Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Konfrontasi Indonesia-Malaysia yang terjadi setelah pembentukan negara Malaysia pada tahun 1963.
2. Pembentukan negara Malaysia ditentang oleh Indonesia karena dianggap sebagai negara boneka kolonial Britania Raya.
3. Berbagai faktor seperti pengaruh nasionalisme Indonesia dan pengaruh Britania Raya menyebabkan terjadinya konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
2. ABSTRAK
◦ Sejarah Konfrontasi Indonesia – Malaysia merupakan sebuah Peristiwa klimaks setelah serangkaian konflik yang memanas
antara Indonesia dan Malaysia (sebelumnya Federasi Malaya). Konflik yang bermula dari ketidakpuasan Indonesia terhadap
Malaya serta kawasan Borneo Utara yang akan dijadikan sebuah negara yang bernama Malaysia oleh Britania Raya. Rencana
tersebut tentu ditentang oleh Indonesia yang menganggap Malaysia sebagai negara boneka kolonial Britania Raya dan Filipina
saat itu yang memiliki kepentingan di Borneo Utara (Sabah).
◦ Peristiwa ini sebenarnya terdapat banyak faktor hingga dapat memicu peristiwa konfrontasi tersebut. Hal ini dapat dilacak dari
peristiwa sejak masa penjajahan Inggris dan masa pendudukan Jepang di Semenanjung hingga masa-masa Malaya mencapai
kemerdekaan hingga meletusnya peristiwa konfrontasi dengan Indonesia, puncaknya Operasi Dwikora. Dan dapat disimpulkan
bahwa berbagai faktor seperti pengaruh Inggris, dan pengaruh nasionalis Indonesia dapat menjadi penyebab peristiwa tersebut.
◦ Kata Kunci : Konfrontasi, Konflik, Penyebab, Malaya, Indonesia, Sejarah.
3. MALAYA MASA JEPANG
◦ Kedatangan Tentara Jepang ke Semenanjung Malaya terjadi
pada tahun 1941 – 1945. Kekuasaan Jepang di Malaya
menggantikan Pemerintahan Inggris yang telah lama
menduduki wilayah Malaya sebelumnya,
◦ Wilayah Semenanjung Malaya pada Masa Jepang, tercatat
digabungkan dengan Komando Wilayah Tentara Jepang ke-25
yang bermarkas di Bukittinggi, Sumatera (kini wilayah
Indonesia).
◦ Pada 1945, Jepang menyerah pada sekutu sehingga Wilayah
Malaya dan Indonesia seketika menjadi status quo, menunggu
kembali pada Inggris & Belanda (NICA).
1943 Japanese World War II
Sumber : geographicus.com
(bisa diklik sumbernya)
4. Malaya dan Hubungan dengan Gerakan
Kemerdekaan Indonesia
◦ Pada masa pergerakan Kemerdekaan Indonesia di Hindia, terdapat sekelompok orang yang dipelopori
seorang bernama Ibrahim Yacoob mendirikan Organisasi pro-kemerdekaan Indonesia pertama di
Semenanjung yakni cabang dari Partai Nasional Indonesia di Sultan Idris Training College (SITC),
Perak, British Malaya.
◦ Perkumpulan tersebut didirikan tahun 1928, Kehadiran dan pengaruh PNI di Perak ini sebagaimana
dikatakan Radin Sunamo, telah memberikan gejala politik revolusioner ke Malaya. Hal ini karena
mottonya akan membawa kemedekaan Malaya yang nantinya akan menggabungkan diri dengan
Indonesia. Dan ideologi nasional PNI, kemudian menjadi pegangan aktivitas pemimpin politik radikal di
Malaya dan menjadi ciri khas dari gerakan nasionalis radikal di Malaya.
◦ Setelah pembubaran PNI oleh Belanda di Jawa dan Sumatera, secara otomatis PNI cabang Malaya ikut
bubar. Dan sebagai kelanjutannya Ibrahim Yacoob dkk. mendirikan Kesatuan Melayu Merdeka
(KMM) yang sangat dipengaruhi oleh Nasionalisme Indonesia. Tujuannya adalah memerdekakan
Malaya dari British dan juga ingin mempersatukan Malaya kepada satu ikatan Indonesia Raya. (Sumber :
Jurnal dan beberapa artikel bahasa melayu)
5. Malaya dan Hubungan dengan Gerakan Kemerdekaan
Indonesia (Part II)
◦ Kemudian sebelum kedatangan Jepang,
organisasi KMM dibubarkan oleh British
dengan Alasan keamanan serta tokoh-tokoh
pergerakannya ditangkap, termasuk Ibrahim
Yacoob.
