Dokumen tersebut merangkum sejarah beberapa dinasti yang berkuasa di India dan Asia Selatan, yaitu Dinasti Ghaznawiyah, Dinasti Ghuriyyah, Kesultanan Delhi, dan Kesultanan Mughal. Dinasti-dinasti tersebut berhasil menyebarkan agama Islam dan memperluas wilayah kekuasaannya di kawasan tersebut selama berabad-abad.
4. Dinasti Ghaznawiyah 977-1186 M
Dinasti Ghaznawiyah muncul 977 M.
Kerajaan Islam yang menguasai wilayah
Khurasan, Afghanistan, dan India Utara
dipimpin oleh Nashir Ad-Dawlah Abu Manshur
Sebuktigin, gubernur atas nama Dinasti
Samaniyah. Pusat pemerintahannya berada
di Kota Ghazna, (Ghazni, Afghanistan).
Dinasti ini berhasil menyebarkan Islam pada
gelombang ketiga ke India.
5. Pada masa kekuasaannya, dinasti ini menghancurkan berhala-berhala,
mengganti kuil menjadi masjid dan berjaya selama lebih dari 200 tahun.
Setelah Sebuktigin meninggal, ia digantikan anaknya Ismail Sabaktakin.
Di bawah pemerintahannya, Sabaktakin menguasai daerah Pesyawar,
Kabul, dan India.
Ia juga berhasil menyatukan bangsa Turki dan Afghanistan yang
merupakan satu mazhab. Sabaktakin digantikan saudaranya, Abdul
Qosim Mahmud bin Sabuktigin Ghaznawi. Pada masa pemerintahannya,
dinasti tersebut diwarnai banyak peperangan sebagai upaya
memperluas wilayah kekuasaan, terutama ke India.
Mahmud menaklukkan Kabul, Multan, dan Kashmir. Di setiap daerah
yang dikuasainya, ia selalu menyebarkan ajaran Islam sehingga ajaran
Brahmanisme terkikis dari masyarakat. Ia menguasai Punjab, Kangra,
Balucistan, Delhi, Sind, Makran, Kirman, dan Gujarat pada 1006. Butuh
24 tahun bagi Mahmud untuk menaklukkan India.
6. Ketika kekuasaan beralih ke
tangan Masud, dinasti yang
masih mengatasnamakan atau
mewakili Dinasti Samaniyah itu
mengalami kemunduran.
Khurasan dan Khawarizm,
wilayah kekuasaan dinasti itu
direbut bangsa Seljuk.
Pada awal abad ke-12, Sultan
Seljuk banyak mencampuri
urusan Ghaznawiyah. Dinasti itu
digulingkan penguasa Ghuriyyah
pada 1150.
7. Dinasti Ghuriyyah 1000-1215 M
Kehancuran Kesultanan Seljuk memberi
jalan bagi Ghuriyyah untuk membangun
sebuah kekaisaran yang membentang
dari Laut Kaspia hingga India Utara.
Kesuksesan dinasti ini diperoleh dari
usaha dua bersaudara, Ghiyatsuddin dan
Muizzuddin Muhammad.
8. Mereka mengembangkan kekuasaan Ghuriyyah di barat dan India.
Dengan pasukan budak Turki dan bangsa Ghuri, Ghiyatsuddin
menghadapi Khwarazm Syah dan Qara Khitay.
Dinasti ini menggulingkan Kekaisaran Ghaznawiyah pada tahun 1186
ketika Sultan Mu'izz ad-Din Muhammad dari Ghuriyah menaklukkan ibu
kota terakhir Ghaznawiyah di Lahore.
Pada puncaknya, Ghuriyah meliputi Khorasan di barat dan mencapai
India utara sampai sejauh Bengal di timur. Ibukota pertama mereka
adalah Firozkoh di Mandesh, Ghor, yang kemudian digantikan oleh
Herat, dan akhirnya Ghazna. Abu Ali ibn Muhammad (memerintah 1011-
1035) adalah raja Muslim pertama dari dinasti Ghuriyah yang
membangun masjid dan sekolah Islam di Ghor.
Ghuriyah digantikan oleh dinasti Mamluk di Kekaisaran Khwarezmia
yang menguasai Khorasan dan Persia dan Kesultanan Delhi di India
utara.
9. Kesultanan Delhi merujuk pada pemerintahan berdinasti
dari Turki dan Afghan yang berpusat di Delhi, termasuk Dinasti
Mamluk (1206–90), Dinasti Khilji(1290–1320), Dinasti
Tughlaq(1320–1413), Dinasti Sayyid (1414–51) dan Dinasti Lodi
(1451–1526). Pada tahun 1526, Kesultanan Delhi dilebur dengan
kemunculan Kesultanan Mughal.
10. Kesultanan ini didirikan pada 1206 oleh Qutb-
ud-din Aibak . Sultan pertama dan tentara
Mamluk. Qutb al-Din Aibak tidak hanya menjadi
raja pertama Kesultanan Delhi, tetapi juga
menandai dimulainya kekuasaan Dinasti
Mamluk.
