1. RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER (RPS)
AGAMA ISLAM V
I : Pengertian & Asal Usul Istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja)
II : Prinsip-Prinsip Ajaran Islam Aswaja (Tawassuth, Tawaazun)
III : Prinsip-Prinsip Ajaran Islam Aswaja (Tasaamuh, Musawa)
IV : Perbedaan Pendapat pd Masa Rasulullah saw
V : Permasalahan Khalifah (pengganti) Rasulullah
VI : Perbedaan Pendapat pd Masa Khulafa’ al-Rasyidin & Timbulnya
Fitnah al-Kubro
----------- U T S -----------
VII : Munculnya Firqoh pd Masa Khalifah ‘Ali ra. & Sesudahnya.
VIII : Aswaja sbg Golongan Mayoritas & sbg Metoda Pemikiran
IX : ‘Aqidah Aswaja
X : Ijtihad & Taqlid
XI : Madzhab-madzhab dalam Fiqh
XII : Biografi Mujtahid Madzhab
XIII : Aswaja dlm Bidang Tasawwuf
XIV : Qo’idah Ushuliyah dlm Bidang Keagamaan dan Kemasyarakatan
---------- U A S -----------
2. Pengertian Ahlussunnah Wal Jama’ah
Secara etimologis berasal dari kata :
AHLU(N) = kaum, keluarga, golongan
ASSUNNAH = segala hal yg datang dari Nabi saw, baik berupa ucapan,
sikap, kebiasaan, tindakan, ataupun persetujuan.
WA = dan
AL-JAMA’AH = kumpulan, atau kelompok
Secara terminologis, berasal dari beberapa hadits Nabi yg menjelaskan
makna ASWAJA dg istilah : “Maa Ana ‘Alaihi al-yauma wa Ashaabii”
= apa-apa yang aku berada di atasnya sekarang bersama para sahabatku
Hadits-hadits yg dikutip dr kitab “Al Qaul al Musyaddad Fidz Dzabbi ‘An
Musnadi Ahmad” al.:
Nabi bersabda: . . . Dan ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, dari
73 golongan itu hanya satu yg selamat sedang yg lainnya celaka, ditanyakan
(kepada beliau) siapakah golongan yg selamat itu?, beliau menjawab
“Ahlussunnah wal Jama’ah”, ditanyakan lagi “apakah Assunnah wal Jama’ah
itu?, beliau menjawab “Maa Ana ‘Alaihi al-yauma wa Ashaabii”
3. Dari Mu’awiyah, Rasulullah bersabda:. . .dan sesungguhnya ummatku ini
akan terpecah menjadi 73 golongan, yang 72 golongan di neraka, dan satu
golongan di surga, para sahabat bertanya “wahai Rasul, siapakah satu
golongan itu?”, beliau menjawab ” Maa Ana ‘Alaihi al-yauma wa Ashaabii”
(HR Ahmad dan Abu Dawud).
Dari kitab Al Bariqatul Mahmudiyah (juz 1, hal.156) :
Dari ‘Ali ra., Rasulullah bersabda :” seorang mu’min apabila mencintai
ASSUNNAH WAL JAMA’AH, maka Allah mengabulkan do’anya, memenuhi
kebutuhannya, mengampuni dosanya, dan menetapkan dia terhindar dari
neraka serta terhindar dari kemunafiqan.
Dari ‘Abdullah bin Umar, bahwa Nabi bersabda:”barang siapa beriman
kepada Allah dan barang siapa menetapi ASSUNNAH WAL JAMA’AH, maka
Allah menetapkan setiap langkahnya sebagai 10 kebaikan, dan mengangkat
baginya 10 derajat kemuliaan,. . . .”
Dari kitab Al Milal Wan Nihal (juz 1, hal.12) juga tdp hadits seperti pada kitab
Al Qaul al Musyaddad
4. Analisis :
As-sunnah = segala yg datang dari Nabi,
Meskipun as-Sunnah bukan Al-Qur’an, tetapi hakikatnya juga bersumber
dari wahyu Allah.
seorang Nabi, tidak pernah sedikitpun berbeda dg Al-Qur’an, dan tidak
berbicara berdasarkan dorongan hawa nafsunya, setiap ucapan, sikap
maupun tindakannya pasti berdasar wahyu dari Allah.