◦ Pada Masa Pendudukan Jepang di Malaya,
Tokoh-tokoh KMM dibebaskan kemudian
mendirikan organisasi baru bernama
Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung
(KRIS).
Demonstrasi PKMM di Malaya mendukung pembentukan Malaya Union
Sumber : Demosntrasi Malaya Union (bisa diklik)
6. Malaya dan Hubungan dengan Gerakan Kemerdekaan
Indonesia (Part III)
◦ KRIS didirikan pada tahun 1945 yang kemudian menjadi Partai Kebangsaan Melayu Malaya
(PKMM). Antara orang-orang yang cukup berpengaruh di dalam pendirian PKMM adalah Dr.
Burhanudin AI-Helmy dan Ustadz Baharuddin Latief.
◦ Secara organisasi, PKMM ingin seperti PNI yang dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
Sedangkan dari segi lambang maupun bendera, PKMM menggunakan warna Merah-Putih dan lagu
resmi partai adalah lagu Indonesia raya, sebagai tanda bahwa partai ini ingin dan benar-benar
mengidentikkan dirinya dengan Indonesia. Mokhtaruddin Lasso dipilih sebagai Yang Dipertua dan
Dahari Ali sebagai Setia Usaha Agong serta Arshad Anshari sebagai Bendahara Agong.
◦ Keterikatan PKMM dengan Indonesia jelas menunjukkan pengaruh Indonesia begitu kuat dalam
perjuangan pembentukan semangat nasionalisme di Malaya. (Sumber : Jurnal dan beberapa artikel bahasa melayu)
7. Malaya dan Hubungan dengan Gerakan
Kemerdekaan Indonesia (Part IV)
◦ Gerakan Nasional kebangsaan untuk mendirikan
satu bangsa Indonesia Raya yang coba diwujudkan
aktivis-aktivis pro-Indonesia (Ini mirip seperti di
Irian Barat & Timor Timur) di Semenanjung
Malaya.
◦ Usaha tersebut dilakukan oleh Dr. Burhanuddin al-
Helmy dan Ibrahim Yacoob dengan bertemu
aktivis pergerakan Indonesia Ir. Soekarno dan
Hatta pada 12 Agustus 1945 di Taiping, Perak
yang singgah dalam perjalanan pulang setelah dari
Saigon untuk membicarakan kemungkinan
bersama memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia.
"As Indonesian influence in The Malay
Peninsula, I can only register my pleasant
surprise at the ignorance you show as to this
influence on our history. If we are only a
community no win this part of the Malay
Archipelago, We have been a nation once, even
in this tiny spot, able to hold our own against
possible aggresors. We had our golden age
represented by the Malay Empire of Malacca.
And who whould ever believe if you tried to
suggest that we are agent of Indonesia now or
at any other time ?”
Kutipan Ishak Hj. Muhammad dalam Surat Kabar, The Straits
Times (28 November 1946) dalam buku Radicals Malay Politics:
Its Origin and Early Development, Hlm. 90 (1995)
8. Respon Indonesia terhadap Malaya dalam
Gerakan Kemerdekaan Indonesia
◦ Di Indonesia sendiri pembahasan terkait Malaya telah dibahas
pada Persidangan BPUPKI Periode kedua (10-17 Juli 1945) di Rapat
Besar BPUPKI tanggal 11 Juli 1945.
◦ Pembahasan dalam Rapat tersebut membahas terkait Wilayah dan
Batas Negara.
◦ Dalam Rapat tersebut terdapat pertimbangan wilayah Indonesia
setelah merdeka, sebagai solusinya para anggota BPUPKI
melakukan Pemungutan Suara.
◦ Hasilnya nasib Malaya dalam rapat BPUPKI tanggal 11 Juli 1945
dimasukkan ke wilayah Indonesia merdeka bersama Borneo Utara,
Papua dan Timor Portugis.
