Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja, mencakup tata cara pengawasan K3, peraturan terkait, dan tanggung jawab berbagai pihak seperti pengusaha dan pegawai dalam penerapan K3.
Dokumen tersebut membahas tentang undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta bahaya-bahaya yang berpotensi terjadi dalam lingkungan kerja terkait teknologi informasi dan komunikasi seperti monitor, CPU, kabel komputer, dan keyboard beserta langkah-langkah pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian kesehatan kerja menurut Joint ILO/WHO Committee tahun 1995 serta hak-hak pekerja/buruh terkait kesel
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja, mencakup tata cara pengawasan K3, peraturan terkait, dan tanggung jawab berbagai pihak seperti pengusaha dan pegawai dalam penerapan K3.
Dokumen tersebut membahas tentang undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta bahaya-bahaya yang berpotensi terjadi dalam lingkungan kerja terkait teknologi informasi dan komunikasi seperti monitor, CPU, kabel komputer, dan keyboard beserta langkah-langkah pencegahannya.
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian kesehatan kerja menurut Joint ILO/WHO Committee tahun 1995 serta hak-hak pekerja/buruh terkait kesel
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur K3 yang dapat diterapkan di galangan kapal dan cara menjaga kesehatan selama menggunakan perangkat TIK.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Sejarah peraturan tentang kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja dimulai sejak masa purbakala hingga berkembang menjadi peraturan modern di berbagai negara.
3. Beberapa UU yang mengatur tentang K3 antara l
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang perlu diperhatikan oleh pengguna komputer, termasuk posisi duduk yang baik, pencahayaan, ruangan, gangguan suara, dan kebiasaan kerja.
2. Beberapa bagian dari teknologi informasi seperti monitor, CPU, kabel, dan keyboard dapat berbahaya bagi kesehatan jika tidak di
Dokumen tersebut membahas beberapa pertanyaan mengenai gizi tenaga kerja, termasuk definisi istilah-istilah terkait, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, serta angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan.
Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasiRiska_21
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara K3 dan kesehatan masyarakat, serta undang-undang terkait K3 di Indonesia yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi penyakit akibat kerja dan langkah-langkah pencegahan gangguan kesehatan dan daya kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3). Ia menjelaskan definisi K3, unsur-unsur penunjang keselamatan kerja, dasar-dasar dan tujuan K3 serta peraturan perundang-undangan terkait untuk menjamin keselamatan setiap pekerja.
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)Edi Sutanto
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium dan Bengkel Sekolah. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang hak dan kewajiban pekerja/buruh serta pengusaha dalam penerapan K3 sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, tujuan penerapan K3 di laboratorium dan bengkel sekolah, serta manfaat yang diperoleh dari penerapan K3.
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)EVER RORING
Dokumen tersebut membahas tentang dasar kompetensi keahlian multimedia dan menjawab beberapa pertanyaan terkait undang-undang K3, peraturan pemerintah TIK, prosedur K3 di galangan kapal, K3 terkait TIK, peralatan K3 TIK, serta usaha menjaga lingkungan terkait aktivitas TIK."
Dokumen tersebut membahas tentang undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja (K3) khususnya dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur K3 yang dapat diterapkan di galangan kapal dan cara menjaga kesehatan selama menggunakan perangkat TIK.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Sejarah peraturan tentang kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja dimulai sejak masa purbakala hingga berkembang menjadi peraturan modern di berbagai negara.
3. Beberapa UU yang mengatur tentang K3 antara l
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang perlu diperhatikan oleh pengguna komputer, termasuk posisi duduk yang baik, pencahayaan, ruangan, gangguan suara, dan kebiasaan kerja.
2. Beberapa bagian dari teknologi informasi seperti monitor, CPU, kabel, dan keyboard dapat berbahaya bagi kesehatan jika tidak di
Dokumen tersebut membahas beberapa pertanyaan mengenai gizi tenaga kerja, termasuk definisi istilah-istilah terkait, faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja, serta angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan.
Keracunan bahan logam metaloid pada industrialisasiRiska_21
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara K3 dan kesehatan masyarakat, serta undang-undang terkait K3 di Indonesia yang mengatur perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi penyakit akibat kerja dan langkah-langkah pencegahan gangguan kesehatan dan daya kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3). Ia menjelaskan definisi K3, unsur-unsur penunjang keselamatan kerja, dasar-dasar dan tujuan K3 serta peraturan perundang-undangan terkait untuk menjamin keselamatan setiap pekerja.
03 k3 bagian 2 (K3 Bagian 1 adalah pertemuan Pertama)Edi Sutanto
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium dan Bengkel Sekolah. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang hak dan kewajiban pekerja/buruh serta pengusaha dalam penerapan K3 sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, tujuan penerapan K3 di laboratorium dan bengkel sekolah, serta manfaat yang diperoleh dari penerapan K3.
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)EVER RORING
Dokumen tersebut membahas tentang dasar kompetensi keahlian multimedia dan menjawab beberapa pertanyaan terkait undang-undang K3, peraturan pemerintah TIK, prosedur K3 di galangan kapal, K3 terkait TIK, peralatan K3 TIK, serta usaha menjaga lingkungan terkait aktivitas TIK."