12. Ghiyasu-Din Tughluq I (1321–1325)
Muhammad Shah Tughuluq I (1325–1351)
Muhammad Shah Tughuluq II (1351–1388)
Ghiyas-ud-Din Tughluq II (1388–1389)
Abu Bakr Shah (1389–1390)
Muhammad Shah Tughluq III (1390–1394)
Muhammad Shah Tughuluq IV (1394–1413)
Setelah invasi Timur Lenk pada tahun 1398, gubernur Multan, Khizr Khan
menggantikan dinasti Tughlaq pada tahun 1414.
13. Khizr Khan (1414–1421)
Mubarak Shah (1421–1434)
Muhammad Shah (1434–1445)
Alam Shah (1445–1451)
14. Bahlul Khan Lodi (1451–1489)
Sikandar Lodi (1489–1517)
Ibrahim Lodi (1517-1526),
15. Kesultanan Delhi mulai diperintah oleh raja-raja keturunan Dinasti Lodi yang berasal
dari Afghanistan.
Sultan Ibrahim Lodi (1517-1526) memegang pemerintahan, muncul konflik internal
kerajaan antara sultan dengan Daulat Khan (Gubernur Punjab) beserta Alam Khan.
Alam Khan, yang merupakan paman Sultan Ibrahim, meminta bantuan Babur, yang
nantinya mendirikan Kesultanan Mughal.
Kubu-kubu yang berselisih terlibat pertempuran di Panipat, yang dimulai pada April
1526. Dalam peperangan itu, Babur berhasil mendapatkan kemenangannya, yang
menandai runtuhnya Kesultanan Delhi sekaligus dimulainya pemerintahan Kesultanan
Mughal.
16. Kesultanan Mughal atau Kekaisaran Mughal (bahasa
Persia: مغول شاهانShāhān-e Moġul; sebutan diri: گوركانى
-
Gūrkānī; juga disebut Mogul atau Moghul) adalah
sebuah negara yang pada masa jayanya memerintah
Afganistan, Balochistan, dan sebagian besar wilayah
India, antara 1526 dan 1857.
Kata mughal adalah versi Indo-Aryan dari Mongol,
karena leluhurnya merupakan Dinasti Timuriyah yang
berasal dari Asia Tengah. Agama resmi rakyat Mughal
adalah Islam, dengan mayoritas penduduknya beragama
Hindu.
Nama lain untuk bentuk kekaisaran adalah Hindustan,
seperti yang tampak pada penggunaan gelar penguasa
Badhishah-i-Hindustani
17. Kesultanan ini didirikan oleh Babur pemimpin Mongol dari cabang Dinasti Timuriyah
pada tahun 1526, ketika dia mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan Delhi terakhir dalam
Pertempuran Panipat I.
Kesultanan ini sebagian besar sempat ditaklukkan oleh Sher Shah pada masa
Humayun, namun bisa direbut kembali. Di bawah Akbar yang agung, Kesultanan ini
tumbuh pesat, dan terus berkembang sampai akhir pemerintahan Aurangzeb. Jahangir,
anak Akbar, memerintah kesultanan ini antara 1605-1627.
Pada Oktober 1627 Shah Jahan, anak dari Jahangir mewariskan tahta dan kerajaan
yang luas dan kaya di India. Pada abad tersebut, kesultanan ini mungkin merupakan
negara monarki terbesar di dunia. Kaisar Mughal Shah Jahan, memerintahkan
pembangunan Taj Mahal antara 1630-1653 di Agra, India. Pada masa kejayaannya
sebagai salah satu Negeri Mesiu Islam dan juga memiliki pengaruh yang kuat di
wilayah Asia Selatan.
18. Setelah kematian Aurangzeb pada tahun 1707, kesultanan ini
mulai mengalami kemunduran, meskipun tetap berkuasa
selama 150 tahun berikutnya.
Mughal harus menghadapi perlawanan dari kaum Sikh dan
Maratha. Disusul usaha bangsa Eropa untuk menguasai
wilayah pesisir Mughal.
Pada 1739 dikalahkan oleh pasukan dari Persia dalam Invasi
dipimpin oleh Nadir Shah. Pada 1756 pasukan Ahmad Shah
merampok Delhi lagi.
Negara Eropa telah mendirikan persaingan Kongsi dagang
dan mulai kuat membentuk koloni, seperti EIC, Prancis,
Belanda dan Portugal, hingga Kerajaan Britania akhirnya
membubarkannya dan Mengakhiri Kesultanan Mughal pada
1857 setelah pemberontakan sepoy di India.