Dengan pemungutan suara, akhirnya ditentukan wilayah
Indonesia merdeka yakni wilayah Hindia Belanda dahulu,
ditambah dengan Malaya, Borneo Utara, Papua, Timor-
Portugis, dan pulau-pulau sekitarnya – Hasil Rapat BPUPKI,
Pukul 12.00, 11 Juli 1945
Sumber : Himpunan Risalah Sidang-Sidang BPUPKI,
Sekretariat Negara RI (bisa diklik)
9. Gagasan Kemerdekaan di Malaya
◦ Pada April 1946, British membentuk suatu negara di Malaya bernama Malaya Union.
◦ Akibat pembentukan sistem yang baru ini, kekuasaan Raja-Raja Melayu tidak lagi
berdaulat dan sebagai gantinya, Ratu Inggris memegang kendali sebagai Kepala
Negara dan Pemerintahan diwakilkan oleh Gabenor. Perlembagaan Malayan Union
juga dilihat memperuntukkan pelaksanaan pemerintahan bersifat kesatuan. Dan
rencananya pula akan dimerdekakan sebagai wujud dekolonisasi Inggris setelah Perang
Dunia II.
◦ Namun beberapa kalangan menolak sistem perlembangaan yang dijalankan oleh
Malaya Union, Organisasi yang paling keras menentang ini adalah UMNO (United
Malays National Organization).
◦ Sedangkan PKMM secara strategis mendukung konsep Malayan Union, menurut
mereka hal tersebut akan membawa masuk Malaya ke dalam Republik Indonesia.
Malayan Union bagi mereka rencananya akan menjadi Republik Malaya (dulu pernah
digagas tahun 1941 oleh KMM, sebelum Jepang datang) dengan digabungkanya
Singapura oleh Inggris setelah penyerahan kedaulatan (dekolonisasi) dan kemudian
akan mengajukan diri bergabung kedalam Negara Indonesia yang telah merdeka pada
Agustus 1945. (Sumber : Jurnal dan beberapa artikel bahasa melayu)
Sumber : Jurnal Tentang PKMM
(bisa diklik)
10. Gagasan Kemerdekaan di Malaya
Pro Uni Malaya (Kebangsaan Melayu)
◦ Sebagai reaksi terhadap usaha UMNO, PKMM
memilih menjadi Oposisi dan menolak konsep
Ketuanan Melayu yang sudah “Kuno”
◦ Timbulah Konflik antara Nasionalis Kiri
(PKMM) dan Nasionalis Kanan (UMNO).
◦ Seiring berjalannya waktu gerakan kebangsaan
Malaya menurun akibat dianggap tidak pro pada
Inggris dan tidak kooperatif sehingga banyak
anggotannya banyak ditangkap oleh Penjajah
Inggris dan beberapa lari ke Indonesia pada
semasa sebelum kemerdekaan Malaya (sekitar
tahun 1945 – 1950an),
◦ UMNO tetap bertahan karena dianggap
kooperatif oleh Inggris bahkan hingga kini.
Pro Federasi Malaya (Ketuanan Melayu)
◦ UMNO sendiri menentang Malaya Union dan
mengajukan proposal Persekutuan (Federasi) di
Malaya yang mengekalkan kembali “Ketuanan
Melayu” sebagai ciri khas Melayu.
◦ Setelah berbagai demonstrasi dan perundingan
secara kooperatif dengan pihak penjajah British,
akhirnya perlembagaan digantikan dari Konsep
“Union” menjadi “Persekutuan antar negeri-
negeri Melayu”
◦ Dan kemudian Perundingan dilanjutkan ke arah
usaha Kemerdekaan Malaya
11. Kemerdekaan
Malaya
• Malaya secara resmi
mendapatkan kemerdekaan dari
Inggris pada 31 Agustus 1953.
• Upacara kemerdekaan
diselenggarakan di Dataran
Merdeka, Kuala Lumpur
• Kemerdekaan Malaya
merupakan hasil dari
perundingan yang alot antara
Inggris dan Petinggi Malaya
pada masa itu
• Inggris pada akhirnya
memberikan Kemerdekaan
secara cuma-cuma dengan
berbagai persyaratan (bukan
tanpa syarat) dengan Malaya
agar mencapai kemerdekaannya.
