SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Nama: Wa Ode Aisyah Kahar
Nomor Absen: 12
• Dipicu oleh peristiwa yang terjadi pada tanggal 14 Oktober 1945 dimana
400 orang veteran AL Jepang menyerang polisi Indonesia.
• Situasi bertambah panas dengan adanya isu cadangan air minum di Candi
diracuni dan pihak Jepang melucuti delapan orang polisi Indonesia.
• Pertemuan pecah pada tanggal 15 Oktober 1945 antara para pemuda
Indonesia bertempur melawan pasukan Jepang.
• Pertempuran berlangsung selama 5 hari dan paling banyak menelan korban
di Simpang Lima dan baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan
pemimpin TKR berunding dengan Jepang.
• Pasukan Sekutu yang terlibat dalam perundingan mempercepat proses
gencatan senjata dengan melucuti senjata tentara Jepang.
• Untuk mengenang pertempuran ini, maka di Simpang Lima didirikan
Monumen Perjuangan Tugu Muda.
• Berawal dari penyerangan penjara di Kalisosok dan objek vital lainnya setelah
pasukan Sekutu mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945.
• Pada tanggal 27 Oktober 1945, pesawat Inggris memberikan peringatan yang
memerintahkan rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya. Namun, para pemuda
Surabaya mengadakan perlawanan sejak tanggal 28 Oktober samapi tanggal 30
Oktober 1945.
• Pada tanggal 29 Oktober 1945, diadakan perundingan gencatan senjata.
• Namun, terjadi insiden tembak-menembak yang menyebabkan Brigjen Mallaby
tewas menimbulkan ketegangan antara Sekutu dan Indonesia. Kemudian, Sekutu
mengultimatum agar pihak tentara Indonesia dan para pemuda segera
menyerahkan diri.
• Sampai tanggal 10 November, ultimatum tersebut tidak diindahkan sehingga
menimbulkan perlawanan dari Sekutu. Akhirnya, 20 hari sesudahnya pihak
Indonesia mundur ke Kota Mojekerto.
• Untuk mengenang pertempuran ini, dibangunlah Tugu Pahlawan dan tanggal 10
November ditetapkan sebagai hari Pahlawan.
• Pada bulan November 1945 tentara Sekutu dan NICA menuju Ambarawa
untuk melucuti tentara Jepang, namun kerap menyalahi tugasnya seperti
melakukan teror di Magelang.
• Akibatnya, terjadi perlawanan dari TKR untuk mengusir Sekutu hingga
berhasil dipukul mundur.
• Tentara Sekutu bergabung dengan NICA dan terjadi pertempuran pada
tanggal 23 November antara TKR dengan Sekutu di Ambarawa.
• Pada tanggal 12 Desember 1945, pejuang Indonesia melancarkan serangan
besar-besaran. Serangan tersebut berhasil memukul tentara Sekutu hingga
bertahan di Benteng Willem.
• Karena terdesak, tentara Sekutu mundur pada tanggal 15 Desember 1945
dan pejuang Indonesia berhasil memenangkan pertempuran tersebut.
• Untuk mengenang pertempuran ini, setiap 15 Desember diperingati sebagai
hari Infanteri dan di Ambarawa didirikan Monumen Palangan Ambarawa.
• Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar Kota
Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan menjaga
keamanan.
• Para pejuang tidak mengindahkan ultimatum sehingga terjadi insiden dengan
Sekutu . Lalu, pecah pertempuran antara Sekutu dan Indonesia pada tanggal 6
Desember 1945.
• Sekutu mengulangi ultimatumnya pada tanggal 23 Maret 1946 agar TRI
meninggalkan kota Bandung. Namun, TRI menginstruksikan agar Kota Bandung
tidak dikosongkan. Lalu, Sekutu membagi Bandung menjadi dua sektor, yaitu
Bandung Utara dan Bandung Selatan.
• Semakin gentingnya situasi, Sekutu membuat keputusan bahwa orang Indonesia
harus keluar dari Bandung utara. Keputusan tersebut ditentang oleh pejuang
Indonesia sehingga terjadi pertempuran pada tanggal 24 Maret 1946.
• Pejuang Indonesia melakukan serangan ke pos-pos Sekutu dan
membumihanguskan Bandung Utara.
• Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi pertempuran antara Sekutu dengan
para pemuda pejuang dan TKR. Sebelumnya, Sekutu mengultimatum rakyat
Indonesia untuk menyerahkan senjata, namun tak digubris.
• Pada tanggal 1 Desember 1945 Sekutu memasang Fixed Boundaries Medan
Area di pinggiran Kota Medan sebagai provokasi kepada pemuda pejuang.
• Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu bersama NICA melakukan serangan
besar-besaran terhadap Kota Medan.
• Pada bulan April 1946, pihak Sekutu mulai mendesak pemerintah RI ke luar
Medan sehingga Inggris berhasil menguasai Medan.
• Pada tanggal 10 Agustus 1946, di Tebingtinggi telah dibentuk Komando
Resimen Laskar Rakyat Medan Area untuk melakukan perjuangan
bersenjata dan mengusir penjajah.
• Di sekitar Medan, terjadi juga perlawanan rakyat terhadap Jepang, Sekutu,
dan Belanda.
• Sejak bulan Maret 1946, Belanda menduduki beberapa
daerah Bali.
• Dalam Perjanjian Linggarjati, Belanda bebas menguasai
Bali. Di lain pihak, RI kurang diuntungkan karena Bali
tak diakui sebagai bagian wilayah RI.
• I Gusti Ngurah Rai mengadakan long march sambil
melakukan penyerangan terhadap pasukan Belanda di
beberapa kota di Bali.
• Karena kekuatan tidak seimbang, pasukan Ngurah Rai
melakukan perang habis-habisan (puputan) di
Margarana pada 20 November 1946.
• I Gusti Ngurah Rai gugur dalam peristiwa tersebut di
usia 26 tahun.
• Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945.
Pemerintah Indonesia mengizinkan Sekutu tinggal hanya di Talang Semut.
• Namun, mereka tidak mengindahkan itu sehingga muncul insiden
dengan pemuda ketika mencari senjata.
• Sekutu terus menambah kekuatannya di Palembang dan melindungi
masuknya pasukan Belanda. Sekutu memberi kekuasaannya kepada
Belanda.
• Pertempuran Belanda dan para pemuda meletus ketika para pemuda
diminta mengosongkan Palembang, namun Belanda mengajak
berunding.
• Pertempuran meletus pada 1 Januari 1947 selama lima hari lima malam
dan seperlima bagian Palembang hancur.
• Pada 6 Januari 1947, dicapailah gencatan senjata antara Belanda dan
Pemerintah RI di Palembang.
• Pada bulan September 1945, tentara Sekutu mendarat di Minahasa yang
diikuti dengan kedatangan NICA dimana NICA segera melakukan tindakan
untuk mendirikan kembali pemerintahan Belanda di Minahasa.
• Tentara Sekutu melarang pengibaran bendera merah putih di Minahasa,
namun rakyat tidak menggubris.
• Bentrokan antara Belanda dengan rakyat Minahasa pecah karena Belanda
bersikeras melarang pengibaran bendera Merah Putih. Bentrokan ini pecah