: )النجم يوحى وحي إل هو إن * الهوى عن ينطق وما3(
Dan tiadalah mengucapkan sesuatu berdasarkan hawa nafsunya, tiada lain
ucapannya itu kecuali wahyu yang diwahyukan (kepadanya)
> AHLUSSUNNAH = pasti AHLUL QUR’AN
QS an Nahl, ayat 44 :
إليهم نزل ما للناس لتبين الذكر إليك وأنزلنا
Dan Kami turunkan kepadamu Adz-Dzikraa (al Qur’an) agar kamu
menerangkan kepada ummat manusia apa-apa yang diturunkan kepada
mereka.
5. Al-Qur’an tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berdampingan dg Hadits
(sunnah)
نسو وسنتيا نسوبنسو كتاانسو بعدهم نسوانسو تضلوننسو لننسو شيئي نسومنسو فيكتترك
Aku tinggalkan kepada kalian dua hal yg kalian tidak akan tersesat kalau
mengikutinya, yaitu kitab Allah dan sunnahku (HR. Hakim).
Tidak boleh menafsirkan Al Qur’an tanpa dasar hadits Rasul, sebab hak utk
memberi tafsir thd Al Qur’an hanya ada pd Rasulullah saw.
Al Jama’ah = kumpulan, yg dimaksud adalah kumpulan para sahabat
terutama sahabat terkemuka.
Mereka adalah orang-orang yg melihat dan mendengar langsung suatu hadits
sekaligus menghayati hal-hal yg tersirat dlm hadits tsb. Karena :
Mengetahui sebab-sebab timbulnya suatu hadits (asbabul wurud)
Mengatahui situasi pd saat sebuah hadits disampaikan
Mengetahui hubungan antara satu hadits dg hadits lain atau dg Al Qur’an
Penghayatan para sahabat (atsar) merup dasar pertimbangan utk
menyimpulkan suatu pendapat tentang sebuah hadits.
6. Otoritas Tasyri’ (penetapan Syari’at) hanya ada pd Rasulullah, tetapi dlm
hal Tathbiq (penerapan Syari’at) para sahabatlah pelakunya.
Penghayatan para sahabat bukan sumber hukum seperti Al-Qur’an dan
Hadits, tetapi utk memahami implementasi kedua sumber hukum tsb tidak
mungkin mengabaikan penghayatan sahabat.
Rasulullah juga merekomendasi kpd ummatnya agar mengikuti sunnah
beliau sendiri dan sunnah para sahabatnya.
نسو نسوننسو المهدييننسو الراشديءنسو الخلفاةنسو وسنينسو بسنتمعليك
Hendaknya (wajib bagi) kalian mengikuti sunnah-sunnahku dan sunnah
para Khulafa’ al-Rasyidin (HR. Abu Dawud)
Pemaknaan AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH Adalah :
Golongan yg selalu berusaha berada pd garis kebenaran seperti yg
diajarkan dlm sunnah-sunnah Nabi dan penghayatan serta praktek
pengamalannya oleh para sahabat beliau.
7. Asal-usul istilah Ahlussunnah Wal Jama’ah, ada tiga pendapat :
1. Istilah tsb sudah dinyatakan oleh Rasulullah sendiri, (berdasar
hadits-hadits yg telah disebutkan)
2. Istilah tsb baru ada pada tahun 40-41 hijriyah, pd saat terjadinya
penyatuan pemerintahan Islam yg disebut ‘Aamul Jama’ah”
(Hasan bin Ali menyerahkan kepemimpinan pemerintahan kepada
Mu’awiyah)
3. Istilah tsb baru muncul pd akhir abad ke 3 Hijriyah, pd saat adanya
usaha-usaha pemurnian kembali ‘aqidah Islamiyah oleh tokoh-tokoh
tauhid (Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansur al-Maturidy).