Kemerdekaan Malaya di Dataran Merdeka, 31 Ogos 1953
Sumber : Jabatan Penerangan Malaysia, 2012 (bisa diklik)
12. Maphilindo
KTT Maphilindo
◦ Maphilindo merupakan maklumat antar tiga
negara rumpun Melayu yakni : Indonesia,
Philipines, dan Malaya
◦ Pada awalnya Maphilindo dibentuk untuk
menyelesaikan masalah “Borneo Utara”
◦ Namun dalam beberapa sumber, Dikatakan
bahwa Maphilindo dilakukan untuk
mewujudkan mimpi menyatukan Negara-
negara serumpun dengan Konsep Melayu
raya, setelah terpecah belah oleh koloni barat.
Pembahasan
◦ Konferensi Maphilindo dilakukan pada sore hari,
Selasa, 30 Juli 1963 di Manila.
◦ Pada pertemuan tingkat tinggi, 30 Juli dan 5
Agustus 1963, Presiden Indonesia Soekarno,
Presiden Filipina Diosdado Macapagal dan
Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman
mendukung Maphilindo dan meminta PBB
menyelenggarakan jajak pendapat di Sabah dan
Sarawak guna memastikan apakah rakyat kedua
wilayah tersebut mau bergabung dengan Federasi
Malaysia atau tidak.
PerangkoMaphilindo
Sumber:Hipsatamp.com
13. Manila Accord
◦ Manila Accord atau Perjanjian Manila merupakan tindak lanjut dari hasil yang telah diperoleh
pada KTT Maphilindo.
◦ Perjanjian Manila disepakati pada tanggal 31 Juli 1963 di Manila, Filipina
◦ Perjanjian ini berisi kesepakatan sesuai dengan keinginan rakyat Sabah (Borneo Utara) dan
Sarawak sesuai dengan konteks dari Lampiran Resolusi Majelis Umum 1541 (XV), 4 Prinsip
9, dengan pendekatan yang segar sesuai menurut pendapat Sekretaris Jenderal PBB diperlukan
untuk memastikan kepatuhan lengkap dengan prinsip penentuan nasib sendiri dalam
persyaratan yang terkandung dalam Prinsip 9 dengan mempertimbangkan pemilu di Sabah
(Borneo Utara) dan Sarawak melalui sebuah pemilu bebas dan tanpa paksaan.
14. Awal Konfrontasi Indonesia – Malaysia
◦ Sebenarnya awal mula Konfrontasi Indonesia
telah dimulai sebelum Konferensi Maphilindo,
dimulai sekitar tahun 1961-an.
◦ Ketika itu PM Malaya, Tunku Abdul Rahman
mengusulkan Gagasan Malaysia di Singapura.
◦ Gagasan Malaysia tersebut menuai pro dan
kontra di Indonesia dan di Malaysia itu
sendiri.
◦ Gerakan konfrontasi pada mulanya dimulai
oleh sejumlah kelompok kecil yang kontra
pembentukan Malaysia di Borneo Utara dan
Singapura. Gerakan tersebut didukung penuh
oleh Indonesia.
Sumber : Operasi Dwikora Sebuah Perang yang Terlupakan di
Indonesia
15. Pembentukan Malaysia
◦ Pada September 1963, sebulan setelah perjanjian Maphilindo, Federasi Malaya membentuk sebuah
Negara yang menggabungkan Singapura dan Borneo Utara (Serawak dan Sabah) menjadi Malaysia.
◦ Menurut Pihak Malaysia, ini merupakan usulan dari PM Tunku Abdul Rahman dan Inggris yang
merupakan kelanjutan dari Penyatuan Negara-negara jajahan Inggris di Asia Tenggara. Juga demi
mengamankan kepentingan Inggris dan Sekutu di Asia Tenggara.
◦ Namun bagi Pihak Indonesia, Pembentukan Negara Malaysia ini ditolak. Presiden Pertama Indonesia,
Soekarno mengaggap Pembentukan Malaysia sebagai proyek neokolonialisme serta mengamankan
kepentingan Inggris. Soekarno khawatir kawasan Malaya akan jadi pangkalan militer Barat di Asia
Tenggara. Menurut Soekarno, hal itu bisa mengganggu stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Filipina juga
tidak sepakat dengan Malaysia karena Borneo Utara masih memiliki urusan dengan kesultanan Sulu yang
berada di Wilayah Filipina.
◦ Pembentukan Malaysia oleh Malaya dan Inggris juga dianggap melanggar perjanjian Manila yang telah
disepakati oleh Perdana Menterinya sendiri, sebulan yang lalu. Pelanggaran itu terkait Isu Masalah
Borneo Utara. (Sumber)
16. Ganyang Malaysia
◦ Ganyang Malaysia sendiri merupakan sebuah
sikap Gerakan yang dilakukan oleh Soekarno
dalam merespon pembentukan Federasi
Malaysia.
