SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
MATERI 01 :
PERATURAN PERUNDANGAN
TERKAIT KESELAMATAN KONSTRUKSI
Disampaikan oleh :
Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia
( PAKKI)
PELATIHAN AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI - 2022
2
Tujuan Umum
Mampu menjelaskan peraturan
perundangan dan persyaratan lainnya
terkait pelaksanaan Keselamatan
Konstruksi.
Tujuan Khusus:
• Mampu menjalankan peraturan
perundangan dan persyaratan
lainnya terkait Keselamatan
Konstruksi dengan baik.
• Mampu menerapkan Standar dan
Peraturan Perundang-undangan
dalam tahap perencanaan RKK
TUJUAN PENGAJARAN
04 Surat Edaran Menteri
OUTLINE
02
Peraturan Pemerintah dan Peraturan
Presiden
03
Peraturan Menteri
Keputusan Menteri dan Instruksi Menteri
01 Undang-Undang
05 Standart
01 Undang-Undang
UNDANG-UNDANG
a. Undang-Undang No. 28/2002 Tentang Bangunan Gedung
b. Undang-Undang No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-Undang No. 36/2009 Tentang Kesehatan
d. Undang-Undang No. 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
e. Undang-Undang No. 02/2017 Tentang Jasa Konstruksi
f. Undang-Undang No. 11/2020 Tentang Cipta Kerja
UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
KETENTUAN UMUM
“Mengatur tentang kehandalan, keselamatan dan
kesehatan serta kenyamanan gedung”
PELAKSANAAN TEKNIS K3
a. Kewajiban di bidang penanggulangan kebakaran
b. Kewajiban pemasangan sistem proteksi pasif & aktif
c. Kelengkapan sarana evakuasi dan daerah aman
d. Kelengkapan sarana pengolahan limbah
e. Kelengkapan sarana kenyamanan gedung
Bagian Keempat
Paragraf 2
Persyaratan
keselamatan
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pengamanan terhadap bahaya kebakaran
Pengamanan terhadap bahaya petir
Persyaratan
Keandalan
Bangunan Gedung
Persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk
mendukung beban muatan
Ayat 1
Persyaratan keselamatan bangunan gedung meliputi
persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk
mendukung beban muatan, serta kemampuan
bangunan gedung dalam mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir.
Bangunan Gedung dieselenggarakan
berlandaskan asas kemanfaatan,
keselamatan, keseimbangan, serta
keserasian bangunan gedung dengan
lingkungannya
Pasal
2
UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Pasal 86
Pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan.
1
Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.
2
Upaya kesehatan kerja meliputi pekerja di sektor
formal dan informal.
3
Upaya kesehatan kerja berlaku bagi setiap orang
selain pekerja yang berada di lingkungan tempat
kerja.
4
Upaya kesehatan kerja berlaku juga bagi
kesehatan pada lingkungan tentara nasional
Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta
kepolisian Republik Indonesia.
5
Pemerintah menetapkan standar
kesehatan kerja.
6
Pengelola tempat kerja wajib menaati
standar kesehatan kerja dan menjamin
lingkungan kerja yang sehat serta
bertanggung jawab atas terjadinya
kecelakaan kerja.
7
Pengelola tempat kerja wajib bertanggung
jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi di
lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB XII KESEHATAN KERJA
Pasal 164
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
10
BPJS bertujuan untuk mewujudkan
terselenggaranya pemberian
jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap
Peserta dan/atau anggota
keluarganya.
Pasal 3
Setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di Indonesia, wajib
menjadi Peserta program Jaminan
Sosial.
Pasal 14
UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Pasal
59
Ayat
1
Ayat
2
Ayat
3
Ayat
4
Ayat
5
Standar K4 paling sedikit meliputi:
a. mutu bahan;
b. mutu peralatan;
c. K3;
d. prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;
e. mutu hasil pelasanaan jasa konstruksi;
f. operasional dan pemeliharaan;
g. perlindungan sosial tenaga kerja;
h. pengelolaan lingkungan hidup
Setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar K4
Pengesahan atau persetujuan atas:
a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau
perancangan;
b. rencana teknis proses pembangunan,
pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
c. pelaksanaan suatu proses pembangunan,
pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
d. penggunaan material, peralatan dan/atau
teknologi; dan/atau,
e. hasil layanan Jasa Konstruksi
Standar K4 setiap produk Jasa Konstruksi
diatur oleh menteri teknis terkait sesuai
dengan kewenangannya
Dalam menyusun Standar K4 untuk
setiap produk Jasa Konstruksi, menteri
teknis terkait memperhatikan kondisi
geografis yang rawan gempa dan
kenyamanan lingkungan terbangun
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4)
UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 80
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Jasa Konstruksi meliputi:
• tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
• tertib usaha dan perizinan tata bangunan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan; dan
• tertib pemanfaatan dan kinerja Penyedia Jasa dalam
menyelenggarakan Jasa Konstruksi.
Pengawasan Sanksi
Pasal 96
Setiap Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidak
memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,
dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1) dikenai
sanksi administratif berupa:
• peringatan tertulis;
• denda administratif;
• penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;
• pencantuman dalam daftar hitam;
• pembekuan izin; dan/atau pencabutan izin.
13
Dalam setiap penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa wajib memenuhi
Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan.
Pasal 59 ayat (1)
Ketentuan lebih lanjut mengenai
penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna
Jasa, dan Penyedia Jasa wajib memenuhi
standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
Pasal 59 ayat (2)
UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
02
Peraturan Pemerintah dan
Peraturan Presiden
Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden
PP No. 44/2015 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian
PP No. 88/2019 Tentang Kesehatan Kerja
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Perpres 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Perpres No 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
a.
b.
c.
d.
Pasal 1
Ayat 1
Jaminan Kecelakaan Kerja yang selanjutnya disingkat JKK adalah manfaat berupa
uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta
mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Ayat 6
Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau
sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Pasal 4
Ayat 1
Setiap Pemberi Kerja selain penyelenggara negara wajib mendaftarkan dirinya dan
Pekerjanya sebagai Peserta dalam program JKK dan JKM kepada BPJS
Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP No. 44/2015 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Jaminan Kematian
Dukungan dari Kementerian PUPR
MENCEGAH
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kita wajib
mencegah gangguan kesehatan dan pengaruh
buruk akibat pekerjaan dengan cara
mengidentifikasi dan mengendalikan potensi
bahaya kesehatan, memenuhi persyaratan
kesehatan, melindungi kesehatan reproduksi,
memeriksa kesehatan secara berkala, menilai
kelaikan bekerja, memberi imunisasi, melakukan
kewaspadaan standar, dan surveilans kesehatan
kerja sesuai dengan lingkup pekerjaan masing-
masing pekerja di lapangan.
MENINGKATKAN
Selama pekerjaan
berlangsung, kita
wajib meningkatkan
pengetahuan,
budaya hidup bersih
dan sehat, budaya
K3, penerapan gizi
kerja, peningkatan
kesehatan fisik dan
mental
MENANGANI
Jika terjadi gangguan
kesehatan atau pengaruh
buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan, maka kita wajib
melakukan pertolongan
pertama pada cedera dan
sakit, melakukan diagnosis
dan tata laksana penyakit;
serta menangani kasus
kegawatdaruratan medik
dan/atau rujukan.
MEMULIHKAN
setelah penanganan
gangguan kesehatan
dilakukan,
selanjutnya kita
wajib memulihkan
kondisi pekerja baik
pemulihan medis
maupun pemulihan
pekerjaannya.
PP No. 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di Tempat Kerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
Pasal
84
84F
84G
84 G
84H
84H
Standar K4 paling sedikit meliputi:
a. mutu bahan;
b. mutu peralatan;
c. K3;
d. prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;
e. mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi;
• Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi harus menerapkan
prinsip Konstruksi Berkelanjutan
• Setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa wajib memenuhi standar K4
Pengesahan atau persetujuan atas:
a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau
perancangan;
b. rencana teknis proses pembangunan,
pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
c. pelaksanaan suatu proses pembangunan,
pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
d. penggunaan material, peralatan dan/atau
teknologi; dan/atau,
e. hasil layanan Jasa Konstruksi
Standar K4 setiap produk Jasa
Konstruksi diatur oleh menteri teknis
terkait sesuai dengan kewenangannya
Dalam menyusun Standar K4 untuk
setiap produk Jasa Konstruksi, menteri
teknis terkait memperhatikan kondisi
geografis yang rawan gempa dan
kenyamanan lingkungan terbangun
f. operasional dan pemeliharaan;
g. perlindungan sosial tenaga kerja;
h. pengelolaan lingkungan hidup.
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4)
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
“SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI”
Keselamatan
Keteknikan Konstruksi
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
Keselamatan Publik
Keselamatan &
Kesehatan Kerja
Keselamatan
Lingkungan
Kecelakaan
Konstruksi
Kecelakaan Kerja &
Penyakit akibat Kerja
Pencemaran Lingkungan dan Kecelakaan
Masyarakat
Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (HIRAO), Prosedur Kerja Aman, Analisis
Keselamatan Konstruksi (AKK), RKK, RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan RMLLP.
▪ Bangunan/aset
konstruksi
▪ Peralatan, material
▪ Tenaga kerja
konstruksi
▪ Pemasok, Tamu,
Subpenyedia
▪ Pemilik proyek
▪ Pengguna Jasa
▪ Masyarakat Terpapar
▪ Masyarakat sekitar
Proyek
▪ Lingkungan Alam
▪ Lingkungan
Terbangun
▪ Lingkungan terdampak
proyek
Menjamin
Objek yang
Diselamatkan
Pencegahan
Terhadap
Metode
Pencegahan
K3
84J
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan
untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam
mewujudkan pemenuhan standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang
menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan
lingkungan.
Pasal 1
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi merupakan
pemenuhan terhadap Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dengan menjamin keselamatan
keteknikan konstruksi, keselamatan dan Kesehatan kerja,
keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan
84I
22
SMKK
01
02
04 03
• Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal;
• Organisasi pengelola SMKK;
• Komitmen Keselamatan Konstruksi dan partisipasi tenaga kerja;
dan
• Supervisi, training, akuntabilitas, sumber daya, dan dukungan.
• IBPRP;
• Rencana tindakan keteknikan, manajemen dan tenaga kerja
yang tertuang dalam sasaran dan program;
• pemenuhan standar dan peraturan perundangan-undangan
Keselamatan Konstruksi.
• Sumber daya (peralatan, material, dan biaya);
• Kompetensi tenaga kerja;
• Kepedulian organisasi;
• Pemantauan atau inspeksi;
• Audit;
• Evaluasi;
Pasal 85L s.d Pasal 85Q
Kepemimpinan dan
partisipasi tenaga
kerja dalam
keselamatan
konstruksi
Perencanaan
keselamatan
konstruksi
Dukungan
keselamatan
konstruksi
Operasi
keselamatan
konstruksi
Evaluasi kinerja
penerapan SMKK
05
01
02
• Manajemen Komunikasi; dan
• Informasi terdokumentasi.
03
• Perencanaan Implementasi RKK
• Pengendalian Operasi Keselamatan Konstruksi
• Kesiapan dan tanggapan terhadap Kondisi darurat; dan
• Investigasi Kecelakaan Konstruksi.
04
05
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Elemen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
• Tinjauan Manajemen; dan
• Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi.
23
Rancangan
Konseptual SMKK
Rancangan Konseptual,
KAK, HPS, Risk Analysis,
Biaya SMKK
Dok.
Penawaran
Teknis
RKK
RMPK &
Program
Mutu
RKK
Pelaksanaan
RKPPL RMLLP
PENGKAJIAN &
PERENCANAAN
PERANCANGAN PEMBANGUNAN
PROCUREMENT PELAKSANAAN
Pengguna/Konsultan Pengkajian/
Konsultan Perencanaan/
Konsultan Perancangan
Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan/MK harus memiliki Ahli
K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi, sementara untuk
Pekerjaan Konstruksi harus memiliki Ahli K3 Konstruksi, ahli
Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Konstruksi
TAHAPAN
DOKUMEN
PELAKU
Pasal 84R, S, T, U, V
Risiko sedang &
besar
Pasal 84S Pasal 84T
Pasal 84L
Pasal 84L
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Integrasi Mutu dan Lingkungan dalm Keselamatan Konstruksi pada
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
24
Pasal 84 U
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Pemutakhiran Dokumen SMKK
RKK, RMPK/Program Mutu, dan RKPPL dapat
diperbaharui dalam hal terjadi:
a. Perubahan instruksi kerja, prosedur kerja,
termasuk perubahan organisasi;
b. perubahan pekerjaan atau pekerjaan baru
serta perubahan lingkup pekerjaan pada
kontrak, termasuk pekerjaan
tambah/kurang; dan
c. kecelakaan Konstruksi yang
mengakibatkan kehilangan harta benda,
waktu kerja, kematian, cacat tetap
dan/atau kerusakan lingkungan.
RKK, RMPK, program mutu, dan RKPPL harus
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa
Pengguna Jasa melakukan pengawasan
pelaksanaan RKK, RMPK, program mutu, dan
RKPPL dan mengevaluasi kinerja penerapan
SMKK yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi,
Pengguna Jasa dapat dibantu oleh ahli
keselamatan dan kesehatan kerja Konstruksi,
ahli Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli
yang membidangi Keselamatan Konstruksi
dan/atau petugas Keselamatan Konstruksi.
25
Serah Terima Pekerjaan adalah kegiatan
penyerahan pekerjaan yang telah
selesai 100% (seratus perseratus) dari
Penyedia kepada Pengguna Jasa dalam
kondisi dan standar sebagaimana
disyaratkan dalam kontrak
SERAH TERIMA PERTAMA
PEKERJAAN (PHO)
PEKERJAAN
PEMELIHARAAN
Setelah PHO pekerjaan SMKK diterapkan
dalam pengoperasian dan pemeliharaan.
SERAH TERIMA
KEPADA
PENYELENGGARA
INFRASTRUKTUR
Pengoperasian dan Pemeliharaan, Pengguna Jasa
harus merujuk pada hasil perancangan yang telah
dimutakhirkan; dan
Panduan keselamatan operasi dan pemeliharaan
konstruksi bangunan yang sudah
memperhitungkan Keselamatan Konstruksi yang
disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
berdasarkan
hasil pelaksanaan rancangan dan RKK yang
dimutakhirkan.
SERAH TERIMA AKHIR
PEKERJAAN (FHO)
Pasal 84 Y
Laporan dokumen hasil penerapan SMKK (sebagaimana dalam kontrak)
- Laporan pelaksanaan RKK
- Dokumen RMPK dan pemutakhirannya
- Dokumen Program Mutu dan pemutakhirannya
- Dokumen RKPPL dan pemutakhirannya
- Dokumen RMLLP dan Pemutakhirannya
- Surat keterangan nihil kecelakaan konstruksi
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Tahapan Serah Terima (Penyelesaian) Pekerjaan Konstruksi
UNIT KESELAMATAN
KONSTRUKSI
bertanggungjawab kepada unit yang
menangani Keselamatan Konstruksi di
bawah pimpinan tertinggi Penyedia Jasa.
Persyaratan kualifikasi kompetensi kerja Pimpinan UKK
• Ahli K3 Konstruksi Utama /Ahli Keselamatan Konstruksi
Utama; atau
• Ahli K3 Konstruksi Madya /Ahli Keselamatan Konstruksi
Madya dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga)
tahun.
• Ahli K3 Konstruksi Madya /Ahli Keselamatan Konstruksi
Madya; atau
• Ahli K3 Konstruksi Muda /Ahli Keselamatan Konstruksi
Muda dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun
• Ahli K3 Konstruksi Muda /Ahli Keselamatan Konstruksi
Muda ; atau
• Petugas Keselamatan Konstruksi.
RISIKO BESAR
RISIKO SEDANG
RISIKO KECIL
Untuk menjadi Petugas Keselamatan Konstruksi harus memiliki SKK
Petugas Keselamatan Konstruksi yang diterbitkan oleh LSP sesuai
dengan ketentuan perudang-undangan
Ket:
1. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko
Keselamatan Konstruksi kecil, Pimpinan
tertinggi Pekerjaan Konstruksi dapat merangkap
sebagai pimpinan UKK.
2. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko
Keselamatan Konstruksi sedang dan besar,
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus
membentuk UKK yang terpisah dari struktur
organisasi Pekerjaan Konstruksi
Pimpinan
Anggota
• wajib memiliki kompetensi
kerja yang dibuktikan dengan
sertifikat kompetensi kerja di
bidang K3 Konstruksi.
• berkoordinasi dengan pimpinan
tertinggi Pekerjaan Konstruksi
wajib memiliki kompetensi kerja
yang dibuktikan dengan
kepemilikan kompetensi kerja
Pasal 84 AA- AC
• bersifat berbahaya tinggi berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna
• Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
• mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah lebih dari 100 (seratus) orang;
• menggunakan peralatan berupa pesawat angkat;
• menggunakan metode peledakan dan/atau menyebabkan terjadinya peledakan; dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi tinggi.
• bersifat berbahaya sedang berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh
Pengguna
• Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah);
• mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah 25 (dua puluh lima) orang sampai dengan 100 (seratus) orang;
dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi madya.
• bersifat berbahaya rendah berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh
Pengguna Jasa
• Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
• mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah kurang dari 25 (dua puluh lima) orang; dan/atau
• Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi sederhana.
Pasal 84 AE
(1s.d5)
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Kriteria Risiko Keselamatan Konstruksi
BESAR
SEDANG
KECIL
28
Dalam hal suatu Pekerjaan Konstruksi
memenuhi lebih dari satu kriteria Risiko
Keselamatan Konstruksi, penentuan
Risiko Keselamatan Konstruksi
ditentukan dengan memilih Risiko
Keselamatan Konstruksi yang lebih tinggi
1
Pada Pekerjaan Konstruksi yang
menggunakan metode padat karya atau
menggunakan banyak tenaga kerja namun
sedikit penggunaan peralatan mesin,
kebutuhan Personel Keselamatan
Konstruksi ditentukan oleh penilaian
Risiko Keselamatan Konstruksi
2
3
Pekerjaan Konstruksi yang memiliki Risiko
Keselamatan Konstruksi besar dengan kriteria
mempekerjakan lebih dari 100 (seratus) pekerja
harus mempunyai personel Keselamatan Konstruksi
paling sedikit 2 (dua) orang yang terdiri atas:
a. 1 (satu) orang Ahli Utama K3 Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi Utama dan/atau Ahli
Madya K3 /Ahli Keselamatan Konstruksi
MadyaKonstruksi dengan pengalaman paling
singkat 3 (tiga) tahun; dan
b. 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi / Ahli
Keselamatan Konstruksi Mudadengan
pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun
Risiko Keselamatan Konstruksi untuk
menentukan kebutuhan Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi
dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi,
tidak untuk menentukan kompleksitas atau
segmentasi pasar Jasa Konstruksi.
4
Pasal 84 AE
(6s.d10)
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Ketentuan Lain Risiko Keselamatan Konstruksi
1. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
2. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan
3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)
4. Asuransi dan perizinan
5. Personel Keselamatan Konstruksi
6. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan
7. Rambu- rambu yang diperlukan
8. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi
9. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian
risiko Keselamatan Konstruksi
PALING sedikit mencakup: Pasal 84 AF
Pemutakhiran dokumen SMKK dalam hal
terjadi:
a. perubahan pekerjaan atau pekerjaan
baru serta perubahan lingkup pekerjaan
pada kontrak, termasuk pekerjaan
tambah/kurang; dan
b. kecelakaan Konstruksi yang
mengakibatkan kehilangan harta benda,
waktu kerja, kematian, cacat tetap
dan/atau kerusakan lingkungan.
tidak dapat mengusulkan perubahan
anggaran biaya penerapan SMKK
Pasal 84 AG
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Biaya Penerapan SMKK
1
Penerapan
SMKK
Penetapan
Kebijakan
Pemantauan
dan Evaluasi
Pengembangan
Kerja Sama
2 3 4
Dalam bentuk
fasilitasi, konsultasi
serta pendidikan dan
pelatihan
Penyusunan Norma
Standar Prosedur
Kriteria sesuai dengan
kewenangannya
Penilaian terhadap
pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan
penerapan SMKK
Meningkatkan
penerapan SMKK dalam
mewujudkan
Keselamatan Konstruksi
Pasal 84 AH
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Pembinaan Penerapan SMKK
Pengguna Jasa menyampaikan
laporan penyelenggaraan
pengawasan SMKK kepada
Menteri melalui unit organisasi
yang membidangi Jasa Konstruksi
Menteri melakukan
pengawasan tertib penerapan
SMKK pada Pekerjaan
Konstruksi dan Konsultansi
Konstruksi yang berasal dari
anggaran pendapatan dan
belanja negara dan/atau yang
memiliki Risiko Keselamatan
Konstruksi besar
Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat
(GWPP) di daerah
melakukan pengawasan
penerapan kebijakan
SMKK yang dilakukan
oleh gubernur dan
bupati/walikota di
wilayah kewenangannya
Gubernur melakukan
pengawasan penerapan SMKK
pada Pekerjaan Konstruksi dan
Konsultansi Konstruksi
terhadap pembiayaan yang
berasal dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah
provinsi dan/atau yang
memiliki Risiko Keselamatan
Konstruksi sedang
Bupati/walikota melakukan
