • 14. 14 Kandungan Gizi PMT Ibu hamil bebrbasis tempe semangit D Kandungan gizi cookies tempe semangit dipengaruhi oleh kandungan tepung tempe semangit Variabel Cookies Kontrol Cookies tempe semangit (K) Cookies tempe semangit (C ) Air (%) 6,465 ± 0,05a 10,355 ± 0,09c 7,875 ± 0,01b Abu (%) 3,295 ± 0,04a 3,53 ± 0,01b 3,64 ± 0,03b Lemak (%) 24,855 ± 0,57a 28,61 ± 0,21b 25,48 ± 0,69a Protein (%) 9,61 ± 0,14a 16,01 ± 0,01c 14,605 ± 0,19b Karbohidrat (%) 55,775 ± 0,73a 41,495 ± 0,12c 48,4± 0,52b Zat besi, Fe (mg/100g) 2,163 ± 1,95a 3,102 ± 1,58b 3,002± 0,48b Zink, Zn (mg/100g) 0,616±1,64a 1,042±0,54b 1,02±1,51b Calsium,Ca (mg/100g) 103.438±2,15a 126,283±0,25c . 120,65±1,90b Keterangan : Data disajikan dalam bentuk rata-rata ± SD. Uji beda ANOVA, dimana huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata pada p<0,05 CK = Cookies kontrol, CTSC = cookies tempe semangit coklat, CTSK =cookies tempe semangit keju
  • 15. Proses fermentasi lanjut pada kacang kedelai menjadi tempe semangit membawa perubahan nutrisi termasuk pemecahan kandungan nutrisi dan Komposisi Asam amino. • Asam amino esensial yang paling tinggi di hari ke empat fermentasi adalah: L-Asam Glutamat 83.638.75 mg/kg) dan yang terendah adalah : Histidin(15.715.9 6 mg/kg) 0 10000 20000 30000 40000 60000 50000 70000 80000 90000 profil Asam Amino Tepung tempe hari 1, 2, 3 dan hari ke-4 Tempe Hari ke-1 Tempe Hari ke-2 Tempe Hari ke-3 Tempe Hari ke-4 Hasil & Pembahasan
  • 16. Karakteristik Responden Pendapatan • kelompokrata-rata: IRTdanJasa Pendidikan ibu Pengeluaran Besarankeluarga Pekerjaanibu UsiaResponden • dari kedua kelompok, rata-rata memeiliki keluarga kecil (<4 orang) Pendidikan suami • Pada kel.kontrol: keluarga Miskin (<rp.450.078) • Pada kel.intervensi : ada 18 reponden yang memilikipendapatan >rp.450.078 • Rata-rataPadakel.kontrol&intervensi • Pendidikan<12 tahun:40,9-44,0% Kesimpulan: tidak terdapat perbedaan bermakna antar kedua kelompok (p >0,05). • Rata-rataPadakel.kontrol&intervensi • Pendidikan<12 tahun,:44,55- • 54,55% • dari kedua kelompok, rata-rata usia :16-25 thn (68,2%), dan ada yang berusiakel.30-35 thn(12%) • dari kedua kelompok, rata-rata pengeluaran : 1,9-3,5jt Pekerjaansuami • dari kedua kelompok, rata-rata pengeluaran :1,9-3,5jt(45,45%)
  • 17. Keterangan: signifikan pada p<0,05; 1)Independent t-test Tabel. 3 Karakter sosial ekonomi responden Perolehan PMT Rutin 0,950 Ya 13 591 15 60 Tidak 9 409 10 40 Frekuensi PMT/hari 0,595 0 kali 1 45 8 32 <3 kali 7 318 4 16 3 kali 14 636 13 52 IMT pra hamil 0,226 Underweight (<18,5) 15 68,2 12 48 Normal (18,5-24,9) 6 27,3 13 52 Overweight (25,0-29,9) 0 0 0 0 Obesitas (≥30,0) 1 4,5 0 0 Pertambahan berat badan (kg/minggu) 0,903 Kurang (< 0,44) 21 95,5 24 96 Cukup (0,44-0,58) 0 0 1 4 Lebih (>0,58) 1 4,5 0 0 Variabel Kontrol (n=22) Intervensi (n=25) p-value1) n % n %
  • 18. Variabel Kontrol (n=22) Intervensi p-value1) (n=25) n % n % Serum Fe 1.00 Deplesi Fe (< 15 µg/L) 0 0 0 0 normal (≥ 15 µg/L) 22 100 25 100 Hb 0.832 Tidak anemia (≥12 mg/dL) 9 40,91 11 44 Anemia (<12 mg/dL) 13 59,09 11.61 ± 1.34 14 56 11.45 ± 1.66 Rata-rata ± SD Tabel 4 Sebaran berdasarkan Biomarker Feritin dan Hemoglobin Keterangan: signifikan pada p<0.05; 1)Mann-whitney 100% 100% 100% 100% 0 0.5 1 1.5 Pre Post Pre Post Serum Fe Deplesi Fe Normal Intervensi kontrol 40.91% 44% 52% 40.09% 56% 48% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Pre Post Pre Post KONTROL Hemoglobin Tidak anemia Anemia Intervensi 0 0 0 0
