SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Makna Ulil Amri dalam Kajian Tafsir al-Quran
Kata Ulil Amri merupakan kata yang akrab di telinga kita. Seringkali
dalam perbincangan sehari-hari kita menggunakan istilah ini. Istilah Ulil
Amri sebenarnya dirujuk—utamanya -- dari QS an-Nisa’, 4: 59:
‫ي ا‬َ‫ر‬ِ ‫م‬ ‫م‬‫م‬‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫أل‬َ ‫ا‬ ‫م ي‬‫م‬‫ل‬ِ ‫م‬‫و‬ْ‫ ِر‬ ‫أ‬ُ‫ْو‬‫و‬َ ‫ل‬َ ‫سلو‬ُ‫ْو‬ ‫ر‬َّ ‫ال‬ ‫ا‬ْ‫ ِر‬‫لو‬‫ع‬ُ‫ْو‬ ‫طعي‬ِ ‫م‬ ‫أ‬َ‫و‬َ ‫لل‬ََّ ‫ا‬ ‫ا‬ْ‫ ِر‬‫لو‬‫ع‬ُ‫ْو‬ ‫طعي‬ِ ‫م‬ ‫أ‬َ ‫ا‬ْ‫ ِر‬‫لو‬‫ن‬ُ‫ْو‬‫م‬َ ‫آ‬ ‫ن‬َ ‫ذي‬ِ ‫م‬‫ل‬َّ‫ا‬ ‫ه ا‬َ ‫ي‬ُّ‫ه‬‫أ‬َ
‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫م‬‫م‬‫ت‬ُ‫ْو‬‫كن‬ُ‫ْو‬ ‫إ ن‬ِ ‫م‬ ‫ل‬ِ ‫م‬ ‫ملو‬‫م‬‫س‬ُ‫ْو‬ ‫ر‬َّ ‫وال‬َ ‫لل‬َِّ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ل ى‬َ‫إ‬ِ ‫م‬ ‫ه‬ُ‫ْو‬‫دو‬ُّ‫ه‬‫ر‬ُ‫ْو‬ ‫ف‬َ ‫ء‬ٍ ‫ف‬ ‫ ي‬ْ‫ ِر‬ ‫ش‬َ ‫ف ي‬ِ ‫م‬ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ت‬ُ‫ْو‬‫ع‬ْ‫ ِر‬ ‫ز‬َ ‫ن ا‬َ‫ت‬َ ‫إ ن‬ِ ‫م‬‫ف‬َ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ك‬ُ‫ْو‬ ‫من‬ِ ‫م‬
‫ال‬ً   ‫وي‬ِ ‫م‬ ‫أ‬ْ‫ ِر‬‫ت‬َ ‫ن‬ُ‫ْو‬ ‫س‬َ ‫ح‬ْ‫ ِر‬ ‫أ‬َ‫و‬َ ‫ر‬ٌ ‫و‬ ‫عي‬ْ‫خ ِر‬َ ‫ك‬َ ‫ل‬ِ ‫م‬‫ذ‬َ ‫ر‬ِ ‫م‬ ‫خ‬ِ ‫م‬ ‫ال‬ ‫م‬ِ ‫م‬‫لو‬ْ‫ ِر‬ ‫عي‬َ‫ل‬ْ‫ ِر‬‫ا‬‫و‬َ ‫لل‬َِّ ‫م‬ ‫ب ا‬ِ ‫م‬ ‫ ن‬َ ‫نلو‬ُ‫ْو‬‫م‬ِ ‫م‬ ‫ؤ‬ْ‫ ِر‬ ‫ت‬ُ‫ْو‬
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil
Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Akan tetapi apa sebenarnya makna Ulil Amri yang dimaksud dalam
ayat tersebut? Tulisan berikut ini mencoba merujuk kepada sejumlah kitab
tafsir untuk menjawab akan makna Ulil Amri di dalam QS an-Nisa’, 4: 59
tersebut.
Tafsir Makna Ulil Amri
Tafsir at-Thabari, sebuah kitab tafsir klasik yang ditulis oleh ulama
besar Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari dan banyak dirujuk oleh
para mufassir berikutnya, menyebutkan bahwa para ahli ta'wil berbeda
pandangan mengenai arti Ulil Amri. Satu kelompok ulama menyebutkan
bahwa yang dimaksud dengan Ulil Amri adalah umarâ’. Berkata sebagian
ulama lain, masih dalam kitab tafsir yang sama, bahwa Ulil Amri itu adalah
ahlul ‘ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqh).
Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah-
lah yang dimaksud dengan Ulil Amri. Sebagian lainnya berpendapat Ulil
Amri itu adalah Abu Bakar dan Umar. (Lihat lebih jauh dalam Tafsîr at-
Thabarî, juz 5, h. 147-149)
Imam al-Mawardi dalam kitab tafsirnya menyebutkan ada empat
pendapat dalam mengartikan kalimat "Ulil Amri" pada QS an-Nisa’, 4:59.
Pertama, Ulil Amri bermakna umarâ’ (para pemimpin yang
konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan). Ini merupakan
pendapat Ibn Abbas, as-Sady, dan Abu Hurairah serta Ibn Zaid. Imam al-
Mawardi memberi catatan bahwa walaupun mereka mengartikannya
1
dengan umarâ’, namun mereka berbeda pendapat dalam sabab nuzul
turunnya ayat ini. Ibn Abbas mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan Abdullah bin Huzafah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah s.a.w.
mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyah (perang yang tidak diikuti