pengawasan penerapan SMKK
pada Pekerjaan Konstruksi dan
Konsultansi Konstruksi terhadap
pembiayaan yang berasal dari
anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota
dan/atau yang memiliki
Risiko Keselamatan Konstruksi
kecil
Gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat me-
nyampaikan laporan
penerapan kebijakan
SMKK kepada Menteri
Gubernur menyampaikan laporan
penerapan SMKK kepada Menteri dan
menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan dalam negeri
yang menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan laporan penyeleng-
garaan pemerintah daerah provinsi
Bupati/walikota menyampaikan laporan
SMKK kepada gubernur sebagai wakil
pemerintah pusat yang menjadi satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
laporan penyelenggaraan pemerintah
daerah kabupaten/kota
Laporan penerapan SMKK disampaikan secara berkala paling sedikit 1 (satu) tahun sekali
Pasal 84 AI
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Pengawasan Penerapan SMKK
melakukan pengawasan penerapan SMKK dan yang bertugas membantu dalam
penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi.
Tugas
• Pemantauan dan evaluasi yang
diperkirakan memiliki Risiko
sedang & besar
• Investigasi keselamatan
konstruksi
• Memberikan saran,
pertimbangan, dan
rekomendasi kepada Menteri
terhadap hasil PE
• Tugas lain dari Menteri
• Ketua
• Sekretaris
• Bidang
• Sekretariat
Struktur Komite
Dibentuk oleh
Menteri
Koordinator & anggota sesuai bidang
Koordinator & anggota
Kewenangan
• memasuki tempat kerja
Konstruksi;
• meminta keterangan dari pihak
terkait;
• meminta data yang berhubungan
dengan tugas komite; dan
• melakukan koordinasi dengan pihak
terkait Keselamatan Konstruksi.
PASAL 123A
PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
Komite Keselamatan Konstruksi
03
Peraturan Menteri
Keputusan Menteri dan
Instruksi Menteri
Peraturan Menteri
a
Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 Tentang
Keselamatan & Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
Permenaker No. PER.04/MEN/1987 Tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
Permenakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat
Pelindung Diri
Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
Permen PUPR No. 14/PRT/M/2020 Tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
c
e
b
d
g
f
Permen Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut
Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan
Permen PUPR No.10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi
Permen PUPR No.8 Tahun 2021 tentang Penilai Ahli,
Kegagalan Bangunan dan Penilaian Kegagalan Bangunan
h
i
Keputusan Menteri dan Instruksi Menteri
a Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran
Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
PERMENAKER NO. 1/1980 KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
PADA KONSTRUKSI BANGUNAN
Pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan
harus diusahakan pencegahan atau dikurangi
terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja
terhadap tenaga kerjanya.
Sewaktu pekerjaan dimulai harus segera
disusun suatu unit K3, hal tersebut harus
diberitahu kepada setiap tenaga kerja.
Unit K3 tersebut meliputi usaha-usaha terhadap:
kecelakaan, peledakan, penyakit akibat kerja,
pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-
usaha penyelamatan.
01 02 03
Pasal 3
Pasal 1
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut
P2K3 ialah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerja sama
antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerja sama saling
pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib
membentuk P2K3
Pasal 2
Sekretaris P2K3 ialah Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari perusahaan
yang bersangkutan
Pasal 3
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta
maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pasal 4
PERMENAKER NO. 4/1987 TENTANG PANITIA PEMBINA KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA SERTA TATA CARA PENUNJUKAN AHLI
KESELAMATAN KERJA P2K3 DAN PENGANGKATAN AHLI K3
Peraturan Menteri ini diperuntukkan bagi
pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa
Konstruksi melalui Pengadaan
Langsung, Tender Terbatas, atau
Tender/Seleksi di lingkungan
kementerian/lembaga, atau perangkat
daerah yang pembiayaannya dari
anggaran pendapatan dan belanja
negara atau anggaran pendapatan dan
belanja daerah.
Pasal 3 ayat 1
Permen PUPR 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Petugas Keselamatan Konstruksi :
adalah orang atau petugas K3 Konstruksi yang
memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh unit kerja yang
menangani Keselamatan Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan/atau
yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang
berwenang yang mengacu Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) dan ketentuan peraturan
perundangundangan
Lampiran
PERMEN PUPR NO. 10 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pasal 2
1)Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus
menerapkan SMKK.
2)Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan tugas,
tanggung jawab, dan wewenang sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
3)Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
penyedia yang memberikan layanan:
a.konsultasi manajemen penyelenggaraan konstruksi;
b.Konsultansi Konstruksi pengawasan;
c.Pekerjaan Konstruksi; dan
d.Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi.
4)Selain layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Penyedia Jasa juga harus menerapkan
SMKK dalam memberikan layanan:
a.pengkajian;
b.perencanaan; dan
c.Perancangan
5)Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
UU No. 1/1970
tentang
Keselamatan Kerja
UU No. 13/2003
tentang
Ketenagakerjaan
PP No. 14/2021
tentang
Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
PP No 50/2012
tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
Turunan Peraturan Perundangan terkait SMKK
UU No. 2/2017
tentang
Jasa Konstruksi
UU No. 11/2020
tentang
Cipta Kerja
Permen PUPR No.10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
Lanjutan Turunan Peraturan Perundangan terkait SMKK
UU No 2/2017 tentang Jasa Konstruksi
• Keamanan dan keselamatan menjadi asas
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
• Terwujudnya keselamatan publik dan kenyamanan
lingkungan terbangun adalah tujuan
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi melalui penataan
sistem Jasa Konstruksi
Permen PUPR No.10/2021 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi
• Penerapan SMKK
• Komponen Kegiatan Penerapan SMKK
• Pembinaan dan Pengawasan
• Ketentuan Peralihan
PP No.14 Tahun 2021tentang Perubahan PP No.
22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
No.2/2017
• Pedoman tanggung jawab dan pemerintah pusat
dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Permen PUPR No 28/2016 tentang Pedoman AHSP
Bidang Pekerjaan Umum (proses revisi)
• Perhitungan biaya untuk Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) yang bersifat umum dialokasikan dalam
Biaya Umum
• Keperluan K3 bersifat khusus diakomodir dalam AHSP
Khusus K3
Permen PUPR 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
Komponen/Item pekerjaan penerapan SMKK
dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan
besaran biaya sesuai dengan kebutuhan.
Permenaker No. 5 Tahun 2021
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Permen Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
Pengurus dan/atau Pengusaha wajib menerapkan syarat K3
Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan
Angkut. Syarat K3 dilaksanakan sesuai dengan standar
nasional Indonesia dan standar internasional.
Pelaksanaan syarat K3 Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan
Alat Bantu Angkat dan Angkut bertujuan:
a. melindungi K3 Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di
Tempat Kerja dari potensi bahaya Pesawat Angkat,
Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut;
b. menjamin dan memastikan keamanan dan keselamatan
Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat
dan Angkut; dan
c. menciptakan Tempat Kerja yang aman dan sehat untuk
meningkatkan produktivitas.
Peraturan Menteri ini mengatur mengenai syarat-
syarat K3 dalam:
a. perencanaan, pembuatan, pemasangan dan/atau
perakitan, pemakaian atau pengoperasian,
pemeliharaan dan perawatan, perbaikan,
perubahan atau modifikasi, serta pemeriksaan dan
pengujian Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut;
dan
b. perencanaan, pembuatan, pemakaian,
pemeliharaan dan perawatan, serta pemeriksaan
dan pengujian Alat Bantu Angkat dan Angkut.
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan
Faktor Kimia di Tempat Kerja
• Permenaker No.3/Men/1985 Tentang K3 Pemakaian Asbes
• Permenaker No.3/Men/1986 Tentang Syarat K3 di Tempat Kerja Yang
Mengelola Pestisida
• Permenegara Lingkungan Hidup Nomor 05 tahun 2012, Tentang Jenis
Rencana Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal
• Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan
Hari Tua
Peraturan Lain-lain
a. Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998, Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 51/Men/1999 Tentang Faktor
Fisika di Tempat Kerja
c. Kepmenaker No.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
Keputusan Menteri
SKEMA PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
MEMBENTUK
SATGAS
PENCEGAHAN
COVID-19
PENGGUNA JASA
DAN PENYEDIA JASA
1
MENYEDIAKAN
FASILITAS
PENCEGAHAN
COVID-19
PENYEDIA JASA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
2
MENGEDUKASI
SEMUA ORANG
UNTUK MENJAGA
DIRI DARI COVID-19
SATUAN TUGAS
PROYEK
3
MENGUKUR SUHU
SEMUA ORANG
SETIAP PAGI, SIANG
DAN SORE
PENYEDIA JASA
PEKERJAAN
KONSTRUKSI
4
MEMBUAT KERJASAMA
PENANGANAN SUSPECT
COVID-19 DENGAN RS DAN
PUSKEMAS SETEMPAT
PENYEDIA JASA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
5
MENGHENTIKAN SEMENTARA
PEKERJAAN JIKA TERINDIKASI
ADA TENAGA KERJA YANG
TERPAPAR COVID-19
PENGGUNA DAN/ATAU
PENYEDIA JASA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
6
MELAKUKAN TINDAKAN ISOLASI
& PENYEMPROTAN DISINFEKTAN
SARANA & PRASARANA KANTOR
& LAPANGAN
PENYEDIA JASA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
7
A
Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
SATGAS PENCEGAHAN COVID-19
✔ Dibentuk oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) proyek
✔ Meupakan bagian dari Unit
Keselamatan Konstruksi (UKK)
✔ Berjumlah paling sedikit 5 (lima)
orang yang terdiri atas:
1. 1 (satu) Ketua merangkap
anggota; dan
2. 4 (empat) Anggota yang
mewakili Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa.
Satgas Pencegahan COVID-19 berkoordinasi
dengan Satgas Penanggulangan COVID-19
Kementerian PUPR
Tugas, tanggung jawab, dan kewenangan:
1. sosialisasi;
2. pembelajaran (edukasi);
3. promosi teknik;