Pengertian K3 Menurut Keilmuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya dengan tujuan mencapai penyesuaian optimal antara pekerja dan lingkungan kerja untuk mencapai efisiensi dan kesejahteraan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai aspek kesehatan dan keselamatan kerja seperti undang-undang, asuransi tenaga kerja, dan kelelahan kerja.
Dokumen tersebut merangkum berbagai aspek terkait keselamatan dan kesehatan kerja, mulai dari ruang lingkup UU K3, definisi kecelakaan kerja, tanggung jawab berbagai pihak, hingga sistem manajemen K3 dan auditnya. Hal-hal penting yang diatur antara lain cakupan perlindungan tenaga kerja, pelaporan kecelakaan, peran ahli K3 dan panitia K3, serta tujuan penerapan sistem manajemen K3 unt
Peraturan tentang ergonomi diatur dalam berbagai peraturan pemerintah dan undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang mengatur faktor-faktor fisik, kimia, dan biologis lingkungan kerja serta hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha dalam rangka penciptaan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Peraturan tentang ergonomi mencakup peraturan ketenagakerjaan, keselamatan kerja, kesehatan kerja, jaminan sosial, dan standar nilai ambang batas faktor lingkungan kerja seperti suhu, kebisingan, dan kualitas udara. Peraturan-peraturan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi para pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam 3 kalimat, yaitu: (1) Mendefinisikan pengertian K3 dan tujuannya; (2) Menguraikan dasar hukum yang mengatur K3; (3) Mengjelaskan pengertian peralatan pelindung diri dan kerugian akibat kecelakaan kerja.
Materi K3 LH mencakup 4 pembahasan: dasar K3, hukum K3, praktik K3, dan pengaturan area kerja. Tujuan K3 adalah melindungi pekerja, menjaga kesehatan, mencegah kecelakaan, dan menjamin keselamatan di tempat kerja. Pekerja harus mematuhi aturan K3 dan menjaga kebersihan area kerja.
Pertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerjaRobi Ananda
Undang-undang terkait K3 diantaranya Undang-Undang No. 1/1970, No. 23/1992 dan No. 13 Tahun 2003 mengatur tentang kewajiban penyelenggara usaha dan pekerja dalam penerapan K3 serta sanksi bagi pelanggaran ketentuan K3. PKB mengatur hak dan kewajiban karyawan serta perusahaan berkaitan dengan penerapan K3. Pendidikan K3 diperlukan untuk mencegah bahaya K3 akibat perilaku tid
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH). K3LH merupakan upaya perlindungan bagi pekerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, tujuan, dan contoh penerapan K3LH di tempat kerja seperti menyediakan peralatan keselamatan kerja dan menerapkan prosedur keselamatan.
K3LH adalah kepanjangan dari kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup yang merupakan upaya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja. K3LH juga bertujuan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta memastikan kesejahteraan pekerja dan perlindungan sumber daya. Alat pelindung diri seperti pakaian kerja dan peralatan pelindung tubuh digunakan untuk mencapai tujuan ke
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) pada teknik jaringan komputer dan telekomunikasi, termasuk prinsip-prinsip ergonomi dan istirahat yang perlu dilakukan untuk mencegah gangguan akibat bekerja di depan layar komputer serta arti dan manfaat simbol-simbol keselamatan.
CV. ANSABLON belum menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan baik karena masih banyak area yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja seperti pencucian hasil sablon tanpa sarung tangan dan tangga yang penuh barang berserakan.
2. 1. Apa di indonesia,ada Undang-Undang yang mengatur mengenai
k3
2. Carilah peraturan pemerinta yang berkaitan dengan TI
3. Carilah contoh prosedur k3 yang berlaku di lingkugan kerja
tertentu
4. Carilah contoh k3 yang berkaitan dengan TIK
5. Peralatan apa jasa untuk menerapakan k3 berkaitan dengan TIK
6. Berkaitan dengan lingkungn hidup,carilah contoh usaha/prosedur
untuk mejaga lingkunga hidup dalam berkaitan dengan aktivitas
di bidang TIK
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Undang-Undang ini mengatur dengan jelas
tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan
pekerja dalam melaksanakan keselamatan
kerja.
Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan.
Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara
khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan
kesehatan badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik pekerja yang baru maupun
yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru,
sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
4. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindung diri
(APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang
nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga
menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan
masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang
optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan
kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan
dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak
maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut,
Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan
Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang
Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas
Bumi
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas
Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan
Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul
Akibat Hubungan Kerja
5. Peraturan pemerintah No.52 thn 2000 tentang
penyelenggarakan teknologi
Peraturan pemerintah No.11 thn 2005 tentang
penyelenggarakan penyiar LPP
Peraturan pemerintah No.12 thn 2005 lembaga
penyiar publik TVRI
Peraturan pemerintah No.50 thn 2005 tentang
penyelenggaraan penyiar LPS
Peraturan pemerintah No.50 thn 2005 tentang
penyelenggaraan penyiar LPK
Peraturan pemerintah No.50 thn 2005 tentang
penyelenggaraan penyiar LPB
Peraturan pemerintah No.50 thn 2005 tentang
penyelenggaraan sistem dan transsaksi elektronik
6. Contoh Prosedur K3
Medical Qualifications
Menetapkan prosedur dan inspeksi keselamatan yang dirancang untuk
memastikan personel atau karyawan secara fisik sebagai persyaratan
terhadap karyawan dengan berbagai perlindungan dari berbagai
paparan bahaya di daerah galangan kapal. Metode pemeriksaan ini
meliputi pemeriksaan catatan tenaga medis. Pemeriksa harus
menentukan apakah evaluasi medis periodik telah dilakukan dengan
benar, Kemudian memberikan pengarahan sepenuhnya terhadap
bahaya kesehatan yang berhubungan dengan tugas-tugas mereka.