di Tondano dan Tomohon.
• Karena kekurangan senjata, rakyat Minahasa melakukan gerakan bawah
tanah.
• Dr. Sam Ratulangi diangkat sebagai Gubernur Sulawesi memerintahkan
pembentukan Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat sekaligus
memprakarsai petisi rakyat Sulawesi mendukung kemerdekaan RI.
• Akibatnya, Dr. Sam Ratulangi ditangkap dan dibuang di Serui pada tahun
1946.
• Pada Desember 1946, Belanda dibawah pimpinan Raymond
Westerling mengirim pasukan ke Sulawesi Selatan untuk
menumpas perlawanan pembentukan Negara Indonesia Timur.
Belanda melakukan usaha memecah belah rakyat.
• Tokoh-tokoh yang terkenal dalam perjuangan melawan Belanda
antara lain, Robert Wolter Monginsidi, A. Rivai, dan Paersi dari
pemuda-pemuda terpelajar. Sedangkan dari Laskar
Pemberontak Indonesia Sulawesi (LAPRIS) seperti Ranggong
Daeng Romo dan Makkaeng Daeng Djarung.
• Perlawanan ini tidak hanya dimotori oleh laki-laki, namun juga
oleh para wanita seperti Emmy Saelan yang melakukan
pertempuran di Kassi-Kassi.
• Sebagai protes atas upaya Belanda untuk merebut wilayah
Indonesia maka pemerintah Republik Indonesia mengadakan
perundingan dengan pihak Belanda di Linggarjati pada 7 Oktober
1946. Isi perjanjian Linggarjati antara lain:
1. Pemerintah Belanda mengakui secara de facto kekuasaan RI
dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura.
2. RI dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara
RIS dan negara RI merupakan salah satu bagian dari RIS.
3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda
dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
• Penandatangan dilakukan pada 25 Maret 1947 oleh PM Sutan
Syahriri dan Prof. Schmerhorn.
• Agresi Militer Belanda I terjadi pada 21 Juli 1947 dengan sasaran utamanya meliputi Jawa dan
Sumatera.
• Belanda melancarkan agresi militer dengan tujuan sebagai berikut.
1. Mengepung ibu kota RI dan menghapuskan kedaulatan RI.
2. Merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor.
3. Menghancurkan TNI.
• Dengan perlengkapan yang modern, pasukan Belanda menyerbu wilayah Jawa Barat, kecuali Banten,
yang berikutnya menyerang Cirebon, Tegal, Purwokerto, dan Cilacap. Belanda berhasil menguasai Jawa
Tengah (kecuali Salatiga), Jawa Timur, Medan, Padang, dan Palembang di Pulau Sumatera.
• Menghadapi militer Belanda, TNI dan laskar rakyat melakukan serangan balasan dengan taktik gerilya.
Dalam upaya membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda, Dewan Keamanan PBB
membentuk Komisi Tiga Negara (KTN).
• Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mendesak Indonesia dan Belanda untuk
mengadakan gencatan senjata. Pada 4 Agustus 1947, Republik Indonesia dan Belanda mengumumkan
gencatan senjata. Berakhirlah Agresi Militer Belanda I.
• Untuk mengawasi pelaksanaanya, dibentuk Komisi Konsuler dan laporannya adalah sebagai berikut:
1. Sejak tanggal 30 Juli-4 Agustus 1947, pasukan Belanda masih mengadakan gerakan-gerakan militer.
2. Pemerintah Indonesia menolak Garis van Mook yang dituntut Belanda.
3. Perintah penghentian tembak-menembak tidak memuaskan.
• Perundingan Renville berlangsung dari tanggal 6 Desember 1947 dan hasilnya
ditandatangani tanggal 17 Januari 1948. Delegasi RI dipimpin oleh Mr. Amir
Syarifudin dan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Widjoatmojo.
• Perjanjian Renville menghaslilkan beberapa keputusan sebagai berikut.
1. Penghentian tembak-menembak.
2. Daerah-daerah di belakang garis van Mook harus dikosongkan dari pasukan
RI.
3. Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah-daerah yang
didudukinya dengan melakukan plebisit terlebih dahulu.
4. Membentuk Uni Indonesia-Belanda. Negara Indonesia Serikat yang ada di
dalamnya sederajat dengan Kerajaan Belanda.
• Perjanjian Renville sangat merugikan bangsa Indonesia karena menyebabkan
menyempitnya wilayah RI dan memperlemah sistem pertahanan Indonesia.
Perjanjian ini juga menyebabkan jatuhnya kabinet Amir Syarifudin akibat
adanya tantangan dari rakyat.
• Pada tanggal 19 Desember 1948 dini hari, tentara Belanda menerjunkan pasukan untuk
menguasai Landasan Udara Maguwo, Yogyakarta.
• Pada tanggal 22 Desembar 1948, Presiden Sukarno, H. Agus Salim, dan Sutan Syahrir
diasingkan ke Berastagi, kemudian dipindahkan ke Prapat. Di lain pihak, Wapres M. Hatta ,
M.Roem, Mr. A.G. Pringgodigdo, Mr. Assaat, dan Komodor S. Suryadarma diasingkan ke
Muntok.
• Dapat dikatakan Belanda memperoleh kemenangan besar, karena dapat menangkap semua
pucuk pimpinan RI. Akan tetapi, ternyata RI tidak lenyap karena Belanda kesulitan
menghadapi pasukan gerilya.
• Karena tekanan poltik dan militer, Belanda mau menerima perintah Dewan Keamanan PBB
untuk menghentikan agresinya.
• Setelah Agresi Militer Belanda II, kekejaman Belanda kepada rakyat makin merajalela.
• Untuk menghadapi Belanda, TNI bersama rakyat Indonesia melakukan taktik gerilya yang
dipimpin oleh Jendral Sudirman.
• Panglima Besar Jendral Sudirman terus melakukan gerilya dari daerah Gunung Kidul,
Surakarta, Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Kediri, dan kembali ke Trenggalek. Tempat-
tempat yang dilalui ini dinamakan Rute Panglima Besar Jendral Sudirman.
• Ketika masih berlangsung Agresi Militer Belanda II, para pemimpin republik sempat bersidang dengan hasil
keputusan sebagai berikut:
1. Pemberian kuasa penuh kepada Syafruddian Prawiranegara untuk membentuk PDRI.
2. Pemberian kuasa penuh kepada Maramis, L. N. Palar, dan Dr. Sudarsono yang sedang berada di India
untuk membentuk pemerintahan RI di pengasingan.
3. Presiden dan Wakil Presiden RI memutuskan tidak mengungsi dan tetap tinggal di kota dengan
kemungkinan berunding dengan Belanda dan KTN.
• Hasil keputusan ini dikirim ke Bukittinggi yang ditandatangani oleh Presiden Sukarno dan Wakil Presiden
Moh. Hatta.
• Pada 22 Desember 1948, sejumlah tokoh pimpinan Republik Indonesia mengadakan rapat. Walaupun
secara resmi kawat Presiden Sukarno belum diterima, rapat ini membentuk PDRI dengan susunan
sebagai berikut.
1. Mr. Syafruddin sebagai Ketua PDRI/ Menteri Pertahanan/ Menteri Penerangan/ Menteri Luar Negeri ad