4. metode/pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lapangan;
5. berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID-19
Kementerian PUPR melakukan Identifikasi Potensi Bahaya
COVID-19 di lapangan;
6. pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19
kepada semua pekerja dan tamu proyek;
7. pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian
mobilisasi/demobilisasi pekerja;
8. pemberian vitamin dan nutrisi tambahanguna peningkatan
imunitas pekerja;
9. pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan; dan
10. melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja
yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) dan merekomendasikan dilakukan penghentian
kegiatan sementara.
Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27 Maret
2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat diberhentikan
sementara akibat Keadaaan Kahar, jika terindikasi:
PEMBERHENTIAN PEKERJAAN SEMENTARA
Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek berada di
pusat sebaran
Telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus
Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
Pimpinan Kementerian/ Lembaga/Instansi/ Kepala Daerah telah
mengeluarkan peraturan untuk menghentikan kegiatan
sementara akibat keadaan kahar
1
2
3
Jika karena sifat dan urgensinya tetap harus
dilaksanakan, Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi tersebut dapat diteruskan dengan
ketentuan:
1) Mendapatkan persetujuan dari Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; dan
2) Melaksanakan protokol pencegahan
COVID-19 dengan disiplin tinggi dan
dilaporkan secara berkala oleh Satgas
Pencegahan COVID-19.
Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27 Maret
2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
TINDAK LANJUT TERHADAP KONTRAK PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi ditetapkan untuk diberhentikan sementara akibat keadaan
kahar maka diberlakukan ketentuan:
A MEKANISME PENGHENTIAN
PEKERJAAN SEMENTARA B
1) Usulan penghentian sementara dapat
dilakukan oleh PPK dan/atau Penyedia
Jasa berdasar usulan Satgas Pencegahan
COVID-19 setelah dilakukan Identifikasi
Potensi Bahaya COVID-19 di Lapangan
2) Mendapatkan persetujuan dari
Kasatker/KPA dan Kabalai
3) Waktu penghentian paling sedikit 14
(empat belas) hari kerja atau sesuai
dengan kebutuhan
Pergantian spesifikasi dapat diusulkan
jika dalam Kontrak Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi memiliki kendala
dalam proses pengiriman material
dan/atau peralatan dan/atau suku
cadang impor akibat barang tsb
berasal dari negara yang ditetapkan
sebagai negara terjangkit COVID-19
pembatasan jalur pengadaan barang
impor di Indonesia
Penghentian sementara
tidak melepaskan hak dan
kewajiban Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa terhadap
Tenaga Kerja Konstruksi,
Subkontraktor, Produsen
dan Pemasok yang terlibat
MEKANISME PERGANTIAN
SPESIFIKASI
C
KOMPENSASI UPAH
B Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27
Maret 2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
USULAN BIAYA TAMBAHAN
✔ Pelaksanaan pencegahan dan penanganan COVID-19 di
lapangan dapat diusulkan menjadi biaya tambahan
penerapan SMKK sesuai peruntukannya melalui
Adendum Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
✔ Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tetap
dilanjutkan, pemberian kompensasi biaya upah Tenaga
Kerja dan Subkontraktor/ Produsen/Pemasok harus tetap
dilakanakan 🡺 Dapat diusulkan sebagai biaya tambahan
Untuk memastikan kewajaran harga Biaya Tambahan
Kabalai/Kasatker menyampaikan permohonan
kepada APIP untuk melakukan reviu usulan
pemenuhan terhadap pembayaran upah Tenaga Kerja
Konstruksi, Subkontraktor, Produsen dan Pemasok
selama masa penghentian sementara.
Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi TETAP DILANJUTKAN
Untuk memastikan
KEWAJARAN HARGA BIAYA
TAMBAHAN
Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27
Maret 2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG JASA KONSTRUKSI
Ruang Lingkup mencakup:
A. Mekanisme Kehadiran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Bagi Tim Pokja Pemilihan
B. Mekanisme Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi Secara Offline dan/atau Online
C. Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi, Negosiasi, dan Evaluasi Kewajaran Harga
D. Mekanisme Pendampingan yang Dilaksanakan Secara Online
FILOSOFI: kemudahan dan perluasan akses dalam proses pengadaan jasa konstruksi yang dapat
dilakukan secara online maupun offline tetap memperhatikan kaidah-kaidah dalam proses
pengadaan barang jasa konstruksi.
C
04 Surat Edaran Menteri
Surat Edaran Menteri
a
SE Menteri Kimpraswil No. Um 03.05-mn/426 tanggal 24 Agustus 2004 Hal Pencegahan Kecelakaan Kerja pada
Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi
SE Menteri PU No. 13/SE/M/2012 Tentang Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Sektor Konstruksi di
Lingkungan Kementerian PU
SE Menteri PUPR No. 18/SE/M/2020 Tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New
Normal) dalam Penyelenggara Jasa Konstruks
SE Menteri PUPR No. 22/SE/M/2020 Tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran
Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Permen PUPR No. 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi melalui Penyedia
c
b
d
Maksud:
Untuk menjadi acuan teknis bagi pelaksanaan
penanggulangan HIV dan AIDS pada sektor kontruksi di
Iingkungan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu pada
proyek-proyek konstruksi bersumber dana APBN.
Tujuan:
Agar program penanggulangan HIV dan AIDS pada
sektor konstruksi di lingkungan Kementerian Pekerjaan
umum dilaksanakan mengikuti langkah-langkah dan
upaya yang standar sesuai dengan Surat Edaran ini.
Surat Edaran Menteri PU No 13/2012
tentang
Program Penanggulangan HIV dan
AIDS
Pada Sektor Konstruksi di
Lingkungan Kementerian PU
SURAT EDARAN MENTERI PUPR NO 18 TAHUN 2020
PELAKSANAAN TATANAN HIDUP NORMAL BARU (NEW NORMAL)
DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
MAKSUD
Sebagai pedoman pelaksanaan tatanan
hidup normal baru (new normal) dalam
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di
Kementerian PUPR
TUJUAN
Untuk mendukung keberlangsungan
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
berjalan dengan aman, efektif, dan
efisien dengan tetap mengutamakan
upaya pencegahan penularan COVID-19
OUTLINE PEDOMAN
Protokol Umum
Protokol Pemilihan
Penyedia
Protokol Pelaksanaan
Pekerjaan
Protokol Penyesuaian
Kontrak
1
2
3
4
PROTOKOL
UMUM
1
PROTOKOL DI
TEMPAT KERJA
A.
▪ Tempat kerja merupakan lokus interaksi
dan berkumpulnya orang
▪ Yang dimaksud tempat kerja mencakup
lokasi perkantoran serta lokasi
pekerjaan konstruksi (direksi kit dan
lapangan)
PROTOKOL BAGI
PENYELENGGARA
B.
Pedoman New Normal ini berlaku bagi seluruh
pihak yang terlibat dalam penyelengaraan jasa
konstruksi (pengguna jasa, penyedia jasa
konsultansi konstruksi, penyedia jasa pekerjaan
konstruksi, tenag kerja kontruksi)
PROTOKOL UMUM
PROTOKOL DI TEMPAT KERJA
A.
1 2 3 4 5
6 9
7 8 10
11 12 13
Penggunaan
masker
Masuk ke tempat
kerja
Pengaturan
penerimaan tamu
Penyediaan tempat
karantina/isolasi
mandiri
Penerapan higiene
dan sanitasi
lingkungan kerja
Pencegahan
penularan
Pengaturan
physical distancing
Pengaturan tempat
ibadah
Pengaturan tempat
makan/ kantin
Pengaturan toilet
umum
Pengaturan
penyediaan
transportasi
Pengaturan
penyediaan
mess/barak kerja
Pemantauan
kesehatan yang
proaktif
PROTOKOL UMUM
PROTOKOL BAGI PENYELENGGARA
B.
Protokol pada
saat perjalanan
ke/dari tempat
kerja
Protokol
selama di
tempat kerja
Protokol saat
tiba di rumah
Protokol saat
perjalanan
dinas dengan
transportasi
darat, udara,
dan laut
Protokol
kesehatan
pribadi
PROTOKOL
PEMILIHAN
PENYEDIA
2
Mekanisme Penyampaian Jaminan Penawaran
Mekanisme Kehadiran Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Bagi Tim Pokja Pemilihan
Mekanisme Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi secara
Offline dan/atau Online
Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi, Negosiasi, dan
Evaluasi Kewajaran Harga
Mekanisme Pendampingan yang Dilaksanakan Secara
Online
Mekanisme Penyampaian Jaminan Sanggah Banding
Mekanisme Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia
Mekanisme Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
Mekanisme Penandatanganan Kontrak
1
2
3
4
5
6
7
9
8
PROTOKOL
PELAKSANAAN PEKERJAAN
3
Protokol Pelaksanaan
Jasa Konsultansi
Protokol Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi
Protokol Pelaksanaan
Padat Karya
Protokol Pelaksanaan
Pemantauan dan Evalusi serta
Investigasi Keselamatan
Konstruksi
PROTOKOL
PENYESUAIAN KONTRAK
4
Mekanisme Penyesuaian terhadap Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK)
Pemutakhiran RKK disetujui dan ditetapkan oleh PPK untuk dijadikan
sebagai acuan penambahan biaya penerapan SMKK
Mekanisme Penyesuaian Spesifikasi Teknis dan Kerangka
Acuan Kerja (KAK)
▪ Kontrak Pekerjaan Konstruksi yang terkendala pengadaan material
dan/atau mobilisasi material dan/atau peralatan dan/atau suku
cadang impor, dapat diusulkan pergantian spesifikasi teknis
▪ Kontrak Jasa Konsultansi Konstruksi yang terkendala pembatasan
pergerakan orang ataupun potensi risiko keselamatan yang tinggi,
dapat diusulkan penyesuaian KAK
Mekanisme Penyesuaian Harga Kontrak
Harga Kontrak Jasa Konsultansi & Pekerjaan Konstruksi dapat
disesuaikan sebagai akibat penyesuaian RKK, Spesifikasi dan KAK
Mekanisme Penyesuaian Metode Pelaksanaan
Penyesuain metode kerja dapat dilaukan dengan pertimbangan
pencegahan dan pengendalian COVID-19
Mekanisme Penyesuaian Masa Pelaksanaan Kontrak
a. Mekanisme Penghentian Pekerjaan Sementara
b. Mekanisme Penyesuaian Masa Pelaksanaan Pekerjaan
05 Standar
Pedoman Konstruksi dan Bangunan Nomor 04/BM/2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan.
❑ Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar
tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara
kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja
terlindungi dari resiko kecelakaan.
❑ Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja
secara penuh (full-time) untuk mengurus dan menye-
lenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja.
❑ Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut
bersama-sama dengan panitia pembina keselamatan
kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah koordinasi
pengurus atau Penyedia Jasa, serta bertanggung jawab
kepada pemimpin proyek.
SNI:
❑ SNI 15-2049-2004 : Persyaratan Umum
Tentang Bahan Semen Portland
❑ SNI 04-0225-2000 : Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
❑ SNI 03-2396-2001 : Tata Cara Perancangan
Sistem Pencahayaan Alami Pada Bangunan Rumah dan
Gedung
❑ SNI 8730 : 2019 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Konstruksi dan Ereksi Gelagar Beton
Pracetak Jembatan
Persyaratan Lainnya
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

PPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.ppt
PPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.pptPPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.ppt
PPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.ppt
firmanmuhnur
 
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)ePenjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
ganindopermai
 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
RizalYogaPrasetya
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
Ipung Noor
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Surya BS
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
Herry Prakoso
 

What's hot (20)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerjaModul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
Modul keselamatan-dan-kesehatan-kerja
 
Rkk
RkkRkk
Rkk
 
2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan
 
PPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.ppt
PPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.pptPPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.ppt
PPT AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI 1.ppt
 
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)ePenjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
Penjelasan rencana keselamatan konstruksi(1)e
 
AHLI MUDA GEOTEKNIK.pdf
AHLI MUDA GEOTEKNIK.pdfAHLI MUDA GEOTEKNIK.pdf
AHLI MUDA GEOTEKNIK.pdf
 
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptxFile_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
File_Soal_17_158_29_1659598070 (2).pptx
 
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
Prosedur pelaporan (laporan harian, mingguan, bulanan) kon-19
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Kes...
 
PPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptx
PPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptxPPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptx
PPT Perencanaan Bangunan Gedung.pptx
 
Sasaran dan program k3
Sasaran dan program k3Sasaran dan program k3
Sasaran dan program k3
 
PPT K3 KONSTRUKSI_I PUTU ARDIKA PRADANA PUTRA.pdf
PPT K3 KONSTRUKSI_I PUTU ARDIKA PRADANA PUTRA.pdfPPT K3 KONSTRUKSI_I PUTU ARDIKA PRADANA PUTRA.pdf
PPT K3 KONSTRUKSI_I PUTU ARDIKA PRADANA PUTRA.pdf
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3Sosialisasi bahan dan limbah b3
Sosialisasi bahan dan limbah b3
 
File_Soal_17_158_29_1663661714.pptx
File_Soal_17_158_29_1663661714.pptxFile_Soal_17_158_29_1663661714.pptx
File_Soal_17_158_29_1663661714.pptx
 
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik JalanPedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan SaniterTata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pipa dan Saniter
 

Similar to Materi 01 - Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi.pptx

PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxPERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
BaniTamimAlHaq
 
Tugas Materi UU.pptx
Tugas Materi UU.pptxTugas Materi UU.pptx
Tugas Materi UU.pptx
marwans6
 
SKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptx
SKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptxSKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptx
SKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptx
heriadi27
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
nazarudinsip1979
 
penerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.ppt
penerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.pptpenerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.ppt
penerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.ppt
MohAfif4
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Eko Supriyadi
 

Similar to Materi 01 - Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi.pptx (20)

201605 02-peraturan perundangan k3
201605 02-peraturan perundangan k3201605 02-peraturan perundangan k3
201605 02-peraturan perundangan k3
 
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptxPERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
PERATURAN PERUNDANGAN DAN DASAR K DI FASYANKES.pptx
 
MATERI BIMTEK 01.pptx
MATERI BIMTEK 01.pptxMATERI BIMTEK 01.pptx
MATERI BIMTEK 01.pptx
 
Tugas Materi UU.pptx
Tugas Materi UU.pptxTugas Materi UU.pptx
Tugas Materi UU.pptx
 
Pp no 50
Pp no 50Pp no 50
Pp no 50
 
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah SakitPermenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
Permenkes Nomor 66 Tahun 2016 tentang K3 di Rumah Sakit
 
SKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptx
SKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptxSKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptx
SKA MANAJEMEN KESELEMATAN KONTRUKSI.pptx
 
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docxMAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_KERJA.docx
 
94 Kebijakan K3 SMK3.pptx
94 Kebijakan K3 SMK3.pptx94 Kebijakan K3 SMK3.pptx
94 Kebijakan K3 SMK3.pptx
 
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
Se 11 2019 SURAT EDARAN MENTERI PUPR NOMOR: 11/SE/M/2019 TENTANG PETUNJUK TEK...
 
Pertemuan-05_Standar Keselamatan Kerja.pptx
Pertemuan-05_Standar Keselamatan Kerja.pptxPertemuan-05_Standar Keselamatan Kerja.pptx
Pertemuan-05_Standar Keselamatan Kerja.pptx
 
Pp no 50_2012
Pp no 50_2012Pp no 50_2012
Pp no 50_2012
 
Makalah daru
Makalah daruMakalah daru
Makalah daru
 
Paparan Dirjen Binwasnaker
Paparan Dirjen BinwasnakerPaparan Dirjen Binwasnaker
Paparan Dirjen Binwasnaker
 
Executive sumarry k3 konstruksi covid 19 doso winarno web
Executive sumarry k3 konstruksi covid 19 doso winarno webExecutive sumarry k3 konstruksi covid 19 doso winarno web
Executive sumarry k3 konstruksi covid 19 doso winarno web
 
penerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.ppt
penerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.pptpenerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.ppt
penerapanseminarkeselamatan konstruksimk3.ppt
 
Legalitas prof san.pdf
Legalitas prof san.pdfLegalitas prof san.pdf
Legalitas prof san.pdf
 
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dkk05 menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanPengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
 
Pertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
Pertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerjaPertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
Pertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
 

Recently uploaded

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 

Recently uploaded (19)