oleh Rasulullah s.a.w.). Sedangkan As-Sady berpendapat bahwa ayat ini
turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika
keduanya diangkat oleh Rasulullah s.a.w. sebagai pemimpin dalam sariyah.
Kedua, Ulil Amri itu maknanya adalah ‘ulamâ’ dan fuqahâ’. Ini
menurut pendapat Jabir bin Abdullah, al-Hasan, Atha’, dan Abi al-‘Aliyah.
Ketiga, pendapat dari Mujahid yang mengatakan bahwa Ulil Amri itu
adalah sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w..
Pendapat keempat, yang berasal dari Ikrimah, lebih menyempitkan
makna Ulil Amri hanya kepada dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan
Umar. (Tafsir al-Mawardi, jilid 1, h. 499-500)
Ahmad Mustafa al-Maraghi menyebutkan bahwa Ulil Amri itu
adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh
pemimpin lainnya dan zuama yang manusia merujuk kepada mereka dalam
hal kebutuhan dan kemaslahatan umum. Dalam halaman selanjutnya al-
Maraghi juga menyebutkan contoh yang dimaksud dengan Ulil Amri ialah
ahlul halli wal ‘aqdi (legislatif?) yang dipercaya oleh umat, seperti ulama,
pemimpin militer dan pemimpin dalam kemaslahatan umum seperti
pedagang, petani, buruh, wartawan dan sebagainya. (Tafsîr al-Maraghî, juz 5,
h. 72-73)
Imam Fakhur Razi mencatat ada empat pendapat tentang makna Ulil
Amri.
Pertama, makna Ulil Amri itu adalah al-Khulafâ’ ar-Râsyidûn.
Kedua, pendapat lain mengatakan bahwa Ulil Amri bermakna
pemimpin perang (sariyah).
Ketiga, Ulil amri itu adalah ulama yang memberikan fatwa dalam
hukum syara’ dan mengajarkan manusia tentang agama (Islam).
Keempat, dinukil dari kelompok Rawâfidh bahwa yang dimaksud
dengan Ulil Amri adalah imam-imam yang ma’shum. (Tafsîr al-Fakhr ar-Râzî,
juz 10, h. 144)
Senada dengan sejumlah kitab tafsir di atas, al-Alusi, pengarang tafsir
Rûh al-Ma’ânî, mendata adanya beberapa pandangan tentang makna Ulil
Amri. Ada yang mengatakan bahwa Ulil Amri itu adalah pemimpin kaum
2
muslimin (umarâ’ al-muslimîn) pada masa Rasulullah s.a.w. dan sesudahnya.
Mereka itu adalah para Khalifah, Sulthan, Qadhi (hakim) dan yang lainnya.
Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah pemimpin sariyah.
Juga ada yang berpendapat bahwa Ulil Amri itu adalah Ahlul Ilmi
(cendekiawan?). (Tafsîr Rûh al-Ma’ânî, juz 5, h 65)
Ibn Katsir, setelah mengutip sejumlah hadis mengenai makna Ulil
Amri, menyimpulkan bahwa Ulil Amri itu adalah -- menurut zhahirnya --
ulama. Sedangkan secara umum Ulil Amri itu adalah umarâ’ dan ulamâ’.
(Tafsîr al-Qurân al-Azhîm, juz 1, h. 518)
Prof.Dr. Wahbah az-Zuhaili, ulama masa kini yang semasa dengan
Dr. Yusuf al-Qaradhawi, dalam kitab tafsirnya, at-Tafsîr al-Munîr,
menyebutkan bahwa sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa makna Ulil
Amri itu adalah Ahli Hikmah atau Pemimpin Perang. Sebagian lagi
berpendapat bahwa Ulil Amri itu adalah ulama yang menjelaskan kepada
manusia tentang hukum-hukum syara'. Sedangkan Syi’ah, masih menurut
Wahbah Az-Zuhaili, berpendapat bahwa Ulil Amri itu adalah imam-imam
yang mashûm. (at-Tafsîr al-Munîr, juz 5, h. 126). Dalam kitab Ahkâm al-Qurân,