interim.
2. Mr. T. M. Hassan sebagai Wakil Ketua PDRI/ Menteri Dalam Negeri/ Menteri PPK/ Menteri Agama.
3. Mr. St. Mohammad Rasyid sebagai Menteri Keamanan/ Menteri Sosial, Pembangunan, dan Pemuda.
4. Mr. Lukman Hakim sebagai Menteri Keuangan/Menteri Kehakiman.
5. Ir. M. Sitompul sebagai Menteri Pekerjaan Umum/Menteri Kesehatan.
6. Ir. Indracahya sebagai Menteri Perhubungan/Menteri Kemakmuran.
• Untuk membuktikan bahwa RI dan TNI masih ada, maka pasukan TNI melakukan
serangan besar-besaran ke Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 dipimpin Letkol
Suharto.
• Untuk mempermudah penyerangan, wilayah penyerangan dibagi atas lima sektor, yaitu;
1. Sektor barat, dipimpin oleh Letkol Vence Sumual.
2. Sektor selatan, dipimpin oleh Mayor Sarjono.
3. Sektor utara, dipimpin oleh Mayor Kusno.
4. Sektor kota, dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Marsudi.
5. Sektor timur, dipimpin oleh Mayor Sarjono.
• Yang menjadi patokan mulainya serangan adalah bunyinya sirine di Yogyakarta pukul
06.00. Belanda tidak menduga akan ada serangan, sehingga TNI berhasil memukul
mundur semua posisi pasukan Belanda. Serangan tersebut berhasil menduduki
Yogyakarta selama 6 jam, yaitu pukul 06.00-12.00. Pukul 12.00 , TNI mulai mundur
sebelum pasukan bantuan Belanda tiba.
• Serangan tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa RI masih ada dan sebagai
jawaban atas pernyataan Belanda di forum internasional bahwa RI sudah tidak ada atau
menyerah.
• Sebelum pelaksanaan KMB, terlebih dahulu diadakan perundingan pendahuluan di
Jakarta pada tanggal 17 April-7 Mei 1948. Delegasi Indonesia diketuai oleh Moh.
Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. J. H. Van Royen.
• Pada tanggal 7 Mei 1949 tercapai persetujuan Roem-Royen, yang berisi:
1. Pemerintah RI akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya.
2. Pemerintah RI akan ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar untuk mempercepat
penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat.
• Selanjutnya, delegasi Belanda membacakan pernyataannya yang berisi:
1. Pemerintah Belanda menyetujui pemerintah RI bebas dan leluasa melakukan
kewajiban dalam daerah Karesidenan Yogyakarta.
2. Pemerintah Belanda membebaskan para pemimpin RI dan tahanan lain yang
ditawan sejak 19 Desember 1948.
3. Pemerintah Belanda menyetujui RI menjadi bagian Republik Indonesia Serikat.
4. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag setelah
pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
• Selain melakukan serangan militer, Belanda membentuk negara-
negara boneka, seperti Negara Pasundan (16 Februari-5 Maret
1948), Negara Indonesia Timur (18-24 Desember 1946), Negara
Jawa Timur (3 Desember 1948), Negara Borneo Barat (12 Mei
1947), Negara Madura (23 Januari 1948), dan Negara Sumatera
Timur (24 Maret 1948).
• Meskipun mendapat berbagai protes dari kalangan masyarakat
yang pro-Republik Indonesia, namun Belanda tetap mendirikan
berbagai negara boneka.
• Untuk memperkuat posisinya dalam memecah belah RI, negara-
negara boneka tersebut membentuk persekutuan negara-negara
federal Belanda (Bijeenkomst voor Federal Overleg) pada tanggal
29 Mei 1948 dengan diketuai oleh Sultan Hamid Algadri II.
• Konferensi Inter-Indonesia I diadakan di Yogyakarta pada 19-22 Juli 1949 yang dipimpin oleh Moh.
Hatta. Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di Jakarta pada 30 Juli-2 Agustus 1949 yang dipimpin
oleh Sultan Hamid (Ketua BFO).
• Pembicaraan dalam konferensi ini hampir semuanya difokuskan pada pembentukan RIS, antara
lain:
1. Masalah tata susunan dan hak Pemerintah RIS.
2. Kerja sama antara RIS dan Belanda dalam Perserikatan Uni.
• Hasil positif Konferensi Inter-Indonesia yang disepakati berisi:
1. Negara Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk di Indonesia bernama RIS.
2. Bendera kebangsaan adalah Merah Putih.
3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya.
4. Tanggal 17 Agustus adalah Hari Nasional.
• Dalam bidang militer:
1. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional.
2. TNI menjadi inti APRIS akan menerima orang-orang Indonesia yang ada dalam KNIL dan
kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat yang akan ditentukan lebih lanjut.
3. Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, negara-negara bagian tidak
mempunyai angkatan perang sendiri.
• Pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar di Den
Haag, Belanda. Pihak Indonesia diketuai oleh Drs. Moh Hatta dan pihak Belanda
diketuai Maarseven.
• Pada 2 November 1949, perundingan diakhiri dengan keputusan, antara lain:
1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai negara merdeka dan berdaulat.
2. Penyelesaian masalah Irian Barat ditangguhkan setahun kemudian.
3. RIS akan bekerja sama dengan Belanda dalam suatu Uni Indonesia-Belanda yang
diketuai oleh Ratu Belanda dengan kedudukan dan hak yang sama.
4. RIS mengembalikan hak milik Belanda, memberikan hak konsesi, dan izin baru bagi
perusahaan-perusahaan.
5. Semua utang Hindia Belanda harus dibayar RIS.
6. TNI menjadi inti tentara RIS dan berangsur-angsur akan mengambil alih penjagaan
keamanan di seluruh wilayah RIS.
• Akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan
Indonesia yang dilakukan di Belanda dan di Indonesia. Dengan berakhirnya KMB,
berakhirnya konflik Indonesia-Belanda antara tahun 1945-1949.
• Perjuangan mencari dukungan internasional lewat PBB dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
• Tindakan langsung -> mengemukakan masalah Indonesia di sidang DK
PBB.
• Tindakan tidak langsung -> pendekatan dan hubungan baik dengan
negara-negara yang mendukung Indonesia dalam sidang PBB. Negara-
negara tersebut ialah Australia, India, negara-negara Liga Arab (Mesir,
Lebanon, Suriah, dan Saudi Arabia), dan negara-negara anggota Dewan
Keamanan PBB.
• Indonesia juga mengadakan perundingan langsung kepada Belanda.
Berbagai perundingan yang pernah dilakukan untuk menyelesaikan
konflik Indonesia-Belanda misalnya: Perjanjian Linggarjati, Perjanjian
Renville, Persetujuan Roem-Royen, Konferensi Inter-Indonesia, dan
Konferensi Meja Bundar.

