3_Analisis Hasil Penelitian Pendidikan Matematika.pptx
1. ANALISIS HASIL-HASIL PENELITIAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Oleh :
Aditia Oktaviyanto, M.Pd
Semester 7
Prodi Pendidikan Matematika T.A 2023/2024
Kapita Selekta Matematika SMP_Prodi Dikmat STKIP Yasika
Prodi Dikmat STKIP Yasika
2. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Analisis Hasil
Penelitian
Pendidikan
Matematika
1. Review
Artikel Ilmiah
2. Mengembangkan
Kemampuan
Membaca Dalam
Matematika
3. Penyusunan
Laporan Hasil
Review
4. Latihan Me-
Review Hasil
Penelitian
3. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Skimming
2. Mengembangkan
Kemampuan
Membaca Dalam
Matematika
Paraphrase
Analisis
Sintesis
Scanning
4. Prodi Dikmat STKIP Yasika
PENGERTIAN MEMBACA :
Para ahli memberikan definisi yang berbeda tetapi pada dasarnya mempunyai persamaan
persepsi tentang membaca, yaitu : “Membaca adalah sebuah proses”.
Beberapa ahli yang berpendapat tentang membaca antara lain :
1. Allen dan Valette (1977:249) mengatakn bahwa membaca adalah sebuah proses yang
berkembang (a developmental process). Dimulai dari pengenalan simbol-simbol huruf
cetak yang terdapat dalam sebuah wacana.
2. Kustaryo (1988:2) menyimpulkan bahwa membaca adalah suatu kombinasi dari
pengenalan huruf , intellect, emosi yang dihubungkan dengan pengetahuan si pembaca
(background knowledge) untuk memahami suatu pesan yang tertulis.
3. Davies (1997:1) memberikan pengertian membaca sebagai suatu proses mental atau
proses kognitif yang di dalam proses tersebut seorang pembaca dapat mengikuti dan
merespon pesan yang disampaikan oleh penulis.
5. Prodi Dikmat STKIP Yasika
TEKNIK MEMBACA:
Secara umum di bedakan menjadi 2, yaitu:
1. Membaca cepat
Membaca cepat adalah memahami pesan yang disampaikan penulis secara cepat.
Dalam membaca cepat pembaca dapat memanfaatkan 2 teknik, yaitu:
Teknik skimming
Teknik scanning
6. Prodi Dikmat STKIP Yasika
TEKNIK MEMBACA:
2. Membaca kritis
Membaca kritis adalah pembaca mampu menyerap dan memahami hal yang dibaca
sekaligus dapat memberikan tanggapan terhadapnya serta dapat mengekspresikan
tanggapannya itu dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Dalam membaca kritis dapat digunakan 2 teknik membaca, yaitu:
Teknik KWLH
Teknik SQ3R
7. Prodi Dikmat STKIP Yasika
1. TEKNIK SKIMMING
Dengan teknik ini seorang pembaca dengan cepat dapat memperoleh
suatu gambaran umum tentang apa yang dibacanya. Teknik ini sangat
bermanfaat bagi seseorang yang hanya mempunyai sedikit waktu tetapi
ingin mengetahui secara cepat informasi umum tanpa mempedulikan
secara rinci kata-kata sulit dan informasi khusus terdapat dalam bacaan.
8. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Menurut Wiener dan Bazerman (1978:65) skimming adalah proses membaca cepat untuk
mencari fakta.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses skimming:
1) Seorang pembaca perlu memastikan bahwa dirinya mengetahui informasi yang
diperlukan.
2) Seorang pembaca harus melihat baris demi baris atau kalimat per kalimat secara
cepat.
3) Seorang pembaca perlu mengingat dan berpikir tentang informasi yang diperlukan
4) Seorang pembaca perlu memperlambat proses skimmingnya ketika mendapatkan
kalimat-kalimat yang memungkinkan ia memperoleh informasi yang dicarinya.
9. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Skimming menurut Mikulecky (1990:138-139) adalah teknik membaca cepat yang
memerlukan kemampuan proses tekd secara cepat sehingga pembaca dapat dengan
segera mendapatkan gambaran umum tentang teks yang dibacanya.
Skimming yang efektif membutuhkan pengetahuan tentang organisasi teks, kata-kata
kunci (lexical clues), kemampuan untuk menentukan pikiran utama (main idea), dan
kemampuan membaca lainnya. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Baca paragraf pertama dan kedua untuk mendapatkan overview dari sebuah
artikel.
2. Pada paragraf ketiga dan selanjutnya, mulailah tinggalkan bagian-bagian yang
tidak diperlukan dan bacalah kalimat-kalimat dan frasa-frasa kunci untuk
mendapat-kan pikiran utama dan beberapa detail yang dibutuhkan.
3. Baca seluruh paragraf terakhir yang biasanya merupakan rangkuman dari sebuah
artikel.