Ibn al-‘Arabi berkata: "yang benar dalam pandangan saya adalah Ulil Amri
itu umarâ’ dan ‘ulamâ’ semuanya". (Ahkâm al-Qurân, juz 1, h. 452)
Refleksi
Dari sejumlah kitab tafsir yang dikutip di atas dapat diberikan catatan
singkat sebagai berikut: Para ulama berbeda pendapat mengenai makna Ulil
Amri. Ada yang mencoba meluaskan makna Ulil Amri dengan semua ulama
dan umara. Ada pula yang mencoba menyempitkannya dengan khusus
pada Abu Bakar dan Umar semata. Ada yang hanya melihat pada ulama
saja (ahlul ilm) dan ada yang hanya berpegang pada arti pemimpin perang.
Sejumlah kitab tafsir, khususnya kitab tafsir klasik semisal Tafsîr at-
Thabarî dan Rûh al-Ma’ânî, hanya menyebutkan contoh Ulil Amri itu pada
jabatan atau profesi yang dipandang krusial pada masanya. Sedangkan
Tafsîr al-Maraghi, yang merupakan kitab tafsir yang ditulis pada abad ke-20
ini, menyebutkan contoh-contoh Ulil Amri itu tidak hanya berkisar pada
ahlul halli wal ‘aqdi, ulama, pemimpin perang saja; tetapi juga memasukkan
profesi wartawan, buruh, pedagang, petani ke dalam contoh Ulil Amri.
Sebagai catatan akhir, kita memang diperintah oleh Allah untuk taat
kepada Ulil Amri (apapun pendapat yang kita pilih tentang makna Ulil
Amri). Namun perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada Ulil Amri
tidak digandengkan dengan kata "taat"; sebagaimana kata "taat" yang
3
digandengkan dengan Allah dan RasulNya (periksa redaksi QS an-Nisa’, 4:
59). Prof.Dr.H.M. Quraish Shihab, M.A., yang disebut-sebut sebagai
mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik: "Tidak disebutkannya
kata "taat" pada Ulil Amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada
mereka tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan atau bersyarat dengan
ketaatan kepada Allah dan RasulNya, dalam arti bila perintahnya
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka tidak
dibenarkan untuk taat kepada mereka. Dalam hal ini dikenal kaedah yang
sangat populer yaitu: "La thâata li makhlûqin fî ma'shiyat al-Khâliq".
Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada seorang makhluk dalam
kemaksiatan kepada Khaliq (Allah)." [" ‫ل‬‫ة‬َ ‫ل‬ ‫ع‬َ ‫ل‬ ‫طعا‬َ ‫ل‬‫ق‬ٍ  ‫لقو‬ُ‫قو‬‫خ‬ْ‫ُل‬ ‫م‬َ ‫ل‬ ‫ل‬ِ‫ف ي‬ِ‫ة‬ِ ‫ي‬َ ‫ل‬‫ص‬ِ ‫ع‬ْ‫ُل‬ ‫م‬َ ‫ل‬‫ق‬ِ ‫ل‬ِ‫خعا‬َ ‫ل‬ ‫ل‬ْ‫ُل‬‫ا‬ ] (HR ath-
Thabrani dari ‘Imran ibn Hushain, al-Mu’jam al-Kabîr, 13/60).
Lalu bagaimana dengan ketentuan mengenai puasa kita tahun ini?
Siapakah yang sepantasnya anda taati? Pemerintahkah, yang mengaku
dirinya sebagai Ulil Amri atau para pemimpin anda yang lebih anda akui
sebagai Ulil Amri? Saya serahkan semua pada pertimbangan anda masing-
masing.
Selamat berpuasa, dengan dengan keyakinan “anda” masing-masing.
Semoga Allah SWT meridhai puasa anda semua. Âmîn Yâ Mujîbas Sâilîn.
Demikianlah uraian singkat mengenai makna “Ulil Amri”. Semoga
ada manfaatnya.
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Nadirsyah Hosen, Dosen Fakultas Syariah UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta, dalam
http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/isnet/Nadirsyah/ulilamri.html)
4

