3. Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghus yang mendiami daerah Mongol dan daerah
utara negeri Cina. Tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang kerajaan Saljuk dan Sultan Alauddin
terbunuh.
Penguasa pertama adalah Usman yang disebut juga dengan Usman I. Setelah Usman I mengumumkan
dirinya sebagai Padisyah Al-Usman (Raja besar keluarga Usman) tahun 699 H setapak demi setapak
wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukan
kota Broessa tahun 1317 M, kemudian tahun 1326 M dijadikan sebagai ibukota kerajaan Turki Usmani.
Turki Usmani mencapai kegemilangannya pada saat kerajaan ini dapat menaklukkan pusat peradaban
dan pusat agama Nasrani di Bizantium, yaitu Konstantinopel. Kerajaan Turki Usmani memerintah hampir
tujuh abad lamanya , diperintah oleh 38 Sultan.
Sejarah Berdirinya
Kerajaan Turki Utsmani
4. Konstantinopel adalah ibu kota Bizantium dan merupakan
pusat agama Kristen. Ibu kota Bizantium itu akhirnya dapat
ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah Turki Usmani pada
masa pemerintahan Sultan Muhammad II yang bergelar Al-
Fatih, artinya sang penakluk. Telah berkali-kali pasukan
kaum muslimin sejak masa Dinasti Umayyah berusaha
menaklukkan Konstantinopel, tetapi selalu gagal karena
kokohnya benteng-benteng di kota tua itu. Baru pada tahun
1453 kota itu dapat ditundukkan.
Penaklukan
Konstanstinopel
5. a. Bidang Pemerintahan dan Militer
Para pemimpin Kerajaan Usmani pada masa-masa pertama
adalah orang-orang yang kuat, sehingga kerajaan dapat
melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Kekuatan militer
kerajaan ini mulai diorganisasi dengan baik dan teratur ketika
terjadi kontak senjata dengan Eropa.
b. Bidang Ilmu Pengetahuan
Turki Usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam
bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan
mereka tampak tidak begitu menonjol.
Peradaban Islam di Turki
6. c. Bidang Kebudayaan
Kerajaan Turki Usmani melahirkan dua tokoh terkemuka,
yaitu Katip Celebi dan Evliya Celebi. Yang terbesar dari
semua penulis adalah Mustafa bin Abdullah, yang dikenal
dengan Katip Celebi atau Haji Halife (1609-1657 M).
d. Bidang Keagamaan
Mufti sebagai pejabat urusan agama tertinggi berwenang
memberi fatwa resmi terhadap problema keagamaan yang
dihadapi masyarakat. Tanpa legitimasi mufti, keputusan
hukum kerajaan bisa tidak berjalan.
7. Wilayah kekuasaan yang sangat luas
Heterogenitas penduduk
Kelemahan para penguasa
Budaya korupsi
Pemberontakan tentara Yenisseri (1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M).
Merosotnya perekonomian
Terjadinya stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi
Kemunduran Islam
Turki Usmani
8. Dinasti Safawiyah di Persia berkuasa antara tahun
1502 - 1722 M. Dinasti Safawiyah merupakan
Kerajaan Islam di Persia yang cukup besar. Awalnya
Kerajaan ini bermula dari sebuah gerakan tarekat
yang didirikan oleh safiudin (1252-1332 M) di
ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
Tarekat ini dinamakan Safawiyah yang berasal dari
nama sang pendiri tarekat ini, bahkan ketika
gerakan tarekat ini berhasil mendirikan sebuah
kerajaan, nama tarekat ini dipertahankan sebagai
kerajaan.
Asal Usul Dinasti Safawiyah
9. Kemajuan Peradaban Dinasti
Safawiyah
Bidang Ilmu Pengetahuan
Bidang Ekonomi
Bidang Kesenian
Beberapa tokoh ilmuan yang terkenal antara lain : Bahauddin
Syaerazi seorang penulis ilmu pengetahuan, Muhammad Baqir bin
Muhammad Damad seorang filsuf ahli sejarah, teolog dan seorang
yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah.
Keberadaan stabilitas politik kerajaan safawi pada masa abbas I
ternyata telah memacu perkembangan perekonomian. Terlebih
setelah kepulauan hurmuz dan pelabuhan gumrun diubah menjadi
bandar abbas.
Kerajaan safawi mengalami kemajuan yang sangat pesat di dalam
bidang seni, antara lain di bidang kerajinan tangan,keramik, karpet,
permadani, pakaian dan tenunan, mode, tembikar dan benda-benda
seni lainnya.
10. Sepeninggal Abbas I pada tahun 1628 M, Kerajaan Safawiyah
dilanda kemunduran yang secara berangsur-angsur membawa
pada kehancuran. Sejumlah raja-raja yang berkuasa sesudah
Abbas I merupakan penguasa yang lemah sehingga tidak
mampu mempertahankan masa kerajaan.
Terdapat sejumlah sebab yang turut mendukung kemunduran
kerajaan ini, selain faktor ketidakcakapan sejumlah raja setelah
Abbas I hingga pada akhirnya membawa kepada kehancuran.
Sebab tersebut antara lain adalah konflik militer yang
berkepanjangan dengan kerajaan usmani.
Keruntuhan Dinasti Safawiyah
11. Pendiri kerajaan ini adalah Zahiruddin
Muhammad, dikenal dengan Babur yang
berarti singa (Ali, 1980: 178). Ia adalah putra
Umar Syaih seorang penguasa di negeri
Farghanah (Asia Tengah) keturunan langsung
dari Miranshah, putra ketiga dari Timur Lang,
sementara itu ibunya merupakan keturunan
Chaghtai putera Chengis (Hamka, 1949:140
dan Spuler, 1969:108).
Asal Usul Dinasti Mughal (Mongol)
12. Kemajuan bidang ekonomi ditandai dengan kemajuan
sektor pertanian dan perindustrian.
Pada masa ini dikembangkan penanganan pertanian
secara terstruktur. Pada tingkat terendah setiap petani
bertanggung jawab atas tanah garapannya yang disebut
deh. Para petani penggarap deh disatukan dalam
perikatan petani tingkat desa yang dipimpin oleh seorang
Muqaddam. Muqaddam ini merupakan sarana
penghubung antara petani dengan pihak pemerintah.
Seni arsitektur merupakan bidang yang mencapai
kemajuan terbesar kerajaan Mughal. Sejumlah bangunan
peninggalan Mughal yang indah dan mengagumkan masih
dapat disaksikan hingga sekarang.
Kemajuan Dinasti Mughal
Istana Fatehpur Sikri,
India
13. Terjadinya perebutan suksesi kerajaan
Terjadinya sejumlah pemberontakan kelompok
separatis Hindu
Penguasa yang lemah sehingga tidak mampu
mengatasi kemerosotan politik dalam negeri
Serangan Nadzir Syah, penguasa Persia yang
berhasil merebut kekuasaan Safawi pada tahun
1736, terhadap beberapa wilayah perbatasan
Mughal
Kemunduran Dinasti Mughal
14. Sejarah masuknya islam ke dalam nusantara masih menjadi topik
perdebatan. Ada beberapa pendapat mengenai topik ini :
Teori & sejarah islam Nusantara
Islam masuk sejak
abad ke-7 masehi
Islam masuk sejak
abad ke-11 masehi
Islam masuk sejak
abad ke-13 masehi
15. Perdagangan : Pedagang muslim dari arab,
Persia, dan India bersinggah di nusantara dan
berdakwah
Hubungan sosial : Mubaligh tidak hanya
berdagang namun juga melakukan kegiatan
kemasyarakatan dan beberapa menikahi
penduduk setempat
Pendidikan dan pengajaran : Para mubaligh
menyebarkan agama islam lewat pendidikan
menggunakan media seperti mushola, rumah
warga, dll.
1.
2.
3.
Cara penyebaran islam di
nusantara :
16. Teori Persia
Islam datang
dari Persia (Iran)
Teori kedatangan islam ke nusantara
Teori Mekah
Islam langsung
masuk dari mekah
pada abad ke-7
masehi
Teori Gujarat Teori Tiongkok
Islam datang dari
gujarat antara
abad ke-7 M atau
ke-13 M
Islam (Terutama di
Jawa) tersebar
oleh perantau dari
China
Haji Abdul Karim
Amrullah
J. Pijnapel
Hoesein
Djajadiningrat
Sumanto Al Qurtuby
19. Dakwah dan Penyebaran Islam
Aktivitas Sosial dan Kemanusiaan
Pengenalan Pertanian Baru
Pemberdayaan Masyarakat
Pendirian Pondok Pesantren
Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
20. Penyebaran Islam di Pulau Jawa
Pendirian Kesultanan Demak
Pembangunan Pondok Pesantren
Pelatihan dan Dakwah
Ajaran Sederhana
Sunan Ampel (Raden Rahmat)
21. Pendiri Pesantren Giri
Penyebaran Islam di Jawa & Luar
Jawa
Pengaruh terhadap Budaya Jawa
Pendirian Kerajaan Giri Kedaton
Penyebaran Islam di wilayah timur
Nusantara
Sunan Giri (Raden Paku)
22. Penyebaran Islam Pulau Jawa
Pendirian Masjid Sangkai Daha
Pembangunan Pesantren Watu
Layar
Kesultanan Demak
Ajaran Tasawuf dan Salafi
Penggunaan Media Seni
Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim)
23. Penyebaran islam Jawa Timur
Pemikiran Kesufian
Kesejahteraan sosial
Gelar Sunan Mayang Madu
. Sunan Drajat (Raden Syarifudin
24. Pengembangan pemikiran sufistik
berbasis salaf
Penggunaan seni dan
kebudayaan sebagai sarana
Dakwah
Pembangunan kebudayaan dan
pusat kota
. Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
25. Pendekatan Toleran Terhadap
budaya setempat
Penggunaan simbol-simbol lokal
dalam dakwah
Pengunaan cerita-cerita
Ketauhidan
Peran sebagai panglima perang
. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
26. Pendekatan Daerah terpencil
Bergaul dengan rakyat jelata
Penengah dalam konflik
Dakwah tanpa jarak (Tanpa
Ngeli)
Sunan Muria (Raden Umar Said)
27. Pendirian Kesultanan Cirebon
Pengaruh keturunan Raja
Pajajaran
Pendekatan Infrastruktur
Ekspedisi Ke Banten
Pensiun untuk berdakwah
Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)