Worksite Safety
Dalam galangan kapal, ada beberapa lingkungan kerja berbahaya
yang dapat karyawan hadapi. Inspeksi keselamatan harus menentukan
apakah karyawan dilatih mengenai bahaya spesifik yang terkait
dengan pekerjaan mereka. Bahaya tersebut antara lain adalah bekerja
di ketinggian, bahaya jatuh, bahaya lingkungan dan bahaya
menggunakan alat. Pemeriksa harus melalui prosedur catatan
pelatihan, memastikan jika pekerja memiliki masalah keamanan, dan
pemeriksaan onsite lengkap dari situs kerja. Prosedur ini dipastikan harus
sesuai dengan peraturan k3 yang telah diberlakukan.
7. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar resiko
bekerja dengan komputer adalah sebagai berikut:
1. Aturlah posisi tubuh saat berkerja dengan komputer
sehingga merasa aman.
2. Aturlah posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga
memberi rasa nyaman.
3. Makan, minum dan istirahatlah yang cukup. Jangan
menahan-nahan buang air kecil karena terlalu asyik berkerja
dengan komputer.
4. Sesekali gerakkanlah badan untuk megurangi ketegangan
otot dan pikiran. Olah ragalah secara teratur.
5. Sesekali alihkan pandangan ke luar ruangan untuk relaksasi
mata.
1. Mengatur Posisi Tubuh
Bahwa posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat
berpengaruh pada kesehatan. Dengan mengetahui posisi
tubuh yang memenuhi syarat K3, maka dapat mengatur posisi
komputer dan penunjang agar dapat memberikan rasa
nyaman.
8. 1.1. Posisi Kepala dan leher
Pada saat berkeraja dengan komputer, posisi kepala
dan leher harus tegak dengan wajah menghadap
langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh
membungkuk atau mengadah karena hal ini dapat
menyebabkan sakit pada leher.
9. 1.2. Posisi Punggung
Posisi punggung yang baik saat
menggunakan komputer adalah posisi
punggung yang tegak, tidak miring ke
kiri atau ke kanan, tidak membungkuk
dan tidak bersandar terlalu miring ke
belakang. Untuk mendapatkan posisi
punggung yang baik, seharusnya
ditunjang dengan tempat duduk yang
baik dan nyaman.
10. . Posisi Pundak
Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang
tidak terlalu terangkat dan tidak terlalu ke bawah.
Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti
posisi pundak belum benar.
11. . Posisi Lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat
mengetik dan menggunakan mouse yang
nyaman. Masing-masing orang mempunyai
posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan yang
baik adalah bila tangan berada disamping
badan dan siku membentuk sudut yang lebih
besar dari 90 derajat
12. Posisi Kaki
Pada saat berkerja dengan komputer,
kaki harus dapat diletakan di lantai
atau sandaran kaki dengan seluruh
tapak kaki menyentuh lantai dan siku
yang membentuk sudut tidak kurang
dari 90 derajat.
14. LINGKUNGAN DALAM DUNIA TIK (Elektronik)
e-Environment merupakan suatu cara untuk melindungi lingkungan
di dunia ini, banyak diluar negara Indonesia yang telah menerapkan
hal ini. Demi lingkungan banyak hal yang harus dikorbankan,
contohnya kita harus mengeluarkan biaya yang besar untuk
memulai menerapkan e-environment, dari hal membuang sampah
dan mengolah sampah dan cara kita memandang lingkungan di
sekitar kita. Dan banyak orang yang memikirkan lingkungan adalah
impian dari para manusia yang mencintai lingkungan dimana dia
tinggal, sebenarnya jika ada kemauan dan dukungan pastilah untuk
menerapkan environment sangat mudah dilakukan.
Bayangkan saja jika Jakarta itu penuh dengan si Hijau, atau ada
sekelompok orang yang mau membuang sampah pada tempat
yang telah disediakan. Pastinya dalam sekejap ada perubahan
yang terjadi di kota Jakarta. Daerah banjir yang ada di kota Jakarta
salah satunya adalah Sampah penyebabnya, padahal beberapa
saat lalu ada acara membersihkan sungai di Jakarta yang
diselenggarakan oleh pemerintah Jakarta, sayangnya hal ini hanya
berlangsung sekali saja setelah itu hal kembali seperti biasa kembali,
seakan-akan hal seperti itu hanya digunakan sebagai media untuk
berpolitik.