More Related Content

What's hot

Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaSindhu Rizky
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesiaaswansetiawan
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan apiRiana Indah
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaaswansetiawan
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAZulfira Farah Nubua
 
Tirani Matahari Terbit
Tirani Matahari TerbitTirani Matahari Terbit
Tirani Matahari Terbitmunawwabinta
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIUniversitas Jember
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokrida rahmah
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangEra Hami
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan apiSci-Five
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaPerjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaMeliana Siboro
 
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.pptxii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.pptekosantoso579914
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908YABES HULU
 
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesia
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di IndonesiaPerlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesia
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesiairfi bifadlillah
 
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Zayyinatul Millah
 

What's hot (20)

Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesia
 
Perlawanan maluku
Perlawanan malukuPerlawanan maluku
Perlawanan maluku
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan api
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme india
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
 
Tirani Matahari Terbit
Tirani Matahari TerbitTirani Matahari Terbit
Tirani Matahari Terbit
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklok
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarang
 
Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12Sejarah Kelas 12
Sejarah Kelas 12
 
Bandung lautan api
Bandung lautan apiBandung lautan api
Bandung lautan api
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesiaPerjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia
 
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.pptxii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
xii-ips-respon-internasional-terhadap-kemerdekaan-ri-part-1.ppt
 
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
Penggalian nilai nilai pancasila di masa sebelum 1908
 
PERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURAPERANG PATTIMURA
PERANG PATTIMURA
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesia
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di IndonesiaPerlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesia
Perlawanan Rakyat Terhadap Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
Sejarah peminatan - perjuangan mempertahankan integrasi dan kedaulatan negara...
 