  • 19. Hasil & Pembahasan Tabel 5. Sebaran berdasarkan Biomarker dan status gizi pada kelompok kontrol dan intervensi selama 12 minggu Parameter kontrol intervensi Pre Post Pre Post n(%) n(%) n(%) n(%) Serum Fe < 15 µg/L (deplesi Fe) (n,%) 0 0 0 0 >= 15 µg/L (normal) (n,%) 22(100) 22(100) 25(100) 25(100) Hb Tidak anemia (≥12 mg/Dl) (n,%) 9(40.91) 13(59.1) 11(44) 13(52) Anemia (<12 mg/Dl) (n,%) 13(59.09) 9(40.9) 14(56) 12(48) Status gizi IMT Underweight (<18.5)(n,%) 3(13.6) 5(22.7) 3(12) 3(12) Normal (18.5-24.9)(n,%) 19(86.4) 17(77.3) 22(88) 22(88) Overweight (25.0-29.9)(n,%) 0 0 0 0 Obesitas (≥30.0)(n,%) 0 0 0 0 LILA (cm) <23.5(n,%) 22(100) 20(90.9) 25(100) 16(64) ≥ 23.5(n,%) 0 2(9.1) 0 9(36)
  • 20. Tabel 6 . Status Gizi Ibu Hamil selama 12 minggu masa intervensi Parameter (ẋ±SD) Kontrol (n=22) Intervensi (n=25) 47,76 ± 4,02 47,24 ± 3,78 47,97 ± 5,48 47,06 ± 4,23 0,2136 ± 4,69 -0,1760 ± 2,77 0,833 0,754 81,14 ± 47,7 82,46 ± 58,8 69,52 ± 46,6 54,81 ± 23,1 -11,61 ± 61,2 -27,65 ± 62,45 0,390 0,030* 11,61 ± 1,34 11,45 ± 1,66 12,45 ± 1,51 12,04 ± 2,22 0,84 ± 1,49 0,59 ± 2,65 0,015 0.211 20,29 ± 1,62 21,14 ± 2,03 20,35 ± 2,01 20,95 ± 1,99 0,05 ± 1,93 0,18520 ± 1,28 0,895 0,478 21,61 ± 1,15 22,14 ± 0,94 22,37 ± 1,36 22,86 ± 1,03 0,75 ± 1,23 0,72 ± 0,97 p-value2) BB (kg) Pre 0,649 Post ∆ P-value1) Serum Ferritin (µg/L) Pre 0,961 Post ∆ P-value1) Hb (mg/dL) Pre 0,798† Post ∆ P-value1) IMT Pre 0,121 Post ∆ P-value1) LILA Pre 0,117† Post ∆ P-value1) 0,011* 0,001 Ketarangan : Signifikan pada p<0,05*; 1) paired t-test; 2)analisis independent t-test; *Wilcoxon; †Mann-whitney
  • 21. Hasil & Pembahasan *(p<0.05) perbedaan signifikan sebelum dan sesudah ; †(P<0,05) Perbedaan rerata perubahan pada kedua kelompok Proporsi kepatuhan dikategorikan sebagai tingkat kepatuhan rendah (<50%), cukup (50%-70%), dan tinggi (>70%) (Adi 2010). Tingkat Kepatuhan Kontrol Semangit p-value Tabel 7 . Rata-Rata Tingkat kepatuhan konsumsi cookies n (%) n (%) Rendah (<50%) 0 2(8) p = 0.782 Cukup (50%-70%) 3 (14) 3(12) Tinggi (>70%) 19(86) 20(80) Total 22 25 Kelompok Rata-Rata Tingkat Kepatuhan (%) Kontrol 90.1±14.6 Semangit 87.3±22.3
  • 23. 2. Oral presenter on Asia-Pacific Academic Consortium for Public Health 2021 Conference, in University of Airlangga, 28 Oktober 2021 3. Artikel publikasi internasional di Food Research journal (lolos reviews 1 st) 5 Februari 2022. 1. Malaysian Journal of Medicine and Health Sciences Vol.16 Supp 13, Dec 2020 (eISSN 2636-9346), terindex scopus dan telah dipresentasikan di International Conference Of Clinical and Nutrition di IPB University, 18-19 Nopember 2020.
  • 24. Kesimpulan • Kandungan zat gizi cookies tempe semangit yang diberikan pada kelompok ibu hamil KEK kelompok tempe semangit memberikan pengaruh yang signifikan pada kadar serum ferritin danLiLA. IntervensicookiestempesemangitmampumeningkatkankadarHemoglobin namuntidak signifikan(p>0,05). • Makanan Tambahan yang bersumber protein dari tempe semangit memiliki tingkat kepatuhan yangcukup tinggi,sebesar87,3%. • penelitian selanjutnya untuk mengkonfirmasi efek makanan tambahan berbasis protein fokus pada pencegahan pertumbuhan intrauterin pada banyak populasi ibu hamil. • Perlu dilakukan pengujian secara in vivo tentang khasiat tepung tempe semangit dan aplikasinya pada berbagai produk pangan fungsional. Saran KeterbatasanPenelitian • Penelitian dilaksanakan dalam masa pandemic, sehingga mengalami hambatan dalam proses perijinan di lapangan, ketersediaan responden untuk mengikuti penelitian, dan Analisa di Laboratorium mengalami keterlambatan.
  • 25. • Kementerian Riset dan Teknologi (Saintek IPTEK 2017) yang telah memberikan bantuan Tugas Belajar (Tubel). • Kemenristekdikti untuk Hibah Program Doktoral (PDD) untuk Pembiayaan Penelitian. • Seluruh subjek penelitian atas partisipasinya dalam kegiatan penelitian. • Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Kabid Gizi Ibu dan Anak, Bidan dan Kader di puskesmas di Kabupaten lebak. Ucapan Terima Kasih
  • 26. Terima Kasih Departement of Human Nutrition of Faculty of Nutrition