10. Prodi Dikmat STKIP Yasika
2. TEKNIK SCANNING
Scanning ialah teknik membaca cepat untuk mendapat pesan yang
khusus. Teknik ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan bagian-
bagian tertentu yang diperlukan dan dicari. Teknik ini dilakukan dengan cara
menggerakkan mata dari atas kebawah dengan cepat mengikuti halaman
teks yang dibaca sambil memberi perhatian pada pesan khusus yang dicari.
Jika dalam bacaan terdapat indeks subjek maupun pengarang ada baiknya di
awali dengan membaca indeks terlebih dahulu. Fokus perhatian dalam teknik
scanning adalah bagian-bagian tertentu yang memuat ide khusus, misalnya
kalimat tesis, konsep-konsep khusus dan bagian-bagian penting dalam
bacaan.
11. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Teknik Membaca KWLH
Teknik ini diperkenalkan oleh Florence (1997). Istilah KWLH diambil dari huruf awal singkatan kata:
K (know) : apa yang telah diketahui (sebelum membaca)?
W(want) : apa yang ingin diketahui (sebelum membaca)?
L (learned) :apa yang telah diketahui (setelah membaca)?
H (how) :bagaimana mendapat pesan tambahan yang berkaitan (untuk membaca
seterusnya)
Yang dilakukan oleh pembaca dengan teknik KWLH, ialah:
1. Mengidentifikasi terlebih dahulu pengetahuan yang telah dimiliki.
2. Mengidentikfikasi apa yang ingin diketahui.
3. Membaca dan mengidentifikasi apa yang dapat diketahui setelah membaca.
4. Menetapkan cara memperoleh pesan tambahan berikutnya.
12. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Teknik Membaca SQ3R
Teknik membaca SQ3R ialah teknik membaca kritis yang diperkenalkan oleh
Robinson (1961). Teknik ini diperlukan oleh pembaca yang ingin memperoleh pesan
yang terdapat dalam bacaan sebagai bahan menyelesaikan tugas. Istilah SQ3R
singkatan dari :
S (survey) : meninjau
Q (question) : menanyakan
R (read) : membaca
R (recite) : menyatakan kembali secara lisan
R (review) : membaca ulang
13. Prodi Dikmat STKIP Yasika
survey (meninjau) :merupakan langkah membaca yang dilakukan dengan cara membaca untuk mendapatkan
gambaran keseluruhan tentang apa yang terkandung dalam bacaan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
memperhatikan judul utama, sub-sub judul, gamabar-gambar atau ilustrasi, grafik, membaca pendahuluan, isi dan
bagian akhir teks yang dibaca.
question (menanyakan) :merupakan langkah membaca yang dilakukan dengan cara menyusun pertanyaan
berkaitan dengan pesan yang diperoleh. Pertanyaan tadi digunakan sebagai panduan dalam melakukan kegiatan
membaca.
read (membaca) :kegiatan membaca secara aktif serta mencoba memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan
yang telah didaftar sebelumnya. Selain itu pembaca juga mendaftar persoalan-persoalan tambahan yang ditemukan
dalam bacaan.
recite (menyatakan kembali secara lisan) :kegiatan mengingat kembali pesan-pesan yang terdapat
dalam bacaan. Setelah selesai membaca, pembaca mengingat kembali apa yang telah dibaca dan mengidentifikasi
segala sesuatu yang telah diperoleh.
review (membaca ulang) :ialah kegiatan membaca kembali bahan bacaan yang merupakan langkah terakhir
dari kegiatan membaca. Pada tahap ini pembaca memastikan bahwa tidak ada fakta penting yang tertinggal. Sebagai
sarana membentuk sikap dan berpikir kritis dalam membaca.
14. Prodi Dikmat STKIP Yasika
3. PARAFRASE
KBBI (2008, 1020): Pengungkapan kembali suatu tuturan dari
sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi tuturan yang lain
tanpa mengubah pengertian. Penguraian kembali suatu teks
(karangan) dalam bentuk (susunan kata) yang lain, dengan maksud
untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.
Pengertian parafrase
15. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Tujuan mem-parafrase
• Menghindari mengutip langsung penggalan kalimat yang tidak
terlalu esensial
• Mengontrol kecenderungan mengutip langsung terlalu banyak
• Memperkaya kemampuan menyusun gagasan
• Membantu memahami bahan materi yang sedang dikaji
• Terhindar dari tuduhan plagiarisme
16. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Langkah Langkah parafrase
Membaca dan
memahami teks
sumber/original (original
source).
Pikirkan ”diksi” atau
“kata pilihan” sendiri
untuk mengganti dan
menjelaskan kata-kata
yang masih asing.
Lakukan penyeleksian,
pilihlah hal yang paling
esensial dan berguna
(sesuai dengan topik
yang ditulis).
Pahami makna tersurat
dan tersirat
Gunakanlah thesaurus
untuk mencari sinonim
dan kata pengganti yang
akan menyederhanakan
kata-kata komplek pada
teks sumber/original.
Tetap tuliskan sumber
teks original yang
diparafrasekan.
17. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Cara membuat parafrase:
Synonym
substitution
Change of
person
Anthonym
substitution
Change of
voice
Referent
substitution
Metaphor
substitution
18. Prodi Dikmat STKIP Yasika
SYNONYM SUBSTITUTION
Teks asli: Pengusaha lebih menyukai merekrut karyawan wanita
dikarenakan mereka sering kali tidak melakukan negosiasi dalam
penentuan upah.
Parafrase: Pengusaha lebih menyukai mengambil karyawan wanita
dikarenakan mereka sering kali tidak melakukan penawaran dalam
penentuan gaji.
19. Prodi Dikmat STKIP Yasika
ANTHONYM SUBSTITUTION
Teks Asli: Saat kondisi bisnis sedang buruk seperti sekarang, uang Rp1.000 pun dapat
menjadi sangat berarti. Jika isinya tidak terlalu berbeda, lunch box seharga Rp39.000
pun tentu lebih menarik mata. Hal ini merupakan keputusan yang baik bagi
perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih murah meskipun hanya berbeda
Rp1.000 daripada lunch box lainnya.
Parafrase: Ketika kondisi bisnis tidak baik seperti sekarang, uang Rp1.000 pun jadi
berharga. Daripada membeli lunch box dengan harga mahal, jika isinya tidak terlalu
berbeda, lunch box seharga Rp39.000 pun lebih menarik mata. Ini keputusan yang
tidak salah bagi perusahaan yang menetapkan harga tidak mahal meskipun hanya
berbeda Rp1.000 daripada lunch box lainnya.
20. Prodi Dikmat STKIP Yasika
CHANGE OF VOICE
Teks asli: Pengusaha lebih menyukai merekrut karyawan wanita
dikarenakan mereka sering kali tidak melakukan negosiasi dalam
penentuan upah.
Parafrase: Calon karyawan wanita sering kali tidak melakukan
negosiasi upah, hal ini menjadi salah satu alasan para pengusaha
lebih tertarik merekrut karyawan wanita.
21. Prodi Dikmat STKIP Yasika
CHANGE OF PERSON
Teks asli: Hirose Morikazu dalam buku “Kotler Marketing:
Membaca dengan Esensi” menyebutkan bahwa “membentuk harga
dengan berorientasi kepada konsumen”.
Parafrase: Mencermati kebutuhan konsumen harus dilakukan
sebelum menetapkan nilai yang dapat diterima, sebagaimana yang
disampaikan Hirose Morikazu dalam buku “Kotler Marketing”
22. Prodi Dikmat STKIP Yasika
REFERENT SUBSTITUTION
Teks asli: Akting maupun perawakan artis Choi Ji Woo dan aktor Kwon Sang Woo
sangatlah sempurna. Kalaupun ada kekurangan, hal itu terletak pada pelafalan
mereka. Mereka sering kesulitan membunyikan konsonan di akhir suku kata
sehingga suara yang keluar pun terdengar lucu.
Parafrase: Akting dan penampilan artis Choi Ji Woo dan aktor Kwong Sang Woo
sangatlah sempurna. Kekurangan dari kedua bintang drama tersebut terletak pada
pelafalan keduanya. Choi Ji Woo dan Kwon Sang Woo sering kesulitan melafalkan
konsonan di akhir suku kata sehingga suara yang keluar terdengar lucu.
23. Prodi Dikmat STKIP Yasika
METAPHOR SUBSTITUTION
Teks asli: Rumah tinggalnya berjarak cukup jauh dari sana. Ditempuh
dengan berjalan kaki setiap pagi dan sore, saat datang dan pulang.
Parafrase: Rumah tinggalnya berjarak cukup jauh dari sana. Dia menempuhnya
dengan kekuatan kakinya kala matahari muncul dan kala matahari mengucapkan
selamat tinggal. Itulah saat dia datang dan saat dia pulang.
24. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Temukan ide utama
Tulis hal-hal penting
menurut Anda
Buatlah parafrase
Tugas 1
25. Prodi Dikmat STKIP Yasika
Temukan ide utama
Tulis hal-hal penting
menurut Anda
Buatlah parafrase
Tugas 2
Jika kita mengajarkan sesuatu kepada anak maka kita harus memperhatikan
tingkat intelektual (kecerdasan berpikir) anak tersebut. Tanpa memperhatikan hal
tersebut, pelajaran yang diberikan akan sia-sia belaka. Misalnya jika pelajaran yang
diberikan terlalu tinggi kerumitannya dibandingkan dengan tingkat kecerdasan anak,
pelajaran itu tidak akan dimengerti anak. Sebaliknya, jika pelajaran yang diberikan
kepada anak terlalu rendah, maka pelajaran itu akan diabaikan anak.
Meskipun tidak berlaku mutlak, tetapi pada umumnya tingkat intelektual anak
seiring dengan usia anak tersebut. Jean Piaget (1896-1980), seorang filsuf, ilmuwan,
dan psikolog dari Swiss melalui hasil penelitiannya tentang tingkat perkembangan
berpikir anak, membagi tahapan kemampuan berpikir anak menjadi empat tahapan,
yaitu : Tahap sensori motorik, Tahap operasional awal, Tahap operasi kongkret,
Tahap operasi formal.