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 

Materi 01 - Peraturan Perundangan terkait Keselamatan Konstruksi.pptx

  • 1. MATERI 01 : PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT KESELAMATAN KONSTRUKSI Disampaikan oleh : Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia ( PAKKI) PELATIHAN AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI - 2022
  • 2. 2 Tujuan Umum Mampu menjelaskan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya terkait pelaksanaan Keselamatan Konstruksi. Tujuan Khusus: • Mampu menjalankan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya terkait Keselamatan Konstruksi dengan baik. • Mampu menerapkan Standar dan Peraturan Perundang-undangan dalam tahap perencanaan RKK TUJUAN PENGAJARAN
  • 3. 04 Surat Edaran Menteri OUTLINE 02 Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden 03 Peraturan Menteri Keputusan Menteri dan Instruksi Menteri 01 Undang-Undang 05 Standart
  • 5. UNDANG-UNDANG a. Undang-Undang No. 28/2002 Tentang Bangunan Gedung b. Undang-Undang No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan c. Undang-Undang No. 36/2009 Tentang Kesehatan d. Undang-Undang No. 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial e. Undang-Undang No. 02/2017 Tentang Jasa Konstruksi f. Undang-Undang No. 11/2020 Tentang Cipta Kerja
  • 6. UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung KETENTUAN UMUM “Mengatur tentang kehandalan, keselamatan dan kesehatan serta kenyamanan gedung” PELAKSANAAN TEKNIS K3 a. Kewajiban di bidang penanggulangan kebakaran b. Kewajiban pemasangan sistem proteksi pasif & aktif c. Kelengkapan sarana evakuasi dan daerah aman d. Kelengkapan sarana pengolahan limbah e. Kelengkapan sarana kenyamanan gedung
  • 7. Bagian Keempat Paragraf 2 Persyaratan keselamatan Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pengamanan terhadap bahaya kebakaran Pengamanan terhadap bahaya petir Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung Persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatan Ayat 1 Persyaratan keselamatan bangunan gedung meliputi persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir. Bangunan Gedung dieselenggarakan berlandaskan asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, serta keserasian bangunan gedung dengan lingkungannya Pasal 2 UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
  • 8. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 86 Pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Pasal 87 Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
  • 9. 1 Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. 2 Upaya kesehatan kerja meliputi pekerja di sektor formal dan informal. 3 Upaya kesehatan kerja berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja. 4 Upaya kesehatan kerja berlaku juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia. 5 Pemerintah menetapkan standar kesehatan kerja. 6 Pengelola tempat kerja wajib menaati standar kesehatan kerja dan menjamin lingkungan kerja yang sehat serta bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja. 7 Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi di lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XII KESEHATAN KERJA Pasal 164 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
  • 10. 10 BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota keluarganya. Pasal 3 Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi Peserta program Jaminan Sosial. Pasal 14 UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
  • 11. Pasal 59 Ayat 1 Ayat 2 Ayat 3 Ayat 4 Ayat 5 Standar K4 paling sedikit meliputi: a. mutu bahan; b. mutu peralatan; c. K3; d. prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi; e. mutu hasil pelasanaan jasa konstruksi; f. operasional dan pemeliharaan; g. perlindungan sosial tenaga kerja; h. pengelolaan lingkungan hidup Setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar K4 Pengesahan atau persetujuan atas: a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan; b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali; c. pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali; d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi; dan/atau, e. hasil layanan Jasa Konstruksi Standar K4 setiap produk Jasa Konstruksi diatur oleh menteri teknis terkait sesuai dengan kewenangannya Dalam menyusun Standar K4 untuk setiap produk Jasa Konstruksi, menteri teknis terkait memperhatikan kondisi geografis yang rawan gempa dan kenyamanan lingkungan terbangun Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4) UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
  • 12. UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Pasal 80 Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Jasa Konstruksi meliputi: • tertib penyelenggaraan Jasa Konstruksi; • tertib usaha dan perizinan tata bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan; dan • tertib pemanfaatan dan kinerja Penyedia Jasa dalam menyelenggarakan Jasa Konstruksi. Pengawasan Sanksi Pasal 96 Setiap Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa: • peringatan tertulis; • denda administratif; • penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi; • pencantuman dalam daftar hitam; • pembekuan izin; dan/atau pencabutan izin.
  • 13. 13 Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan. Pasal 59 ayat (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pasal 59 ayat (2) UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
  • 15. Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden PP No. 44/2015 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian PP No. 88/2019 Tentang Kesehatan Kerja PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Perpres 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Perpres No 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah a. b. c. d.
  • 16. Pasal 1 Ayat 1 Jaminan Kecelakaan Kerja yang selanjutnya disingkat JKK adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Ayat 6 Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Pasal 4 Ayat 1 Setiap Pemberi Kerja selain penyelenggara negara wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta dalam program JKK dan JKM kepada BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. PP No. 44/2015 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian
  • 18. MENCEGAH Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kita wajib mencegah gangguan kesehatan dan pengaruh buruk akibat pekerjaan dengan cara mengidentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya kesehatan, memenuhi persyaratan kesehatan, melindungi kesehatan reproduksi, memeriksa kesehatan secara berkala, menilai kelaikan bekerja, memberi imunisasi, melakukan kewaspadaan standar, dan surveilans kesehatan kerja sesuai dengan lingkup pekerjaan masing- masing pekerja di lapangan. MENINGKATKAN Selama pekerjaan berlangsung, kita wajib meningkatkan pengetahuan, budaya hidup bersih dan sehat, budaya K3, penerapan gizi kerja, peningkatan kesehatan fisik dan mental MENANGANI Jika terjadi gangguan kesehatan atau pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan, maka kita wajib melakukan pertolongan pertama pada cedera dan sakit, melakukan diagnosis dan tata laksana penyakit; serta menangani kasus kegawatdaruratan medik dan/atau rujukan. MEMULIHKAN setelah penanganan gangguan kesehatan dilakukan, selanjutnya kita wajib memulihkan kondisi pekerja baik pemulihan medis maupun pemulihan pekerjaannya. PP No. 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang berada di Tempat Kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
  • 19. Pasal 84 84F 84G 84 G 84H 84H Standar K4 paling sedikit meliputi: a. mutu bahan; b. mutu peralatan; c. K3; d. prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi; e. mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi; • Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi harus menerapkan prinsip Konstruksi Berkelanjutan • Setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar K4 Pengesahan atau persetujuan atas: a. hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan; b. rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali; c. pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali; d. penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi; dan/atau, e. hasil layanan Jasa Konstruksi Standar K4 setiap produk Jasa Konstruksi diatur oleh menteri teknis terkait sesuai dengan kewenangannya Dalam menyusun Standar K4 untuk setiap produk Jasa Konstruksi, menteri teknis terkait memperhatikan kondisi geografis yang rawan gempa dan kenyamanan lingkungan terbangun f. operasional dan pemeliharaan; g. perlindungan sosial tenaga kerja; h. pengelolaan lingkungan hidup. Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan (K4) PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
  • 20. “SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI” Keselamatan Keteknikan Konstruksi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan Keselamatan Publik Keselamatan & Kesehatan Kerja Keselamatan Lingkungan Kecelakaan Konstruksi Kecelakaan Kerja & Penyakit akibat Kerja Pencemaran Lingkungan dan Kecelakaan Masyarakat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (HIRAO), Prosedur Kerja Aman, Analisis Keselamatan Konstruksi (AKK), RKK, RMPK, Program Mutu, RKPPL, dan RMLLP. ▪ Bangunan/aset konstruksi ▪ Peralatan, material ▪ Tenaga kerja konstruksi ▪ Pemasok, Tamu, Subpenyedia ▪ Pemilik proyek ▪ Pengguna Jasa ▪ Masyarakat Terpapar ▪ Masyarakat sekitar Proyek ▪ Lingkungan Alam ▪ Lingkungan Terbangun ▪ Lingkungan terdampak proyek Menjamin Objek yang Diselamatkan Pencegahan Terhadap Metode Pencegahan K3 84J PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020
  • 21. Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan (K4) yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan lingkungan. Pasal 1 PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi merupakan pemenuhan terhadap Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dengan menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan dan Kesehatan kerja, keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan 84I
  • 22. 22 SMKK 01 02 04 03 • Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal; • Organisasi pengelola SMKK; • Komitmen Keselamatan Konstruksi dan partisipasi tenaga kerja; dan • Supervisi, training, akuntabilitas, sumber daya, dan dukungan. • IBPRP; • Rencana tindakan keteknikan, manajemen dan tenaga kerja yang tertuang dalam sasaran dan program; • pemenuhan standar dan peraturan perundangan-undangan Keselamatan Konstruksi. • Sumber daya (peralatan, material, dan biaya); • Kompetensi tenaga kerja; • Kepedulian organisasi; • Pemantauan atau inspeksi; • Audit; • Evaluasi; Pasal 85L s.d Pasal 85Q Kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja dalam keselamatan konstruksi Perencanaan keselamatan konstruksi Dukungan keselamatan konstruksi Operasi keselamatan konstruksi Evaluasi kinerja penerapan SMKK 05 01 02 • Manajemen Komunikasi; dan • Informasi terdokumentasi. 03 • Perencanaan Implementasi RKK • Pengendalian Operasi Keselamatan Konstruksi • Kesiapan dan tanggapan terhadap Kondisi darurat; dan • Investigasi Kecelakaan Konstruksi. 04 05 PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Elemen Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi • Tinjauan Manajemen; dan • Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi.
  • 23. 23 Rancangan Konseptual SMKK Rancangan Konseptual, KAK, HPS, Risk Analysis, Biaya SMKK Dok. Penawaran Teknis RKK RMPK & Program Mutu RKK Pelaksanaan RKPPL RMLLP PENGKAJIAN & PERENCANAAN PERANCANGAN PEMBANGUNAN PROCUREMENT PELAKSANAAN Pengguna/Konsultan Pengkajian/ Konsultan Perencanaan/ Konsultan Perancangan Jasa Konsultansi Konstruksi Pengawasan/MK harus memiliki Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi, sementara untuk Pekerjaan Konstruksi harus memiliki Ahli K3 Konstruksi, ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi TAHAPAN DOKUMEN PELAKU Pasal 84R, S, T, U, V Risiko sedang & besar Pasal 84S Pasal 84T Pasal 84L Pasal 84L PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Integrasi Mutu dan Lingkungan dalm Keselamatan Konstruksi pada Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
  • 24. 24 Pasal 84 U PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Pemutakhiran Dokumen SMKK RKK, RMPK/Program Mutu, dan RKPPL dapat diperbaharui dalam hal terjadi: a. Perubahan instruksi kerja, prosedur kerja, termasuk perubahan organisasi; b. perubahan pekerjaan atau pekerjaan baru serta perubahan lingkup pekerjaan pada kontrak, termasuk pekerjaan tambah/kurang; dan c. kecelakaan Konstruksi yang mengakibatkan kehilangan harta benda, waktu kerja, kematian, cacat tetap dan/atau kerusakan lingkungan. RKK, RMPK, program mutu, dan RKPPL harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa Pengguna Jasa melakukan pengawasan pelaksanaan RKK, RMPK, program mutu, dan RKPPL dan mengevaluasi kinerja penerapan SMKK yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi, Pengguna Jasa dapat dibantu oleh ahli keselamatan dan kesehatan kerja Konstruksi, ahli Keselamatan Konstruksi, tenaga ahli yang membidangi Keselamatan Konstruksi dan/atau petugas Keselamatan Konstruksi.
  • 25. 25 Serah Terima Pekerjaan adalah kegiatan penyerahan pekerjaan yang telah selesai 100% (seratus perseratus) dari Penyedia kepada Pengguna Jasa dalam kondisi dan standar sebagaimana disyaratkan dalam kontrak SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN (PHO) PEKERJAAN PEMELIHARAAN Setelah PHO pekerjaan SMKK diterapkan dalam pengoperasian dan pemeliharaan. SERAH TERIMA KEPADA PENYELENGGARA INFRASTRUKTUR Pengoperasian dan Pemeliharaan, Pengguna Jasa harus merujuk pada hasil perancangan yang telah dimutakhirkan; dan Panduan keselamatan operasi dan pemeliharaan konstruksi bangunan yang sudah memperhitungkan Keselamatan Konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi berdasarkan hasil pelaksanaan rancangan dan RKK yang dimutakhirkan. SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO) Pasal 84 Y Laporan dokumen hasil penerapan SMKK (sebagaimana dalam kontrak) - Laporan pelaksanaan RKK - Dokumen RMPK dan pemutakhirannya - Dokumen Program Mutu dan pemutakhirannya - Dokumen RKPPL dan pemutakhirannya - Dokumen RMLLP dan Pemutakhirannya - Surat keterangan nihil kecelakaan konstruksi PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Tahapan Serah Terima (Penyelesaian) Pekerjaan Konstruksi