More Related Content

What's hot

konsep kesehatan dalam islam. ppt.pptx
konsep kesehatan dalam islam. ppt.pptxkonsep kesehatan dalam islam. ppt.pptx
konsep kesehatan dalam islam. ppt.pptxzaenabalhamid
 
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)Tri Anggoro Broto
 
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai DarussalamSejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalambulan purnama
 
Hormati dan Sayangi Guru mu
Hormati dan Sayangi Guru muHormati dan Sayangi Guru mu
Hormati dan Sayangi Guru muWina Fajriatin
 
Ppt sholat berjamaah
Ppt sholat berjamaahPpt sholat berjamaah
Ppt sholat berjamaahfalahnurul96
 
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guruMenghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guruMustofa Hidayat
 
Khutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwahKhutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwahawalsepta84
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamIstna Zakia Iriana
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaAdeShoffafurqan
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahyasirmaster web.id
 

What's hot (20)

Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
konsep kesehatan dalam islam. ppt.pptx
konsep kesehatan dalam islam. ppt.pptxkonsep kesehatan dalam islam. ppt.pptx
konsep kesehatan dalam islam. ppt.pptx
 
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
(PRILAKU TAAT KEPADA ATURAN,KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS)
 
Kisah isa al masih as.
Kisah isa al masih as.Kisah isa al masih as.
Kisah isa al masih as.
 
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai DarussalamSejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
Sejarah Perkembangan Islam di Brunai Darussalam
 
Hormati dan Sayangi Guru mu
Hormati dan Sayangi Guru muHormati dan Sayangi Guru mu
Hormati dan Sayangi Guru mu
 
Ppt sholat berjamaah
Ppt sholat berjamaahPpt sholat berjamaah
Ppt sholat berjamaah
 
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan ZakatInfaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
 
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guruMenghormati dan menyayangi orang tua dan guru
Menghormati dan menyayangi orang tua dan guru
 
Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab
 
Puasa AIK II.pptx
Puasa AIK II.pptxPuasa AIK II.pptx
Puasa AIK II.pptx
 
Khutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwahKhutbah tabligh dan_dakwah
Khutbah tabligh dan_dakwah
 
Shalat Berjamaah
Shalat BerjamaahShalat Berjamaah
Shalat Berjamaah
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
Aqiqah kurban
Aqiqah kurbanAqiqah kurban
Aqiqah kurban
 
kel 5 nabi Luth
kel 5 nabi Luthkel 5 nabi Luth
kel 5 nabi Luth
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
 