◦ Gerakan ini dikeluarkan pada tanggal 11
Februari 1963, sebagai respon usaha
penubuhan Malaysia yang diumumkan oleh
PM Tunku Abdul Rahman tahun 1961 di
Singapura.
◦ Pengumuman Rasmi terkait Ganyang
Malaysia disampaikan 13 Februari 1963 di
Jakarta.
KomandoAksiSukarelawan
Sumber:Wikipedia.org
17. Respon Malaya dari Penolakan Indonesia dalam
Pembentukan Federasi Malaysia
◦ Sebagai Respon penolakan pembentukan federasi, Tengku Abdul Rahman mengadakan pendekatan-
pendekatan terhadap Filipina dan Indonesia untuk menyelesaikan krisis ini secara damai. Pertemuan
presiden Filipina, dengan Malaysia menghasilkan persetujuan untuk mengadakan pertemuansegitiga
antar ketiga negara.
◦ Pertemuan pertama diadakan di Tokyo, Jepang. Pada pertemuan ini disepakati agar Indonesia
Malaysia tetap memelihara persahabatan.
◦ Untuk merumuskan lebih lanjut hasil pertemuan di Tokyo, diadakan lagi pertemuan para menteri luar
negeri (Menlu) tiga negara Indonesia, Malaysia dan Filipina. Pertemuan ini diadakan di Manila,
Filipina dari 7 sampai 11 Juni 1963. Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan KTT Maphilindo yang telah
dibahas sebelumnya.
18. Dukungan Indonesia pada Kelompok Tertentu di Borneo Utara
(Serawak, Sabah, Brunei)
◦ Sebagai bentuk penolakan pembentukan Federasi Malaysia, Dibentuklah sebuah negara bernama Negara
Kesatuan Kalimantan Utara yang dipimpin AM. Azahari pada 8 Desember 1962 dan memiliki Militer
bernama Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU). NNKU diproklamirkan meliputi daerah-daerah
Serawak, Brunei, dan Sabah.
◦ Pada April 1963, TNKU mendarat di Serawak secara bergerilya melakukan penyerangan terhadap Kantor
Polisi di Tebedu, Serawak. Ini merupakan serangan pertama yang diduga dilancarkan oleh kaki tangan
Indonesia di Wilayah Serawak.
◦ Menurut pandangan Indonesia, terbentuknya NKKU merupakan suatu bentuk gerakan nasionalisme yang
menentang kolonialisme dan imperialisme. Pemerintah Indonesia mendukung gerakan Azahari tersebut
dan memberi peluang bagi NKKU untuk menyusun kekuatan dengan mengambil basis di wilayah
Indonesia, yaitu Kalimantan Barat (Soemadi, 1974, hlm. 53-54)
19. Dukungan Indonesia pada Kelompok Tertentu di Borneo Utara
(Serawak, Sabah, Brunei) Part II
◦ Untuk menumpas NKKU itu, Inggris menerjunkan
pasukan penumpas yang terdiri dari satu Resimen Gurka,
satu batalyon Queen’s Highlanders, satu batalyon The
Green Jacket dan satuan Commando.
◦ Kekuatan pasukan penumpas bertambah solid dengan
masuknya pasukan dari Australia dan New Zealand, di
samping pasukan dari Inggris yang terus bertambah
untuk melawan gerilyawan Tentara Nasional Kalimantan
Utara (Hendropriyono, 2013, hlm. 47).
◦ Hal tersebut mengakibatkan Azahari tidak mampu
mempertahankan pemerintahan pusat di
Kalimantan Utara. Kemudian pemerintahan pusat
NKKU dipindahkan ke Manila (Vinco, 2009, hlm. 4).
Gerakan ini masih berlangsung hingga lengsernya
Soekarno.
◦ Kemudian sebagai bentuk dukungan yang kuat
Indonesia dan NNKU, dibentuklah PARAKU (Pasukan
Rakyat Kalimantan Utara) & PGRS (Pasukan Gerilya
Rakyat Serawak) mereka dibentuk oleh Intellijen
Indonesia dan bagian dari TNKU.