19. 1. Zahiruddin Muhammad (Babur)
Lahir ; 14 Februari 1483 Andijan, Kekaisaran Timurid
Memerintah ; 20 April 1526 - 26 Desember 1530
Wafat ; 26 Desember 1530 Agra, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Umar Sheikh Mirza II
Ibu; Qutlugh Nigar Khanum
20. 2. Nasiruddin Muhammad (Humayun)
Lahir ; 6 Maret 1508 Kabul
Memerintah ;
Periode Pertama 26 Desember 1530 - 17 Mei 1540
Periode Kedua 22 Februari 1555 - 27 Januari 1556
Wafat ; 27 Januari 1556 Delhi, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Babur
Ibu; Maham Begum
21. 3. Jalaluddin Muhammad (Akbar-i-Azam)
Lahir ; 15 Oktober 1552 Amarkot, Rajputana
Memerintah ; 11 Februari 1556 - 27 Oktober 1605
Wafat ; 27 Oktober 1605 Fatehpur Sikri, Kekaisaran
Mughal
Ayah ; Humayun
Ibu; Hamida Banu Begum
22. 4. Nuruddin Muhammad Salim (Jahangir)
Lahir ; 31 Agustus 1569 Fatehpur Sikri, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 3 November 1605 - 28 Oktober 1628
Wafat ; 28 Oktober 1628 Kashmir, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Akbar
Ibu; Mariam-uz-Zamani
23. 5. Shahabuddin Muhammad Khurram (Shah Jahan)
Lahir ; 5 Januari 1592 Lahore, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 19 Januari 1628 - 14 Februari 1658
Wafat ; 22 Januari 1666 Agra, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Jahangir
Ibu; Jagat Gosaini
24. 6. Muhiuddin Muhammad (Alamgir)
Lahir ; 4 November 1618 Dahod, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 31 Juli 1658 - 3 Maret 1707
Wafat ; 3 Maret 1707 Ahmednagar, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Shah Jahan
Ibu; Mumtaz Mahal
25. 7. Muhammad Mu'Azzam (Bahadur Shah Alam)
Lahir 14 Oktober 1643 Burhanpur, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 19 Juni 1707 - 27 Februari 1712
Wafat ; 27 Februari 1712 Lahore, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Alamgir I
Ibu; Nawab Bai
26. 8. Mu'izuddin Muhammad (Jahandar Shah)
Lahir ; 9 Mei 1661 Deccan, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 27 Februari 1712 - 11 Februari 1713
Wafat ; 12 Februari 1712 Delhi, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Bahadur Shah I
Ibu; Nizam Bai
27. 9. Farrukhsiyar
Lahir ; 20 Agustus 1685 Aurangabad, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 11 Januari 1713 - 28 Februari 1719
Wafat ; 19 April 1719 Delhi, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Azim-us-Shah
Ibu; Sahiba Niswan
28. 10. Rafi ud-Darajat
Lahir ; 1 Desember 1699
Memerintah ; 28 Februari 1719 - 6 Juni 1719
Wafat ; 6 Juni 1719 Agra, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Rafi ush-Shan
Ibu; Razyiat-un Nissa Begum
29. 11. Roshan Akhtar (Muhammad Shah)
Lahir ; 7 Agustus 1702 Ghazna, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 27 September 1719 - 26 April 1748
Wafat ; 26 April 1748
Ayah ; Khujaista Akhtar (Jahan Shah Mirza)
Ibu; Fakhr-un Nissa Begum
30. 13. Ahmad Shah Bahadur
Lahir ; 23 Desember 1725 Delhi, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 29 April 1748 - 2 Juni 1754
Wafat ; 1 Januari 1775 Delhi, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Muhammad Shah
Ibu; Udham Bai (Qudsia Begum)
31. 14. Azizuddin (Alamgir II)
Lahir ; 4 Juni 1699 Burhanpur, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 3 Juni 1754 - 29 November 1759
Wafat ; 29 November 1759 Kotla Fateh Shah, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Jahandar Shah
Ibu; Anup Bai
32. 15. Muhi-ul-Millat (Shah Jahan III)
Lahir ; 1771
Memerintah ; 10 Desember 1759 - 10 Oktober 1760
Wafat ; 1722
Ayah ; Muhi us-Sunnat
Ibu; Rushqimi Begum
33. 16. Ali Gauhar (Shah Alam II)
Lahir ; 25 Juni 1728 Shahjahanabad, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 10 Oktober 1760 - 31 Juli 1788
Wafat ; 19 November 1806 Shahjahanabad, Kekaisaran
Mughal Ayah ; Alamgir II
Ibu; Zinat Mahal
34. 17. Bidar Bakht (Jahan Shah IV)
Lahir ; 1749 Benteng Merah, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 31 Juli 1788 - 11 Oktober 1788
Wafat ; 19 November 1790 Shahjahanabad, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Ahmad Shah Bahadur
Ibu; -
35. 18. Mirza Akbar (Akbar Shah II)
Lahir ; 22 April 1760 Mukundpur, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 19 November 1806 - 28 September 1837
Wafat ; 28 September 1837 Delhi, Kekaisaran Mughal
Ayah ; Shah Alam II
Ibu; Qudsia Begum
36. 19. Abu Zafar Sirajuddin Muhammad (Bahadur Shah II))
Lahir ; 24 Oktober 1775 Shahjahanabad, Kekaisaran Mughal
Memerintah ; 28 September 1837 - 21 September 1857
Wafat ; 7 November 1862 Rangoon, Burma
Ayah ; Akbar Shah II
Ibu; Lela Banu Begum
37. Benteng Merah di Delhi, India •Taj Mahal di Agra, India Benteng Lalbagh di Dhaka,
Bangladesh