  • 26. UNIT KESELAMATAN KONSTRUKSI bertanggungjawab kepada unit yang menangani Keselamatan Konstruksi di bawah pimpinan tertinggi Penyedia Jasa. Persyaratan kualifikasi kompetensi kerja Pimpinan UKK • Ahli K3 Konstruksi Utama /Ahli Keselamatan Konstruksi Utama; atau • Ahli K3 Konstruksi Madya /Ahli Keselamatan Konstruksi Madya dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun. • Ahli K3 Konstruksi Madya /Ahli Keselamatan Konstruksi Madya; atau • Ahli K3 Konstruksi Muda /Ahli Keselamatan Konstruksi Muda dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun • Ahli K3 Konstruksi Muda /Ahli Keselamatan Konstruksi Muda ; atau • Petugas Keselamatan Konstruksi. RISIKO BESAR RISIKO SEDANG RISIKO KECIL Untuk menjadi Petugas Keselamatan Konstruksi harus memiliki SKK Petugas Keselamatan Konstruksi yang diterbitkan oleh LSP sesuai dengan ketentuan perudang-undangan Ket: 1. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko Keselamatan Konstruksi kecil, Pimpinan tertinggi Pekerjaan Konstruksi dapat merangkap sebagai pimpinan UKK. 2. Dalam hal pekerjaan konstruksi berisiko Keselamatan Konstruksi sedang dan besar, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi harus membentuk UKK yang terpisah dari struktur organisasi Pekerjaan Konstruksi Pimpinan Anggota • wajib memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja di bidang K3 Konstruksi. • berkoordinasi dengan pimpinan tertinggi Pekerjaan Konstruksi wajib memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan dengan kepemilikan kompetensi kerja Pasal 84 AA- AC
  • 27. • bersifat berbahaya tinggi berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah); • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah lebih dari 100 (seratus) orang; • menggunakan peralatan berupa pesawat angkat; • menggunakan metode peledakan dan/atau menyebabkan terjadinya peledakan; dan/atau • Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi tinggi. • bersifat berbahaya sedang berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) sampai dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah); • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah 25 (dua puluh lima) orang sampai dengan 100 (seratus) orang; dan/atau • Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi madya. • bersifat berbahaya rendah berdasarkan penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa • Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah); • mempekerjakan tenaga kerja yang berjumlah kurang dari 25 (dua puluh lima) orang; dan/atau • Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi sederhana. Pasal 84 AE (1s.d5) PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Kriteria Risiko Keselamatan Konstruksi BESAR SEDANG KECIL
  • 28. 28 Dalam hal suatu Pekerjaan Konstruksi memenuhi lebih dari satu kriteria Risiko Keselamatan Konstruksi, penentuan Risiko Keselamatan Konstruksi ditentukan dengan memilih Risiko Keselamatan Konstruksi yang lebih tinggi 1 Pada Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan metode padat karya atau menggunakan banyak tenaga kerja namun sedikit penggunaan peralatan mesin, kebutuhan Personel Keselamatan Konstruksi ditentukan oleh penilaian Risiko Keselamatan Konstruksi 2 3 Pekerjaan Konstruksi yang memiliki Risiko Keselamatan Konstruksi besar dengan kriteria mempekerjakan lebih dari 100 (seratus) pekerja harus mempunyai personel Keselamatan Konstruksi paling sedikit 2 (dua) orang yang terdiri atas: a. 1 (satu) orang Ahli Utama K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi Utama dan/atau Ahli Madya K3 /Ahli Keselamatan Konstruksi MadyaKonstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun; dan b. 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi / Ahli Keselamatan Konstruksi Mudadengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun Risiko Keselamatan Konstruksi untuk menentukan kebutuhan Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, tidak untuk menentukan kompleksitas atau segmentasi pasar Jasa Konstruksi. 4 Pasal 84 AE (6s.d10) PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Ketentuan Lain Risiko Keselamatan Konstruksi
  • 29. 1. Penyiapan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) 2. Sosialisasi, promosi, dan pelatihan 3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) 4. Asuransi dan perizinan 5. Personel Keselamatan Konstruksi 6. Fasilitas sarana, prasarana, dan alat kesehatan 7. Rambu- rambu yang diperlukan 8. Konsultasi dengan ahli terkait Keselamatan Konstruksi 9. Kegiatan dan peralatan terkait dengan pengendalian risiko Keselamatan Konstruksi PALING sedikit mencakup: Pasal 84 AF Pemutakhiran dokumen SMKK dalam hal terjadi: a. perubahan pekerjaan atau pekerjaan baru serta perubahan lingkup pekerjaan pada kontrak, termasuk pekerjaan tambah/kurang; dan b. kecelakaan Konstruksi yang mengakibatkan kehilangan harta benda, waktu kerja, kematian, cacat tetap dan/atau kerusakan lingkungan. tidak dapat mengusulkan perubahan anggaran biaya penerapan SMKK Pasal 84 AG PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Biaya Penerapan SMKK
  • 30. 1 Penerapan SMKK Penetapan Kebijakan Pemantauan dan Evaluasi Pengembangan Kerja Sama 2 3 4 Dalam bentuk fasilitasi, konsultasi serta pendidikan dan pelatihan Penyusunan Norma Standar Prosedur Kriteria sesuai dengan kewenangannya Penilaian terhadap pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penerapan SMKK Meningkatkan penerapan SMKK dalam mewujudkan Keselamatan Konstruksi Pasal 84 AH PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Pembinaan Penerapan SMKK
  • 31. Pengguna Jasa menyampaikan laporan penyelenggaraan pengawasan SMKK kepada Menteri melalui unit organisasi yang membidangi Jasa Konstruksi Menteri melakukan pengawasan tertib penerapan SMKK pada Pekerjaan Konstruksi dan Konsultansi Konstruksi yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau yang memiliki Risiko Keselamatan Konstruksi besar Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat (GWPP) di daerah melakukan pengawasan penerapan kebijakan SMKK yang dilakukan oleh gubernur dan bupati/walikota di wilayah kewenangannya Gubernur melakukan pengawasan penerapan SMKK pada Pekerjaan Konstruksi dan Konsultansi Konstruksi terhadap pembiayaan yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi dan/atau yang memiliki Risiko Keselamatan Konstruksi sedang Bupati/walikota melakukan pengawasan penerapan SMKK pada Pekerjaan Konstruksi dan Konsultansi Konstruksi terhadap pembiayaan yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan/atau yang memiliki Risiko Keselamatan Konstruksi kecil Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat me- nyampaikan laporan penerapan kebijakan SMKK kepada Menteri Gubernur menyampaikan laporan penerapan SMKK kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan laporan penyeleng- garaan pemerintah daerah provinsi Bupati/walikota menyampaikan laporan SMKK kepada gubernur sebagai wakil pemerintah pusat yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan laporan penyelenggaraan pemerintah daerah kabupaten/kota Laporan penerapan SMKK disampaikan secara berkala paling sedikit 1 (satu) tahun sekali Pasal 84 AI PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Pengawasan Penerapan SMKK
  • 32. melakukan pengawasan penerapan SMKK dan yang bertugas membantu dalam penyelenggaraan Keselamatan Konstruksi. Tugas • Pemantauan dan evaluasi yang diperkirakan memiliki Risiko sedang & besar • Investigasi keselamatan konstruksi • Memberikan saran, pertimbangan, dan rekomendasi kepada Menteri terhadap hasil PE • Tugas lain dari Menteri • Ketua • Sekretaris • Bidang • Sekretariat Struktur Komite Dibentuk oleh Menteri Koordinator & anggota sesuai bidang Koordinator & anggota Kewenangan • memasuki tempat kerja Konstruksi; • meminta keterangan dari pihak terkait; • meminta data yang berhubungan dengan tugas komite; dan • melakukan koordinasi dengan pihak terkait Keselamatan Konstruksi. PASAL 123A PP No. 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Komite Keselamatan Konstruksi
  • 33. 03 Peraturan Menteri Keputusan Menteri dan Instruksi Menteri
  • 34. Peraturan Menteri a Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 Tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan Permenaker No. PER.04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja Permenakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri Permenaker No. 5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja Permen PUPR No. 14/PRT/M/2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia c e b d g f Permen Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan Permen PUPR No.10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi Permen PUPR No.8 Tahun 2021 tentang Penilai Ahli, Kegagalan Bangunan dan Penilaian Kegagalan Bangunan h i
  • 35. Keputusan Menteri dan Instruksi Menteri a Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
  • 36. PERMENAKER NO. 1/1980 KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA PADA KONSTRUKSI BANGUNAN Pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan atau dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya. Sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit K3, hal tersebut harus diberitahu kepada setiap tenaga kerja. Unit K3 tersebut meliputi usaha-usaha terhadap: kecelakaan, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha- usaha penyelamatan. 01 02 03 Pasal 3
  • 37. Pasal 1 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut P2K3 ialah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah kerja sama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerja sama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3 Pasal 2 Sekretaris P2K3 ialah Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja dari perusahaan yang bersangkutan Pasal 3 P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Pasal 4 PERMENAKER NO. 4/1987 TENTANG PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA TATA CARA PENUNJUKAN AHLI KESELAMATAN KERJA P2K3 DAN PENGANGKATAN AHLI K3
  • 38. Peraturan Menteri ini diperuntukkan bagi pelaksanaan Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi melalui Pengadaan Langsung, Tender Terbatas, atau Tender/Seleksi di lingkungan kementerian/lembaga, atau perangkat daerah yang pembiayaannya dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah. Pasal 3 ayat 1 Permen PUPR 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia Petugas Keselamatan Konstruksi : adalah orang atau petugas K3 Konstruksi yang memiliki sertifikat yang diterbitkan oleh unit kerja yang menangani Keselamatan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan/atau yang diterbitkan oleh lembaga atau instansi yang berwenang yang mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan ketentuan peraturan perundangundangan Lampiran
  • 39. PERMEN PUPR NO. 10 TAHUN 2021 TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI Pasal 2 1)Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus menerapkan SMKK. 2)Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan berdasarkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 3)Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penyedia yang memberikan layanan: a.konsultasi manajemen penyelenggaraan konstruksi; b.Konsultansi Konstruksi pengawasan; c.Pekerjaan Konstruksi; dan d.Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi. 4)Selain layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Penyedia Jasa juga harus menerapkan SMKK dalam memberikan layanan: a.pengkajian; b.perencanaan; dan c.Perancangan 5)Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
  • 40. UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan PP No. 14/2021 tentang Perubahan PP No. 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi PP No 50/2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Turunan Peraturan Perundangan terkait SMKK UU No. 2/2017 tentang Jasa Konstruksi UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja Permen PUPR No.10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
  • 41. Lanjutan Turunan Peraturan Perundangan terkait SMKK UU No 2/2017 tentang Jasa Konstruksi • Keamanan dan keselamatan menjadi asas Penyelenggaraan Jasa Konstruksi • Terwujudnya keselamatan publik dan kenyamanan lingkungan terbangun adalah tujuan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi melalui penataan sistem Jasa Konstruksi Permen PUPR No.10/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi • Penerapan SMKK • Komponen Kegiatan Penerapan SMKK • Pembinaan dan Pengawasan • Ketentuan Peralihan PP No.14 Tahun 2021tentang Perubahan PP No. 22/2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.2/2017 • Pedoman tanggung jawab dan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi Permen PUPR No 28/2016 tentang Pedoman AHSP Bidang Pekerjaan Umum (proses revisi) • Perhitungan biaya untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bersifat umum dialokasikan dalam Biaya Umum • Keperluan K3 bersifat khusus diakomodir dalam AHSP Khusus K3 Permen PUPR 14/PRT/M/2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia Komponen/Item pekerjaan penerapan SMKK dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan besaran biaya sesuai dengan kebutuhan.
  • 42. Permenaker No. 5 Tahun 2021