20. Dukungan Indonesia pada Kelompok Tertentu di Borneo Utara
(Serawak, Sabah, Brunei) Part III
◦ Tambahan, selain NNKU, terdapat pula
kelompok lain yang didukung Indonesia dalam
menggagalkan Pembentukan Malaysia, yakni
Partai Rakyat Brunei (sebelum NNKU) lalu ada
beberapa organisasi Komunis di Singapura dan
Malaya serta KEMAM (Kesatuan Malaya
Merdeka) yang dipimpin oleh Ibrahim Yacoob.
Demonstrasi Pembentukan Malaysia di Serawak
Sumber : PGRS/PARAKU Kawan jadi Lawan
21. Operasi Dwikora
◦ Operasi Dwikora merupakan Konflik Nyata
yang melibatkan Militer Indonesia serta
Sukarelawan yang berkonflik di perbatasan
Indonesia – Kalimantan Utara dan perbatasan
Indonesia – Semenanjung.
◦ Dalam operasinya, Indonesia melakukan
berbagai Tekanan Semi Militer dan Non Militer
ke Malaysia. Hal ini yang disebut sebagai
“Politik Konfrontasi”
Foto : Presiden Soekarno sedang berjalan di depan pasukan RPKAD
(Kopassus)
Sumber : KITLV (bisa diklik)
22. Operasi Dwikora (Part II)
Amanat Presiden
◦ Pada pidatonya , Amanat-komando Presiden /
Panglima Tertinggi / Pemimpin Besar
Revolusi Indonesia pada Apel Besar
Sukarelawan Pengganjangan Malaysia
didepan Istana Merdeka, Djakarta 3 Mei
1964 Presiden Soekarno mengatakan :
“Malaysia adalah bahaja, mebahajai,
membahajakan Revolusi Indonesia. Karena
itu maka kita serempak seia-sekata, Malaysia
harus kita ganjang habis-habisan”
Isi Dwikora
Dihadapan 21 juta sukarelawan, Presiden
Soekarno mengumandangkan pidato Dwikora
(Dwi Komando Rakyat) yang berisi :
1. Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia
2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat-rakyat
Malaya, Singapura, Sabah, Sarawak dan
Brunei untuk mebubarkan negara boneka
Malaysia
23. Operasi Dwikora (Part III)
◦ Presiden Soekarno menjelaskan maksud utama
Dwikora sebenarnya bukan bermusuhan dengan
serumpun bangsa Melayu, melainkan untuk
mengusir Inggris (Imperialisme/Kolonialisme)
dari wilayah Asia oleh Melayu sendiri dan
membangkitkan semangat nasionalisme, militansi
dan patriotisme.
◦ Untuk mendukung Dwikora tersebut, Pemerintah
Indonesia membentuk pasukan militer dari
sukarelawan. Sasaran gerakan sukarelawan ini
adalah sepanjang garis perbatasan Kalimantan
Utara dan Pendaratan di Pantai Semenanjung
Malaya.
Sepertinya rapat terkait Dwikora
Sumber : labsejarah.com
24. Operasi Dwikora (Part IV)
◦ Konfrantasi Indonesia terhadap Malaysia menjadi semakin rumit apabila Malaysia terpilih sebagai
anggota tidak tetap Majlis Keselamatan PBB pada bulan Disember 1964.
◦ Sebagai protes kepada penyertaan Malaysia menjadi anggota PBB, Indonesia telah menarik diri
daripada keanggotaan PBB pada Januari 1965. Pada pertengahan 1965, Indonesia mula
menggunakan pasukan rasminya setelah kesemua pasukan komando dan sukarelawan yang
melakukan penyusupan di Malaysia gagal.
◦ Pada 28 Juni 1965, mereka menyeberangi sempadan ke timur Pulau Sebatik berhampiran Tawau,
Sabah dan melakukan serangan dan sabotase ke atas kem RAMD di Tawau, namun cubaan itu
gagal kerana kem itu berhampiran dengan balai polis dan disedari oleh anggota-anggota polis di situ
lantas berjaya mematahkan cubaan tersebut.
◦ Selain itu terdapat cubaan tentera laut Indonesia untuk menyerang Singapura yang pada ketika itu
berada dalam Malaysia melalui Selat Melaka. Namun pencerobohan dapat dipatahkan oleh tentera
laut Malaysia.
25. Commonwealth vs. Indonesia
◦ Serangan yang dilancarkan oleh Indonesia Kepada Malaysia terntu sangat tenganggu. Bahkan merugikan
kepentingan Inggris.
