2. Anggota Kelompok
1. Salsabila Anindya Pravita D.
(P17311231009)
2. Salsabila Faradiba
(P17311231027)
3. Widya Nugrahani Fadhila
(P17311233043)
4. Fitria Salma Wahidah
(P17311233045)
5. Eva Vallentina
(P17311233050)
3. Masyarakat Beradab dan
Sejahtera
Pengertian
Masyarakat beradab dan sejahtera dapat
diartikan sebagai civil society atau masyarakat
madani. Meskipun memiliki arti dan sejarah
yang berbeda namun keduanya merujuk pada
semangat yang sama sebagai masyarakat
yang adil, terbuka, demokratis dan sejahtera
dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi dan
diterapkan dalam kehidupan sosial.
4. Masyarakat Beradab dan
Sejahtera
Cara
mewujudkan
Cara mewujudkan masyarakat beradab dan
sejahtera atau masyarakat madani diperlukan
adanya persatuan, tidak hanya antar sesama
pemeluk agama (seperti pemeluk Islam dengan
pemeluk Islam) tetapi juga dengan antar
agama lain (seperti pemeluk Islam dengan
pemeluk agama).
5. Prinsip Kerukunan yang
Harus Dijunjung Tinggi
KEMERDEKAAN
BERAGAMA
Q. S. Al-Baqarah : 256
PERSAMAAN DERAJAT
(EQUALITY)
Q. S. Al-Hujurat : 13
TOLERANSI
BERAGAMA
Q. S. Al-Kafirun : 6
Q. S. Yunus : 40 - 41
6. Peran Umat Beragama Dalam
Mewujudkan Masyarakat Beradab dan
Sejahtera
1. Tauhid
2. Perdamaian
3. Tolong menolong
4. Bermusyawarah
5. Adil
6. Akhlak karimah
7. Tauhid ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Ikhlas: 1-4 yang artinya :
"Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta
segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada
sesuatu yang setara dengan Dia'".
Dalam ayat kedua tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung
kepada Allah SWT. Termasuk segala urusan yang berkenaan dengan masyarakat.
Kepada Allah mereka, masyarakat, kumpulan dari orang perorang, yang memiliki
sistem budaya dan pandangan hidup, menyembah dan memohon pertolongan.
Tauhid
8. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Hujurat: 9-10 yang artinya :
"Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah
kamu damaikan keduanya! Tetapi jika yang satu melanggar perjanjian terhadap
yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut
kembali pada perintah Allah. Jika dia telah surut, damaikanlah antara keduanya
menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang berlaku adil".
Dalam surah Al-Hujurat ini menjelaskan hendaklah yang satu kepada yang lain
senantiasa berbuat baik, dan tidak boleh saling bermusuhan.
Perdamaian
9. Saling Tolong Menolong
Tolong menolong merupakan perbuatan yang baik terhadap orang lain. Secara
naluri, orang yang pernah ditolong orang oleh orang lain di saat ia tertimpa
kesulitan/musibah diam-diam ia berjanji akan membalasnya. Dan di saat itulah ia
merasa berhutang budi.
Dan dalam hal tolong menolong Allah juga memerintahkan di dalam QS. Al-
Maidah: 2 yang artinya :
"Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan
jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
10. Bermusyawarah
Biasanya di dalam bermusyawarah sering munculnya argumen-argumen yang
berbeda dari masing-masing subkelompok atau warga. Agar tidak terjadinya pihak
yang dirugikan dan tertindas, maka musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
Kemudian Allah berfirman dalam QS. Ali Imran: 159 yang artinya :
"...... dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila
membulatakan tekad (keputusan) maka bertaqwalah kepada Allah.....". Dalam ayat
ini sudah jelas bahwasanya dalam bermusyawarah harus tetap mempersatukan,
tidak terjadi pertentangan.
11. Adil
Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk kecemburuan satu
sama lain. Munculnya bentuk macam protes dan demo-demo kolosal karena
terjadinya ketidakadilan mereka merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan,
majikan, atau pemerintah.
Sebagaimana dijelaskan oleh QS. Al-Maidah: 8 yang artinya :
"Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa, bertaqwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".
12. Akhlakul Karimah
Akhlak adalah budi pekerti yang dimiliki seseorang terkait dengan sifat-sifat yang
ada pada dirinya. Sedangkan karimah berarti baik, terpuji, mulia. Akhlakul karimah
adalah budi pekerti baik dan mulia yang merupakjan buah dari keimanan dan
keistiqomahan seseorang dalam menjalankan ibadah.
Seperti Nabi Muhammad yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia
supaya berakhlak karimah. Pengakuan itu diwujudkan dengan tindakan konkrit beliau
baik sebagai pribadi dalam membangun masyarakat Islam di masanya, yang ada
dalam Al-Qur'an surah As-Saba': 15
".... (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan
Yang Maha Pengampun."
14. Berdasarkan pembahasan tersebut peran umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani)
adalah menerapkan studi agama, menumbuhkan kesadaran plularisme,
dan menjaga perdamaian, bermusyawarah, dan bersikap adil.
Menumbuhkannya sikap saling pengertian antara sesama umat
beragama agar bisa terwujud masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Kesimpulan