Similar to Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Menghadapi Penjajah

Presentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSPresentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSbagoeskhasan
 
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPASEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPAOneda Rahayu
 
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAsejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAOneda Rahayu
 
Insiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.pptInsiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.pptLee Eun Hee
 
Upaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptx
Upaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptxUpaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptx
Upaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptxMAsepSaepullah
 
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaanIps bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaanayuni saviranti
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smp
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smpPerjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smp
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smpWawan Suhartawan
 
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan KemerdekaanKedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan KemerdekaanShieni Rahmadani Amalia
 
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptx
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptxPERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptx
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptxDevitaWijayanti1
 
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIABAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIAPurwoAdiWicaksono
 
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesiahadi hadi
 
IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"
IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"
IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"Isnaen28
 

Similar to Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Menghadapi Penjajah (20)

Presentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPSPresentasi sejarah XII IPS
Presentasi sejarah XII IPS
 
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPASEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
 
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAsejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
 
Sejarah kel. 1
Sejarah kel. 1 Sejarah kel. 1
Sejarah kel. 1
 
Perang kemerdekaan
Perang kemerdekaanPerang kemerdekaan
Perang kemerdekaan
 
Insiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.pptInsiden setelah proklamasi.ppt
Insiden setelah proklamasi.ppt
 
Masa perjuangan
Masa perjuanganMasa perjuangan
Masa perjuangan
 
Upaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptx
Upaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptxUpaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptx
Upaya+Mempertahankan+Kemerdekaan+Indonesia.pptx
 
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaanIps bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
Ips bab-3perjuangan-mempertahankan-kemerdekaan
 
Perjanjian
PerjanjianPerjanjian
Perjanjian
 
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smp
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smpPerjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smp
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan 9 smp
 
PPT SEJ INDO.pptx
PPT SEJ INDO.pptxPPT SEJ INDO.pptx
PPT SEJ INDO.pptx
 
Kedatangan sekutu xi
Kedatangan sekutu xiKedatangan sekutu xi
Kedatangan sekutu xi
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan KemerdekaanKedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kedatangan Sekutu serta Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
 
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptx
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptxPERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptx
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN.pptx
 
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIABAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
BAB PENGAKUAN NEGARA LUAR ATAS MERDEKANYA INDONESIA
 
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
14 pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
 
BAB 1 (Fix)
BAB 1 (Fix) BAB 1 (Fix)
BAB 1 (Fix)
 
IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"
IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"
IPS "Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia"
 

More from Wa Ode Aisyah Aisyah

Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)
Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)
Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)Wa Ode Aisyah Aisyah
 
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehSeni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehWa Ode Aisyah Aisyah
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanWa Ode Aisyah Aisyah
 
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...Wa Ode Aisyah Aisyah
 
Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...
Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...
Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...Wa Ode Aisyah Aisyah
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiWa Ode Aisyah Aisyah
 
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiTeknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiWa Ode Aisyah Aisyah
 

More from Wa Ode Aisyah Aisyah (7)

Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)
Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)
Materi Ekonomi dan Akuntansi Dasar khusus SMA (Oleh; Bapak Sukirman Ngaru)
 
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehSeni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
 
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
Sejarah Kelas XII SMA Kurikulum 2013-Tokoh Nasional dan Daerah yang Berjuang ...
 
Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...
Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...
Sejarah Kelas 12 SMA - Upaya Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Disint...
 
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang GravitasiFisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
Fisika kelas xi SMA Hukum Newton Tentang Gravitasi
 
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem ReproduksiTeknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Teknologi dalam Penyembuhan Penyakit pada Sistem Reproduksi
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Menghadapi Penjajah

  • 1. Nama: Wa Ode Aisyah Kahar Nomor Absen: 12
  • 2.
  • 3. • Dipicu oleh peristiwa yang terjadi pada tanggal 14 Oktober 1945 dimana 400 orang veteran AL Jepang menyerang polisi Indonesia. • Situasi bertambah panas dengan adanya isu cadangan air minum di Candi diracuni dan pihak Jepang melucuti delapan orang polisi Indonesia. • Pertemuan pecah pada tanggal 15 Oktober 1945 antara para pemuda Indonesia bertempur melawan pasukan Jepang. • Pertempuran berlangsung selama 5 hari dan paling banyak menelan korban di Simpang Lima dan baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan Jepang. • Pasukan Sekutu yang terlibat dalam perundingan mempercepat proses gencatan senjata dengan melucuti senjata tentara Jepang. • Untuk mengenang pertempuran ini, maka di Simpang Lima didirikan Monumen Perjuangan Tugu Muda.
  • 4. • Berawal dari penyerangan penjara di Kalisosok dan objek vital lainnya setelah pasukan Sekutu mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. • Pada tanggal 27 Oktober 1945, pesawat Inggris memberikan peringatan yang memerintahkan rakyat Surabaya menyerahkan senjatanya. Namun, para pemuda Surabaya mengadakan perlawanan sejak tanggal 28 Oktober samapi tanggal 30 Oktober 1945. • Pada tanggal 29 Oktober 1945, diadakan perundingan gencatan senjata. • Namun, terjadi insiden tembak-menembak yang menyebabkan Brigjen Mallaby tewas menimbulkan ketegangan antara Sekutu dan Indonesia. Kemudian, Sekutu mengultimatum agar pihak tentara Indonesia dan para pemuda segera menyerahkan diri. • Sampai tanggal 10 November, ultimatum tersebut tidak diindahkan sehingga menimbulkan perlawanan dari Sekutu. Akhirnya, 20 hari sesudahnya pihak Indonesia mundur ke Kota Mojekerto. • Untuk mengenang pertempuran ini, dibangunlah Tugu Pahlawan dan tanggal 10 November ditetapkan sebagai hari Pahlawan.
  • 5. • Pada bulan November 1945 tentara Sekutu dan NICA menuju Ambarawa untuk melucuti tentara Jepang, namun kerap menyalahi tugasnya seperti melakukan teror di Magelang. • Akibatnya, terjadi perlawanan dari TKR untuk mengusir Sekutu hingga berhasil dipukul mundur. • Tentara Sekutu bergabung dengan NICA dan terjadi pertempuran pada tanggal 23 November antara TKR dengan Sekutu di Ambarawa. • Pada tanggal 12 Desember 1945, pejuang Indonesia melancarkan serangan besar-besaran. Serangan tersebut berhasil memukul tentara Sekutu hingga bertahan di Benteng Willem. • Karena terdesak, tentara Sekutu mundur pada tanggal 15 Desember 1945 dan pejuang Indonesia berhasil memenangkan pertempuran tersebut. • Untuk mengenang pertempuran ini, setiap 15 Desember diperingati sebagai hari Infanteri dan di Ambarawa didirikan Monumen Palangan Ambarawa.
  • 6. • Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan menjaga keamanan. • Para pejuang tidak mengindahkan ultimatum sehingga terjadi insiden dengan Sekutu . Lalu, pecah pertempuran antara Sekutu dan Indonesia pada tanggal 6 Desember 1945. • Sekutu mengulangi ultimatumnya pada tanggal 23 Maret 1946 agar TRI meninggalkan kota Bandung. Namun, TRI menginstruksikan agar Kota Bandung tidak dikosongkan. Lalu, Sekutu membagi Bandung menjadi dua sektor, yaitu Bandung Utara dan Bandung Selatan. • Semakin gentingnya situasi, Sekutu membuat keputusan bahwa orang Indonesia harus keluar dari Bandung utara. Keputusan tersebut ditentang oleh pejuang Indonesia sehingga terjadi pertempuran pada tanggal 24 Maret 1946. • Pejuang Indonesia melakukan serangan ke pos-pos Sekutu dan membumihanguskan Bandung Utara.
  • 7. • Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi pertempuran antara Sekutu dengan para pemuda pejuang dan TKR. Sebelumnya, Sekutu mengultimatum rakyat Indonesia untuk menyerahkan senjata, namun tak digubris. • Pada tanggal 1 Desember 1945 Sekutu memasang Fixed Boundaries Medan Area di pinggiran Kota Medan sebagai provokasi kepada pemuda pejuang. • Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu bersama NICA melakukan serangan besar-besaran terhadap Kota Medan. • Pada bulan April 1946, pihak Sekutu mulai mendesak pemerintah RI ke luar Medan sehingga Inggris berhasil menguasai Medan. • Pada tanggal 10 Agustus 1946, di Tebingtinggi telah dibentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area untuk melakukan perjuangan bersenjata dan mengusir penjajah. • Di sekitar Medan, terjadi juga perlawanan rakyat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda.
  • 8. • Sejak bulan Maret 1946, Belanda menduduki beberapa daerah Bali. • Dalam Perjanjian Linggarjati, Belanda bebas menguasai Bali. Di lain pihak, RI kurang diuntungkan karena Bali tak diakui sebagai bagian wilayah RI. • I Gusti Ngurah Rai mengadakan long march sambil melakukan penyerangan terhadap pasukan Belanda di beberapa kota di Bali. • Karena kekuatan tidak seimbang, pasukan Ngurah Rai melakukan perang habis-habisan (puputan) di Margarana pada 20 November 1946. • I Gusti Ngurah Rai gugur dalam peristiwa tersebut di usia 26 tahun.
  • 9. • Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945. Pemerintah Indonesia mengizinkan Sekutu tinggal hanya di Talang Semut. • Namun, mereka tidak mengindahkan itu sehingga muncul insiden dengan pemuda ketika mencari senjata. • Sekutu terus menambah kekuatannya di Palembang dan melindungi masuknya pasukan Belanda. Sekutu memberi kekuasaannya kepada Belanda. • Pertempuran Belanda dan para pemuda meletus ketika para pemuda diminta mengosongkan Palembang, namun Belanda mengajak berunding. • Pertempuran meletus pada 1 Januari 1947 selama lima hari lima malam dan seperlima bagian Palembang hancur. • Pada 6 Januari 1947, dicapailah gencatan senjata antara Belanda dan Pemerintah RI di Palembang.
  • 10. • Pada bulan September 1945, tentara Sekutu mendarat di Minahasa yang diikuti dengan kedatangan NICA dimana NICA segera melakukan tindakan untuk mendirikan kembali pemerintahan Belanda di Minahasa. • Tentara Sekutu melarang pengibaran bendera merah putih di Minahasa, namun rakyat tidak menggubris. • Bentrokan antara Belanda dengan rakyat Minahasa pecah karena Belanda bersikeras melarang pengibaran bendera Merah Putih. Bentrokan ini pecah di Tondano dan Tomohon. • Karena kekurangan senjata, rakyat Minahasa melakukan gerakan bawah tanah. • Dr. Sam Ratulangi diangkat sebagai Gubernur Sulawesi memerintahkan pembentukan Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat sekaligus memprakarsai petisi rakyat Sulawesi mendukung kemerdekaan RI. • Akibatnya, Dr. Sam Ratulangi ditangkap dan dibuang di Serui pada tahun 1946.
