2. Waktu kerja adalah jangka waktu yang ditetapkan
untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas tertentu.
Waktu kerja dapat berbeda-beda tergantung pada
perusahaan, negara, atau jenis pekerjaan yang
dilakukan.
3. Durasi Waktu Kerja: Peraturan K3 dapat mencakup batasan terhadap
durasi waktu kerja yang melebihi batas tertentu dalam satu hari atau satu
minggu. Hal ini bertujuan untuk mencegah kelelahan dan risiko
kecelakaan akibat kerja berlebihan.
Shift Kerja: Jika pekerjaan melibatkan kerja shift atau jadwal kerja yang
tidak tetap, peraturan K3 mungkin mengatur batasan waktu kerja untuk
setiap shift, jeda minimum antar-shift, serta jangka waktu istirahat yang
wajib setelah shift kerja tertentu.
Waktu Istirahat: K3 juga menetapkan persyaratan waktu istirahat yang
wajib bagi pekerja. Istirahat yang cukup penting untuk pemulihan fisik
dan mental serta mencegah kelelahan. Peraturan K3 dapat mengatur
durasi dan frekuensi istirahat yang diperlukan.
4. Kerja Malam: Pekerjaan malam juga memiliki risiko kesehatan dan
keselamatan yang khusus. Oleh karena itu, peraturan K3 sering mengatur
ketentuan khusus untuk pekerjaan malam, seperti batasan waktu kerja
malam dan peningkatan pengawasan terhadap kondisi kerja dan
kesehatan pekerja.
Cuti dan Libur: Peraturan K3 juga dapat mengatur tentang hak cuti dan
libur pekerja, termasuk batasan jumlah jam kerja sebelum atau setelah
cuti serta pemenuhan kondisi keselamatan dan kesehatan selama masa
cuti.
5. PENGUKURAN WAKTU
KERJA
1
Jam Kerja:
Metode ini
melibatkan
pencatatan
jam masuk
dan jam
keluar
pekerja.
2
Kartu
Absensi:
Sistem kartu
absensi
digunakan
untuk
mencatat
waktu masuk
dan keluar
pekerja.
3
Catatan
Harian: Dalam
metode ini,
pekerja
mencatat
waktu kerja
mereka sendiri
secara manual
dalam catatan
harian.
4
Sistem
Elektronik:
Sistem
elektronik atau
perangkat
lunak dapat
digunakan
untuk
mencatat
waktu kerja
pekerja.
5
Pemantauan
Aktivitas:
Dalam
beberapa
pekerjaan,
pemantauan
aktivitas dapat
digunakan
untuk
mengukur
waktu kerja.
Pengukuran waktu kerja adalah pengukuran yang
dilakukan pada suatu aktivitas atau kegiatan
seorang operator dalam menyelesaikan
pekerjaannya. metode umum yang digunakan
dalam pengukuran waktu kerja:
6. Peraturan mengenai Ketenagakerjaan telah diatur secara
khusus dalam Undang-Undang No.13 tahun 2003 pasal
77 sampai pasal 85. Dimana, Pasal 77 ayat 1, UU
No.13/2003 mewajibkan setiap pengusaha untuk
melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja
ini mengatur 2 sistem, yaitu:
7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu
untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau
8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu
untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu.