2. PMBA & Penurunan Stunting
Pengurangan Prevelensi Stunting
12 bulan 24 bulan 36 bulan
99% cakupan dengan suplementasi protein energi seimbang
1.9% 0.5% 0.3%
99% cakupan dengan perlakuan prementif intermiten
1.4% 0.3% 0.1%
99% cakupan beberapa suplementasi mikronutrien selama masa
kehamilan
0.9% 0.3% 0.1%
99% cakupan dengan promosi dan dukungan menyusui
0% 0% 0%
99% cakupan dengan intervensi pemberian makanan (promosi
pemberian makanan tambahan dan strategi pendukung lainnya)
19.8% 17.2% 15.0%
99% cakupan dengan VAS 0.0% 0% 0%
99% cakupan dengan suplementasi zat besi 9.1% 15.5% 17.0%
99% cakupan dengan intervensi kebersihan 1.9% 2.4% 2.4%
3. PMBA dan Penurunan Angka Kematian Bayi/Anak
Pengurangan dalam Kematian
12 bulan 24 bulan 36 bulan
99% cakupan dengan suplementasi protein energi seimbang
3.6% 3.1% 2.9%
99% cakupan dengan perlakuan prementif intermiten
2.4% 2.1% 1.9%
99% cakupan dengan perlakuan prementif intermiten
2.0% 1.7% 1.6%
99% cakupan dengan promosi dan dukungan selama menyusui
11.6% 9.9% 9.1%
99% cakupan dengan intervensi pemberian makanan (promosi
pemberian makanan tambahan dan strategi pendukung lainnya)
0% 1.1% 1.5%
99% cakupan dengan VAS 6.9% 7.1% 7.2%
99% cakupan dengan suplementasi zat besi 1.3% 2.8% 3.6%
99% cakupan dengan intervensi kebersihan 0% 0.1% 0.2%
4. Kebijakan dan Peraturan yang Mendukung (termasuk Kepemimpinan)
Platform yang efektif untuk menjangkau kelompok rentan
Perencanaan dan penganggaran di tingkat nasional dan daerah
Pendekatan multisektoral untuk menyinergikan dampak program
melalui berbagai kegiatan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
konseling kader
Bekerja sama dengan mitra
What were the success factors?
Sistem pemantauan yang responsif
5. 5
6. Improving knowledge
and skills of the community workforce
Adaptasi Paket Global Konseling
PMBA
• Integrasi pemantauan
pertumbuhan dengan program
sanitasi, layanan Kesehatan dan
gizi
• Fokus pada kemampuan
konseling dari kader sebagai
ujung tombak di masyarakat
dengan supervise dari konselor
di puskesmas/polindes
Pelatihan berjenjang untuk
percepatan cakupan
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan konseling kader
10. Latar Belakang
10
37,2% Balita
Stunting
Indonesia pada dewasa ini
dihadapkan kepada beban ganda
masalah gizi
Hamil
37,1% Anemia Ibu
971 BBLR
15835
Balita Underweight
6389
Balita Kegemukan
12.819 bumil anemia
12. Tabel Anjuran Jumlah Porsi Menurut Kecukupan Energi untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Bahan Makanan
Ibu Tdk Hamil dan Tdk
Menyusui (WUS)
Ibu Hamil trimester
I
Ibu Hamil Trimester 2 & 3
Ibu Munyusui Bayi 0-6
bln
Ibu Menyusui Bayi 7-12
bln
Keterangan (Contoh)
Makanan Pokok, Seperti:
Nasi, singkong, Jagung
5p 5p 6p 6p 6p 1p = 100 gr atau 3/4 gelas
Protein Hewani, Seperti
Ikan, telur, daging ayam
3p 4p 4p 4p 4p
1p = 40 gr atau 1 potong
sedang ikan segar
Protein Nabati, Seperti
tempe, tahu, kacang-
kacangan
3p 4p 4p 4p 4p
1p = 50 gr atau 2 potong
sedang tempe
Sayuran 3p 4p 4p 4p 4p
1p = 100 gr atau 1 gelas sayuran
matang tanpa kuah
Buah 5p 4p 4p 4p 4p
1p = 50 gr atau 1 buah pisang
ambon ukuran sedang
Minyak 5p 5p 6p 6p 7p 1p = 5 gr atau 1 sendok teh
Gula 2p 2p 2p 2p 2p 1p = 10 gr atau 1 sendok makan
14. Tujuan Pelatihan
• Memberikan pengetahuan
pada petugas
kesehatan/kader mengenai
Pertumbuhan, PMBA (ASI,
MP-ASI) yang tepat untuk
anak usia 0-24 bulan, gizi
ibu, KB, serta kesehatan
balita
• Meningkatkan ketrampilan
peserta dalam:
Melakukan Konseling
Menfasilitasi Kelompok
Berorientasi Aksi
14
15. Sesi-Sesi dalam Modul Konseling PMBA
Pertumbuhan
ASI
MP-ASI
Gizi Ibu
Kesehatan Anak (dasar)
Cuci Tangan
Peran Ayah
15
16.
17.
18.
19. 19
• Menggunakan metode Partisipatif:
Pembelajaran berdasarkan pengalaman
Menyiapkan peserta untuk langsung
menerapkan ketrampilan yang diperolehnya
• Menggunakan berbagai alat:
Kartu konseling dan Gambar-gambar (flash
card)
Diskusi Kelompok, Studi Kasus, Bermain
Peran dan Praktek Lapangan
Tidak Menggunakan POWER POINT!
Metodologi Pelatihan
20. • Diintegrasikan pada pertemuan kader setiap bulan yang
difasilitasi oleh bidan desa
• Monitoring/Supportive supervision/mentoring:
Saat melakukan konseling atau bertemu dengan ayah/ibu/pengasuh di
posyandu maupun kunjungan rumah (jumlah ibu yang dikonseling+tangga
perubahan perilaku)
Saat bidan desa/petugas kesehatan melakukan pertemuan kelompok
berorientasi tindakan (jumlah dan daftar peserta, topik pembahasan)
Saat memfasilitasi kelompok pendukung (jumlah dan daftar peserta, topik)
Solusi masalah (Problem Solving)
• Exit interview dengan ayah/ibu/pengasuh
Tindak Lanjut Paska Pelatihan
(Monitoring/Supportive Supervision)
21. Peran Kader Paska Pelatihan PMBA di
Posyandu
• Demo Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) rumahan di Posyandu,
kelas ibu dan wilayah Posyandu sesuai kesepakatan dengan ibu
baduta
• Promosi/konseling gizi ibu hamil (konsumsi gizi seimbang dan tablet
tambah darah/TTD)
• Promosi/konseling ASI (mengatasi kesulitan menyusui, posisi dan
pelekatan menyusui, menyusui sesering mungkin/11 rekomendasi
menyusui dlm PMBA)
• Di luar hari H Posyandu: Melakukan pendampingan ke ibu hamil dan
bayi dibawah dua tahun (baduta) melalui kunjungan rumah khusus
risiko tinggi?
22. Peran Bidan Desa di Posyandu,
ANC dan KF
• ANC/pemeriksaan kehamilan dengan peningkatan kualitas (konsumsi
gizi seimbang dan TTD untuk ibu hamil)
• Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) saat persalinan
• Menolong kesulitan menyusui saat KF dan promosi ASI sesuai kontak
yang dianjurkan (ada materi ASI di tiap kunjungan ANC dan KF)
23. Yang akan dilakukan
• Assessment Posyandu
• Training of Trainers/ToT (Pelatihan untuk Pelatih) Pemberian Makan
Bayi dan Anak (PMBA)
• Pelatihan PMBA untuk kader