  • 11. • Pada Desember 1946, Belanda dibawah pimpinan Raymond Westerling mengirim pasukan ke Sulawesi Selatan untuk menumpas perlawanan pembentukan Negara Indonesia Timur. Belanda melakukan usaha memecah belah rakyat. • Tokoh-tokoh yang terkenal dalam perjuangan melawan Belanda antara lain, Robert Wolter Monginsidi, A. Rivai, dan Paersi dari pemuda-pemuda terpelajar. Sedangkan dari Laskar Pemberontak Indonesia Sulawesi (LAPRIS) seperti Ranggong Daeng Romo dan Makkaeng Daeng Djarung. • Perlawanan ini tidak hanya dimotori oleh laki-laki, namun juga oleh para wanita seperti Emmy Saelan yang melakukan pertempuran di Kassi-Kassi.
  • 12. • Sebagai protes atas upaya Belanda untuk merebut wilayah Indonesia maka pemerintah Republik Indonesia mengadakan perundingan dengan pihak Belanda di Linggarjati pada 7 Oktober 1946. Isi perjanjian Linggarjati antara lain: 1. Pemerintah Belanda mengakui secara de facto kekuasaan RI dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura. 2. RI dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara RIS dan negara RI merupakan salah satu bagian dari RIS. 3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya. • Penandatangan dilakukan pada 25 Maret 1947 oleh PM Sutan Syahriri dan Prof. Schmerhorn.
  • 13. • Agresi Militer Belanda I terjadi pada 21 Juli 1947 dengan sasaran utamanya meliputi Jawa dan Sumatera. • Belanda melancarkan agresi militer dengan tujuan sebagai berikut. 1. Mengepung ibu kota RI dan menghapuskan kedaulatan RI. 2. Merebut pusat-pusat penghasil makanan dan bahan ekspor. 3. Menghancurkan TNI. • Dengan perlengkapan yang modern, pasukan Belanda menyerbu wilayah Jawa Barat, kecuali Banten, yang berikutnya menyerang Cirebon, Tegal, Purwokerto, dan Cilacap. Belanda berhasil menguasai Jawa Tengah (kecuali Salatiga), Jawa Timur, Medan, Padang, dan Palembang di Pulau Sumatera. • Menghadapi militer Belanda, TNI dan laskar rakyat melakukan serangan balasan dengan taktik gerilya. Dalam upaya membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda, Dewan Keamanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). • Pada tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB mendesak Indonesia dan Belanda untuk mengadakan gencatan senjata. Pada 4 Agustus 1947, Republik Indonesia dan Belanda mengumumkan gencatan senjata. Berakhirlah Agresi Militer Belanda I. • Untuk mengawasi pelaksanaanya, dibentuk Komisi Konsuler dan laporannya adalah sebagai berikut: 1. Sejak tanggal 30 Juli-4 Agustus 1947, pasukan Belanda masih mengadakan gerakan-gerakan militer. 2. Pemerintah Indonesia menolak Garis van Mook yang dituntut Belanda. 3. Perintah penghentian tembak-menembak tidak memuaskan.
  • 14. • Perundingan Renville berlangsung dari tanggal 6 Desember 1947 dan hasilnya ditandatangani tanggal 17 Januari 1948. Delegasi RI dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin dan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Widjoatmojo. • Perjanjian Renville menghaslilkan beberapa keputusan sebagai berikut. 1. Penghentian tembak-menembak. 2. Daerah-daerah di belakang garis van Mook harus dikosongkan dari pasukan RI. 3. Belanda bebas membentuk negara-negara federal di daerah-daerah yang didudukinya dengan melakukan plebisit terlebih dahulu. 4. Membentuk Uni Indonesia-Belanda. Negara Indonesia Serikat yang ada di dalamnya sederajat dengan Kerajaan Belanda. • Perjanjian Renville sangat merugikan bangsa Indonesia karena menyebabkan menyempitnya wilayah RI dan memperlemah sistem pertahanan Indonesia. Perjanjian ini juga menyebabkan jatuhnya kabinet Amir Syarifudin akibat adanya tantangan dari rakyat.
  • 15. • Pada tanggal 19 Desember 1948 dini hari, tentara Belanda menerjunkan pasukan untuk menguasai Landasan Udara Maguwo, Yogyakarta. • Pada tanggal 22 Desembar 1948, Presiden Sukarno, H. Agus Salim, dan Sutan Syahrir diasingkan ke Berastagi, kemudian dipindahkan ke Prapat. Di lain pihak, Wapres M. Hatta , M.Roem, Mr. A.G. Pringgodigdo, Mr. Assaat, dan Komodor S. Suryadarma diasingkan ke Muntok. • Dapat dikatakan Belanda memperoleh kemenangan besar, karena dapat menangkap semua pucuk pimpinan RI. Akan tetapi, ternyata RI tidak lenyap karena Belanda kesulitan menghadapi pasukan gerilya. • Karena tekanan poltik dan militer, Belanda mau menerima perintah Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan agresinya. • Setelah Agresi Militer Belanda II, kekejaman Belanda kepada rakyat makin merajalela. • Untuk menghadapi Belanda, TNI bersama rakyat Indonesia melakukan taktik gerilya yang dipimpin oleh Jendral Sudirman. • Panglima Besar Jendral Sudirman terus melakukan gerilya dari daerah Gunung Kidul, Surakarta, Madiun, Ponorogo, Trenggalek, Kediri, dan kembali ke Trenggalek. Tempat- tempat yang dilalui ini dinamakan Rute Panglima Besar Jendral Sudirman.
  • 16. • Ketika masih berlangsung Agresi Militer Belanda II, para pemimpin republik sempat bersidang dengan hasil keputusan sebagai berikut: 1. Pemberian kuasa penuh kepada Syafruddian Prawiranegara untuk membentuk PDRI. 2. Pemberian kuasa penuh kepada Maramis, L. N. Palar, dan Dr. Sudarsono yang sedang berada di India untuk membentuk pemerintahan RI di pengasingan. 3. Presiden dan Wakil Presiden RI memutuskan tidak mengungsi dan tetap tinggal di kota dengan kemungkinan berunding dengan Belanda dan KTN. • Hasil keputusan ini dikirim ke Bukittinggi yang ditandatangani oleh Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta. • Pada 22 Desember 1948, sejumlah tokoh pimpinan Republik Indonesia mengadakan rapat. Walaupun secara resmi kawat Presiden Sukarno belum diterima, rapat ini membentuk PDRI dengan susunan sebagai berikut. 1. Mr. Syafruddin sebagai Ketua PDRI/ Menteri Pertahanan/ Menteri Penerangan/ Menteri Luar Negeri ad interim. 2. Mr. T. M. Hassan sebagai Wakil Ketua PDRI/ Menteri Dalam Negeri/ Menteri PPK/ Menteri Agama. 3. Mr. St. Mohammad Rasyid sebagai Menteri Keamanan/ Menteri Sosial, Pembangunan, dan Pemuda. 4. Mr. Lukman Hakim sebagai Menteri Keuangan/Menteri Kehakiman. 5. Ir. M. Sitompul sebagai Menteri Pekerjaan Umum/Menteri Kesehatan. 6. Ir. Indracahya sebagai Menteri Perhubungan/Menteri Kemakmuran.