AQIDAH ISLAM
AQIDAH ISLAMAQIDAH ISLAM
AQIDAH ISLAM
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
 

Similar to Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quran

05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdf
05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdf05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdf
05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdffarkhanyahya2
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah
Ahlussunnah  Wal Jama'ahAhlussunnah  Wal Jama'ah
Ahlussunnah Wal Jama'ahArdian DP
 
Analisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'an
Analisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'anAnalisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'an
Analisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'anLanguage Explore
 
Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Iyeh Solichin
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMuhammad Idris
 
01 sekilas tentang ahlissunnah wal jama’ah
01 sekilas tentang ahlissunnah wal  jama’ah01 sekilas tentang ahlissunnah wal  jama’ah
01 sekilas tentang ahlissunnah wal jama’ahChamid S Nur
 
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxFauziahNurHutauruk
 
UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038
UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038
UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038Ikbal Fadilah
 
Biografi umar bin khattab
Biografi umar bin khattabBiografi umar bin khattab
Biografi umar bin khattabreriaraa
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamTri Agustuti
 
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumiAhlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumiHome
 
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...caturwibowo83
 

Similar to Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quran (20)

05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdf
05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdf05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdf
05-NASIHAT DAN MUHASABAH ADALAH CINTA.pdf
 
Ahlussunnah Wal Jama'ah
Ahlussunnah  Wal Jama'ahAhlussunnah  Wal Jama'ah
Ahlussunnah Wal Jama'ah
 
Analisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'an
Analisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'anAnalisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'an
Analisa Sejarah Mengenai Tafsiran Uli al-Amri di dalam al-Qur'an
 
Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3Memahami bacaan sholat3
Memahami bacaan sholat3
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
 
01 sekilas tentang ahlissunnah wal jama’ah
01 sekilas tentang ahlissunnah wal  jama’ah01 sekilas tentang ahlissunnah wal  jama’ah
01 sekilas tentang ahlissunnah wal jama’ah
 
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptxPertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
Pertemuan 5- SHI-Ijma dan Qiyas.pptx
 
UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038
UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038
UAS_Kepemimpinan_Ikbal Fadilah_2201085038
 
Biografi umar bin khattab
Biografi umar bin khattabBiografi umar bin khattab
Biografi umar bin khattab
 
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islamkelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
kelompok 3 bahan tugas mata kuliah ushul fiqh ekonomi islam
 
Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)Thaharah (bersuci)
Thaharah (bersuci)
 
Aswaja
AswajaAswaja
Aswaja
 
Untuk presentasi
Untuk presentasi Untuk presentasi
Untuk presentasi
 
Untuk presentasi
Untuk presentasi Untuk presentasi
Untuk presentasi
 
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumiAhlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
 
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
Secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam...
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Makna ulil amri dalam kajian tafsir al quran