  • 43. Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Permen Ketenagakerjaan No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut Pengurus dan/atau Pengusaha wajib menerapkan syarat K3 Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut. Syarat K3 dilaksanakan sesuai dengan standar nasional Indonesia dan standar internasional. Pelaksanaan syarat K3 Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut bertujuan: a. melindungi K3 Tenaga Kerja dan orang lain yang berada di Tempat Kerja dari potensi bahaya Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut; b. menjamin dan memastikan keamanan dan keselamatan Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut; dan c. menciptakan Tempat Kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktivitas. Peraturan Menteri ini mengatur mengenai syarat- syarat K3 dalam: a. perencanaan, pembuatan, pemasangan dan/atau perakitan, pemakaian atau pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan, perbaikan, perubahan atau modifikasi, serta pemeriksaan dan pengujian Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut; dan b. perencanaan, pembuatan, pemakaian, pemeliharaan dan perawatan, serta pemeriksaan dan pengujian Alat Bantu Angkat dan Angkut.
  • 44. • Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.13/MEN/X/2011 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja • Permenaker No.3/Men/1985 Tentang K3 Pemakaian Asbes • Permenaker No.3/Men/1986 Tentang Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida • Permenegara Lingkungan Hidup Nomor 05 tahun 2012, Tentang Jenis Rencana Kegiatan Yang Wajib Memiliki Amdal • Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, dan Jaminan Hari Tua Peraturan Lain-lain
  • 45. a. Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan b. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 51/Men/1999 Tentang Faktor Fisika di Tempat Kerja c. Kepmenaker No.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja Keputusan Menteri
  • 46. SKEMA PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI MEMBENTUK SATGAS PENCEGAHAN COVID-19 PENGGUNA JASA DAN PENYEDIA JASA 1 MENYEDIAKAN FASILITAS PENCEGAHAN COVID-19 PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI 2 MENGEDUKASI SEMUA ORANG UNTUK MENJAGA DIRI DARI COVID-19 SATUAN TUGAS PROYEK 3 MENGUKUR SUHU SEMUA ORANG SETIAP PAGI, SIANG DAN SORE PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI 4 MEMBUAT KERJASAMA PENANGANAN SUSPECT COVID-19 DENGAN RS DAN PUSKEMAS SETEMPAT PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI 5 MENGHENTIKAN SEMENTARA PEKERJAAN JIKA TERINDIKASI ADA TENAGA KERJA YANG TERPAPAR COVID-19 PENGGUNA DAN/ATAU PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI 6 MELAKUKAN TINDAKAN ISOLASI & PENYEMPROTAN DISINFEKTAN SARANA & PRASARANA KANTOR & LAPANGAN PENYEDIA JASA PEKERJAAN KONSTRUKSI 7 A Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
  • 47. SATGAS PENCEGAHAN COVID-19 ✔ Dibentuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek ✔ Meupakan bagian dari Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) ✔ Berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang yang terdiri atas: 1. 1 (satu) Ketua merangkap anggota; dan 2. 4 (empat) Anggota yang mewakili Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa. Satgas Pencegahan COVID-19 berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID-19 Kementerian PUPR Tugas, tanggung jawab, dan kewenangan: 1. sosialisasi; 2. pembelajaran (edukasi); 3. promosi teknik; 4. metode/pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lapangan; 5. berkoordinasi dengan Satgas Penanggulangan COVID-19 Kementerian PUPR melakukan Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lapangan; 6. pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19 kepada semua pekerja dan tamu proyek; 7. pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian mobilisasi/demobilisasi pekerja; 8. pemberian vitamin dan nutrisi tambahanguna peningkatan imunitas pekerja; 9. pengadaan Fasilitas Kesehatan di lapangan; dan 10. melaporkan kepada PPK dalam hal telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan merekomendasikan dilakukan penghentian kegiatan sementara. Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27 Maret 2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
  • 48. Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat diberhentikan sementara akibat Keadaaan Kahar, jika terindikasi: PEMBERHENTIAN PEKERJAAN SEMENTARA Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek berada di pusat sebaran Telah ditemukan pekerja yang positif dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Pimpinan Kementerian/ Lembaga/Instansi/ Kepala Daerah telah mengeluarkan peraturan untuk menghentikan kegiatan sementara akibat keadaan kahar 1 2 3 Jika karena sifat dan urgensinya tetap harus dilaksanakan, Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersebut dapat diteruskan dengan ketentuan: 1) Mendapatkan persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan 2) Melaksanakan protokol pencegahan COVID-19 dengan disiplin tinggi dan dilaporkan secara berkala oleh Satgas Pencegahan COVID-19. Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27 Maret 2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
  • 49. TINDAK LANJUT TERHADAP KONTRAK PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi ditetapkan untuk diberhentikan sementara akibat keadaan kahar maka diberlakukan ketentuan: A MEKANISME PENGHENTIAN PEKERJAAN SEMENTARA B 1) Usulan penghentian sementara dapat dilakukan oleh PPK dan/atau Penyedia Jasa berdasar usulan Satgas Pencegahan COVID-19 setelah dilakukan Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di Lapangan 2) Mendapatkan persetujuan dari Kasatker/KPA dan Kabalai 3) Waktu penghentian paling sedikit 14 (empat belas) hari kerja atau sesuai dengan kebutuhan Pergantian spesifikasi dapat diusulkan jika dalam Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi memiliki kendala dalam proses pengiriman material dan/atau peralatan dan/atau suku cadang impor akibat barang tsb berasal dari negara yang ditetapkan sebagai negara terjangkit COVID-19 pembatasan jalur pengadaan barang impor di Indonesia Penghentian sementara tidak melepaskan hak dan kewajiban Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa terhadap Tenaga Kerja Konstruksi, Subkontraktor, Produsen dan Pemasok yang terlibat MEKANISME PERGANTIAN SPESIFIKASI C KOMPENSASI UPAH B Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27 Maret 2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
  • 50. USULAN BIAYA TAMBAHAN ✔ Pelaksanaan pencegahan dan penanganan COVID-19 di lapangan dapat diusulkan menjadi biaya tambahan penerapan SMKK sesuai peruntukannya melalui Adendum Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi ✔ Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tetap dilanjutkan, pemberian kompensasi biaya upah Tenaga Kerja dan Subkontraktor/ Produsen/Pemasok harus tetap dilakanakan 🡺 Dapat diusulkan sebagai biaya tambahan Untuk memastikan kewajaran harga Biaya Tambahan Kabalai/Kasatker menyampaikan permohonan kepada APIP untuk melakukan reviu usulan pemenuhan terhadap pembayaran upah Tenaga Kerja Konstruksi, Subkontraktor, Produsen dan Pemasok selama masa penghentian sementara. Dalam hal Kontrak Penyelenggaraan Jasa Konstruksi TETAP DILANJUTKAN Untuk memastikan KEWAJARAN HARGA BIAYA TAMBAHAN Lampiran II Instruksi Menteri PUPR No. 02/IN/M/2020 tanggal 27 Maret 2020 Tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
  • 51. PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DALAM PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG JASA KONSTRUKSI Ruang Lingkup mencakup: A. Mekanisme Kehadiran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Bagi Tim Pokja Pemilihan B. Mekanisme Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi Secara Offline dan/atau Online C. Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi, Negosiasi, dan Evaluasi Kewajaran Harga D. Mekanisme Pendampingan yang Dilaksanakan Secara Online FILOSOFI: kemudahan dan perluasan akses dalam proses pengadaan jasa konstruksi yang dapat dilakukan secara online maupun offline tetap memperhatikan kaidah-kaidah dalam proses pengadaan barang jasa konstruksi. C
  • 52. 04 Surat Edaran Menteri
  • 53. Surat Edaran Menteri a SE Menteri Kimpraswil No. Um 03.05-mn/426 tanggal 24 Agustus 2004 Hal Pencegahan Kecelakaan Kerja pada Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi SE Menteri PU No. 13/SE/M/2012 Tentang Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Sektor Konstruksi di Lingkungan Kementerian PU SE Menteri PUPR No. 18/SE/M/2020 Tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) dalam Penyelenggara Jasa Konstruks SE Menteri PUPR No. 22/SE/M/2020 Tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Permen PUPR No. 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia c b d
  • 54. Maksud: Untuk menjadi acuan teknis bagi pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS pada sektor kontruksi di Iingkungan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu pada proyek-proyek konstruksi bersumber dana APBN. Tujuan: Agar program penanggulangan HIV dan AIDS pada sektor konstruksi di lingkungan Kementerian Pekerjaan umum dilaksanakan mengikuti langkah-langkah dan upaya yang standar sesuai dengan Surat Edaran ini. Surat Edaran Menteri PU No 13/2012 tentang Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada Sektor Konstruksi di Lingkungan Kementerian PU
  • 55. SURAT EDARAN MENTERI PUPR NO 18 TAHUN 2020 PELAKSANAAN TATANAN HIDUP NORMAL BARU (NEW NORMAL) DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI MAKSUD Sebagai pedoman pelaksanaan tatanan hidup normal baru (new normal) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Kementerian PUPR TUJUAN Untuk mendukung keberlangsungan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi berjalan dengan aman, efektif, dan efisien dengan tetap mengutamakan upaya pencegahan penularan COVID-19 OUTLINE PEDOMAN Protokol Umum Protokol Pemilihan Penyedia Protokol Pelaksanaan Pekerjaan Protokol Penyesuaian Kontrak 1 2 3 4
  • 56. PROTOKOL UMUM 1 PROTOKOL DI TEMPAT KERJA A. ▪ Tempat kerja merupakan lokus interaksi dan berkumpulnya orang ▪ Yang dimaksud tempat kerja mencakup lokasi perkantoran serta lokasi pekerjaan konstruksi (direksi kit dan lapangan) PROTOKOL BAGI PENYELENGGARA B. Pedoman New Normal ini berlaku bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelengaraan jasa konstruksi (pengguna jasa, penyedia jasa konsultansi konstruksi, penyedia jasa pekerjaan konstruksi, tenag kerja kontruksi)
  • 57. PROTOKOL UMUM PROTOKOL DI TEMPAT KERJA A. 1 2 3 4 5 6 9 7 8 10 11 12 13 Penggunaan masker Masuk ke tempat kerja Pengaturan penerimaan tamu Penyediaan tempat karantina/isolasi mandiri Penerapan higiene dan sanitasi lingkungan kerja Pencegahan penularan Pengaturan physical distancing Pengaturan tempat ibadah Pengaturan tempat makan/ kantin Pengaturan toilet umum Pengaturan penyediaan transportasi Pengaturan penyediaan mess/barak kerja Pemantauan kesehatan yang proaktif
  • 58. PROTOKOL UMUM PROTOKOL BAGI PENYELENGGARA B. Protokol pada saat perjalanan ke/dari tempat kerja Protokol selama di tempat kerja Protokol saat tiba di rumah Protokol saat perjalanan dinas dengan transportasi darat, udara, dan laut Protokol kesehatan pribadi
  • 59. PROTOKOL PEMILIHAN PENYEDIA 2 Mekanisme Penyampaian Jaminan Penawaran Mekanisme Kehadiran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Bagi Tim Pokja Pemilihan Mekanisme Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi secara Offline dan/atau Online Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi, Negosiasi, dan Evaluasi Kewajaran Harga Mekanisme Pendampingan yang Dilaksanakan Secara Online Mekanisme Penyampaian Jaminan Sanggah Banding Mekanisme Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia Mekanisme Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak Mekanisme Penandatanganan Kontrak 1 2 3 4 5 6 7 9 8
  • 60. PROTOKOL PELAKSANAAN PEKERJAAN 3 Protokol Pelaksanaan Jasa Konsultansi Protokol Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Protokol Pelaksanaan Padat Karya Protokol Pelaksanaan Pemantauan dan Evalusi serta Investigasi Keselamatan Konstruksi PROTOKOL PENYESUAIAN KONTRAK 4 Mekanisme Penyesuaian terhadap Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) Pemutakhiran RKK disetujui dan ditetapkan oleh PPK untuk dijadikan sebagai acuan penambahan biaya penerapan SMKK Mekanisme Penyesuaian Spesifikasi Teknis dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ▪ Kontrak Pekerjaan Konstruksi yang terkendala pengadaan material dan/atau mobilisasi material dan/atau peralatan dan/atau suku cadang impor, dapat diusulkan pergantian spesifikasi teknis ▪ Kontrak Jasa Konsultansi Konstruksi yang terkendala pembatasan pergerakan orang ataupun potensi risiko keselamatan yang tinggi, dapat diusulkan penyesuaian KAK Mekanisme Penyesuaian Harga Kontrak Harga Kontrak Jasa Konsultansi & Pekerjaan Konstruksi dapat disesuaikan sebagai akibat penyesuaian RKK, Spesifikasi dan KAK Mekanisme Penyesuaian Metode Pelaksanaan Penyesuain metode kerja dapat dilaukan dengan pertimbangan pencegahan dan pengendalian COVID-19 Mekanisme Penyesuaian Masa Pelaksanaan Kontrak a. Mekanisme Penghentian Pekerjaan Sementara b. Mekanisme Penyesuaian Masa Pelaksanaan Pekerjaan
  • 62. Pedoman Konstruksi dan Bangunan Nomor 04/BM/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Untuk Konstruksi Jalan dan Jembatan. ❑ Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan. ❑ Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh (full-time) untuk mengurus dan menye- lenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja. ❑ Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan panitia pembina keselamatan kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah koordinasi pengurus atau Penyedia Jasa, serta bertanggung jawab kepada pemimpin proyek. SNI: ❑ SNI 15-2049-2004 : Persyaratan Umum Tentang Bahan Semen Portland ❑ SNI 04-0225-2000 : Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) ❑ SNI 03-2396-2001 : Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami Pada Bangunan Rumah dan Gedung ❑ SNI 8730 : 2019 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi dan Ereksi Gelagar Beton Pracetak Jembatan Persyaratan Lainnya