  • 17. • Untuk membuktikan bahwa RI dan TNI masih ada, maka pasukan TNI melakukan serangan besar-besaran ke Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 dipimpin Letkol Suharto. • Untuk mempermudah penyerangan, wilayah penyerangan dibagi atas lima sektor, yaitu; 1. Sektor barat, dipimpin oleh Letkol Vence Sumual. 2. Sektor selatan, dipimpin oleh Mayor Sarjono. 3. Sektor utara, dipimpin oleh Mayor Kusno. 4. Sektor kota, dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Marsudi. 5. Sektor timur, dipimpin oleh Mayor Sarjono. • Yang menjadi patokan mulainya serangan adalah bunyinya sirine di Yogyakarta pukul 06.00. Belanda tidak menduga akan ada serangan, sehingga TNI berhasil memukul mundur semua posisi pasukan Belanda. Serangan tersebut berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam, yaitu pukul 06.00-12.00. Pukul 12.00 , TNI mulai mundur sebelum pasukan bantuan Belanda tiba. • Serangan tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa RI masih ada dan sebagai jawaban atas pernyataan Belanda di forum internasional bahwa RI sudah tidak ada atau menyerah.
  • 18. • Sebelum pelaksanaan KMB, terlebih dahulu diadakan perundingan pendahuluan di Jakarta pada tanggal 17 April-7 Mei 1948. Delegasi Indonesia diketuai oleh Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. J. H. Van Royen. • Pada tanggal 7 Mei 1949 tercapai persetujuan Roem-Royen, yang berisi: 1. Pemerintah RI akan mengeluarkan perintah penghentian perang gerilya. 2. Pemerintah RI akan ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar untuk mempercepat penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat. • Selanjutnya, delegasi Belanda membacakan pernyataannya yang berisi: 1. Pemerintah Belanda menyetujui pemerintah RI bebas dan leluasa melakukan kewajiban dalam daerah Karesidenan Yogyakarta. 2. Pemerintah Belanda membebaskan para pemimpin RI dan tahanan lain yang ditawan sejak 19 Desember 1948. 3. Pemerintah Belanda menyetujui RI menjadi bagian Republik Indonesia Serikat. 4. Konferensi Meja Bundar (KMB) akan diadakan secepatnya di Den Haag setelah pemerintah RI kembali ke Yogyakarta.
  • 19. • Selain melakukan serangan militer, Belanda membentuk negara- negara boneka, seperti Negara Pasundan (16 Februari-5 Maret 1948), Negara Indonesia Timur (18-24 Desember 1946), Negara Jawa Timur (3 Desember 1948), Negara Borneo Barat (12 Mei 1947), Negara Madura (23 Januari 1948), dan Negara Sumatera Timur (24 Maret 1948). • Meskipun mendapat berbagai protes dari kalangan masyarakat yang pro-Republik Indonesia, namun Belanda tetap mendirikan berbagai negara boneka. • Untuk memperkuat posisinya dalam memecah belah RI, negara- negara boneka tersebut membentuk persekutuan negara-negara federal Belanda (Bijeenkomst voor Federal Overleg) pada tanggal 29 Mei 1948 dengan diketuai oleh Sultan Hamid Algadri II.
  • 20. • Konferensi Inter-Indonesia I diadakan di Yogyakarta pada 19-22 Juli 1949 yang dipimpin oleh Moh. Hatta. Konferensi Inter-Indonesia II diadakan di Jakarta pada 30 Juli-2 Agustus 1949 yang dipimpin oleh Sultan Hamid (Ketua BFO). • Pembicaraan dalam konferensi ini hampir semuanya difokuskan pada pembentukan RIS, antara lain: 1. Masalah tata susunan dan hak Pemerintah RIS. 2. Kerja sama antara RIS dan Belanda dalam Perserikatan Uni. • Hasil positif Konferensi Inter-Indonesia yang disepakati berisi: 1. Negara Indonesia Serikat yang nantinya akan dibentuk di Indonesia bernama RIS. 2. Bendera kebangsaan adalah Merah Putih. 3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya. 4. Tanggal 17 Agustus adalah Hari Nasional. • Dalam bidang militer: 1. Angkatan Perang RIS adalah Angkatan Perang Nasional. 2. TNI menjadi inti APRIS akan menerima orang-orang Indonesia yang ada dalam KNIL dan kesatuan-kesatuan tentara Belanda lain dengan syarat yang akan ditentukan lebih lanjut. 3. Pertahanan negara adalah semata-mata hak Pemerintah RIS, negara-negara bagian tidak mempunyai angkatan perang sendiri.
  • 21. • Pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda. Pihak Indonesia diketuai oleh Drs. Moh Hatta dan pihak Belanda diketuai Maarseven. • Pada 2 November 1949, perundingan diakhiri dengan keputusan, antara lain: 1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai negara merdeka dan berdaulat. 2. Penyelesaian masalah Irian Barat ditangguhkan setahun kemudian. 3. RIS akan bekerja sama dengan Belanda dalam suatu Uni Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu Belanda dengan kedudukan dan hak yang sama. 4. RIS mengembalikan hak milik Belanda, memberikan hak konsesi, dan izin baru bagi perusahaan-perusahaan. 5. Semua utang Hindia Belanda harus dibayar RIS. 6. TNI menjadi inti tentara RIS dan berangsur-angsur akan mengambil alih penjagaan keamanan di seluruh wilayah RIS. • Akhirnya pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia yang dilakukan di Belanda dan di Indonesia. Dengan berakhirnya KMB, berakhirnya konflik Indonesia-Belanda antara tahun 1945-1949.
  • 22.
  • 23. • Perjuangan mencari dukungan internasional lewat PBB dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. • Tindakan langsung -> mengemukakan masalah Indonesia di sidang DK PBB. • Tindakan tidak langsung -> pendekatan dan hubungan baik dengan negara-negara yang mendukung Indonesia dalam sidang PBB. Negara- negara tersebut ialah Australia, India, negara-negara Liga Arab (Mesir, Lebanon, Suriah, dan Saudi Arabia), dan negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB. • Indonesia juga mengadakan perundingan langsung kepada Belanda. Berbagai perundingan yang pernah dilakukan untuk menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda misalnya: Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Persetujuan Roem-Royen, Konferensi Inter-Indonesia, dan Konferensi Meja Bundar.