  • 1. Makna Ulil Amri dalam Kajian Tafsir al-Quran Kata Ulil Amri merupakan kata yang akrab di telinga kita. Seringkali dalam perbincangan sehari-hari kita menggunakan istilah ini. Istilah Ulil Amri sebenarnya dirujuk—utamanya -- dari QS an-Nisa’, 4: 59: ‫ي ا‬َ‫ر‬ِ ‫م‬ ‫م‬‫م‬‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫أل‬َ ‫ا‬ ‫م ي‬‫م‬‫ل‬ِ ‫م‬‫و‬ْ‫ ِر‬ ‫أ‬ُ‫ْو‬‫و‬َ ‫ل‬َ ‫سلو‬ُ‫ْو‬ ‫ر‬َّ ‫ال‬ ‫ا‬ْ‫ ِر‬‫لو‬‫ع‬ُ‫ْو‬ ‫طعي‬ِ ‫م‬ ‫أ‬َ‫و‬َ ‫لل‬ََّ ‫ا‬ ‫ا‬ْ‫ ِر‬‫لو‬‫ع‬ُ‫ْو‬ ‫طعي‬ِ ‫م‬ ‫أ‬َ ‫ا‬ْ‫ ِر‬‫لو‬‫ن‬ُ‫ْو‬‫م‬َ ‫آ‬ ‫ن‬َ ‫ذي‬ِ ‫م‬‫ل‬َّ‫ا‬ ‫ه ا‬َ ‫ي‬ُّ‫ه‬‫أ‬َ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫م‬‫م‬‫ت‬ُ‫ْو‬‫كن‬ُ‫ْو‬ ‫إ ن‬ِ ‫م‬ ‫ل‬ِ ‫م‬ ‫ملو‬‫م‬‫س‬ُ‫ْو‬ ‫ر‬َّ ‫وال‬َ ‫لل‬َِّ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ل ى‬َ‫إ‬ِ ‫م‬ ‫ه‬ُ‫ْو‬‫دو‬ُّ‫ه‬‫ر‬ُ‫ْو‬ ‫ف‬َ ‫ء‬ٍ ‫ف‬ ‫ ي‬ْ‫ ِر‬ ‫ش‬َ ‫ف ي‬ِ ‫م‬ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ت‬ُ‫ْو‬‫ع‬ْ‫ ِر‬ ‫ز‬َ ‫ن ا‬َ‫ت‬َ ‫إ ن‬ِ ‫م‬‫ف‬َ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ك‬ُ‫ْو‬ ‫من‬ِ ‫م‬ ‫ال‬ً ‫وي‬ِ ‫م‬ ‫أ‬ْ‫ ِر‬‫ت‬َ ‫ن‬ُ‫ْو‬ ‫س‬َ ‫ح‬ْ‫ ِر‬ ‫أ‬َ‫و‬َ ‫ر‬ٌ ‫و‬ ‫عي‬ْ‫خ ِر‬َ ‫ك‬َ ‫ل‬ِ ‫م‬‫ذ‬َ ‫ر‬ِ ‫م‬ ‫خ‬ِ ‫م‬ ‫ال‬ ‫م‬ِ ‫م‬‫لو‬ْ‫ ِر‬ ‫عي‬َ‫ل‬ْ‫ ِر‬‫ا‬‫و‬َ ‫لل‬َِّ ‫م‬ ‫ب ا‬ِ ‫م‬ ‫ ن‬َ ‫نلو‬ُ‫ْو‬‫م‬ِ ‫م‬ ‫ؤ‬ْ‫ ِر‬ ‫ت‬ُ‫ْو‬ “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” Akan tetapi apa sebenarnya makna Ulil Amri yang dimaksud dalam ayat tersebut? Tulisan berikut ini mencoba merujuk kepada sejumlah kitab tafsir untuk menjawab akan makna Ulil Amri di dalam QS an-Nisa’, 4: 59 tersebut. Tafsir Makna Ulil Amri Tafsir at-Thabari, sebuah kitab tafsir klasik yang ditulis oleh ulama besar Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari dan banyak dirujuk oleh para mufassir berikutnya, menyebutkan bahwa para ahli ta'wil berbeda pandangan mengenai arti Ulil Amri. Satu kelompok ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Ulil Amri adalah umarâ’. Berkata sebagian ulama lain, masih dalam kitab tafsir yang sama, bahwa Ulil Amri itu adalah ahlul ‘ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqh). Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa sahabat-sahabat Rasulullah- lah yang dimaksud dengan Ulil Amri. Sebagian lainnya berpendapat Ulil Amri itu adalah Abu Bakar dan Umar. (Lihat lebih jauh dalam Tafsîr at- Thabarî, juz 5, h. 147-149) Imam al-Mawardi dalam kitab tafsirnya menyebutkan ada empat pendapat dalam mengartikan kalimat "Ulil Amri" pada QS an-Nisa’, 4:59. Pertama, Ulil Amri bermakna umarâ’ (para pemimpin yang konotasinya adalah pemimpin masalah keduniaan). Ini merupakan pendapat Ibn Abbas, as-Sady, dan Abu Hurairah serta Ibn Zaid. Imam al- Mawardi memberi catatan bahwa walaupun mereka mengartikannya 1
