2. Stunting?
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada
balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama,
paparan infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
Apa Itu
3. Sebab
Stunting
Stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat
dicetuskan pada berbagai masa pertumbuhan (sejak
pra kehamilan dan 1000 hari pertama kehidupan).
Stunting sangat berhubungan dengan kekurangan
nutrisi dalam jangka waktu lama ataupun penyakit
infeksi
Hal tersebut tidak hanya terkait tentang bayi dan anak
saja, namun juga tentang kesehatan calon Ibu dan ibu
hamil itu sendiri
4. Sebab Stunting
di Indonesia
• 8,3 juta dari 12,1 juta remaja putri tidak mengkonsumsi
tablet tambah darah dan berisiko anemia
• 2,8 juta dari 4,9 juta Ibu hamil tidak periksa kehamilan
minimal 6x
• Hanya 46.000 dari 300.000 Posyandu aktif beroperasi
• 6,5 juta dari 22 juta balita tidak dipantau pertumbuhan
dan perkembangannya
• 1.5 juta relawan kader belum memiliki standardisasi
kemampuan
5. Masa pra
kehamilan
Masa 1000 hari pertumbuhan
• Calon Ibu dan Ibu
hamil dengan
KEK dan Anemia
• Pertumbuhan janin yang terhambat
• Berat badan bayi lahir rendah
• Bayi lahir Prematur
• Kurangnya kualitas dan kuantitas
nutrisi bayi dan anak,
• Kejadian infeksi pada anak,
• Higienitas lingkungan yang buruk
Sebab Stunting
Tiap Masa Pertumbuhan
6. Penyebab dari aspek Sosial-Ekonomi
• Status Ekonomi menengah ke bawah,
• Pengabaian pengasuhan anak,
• Kurangnya pengetahuan dan
Pendidikan masyarakat,
• Kebiasaan ketidaksukaan anak pada
makanan tertentu.
Sebab Stunting
Lainnya…
7. Stunting dapat menimbulkan komplikasi/ akibat
jangka pendek dan jangka panjang,
Jangka Pendek Jangka Panjang
• Gangguan Tumbuh
kembang fisik,
• Gangguan kognitif,
• Gangguan mental-
tingkah laku,
• Mudah terkena
penyakit menular.
• Risiko penyakit
degeneratif saat usia
dewasa (DM, HT, penyakit
jantung, gagal ginjal, dll)
• Kurangnya kualitas dan
produktivitas individu,
Akibat Stunting
Pada Anak di masa depan
10. A-B-C-D-E
• (A) Aktif minum Tablet Tambah Darah
• Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet
seminggu sekali.
• Konsumsi TTD bagi Ibu hamil 1 tablet setiap hari
(minimal 90 tablet selama kehamilan)
11. A-B-C-D-E
• (B) Bumil teratur periksa kehamilan minimal
6 kali
• Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua)
kali oleh dokter menggunakan USG
12. A-B-C-D-E
• (C) Cukupi konsumsi protein hewani
• Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi
usia di atas 6 bulan
13. A-B-C-D-E
• (D) Datang ke Posyandu setiap bulan
• Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan
(timbang dan ukur) dan perkembangan, serta
imunisasi balita ke posyandu setiap bulan
14. A-B-C-D-E
• (E) Eksklusif ASI 6 bulan
• ASI ekslusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga
usia 2 tahun.
17. Rencanakan pola asuh yang
tepat pada anak, oleh Ayah,
Ibu dan seluruh anggota
keluarga
Rencanakan kehamilan
dengan matang, serta temukan
pola dukungan kepada Bumil
selama masa kehamilan
2
18. Pantau kesehatan Ibu
dan janin selama masa
kehamilan secara terpadu
di fasilitas kesehatan
3
Pantau Pertumbuhan
bayi (KN 1-2-3) di
Posyandu, Pustu dan
Puskesmas
Pantau pertumbuhan
balita di Posyandu,
Pustu dan Puskesmas
19. Laksanakan ASI Eksklusif
selama 6 bulan dan
dilanjutkan sampai 2 tahun
4
Laksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS)
Laksanakan MPASI yang
bergizi padat, aman,
tepat waktu dan
responsif
Laksanakan imunisasi
Lengkap