◦ Maka dari itu, Inggris dan koloni Inggris di sekitarnya ikut membantu dalam mengatasi gannguan konfrontasi
di Malaya dan Kalimantan Utara yang dilancarkan Indonesia ini.
◦ Bantuan Inggris kepada Malaya hadir pertama kali pada bahkan sebelum Malaysia terbentuk, di Serawak dan
Borneo Utara Inggris ikut menumpas pemberontakan NNKU oleh PARAKU/PGRS. Negara koloni lainnya
juga ikut membantu seperti Australia, New Zeeland, dan India (Gurkha).
◦ Puncaknya pada 1964 dalam Keterlibatan Negara Persemakmuran dalam KonfrontasI adalah Sunda Strait
Crisis yang hampir menyulut Perang Terbuka antara Inggris beserta sekutu dan Indonesia [akan dibahas
pertemuan selanjutnya, ceritanya seru deh ].
◦ Pada Agustus 1965, Australia setuju mengirimkan bantuan militer ke Borneo secara Rahasia. Salah satu
Operasi yang terkenal dari keteriibatan Australia adalah Operasi Claret. [Sumber]
26. Commonwealth vs. Indonesia (Part II)
◦ Bantuan daripada negara Komanwel adalah sangat penting kerana ia telah melibatkan penglibatan beberapa
buah negara besar seperti Britain, Australia, dan New Zealand.
◦ Tambahan pula bagi Britain pula, tindakan menyokong pembentukan Malaysia ini penting kerana dengan
pembentukan Malaysia, keseimbangan kuasa di rantau Asia Tenggara akan lebih terjamin malahan ianya juga
akan dapat melindungi kepentingan ekonomi pihak British kawasan Asia Tenggara.
◦ Sumbangan negara Komanwel ini terutamanya adalah datang dari British, Australia juga New Zealand yang telah
bertungkus lumus mengawal sempadan Malaysia daripada pencerobohan tentera Indonesia.
◦ Malaysia terpaksa meminta bantuan dari negara Komanwel disebabkan Malaysia secara sendirian tidak dapat
menghadapi serangan Indonesia kerana kekurangan pasukan tentera Malaysia.
◦ Jumlah tentera Indonesia yang hampir 300,000 dan turut mendapat sokongan senjata di laut dan udara
menyukarkan untuk Malaysia bergerak sendirian.Lantas Malaysia memerlukan sokongan dari negara –negara
sahabat bagi mempertahankan dirinya daripada ancaman luar. [Sumber]
27. Akhir Konfrontasi Indonesia – Malaysia
◦ Konfrontasi berakhir dengan adanya
kudeta PKI 1 Oktober 1965 yang
menewaskan tujuh Jenderal di Jakarta
sehingga konfrontasi terpaksa berkahir
mengingat situasi Indonesia saat itu
sedang genting menghadapi konflik
internal.
◦ Kemudian Perjanjian Perdamaian segera
dilaksanakan dalam waktu setahun
kemudian.
Surat Kabar : Berita terkait Perdjandjian Perdamaian RI – Malaysia
Sumber : sinarharapan.net
28. Perjanjian Perdamaian 1966
◦ Penyelesaian konfrontasi dilakukan dengan adanya Konferensi Bangkok pada Tanggal 28-29 Mei 1966 di
Bangkok, Thailand.
◦ Penyelesaian konfrontasi antar kedua negara telah disepakati dan diadakanlah Konferensi Bangkok demi
memulihkan hubungan antar kedua negara baik dari segi hubungan diplomatik, politik, pendidikan, sosial,
budaya hingga ekonomi untuk menjaga kestabilan dan kedudukan masing-masing negara dalam satu kawasan
yaitu Asia Tenggara.
◦ Perundingan damai diadakan di Bangkok dilaksanakan antara Tun Abdul Razak dengan Adam Malik pada 29
Mei 1966 telah mencapai persetujuan untuk perdamaian dengan tiga syarat:
1. Pertama, bersetuju untuk menamatkan permusuhan antara Malaysia dan Indonesia.
2. Kedua, bersetuju untuk memulihkan semula hubungan diplomatik selepas menandatangani perjanjian.
3. Ketiga, menyediakan peluang secepat mungkin untuk meninjau pandangan rakyat Sabah dan Sarawak sama
ada mereka ingin bersatu dalam dalam Malaysia.