  • 2. dengan umarâ’, namun mereka berbeda pendapat dalam sabab nuzul turunnya ayat ini. Ibn Abbas mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Huzafah bin Qays as-Samhi ketika Rasulullah s.a.w. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyah (perang yang tidak diikuti oleh Rasulullah s.a.w.). Sedangkan As-Sady berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya diangkat oleh Rasulullah s.a.w. sebagai pemimpin dalam sariyah. Kedua, Ulil Amri itu maknanya adalah ‘ulamâ’ dan fuqahâ’. Ini menurut pendapat Jabir bin Abdullah, al-Hasan, Atha’, dan Abi al-‘Aliyah. Ketiga, pendapat dari Mujahid yang mengatakan bahwa Ulil Amri itu adalah sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w.. Pendapat keempat, yang berasal dari Ikrimah, lebih menyempitkan makna Ulil Amri hanya kepada dua sahabat saja, yaitu Abu Bakar dan Umar. (Tafsir al-Mawardi, jilid 1, h. 499-500) Ahmad Mustafa al-Maraghi menyebutkan bahwa Ulil Amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya dan zuama yang manusia merujuk kepada mereka dalam hal kebutuhan dan kemaslahatan umum. Dalam halaman selanjutnya al- Maraghi juga menyebutkan contoh yang dimaksud dengan Ulil Amri ialah ahlul halli wal ‘aqdi (legislatif?) yang dipercaya oleh umat, seperti ulama, pemimpin militer dan pemimpin dalam kemaslahatan umum seperti pedagang, petani, buruh, wartawan dan sebagainya. (Tafsîr al-Maraghî, juz 5, h. 72-73) Imam Fakhur Razi mencatat ada empat pendapat tentang makna Ulil Amri. Pertama, makna Ulil Amri itu adalah al-Khulafâ’ ar-Râsyidûn. Kedua, pendapat lain mengatakan bahwa Ulil Amri bermakna pemimpin perang (sariyah). Ketiga, Ulil amri itu adalah ulama yang memberikan fatwa dalam hukum syara’ dan mengajarkan manusia tentang agama (Islam). Keempat, dinukil dari kelompok Rawâfidh bahwa yang dimaksud dengan Ulil Amri adalah imam-imam yang ma’shum. (Tafsîr al-Fakhr ar-Râzî, juz 10, h. 144) Senada dengan sejumlah kitab tafsir di atas, al-Alusi, pengarang tafsir Rûh al-Ma’ânî, mendata adanya beberapa pandangan tentang makna Ulil Amri. Ada yang mengatakan bahwa Ulil Amri itu adalah pemimpin kaum 2
  • 3. muslimin (umarâ’ al-muslimîn) pada masa Rasulullah s.a.w. dan sesudahnya. Mereka itu adalah para Khalifah, Sulthan, Qadhi (hakim) dan yang lainnya. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah pemimpin sariyah. Juga ada yang berpendapat bahwa Ulil Amri itu adalah Ahlul Ilmi (cendekiawan?). (Tafsîr Rûh al-Ma’ânî, juz 5, h 65) Ibn Katsir, setelah mengutip sejumlah hadis mengenai makna Ulil Amri, menyimpulkan bahwa Ulil Amri itu adalah -- menurut zhahirnya -- ulama. Sedangkan secara umum Ulil Amri itu adalah umarâ’ dan ulamâ’. (Tafsîr al-Qurân al-Azhîm, juz 1, h. 518) Prof.Dr. Wahbah az-Zuhaili, ulama masa kini yang semasa dengan Dr. Yusuf al-Qaradhawi, dalam kitab tafsirnya, at-Tafsîr al-Munîr, menyebutkan bahwa sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa makna Ulil Amri itu adalah Ahli Hikmah atau Pemimpin Perang. Sebagian lagi berpendapat bahwa Ulil Amri itu adalah ulama yang menjelaskan kepada manusia tentang hukum-hukum syara'. Sedangkan Syi’ah, masih menurut Wahbah Az-Zuhaili, berpendapat bahwa Ulil Amri itu adalah imam-imam yang mashûm. (at-Tafsîr al-Munîr, juz 5, h. 126). Dalam kitab Ahkâm al-Qurân, Ibn al-‘Arabi berkata: "yang benar dalam pandangan saya adalah Ulil Amri itu umarâ’ dan ‘ulamâ’ semuanya". (Ahkâm al-Qurân, juz 1, h. 452) Refleksi Dari sejumlah kitab tafsir yang dikutip di atas dapat diberikan catatan singkat sebagai berikut: Para ulama berbeda pendapat mengenai makna Ulil Amri. Ada yang mencoba meluaskan makna Ulil Amri dengan semua ulama dan umara. Ada pula yang mencoba menyempitkannya dengan khusus pada Abu Bakar dan Umar semata. Ada yang hanya melihat pada ulama saja (ahlul ilm) dan ada yang hanya berpegang pada arti pemimpin perang. Sejumlah kitab tafsir, khususnya kitab tafsir klasik semisal Tafsîr at- Thabarî dan Rûh al-Ma’ânî, hanya menyebutkan contoh Ulil Amri itu pada jabatan atau profesi yang dipandang krusial pada masanya. Sedangkan Tafsîr al-Maraghi, yang merupakan kitab tafsir yang ditulis pada abad ke-20 ini, menyebutkan contoh-contoh Ulil Amri itu tidak hanya berkisar pada ahlul halli wal ‘aqdi, ulama, pemimpin perang saja; tetapi juga memasukkan profesi wartawan, buruh, pedagang, petani ke dalam contoh Ulil Amri. Sebagai catatan akhir, kita memang diperintah oleh Allah untuk taat kepada Ulil Amri (apapun pendapat yang kita pilih tentang makna Ulil Amri). Namun perlu diperhatikan bahwa perintah taat kepada Ulil Amri tidak digandengkan dengan kata "taat"; sebagaimana kata "taat" yang 3
  • 4. digandengkan dengan Allah dan RasulNya (periksa redaksi QS an-Nisa’, 4: 59). Prof.Dr.H.M. Quraish Shihab, M.A., yang disebut-sebut sebagai mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik: "Tidak disebutkannya kata "taat" pada Ulil Amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah dan RasulNya, dalam arti bila perintahnya bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Allah dan Rasul-Nya, maka tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka. Dalam hal ini dikenal kaedah yang sangat populer yaitu: "La thâata li makhlûqin fî ma'shiyat al-Khâliq". Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada seorang makhluk dalam kemaksiatan kepada Khaliq (Allah)." [" ‫ل‬‫ة‬َ ‫ل‬ ‫ع‬َ ‫ل‬ ‫طعا‬َ ‫ل‬‫ق‬ٍ ‫لقو‬ُ‫قو‬‫خ‬ْ‫ُل‬ ‫م‬َ ‫ل‬ ‫ل‬ِ‫ف ي‬ِ‫ة‬ِ ‫ي‬َ ‫ل‬‫ص‬ِ ‫ع‬ْ‫ُل‬ ‫م‬َ ‫ل‬‫ق‬ِ ‫ل‬ِ‫خعا‬َ ‫ل‬ ‫ل‬ْ‫ُل‬‫ا‬ ] (HR ath- Thabrani dari ‘Imran ibn Hushain, al-Mu’jam al-Kabîr, 13/60). Lalu bagaimana dengan ketentuan mengenai puasa kita tahun ini? Siapakah yang sepantasnya anda taati? Pemerintahkah, yang mengaku dirinya sebagai Ulil Amri atau para pemimpin anda yang lebih anda akui sebagai Ulil Amri? Saya serahkan semua pada pertimbangan anda masing- masing. Selamat berpuasa, dengan dengan keyakinan “anda” masing-masing. Semoga Allah SWT meridhai puasa anda semua. Âmîn Yâ Mujîbas Sâilîn. Demikianlah uraian singkat mengenai makna “Ulil Amri”. Semoga ada manfaatnya. (Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Nadirsyah Hosen, Dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dalam http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/isnet/Nadirsyah/ulilamri.html) 4